Home Blog Page 1644

‘Udara Seperti Tersedot’: Kisah Saksi Kejadian Setelah Beberapa Saat Ledakan di Pelabuhan Beirut

The Canadian Press/Euronews

Seorang artis Kanada dari Montreal tak mengetahui apa-apa, selain mengira apartemennya di Beirut dilanda gempa bumi saat ledakan besar mencabik-cabik distrik pelabuhan di Beirut pada Selasa 4 Agustus lalu.

“Seluruh bangunan bergetar, lukisan jatuh, barang pecah, kursi bergerak. Sekitar dua detik kemudian, saya mendengar ledakan itu,” kata Sami Basbous melalui wawancara WhatsApp dengan The Canadian Press.

Sami Basbous, yang mengunjungi Lebanon mengatakan, ia tinggal sekitar lima kilometer dari lokasi ledakan di sebuah apartemen dengan pemandangan lepas ke arah pelabuhan.

Ia berkata : “Rasanya seperti udara disedot keluar dari Beirut dan rasanya seperti udara disedot keluar dari orang-orang. Rasanya seperti udara disedot keluar dari saya.”

Sami Basbous menyaksikan gumpalan asap mengepul dari pelabuhan saat ledakan itu terjadi. Ia menggambarkan “awan jamur berwarna aneh, merah, kuning tua” berasal dari area api dalam beberapa detik setelah ledakan.

Ia menceritakan : “Seluruh kota diliputi asap. Menakutkan. Sulit bernapas. Dan membuat saya seperti terhempas. Benar-benar menghancurkan.”

Rawane Al Zahed juga tinggal sekitar lima kilometer dari lokasi ledakan. Ia mengatakan dirinya berlari ke rumahnya untuk memeriksa keluarganya, itu setelah ia mendengar ledakan dan merasakan tanah berguncang.

Al Zahed, seorang wanita berusia 24 tahun, mengatakan ia merasakan dua ledakan selang beberapa detik. Perasaan ledakan pertama seperti gempa bumi, sementara ledakan kedua mengirimkan gelombang kejut ke seluruh keluarganya yang berada di lantai lima apartemen 

Alzahed berkata : “Saya sangat takut. Saya tidak ingin mati. Saya berteriak, ‘Saya tidak ingin mati sekarang.” 

Al Zahed, yang mengajukan dokumen untuk bergabung dengan suami yang adalah seorang Kanada di Vancouver, mengatakan ledakan kedua menyebabkan pintu kayu dan besi retak, dan menghancurkan layar televisi di rumahnya.

Ledakan tersebut telah menewaskan sedikitnya 150 orang lebih, di antaranya seorang yang dahulu adalah penduduk Montreal yang diidentifikasi oleh seorang anggota dewan kota Montreal.

Ribuan orang lainnya terluka, dan pemerintah federal mengatakan, salah seorang anggota Angkatan Bersenjata Kanada termasuk di antara mereka yang terluka, meskipun luka-luka itu tidak dianggap mengancam nyawa.

Pemerintah Lebanon mengatakan pihaknya menempatkan sejumlah pejabat pelabuhan yang tidak ditentukan di bawah tahanan rumah, menunggu penjelasan bagaimana 2.750 ton amonium nitrat disimpan di pelabuhan itu selama bertahun-tahun.

Ahli menilai, skala kerusakannya, dari pusat ledakan hingga ke jendela terlempar berkilo-kilometer jauhnya, menyerupai ledakan lain yang melibatkan senyawa bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pupuk pertanian.

Sementara itu, Presiden Lebanon Michel Aoun kepada wartawan, Jumat 7 Agustus 2020 yang dikutip Euronews mengatakan, penyebabnya belum ditentukan. Hal demikian disampaikannya  dalam wawancara tiga hari setelah bencana. Ia menuturkan, mungkin saja ledakan itu karena kelalaian atau tindakan eksternal, dengan rudal atau bom. 

Sami Basbous, yang datang ke Kanada dari Beirut pada tahun 1981 dan kembali berkunjung ke Beirut, terdampar di Beirut akibat pandemi. Ia mengatakan ledakan itu begitu kuat seakan mengambil napasnya.

“Belum pernah saya mengalami hal seperti ini, dan saya berharap tidak akan pernah mengalaminya lagi,” kata Sami Basbous.

Ledakan itu memperparah berbagai masalah yang sudah dihadapi masyarakat Lebanon, kata Sami Basbous. “Dan saya mencintai negara yang indah ini yang sayangnya adaah negara yang sangat rumit.”

Sejak ledakan pada hari Selasa 4 Agustus 2020, Sami Basbous mengatakan ia melakukan kontak terus-menerus dengan teman dan keluarga.

Ia menelepon berbagai organisasi nirlaba, bank makanan, dan tempat penampungan untuk menawarkan jasanya dan memobilisasi sumber daya untuk mereka.

Al Zahed mengatakan ia menelepon suaminya. Ia berupaya meringankan suasana dengan beberapa lelucon, tetapi ia mengatakan ia terlalu panik untuk tidur.

Ia menceritakan : “Saya bangun, saya tweet. Saya bangun, saya membuka Facebook. Saya ingin melihat apa terjadi. Yang saya pikirkan adalah bagaimana saya berlari. Yang saya ingat (adalah) saat saya berlari.” 

Ledakan tersebut digambarkan sebagai ledakan terkuat yang pernah terlihat di Beirut, yang terpecah oleh perang saudara pada tahun 1975-1990, Lebanon mengalami konflik dengan tetangga Israel dan pemboman berkala dan serangan teror.

Lebanon sedang mengalami krisis ekonomi yang parah yang telah menyulut unjuk rasa massa dalam beberapa bulan terakhir. Sistem kesehatan Lebanon menghadapi lonjakan COVID-19. Ada kekhawatiran virus tersebut dapat menyebar lebih jauh karena orang-orang membanjiri rumah sakit.

Al Zahed mengatakan ia masih berupaya menerima apa yang terjadi, mengingat usianya, ia terhindar dari banyak tragedi di Lebanon baru-baru ini.

