Home Blog Page 1824

BNPB Ingatkan Waspadai Banjir dan Longsor Akibat Anomali Cuaca di Wilayah Yogyakarta

0

Epochtimes.id. Fenomena alam peningkatan aliran udara basah dari Asia menuju wilayah Jawa teridentifikasi berlangsung hingga dua hari ke depan. Demikian juga siklon tropis Savannah dapat berdampak pada ketersediaan uap air yang melimpah terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Jawa.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir prakiraan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Yogyakarta hingga 20 Maret 2019.

Wilayah kabupaten yang teridentifikasi adalah Kulon Progo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang), Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan), Kota Yogyakarta, Bantul (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo), dan Gunungkidul (Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong).

Sehubungan dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG telah mengeluarkan imbauan waspada kepada warga Yogyakarta.

Potensi ancaman bahaya akibat cuaca ekstrem adalah banjir dan longsor. Di samping itu, angin kencang dapat berpotensi untuk merobohkan pohon maupun baliho, serta ancaman hujan yang disertai petir.

Kemarin (17/3) beberapa wilayah Yogyakarta, seperti Kulon Progo, Gunug Kidul, dan Bantul mengalami banjir dan longsor. Berikut ini laporan kejadian di wilayah terdampak di Yogyakarta.

Empat kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Panjatan, Wates, Sentolo, dan Temon, mengalami genangan. Masih di kabupaten ini, longsor terjadi di Kecamatan Kokap dan Girimulyo. Sejumlah 580 warga mengungsi di 6 titik pos penampungan.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu (17/3) pukul 02.45 WIB, kemungkinan penyintas terus bertambah karena sampai saat ini masih dalam proses evakuasi untuk daerah Bendungan Kecamatan Wates.

Sembilan wilayah kecamatan terdampak longsor teridentifikasi di Kabupaten Gunung Kidul adalah Wonosari, Purwosari, Semanu, Panggang, Tepus, Playen, Tanjungsari, Gedangsari, Karangmojo dan Patuk. Insiden ini menyebabkan 39 orang mengungsi di sanak famili.

Wilayah terdampak paling banyak terdapat di Kabupaten Bantul meliputi 14 Kecamatan 35 Desa, dengan rincian 26 desa tersebar di 10 Kecamatan terdampak banjir dan 9 Desa di 4 Kecamatan terdampak longsor.

Sementara itu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di 12 titik yang tersebar 10 Kecamatan 12 Desa. Sampai saat ini terdapat 17 titik evakuasi dengan jumlah penyintas sebanyak 4.427 Jiwa. Dengan jumlah warga terdampak keseluruhan untuk seluruh wilayah DIY sebanyak 5.046 jiwa yang bermalam di lebih dari 23 titik pos evakuasi dan terdapat 2 korban meninggal dunia akibat longsor dan 3 lainnya masih dalam pencarian.

Pohon tumbang juga dilaporkan BPBD Kabupaten Sleman terjadi di Kecamatan Sayegan dan Minggir, sedangkan pohon tumbang di Kota Yogyakarta terjadi di kecamatan Kotagede. Genangan akibat hujan lebat terjadi di Umbulharjo dan sumur longmsor di Mergangsan.

“BPBD kabupaten/kota dan Yogyakata serta dinas-dinas terkait telah melakukan upaya penanganan darurat. Penyelamatan dan pertolongan masih terus dilakukan,” pungkas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya. (asr)

Aktivis Anti Korupsi Menangi Putaran Pertama Pilpres Slowakia

0

EpochTimesId — Zuzana Caputova, seorang aktivis antikorupsi, memenangkan putaran pertama pemilihan presiden Slovakia pada 16 Maret 2019. Aktivis yang tidak memiliki pengalaman sebagai pejabat publik itu memenangkan kompetisi yang sengit menghadapi kandidat partai Smer yang berkuasa.

Para pemilih tampaknya menolak memberikan suara kepada Smer, setahun setelah kasus pembunuhan seorang jurnalis yang memicu protes massa. Namun, calon presiden Maros Sefcovic dari partai tersebut, seorang Komisaris Uni Eropa, berhasil memperoleh dukungan dari pemilih yang lebih menyukai stabilitas politik daripada perubahan yang ditawarkan oleh Caputova.

Pembunuhan terhadap Jan Kuciak, yang memberitakan kasus penipuan yang melibatkan pengusaha, memicu protes anti-pemerintah terbesar di Slovakia sejak komunisme berakhir tiga dekade sebelumnya. Kasus penipuan melibatkan pengusaha yang memiliki koneksi politik. Sehingga kasus pembunuhan itu juga menyebabkan pengunduran diri perdana menteri saat itu, pemimpin Smer, Robert Fico.

Pemerintah Smer usai kasus itu tetap berkuasa. Akan tetapi, popularitas partai itu terus merosot. Pada peringatan setahun pertama pembunuhan terhadap Kuciak, ribuan warga Slowakia berdemonstrasi untuk memprotes apa yang mereka lihat sebagai kurangnya tindakan pemerintah terhadap korupsi yang diungkap oleh sang Wartawan.

Kini, dengan hasil dari 99,4 persen TPS yang telah dihitung, Caputova berada di posisi terdepan dengan 40,5 persen suara, jauh di depan Sefcovic, yang memiliki 18,7 persen.

Tidak ada kandidat yang memperoleh suara mayoritas mutlak dalam pemilu di negara anggota Uni Eropa dan anggota NATO itu. Sehingga kedua capres itu akan mengikuti pemilu putaran kedua pada 30 Maret 2019, dengan pemegang hak pilih sebesar 5,4 juta jiwa.

Caputova didukung oleh Presiden Andrej Kiska, yang tidak mengikuti pemilihan presiden kali ini. Kini, dia berjanji untuk mengakhiri apa yang dia sebut sebagai penangkapan negara atas pesanan orang-orang di belakang layar. Namun, dia justru akan mempertahankan arah kebijakan luar negeri Slovakia.

“Saya melihat pesan dari para pemilih sebagai seruan kuat untuk perubahan,” kata Caputova kepada wartawan, pada 17 Maret 2019 setelah kemenangannya di putaran pertama mulai semakin jelas.

Presiden Slovakia tidak memiliki kekuasaan pemerintahan sehari-hari. Akan tetapi, kepala negara diantaranya memiliki hak veto atas penunjukan jaksa dan hakim senior, yang sangat penting dalam perang melawan korupsi.

Pembunuhan Kuciak dan tunangannya, yang ditembak mati di sampingnya, masih dalam penyelidikan. Terobosan terbesar hingga saat ini terjadi hanya dua hari sebelum pemungutan suara dilakukan. Jaksa penuntut khusus mengatakan mereka telah mendakwa pengusaha Marian Kocner.

Pengusaha itu adalah subjek liputan almarhum Kuciak. Pengusaha yang dikenal memiliki koneksi pada seluruh panggung politik, termasuk dengan Smer. Dia disebut-sebut memerintahkan pembunuhan terhadap sang wartawan.

“Caputova memiliki sejarah perjuangan untuk rakyat jelata, sebagai pengacara kepentingan publik dan membawa gaya non-konfrontatif dan nilai-nilai liberal yang sangat dibutuhkan dalam debat publik,” kata Ivan Musak, 52, kepada Reuters di sebuah tempat pemungutan suara di Bratislava.

Tetapi pandangannya yang pro hak-hak LGBT, kini dapat mengalihkan suara pemilih untuk memilih lawannya pada pilpres putaran ke-dua. Sebab, mayoritas rakyat di negara itu beraliran politik sosial konservatif, menurut para analis.

“Sefcovic, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang Kristen, adalah kandidat yang berpengalaman dalam dunia politik dan memiliki jaringan luas di luar negeri. Dia telah meluncurkan kampanye untuk putaran kedua dengan pernyataan agresif terhadap Caputova,” kata sosiolog Sona Gyarfasova.

Sona menambahkan, Dia akan berusaha memobilisasi mereka yang tidak memberikan suara kepadanya pada pemilihan pertama.

Hakim Mahkamah Agung dan mantan menteri kehakiman, Stefan Harabin, yang berjanji untuk memerangi imigrasi, berada di urutan ketiga dengan 14,4 persen suara. Sementara pemimpin partai sayap kanan parlemen, Marian Kotleba, berada di urutan keempat dengan 10,6 persen suara.

Keduanya menyebut Caputova sebagai ekstrim kiri dan terlalu liberal. Sehingga suara mereka berpotensi mengarah kepada Sefcovic. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Ratusan Konten Terkait Tragedi Berdarah di Selandia Baru Diblokir

0

Epochtimes.id- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan Kementerian Kominfo telah melakukan penapisan video rekaman tragedi berdarah di Selandia Baru. 

“Sejak Jumat siang ini telah menapis video rekaman penembakan yang beredar di internet dan media sosial. Sudah sekitar 500 posting konten yang ditapis dari berbagai platform sampai sore ini,” ungkapnya kepada netizen dalam akun twitter pribadinya @rudiantara_id.

Menteri Kominfo menyatakan platform Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya  telah bekerja sama melakukan penapisan konten tersebut. 

“Kerja sama juga dilakukan dengan instansi pemerintah lainnya,” tegasnya.

Menurut Rudiantara, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengencam keras kejadian itu dan menyampaikan duka mendalam kepada korban. 

 Indonesia sangat mengecam keras aksi kekerasan seperti ini. Saya juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut,” ujar Rudiantara mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo.

Menteri Kominfo mengimbau agar masyarakat tidak menyebarluaskan konten video ataupun tautan konten kekerasan yang brutal.

