Tidak ada yang siap menghadapi berita tragis tentang kehilangan orang yang dicintai, konsekuensi dari episode menyakitkan ini sangat menghancurkan. Pandemi COVID-19 telah merenggut jutaan jiwa di seluruh dunia, ribuan keluarga menderita kematian seorang kerabat tanpa bisa mengucapkan selamat tinggal.
Protokol yang ketat harus diterapkan untuk mematuhi langkah-langkah keamanan yang direkomendasikan untuk menghentikan penyebaran virus corona, salah satunya adalah larangan pemakaman. Sistem kesehatan telah runtuh oleh sejumlah besar pasien yang terinfeksi, serta layanan pemakaman.
Di Sincelejo, Sucre, Kolombia, seorang wanita menerima berita sedih tentang kematian ayahnya, meskipun klinik tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang apa yang terjadi.
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Juan José Muñoz Romero, 67 tahun, pada 6 Juli lalu dibawa oleh keluarganya ke klinik Las Peñitas di mana dia dirawat karena kenaikan tajam dalam tekanan darah.
Beberapa jam telah berlalu para dokter memberi tahu keluarga bahwa pasien telah meninggal.
Meskipun anak perempuan pria itu tidak percaya dengan pernyataan para dokter dan mengabaikan protokol keamanan yang dibuat di klinik oleh pandemi, dia memasuki kamar mayat.
Nalurinya tidak salah, ketika dia memasuki kamar mayat dengan paksa, dia menemukan ayahnya masih bernafas, dia stabil dan sadar.
Menurut informasi dari media setempat, hanya selisih dua jam antara masuknya pasien ke gawat darurat dan pemindahannya ke kamar mayat.
Keluarga Muñoz Romero tidak percaya dengan apa yang dikatakan para dokter, yang juga tidak membiarkan mereka melihat mayat itu, mengklaim bahwa mereka harus mematuhi batasan yang ditetapkan karena pandemi.
Ketika putri pasien memasuki kamar mayat dan mendapati bahwa ayahnya memang hidup, dia mencari bantuan dari dokter, dan dokter bersikeras bahwa dia telah meninggal dan karakteristiknya normal pada pasien yang memiliki sedikit waktu kematian.
Martín, salah seorang putra Muñoz Romero, menyatakan,: ”Saudari saya tidak percaya dengan jawaban itu dan memutuskan untuk mengeluarkannya dari tempat mereka membawanya dan kami memindahkannya ke klinik lain. Pada saat itu, ketika mereka menahannya di kamar mayat, menganggap dia sudah mati, mereka memengaruhinya dan memberinya iskemia. ”
Saat ini, pria berusia 67 tahun itu dirawat di klinik La Concepcion di mana dia menerima perawatan medis.
Sejauh ini, baik klinik Las Peñitas maupun pihak berwenang Kota Sincelejo tidak memberikan pernyataan dalam hal ini. Kerabat pasien ingin mengambil tindakan hukum terhadap klinik dan para dokter yang menyatakan Muñoz Romero meninggal.(yn)
Presiden Trump mengadakan konferensi pers mengenai topik-topik yang berkaitan dengan komunis Tiongkok di Taman Mawar Gedung Putih pada 14 Juli pukul 17:30. Ia menekankan bahwa apakah itu merupakan pemerasan ekonomi dari komunis Tiongkok atau pandemi pneumonia komunis Tiongkok, komunis Tiongkok harus bertanggung jawab. Trump memberlakukan Hong Kong seperti daratan Tiongkok. Pidato Trump kepada komunis Tiongkok ini, mencerminkan bahwa ketegangan antara Amerika Serikat dengan komunis Tiongkok telah semakin meningkat
Presiden Trump pada hari Selasa 14 Juli 2020 resmi menandatangani Hongkong Accountability Act atau Undang-Undang Otonomi Hongkong sebagai sanksi atas diterapkannya UU. Keamanan Nasional versi Hongkong oleh komunis Tiongkok.
Di samping itu, Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang disebut Hold China accountable for oppressive actions against people of Hongkong atau Menuntut Pertanggungjawaban Komunis Tiongkok atas Tindakan Menindas Rakyat Hongkong. Tujuannya untuk sepenuhnya mencabut status ekonomi khusus yang diberikan kepada Hongkong.
“Hongkong sekarang diperlakukan sama seperti daratan Tiongkok”, kata Trump dalam konperensi pers.
Ia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengenakan tarif terhadap Hongkong sama seperti halnya daratan Tiongkok. Hongkong kini tidak lagi menikmati perlakuan tarif khusus, perlakuan ekonomi khusus, atau kesempatan untuk mengekspor teknologi yang sensitif.
Trump juga menyebutkan bakal menuntut pertanggungjawaban komunis Tiongkok atas tindakan yang menindas rakyat Hongkong.
UU Otonomi Hongkong Menyediakan Alat untuk Menjatuhkan Sanksi bagi Gedung Putih
Trump mengatakan, UU. Otonomi Hongkong memberikan pemerintah AS alat yang ampuh untuk menjatuhkan sanksi kepada individu dan entitas komunis Tiongkok yang merusak kebebasan Hong kong.
“Kita semua sedang melihat apa yang terjadi di Hongkong. Ini bukan situasi yang baik,” kata Trump.
Ia mengatakan bahwa menurut pengamatannya, kebebasan rakyat Hongkong telah dirampas oleh komunis Tiongkok, selain itu, Hongkong bukan lagi pasar persaingan bebas.
Presiden Trump mengadakan konferensi pers mengenai topik-topik yang berkaitan dengan komunis Tiongkok di Taman Mawar Gedung Putih pada 14 Juli pukul 17:30. (Jim Watson/AFP)
“Saya curiga bahwa banyak orang akan meninggalkan Hongkong”, kata Trump.