Ia menuturkan : “Usia saya 24 tahun. Saya tidak hidup melalui perang besar Lebanon lainnya. Saya terlalu muda untuk perang besar Lebanon pada tahun 2006, dan saya tidak melewati satu pun trauma sebelumnya seperti ini. Peristiwa ini  adalah sangat menakutkan.” (Vv/asr) 

Keterangan foto : Petugas penyelamat dan petugas keamanan bekerja di lokasi ledakan yang melanda pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu, 5 Agustus 2020. Warga Beirut tertegun, tidak bisa tidur, setelah ledakan dahsyat mencari kerabat yang hilang, membalut luka mereka dan mengambil apa yang tersisa dari rumah mereka. (Foto AP / Hussein Malla)

Video Rekomendasi :

Lebanon Investigasi Ledakan Dahysat di Pelabuhan Beirut, 16 Orang Ditahan

0

Theepochtimes.com- Kantor berita pemerintah Lebanon, NNA melaporkan bahwa aparat Lebanon pada Kamis (06/08/2020) menahan 16 orang, sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap ledakan gudang di pelabuhan Beirut.  

Hakim Fadi Akiki, seorang perwakilan pemerintah di pengadilan militer, mengatakan, pihak berwenang Lebanon sejauh ini menanyai setidaknya 18 petugas pelabuhan dan bea cukai Beirut, serta individu yang terlibat dalam pekerjaan pemeliharaan di gudang tersebut. Akan tetapi, kantor  berita tersebut tak menyebutkan nama dan individu yang ditahan.

“Enam belas orang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan,” kata Akiki. Ia mencatat bahwa penyelidikan sedang berlangsung seperti dilaporkan kantor berita NNA.

Bank sentral Lebanon sebelumnya membekukan rekening yang secara langsung atau tidak langsung, terkait dengan manajer umum pelabuhan Beirut, Hassan Koraytem, Kepala Direktur Jenderal Bea Cukai Lebanon Badri Daher dan lima orang lainnya, termasuk pejabat pelabuhan dan bea cukai sekarang dan mantan.

Koraytem dan Badri sama-sama mengatakan kepada media Lebanon pada Rabu 5 Agustus 2020, bahwa beberapa surat sudah dikirimkan selama bertahun-tahun ke pengadilan negara itu untuk meminta penghapusan gudang bahan yang mudah meledak di pelabuhan, kemudian gudang itu meledak pada Selasa 4 Agustus 2020.

Ledakan itu menewaskan sedikitnya 157 orang, dan melukai 5.000 lainnya. Sekitar 2.750 ton amonium nitrat, bahan kimia yang sangat mudah meledak  digunakan dalam pupuk, diyakini sudah disimpan di fasilitas di pelabuhan Beirut selama enam tahun, setelah ditinggalkan oleh pengusaha Rusia, Igor Grechushkin.

Ledakan yang merusak bangunan berkilo meter jauhnya itu, menyebabkan seperempat juta warga kehilangan tempat tinggal. Ledakan terjadi ketika kebakaran — yang diduga disebabkan ketika tukang las berusaha memperbaiki kesalahan listrik. Kemudian menyebar ke fasilitas tersebut. Ledakan itu dirasakan hingga di Siprus, wilayah seberang Mediterania Timur.

Presiden Lebanon, Michel Aoun dalam pidatonya setelah ledakan dahsyat mengatakan, Pemerintah Lebanon “bertekad untuk menyelidiki dan mengungkap apa yang terjadi secepat mungkin untuk meminta pertanggungjawaban dan pihak yang lalai.”

Keterangan Gambar: Asap mengepul dari lokasi ledakan di Beirut, Lebanon, pada 4 Agustus 2020. (Mohamed Azakir / Reuters)

(asr)  

Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Video Rekomendasi

Ditemukan 250 Kolaborasi Peneliti AS dengan Militer Tiongkok yang Berbahaya

0

Theepochtimes.com- Analis di Institut Hoover di Universitas Stanford menemukan 254 makalah di mana peneliti Amerika Serikat berkolaborasi dengan rekan-rekan dari tujuh universitas top di Tiongkok yang berafiliasi dengan militer rezim Tiongkok, Tentara Pembebasan Rakyat, PLA. 

Institut Hoover mengidentifikasi 115 universitas dan laboratorium penelitian di Amerika Serikat yang didukung pemerintah Amerika Serikat bekerja sama dengan organisasi-organisasi yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat, berkolaborasi pada topik penelitian dari teknologi energi baru hingga teknik penerbangan.

Laporan yang dirilis pada tanggal 30 Juli 2020 itu, menemukan instansi-instansi di mana para peneliti Tiongkok diduga berusaha menyembunyikan hubungannya dengan lembaga pertahanan. Laporan menyebutkan, ada beberapa orang rekan penulis Tiongkok tampaknya juga bekerja di program senjata rahasia.

Disimpulkan bahwa kolaborasi semacam itu membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat karena memungkinkan lembaga-lembaga yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat untuk memanen riset ilmu pengetahuan dan teknologi Amerika Serikat di sumbernya, dan alihkan ke penelitian pertahanan dan pengembangan program senjata Republik Rakyat Tiongkok.

“Risiko terhadap keamanan nasional adalah sangat serius karena pengalihan semacam itu dapat mengikis atau menghilangkan superioritas militer Amerika Serikat dengan konsekuensi yang mematikan dalam acara konflik bersenjata,” kata laporan itu.

Setiap kolaborasi dengan universitas pertahanan ini meningkatkan strategi “fusi militer dengan sipil” oleh rezim Tiongkok. Laporan menyebutkan, itu suatu rencana pengembangan militer yang berupaya untuk memadukan inovasi sektor swasta ke dalam basis industri Tentara Pembebasan Rakyat.

Menurut laporan itu, kemitraan penelitian bertentangan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat bahkan bila penelitian yang relevan tidak diklasifikasi, dianggap dasar atau mendasar, dan akhirnya diterbitkan dalam sumber terbuka.

Temuan-temuan itu muncul saat pemerintahan Amerika Serikat, Donald Trump meningkatkan upaya untuk melawan pencurian penelitian Amerika yang disetujui negara Tiongkok. Beberapa waktu sebelumnya, pemerintahan Trump meminta penutupan Konsulat Tiongkok di Houston, dan menuduh Konsulat Tiongkok itu sebagai pusat  kegiatan mata-mata.

Para pejabat Amerika Serikat mengatakan staf Konsulat Tiongkok di Houston terlibat dalam berbagai upaya selama bertahun-tahun untuk merekrut peneliti di lembaga biomedis setempat guna bergabung dengan rencana “program seribu talenta” yang didukung negara Tiongkok. Merangsang para peneliti untuk mentransfer kekayaan intelektual dan pengetahuan Amerika Serikat ke  Tiongkok.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat juga mengajukan serentetan tuntutan terhadap para peneliti Tiongkok dan Amerika Serikat karena diduga menyembunyikan hubungan mereka dengan rencana “program seribu talenta” dan pekerjaan Tiongkok untuk universitas-universitas di Tiongkok. 