“Kami mengimbau agar masyarakat tidak ikut menyebarkan video atau tautan terhadap konten kekerasan yang brutal tersebut. Kominfo akan terus memantau dan mengupayakan dengan maksimal penapisannya,” ungkapnya. (asr)

Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Lombok Timur, 2 Orang Meninggal Dunia dan Ratusan Rumah Rusak

0

Epochtimes.id- Gempabumi tektonik kembali mengguncang Lombok Timur. Gempa dengan kekuatan M 5,4 berpusat di darat pada 20 km arah utara Kota Selong Kabupaten Lombok Timur, NTB pada kedalaman 19 km pada Minggu (17/3/2019) pukul 14.07 WIB. Selang dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 WIB terjadi gempabumi susulan dengan M=5,1 dengan kedalaman 10 km.

BMKG mencatat gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran turun (normal fault).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho merilis gempa dirasakan kuat selama 2-5 detik di Lombok Timur. Masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Beberapa bangunan ada yang roboh dan rusak.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan BPBD Lombok Timur, dampak gempa telah menyebabkan 2 orang meninggal dunia, 44 orang luka-luka, 32 unit rumah roboh dan 499 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan.

Dua orang meninggal dunia adalah wisatawan asal Malaysia yang tertimpa material longsoran akibat adanya gempa di kawasan Air Terjun Tiu Kelep, Kabupaten Lombok Utara yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani.

Satu korban meninggal sudah diidentifikasi atas nama Tommy (14 tahun) warga Malaysia, sedangkan yang satunya belum dapat diindentifikasi.

Korban luka-luka sebanyak 44 orang dimana 36 orang warga Indonesia dan 8 orang WNA Malaysia.

Sebanyak 36 wisatawan (22 wisatawan dari Malaysia dan 14 wisatawan nusantara) telah berhasil dievakuasi dari kawasan Air Terjun Tiu Kelep di Lombok Utara.

Selain itu sekitar 50 orang berhasil dievakuasi dari Pos 2 ke Pos 3 di Gunung Rinjani dalam kondisi aman. Mereka adalah tim survai jalur pendakian Gunung Rinjani yang berasal dari TNGR, BPBD NTB, Geopark, Porter, PVMBG, Orplas, TO, TNI, dan Polri.

“Penanganan darurat masih dilakukan. BPBD berkoordinasi dengam berbagai pihak seperti TNI, Polri, BMKG, Basarnas, SKPD, Tagana, relawan dan lainnya. Tim Reaksi Cepat BPBD melakukan kaji cepat dan pendataan dampak gempa,” jelas Sutopo. (asr)

 

Anak Asuh Dimanfaatkan untuk Tunjangan Kesehatan Pelaku Dijebloskan ke Penjara Rusia

0

EpochTimesId – Seorang wanita Rusia dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun, gara-gara klaim tunjangan kesehatan untuk anak asuhnya. Dia kemudian terungkap membiarkan sang anak kelaparan, dan bahkan tega membiusnya demi mengajukan klaim manfaat asuransi kesehatan yang kemudian dihabiskan untuk berfoya-foya.

“Pengadilan menjatuhkan hukuman pada Lyubov Korotkova di balik jeruji besi, dan memerintahkan ibu angkat untuk membayar lebih dari $ 65.000 dalam bentuk tunjangan kesehatan anak-anak dan tunjangan cacat. Dia juga diperintahkan untuk mengkompensasi korban dengan $ 10.500 untuk kerusakan moral,” tulis putusan pengadilan, seperti dikutip dari The Daily Mail.

Korotkova sebelumnya dinyatakan bersalah atas dakwaan dengan sengaja membuat cedera serius pada anak di bawah umur dalam keadaan tidak berdaya. Dia juga melakukan kekejaman, penghinaan, dan penyiksaan khusus.

Para jaksa berpendapat dia telah membiarkan sang anak kelaparan dan membius seorang anak yatim piatu, dalam perawatannya selama delapan tahun. Perbuatan itu dilakukan sambil mengumpulkan puluhan ribu dolar tunjangan kesehatan dari negara.

Korotkova mengaku tidak bersalah.

Penyalahgunaan yang Mengerikan
Penindasan Korotkova terhadap bocah itu dimulai ketika anak itu berusia 3 tahun. Kekerasan berlanjut sampai anak itu berusia 11 tahun, dan menyebabkannya hidup dalam keadaan kritis.

“Kekurangan gizi begitu parah sehingga bocah 11 tahun itu memiliki berat badan selayaknya anak empat tahun,” kata Svetlana Petrenko, dari Komite Investigasi Federal Rusia, seperti dikutip oleh The Sun.

“Dia membuat anak asuhnya kelaparan dan memanfaatkannya untuk mengambil obat medis, guna membangun manifestasi klinis penyakit perut,” kata sumber penegak hukum yang dikutip oleh The Metro.

Korotkova juga menyekolahkan anak itu, agar tidak menimbulkan kecurigaan otoritas sekolah di kota Magadan. Dia juga diduga membohongi suaminya, dan bahkan dipuji sebagai pahlawan oleh warga lokal karena merawat anak yang sakit parah.

“Selama delapan tahun dia sengaja tidak memberi makan anak asuhnya untuk mendaftarkannya sebagai orang cacat dan menerima tunjangan dan pembayaran penyakit,” kata Petrenko, seperti dikutip The Daily Mail.

Penyelidik menuduhnya sengaja membuat rencana untuk menipu dokter agar mengira bocah itu menderita penyakit serius.

“Selama bertahun-tahun, wanita itu menemui banyak dokter yang berbeda dengan anaknya, meminta mereka memeriksanya untuk beberapa penyakit, termasuk kanker.

“Akibatnya, para dokter, yang ditipu, tidak dapat menentukan diagnosis yang tepat.”

“Setelah menipu dokter, dia berhasil mendaftarkan anaknya sebagai anak cacat, dan mulai menerima bantuan keuangan, kompensasi, dan tunjangan lainnya.”

The Mail melaporkan bahwa Korotkova telah menghabiskan uang tunai tunjangan dari negara untuk kehidupan mewah pribadi.

Rencananya terungkap ketika seorang dokter senior yang memeriksa anak itu menyimpulkan bahwa dia benar-benar sehat, terlepas dari kerusakan yang sengaja ditimbulkan oleh ibu asuhnya.

Tipu muslihat Korotkova begitu meyakinkan. Bahkan, beberapa pejabat lokal sempat membelanya dan menentang penyelidik federal.

Walikota Kota Yury Grishan bahkan meminta anak itu dikembalikan kepadanya, menurut The Metro.

Para pegiat sosial juga membelanya, dan berusaha menghalangi upaya-upaya untuk mengeluarkan bocah itu dari hak asuh perempuan itu, The Mail melaporkan.

Ombudsman anak-anak federal, Anna Kuznetsova dilaporkan turun tangan dalam kasus ini untuk mencegah bocah itu kembali ke tangan ibu asuh tersebut.

Pengadilan akhirnya menyimpulkan bahwa Korotkova bersalah menganiaya anak itu dengan cara yang kejam, yang dapat disamakan dengan penyiksaan.

Anak itu kini dirawat oleh otoritas kesejahteraan anak Rusia, dan dibawa ke Moskow untuk perawatan khusus. Bocah itu dikatakan berada di bawah perawatan permanen psikolog Svetlana Suleimanova, yang merawat bocah itu setelah Dia dibebaskan dari kehidupannya yang menyedihkan bersama Korotkova. (TOM OZIMEK/The EPoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Demo Anti Sosialis Venezuela dan Kuba Menular ke Nikaragua

0

EpochTimesId – Para pengunjuk rasa yang menargetkan Presiden Nikaragua, Daniel Ortega turun ke jalan pada 16 Maret 2019 waktu setempat. Mereka menuntut pembebasan semua tahanan politik, dan memanaskan krisis politik yang telah menghantam negara itu sejak tahun lalu.

Penyelenggara protes dan saksi mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa pengunjuk rasa yang berkumpul di berbagai titik di Managua, ibukota negara itu, dipukuli oleh polisi. Sejak November 2018, larangan unjuk rasa di jalanan semakin ketat diberlakukan. Video yang beredar di media sosial dari aksi protes juga menunjukkan polisi memukul warga sipil.

Polisi nasional melakukan penangkapan terhadap 107 pengunjuk rasa. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 16 Maret sore, mereka beralasan bahwa demonstran yang ditahan berpartisipasi dalam protes yang tidak berijin, serta mengganggu ketertiban umum dan bisnis lokal.

Pernyataan itu menambahkan bahwa semua demonstran yang ditangkap pada 16 Maret, akhirnya dibebaskan setelah permintaan dari perwakilan Vatikan di Nikaragua.

Polisi anti huru-hara menahan seorang demonstran saat protes terhadap pemerintah sosialis Presiden Nikaragua, Daniel Ortega di Managua, Nikaragua, pada 16 Maret 2019. (Foto : Oswaldo Rivas/Reuters/The Epoch Times)

Krisis Sosialisme
Ketiga benteng sosialis di Amerika Latin, Venezuela, Nikaragua, dan Kuba, telah terperosok dalam kerusuhan bergelombang. Sementara itu, ekonomi mereka runtuh di bawah beban kebijakan sosialis, yang mengakibatkan tekanan tinggi dari Amerika Serikat untuk meninggalkan sistem politik tersebut.

Protes di Nikaragua pertama kali meletus pada April 2018, ketika rezim Ortega berencana untuk mengurangi tunjangan kesejahteraan. Sejak saat itu, protes meningkat menjadi gerakan oposisi yang lebih luas terhadap Ortega, mantan pemimpin gerilyawan Marxis era Perang Dingin yang telah menjabat sejak 2007.

Ortega memerintah Nikaragua sebagai diktator komunis selama lebih dari satu dekade, sebelum Dia digulingkan pada 1990. Ortega kembali berkuasa setelah memenangkan pemilihan pada tahun 2006. Hugo Chavez, pemimpin sosialis Venezuela pada saat itu, membiayai kampanye Ortega.