Amerika Serikat mungkin memiliki lebih banyak bisnis karena perusahaan meninggalkan Hongkong, tetapi Amerika Serikat juga kehilangan Hongkong, pesaing yang tangguh.
Trump Kritik 2 organisasi besar dunia, Tak Kesampingkan untuk kembali bergabung dengan WHO
Pada kesempatan itu, Trump mengatakan bahwa mengizinkan komunis Tiongkok bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) merupakan salah satu kesalahan geopolitik terbesar dalam sejarah yang membawa bencana.
Pada saat yang sama, ia juga mengkritik kinerja Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang buruk dalam menangani epidemi virus komunis Tiongkok. Ia mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia adalah organisasi boneka dari komunis Tiongkok.
Trump mengatakan bahwa AS menekan Organisasi Kesehatan Dunia dengan sangat keras, bahkan memotong dana yang disumbangkan ke Organisasi Kesehatan Dunia Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa Amerika Serikat akan bergabung lagi dengan Organisasi Kesehatan Dunia.
Trump kembali menekankan bahwa AS menuntut komunis Tiongkok bertanggung jawab, terhadap tindakan sengaja menyembunyikan fakta epidemi sehingga virus menyebar ke seluruh dunia.
Efek Jera UU Otonomi Hong Kong Cukup Kuat
UU. Otonomi Hongkong yang diberlakukan AS memiliki kekuatan untuk menjatuhkan sanksi kepada pejabat Partai Komunis Tiongkok yang melemahkan otonomi Hongkong, serta bank dan entitas yang melakukan transaksi signifikan dengan pihak yang terkait sanksi.
Menurut UU tersebut, dalam waktu 90 hari setelah UU tersebut berlaku, Menlu AS akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS untuk mengidentifikasi individu dan entitas yang menyebabkan Deklarasi Bersama Tiongkok – Britania dan Hukum Dasar Hongkong tidak lagi diterapkan kepada rakyat Hongkong, dan memberikan laporan kepada Komite Kongres yang relevan.
UU itu juga menyebutkan bahwa Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian Keuangan AS, akan mencantumkan bank-bank yang melakukan transaksi bisnis dengan individu atau entitas di atas, dan menjatuhkan sanksi sekunder.Untuk waktu yang lama, Hong Kong sebagai pusat perdagangan dan keuangan dunia telah memainkan peran khusus dalam mempromosikan masuknya daratan Tiongkok ke dalam sistem keuangan global. Akan tetapi, pada saat yang sama itu juga dapat menjadi titik kelemahan yang dapat dimanfaatkan administrasi Trump untuk menyerang komunis Tiongkok.
Soal bagaimana efektivitas dari diberlakukannya UU. Otonomi Hong Kong, dapat dilihat dari efek jera sanksi AS terhadap 4 orang pejabat Partai Komunis Tiongkok yang diumumkan awal bulan ini.
Karena Partai Komunis Tiongkok telah melakukan pelanggar serius terhadap hak asasi manusia Uighur di Xinjiang, pada 9 Juli Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian Keuangan mengumumkan sanksi ekonomi dan larangan pemberian visa bagi 4 orang pejabat senior Partai Komunis Tiongkok dan keluarga mereka.
Ini adalah pertama kalinya Amerika Serikat menaikkan tingkat sanksi terhadap pejabat Partai Komunis Tiongkok sampai tingkat anggota Politbiro. Biro Politik Partai Komunis Tiongkok memiliki total 25 orang anggota.
Seorang analis mengatakan, banyak pejabat senior Partai Komunis Tiongkok memiliki aset dalam jumlah besar di luar negeri. Adapun anggota keluarga mereka juga tinggal, belajar atau bekerja di luar negeri. (Sin/asr)
ETIndonesia- Sekitar 55% dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala. Oleh karena itu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu Memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1-2 meter dan mencuci tangan sesering mungkin.
Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 % dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 % Work from Office. Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mall, objek wisata, dan pasar.
“COVID-19 masih ada di sekitar kita, maka kita perlu terus waspada dengan saling mengingatkan kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita untuk tetap melakukan protokol 3M lawan COVID,” imbau Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam siaran persnya.
Perkembangan terkini per 15 Juli 2020, terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 258 kasus di DKI Jakarta. Sehingga, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta pada Rabu (15/07/2020) sebanyak 15.173 kasus. Dari jumlah tersebut, 9.721 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 720 orang meninggal dunia.
“Sampai dengan hari ini kami laporkan, 690 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.041 orang melakukan self isolation di rumah. Sedangkan, untuk suspek yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 128.920 orang, suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 434 orang, dan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 943 orang,” papar Ani Ruspitawati.
Ia menjelaskan, secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 14 Juli 2020 sebanyak 414.666 sampel. Pada 14 Juli
2020, dilakukan tes PCR pada 5.188 orang, 4.519 di antaranya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru, dengan hasil 258 positif dan 4.261 negatif.
Selain itu, untuk rapid test, totalnya sebanyak 272.263 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase reaktif COVID-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 9.524 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 262.739 orang dinyatakan non-reaktif. Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Sejak tanggal 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan Contact Tracing. Active Case Finding yang dilakukan oleh Puskesmas di pasar, pemukiman rawan, atau tempat umum lainnya yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi. (asr)
Bridger yang berusia enam tahun dari Cheyenne, Wyoming, AS, dijuluki sebagai pahlawan karena menyelamatkan adik perempuannya dari serangan anjing. Ketika hewan itu mendekatinya, dia tidak ragu-ragu melindungi adiknya dari serangan anjing itu.