Baru-baru ini, setidaknya empat peneliti Tiongkok ditangkap dan didakwa dengan penipuan visa, di mana para jaksa yang menyatakan bahwa peneliti Tiongkok itu sebenarnya adalah petugas Tentara Pembebasan Rakyat yang menyamar. 

Biro Investigasi Federal (FBI) mewawancarai tersangka petugas yang menyamar itu di lebih dari 25 kota.

Pada bulan Mei 2020 lalu, Presiden Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang masuk lulusan atau mahasiswa tingkat tinggi Tiongkok dari organisasi yang berafiliasi dengan kompleks fusi sipil-militer rezim Tiongkok.

Namun, analis Institut Hoover memperingatkan bahwa rezim Tiongkok cenderung berupaya menghindari larangan dengan menggeser kolaborasi online atau luar negeri, atau dengan menggunakan kolektor dari entitas yang tidak tertangkap oleh perintah Presiden Trump.

Laporan itu meninjau makalah-makalah yang diterbitkan antara bulan Januari 2013 hingga Maret 2019 yang dibangun berdasarkan pekerjaan sebelumnya oleh lembaga pemikir Australian Strategic Policy Institute. Lembaga poemikir itu dalam laporan tahun 2018, menemukan ada lebih dari 2.500  ilmuwan dan insinyur militer Tiongkok melakukan perjalanan ke luar negeri untuk belajar sejak tahun 2007, seringkali merahasiakan ikatan militernya.

Laporan Institut Hoover menganjurkan agar lembaga penelitian Amerika Serikat meningkatkan ketekunan terhadap kolaborasi penelitian asing, merumuskan seperangkat standar etika untuk memastikan kemitraan tidak membantu militer atau kemampuan represif rezim otoriter.

Laporan menyebutkan, tujuh universitas Tiongkok yang disebutkan dalam laporan itu adalah di antara lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi terkemuka di Tiongkok dan sejak lama memiliki riwayat mendukung militer Tiongkok. Tujuh universitas Tiongkok tersebut dikenal sebagai “Tujuh Putra Pertahanan Nasional.”

Laporan menemukan penulis bersama Tiongkok yang telah mengerjakan proyek untuk berbagai cabang Tentara Pembebasan Rakyat, program pengembangan senjata rahasia, serta untuk perusahaan-perusahaan pertahanan besar yang dikelola negara Tiongkok.

Dalam upaya nyata untuk menutupi ikatannya dengan program pertahanan rezim Tiongkok, beberapa peneliti Tiongkok menggunakan label bahasa Inggris yang tidak berbahaya seperti “laboratorium utama negara.” Bukannya menggunakan istilah Tiongkok “laboratorium utama pertahanan nasional” untuk menjelaskan afiliasi mereka. 

Dalam kasus lain, beberapa rekan penulis Tiongkok tidak mencantumkan daftar riwayat hidup di laman web fakultas mereka. Laporan tersebut juga menemukan bahwa para peneliti dari beberapa laboratorium nasional di Kementerian  Energi menerbitkan makalah dengan enam mitra dari  tujuh universitas pertahanan Tiongkok. 

Beberapa mahasiswa Tiongkok dari universitas tempat mereka menuntut ilmu mengajukan disertasi yang diklaim didukung oleh Institut Kesehatan Nasional dan Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat.

“Temuan kami berdiri sebagai monumen untuk sebuah kegagalan penglihatan kolosal guna mencegah perusahaan riset Amerika Serikat dari menghargai risiko kolaborasi semacam itu yang ditimbulkan dan dari mengadopsi perlindungan yang tepat untuk diri sendiri. Terlalu sedikit yang berubah dalam hal itu, dan banyak kerentanan yang sama tetap ada,” tulis laporan itu. 

Keterangan Gambar: Tentara Tentara Pembebasan Rakyat menghentikan pemotretan jurnalis foto di Lapangan Tiananmen di The Great Hall of People di Beijing pada 25 Mei 2020. (Andrea Verdelli / Getty Images)

vivi/rp 

Video Rekomendasi

Tukang Pos Menghabiskan 33 Tahun Membangun Istana yang Luar Biasa dari Batu Kerikil

0

Seperti kata pepatah Tiongkok terkenal, “Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah.” Dalam kasus Le Palais Idéal di Hauterives, Perancis, itu tidak lebih seperti satu kerikil.

Ferdinand Cheval, seorang tukang pos berusia 43 tahun, sedang ke luar dalam rute pengirimannya pada tahun 1879 ketika dia melihat batu kerikil kecil yang halus di jalan setapak. Tidak yakin mengapa, dia mengambil dan mengantongi barang itu dan melanjutkan harinya, tetapi pikirannya sudah berputar dengan kemungkinan.

(Foto: Wikimedia Commons)

Dia kemudian menjelaskan bahwa menemukan batu itu mengingatkannya pada mimpi yang pernah dia alami. Di dalam mimpinya, dia melihat istana yang luar biasa yang tampak seperti sesuatu yang keluar dari dongeng.

“Saya telah membangun istana, kastil, atau gua, saya tidak bisa mengekspresikannya dengan baik,” katanya.

Itu adalah batu pasir yang dibentuk oleh air dan dikeraskan oleh kekuatan waktu. Ini menjadi sekeras kerikil. Itu mewakili sebuah patung yang sangat aneh sehingga tidak mungkin ditiru oleh manusia, itu mewakili semua jenis hewan, semua jenis karikatur.

Saya berkata pada diri saya sendiri: “Karena Alam bersedia membuat patung, saya akan mengerjakan pekerjaan tukang batu dan arsitekturnya.”

https://www.instagram.com/p/B7PkPXao_M4/?utm_source=ig_embed

Maka dia mulai untuk mengerjakan proyeknya. Setiap hari, dia mengumpulkan batu atau kerikil yang dia suka dan memindahkannya ke daerah terpencil sebelum memulai proses pembangunan.

Dia terutama bekerja pada malam hari, di mana dia sering terlihat dengan gerobak dorong penuh batu, bekerja keras dalam misi soliternya.