Keluarga Ortega membentuk sistem terpusat di mana rezim membagikan kontrak yang menguntungkan kepada kroni keluarga. Meskipun ada protes massal, keluarga itu tampaknya akan tetap berkuasa.

Sejak April, lebih dari 320 orang telah terbunuh dan sekitar 600 lainnya, yang oleh oposisi digambarkan sebagai tahanan politik, tetap ditahan, menurut angka dari kelompok-kelompok hak asasi manusia.

Pejabat pemerintah membebaskan sekelompok tahanan, yang berisikan 50 orang pada 15 Maret 2019. Pembebasan itu menyusul tuntutan oposisi untuk membebaskan lebih banyak tahanan sebelum pembicaraan politik dapat dilanjutkan.

Pemerintah membebaskan 100 tahanan lain pada akhir Februari ketika meluncurkan dialog politik dengan oposisi. Bulan lalu, Ortega mengatakan dia bersedia untuk mereformasi institusi negara menjelang pemilihan presiden pada 2021.

Rakyat Venezuela ikut serta dalam protes terhadap rezim Maduro pada 9 Maret 2019 di Caracas, Venezuela. (Foto : Edilzon Gamez/Getty Images/The Epoch Times)

Prediksi Trump
Setelah krisis ekonomi dan perpecahan politik di Venezuela, Presiden AS Donald Trump memperkirakan Kuba dan Nikaragua akan menyusul.

Pada 2018, pemerintahan Trump menjuluki Venezuela, Kuba, dan Nikaragua sebagai ‘troika tirani’. Pada November 2018, penasihat keamanan nasional AS, John Bolton mengatakan kediktatoran sosialis di tiga negara adalah ‘asal-usul tempat kelahiran kotor komunisme di Belahan Barat Bumi’.

“Masa sekarat sosialisme telah tiba di belahan bumi kita dan, sejujurnya, di banyak tempat di dunia,” kata Trump dalam pidatonya pada 18 Februari di Florida. “Hari-hari sosialisme dan komunisme dihitung mundur, tidak hanya di Venezuela tetapi juga di Nikaragua dan di Kuba.”

Memang, rakyat Kuba juga turun ke jalan-jalan di Havana untuk memprotes konstitusi baru rezim komunis pada 23 Februari 2019, suatu kejadian yang jarang terjadi di negara sosialis.

Konstitusi baru menyatakan, “Partai Komunis adalah direktur masyarakat Kuba selamanya”. Selain itu, konstitusi baru juga menekankan bahwa, “Idelogi sosialisme tidak dapat diubah”.

Ketika referendum sosialis berhasil, oposisi menentang legitimasinya. Mereka mengatakan setidaknya puluhan relawan yang pergi menonton ke TPS telah ditangkap. Rekaman video yang banyak beredar di media sosial menunjukkan seorang lelaki memberikan beberapa suara, sebuah kecurangan sistematis oleh rezim sosialis yang berusaha untuk ditutupi.

Bolton menuduh Kuba mendukung rezim Venezuela. Hampir 92.700 proksi (kader dan tentara bayaran) komunis Kuba bekerja di aparat pemerintah Venezuela, menurut kesaksian kongres oleh seorang pensiunan pejabat militer Venezuela.

Penasihat keamanan nasional AS meminta negara-negara lain di kawasan itu untuk memberi tahu rezim Kuba bahwa mereka akan bertanggung jawab atas penindasan yang berkelanjutan di Venezuela. Bolton juga menyerukan pemilihan umum yang bebas, adil, dan lebih awal di Nikaragua.

“Sampai saat itu, rezim Nikaragua, seperti Venezuela dan Kuba, akan merasakan beban penuh dari kebijakan sanksi ekonomi yang kuat dari Amerika,” tutup Bolton. (Reuters, Ivan Pentchoukov dan Bowen Xiao/PETR SVAB/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Selandia Baru akan Memperkuat Kontrol Keamanannya

0

oleh Li Menxin

Tersangka utama dalam serangan teroris di Christchurch, Selandia Baru dalam sidang yang digelar pada hari Sabtu (16/3/2019) didakwa dengan usaha pembunuhan. Kasusnya akan dirujuk ke Pengadilan Tinggi.

Polisi mengatakan bahwa meskipun pada saat ini ia hanya menghadapi satu tuduhan, tetapi masih akan ada lebih banyak dakwaan. Ia telah resmi ditahan usai keluar dari Pengadilan setempat di Christchurch dan kasusnya akan disidangkan lagi  pada 5 April mendatang.

Warga negara Australia berumur 28 tahun ini bernama Brenton Harrison Tarrant mungkin dapat dikenakan lebih banyak dakwaan, pihak kepolisian telah mengkonfirmasi hal ini.

Tarant adalah salah satu dari tiga orang yang ditangkap karena diduga menjadi pelaku penyerangan terhadap jemaah dalam 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret siang hari. Ia ditangkap dari dalam mobil 36 menit setelah polisi menerima panggilan telepon dari seseorang. Saat itu polisi juga menemukan 2 buah alat peledak dalam mobilnya.

Tarant yang mengenakan seragam penjara berwarna putih dan diborgol tanpa alas kaki. Ia tidak mengajukan permohonan untuk menyamarkan namanya, hakim menyetujui para wartawan dari media untuk mengambil foto tetapi harus mengaburkan wajah tersangka.

Di persidangan, hanya beberapa media bersertifikat yang diizinkan masuk ke dalam ruang pengadilan, dan banyak jurnalis yang terpaksa menunggu di luar ruang. Sejumlah polisi bersenjata ditempatkan di sana.

Penembakan yang membabibuta di dalam masjid itu menyebabkan 49 orang tewas, dan 39 orang korban luka-luka yang harus dirawat di rumah sakit. 11 orang di antaranya berada di ruang ICU.

Ketika Tarant menembaki para jamaah di masjid, ia juga merekam proses penembakannya dengan kamera video. Video itu disiarkan langsung di Facebook, diunggah dan diteruskan di berbagai platform media sosial.

Setelah serangan teror itu, media sosial utama seperti Facebook, Twitter dan Youtube menaruh perhatian tinggi terhadap insiden tersebut dan video yang relevan dihapus sesuai dengan hukum. Twitter juga menonaktifkan akun Tarant. Pemerintah Selandia Baru dan Australia juga polisi meminta masyarakat luas untuk tidak menyebarkan video tersebut.

Penembak mengklaim memiliki nilai yang dekat dengan Partai Komunis Tiongkok

Namun, selain video pembunuhan itu, Tarant telah memperbarui “Deklarasi” setebal 74 halaman yang ia rancang pada bulan Januari tahun ini dan mengunggahnya ke berbagai platform media sosial.

Meskipun akunnya sudah diblokir, dan sebagian besar penebar berita dan videonya telah dibersihkan, tetapi beberapa gambar masih dapat ditemukan pada beberapa media sosial, bahkan menemukan teks lengkapnya. “Deklarasi” untuk mencerminkan pemikiran Tarant ia dituangkan dalam bentuk tanya jawab. Sekaligus menjelaskan tentang rencana penyerangannya, dan mengapa ia memilih bertindak di Selandia Baru.

Tarant dalam “Deklarasi” menyebutkan bahwa ia adalah seorang fasis. “Nilai yang paling dekat dengan nilai-nilai politik dan sosialnya di dunia ini adalah komunis Tiongkok”

Beberapa analis di internet percaya bahwa komunis Tiongkok saat ini secara paksa menjebloskan jutaan orang warga etnis Uighur mereka ke kamp konsentrasi yang disebut-sebut sebagai “kamp pendidikan ulang” di Xinjiang untuk keperluan cuci otak dan memaksa warga Uighur untuk meninggalkan budaya dan kepercayaan mereka. Ini sejalan dengan Tarant yang membenci Muslim. Oleh karena itu ia merasa bahwa komunis Tiongkok-lah yang memiliki nilai paling dekat dengan pandangan dunianya.

Selandia Baru akan memperkuat kontrol keamanan secara keseluruhan

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pada konferensi pers hari Jumat malam bahwa Selandia Baru akan menempatkan semua ekstrimis dalam daftar pengawasan, dan juga akan mengubah peraturan tentang kepemilikan senjata api memperkuat kontrol terhadap media sosial demi mencegah penyebaran ide-ide ekstremis.

Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters juga mengatakan, ada ratusan orang ekstremis seperti Tarant yang menyebarkan kekerasan ekstrem melalui Internet. “Kita harus mempertimbangkan kembali media sosial ini, yang fungsinya sudah mencapai tingkatan (di luar kendali) — di bawah arahan pemikiran yang salah, itu dapat menjadi bersifat menghancurkan”. (Sin/asr)

Pencemaran Zat Kimia Beracun di Sungai Johor, Malaysia, Ribuan Orang Keracunan

0

Epochtimes.id- Beberapa waktu lalu terjadi insiden asap limbah beracun yang dibuang ke sungai Kim Kim Johor, Malaysia.

Limbah beracun ini menyebabkan penduduk setempat yang keracunan meningkat menjadi lebih dari 2.000 orang, termasuk lebih dari 500 guru dan siswa.

Pihak berwenang setempat telah memerintahkan untuk menutup lebih dari 200 sekolah dan taman kanak-kanak di daerah yang terkena dampak. Departemen terkait tengah meningkatkan upaya pembersihan sungai Kim Kim.

Liputan media menyebutkan, insiden itu terjadi di dekat kota industri Pasir Gudang, Johor Bahru, Malaysia. Gas beracun tersebut muncul setelah sebuah truk diyakini membuang limbah ke sungai Kim Kim.