Nikki Walker, bibi dari bocah itu telah menerbitkan tindakan berani dari anak itu di media sosial.
“Keponakanku adalah pahlawan yang menyelamatkan adik perempuannya dari seekor anjing yang menyerang mereka. Dia melindungi adiknya dan anjing itu akhirnya menyerangnya. Ketika ditanya mengapa dia melakukannya, dia menjawab, ‘Jika seseorang akan mati, saya pikir itu harus saya.’ ” Tulis wanita itu.
”Setelah digigit wajah dan kepalanya beberapa kali, dia meraih tangan adik perempuannya dan berlari bersamanya untuk menjaganya agar tetap aman. Setelah menerima sekitar 90 jahitan dari ahli bedah plastik, dia akhirnya menjalani pemulihan di rumah. Kami mencintai anak pemberani kami,” lanjutnya.
Nikki ingin postingannya disebarkan, dia pergi ke jaringan untuk meminta bantuan dan dengan demikian mencapai impian keponakannya untuk menerima salam dari beberapa aktor dari karakter superhero Marvel.
Bibi bocah itu menandai Tom Holland, Chris Hemsworth, Robert Downey Jr, Mark Ruffalo, Chris Pratt, Tom Hiddleston, Chadwick Boseman, Vin Diesel, dan Chris Evan.
Dia berharap pesannya mencapai salah satu aktor Avengers yang akan mengaguminya karena tindakan berani Bridger.
Posting Nikki telah memiliki ribuan reaksi, dia baru-baru ini mengatakan untuk memberi tahu bahwa luka keponakannya mulai sembuh.
“Luka-lukanya terlihat jauh lebih baik, dia memiliki semangat bahagia yang hebat dan kepribadiannya yang luar biasa utuh,” katanya.
“Dia masih tidak bisa tersenyum terlalu banyak, tetapi dia tersenyum ketika aku membacakan beberapa komentarnya kepadanya. Saya ingin menyebutkan di sini bahwa pemilik anjing adalah orang-orang hebat yang telah sangat baik kepada Bridger dan seluruh keluarga kami, kami tidak merasakan kebencian terhadap mereka dan dalam hal apa pun itu hanya meningkatkan hubungan keluarga kami setelah kejadian, ” tambahnya.
Beberapa netizen telah meminta Nikki untuk membuat kampanye penggalangan dana di GoFundMe untuk membantu keluarga membayar pemulihan anak itu.
Bridger memiliki kesukaan akan geologi, bibinya meminta pengikutnya untuk mengiriminya gambar batu-batu keren yang mereka lihat.
Dalam pembaruan terakhir, Nikki berterima kasih atas kebaikan semua orang yang telah menyatakan kekagumannya pada anak dan telah menyadarkan diri mereka untuk kasusnya.
Aktor Mark Ruffalo, yang memerankan Hulk dalam film Avengers “Age of Ultron” pada 2015 mengomentari posting Nikki.
“Bridger sayang, aku baru saja membaca tentang apa yang terjadi padamu dan aku ingin menjangkau untuk mengatakan ini … Orang-orang yang menyelamatkan orang lain dengan mengorbankan diri mereka adalah orang yang paling heroik dan bijaksana yang aku kenal. Saya sangat menghormati dan mengagumi keberanian dan hati Anda. Keberanian sejati tidak mendominasi orang atau melawan mereka atau berjalan seperti pria tangguh. Keberanian yang sebenarnya adalah mengetahui apa yang benar untuk dilakukan dan melakukannya bahkan ketika Anda mungkin akhirnya tersakiti. Anda lebih jantan daripada banyak, banyak yang telah saya lihat atau kenal. Dengan kekaguman … Mark Ruffalo (Bruce Banne/ Hulk / Guru) 💪❤️👏. ” (yn)
ETIndonesia- Ahli Epidemiologi mengungkapkan kasus penularan di Jawa Timur paling banyak terjadi transimisi lokal. Untuk diketahui, secara total laporan per 15 Juli 2020 menunjukkan kasus positif corona di Jawa Timur mencatatkan 17.395 kasus dengan jumlah kasus spesimen 2 kali negatif 7.482. Sedangkan angka kematian mencatatkan 1.275 kasus.
“Ini paling banyak transimisi lokal yaitu sekelompok orang dalam satu wilayah sama tiba-tiba positif secara tiba-tiba namun tidak ada riwayat berpergian, ada yang positif akhirnya tertular sekeliling wilayah itu,” kata Ahli Epidemiologi dari Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (15/07/2020) dalam channel Youtube BNPB.
Ia merinci terdapat 141 klaster di Jawa Timur dengan 2.004 kasus di Jawa Timur per tanggal 7 Juli 2020. Rinicannya 31 klaster pasar/TPI, 20 klaster tempat kerja, 1 klaster pesantren, 2 klaster tempat ibadah, 34 klaster transimisi lokal, 26 klaster rumah sakit, 1 klaster mall dan 2 klaster seminar.
Menurut Dewi, klaster lain yang harus menjadi perhatian dan diwaspadai adalah pasar. Dewi menjelaskan meskipun kasusnya lebih rendah dibandingkan dengan klaster transmisi lokal, pasar memiliki potensi yang tinggi menjadi tempat penularan COVID-19. “Pasar ini adalah potensi luar biasa,” ujar Dewi.
Dewi menjelaskan, Jawa Timur terdapat banyak kabupaten/kota dengan angka tertingginya di Kota Surabaya dengan 7.538 kasus, kemudian Sidoarjo 1.280 kasus dan Kabupaten Gresik 1.154 kasus. Adapun jumlah kasus terendah terdapat di Blitar 18 kasus, Kota Madiun 25 kasus dan Kabupaten Bondowoso 32 kasus.