Setelah 33 tahun kerja kerasnya, Le Palais Idéal, yang diterjemahkan menjadi “istana dongeng”, akhirnya selesai!

https://www.instagram.com/p/B0GaHD1iQ6G/?utm_source=ig_embed

Strukturnya benar-benar karya kecerdasan soerang manusia! Panjangnya sekitar 25 meter dan tinggi 9 meter dan seluruhnya terdiri dari kerikil batu pasir seperti yang diambil Ferdinand pada hari yang menentukan itu pada tahun 1879.

Yang lebih mengesankan, dia berhasil memadukan berbagai gaya arsitektur, dari Tiongkok dan Aljazair hingga Eropa Utara.

Selain bertema Kristen dan Hindu, Ferdinand mengukir beberapa patung dan ukiran di dinding batu dengan tangan. Banyak dari mereka yang menekankan pentingnya kerja keras.

Satu prasasti berbunyi,: “Ekstasi dari mimpi indah dan hadiah usaha.”

Ferdinand kemudian membuka istana untuk umum, dan Anda masih bisa mengunjunginya hari ini!

Sungguh sebuah karya seni yang menakjubkan! Sulit dipercaya bahwa ciptaan fenomenal ini semuanya dimulai dengan seorang pria lajang dan kerikil. (yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendasi:

seseorang yang akan menghargainya.

Wanita Bertemu Kembali dengan Dokter yang Membantu Kelahirannya, Kini Membantu Kelahiran Bayinya

0

Bryan Cox dari San Antonio, Texas, AS, adalah seseorang yang benar-benar mencintai profesinya.

Pria barusia 63 tahun ini telah menjadi dokter spesialis obstetri dan ginekologi – SpOG (tenaga medis yang identik dengan ibu hamil) selama 33 tahun sekarang dan sangat bahagia dalam karir impiannya.


Dari berhubungan dengan pasien hingga menyambut bayi yang baru lahir ke dunia, dia menikmati setiap detik pekerjaannya. Itulah yang membuatnya begitu berkesan bagi Lauren Cortez, yang mana dokter itu telah membantu kelahirannya 25 tahun lalu!

(Foto: Twitter)

“Ibuku selalu berbicara kepadaku tentang betapa pedulinya dia,” kata Lauren pada TODAY. “Dia membangun hubungan yang sangat kuat dengan Anda di mana Anda merasa seperti sedang berkumpul dengan seorang teman.”

Dia bahkan mengikuti perkembangan pasiennya beberapa dekade setelah terakhir kali melihat mereka! Ketika Bryan mendengar Lauren hamil anak pertamanya, dia bertanya apakah Lauren akan memberinya kehormatan padanya untuk membantu kelahiran bayinya. Lauren tidak menolak ide itu!

(Foto: Twitter)

Pada 26 Juli, Lauren melahirkan seorang bayi laki-laki yang berharga bernama Logan. Dua hari kemudian, dia membagikan foto menggemaskan saat Bryan menggendong dirinya sebagai bayi di samping fotonya sekarang yang telah menjadi ibu bagi Logan di Twitter dan segera meluluhkan hati ribuan orang.

(Foto: Twitter)

Ternyata, Lauren bukanlah orang pertama yang mengalami pengalaman ini dengan Bryan!

“Saya kemudian mengetahui bahwa dia pernah melakukan ini sebelumnya. Dia melahirkan generasi keluarga, “katanya. “Saya pikir itu menunjukkan banyak hal tentang dia dan betapa bersemangatnya dia tentang pekerjaannya.”

Dalam hal ini Bryan mengungkapkan: “Ini adalah salah satu dari sedikit bidang tempat Anda bisa menyerap kebahagiaan.”

(Foto: Twitter)

Terlebih lagi, dia melangkah lebih jauh untuk membuat pasiennya merasa nyaman dan diperhatikan!

Ibu dan neneknya menjahit selimut untuk mereka, dan dia memberi setiap ibu baru seekor kelinci untuk bayinya selama pemeriksaan pascapersalinan. Bisakah dia lebih bijaksana?

Betapa indahnya kisah yang diceritakan Lauren kepada putranya suatu hari nanti! Sudah jelas betapa Bryan sangat peduli dengan semua pasien yang memercayainya dengan kesehatan mereka, dan jelas mereka tidak dapat meminta dokter yang lebih baik! (yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendsi:

Bagikan cerita ini dengan orang tua baru lainnya untuk mencerahkan hari mereka.

Mereka Mengungkap Gambar Bayi Panda Raksasa Pertama yang Lahir Secara Alami di Kebun Binatang

0

Keinginan manusia yang berlebihan untuk berkembang telah mendatangkan malapetaka pada banyak spesies hewan, termasuk panda raksasa yang telah lama terancam punah yang ada di Korea Selatan. Untungnya, sesuatu terjadi yang mengisi semua pengguna jejaring sosial dengan kegembiraan.

40 km sebelah selatan Seoul adalah taman hiburan Everland yang dikelola oleh grup Samsung, dan merupakan taman terbesar di Korea Selatan. Di tempat itu terjadi sesuatu yang luar biasa; pada bulan Maret, seekor panda betina berumur tujuh tahun bernama Ai Bao hamil dengan Leo Bao, seekor panda jantan berumur sembilan tahun; dan dari cinta beruang itu lahir anak beruang yang cantik dan imut.

Anak panda itu lahir sehat dengan berat hampir 200 gram dan panjang 16 sentimeter pada hari Senin (20/7). Tetapi meskipun kesehatan mereka sangat baik, pengelola taman tidak mengizinkan mereka untuk berhubungan dengan publik sampai anak panda tersebut mengembangkan sistem kekebalannya dengan baik.

Untungnya, beberapa gambar hewan yang baru lahir diambil dan direkam dalam video dan dibagikan di jejaring sosial. Netizen tersentuh oleh keindahan dan kelucuan hewan tersebut, dan mengungkapkan perasaan mereka di komentar.

Meskipun mereka juga mengutuk bahwa dia dikurung di kebun binatang yang melanggar haknya untuk bebas dan tetap berada di habitat aslinya.

Staf taman dengan hati-hati mempersiapkan tempat yang akan berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi induk panda dan bayinya, tetapi tidak akan sampai lima atau enam bulan lagi tempat itu akan dipajang untuk dilihat semua orang.