Limbah yang dibuang secara ilegal adalah pelumas yang biasa digunakan dalam mesin kapal, yang dapat mengeluarkan asap beracun yang mengandung gas rawa dan benzena. Diperkirakan lebih dari 40 metrik ton zat beracun itu dibuang ke Sungai Kim Kim.

Menurut penyelidikan dari Biro Lingkungan Negara Bagian Johor, bahwa pada 6 Maret lalu, limbah kimia beracun dibuang secara ilegal di sungai Kim Kim. Tidak hanya mencemari sumber air, tetapi juga mengeluarkan bau kimiawi yang menyengat. Akibatnya, 103 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual dan muntah.

Menurut sumber resmi, hingga pada Jumat (15/3/2019), lebih dari 2.300 orang telah menghirup asap beracun, 113 diantarnya harus dirawat di rumah sakit untuk perawatan.

Sementara belum dilaporkan adanya korban tewas akibat insiden itu.  Saat ini para ahli limbah berbahaya dan militer memakai peralatan perlindungan lengkap, membersihkan limbah beracun di sungai Kim Kim, Johor Bahru, Johor, Malaysia.

Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Yeo Bee Yin, mengatakan pihak berwenang telah menangkap tiga tersangka pembuangan limbah pasca penyelidikan insiden tersebut. Tersangka utama yang mengakibatkan pencemaran serius adalah salah satu pabrikan daur ulang ban ilegal.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia mengingatkan warga setempat agar tidak keluar dan beraktivitas dalam waktu dekat ini.

Masyarakat diimbau memakai masker N95 atau masker sejenis lainnya saat keluar masuk. Jika mengalami gejala seperti pusing, mual, atau kesulitan bernapas, diimbau segera periksakan diri di rumah sakit. (jon/asr)

Sumber : NTDTV.com

AS Menyita 454.000 Kg Daging Babi Asal Tiongkok Karena Dikhawatirkan Mengandung Virus Demam Babi

0

Oleh Reuters/The Epochtimes

Epochtimes.id- Polisi perbatasan Amerika Serikat telah menyita sekitar 1 juta pon (sekitar 454.000 Kilogram) daging babi asal Tiongkok. Laporan ini dungkapkan oleh seorang juru bicara polisi perbatasan Amerika Serikat pada  Jumat (15/3/2019).

Penyitaan dilakukan karena dicurigai kemungkinan mengandung virus demam babi Afrika yang telah menerpa produksi daging babi Tiongkok.

Polisi federal telah menyita suplai daging babi selama sepekan terakhir di New York. “Penyitaan tersebut dalam upaya untuk memerangi penyebaran demam babi Afrika,” kata Anthony L. Bucci, Ahli Hubungan Umum di Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat, kepada Reuters melalui surat elektronik.

Ditanya apakah babi yang disita menderita demam babi Afrika, Anthony L. Bucci mengatakan “Pemeriksaan sedang berlangsung.” Dia menambahkan bahwa polisi federal sedang bekerja sama dengan Departemen Pertanian Amerika Serikat untuk masalah ini.

Tiongkok adalah rumah bagi kawanan babi terbesar di dunia, telah melaporkan 112 kasus wabah penyakit yang sangat menular di 28 provinsi dan wilayah sejak Agustus 2018. Sebagian besar wabah ini ditemukan di peternakan yang menyatu dengan rumah pemotongan hewan.

Penyakit demam babi ini dapat membunuh babi hanya dalam waktu dua hari, tetapi tidak berbahaya bagi manusia. Sekitar 1 juta ekor babi telah dimusnahkan sejauh ini dalam upaya mengendalikan penyebaran wabah.

Harga babi di Tiongkok mencapai angka tertinggi pada minggu ini selama 14 bulan terakhir karena penyebaran penyakit ini telah mengurangi produksi.

Pejabat Amerika Serikat memutuskan untuk meningkatkan perjuangan mereka guna menghindari virus demam babi setelah Vietnam mengkonfirmasi kasus pertamanya bulan lalu.

Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan akan menambahkan lebih banyak anjing untuk mengendus produk daging babi ilegal di bandara dan pelabuhan dalam upaya mencegah penularan penyakit babi yang telah menyebar ke seluruh Asia dan Eropa.

Tiongkok Membeli Sebagian Besar Daging Babi Asal Amerika Serikat

Pada 14 Maret 2019 data Departemen Pertanian Amerika Serikat menunjukkan bahwa pekan lalu Tiongkok melakukan pembelian terbesar daging babi asal  Amerika Serikat dalam hampir dua tahun terakhir. Ini dilakukan saat terjadi lonjakan harga babi di Tiongkok menyusul wabah penyakit demam babi yang mematikan.

Para pembeli dan konsumen daging babi dari produsen babi terbesar di dunia sepakat untuk mengimpor daging babi asal Amerika Serikat. Impor dilakukan meskipun adanya tarif sebesar 62 persen dikenakan oleh Tiongkok terhadap daging babi Amerika Serikat sebagai konsekuensi dari perang dagang antara kedua negara.

Bea cukai telah memangkas impor daging babi Amerika Serikat ke Tiongkok dari perusahaan seperti Smithfield Foods WH Group Ltd sejak musim panas 2018.

Penjualan 26.286 ton (12.000 kilogram) daging babi Amerika Serikat berakhir pada 7 Maret 2019 terjadi setelah wabah demam babi Afrika selama sebulan di Tiongkok telah menyebar menjadi 111 kasus yang dikonfirmasi di 28 provinsi dan wilayah di seluruh negeri sejak Agustus 2018.

Tidak ada obat dan vaksin untuk penyakit demam babi. Wabah ini tidak mempengaruhi manusia tetapi sangat menular dan berakibat fatal bagi babi. Sejauh ini dilaporkan sekitar 1 juta ekor babi telah dimusnahkan dalam upaya mengendalikan penularan penyakit ini.

“Tiongkok banyak membutuhkan daging babi,” kata Dennis Smith, pialang komoditas untuk Archer Financial Services di Chicago, mengenai Tiongkok.

Penjualan daging babi tersebut merupakan penjualan yang terbesar ke Tiongkok sejak bulan April 2017 dan terbesar ketiga sejak Departemen Pertanian Amerika Serikat mulai melacak penjualan ekspor daging babi pada tahun 2013.

Departemen Pertanian Amerika Serikat tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai penjualan daging babi ke Tiongkok. Sebelumnya para pejabat Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan Tiongkok mungkin tidak melaporkan kematian babi akibat demam babi Afrika.

Baru-baru ini Tiongkok mulai kembali pembelian produk pertanian Amerika Serikat lainnya, termasuk kedelai dan sorgum, yang menghadapi tarif balas dendam.

Presiden Donald Trump mengatakan pada Kamis bahwa Amerika Serikat melakukan pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok secara baik, tetapi ia tidak dapat mengatakan apakah kesepakatan akhir akan tercapai.

Bob Brown, seorang analis ternak Amerika Serikat yang independen, mengatakan bahwa harga daging babi Amerika Serikat telah cukup menurun untuk mengimbangi tarif Beijing.

“Jika Tiongkok membutuhkan barang-barang itu, kami adalah yang termurah sejauh ini,” kata Bob Brown.

Chicago Mercantile Exchange May mengatakan harga daging babi jatuh ke harga terendah bulan lalu. Pada hari Kamis, harga daging babi mencapai harga tertinggi dalam lebih dari dua bulan terakhir, didukung oleh meningkatnya kekhawatiran akan penyakit demam babi Afrika di Tiongkok.

Harga babi di Tiongkok mencapai tertinggi dalam 14 bulan terakhir pada Senin lalu. “Tentu saja ada banyak fokus perhatian yang dilakukan terhadap harga daging babi di Tiongkok,” kata Altin Kalo, ahli ekonomi di bidang pertanian untuk Steiner Consulting yang berbasis di New Hampshire. (Vivi)

Oleh Humeyra Pamuk dan Tom Polansek

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=4uCJcxw3lDk

Korban Serangan Teroris di Masjid Selandia Baru Menjadi 50 Orang

0

Epochtimes.id- Jumlah korban tewas dalam serangan teroris yang dikonfirmasi terhadap dua masjid di Pulau Selatan di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (17/3/2019) telah meningkat menjadi 50 orang. Angka ini bertambah setelah penyelidik kepolisian menemukan korban lain saat mengeluarkan mayat-mayat dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Dengan sedih saya menyatakan bahwa jumlah korban yang meninggal dalam kasus ini kini telah meningkat menjadi 50 orang. Sampai tadi malam kami berhasil mengambil semua korban dari kedua TKP itu. Dengan melakukan itu kami dapat menemukan korban lebih lanjut,” kata Komisaris Polisi Selandia Baru, Minggu (17/3/2019).

Mayat korban dalam serangan yang diyakini dalam rangka menghasut yang dilakukan oleh tersangka supremasi kulit putih belum dikembalikan kepada keluarga korban karena penyelidikan masih berlangsung. Polisi Selandia Baru menyatakan kepada wartawan di Wellington bahwa pihaknya bekerja secepat mungkin.

Tersangka utama orang Australia, bernama Brenton Harrison Tarrant, usia 28 tahun, telah didakwa atas kasus pembunuhan sejak 16 Maret 2019. Diborgol dan mengenakan jas putih, ia berdiri berdiam diri di Pengadilan Distrik Christchurch di mana ia dikirim tanpa pembelaan.

Ia dijadwalkan kembali ke pengadilan pada 5 April 2019 dan polisi mengatakan kemungkinan ia akan menghadapi tuntutan lebih lanjut.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan serangan yang terjadi sebagai aksi  terorisme. Serangan itu pembunuhan massal terburuk dalam sejarah Selandia Baru pada saat yang damai. PM Selandia Baru menilai serangan telah meningkatkan tingkat ancaman keamanan nasional ke level tertinggi.