Menurut Dewi, jika dilihat berdasarkan laju insidensi kota Surabaya masih berada pada tingkat pertama. Kota Surabaya dengan 251 (kasus) per 100.000 penduduk dibandingkan kota Depok 45 kasus. Angka itu menunjukkan terjadinya percepatan penularan di Surabaya.
Tak hanya penularan, kasus kematian juga tinggi di Surabaya. Dibandingkan dengan kematian di Kota Depok 1,78 (kasus) maka Kota Surabaya 22 (kasus) per 100.000 penduduk kota Surabaya.
“Akhirnya ini yang kita lihat dari angka yang menunjukkan angka tinggi, laju penularan tinggi, kasus fatalitas tinggi,” tambahnya.
Terakhir, Dewi mengingatkan bahwa penerapan protokol kesehatan sangat penting dengan tetap memperhatikan titik-titik kritis yang kadang masih sering terlupakan oleh masyarakat guna menekan potensi penularan COVID-19 dan mencegah lonjakan kasus positif yang tinggi.
Dia mengatakan. penerapan protokol kesehatan tapi juga perhatikan titik-titik kritis yang kadang dilupakan. Misalnya ketika makan harus membuka masker, maka usahakan makan dengan tetap menjaga jarak dan jangan berinteraksi karena dapat menjadi ruang perpindahan droplet.
“Jika menggunakan transportasi umum harus pastikan ketika sudah sampai harus mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer serta pastikan untuk jaga jarak karena bisa saja terinfeksi atau tertularnya saat perjalanan,” simpulnya. (asr)
Keterangan Foto : Ahli Epidemiologi dari Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah (Dok BNPB)
ETIndonesia- Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat 21 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7) lalu. Data tersebut bersumber dari Basarnas per Rabu (15/7) sore tadi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, selain korban jiwa, tim SAR gabungan masih mencari korban yang hilang. “Para personel terus melakukan pencarian 2 orang yang dinyatakan dalam pencarian,” ujarnya dalam keterang tertulis.
Dampak bencana teridentifikasi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.
Lebih dari seribu lima ratus warga berhasil diselamatkan oleh petugas di lapangan, sedangkan korban luka telah mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit.
Sementara itu, berdasarkan laporan BPBD setempat sore tadi (15/7), pascabanjir sebanyak 156 KK (655 jiwa) mengungsi dan 4.202 KK (15.994 jiwa) terdampak.
Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 m, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1 hingga 4 m.
BPBD Kabupaten Luwu Utara dan instansi terkait telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan pencarian korban, kaji cepat kebutuhan, penanganan penyintas dan operasional pos komando.
Di samping itu, alat berat berupa 4 unit eksavator dikerahkan untuk membersihkan lumpur di Kecamatan Masamba, dan 6 unit di Kecamatan Baebunta.
Kondisi terkini, PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak pagi tadi (15/7).
Innalillah Banjir bandang kota Masamba Luwu Utara… Lindungilah saudara2 kami Ya Allah… pic.twitter.com/hHlK1jpIkK
Selain itu, jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak. Saat ini hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat.
Kebutuhan mendesak berdasarkan kaji cepat awal berupa air bersih, obat-obatan dan makanan siap saji.
Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang. BNPB masih mengumpulkan data-data lapangan untuk menganalisis pemicu terjadinya banjir bandang tersebut.
Terkait dengan kondisi pandemi saat ini, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah dengan kategori risiko rendah atau berada pada zona kuning. BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk waspada dan cermat dalam prosedur penanganan warga terdampak pascabanjir, khususnya di tengah pandemi COVID-19. (asr)
ETIndonesia- Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per Rabu (15/7) totalnya menjadi 80.094 setelah ada penambahan sebanyak 1.522 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 39.050 setelah ada penambahan sebanyak 1.414 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal dunia menjadi 3.797 dengan penambahan 87.
Hal demikian diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 24.871 pada hari sebelumnya, Selasa (14/7) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 1.122.339.
Sedangkan uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 161 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 115 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 301 lab.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 15.491 dan jumlah yang akumulatifnya adalah 657.665.
Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.522 dan negatif 13.969 sehingga secara akumulasi menjadi positif 80.094 dan negatif 577.561.
Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.
“Jawa Tengah melaporkan kasus baru sebanyak 261 orang, namun juga melaporkan kasus sembuh sebanyak 120 orang. DKI Jakarta 260 orang kasus baru dan 193 orang sembuh. Jawa Timur hari ini melaporkan 165 kasus baru dan 521 orang sembuh,” kata Yuri.
Sedangkan Sulawesi Selatan, 158 kasus baru, dan 113 sembuh. Kalimantan Selatan, 19 kasus baru, dan 41 sembuh. Sumatera Utara, 99 kasus baru, dan 41 sembuh. Jawa Barat, 75 kasus baru, dan 140 sembuh.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari Jawa Timur 17.395, DKI Jakarta 15.324, Sulawesi Selatan 7.452, Jawa Tengah 5.914 dan Jawa Barat 5.310.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 9.721 disusul Jawa Timur sebanyak 7.482, Sulawesi Selatan 3.275, Jawa Tengah 2.115, Jawa Barat 2.064 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 39.050 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 137 kasus, Bali 2.421 kasus, Banten 1.612 kasus, Bangka Belitung 175 kasus, Bengkulu 170 kasus, Yogyakarta 396 kasus.