Hal pertama adalah bayi bisa berjalan dengan baik dan makan bambu sendiri. Meskipun mengklaim bahwa mereka menawarkan kondisi yang tepat untuk memastikan kesejahteraannya, kebanyakan orang mengklaim bahwa mereka harus bebas di habitat aslinya.

Ini tentu berita bagus. Semua orang merayakan kedatangan panda kecil sambil menerima perawatan dari ibunya yang penuh kasih dan meskipun staf taman selalu menyadari kebutuhannya, hal yang paling alami dan indah adalah bahwa panda dapat dilahirkan bebas tanpa terancam punah.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Selama Renaisans, Anda Bisa Menilai Buku dari Sampulnya

0

J.H. WHITE

Seperti halnya lukisan dan pahatan Renaissans, buku-buku di era tersebut dan seni penjilidan buku mereka juga mengangkat manusia pada kebajikan moral. Selama Renaisans abad ke-16 di Prancis, seorang negarawan muda khususnya, Claude III de Laubespine, menyukai kerajinan penjilidan buku dan mengoleksi buku-buku bersampul hiasan ornamen.

“Bayangkan melihat deretan sampul depan buku yang indah ini ketika Anda berjalan ke ruang perpustakaan,” kata John Bidwell, seorang kurator di The Morgan Library & Museum, dalam sebuah wawancara telepon. “Ini membutuhkan pengetahuan dan pembelajaran.”

Orang-orang Paris dari zaman keemasan berpendidikan tinggi dan ingin dikenang, karena cara mereka yang berbudaya. Claude III, yang menikahi seorang pewaris dan mendapat dukungan dari Raja Charles IX, melambangkan kecanggihan ini.

“Ada banyak cara untuk menunjukkan kekayaan Anda. Anda bisa memiliki pakaian mewah, istana yang dipenuhi dengan kuda keturunan murni, atau taman yang luas. Sampul buku yang elegan [dari Claude III], juga merupakan cara untuk menampilkan kekayaan dan budaya. Itu adalah cara untuk menyatakan kekayaan dan pengetahuan,” kata John.

Tulang belakang dan sampul depan “Hypnerotomachia Poliphili” Francesco Colonna, 1499. (Koleksi Jean Bonna)

Tapi Claude III tidak termotivasi dengan memamerkan dirinya. Tidak seperti kolektor Renaisans lainnya, ia tidak mencantumkan namanya di buku-buku yang dijilidnya. Namun, karena kerendahan hatinya ini, malah membuat penemuan dan otentikasi koleksi berharganya jauh lebih sulit.

Dengan menyatukan artefak sejarah di seluruh dunia, para sejarawan akhirnya melacak salah satu koleksi buku paling berharga dari masa Renaisans Prancis. Tersembunyi selama 400 tahun, harta karun sastra Claude III dapat dilihat di “Poe- try and Patronage: The Laubespine-Villeroy Library Rediscovered”, dari 16 Oktober 2020 hingga 24 Januari 2021.

Kulit Maroko yang lembut dan bertekstur kasar dengan desain rumit dan hiasan ornamen di sekeliling buku-buku ini. Salah satu buku dalam koleksinya, “Hypnero- tomachia Poliphili”, “dilapisi dengan bubuk emas. Selain perkakas emas dari desain tersebut, seluruh kulit memiliki kilau emas. Ketika Anda melihatnya di tempat pameran, Anda akan melihat bintik-bintik emas,” kata John.

Pameran ini menampilkan 12 buku dari koleksi Claude III, termasuk puisi dan buku arsitektur Italia, sempurna untuk ilustrasi karena ukurannya yang besar. Dari depan ke belakang, pengrajin mengisi buku sastra ini dengan keindahan seni.

“Bagian dari kisah pameran adalah tentang bagaimana ide dan gaya Renaissance Italia datang ke Prancis,” kata John. “Ini adalah kesempatan [The Morgan’s] untuk menjadi yang pertama menceritakan kisah hebat ini dalam bahasa Inggris.”

Detektif novel

Pada tahun 2004, Isabelle de Conihout— sejarawan dan kurator tamu pameran — menerbitkan sebuah artikel tentang koleksi Claude III. “Pada saat itu, dianggap terlalu bagus untuk menjadi kenyataan,” ujar John. Karena Claude III tidak mencantumkan  namanya  di  buku-buku,  dan pengrajin penjilid buku biasanya anonim, maka “[garis keturunan] buku-buku ini tidak diketahui,” jelas John.

Selama lebih dari 10 tahun, Isabelle dan koleganya, Pascal Ract-Madoux, mencari-cari di semua perpustakaan besar di Prancis, Inggris, dan Amerika untuk mencari jilidan buku yang langka dan berukir. Pada banyak buku yang mereka temukan, mereka mendeteksi pola-pola tertentu, dan flyleave (halaman kosong di awal atau akhir buku) depan membanggakan jumlah persediaan tinta.

Halaman judul dengan potret penulis Vignola, “Regola delli cinque ordini d’architettura,” 1563. (Hadiah Henry S. Morgan, 1965, Perpustakaan dan Museum Morgan)

“Beruntunglah Isabelle, berkali-kali, nalurinya, intuisinya membawanya  ke buku yang tepat, dan bingo, begitulah, tanda yang tertulis dalam buku itu,” kata John. Dia percaya bahwa petunjuk ini membuktikan bahwa buku-buku ini milik punggawa Claude III. Namun, “penemuannya disambut dengan skeptis.”

Suatu hari, Isabelle memberikan ceramah tentang teorinya terhadap koleksi buku Claude III miliknya. Setelah ceramah, dia mengetahui bahwa seorang anggota audiensi memiliki inventaris manuskrip aktual koleksi Claude III.

Isinya “sesuai persis dengan nomor inventaris ini dan karenanya membuktikan hipotesis Isabelle,” kata John. “Di dunia kita [buku-buku bersejarah], itu adalah karya detektif yang luar biasa.”

Puisi dan Patron

Karena sejarawan tahu siapa yang menjadi patron keluarga Claude III, maka nama-nama penulis membantu menentukan kepada siapa buku-buku puisi itu berasal, akibatnya bisa mengotentikasi koleksi tersebut.

Pameran ini menampilkan karya-karya Claude III yang menjilid dengan indah buku karya dua penyair paling terkenal dari masa Renaissance Prancis: Pierre de Ronsard dan Philippe Desportes. Madeleine de Laubes- pine, saudara perempuan Claude III, yang kepadanya diwariskan koleksinya, adalah patron dari penyair Pierre de Ronsard.