Penemuan jenazah korban ke-50 yang mengerikan di masjid Al Noor, di mana lebih dari 40 orang tewas setelah seorang pria bersenjata masuk dan secara acak menembaki orang-orang dengan senapan semi-otomatis. Aksi ini dilakukan sebelum melakukan perjalanan ke masjid kedua di mana perjalanan hanya ditempuh dalam waktu setengah jam.

Mike Bush merinci sebanyak 50 orang lagi terluka, di mana 36 orang dirawat di Rumah Sakit Christchurch, dua orang dalam perawatan intensif, dan seorang anak dirawat di rumah sakit khusus anak-anak.

Polisi tidak percaya ketiga orang lainnya yang ditangkap pada 15 Maret 2019 terlibat dalam serangan itu. Dua pria tersebut menghadapi dakwaan yang tidak terkait atau “tersentuh” dengan serangan itu, sementara wanita itu telah dibebaskan.

‘Pahlawan’ Dipuji karena Mengganggu Konsentrasi Si Penembak

Seorang pria di masjid kedua di pinggiran Linwood dipuji sebagai pahlawan karena mencegah kematian lebih lanjut dengan mengalihkan perhatian dan menghadapi penembak.

Abdul Aziz (48) mengatakan kepada media setempat bahwa ia mendengar tembakan dan berlari keluar masjid, meneriaki pria bersenjata itu dan menariknya menjauh dari gedung seperti dilaporkan Newshub.

Abdul Aziz, yang berasal dari Afghanistan, mengatakan dirinya mengambil salah satu senjata penembak yang dibuang dan mengancam pria itu hingga meninggalkan tempat.

Polisi kemudian menabrakkan kendaraan yang mereka yakini sebagai kendaraan si penembak dan menangkap Brenton Harrison Tarrant.

“Dua petugas polisi itu bertindak dengan keberanian yang luar biasa. Mereka mencegah supaya tidak banyak memakan korban dan mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk bertindak,” kata Mike Bush.

Layanan gereja untuk para korban serangan telah diadakan di seluruh negeri, termasuk di “Cardboard Cathedral, di Christchurch, sebuah bangunan sementara yang dibangun setelah banyak kehancuran di pusat kota pusat akibat gempa bumi tahun 2011.

Tiga puluh enam orang masih dirawat di Rumah Sakit Christchurch, di mana 11 orang dirawat di perawatan intensif, dan seorang anak dipindahkan ke rumah sakit anak-anak di Auckland.

Sebuah pusat dukungan darurat telah didirikan di Hagley College, sebuah sekolah di seberang taman  masjid Al Noor. Sejumlah teman dan kerabat korban masuk, dengan seorang wanita membawa sandwich dan falafel.

Seorang siswa setempat, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan seorang temannya telah terbunuh.

“Ia belajar untuk menjadi pilot dan kami melihatnya saat kelas pagi. Lalu ia pergi ke masjid ini seperti biasanya dan kami tidak mendengar kabar darinya. Sekitar tengah malam, saya mendapat telepon dari seorang teman yang mengatakan bahwa ia telah meninggal,” katanya.

Sebagian besar korban adalah migran dari negara-negara seperti Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Turki, Somalia dan Afghanistan.

Komisaris Tinggi Pakistan mengatakan enam warga negaranya tewas dan tiga warganegaranya hilang.

Reformasi Senjata

Brenton Harrison Tarrant tidak memiliki sejarah kriminal sebelumnya dan tidak terdaftar dalam pantauan di Selandia Baru atau Australia.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinta Ardern sebelumnya mengkonfirmasi Brenton Harrison Tarrant sebagai pemilik senjata berlisensi. Ia diduga menggunakan lima senjata, termasuk dua senjata semi-otomatis dan dua senapan yang telah dimodifikasi.

“Saya dapat memberitahu anda satu hal sekarang, Undang-Undang senjata kami akan berubah,” katanya kepada wartawan pada 16 Maret 2019, dengan mengatakan larangan senjata semi-otomatis dapat dipertimbangkan untuk meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan di masa depan.

Di masa lalu Selandia Baru berusaha memperketat Undang-Undang senjata api. Namun, upaya ini dibatalkan karena budaya perburuan satwa liar di negara itu. Ditambah dengan kuatnya lobi dari kelompok kepemilikan senjata api.

Diperkirakan ada 1,5 juta senjata api di Selandia Baru, yang memiliki populasi 5 juta. Negara ini telah mengalami tingkat kekerasan senjata yang rendah. (Vivi/asr)

Oleh Praveen Menon and Tom Westbrook

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=wLA7gvu7bEo

Banyak Warga Asing Tewas Akibat Penembakan Teroris di Selandia Baru

0

oleh Xia Yu

Pada Jumat (15/3/2019), masjid di Christchurch, Selandia Baru mendapat serangan penembakan membabibuta oleh teroris.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan bahwa tersangka penembakan itu adalah orang yang melakukan perjalanan ke seluruh dunia dan bukan penduduk permanen Selandia Baru. Korban termasuk warga dari banyak negara.

Hari Jumat, tersangka melakukan penembakan membabibuta di 2 buah masjid di Christchurch hingga menewaskan 49 orang dan lebih 40 orang terluka.

Pada konferensi pers di ibukota Wellington, Jacinda Ardern mengatakan bahwa tersangka adalah seorang warga Australia, ia kadang ke Selandia Baru untuk berwisata dan tinggal untuk jangka waktu yang berbeda.

“Ia seharusnya bukan penduduk permanen (selandia Baru), katanya.

Jacinda Ardern juga mengatakan, tersangka itu bukan orang yang masuk daftar pengawasan pemerintah Selandia Baru atau pihak berwenang Australia. Pada saat serangan, tersangka berada di Dunedin, Selandia Baru.

Usai mengevakuasi warga yang berada di sekitar kediaman tersangka di Dunedin sebagai tindakan pencegahan. Polisi menemukan dua alat peledak dalam mobil tersangka.

Jacinda Ardern mengatakan, setelah 2 buah masjid mengalami serangan teroris, ia langsung mendatangi Christchurch. Dalam konperensi persnya ia mengatakan : “Seperti seluruh negeri, kita bersatu dalam kesedihan”.

Polisi menangkap 4 orang dalam insiden itu. Seorang pria berusia 28 tahun didakwa melakukan pembunuhan dan ia akan muncul di pengadilan pada Sabtu pagi waktu setempat.

Polisi Selandia Baru mengeluarkan pesan melalui Twitter bahwa dengan mempertimbangkan risiko keamanan yang tinggi, tersangka akan diadili dalam ruang tertutup.

Sekitar 2 orang lainnya ditangkap karena memiliki senjata. Orang keempat yang ditangkap adalah “anggota sipil yang memegang senjata tetapi tertarik membantu polisi”, tambah Ardern. tetapi ia kemudian mengatakan bahwa orang ini telah dibebaskan.

Komisaris polisi Selandia Baru Mike Bush mengatakan, polisi sedang menyelidiki hubungan mereka dengan insiden itu. Dia menambahkan bahwa 2 orang yang terluka berada dalam kondisi kritis yang di antaranya termasuk seorang anak berusia 4 tahun.

Ardern mengatakan, setelah insiden itu, undang-undang senjata Selandia Baru harus diubah. Ia menambahkan bahwa kewarganegaraan para korban meninggal ataupun terluka dalam penembakan itu termasuk Pakistan, Turki, Arab Saudi, Indonesia dan Malaysia.

“Sekarang sudah saatnya merubah peraturan tentang kepemilikan senjata api”, sebut Ardern.

“Ini adalah hari yang paling gelap” dan ia menggambarkan bahwa tersangka adalah orang yang berpandangan ekstrem, dan pandangan ini tidak ada pasar di Selandia Baru dan seluruh dunia.

Ini adalah peristiwa pembantaian yang paling serius di masa damai di Selandia Baru, dan Selandia Baru telah menaikkan peringkat ancaman keamanannya ke level tertinggi. Ardern mengatakan : “Sekarang ini (insiden) hanya dapat digambarkan sebagai serangan teroris”.

Ketika Presiden Trump berbicara di Kantor Oval pada hari Jumat, ia menyebut serangan masjid Selandia Baru sebagai serangan teroris. Trump mengatakan : “Setelah serangan teroris yang mengerikan di dua masjid, saya berbicara dengan Perdana Menteri Selandia Baru Ardern dan menyatakan rasa sedih dari seluruh negara kita.”

“Tempat-tempat ibadah yang sakral ini telah dijadikan tempat pembunuhan oleh orang-orang berjiwa iblis” kata Trump. “Kita semua melihat apa yang terjadi. Ini adalah hal yang paling mengerikan.”

Pria bersenjata itu melakukan penembakan selama 17 menit di masjid Al Noor, di sana ia setidaknya menggunakan 2 senapan serbu dan 1 senapan untuk membunuh para jemaah dengan memuntahkan peluru dari satu ke lain kotak peluru yang ia bawa.

Sedikitnya 41 orang tewas di tempat. Namun segera setelah itu, beberapa orang terbunuh setelah serangan terhadap masjid kedua di kota Christchurch. (Sin/asr)

Kesengsaraan Ekonomi Tiongkok Mempengaruhi Perusahaan Kecil di Jepang

0

Oleh Tetsushi Kajimoto

EpochTimesId – Di daerah bersalju di sepanjang pantai utara Jepang, sebuah produsen kecil di bidang cetakan yang akurat merasakan derita perlambatan ekonomi Tiongkok.

Lambatnya pesanan yang masuk hingga hanya sedikit pesanan yang masuk di Nagumo Seisakusho Co, yang memasok pembuat suku cadang mobil besar seperti Denso Corp dan Aisin Seiki Co, dan perusahaan Nagumo Seisakusho Co dapat mempertahankan gaji pekerja tetap rendah atau bahkan mengurangi gaji pekerja pada tahun fiskal mendatang.