Selanjutnya di Jambi 125 kasus, Kalimantan Barat 355 kasus, Kalimantan Timur 756 kasus, Kalimantan Tengah 1.254 kasus, Kalimantan Selatan 4.488 kasus, dan Kalimantan Utara 215 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 341 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.620 kasus, Sumatera Selatan 2.784 kasus, Sumatera Barat 805 kasus, Sulawesi Utara 1.741 kasus, Sumatera Utara 2.596 kasus, dan Sulawesi Tenggara 531 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 195 kasus, Lampung 215 kasus, Riau 246 kasus, Maluku Utara 1.184 kasus, Maluku 920 kasus, Papua Barat 292 kasus, Papua 2.426 kasus, Sulawesi Barat 152 kasus, Nusa Tenggara Timur 121 kasus dan Gorontalo 392 kasus serta dalam proses verifikasi ada 34.
Total untuk jumlah suspek yang masih dipantau ada sebanyak 47.859. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 463 kabupaten/kota di Tanah Air. (asr)
Keterangan : Foto arsip COVID-19 vial test di drive-up testing station di University of Nevada, Las Vegas, pada 6 April 2020. (Ethan Miller / Getty Images)
ETIndonesia- Krustasea atau udang-udangan Bathynomus raksasa yang pertama dari laut Indonesia berhasil ditemukan. Lokasi penemuan berada di Selat Sunda dan selatan Pulau Jawa pada kedalaman 957-1259 meter di bawah permukaan laut.
Hal demikian diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (14/07/2020).
Penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini telah dipublikasikan pada jurnal ZooKeys tanggal 8 Juli 2020.
Spesimennya dikoleksi pada kegiatan ekspedisi South Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES) yang merupakan ekspedisi LIPI bersama National University of Singapore dengan koordinator penelitian Dwi Listyo Rahayu dan Peter Ng pada tahun 2018.
“Penemuan jenis baru merupakan capaian besar seorang taksonomis apalagi jenis spektakuler dari sisi ukuran bahkan ekosistem dimana jenis tersebut ditemukan,” ungkap Cahyo Rahmadi.
Adanya Penemuan jenis baru Bathynomus raksasa ini, dmenjadi capaian penting keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu taksonomi yang relatif sepi peminat.
Cahyo menjelaskan, penemuan jenis baru ini mengingatkan betapa besar potensi keanekaragaman hayati Indonesia yang belum terungkap. “Masa depan pengungkapan keanekaragaman hayati Indonesia berkejaran dengan laju kepunahan jenis dan mungkin juga taksonom sebagai garda terdepan,” tegas Cahyo.
Pemilihan istilah raksasa sebagai nama jenis mengacu pada ukuran tubuh yang masuk dalam kategori besar dan sangat besar yang dapat mencapai ukuran di atas 15 centimeter di usia dewasa.
“Ukurannya memang sangat besar dan menduduki posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus,” jelas peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Conni Margaretha Sidabalok.
Conni menjelaskan, beberapa penelitian terdahulu telah menemukan lima jenis Bathynomus berkategori super giant di Samudera Hindia dan Pasifik.
“Penemuan Bathynomus pertama dari laut dalam Indonesia ini sangat penting bagi riset taksonomi krustasea laut dalam, mengingat langkanya riset sejenis di Indonesia,” ujar Conni. Dirinya menjelaskan, Bathynomus merupakan salah satu ikon krustasea laut dalam dengan ukuran relatif besar dan tampilan keseluruhan yang khas. (asr)
Keterangan Foto : Krustasea (udang-udangan) Bathynomus raksasa yang ditemukan di bawah permukaan laut Selat Sunda dan selatan Pulau Jawa. (Foto : Dokumentasi LIPI)
Theepochtimes.com- Sebuah dokumen mengungkap operasi agen-agen organisasi Partai Komunis Tiongkok untuk menjalankan sebuah misi di Kanada. Dokumen tersebut adalah laporan tahunan 2018 dari Komite Peradilan dan Politik Distrik Fangshan Beijing, sebuah organ Partai Komunis Tiongkok yang mengawasi Kantor 610 Distrik Fangshan, organisasi rahasia mirip-Gestapo yang dituduh melakukan kampanye penganiayaan Partai Komunis Tiongkok untuk menentang praktisi Falun Dafa.
Dokumen tersebut melaporkan bahwa perwakilan dari Kantor 610 Distrik Fangshan datang ke Montreal, Toronto, dan Ottawa untuk mengadakan sesi untuk memfitnah “agama sesat,” referensi untuk Falun Dafa.
Dokumen itu menyebutkan, Operasi di Kanada tersebut dilakukan sesuai dengan persyaratan dari Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok dan Komite Partai Komunis Tiongkok Beijing.
“Seminar agama anti-sesat diadakan dengan masyarakat Tionghoa dari Montreal, Toronto, dan Ottawa untuk mempublikasikan undang-undang terkait Tiongkok dan peraturan untuk berurusan dengan agama sesat, dan pengetahuan dasar mengenai agama anti-sesat,” kata dokumen itu.
Dokumen tersebut menambahkan bahwa misi tersebut memiliki efek yang diinginkan.
“Penduduk setempat memiliki pemahaman yang jelas mengenai Falun Gong dan organisasi agama sesat lainnya, penduduk setempat menyatakan bahwa mereka tidak akan percaya Falun Gong dan organisasi agama sesat lainnya, tidak akan mempromosikannya, dan tidak akan berpartisipasi dalam kegiatan Falun Gong dan organisasi agama sesat lainnya,” demikian isinya.
Badan intelijen, peneliti, dan agen Partai Komunis Tiongkok yang membelot sudah lama mendokumentasikan dan berbicara secara terbuka mengenai penggunaan perantau Tiongkok oleh Beijing untuk melayani kepentingan Beijing di luar negeri, khususnya di Kanada.