Pierre, seperti penyair Renaisans Prancis lainnya, mencari nafkah dengan mendapatkan bantuan dari pejabat tinggi pemerintah dan raja. Para elite mendukung para penyair karena berbagai alasan: Para bangsawan dan pejabat mengapresiasi seni dan puisi; mereka juga tahu para penyair bisa menyanyikan pujian pada mereka, bertindak sebagai PR yang baik, jelas John.

Mungkin juga bahwa para penyair saat itu memuji patron mereka dengan cara yang sama dengan para seniman Renaissance melukis patron mereka dengan lebih sempurna. 

Tujuannya adalah untuk mengangkat masyarakat ke estetika yang ideal dan mengangkat pemikiran orang melalui keindahan Pierre Ronsard memuji “tanah pedesaan, Madeleine de Laubespine, perpustakaan, dan penjilidannya yang harum, katanya, “baunya seharum pohon jeruk [nya]”,” tulis situs resmi pameran.

Pierre melanjutkan sanjungannya tentang Madeleine, seorang penyair penghobi, yang karya-karyanya sekarang hanya diakui karena jasa mereka sendiri. “[Ronsard] menulis sebuah puisi padanya yang mengatakan, ‘Anda sangat baik. Anda membuat saya merasa sedikit lebih rendah’,” kenang John.

Dengan cita-cita moral Renaissance dan bahasa yang kaya menghiasi halaman-halaman buku Claude III, John mengatakan, “Ini adalah kasus di mana Anda dapat menilai buku dari sampulnya.” (ajg)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=dLRdofZ4pXg

Aksara Tiongkok : Yin, Yáng (陰, 陽)

0

oleh Cindy Chan

Aksara 陽 (yáng) adalah aksara Tiongkok yang dikaitkan dengan segala hal yang bersifat maskulin, positif, dan cerah.

Sebagai kata benda, aksara ini umumnya merujuk pada teori tradisional Tiongkok tentang yin dan yáng, di mana yáng (陽) mewakili sifat laki-laki atau energi positif dan yin (陰) mewakili sifat perempuan atau energi negatif dari alam.

Teori yin yáng, yang berasal dari zaman kuno, menjelaskan sifat alam semesta dalam pengertian dua kekuatan atau prinsip yang saling bertentangan tetapi saling melengkapi dan saling bergantung.

Di sisi kanan 陽, pada simbol 日 (rì), di bagian atas adalah radikal (Aksara Han) atau aksara untuk matahari, dan radikal atau aksara 勿 (wù) di bagian bawah, yang berarti “tidak boleh” atau “jangan,” dapat terlihat menggambarkan sinar matahari.

Dengan demikian, aksara 陽 (yáng juga digunakan untuk merujuk pada matahari atau sinar matahari, seperti pada 太陽 (tài yáng), dan sinar matahari, seperti dalam 陽光 (yang guāng).

Selain itu, 陽 juga berarti sisi utara sungai dan sisi selatan bukit atau gunung.

Aksara 陰 (yin) di sisi lain, digunakan sebagai prinsip yang berlawanan (feminin) di alam, aksara ini merujuk pada bulan, seperti dalam 太 陰 (tài yin), dan pada kalender lunar, 陰曆 (yīn lì).

Kalender lunar juga disebut 農曆 (nóng lì), secara harfiah dapat diartikan “kalender pertanian”; 舊 歷 (jiù lì), “kalender Tiongkok kuno [gaya lama]”; dan 夏 曆 (xià lì), “kalender musim panas.”

Selain itu, 陰 menggambarkan sifat dingin atau teduh, seperti dalam 陰涼 (yin liáng), dan aksaranya menggambarkan sisi selatan sungai dan sisi utara bukit atau gunung.

Selain itu, menurut teori yin dan yáng, tubuh bagian atas, tubuh bagian belakang, serta sisi kiri tubuh dianggap sebagai yáng (laki-laki), sedangkan tubuh bagian bawah, tubuh bagian depan, serta sisi kanan tubuh dianggap sebagai yin (perempuan). (feb)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=dLRdofZ4pXg

Video: Sekelompok Singa Dibuat Kocar-kacir oleh Luwak Madu

0

Sebuah video yang menunjukkan sepasang luwak madu atau ratel (honey badger) yang berhadapan dengan tujuh singa betina dewasa dan telah membuat mereka lari terbiri-birit telah viral.

Dalam klip, diambil dari sebuah mobil oleh seorang turis di Zambia, beberapa singa betina terlihat mengejar dua luwak madu di jalan yang terlihat seperti adegan seekor predator yang mengejar mangsanya.

Tapi kemudian, yang mengejutkan kucing besar itu, luwak madu yang tangguh tiba-tiba berbalik untuk menyerang mereka secara langsung.

Saat dua hewan kecil itu berlari menaiki bukit kecil, seekor singa betina berhasil menerkam dan menggigit salah satu dari mereka.

Seharusnya semuanya berakhir untuk luak madu, tapi dia berhasil meloloksan dari terkaman singa dan menerjang balik wajahnya saat dia mati-matian mundur.

Disatukan kembali, musang madu menempel membentuk formasi yang ketat dan serangan agresif mereka membuat singa betina lain melompat mundur ketakutan.

Sambil mondar-mandir, hewan yang lebih kecil menjaga singa betina pada jarak yang aman, dengan singa-singa itu tidak berani melangkah lebih dekat.

Tidak jelas apakah singa betina telah memojokkan luak madu dan berencana untuk melemahkan mereka, atau hanya untuk main-main.

Video tersebut telah menjadi viral dengan lebih dari 30.000 penayangan sejak dibagikan di media sosial kemarin – dengan pengguna mengklaim luwak madu adalah makhluk terberat di kerajaan hewan.(yn)

Sumber: dailystar

Video Rekomendasi:

Seekor Kucing yang Lumpuh Setelah Ditembak dengan Senapan Angin Akan Ditidurkan

0

Seekor kucing yang mengalami kelumpuhan setelah ditembak di tulang punggungnya dengan senapan angin terpaksa harus ditidurkan.

Pemiliknya Lisa, dari Heavitree, Exeter, Inggris, dihubungi oleh dokter hewan untuk mengatakan bahwa kucing hitamnya yang berumur 14 tahun Nermal telah diserahkan oleh seseorang setelah menemukannya di jalan.