Produsen di seluruh Jepang sangat bergantung pada pelanggan di Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, untuk membeli produk mereka, terutama suku cadang dan peralatan yang mencapai para pekerja di Tiongkok serta mendorong pertumbuhan domestik dan ekspor Jepang.

Pembuat chip otomotif Renesas Electronics Corp pekan lalu mengatakan akan menunda produksi di beberapa pabrik selama dua bulan karena bersiap menghadapi melambatnya pertumbuhan Tiongkok yang masih berlanjut. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan besar lainnya seperti pembuat robot pabrik Yaskawa Electric Corp dan Fanuc Corp; Mitsubishi Electric Corp, perusahaan dagang Mitsui & Co dan perusahaan raksasa yang memproduksi toilet yaitu Toto Ltd menyalahkan Tongkok karena Tiongkok  memangkas perkiraan laba.

Tetapi dampak ekonomi Tiongkok yang goyang adalah lebih buruk bagi produsen yang mendekati awal rantai pasokan, seperti perusahaan kecil bernama Nagumo. Perusahaan Nagumo mempekerjakan 100 orang pekerja untuk membuat cetakan yang akurat yang digunakan pabrik-pabrik lainnya di Jepang untuk membuat suku cadang mobil dan produk lainnya untuk pasar Tiongkok.

Foto: Presiden Nagumo Seisakusho Co., Ltd. bernama Hiroshi Komemasu berbicara selama wawancara dengan Reuters di pabriknya di Jyoetsu, perfektur Niigata, Jepang pada tanggal 22 Februari 2019. (Tetsushi Kajimoto / Reuters)

Di lantai pabrik Nagumo yang utama yaitu Sanwa yang hampir seluas 4.000 meter persegi, beberapa pekerja berpakaian abu-abu dan mengenakan masker operasi berwarna biru, menyibukkan diri selama beberapa hari terakhir untuk merancang cetakan dengan komputer, kemudian membentuk bidang datar (milling), mencetak logam secara dingin (stamping) dan merakit cetakan.

Namun, pada keadaan normal, perusahaan Nagumo, yang membuat semua produknya sesuai permintaan, tidak mengalami masa sulit seperti ini.

“Pesanan telah mandek sejak bulan Januari 2019. Banyak klien kami adalah pembuat suku cadang mobil, dan mereka telah berhenti memesan baru-baru ini, setidaknya hingga Maret 2019,” kata presiden Nagumo Seisakusho Co., Ltd. bernama Hiroshi Komemasu.

“Dikatakan bahwa ketika Tiongkok bersin, Jepang masuk angin. Saya sangat merasakan dampak perang dagang yang sampai memengaruhi perusahaan kecil seperti kami,” kata Hiroshi Komemasu kepada Reuters baru-baru ini di pabrik Nagumo.

Efek Riak
Bagian paling kosong dari fasilitas pabrik adalah yang tersibuk. Lima staf penjualan Nagumo sering berada di luar kantor memburu pelanggan baru untuk mendapatkan pesanan.

Perusahaan Nagumo, yang didirikan sebagai perusahaan pengolah serat segera setelah Perang Dunia Kedua, bermarkas di Joetsu, kota yang tenang dengan penduduk sekitar 200.000 orang, berlokasi di 140 mil barat laut Tokyo.

Jauh dari hiruk pikuk kota-kota terbesar di Jepang, Joetsu terkenal karena festival, museum, dan maskot yang memperingati seorang jenderal Austro-Hongaria yang mengajarkan ski lintas-alam kepada Tentara Kekaisaran Jepang pada awal tahun 1900-an.

Perlambatan tajam untuk produsen hulu seperti Nagumo menjadi pertanda buruk bagi Jepang secara keseluruhan, karena perusahaan kecil mempekerjakan tujuh dari 10 pekerja Jepang, dan titik permintaan yang lemah untuk pengiriman yang lebih kecil oleh perusahaan besar di masa depan.

Hiroshi Komemasu tidak akan membahas pelanggan khusus Nagumo, tetapi mengatakan bahwa ada yang memotong separuh pesanannya.

Perusahaan Nagumo yang tidak terdaftar berhasil, tetap bertahan dalam kegelapan tahun kalender 2018, tetapi mungkin kehilangan uang pada tahun fiskal, yang berakhir pada bulan ini, demikian kata Hiroshi Komemasu. Pesanan yang menurun mengancam perkiraan penjualan yang naik 6 persen tahun ini menjadi 1,9 miliar yen (17 juta dolar Amerika Serikat).

Eksekutif perusahaan Nagumo, yang khawatir dengan penjualan, menjadi enggan menaikkan gaji. Setelah menaikkan gaji pokok selama tiga tahun, perusahaan Nagumo berharap untuk menjaga pembayaran tetap rata pada tahun fiskal mendatang, yang dimulai pada bulan April 2019, kata Hiroshi Komemasu.

Foto: Para pekerja terlihat di pabrik Nagumo Seisakusho Co., Ltd. di Jyoetsu, prefektur Niigata, Jepang pada tanggal 22 Februari 2019. (Tetsushi Kajimoto / Reuters)

Pengetatan seperti itu dapat menular ke pabrik lainnya di  Jepang — sekarang dalam negosiasi gaji tahunan — memperkuat kekhawatiran bahwa gesekan perdagangan akan mengurangi gaji dan belanja konsumen di seluruh negeri Jepang.

Raksasa Jepang seperti Toyota Motor Corp dan Panasonic Corp menawarkan kenaikan gaji yang lebih kecil pada pembicaraan gaji tahunan pada 13 Maret 2019, melemahkan harapan bahwa konsumsi domestik akan mengimbangi risiko eksternal terhadap pertumbuhan.

Atsushi Takeda, kepala ekonom di Institut Penelitian Itochu, melihat dampak perlambatan Tiongkok terhadap perusahaan di Jepang yang berlangsung selama berbulan-bulan, sehingga tidak terjadi  kenaikan permintaan mobil yang diharapkan pada akhir tahun ini dari langkah-langkah stimulus Beijing.

Tahun lalu, sekitar 38 persen ekspor Jepang adalah suku suku cadang elektronik, peralatan semikonduktor, dan mesin berat yang digunakan untuk membuat barang-barang lainnya, sementara industri otomotif menyumbang 23 persen, menurut data Kementerian Keuangan Jepang.

Rantai pasokan produsen di Jepang, yang menghubungkan perusahaan kecil seperti Nagumo dengan raksasa industri Jepang dan konsumen di seluruh dunia, adalah inti dari rencana Perdana Menteri Shinzo Abe yang bergantung pada Tiongkok untuk membawa  Jepang keluar dari dekade-dekade deflasi dan pertumbuhan ekonomi yang meresahkan.

Yen yang jauh lebih murah, didorong oleh pencetakan uang yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Bank of Japan, telah membuat ekspor Jepang lebih bersaing secara global. Ini telah memacu ledakan ekspor yang panjang dan mencatat laba perusahaan, mempromosikan perekrutan, menciptakan pasar tenaga kerja paling ketat sejak tahun 1970-an dan memberikan kenaikan gaji yang rendah.

Tetapi konsumsi dalam negeri tetap hangat dan permintaan ekspor — terutama dari Tiongkok — telah merosot, mengancam akan menggagalkan apa yang menjadi ekspansi terpanjang pascaperang Jepang.

Tahun ini telah tampak penurunan ekspor bulanan terbesar dalam dua tahun terakhir, dengan penurunan pengiriman barang ke Tiongkok, penurunan pesanan mesin yang besar menandakan pengeluaran modal yang lebih lemah ke depan, prospek gaji yang lemah dan meredam sentimen bisnis dalam survei Tankan Reuters.

Pemerintah bulan lalu memangkas penilaian output dan laba pabrik, dan indikator bulan ini menunjukkan ekspansi mungkin terhenti.

Di Joetsu, Kenichi Watabe, kepala divisi umum Nagumo, mengatakan perusahaan telah “berhasil memenuhi kebutuhan ketika staf penjualan kami berlari ke sana-sini mencoba menarik pelanggan baru dan mendapatkan pesanan baru.”

Kini jumlah karyawan di perusahaam Nagumo tersisa setengah dari jumlah pekerja di masa  jayanya karena PHK masa lalu, kata Kenichi Watabe.

Tetapi presiden perusahaan Nagumo, Hiroshi Komemasu mengatakan menekan terlalu keras akan menyebabkan kerusakan abadi.

“Kami, seperti orang lain, memberitahu pekerja untuk mematikan lampu dan menahan diri untuk tidak membeli barang tidak diperlukan dalam kondisi ekonomi yang menurun. Tapi kami tidak akan mengekang investasi di bidang sumber daya manusia dan R&D (penelitian dan pengembangan),” kata Hiroshi Komemasu. (Vv)

VIDEO REKOMENDASI

https://www.youtube.com/watch?v=myzbajB5N-A

Apa yang Mendebarkan Sehingga PM Tiongkok Berulang Kali Menyeka Keringat Saat Dwi Konferensi

0

Cheng Xiaorong

Saat Dwi Konferensi pada 5 Maret lalu, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang merilis sinyal mengenai situasi ekonomi Tiongkok di tahun 2019 ini akan semakin parah. Dalam laporan itu,  istilah risiko sampai ia sebut 24 kali, merujuk pada istilah kesulitan, ia ucapkan sebanyak 13 kali, Stabilitas sampai lebih dari 70 kali.