Tetapi dokumen ini menunjukkan keterlibatan langsung sebuah organisasi jenis-polisi rahasia Tiongkok di Kanada, serta hubungan langsung antara organisasi Partai Komunis Tiongkok tersebut dengan sebuah publikasi Tiongkok di Kanada yang melayani minat rezim Tiongkok.
Publikasi itu adalah Les Presses Chinoises berbahasa Mandarin yang berbasis di Montreal, yang menurut dokumen tersebut bekerja sama dengan Kantor 610 Distrik Fangshan untuk mempublikasikan muatan yang menentang Falun Dafa dan selebaran yang memfitnah Falun Dafa.
“42 Masalah dan 62 artikel telah diterbitkan, dan 400.000 selebaran propaganda agama anti-sesat telah dicetak,” kata dokumen itu. Dokumen tersebut menambahkan bahwa 48 masalah publikasi diterbitkan pada akhir tahun 2018, masing-masing masalah menampilkan sebuah bagian khusus yang berisi artikel yang memfitnah Falun Dafa.
Dokumen tersebut mengatakan bahwa “semua dana telah dibayar” untuk tahun 2018.
Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah latihan spiritual yang terdiri latihan meditasi dan ajaran moral. Praktisi Falun Dafa, di mana Falun Dafa diperintah sebagai “kepercayaan yang dilindungi” oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Ontario, telah mengalami kampanye penganiayaan berat oleh rezim Tiongkok sejak tahun 1999.
Taktik Baru
Ahli Tiongkok Yiyang Xia mengatakan adalah “membuka mata” bahwa cabang Kantor 610 setempat, telah melampaui perbatasan Tiongkok, bahkan telah mengirim agen-agen ke Kanada untuk melakukan sebuah misi untuk mengutuk Falun Dafa di tanah Kanada.
“Operasi langsung Kantor 610 tingkat-kota di kota-kota Kanada tampaknya menjadi taktik baru dalam mengekspor penganiayaan terhadap Falun Dafa di luar negeri. Sebelumnya, kami hanya tahu kedutaan dan konsulat Tiongkok secara sistematis memperluas penganiayaan untuk meminggirkan dan mencemarkan nama baik praktisi Falun Dafa di negara-negara Barat,” kata Yiyang Xia, direktur senior penelitian dan kebijakan di Yayasan Hukum Hak Asasi Manusia yang berbasis di Washington.
Yiyang Xia berkata bahwa ia mengetahui cabang Kantor 610 lain yang mendanai kegiatan anti-Falun Dafa di Flushing, New York, selama bertahun-tahun. Menurut sebuah laporan masa lalu dalam edisi Mandarin The Epoch Times, cabang di balik kegiatan di Flushing adalah Kantor 610 Tianjin.
Perkembangan terbaru di Kanada ini menunjukkan skema yang tidak biasa di mana sebuah Kantor 610 tingkat distrik di Beijing mengoordinasikan kegiatan-kegiatan di luar negeri mungkin adalah sebuah pola.
“Penyusupan Partai Komunis Tiongkok ke negara lain dengan cara ini tidak terlalu terlihat, tetapi operasi ini berpotensi melibatkan banyak agen Kantor 610 tingkat-kota untuk mengganggu masyarakat di negara-negara di luar Tiongkok, seperti Amerika Serikat dan Kanada. Hal ini bukan hanya pelanggaran terang-terangan kedaulatan negara-negara Barat, namun juga melemahkan hak konstitusional orang-orang atas kebebasan keyakinan agama dan erosi kebebasan di negara-negara ini,” kata Yiyang Xia.
Pengacara hak asasi manusia dan imigrasi yang berpusat di Winnipeg, David Matas mengatakan, jika agen-agen Kantor 610 yang datang ke Kanada untuk melaksanakan arahan rezim Tiongkok untuk memberantas Falun Dafa, maka telah mengungkapkan kebenaran niat rezim Tiongkok untuk datang ke Kanada, agen-agen Kantor 610 tersebut tidak akan diberikan visa karena “mereka akan datang untuk tujuan menggejolakkan hasutan untuk kebencian.”
“Dugaan saya adalah bahwa agen-agen Kantor 610 tidak mengungkapkan tujuan kunjungannya saat membuat aplikasi visa, dan hal tersebut akan menjadi pelanggaran hukum di sini sejauh mereka datang dengan alasan palsu, dan adalah pasti layak melakukan penyelidikan menyeluruh saat orang-orang datang ke Kanada,” kata David Matas.
Gangguan Asing
Pakar intelijen David Harris mengatakan pihak berwenang Kanada seharusnya menyelidiki kegiatan Kantor 610 dan agen-agennya di Kanada.
“Berbagai laporan lebih lanjut mengenai upaya Beijing untuk menyusup ke Kanada dan mempengaruhi Kanada, adalah sangat mengganggu sebagian karena Beijing tampaknya mewakili ekspansi dalam operasi pengaruh yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok di wilayah berdaulat Kanada. Dalam arti yang mendalam, kita memiliki hantu manipulasi Beijing terhadap orang-orang Kanada, media Kanada, dan bahkan pemerintah Kanada. Hal ini tidak dapat diterima oleh negara mana pun, apalagi demokrasi liberal yang menghargai hak konstitusional semua warganegaranya, termasuk warganegara yang mungkin adalah praktisi Falun Gong,” kata David Harris, direktur program intelijen di Insignis Strategic Research di Ottawa.