Lisa, 51 tahun, sangat terpukul ketika dia mengetahui hewan peliharaannya lumpuh setelah ditembak oleh senjata.

Lisa yang bekerja di laboratorium di Rumah Sakit Royal Devon and Exeter mengatakan kepada Devon Live: “Mengerikan. Seseorang menemukannya di jalan dan mengantarnya ke St David’s Veterinary Group.

“Dia memiliki chip sehingga mereka bisa menelepon saya kemarin pukul 2.30 siang dan memberi tahu saya apa yang terjadi.

“Mereka bilang mereka punya kucing saya dan dia telah ditembak. Benar-benar mengejutkan. Saya berharap diberi tahu bahwa dia telah tertabrak, bukan bahwa dia telah ditembak.”

Dokter hewan menjelaskan kepada Lisa bahwa x-ray telah menunjukkan proyektil senapan angin yang tertanam di vertebrata kucing.

Ibu dua anak itu menambahkan: “Mereka tidak tahu apakah itu telah memutuskan atau merusak sumsum tulang belakangnya, tetapi itu membuatnya lumpuh.

“Dia tidak merasakan apa-apa di tiga kakinya dan saya diberitahu dia mungkin tidak akan selamat. Mereka memberinya sedikit waktu dan telah mengendalikan rasa sakitnya.

“Mereka tidak bisa mengeluarkan proyektil karena keberadaannya. Mereka tidak tahu apakah dia lumpuh karena peradangan atau kerusakan pada sumsum tulang belakang, tetapi saya dipanggil oleh dokter hewan sore ini untuk mengatakan dia perlu ditidurkan , jadi kita pergi ke sana sekarang. “

Lisa dan dua anaknya yang sudah dewasa belum dapat melihat Nermal, tetapi mereka diberi tahu bahwa dia dapat ditidurkan di mobilnya untuk mengucapkan selamat tinggal.

Menjelaskan bahwa Nermal telah menjadi bagian dari keluarga mereka sejak dia masih kecil, Lisa mengatakan: “Sungguh menyedihkan apa yang telah terjadi padanya. Dia adalah bagian besar dari keluarga kami dan sangat dicintai.”

Dia sekarang memperingatkan orang lain tentang insiden itu dan berharap siapa pun yang bertanggung jawab akan memikirkan tindakan mereka.

“Saya tidak tahu bagaimana atau mengapa itu terjadi, dan saya tidak ingin menghakimi orang yang melakukannya,” katanya.

“Mungkin ini akan membuat sadar mereka dan tidak melakukannya lagi, tetapi orang tidak boleh menggunakan senjata sejauh yang saya ketahui dan jika seseorang telah melepaskan senjata api di jalan, betapa berbahayanya itu?”(yn)

Sumber: ladbible

Video Rekomendasi:

Dr. Yan, Virus Corona Tidak Berasal dari Alam!!!

https://www.youtube.com/watch?v=LqXB8XhyJDE

Wanita di Turki Berjalan Diiringi oleh Anjing, Kucing dan Burung Persis Seperti Film Putri Salju

0

Dalam kisah Putri Salju yang dikelilingi oleh teman-teman hewan adalah adegan dalam film klasik yang kita semua sukai. Hewan memiliki naluri dasar untuk mengetahui siapa teman atau musuh sebenarnya.

Di Turki, seorang wanita difilmkan sedang berjalan diikuti oleh berbagai jenis hewan dalam jumlah yang relatif besar, termasuk anjing, kucing, dan burung.

Netizen secara otomatis mengaitkan wanita yang baik hati itu dengan kisah Putri Salju.

Hewan-hewan itu tampaknya adalah teman dari wanita tak dikenal itu dan mengikutinya dengan saksama untuk berharap mendapatkan makan siang untuk dimakan.

Wanita itu terlihat membawa kantong plastik putih saat berjalan di sepanjang jalan di lingkungan.

Menurut sumber dari masyarakat setempat, wanita tersebut sering memberi makan hewan-hewan di daerah itu. Dia membagikan makanan kepada anjing, kucing dan burung secara merata di area terbuka secara teratur.

Wanita itu juga membersihkan area tersebut dengan teliti jika hewan tidak dapat menghabiskan makanannya dan meninggalkannya di jalan.

Dia rupanya juga peduli dengan lingkungan dan tidak ingin lingkungannya menjadi tempat yang kotor.

Dia mengingatkan kita pada kisah Putri Salju, gadis penyayang yang dicintai oleh hewan di alam karena hatinya yang baik.

Kami pikir ini benar-benar sebuah dongeng yang ada dalam kehidupan nyata.(yn)

Sumber: goodtimes

Video Rekomendasi:

Samsung Percepat Langkah Hengkang dengan Menutup Pabrik Terakhirnya di Suzhou, Tiongkok

0

Ntdtv, oleh Zhao Tingyu– Meningkatnya biaya tenaga kerja di daratan Tiongkok dan persaingan pasar yang sengit, Samsung Electronics Korea Selatan akan menutup pabrik komputer terakhirnya di Suzhou. Mem-PHK setengah dari karyawan bagian produksinya sekitar 850 orang. Namun, karyawan di bagian R&D tidak terganggu.

Pada 2012, nilai ekspor pabrik komputer merk Samsung di Suzhou mencapai USD. 4,3 miliar, namun pada tahun 2018 angkanya menyusut menjadi USD. 1 miliar. Samsung menyatakan akan fokus pada penelitian dan pengembangan di masa depan, dan produksi notebooknya akan dialihkan ke pabrik di Vietnam. 

Ketika hubungan AS – Tiongkok semakin tegang dan epidemi melanda, Samsung pada tahun 2018 telah memimpin penutupan pabriknya di Shenzhen, kemudian menutup pabriknya di Tianjin pada bulan Desember, menutup pabrik ponsel terakhirnya di Huizhou pada September tahun lalu. Seiring dengan mempercepat langkah hengkang dari daratan Tiongkok, Samsung gencar dalam mempromosikan kebijakan ‘Beralih ke Selatan’.

Media India ‘ETNOW’ pada 1 Agustus melaporkan : Produsen iPhone Pegatron dan Samsung dilaporkan telah mengajukan aplikasi ikut program PLI pemerintah India, ini merupakan ‘program penghargaan manufaktur elektronik berskala besar’, dengan program 410 miliar rupee yang bertujuan untuk menarik produsen smartphone pindahan dari Tiongkok ke India.