Li Keqiang bahkan menunjukkan bahwa situasi dalam dan luar negeri saat ini lebih rumit dan parah. Ia pun sering menyeka keringat saat berpidato. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Bagi Partai Komunis Tiongkok (PKT), situasinya memang suram. Selain tekanan besar yang datang dari perang perdagangan, PKT juga menghadapi gelombang menentang komunis Tiongkok dari masyarakat internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di dalam negeri, perlawanan rakyat terhadap penindasan, tuntutan hak asasi manusia dan kebebasan tidak pernah berhenti. Laporan Li Keqiang dan cucuran keringatnya merupakan cerminan dari seriusnya situasi makro yang dihadapi Tiongkok termasuk para petingginya.

Li Keqiang telah mengumumkan sejumlah langkah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Analisa para sarjana menunjukkan bahwa kalaupun langkah-langkah itu bisa efektif, sifatnya hanya jangka pendek. Hanya mengalihkan sementara atau menunda munculnya krisis.

Tanggung jawab yang diterima oleh Li Keqiang dan Xi Jinping beberapa tahun yang lalu adalah kerusakan kondisi yang ditinggalkan oleh Partai Komunis Tiongkok dan mantan ketua partai Jiang Zemin. Kerusakan ini berupa korupsi birokrasi, sistem hukum yang lumpuh, merosotnya moral yang sudah berlngsung selama beberapa dekade. Jika ideologi dan tirani PKT ini diperpanjang, siapa pun tidak akan mampu merubah kondisi itu, ekonomi juga akan sulit untuk membaik.

Jika kita menengok kembali masa kemakmuran dan stabilitas yang terjadi dalam sejarah Tiongkok, jelas bahwa kemakmuran ekonomi muncul mengikuti kejelasan politik yang diterapkan kerajaan. Kaisar adalah orang bijak, rendah hati, menghargai dan mencintai rakyat. Karena itu negara jadi jaya dan rakyat sejahtera, perkembangan budaya dan kepercayaan diri ikut menyertai.

Dalam Dwi Konperensi yang diadakan pada tahun 2016, Li Keqiang pernah menyinggung soal kekuatan budaya dan moral kepada para wartawan yang meliput. Ia mengatakan :

“…. Warisan budaya tradisional kita yang luar biasa telah berhasil mendorong tumbuhnya pembangunan ekonomi dan sosial yang berkesinambungan. Namun, sekarang ada banyak masalah di bidang ekonomi yang dikritik oleh banyak orang. Seperti penipuan, kekerasan, pemalsuan, kerusakan kredibilitas, jawabannya dapat kita temukan dari aspek budaya, kemudian untuk membuka resep perbaikannya.”

“Perkembangan budaya dapat menumbuhkan kekuatan moralitas. Kita mempromosikan modernisasi yang tidak semata-mata untuk menciptakan kekayaan materi, tetapi juga menyediakan kepada rakyat produk spiritual yang kaya melalui budaya, dan menggunakan kekuatan peradaban dan moralitas untuk memperoleh rasa hormat dunia.”

Pernyataan ini mungkin adalah keinginan sederhana dari individu, tetapi tidak berlaku untuk model pelanggaran yang dipraktikkan PKT. Oleh karena itu angan-angan itu tidak terwujud meskipun tiga tahun telah berlalu.

PKT secara politik mempraktikkan perjuangan kelas, di bidang ekonomi, mereka mengorbankan lingkungan ekologis dan mengorbankan tenaga kerja untuk meraih keberhasilan yang bersifat sementara. Pada aspek budaya adalah menghancurkan tradisi, menciptakan kebohongan, dan menekan fakta.

Pada hari yang sama ketika Li Keqiang menyampaikan laporan kinerja pemerintah, 709 Wang Qiaoling menuliskan pesan di Twitter, menceritakan bagaimana ia harus berdebat dengan tim keamanan nasional baru bisa bertemu dengan pengacara Jiang Tianyong.

Seorang warga negara yang baik dan taat hukum begitu sulit untuk menemui warga negara lain yang telah dihukum secara ilegal oleh pihak berwenang dan dijatuhi hukuman penjara. Ini adalah fenomena yang terjadi setiap hari di Tiongkok.  (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=4uCJcxw3lDk

Hancurkan Makam Huang Di, Partai Komunis Tiongkok Tak Sejalan dengan Bangsa Tionghoa (I)

0

Lin Hui

Mengapa bangsa Tionghoa sering menyebut dirinya “anak cucu Yan dan Huang”? Pertama karena yang dimaksud dengan kata “Yan dan Huang” itu adalah Kaisar Yan (Yan Di) dan Kaisar Huang (Huang Di).

Menurut catatan “Kitab Sejarah”, hampir lima ribu tahun silam, kaisar Xuanyuan membantu kaisar Yan menaklukkan kaum barbar yang dipimpin oleh Chi You, dan kemudian menggantikan kaisar Yan menjadi pemimpin negeri.

Karena sebagai Putra Langit, kaisar Xuanyuan mengalami pertanda baik yang berunsur ‘tanah’, sedangkan tanah berwarna kuning, maka sang kaisar pun dijuluki “Huang Di” (Kaisar Kuning, Red.). Dan makna dari ‘Putra Langit’ adalah putra yang dicintai Tuhan, yang dititiskan di dunia untuk menjalankan perintah dan prinsip Langit. Oleh sebab itu, di dalam sejarah Tiongkok, kaisar Huang menjadi kaisar pertama yang telah menyatukan berbagai suku Tionghoa.

Setelah itu, kelompok / suku Yan dan kelompok Huang di bawah kepempimpinan kaisar Huang bersatu menjadi bangsa Tionghoa, maka bangsa Tionghoa juga menyebut dirinya sebagai ‘keturunan Huang Di’, dan karena dua kelompok Yan dan Huang telah bersatu menjadi bangsa Tionghoa, maka disebut juga ‘anak cucu Yan dan Huang’.

Di masa pemerintahannya, Huang Di mengangkat ratusan pejabat, menetapkan aturan, menerima orang-orang pintar, mengadakan acara ritual menyembah Langit dan Bumi serta memerintah dengan moralitas. Jabatan yang diberikan oleh Huang Di diberi nama dengan kata “Yun” (awan, Red.), pasukan militer disebut “Yun Shi” dan lain sebagainya. Ia mengangkat Pengawas Kiri dan Kanan, merekalah yang mengawasi berbagai suku. Ia juga kerap bersembahyang ke hadirat Dewata juga para roh gunung dan sungai, frekuensinya paling banyak sepanjang sejarah. Ia juga menggunakan para pejabat bijak seperti Feng Hou untuk menata kehidupan masyarakat.

Selain itu, Huang Di menaati siklus empat musim langit dan bumi, membaca perubahan Yin dan Yang, menjelaskan prinsip hidup dan mati, menjelaskan penyebab hidup dan mati, berdasarkan musim menanam berbagai jenis tanaman pangan, memelihara unggas, hewan, dan ulat sutra, menggunakan berbagai jenis materi seperti air, api, kayu dan lain sebagainya secara bijak. Ia juga memerintahkan pejabat maupun rakyat membangun rumah permanen, menanam padi-padian, menenun pakaian, membuat kapal dan kereta.

Di masa kekuasaan Huang Di, berbagai macam penemuan seperti aksara, medis, ilmu berhitung, kalender, alat musik, tembikar, sutra dan lain-lain bermunculan susul menyusul. Cang Jie menciptakan huruf mandarin, kereta kompas adalah penemuan Kaisar Huang (Huang Di). Itu sebabnya generasi selanjutnya menganggap peradaban Tionghoa dibangun pada masa Huang Di.

Karena kearifan Huang Di, seluruh negeri tenang dan damai, rakyat hidup berkecukupan. Dalam “Si Ji (Kitab Sejarah)” disebutkan, selama seratus tahun kaisar Huang berkuasa, di Tiongkok tidak terdapat fenomena pencurian dan perampokan, masyarakat hidup bergotong-royong dan rukun, cuaca terkendali, setiap tahun selalu panen raya, bahkan hewan buas pun tidak mengganggu masyarakat, berbagai hewan, unggas dan serangga pun terpengaruh oleh kearifannya, dan menjadi teladan dunia dimana “moral menyebar di seluruh penjuru negeri, ibarat surga dunia”, oleh sebab itu generasi selanjutnya juga menyebut kaisar Xuanyuan sebagai “leluhur manusia dan peradaban”.

Selama memerintah Tiongkok, Huang Di juga berkultivasi diri. Kemudian moksa dengan cara membubung ke langit dan mencapai kesempurnaan. Masyarakat yang berterima kasih pada Huang Di kemudian memakamkan pakaian kebesaran yang ditinggalkan kaisar Huang di kaki gunung Qiao, yaitu di Makam Huang Di yang sekarang terletak di kabupaten Huangling kota Yan’an provinsi Shaanxi.

Selama ribuan tahun setelahnya, kegiatan memuja Huang Di tidak pernah terhenti. Sejak Dinasti Xia, Dinasti Zhou dan Dinasti Shang sampai Dinasti-dinasti: Qin, Han, Sui, Tang, Song, Yuan, Ming dan Qing, selain pada masa tertentu ada yang memuja Huang Di sebagai “Dewa Langit” atau sebagai “Sang Kaisar”, pemerintahan mana pun tanpa kecuali menghormatinya sebagai leluhur bangsa Tionghoa dan memujanya.

Khususnya pada Hari Qing Ming dan Hari Chong Yang, masyarakat yang datang untuk bersembahyang di makam Huang Di sangat banyak. Seperti pada Dinasti Ming, jadwal pemujaan terhadap Huang Di yang dimasukkan dalam kegiatan ofisial mencapai 14 kali, pada Dinasti Qing bahkan tercatat mencapai 30 kali.