David Harris menambahkan bahwa pemerintah Kanada harus menyelidiki materi ini “mengingat bukti yang telah muncul,” dan mengambil “tindakan diplomatik, dan politik yang sesuai dan tegas terhadap Beijing.”
David Matas mengatakan ini adalah sebuah kasus yang jelas mengenai campur tangan asing di Kanada. Jika pemerintah Tiongkok menghabiskan uang itu secara terbuka melalui Kedutaan Besar Tiongkok, dan ini adalah publikasi Kedutaan Besar Tiongkok, yang merupakan kegiatan diplomatik yang tidak pantas. Itu adalah campur tangan asing dalam urusan Kanada, dan orang-orang yang bertanggung jawab untuk publikasi semacam itu akan dikeluarkan dari Kanada sebagai persona non grata atau tidak boleh hadir di suatu tempat atau negara.
Tetapi Kanada tidak memiliki undang-undang yang diperlukan untuk menghadapi masalah campur tangan asing yang lebih efektif.
“Saya pikir saat ada agen asing yang mengucurkan uang ke Kanada untuk tujuan pembelaan, harus ada persyaratan registrasi untuk pembelaan semacam itu. Seharusnya tidak menyamar seperti sekarang ini,” kata David Matas.
Di beberapa yurisdiksi seperti Australia, ada hukum yang berlaku yang mengharuskan entitas yang bertindak atas nama pemerintah asing untuk secara terbuka mendaftarkan nama mereka.
“Saya pikir Les Presses Chinoises dan pembiayaannya adalah contoh klasik dari fakta bahwa kita tidak dipertahankan terhadap manipulasi semacam ini,” kata David Matas.
Kantor 610
Kantor 610, dinamai demikian karena dibentuk pada tanggal 10 Juni 1999. Kantor itu ditugaskan untuk mengoordinasikan upaya pemberantasan Falun Dafa, yang berkembang menjadi amat sangat populer di Tiongkok hampir setara kepopuleran totaliter Partai Komunis Tiongkok.
Statistik pemerintah Tiongkok menunjukkan bahwa antara 70 hingga 100 juta orang di Tiongkok berlatih disiplin meditasi pada tahun 1990-an setelah Falun Dafa diperkenalkan ke masyarakat pada tahun 1992.
Kantor 610 diberi kekuasaan kebal hukum, melampaui hukum kekuatan administrasi di tingkat yurisdiksi yang berbeda untuk mengoordinasikan semua aspek kampanye, untuk melenyapkan Falun Dafa dengan cara menganiayaan praktisi Falun Dafa. Yang mana, mencakup penangkapan, penyiksaan, pembunuhan, dan penyebaran informasi fitnah mengenai Falun Dafa untuk mengubah opini masyarakat agar menentang Falun Dafa.
Hao Fengjun, seorang mantan petugas dengan Kantor 610 yang membelot ke Australia pada tahun 2005, mengatakan dalam wawancara sebelumnya bahwa ada cabang-cabang Kantor 610 di setiap tingkat Partai Komunis Tiongkok, dari Komite Pusat ke semua cabang Partai Komunis Tiongkok tingkat provinsi, kota, dan distrik setempat.
Meskipun ada laporan beberapa perubahan organisasi untuk Kantor 610, ahli Tiongkok Yiyang Xia mengatakan tidak ada perubahan mendasar.
Yiyang Xia mengatakan satu-satunya perubahan bermakna adalah sejak bulan Maret 2018, organisasi Partai Komunis Tiongkok yang mengawasi Kantor 610 diubah menjadi Komite Pusat Urusan Politik dan Hukum Partai Komunis Tiongkok.
Tetapi untuk semua tujuan praktis, tidak ada yang berubah untuk para pemain, dan Kantor 610 melanjutkan misinya untuk memberantas Falun Dafa, mungkin dengan nama yang berbeda.
Les Presses Chinoises
Dokumen internal tersebut menunjukkan hubungan keuangan antara Kantor 610 dengan Les Presses Chinoises, yang telah mempublikasikan muatan yang menentang Falun Dafa selama bertahun-tahun.
Arsip online Les Presses Chinoises menunjukkan bahwa sebagian besar makalah mingguan yang diterbitkan selama bertahun-tahun berturut-turut memiliki bagian berjudul “The Truth of Justice.” Tulisan itu memburamkan fitnah dan kecaman Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Dafa dan para praktisinya yang disebarkan oleh rezim di Tiongkok. Muatan tersebut biasanya mencakup dua halaman, yang tidak mengandung iklan atau artikel berita khas apa pun.
Les Presses Chinoises dimiliki oleh Crescent Chau. The Epoch Times menghubungi Crescent Chau untuk memberikan komentar tetapi tidak mendapat tanggapan.
Makalah tersebut menerbitkan edisi khusus pertamanya mengenai masalah ini pada bulan November 2001, yang mencakup petisi yang meminta komunitas Tionghoa untuk “bersatu” untuk “mencela Falun Gong.”
Edisi khusus tersebut adalah sebuah dakwaan terhadap Falun Dafa. Isinya berupa pengulangan kata demi kata propaganda kebencian Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Dafa yang disebarluaskan di Tiongkok.
Profesor sejarah Universitas Montreal, David Ownby, yang telah mempelajari Falun Dafa, menyebut artikel-artikel itu adalah “kotoran tidak berdasar yang dituangkan pada Halaman.” Ia mengatakan tidak ada kebenaran pada muatan tersebut.