Menurut laporan Reuters, Samsung telah mengajukan aplikasi kepada pemerintah India untuk ikut program insentif proyek senilai hingga USD. 6,65 miliar untuk mempromosikan produksi telepon seluler lokal. 

Dalam dua tahun terakhir, Samsung telah mendirikan apa yang disebut sebagai pabrik ponsel cerdas terbesar di dunia di pinggiran kota New Delhi, ibu kota India. 

Pada bulan Maret tahun ini, Samsung menginvestasikan USD. 220 juta untuk mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di Vietnam, yang dapat menampung hingga 3.000 orang tenaga kerja penelitian dan pengembangan. Pusat ini diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2022. Model tata letak global Samsung dirancang untuk mampu bergerak secara fleksibel, mengikuti perubahan situasi ekonomi global. (Sin/asr)

Video Rekomendasi

Peretas yang Didukung Komunis Tiongkok Disinyalir Menyerang Vatikan dan Organisasi Katolik

Theepochtimes.com- Perusahaan keamanan dunia maya Amerika Serikat Insikt Group pada tanggal 28 Juli 2020, menerbitkan laporan  pada RedDelta, mengenai bagaimana “satu kelompok kegiatan ancaman yang disponsori negara-Tiongkok” menargetkan Vatikan, Keuskupan Katolik Hong Kong, dan organisasi lainnya yang terkait dengan Gereja Katolik sejak awal bulan  Mei tahun ini.

Laporan itu menunjukkan sebuah contoh serangan. Sebuah dokumen “konon menjadi sebuah surat resmi Vatikan yang ditujukan kepada Kepala Misi Studi ke Tiongkok di Hong Kong saat ini” digunakan untuk mengirimkan PlugX, program malware, yang memberi para peretas kendali penuh atas sistem komputer target mereka, kata Insikt Group.

Program malware lain, seperti Poison Ivy dan Cobalt Strike, juga digunakan untuk menyusup ke dalam sistem target mereka.

Serangkaian serangan menggunakan infrastruktur, peralatan, dan viktimologi yang serupa digunakan oleh Mustang Panda, kelompok aktivitas ancaman lain yang berbasis di Tiongkok, tetapi juga memiliki fitur tersendiri.

“Karena RedDelta menargetkan organisasi-organisasi yang sangat selaras dengan kepentingan strategis Tiongkok, penggunaan peralatan bersama yang secara tradisional digunakan oleh kelompok yang berbasis di Tiongkok, dan tumpang tindih dengan kelompok aktivitas ancaman yang diduga disponsori negara Tiongkok, Insikt Group percaya bahwa kelompok aktivitas tersebut kemungkinan beroperasi atas nama pemerintah Republik Rakyat Tiongkok,” kata laporan itu.

Komunis Tiongkok Menyangkal Tuduhan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, berbicara di sebuah konferensi berita harian di Beijing pada hari Rabu beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa Tiongkok adalah “pembela setia” keamanan dunia maya.

Diperlukan banyak bukti daripada dugaan saat menyelidiki peristiwa dunia maya, kata Wang Wenbin. Untuk diketahui, komunis Tiongkok secara rutin membantah terlibat dalam upaya peretasan yang didukung negara, dan mengatakan Beijing adalah korban ancaman semacam itu.

Seorang juru bicara Vatikan tidak memiliki komentar langsung. Misi Studi Hong Kong tidak menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.

Kesepakatan Komunis Tiongkok-Vatikan

Serangan-serangan ini terjadi menjelang pembaruan “Perjanjian Sementara antara Tahta Suci dengan Tiongkok” yang dijadwalkan pada bulan September mendatang.

Peretasan yang dilaporkan terjadi setelah pertemuan yang sangat jarang terjadi antara Beijing dengan Menteri Luar Negeri Vatikan awal tahun ini di Jerman, yang menandai pertemuan resmi tingkat-tertinggi antara kedua belah pihak dalam beberapa dekade.

Insikt Group percaya bahwa “orang yang dicurigai melakukan pengacauan ke Vatikan akan menawarkan wawasan RedDelta, mengenai posisi negosiasi Tahta Suci di depan pembaruan kesepakatan bulan September 2020. Penargetan Misi Studi Hong Kong dan Keuskupan Katolik Hong Kong, juga dapat memberikan sumber intelijen yang berharga untuk memantau hubungan Keuskupan Katolik Hong Kong dengan Vatikan. Maupun posisi Keuskupan Katolik Hong Kong terhadap gerakan pro-demokrasi Hong Kong di tengah meluasnya unjuk rasa dan hukum keamanan nasional Hong Kong baru-baru ini.”

Target serangan juga termasuk Institut Kepausan untuk Misi Asing di Italia, dan Kepala Misi Studi untuk Tiongkok di Hong Kong, “yang pendahulunya dianggap memainkan peran penting dalam perjanjian tahun 2018.”

“Penargetan entitas yang terkait dengan gereja Katolik cenderung menunjukkan tujuan-tujuan Partai Komunis Tiongkok dalam memperkuat kendali atas  gereja Katolik ‘bawah tanah’, ‘agama agama yang dipengaruhi Tiongkok’ di Tiongkok, dan mengurangi  pengaruh Vatikan yang dirasakan dalam komunitas Katolik Tiongkok,” laporan itu menyatakan.

Dalam kesepakatan tahun 2018, Paus Francis mengesahkan legitimasi uskup yang ditunjuk Beijing. Setelah putus hubungan dengan Vatikan pada tahun 1951, sejak itu Partai Komunis Tiongkok bersikeras mencalonkan uskupnya sendiri, meskipun tradisi Vatikan mengamanatkan uuskup-uskup hanya dapat disetujui dengan persetujuan Paus.

Hal ini tidak memperbaiki situasi bagi umat Katolik di Tiongkok, Benedict Rogers, pemimpin tim Asia Timur dalam organisasi hak asasi manusia Christian Solidarity Worldwide, mengatakan dalam webinar baru-baru ini.

“Saat Partai Komunis Tiongkok hadir dalam agama, atau agama dan kepercayaan, saya pikir kita mungkin melihat situasi terburuk, penumpasan terburuk, sebenarnya sejak Revolusi  Kebudayaan,” kata Benedict Rogers.

Keterangan Gambar: Pandangan umum Lapangan Santo Petrus, di Kota Vatikan, Vatikan, pada 12 April 2020. (Antonio Masiello / Getty Images)

(Vv/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=ayXhelSk7Ko