Di awal pemerintahan kaum nasionalis, ketika Dr. Sun Yat Sen menjabat sebagai presiden darurat Pemerintahan Nasionalis Republik Tiongkok, Dr. Sun Yat Sen pernah menulis doa khusus dan mengirim utusan khusus melakukan pemujaan di makam Huang Di. Setelah itu karena peperangan dan pergolakan, hingga tahun 1935 pada perayaan Hari Qing Ming pemerintahan nasionalis baru melakukan pemujaan kedua kali ke makam itu, sekaligus juga menjiarahi makam kaisar Zhou dan makam kaisar Mu, tujuannya agar ‘membangkitkan kesadaran rakyat untuk mengenang leluhur bangsa Han (Tionghoa) dan membangkitkan rasa nasionalisme’.

“Ada lima etika, tidak ada yang lebih penting daripada pemujaan”. “Pemimpin berdoa, adalah etika negara, dan etika, menentukan keberhasilan pemerintahan, maka doa ditetapkan sebagai upacara negara”. Oleh sebab itu mengenang leluhur menjadi tradisi bangsa Tionghoa yang telah ada sejak zaman dulu kala. Memuja langit dan bumi, mengenang leluhur dan nenek moyang, menghargai berbagai mahluk gaib, menghadap ke empat penjuru, telah menjadi bagian yang tidak boleh kurang dalam kegiatan “memuja Langit menghormati leluhur” bangsa Tionghoa.

Nasionalis dan Komunis Doa Bersama Di Makam Huang Di, PKT Membohongi Dunia

Pada 12 Desember 1936, di bawah rekayasa PKT, wakil Panglima Penumpasan Komunis Wilayah Barat Laut Zhang Xueliang dan Yang Hucheng melakukan kudeta militer di Xi’an dan menahan pimpinan mereka yakni Ketua Nasionalis Chiang Kai Shek.

Tapi berkat tekanan Stalin dari Uni Soviet dan berbagai kalangan di dalam negeri, PKT yang berniat menyingkirkan Chiang terpaksa memilih untuk mengalah, dan membujuk Chiang Kai Shek agar bersedia bekerja sama dalam peperangan.

Kudeta militer di Xi’an pun diselesaikan dengan damai, Chiang Kai Shek pulang dengan selamat, Zhang Xueliang yang sadar telah diperdaya, maka ‘harus menebus kesalahannya’, dan mendampingi Chiang Kai Shek kembali ke Nanjing, ibu kota Republik Tiongkok kala itu.

Dengan latar belakang ini, di bulan Maret 1937, saat berunding di Hangzhou Zhou Enlai yang mewakili kaum komunis mengemukakan, agar kaum nasionalis dan komunis bersama-sama menyembahyangi makam Huang Di, Chiang Kai Shek pun menyetujuinya. Dan sebelumnya, PKT yang telah tida di Shaanxi utara tidak pernah terpikirkan untuk menyembahyangi makam Kaisar Huang tersebut.

Pada 5 April 1937 pukul 7 pagi, kedua partai nasionalis (Kuo Min Tang) dan komunis melangsungkan upacara pemujaan di depan makam kaisar untuk menghormati Huang Di. Kuo Min Tang dan pemerintah nasionalis Nanjing masing-masing mengutus perwakilan untuk ritual pemujaan, sementara perwakilan PKT hanya sebagai pendamping.

Perbedaan status perwakilan yang melakukan pemujaan itu menandakan Kuo Min Tang adalah partai berkuasa yang sah. Pendoa utama dari pihak Kuo Min Tang yang mewakili pusat adalah Zhang Ji, perwakilan pemerintah nasionalis Sun Weiru, dan peserta doa mencapai ribuan orang, sedangkan dari pihak PKT hanya dihadiri oleh Lin Boqu dan 4 orang lainnya. Pendoa dari kedua belah pihak membacakan naskah doa masing-masing. (SUD/WHS/asr)

Bersambung

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=4uCJcxw3lDk

4 Pengusaha Turki Ditahan Komunis Tiongkok Setelah Turki Mengutuk Kamp Xinjiang

0

Nicole Hao – The Epoch Times

Epochtimes.id- Empat pengusaha Turki baru-baru ini ditahan di Tiongkok setelah Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penahanan paksa rezim Komunis Tiongkok terhadap satu juta Muslim Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang, Tiongkok. Langkah ini dinilai sebagai balasan Komunis Tiongkok dengan menerapkan diplomasi sandera.

Insiden ini bermula pada Sabtu (9/3/2019) empat pengusaha Turki yang menghadiri sebuah pameran dagang di kota pesisir Tiongkok selatan, Xiamen dibawa pergi oleh polisi setempat dari hotel tempat mereka menginap.

Pengusaha-pengusaha ini mewakili tiga pengekspor marmer Turki yang berusaha menjual produk-produk mereka ke Tiongkok pada Pameran Batu Internasional Tiongkok ke-19 yang diadakan dari 6 -9 Maret 2019. Terdapat sekitar 150 perusahaan Turki menghadiri pameran ini.

Pihak berwenang Tiongkok tidak menyebutkan nama-nama pengusaha, tetapi inisial mereka adalah OS, MO, A., dan YC, sebagaimana diungkapkan oleh media Turki Hurriyet Daily News pada 10 Maret 2019.

Laporan mengatakan bahwa tiga perusahaan Turki dituduh menghindari pajak atas 240.000 metrik ton impor marmer mentah senilai 400 juta yuan ($ 60 juta) sejak 2016, yang berjumlah 30 juta yuan ($ 4,5 juta) dalam pajak yang terlewat.

Meskipun tidak ada media Tiongkok yang melaporkan kasus ini, berita itu menyebar dari mulut ke mulut sekitar kalangan pengusaha Turki di pameran tersebut.

“Setelah informasi itu dipublikasikan, beberapa pemilik perusahaan batu dijadwalkan untuk penerbangan sebelumnya [untuk meninggalkan Xiamen] . Beberapa dari mereka pergi ke Hong Kong,” kata seorang pengusaha Turki.

Pengusaha Turki lainnya yang meninggalkan Tiongkok setelah mendengar berita itu mengatakan bahwa dia sangat ketakutan sehingga dia tidak bermaksud kembali ke Tiongkok.

Di Balik Penahanan

Turki adalah pengekspor marmer mentah terbesar di dunia. Perusahaan-perusahaan Turki biasanya mengekspor marmer mentah ke Tiongkok untuk diolah bahan jadi marmer.

Menurut media Anadolu Agency yang dikelola pemerintah Turki, negara itu menerima $ 2,07 miliar pendapatan dari mengekspor marmer pada 2017. Pembeli terbesar adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Arab Saudi. Stone News melaporkan bahwa sekitar 85,5 persen marmer mentah Turki diekspor ke Tiongkok tahun itu.

Hurriyet Daily News menerbitkan artikel opini pada 11 Maret dengan alasan bahwa penangkapan itu bermotif politik karena “satu pernyataan diplomatik dari Kementerian Luar Negeri Turki sudah cukup untuk membuat hubungan Turki-Tiongkok menukik.”

Pada 9 Februari 2019, Kementerian Luar Negeri Turki menerbitkan sebuah pernyataan yang mengkritik rezim Komunis Tiongkok atas kamp-kamp internirannya di Xinjiang, tempat penyiksaan dan pencucian otak politik terjadi, menurut laporan oleh para mantan tahanan. Sekitar 13 juta minoritas Uighur tinggal di Tiongkok. Mereka adalah kelompok etnis Turki dan bertutur dengan dialek yang mirip di Turki .

Turki adalah satu-satunya negara mayoritas Muslim yang secara terbuka mengutuk kamp-kamp interniran Xinjiang.

Pernyataan Turki menyampaikan belasungkawa atas kematian musisi dan penyair Uighur, Abdurehim Heyit, yang dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada tahun 2017.

Beberapa hari kemudian pada 11 Februari, juru bicara kementerian luar negeri Komunis Tiongkok Hua Chunying mengancam Turki bahwa tindakan mereka akan “membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain.”

Media pemerintah corong Partai Komunis Tiongkok kemudian menerbitkan sebuah video , di mana video itu diklaim memperlihatkan rekaman Heyit masih hidup.

“Ini adalah fakta yang terkenal bahwa Tiongkok [rezim PKC] tidak memiliki toleransi terhadap kritik,” kata artikel Hurriyet Daily News. Media ini mencatat bahwa pemimpin Turki Recep Tayyip Erdoğan sering mengkritik para pemimpin Barat, tetapi belum mengkritik rezim Tiongkok karena khawatir hubungan yang menjengkelkan.

Pada 26 Februari, Kedutaan Besar Tiongkok di Turki mengumumkan bahwa mereka akan menutup kantor Konsulat Jenderal di Izmir pada 28 Februari 2019.

Diplomasi sandera

Tang Jingyuan, seorang komentator urusan saat ini yang berbasis di AS, mengatakan kepada Epoch Times berbahasa mandarin pada Selasa (12/3/2019) bahwa penangkapan ini adalah taktik lazim digunakan rezim Komunis Tiongkok.

“Partai Komunis Tiongkok ingin memberikan tekanan politik pada Turki dengan menyerang bisnis ekspor marmernya,” kata Tang.

Tang menambahkan bahwa penahanan pengusaha Turki mirip dengan kasus seorang pengusaha dan diplomat Kanada. Penahanan ini setelah CFO Huawei Meng Wanzhou ditangkap di Kanada dengan tuduhan AS melanggar sanksi Iran. Rezim Komunis Tiongkok telah mengancam pembalasan setelah penangkapan Meng Wanzhou.

Tang mengatakan bahwa taktik penculikan “mirip gangster” itu mirip dengan upaya Komunis Tiongkok untuk menghasut boikot terhadap Korea Selatan, Jepang, dan barang-barang AS setelah terlibat perseteruan diplomatik dengan negara-negara itu.

“Semua tindakan ini memiliki sifat yang sama, yang menggunakan pasar domestik Tiongkok untuk secara ekonomi memaksa mereka [untuk tunduk ke Beijing],” kata Tang. (asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=c7WuAcdy7-U