Keterangan FOTO : Setumpuk publikasi Crescent Chau, didistribusikan secara nasional pada tahun 2006. Pengadilan menemukan penjelasan Crescent Chau yang tidak meyakinkan mengenai bagaimana ia mendanai 100.000 surat kabar pro-komunis, tanpa iklan, dan didistribusikan secara bebas, mengatakan adalah masuk akal untuk menyatakan Crescent Chau bertindak sebagai agen Beijing. (Itu Epoch Times)
Sekelompok praktisi Falun Dafa membawa Crescent Chau ke pengadilan. Pada bulan Desember 2001, tiga minggu setelah edisi khusus pertama, pengadilan mengeluarkan perintah yang memerintahkan Crescent Chau untuk berhenti menerbitkan muatan anti-Falun Gong.
Pada bulan Februari 2002, Crescent Chau menentang perintah pengadilan tersebut dan menerbitkan yang edisi khusus kedua cover-to-cover yang bermuatan anti-Falun Gong, mengatakan praktisi Falun Dafa adalah “jahat” dan “musuh negara,” antara lain pernyataan fitnah yang ada.
Entah bagaimana Crescent Chau mengumpulkan dana untuk mencetak 100.000 salinan edisi khusus anti-Falun Dafa lainnya yang berisi 32 halaman di bulan Agustus 2006, maupun bulan Juli 2007, yang membeo materi berisi fitnahan Partai Komunis Tiongkok untuk menentang Falun Dafa menyebar di Tiongkok Daratan.
Salinan tersebut diedarkan di Montreal, Toronto, dan Ottawa, dan terjauh ke barat ke Vancouver. Sekali lagi, edisi khusus tersebut tidak mengandung iklan dan didistribusikan secara gratis.
Masalah rutin surat kabar, yang memiliki sirkulasi 3.500 hingga 4.000 di Montreal, dijual seharga 60 sen.
Media milik partai Komunis Tiongkok People’s Daily menerbitkan sebuah laporan yang memuji upaya Crescent Chau selama beberapa hari setelah sirkulasi nasional.
Crescent Chau biasanya hadir di Forum Media Tiongkok Sedunia yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali di Tiongkok oleh pemerintah dan Departemen Kerja Front Terpadu, organisasi Partai Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan intelijen dan mempengaruhi politik di luar negeri.
Media milik pemerintah Tiongkok mengutip Crescent Chau yang mengatakan, bahwa Beijing “harus memperkuat hubungannya dengan masyarakat Tionghoa perantauan.”
The Epoch Times edisi Mandarin menulis serangkaian laporan investigasi pada tahun 2007 mengenai Crescent Chau. Disebutkan bahwa Crescent Chau mungkin adalah seorang agen rezim Tongkok.
Laporan tersebut mencakup wawancara dengan Chen Yonglin, seorang pria mantan diplomat Tiongkok yang bekerja untuk unit yang mengkhususkan diri dalam pemberantasan Falun Dafa, yang membelot ke Australia.
Chen Yonglin mengatakan adalah jelas bahwa Les Presses Chinoises “menjadi antek dan alat propaganda untuk Partai Komunis Tiongkok.” Chen Yonglin juga mengatakan bahwa “sangat mungkin biaya pencetakan” ditanggung oleh rezim Tiongkok.
“Muatan tersebut tampaknya sebagian besar diproduksi dan disediakan oleh Partai Komunis Tiongkok,” kata Chen Yonglin.
Crescent Chau menggugat The Epoch Times untuk pencemaran nama baik. Akan tetapi kasus itu dibatalkan oleh Hakim Pengadilan Tinggi Catherine Mandeville pada bulan April 2010.
“Ini adalah kasus penggigit mengeluh telah digigit,” kata Catherine Mandeville, dan “reputasi bapak Crescent Chau dan La Presse Chinoise adalah dengan tegas sangat anti-Falun Gong dan pro-Republik Rakyat Tiongkok.” La Presse Chinoise adalah nama perusahaan yang mencetak La Presse Chinois.
Disebut agen Beijing oleh karena itu hal tersebut bukanlah “serangan tidak adil” tetapi “pendapat yang sah,” kata Catherine Mandeville.
“Bapak Crescent Chau…percaya bahwa itu adalah bagian dari tanggung jawabnya untuk membela posisi pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Artikel [The Epoch Times] mengangkat pendapat Crescent Chau mengenai Falun Gong tetapi juga mengenai Tibet dan banyak subyek lainnya adalah identik dengan apa yang dianjurkan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok,” kata Catherine Mandeville.
Catherine Mandeville juga mengatakan, penjelasan Crescent Chau mengenai bagaimana ia mendanai edisi-edisi istimewanya yang mengecam Falun Dafa adalah “adalah samar-samar.”
Selama proses persidangan, Crescent Chau mengakui bahwa ia belum pernah mewawancarai praktisi Falun Dafa untuk muatan yang ia terbitkan. Ia mengatakan belum pernah membaca ajaran Falun Dafa. Crescent Chau mengatakan ia bercita-cita untuk memberantas Falun Dafa.
Crescent Chau kemudian mengajukan banding atas keputusan pengadilan rendah tanpa hasil.
Tiga hakim pengadilan banding menegaskan kembali pada tahun 2012 yang mengacu pada Crescent Chau dan perusahaan surat kabarnya “sebagai agen-agen yang mempromosikan gagasan sebuah pemerintah tidak dapat dianggap memfitnah.”
Crescent Chau berusaha membawa kasus itu ke Mahkamah Agung, tetapi gagal. (Viv)
Keterangan Gambar:Polisi Toronto mempertanyakan Lu Ping atas pengiriman tabloid anti-Falun Gong Crescent Chau pada 30 Juni 2007, di toko grosir Asian Farm di timur laut Toronto. (NTDTV)
Anggota staf Epoch Times, Omid Ghoreishi berkontribusi pada laporan ini.