Home Blog Page 1867

Siapa di Belakang Bank of Dandong yang Terlibat Membantu Pencucian Uang Milik Korea Utara ?

0

oleh Yang Yifan

Epochtimes.id- Pemerintah Amerika Serikat pada 2 November lalu mengumumkan pemutusan hubungan transaksi keuangan dengan Bank of Dandong yang terlibat dalam pencucian uang Korea Utara.

Baru-baru ini media AS melaporkan bahwa Bank of China berada di belakang layar peristiwa  tersebut.

VOA pada 10 November melaporkan bahwa Kementerian Keuangan AS telah mengumumkan pemutusan hubungan transaksi keuangan dengan Bank of Dandong yang terlibat dalam pencucian uang dan pembayaran ilegal untuk Korea Utara. Bank tersebut kemudian menjadi fokus perhatian dunia.

Tetapi ahli urusan Tiongkok di Amerika, Gordon Chang mengatakan, Bank of Dandong hanya seekor ikan teri, Bank besar BUMN Tiongkok juga terlibat.

Tahun 2016, Laporan PBB menuding Bank of China membantu Korea Utara melakukan pencucian uang.

“Kabarnya, Bank tersebut juga yang diduga membantu sebuah perusahaan pelayaran Singapura untuk memalsukan laporan keuangan, sebagai upaya untuk memperlancar pengiriman rudal nuklir dan senjata lainnya ke Korea Utara,” kata Gordon Chang.

“Di masa lalu, Bank milik Tiongkok terbesar yang telah memutuskan hubungan transaksi keuangan dengan Korea Utara itu diam-diam dinormalisasikan kembali di saat pemerintah AS lemah dalam pemantauan. Itu terjadi secara berulang,” jelas Chang.

“Bank of China itu dikendalikan oleh pemerintah, mereka bisa melakukan pemindahan dana dari satu rekening ke rekening lainnya. Oleh sebab itu, kita membutuhkan pandangan yang lebih luas untuk menilai Bank of China dan transaksi kotor ini,” katanya.

Pada Juni tahun ini, Bank of Dandong sudah dimasukkan oleh pemerintah Amerika Serikat ke dalam daftar Bank yang melakukan pencucian uang.

Bank tersebut telah beroperasi sejak Desember 1993 setelah memperoleh izin Bank Sentral Tiongkok, ia merupakan Bank komersial lokal yang berkantor pusat di kota perbatasan Dandong, Liaoning.

Kota Dandong adalah pusat transaksi perdagangan Tiongkok – Korea Utara.

Menurut data yang dirilis Kantor Dinas Perdagangan setempat, perdagangan Dandong dengan Korea Utara menyumbang sekitar 40% dari volume perdagangan antara Tiongkok dan Korea Utara.

Sedangkan jumlah barang yang dikirim melalui pelabuhan Dandong menyumbang sekitar 80% dari total perdagangan Tiongkok dengan Korea Utara.

Survei Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan AS, FinCEN (Financial Crimes Enforcement Network) menunjukkan bahwa Bank of Dandong menyediakan fasilitas pencucian uang untuk kegiatan ilegal Korea Utara.

Bank ini juga disebut memberikan layanan perdagangan berjumlah jutaan dolar Amerika Serikat kepada perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam program senjata pemusnah massal Korea Utara dan rudal balistik.

Bank-bank di Tiongkok telah memainkan peran sebagai pintu keluar masuknya dana Korea Utara.

Pada 18 September, Bank Sentral menginstruksikan Bank-Bank Tiongkok untuk menghentikan pemberian pelayanan keuangan kepada pelanggan Korea Utara dan secara bertahap menghentikan pinjaman kepada pelanggan lama.  Selain itu secara ketat menerapkan resolusi PBB mengenai sanksi terhadap Korea Utara.

Belum lama ini, pemerintah Trump berulang kali meminta Beijing untuk membantu memotong dana yang mengalir ke pundi-pundi sang diktator Kim Jong-un sebagai upaya untuk menghentikan kegiatan pengembangan senjata nuklir Korea Utara.

Pada Agustus tahun ini, Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC, Office of Foreign Assets Control) yang bernaung di bawah Kementerian Keuangan AS telah memasukkan 6 perusahaan BUMN Tiongkok dan seorang warganegara Tiongkok yang diduga mendukung program senjata nuklir Korea Utara ke dalam daftar menerima sanksi. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Perang Dagang Amerika Tiongkok Bisa Bikin Trump Banting Setir

0

EpochTimesId – Beijing memang mengadakan upacara penyambutan ‘sekelas kaisar’ untuk menerima kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini. Namun perlakuan tersebut belum tentu akan mempengaruhi kebijakan perdagangan Trump terhadap Tiongkok.

Lingkaran perdagangan AS memprediksikan bahwa, kecuali pemerintah Tiongkok bersedia mengambil tindakan dramatis terhadap isu Korea Utara, jika tidak, Trump bisa saja melakukan aksi banting setir dalam menangani kebijakan perdagangan dengan Tiongkok.

Xi Jinping dan Donald Trump telah menyaksikan penandatangan perjanjian komersial yang bernilai total $US 250 miliar. Beberapa jam setelah Trump meninggalkan Beijing, pihak berwenang Tiongkok telah mengumumkan sebuah kebijakan baru yang terkait pelonggaran pembatasan kepemilikan saham asing di sektor keuangan Tiongkok.

Langkah ini sudah lama ditunggu perusahaan keuangan asing. Pejabat berwenang Tiongkok mengatakan, Beijing sudah melakukan upaya maksimal untuk memenuhi aspirasi Washington, bahkan mengorbankan hubungan dengan Korea Utara. Namun, mereka berharap mudah-mudahan Trump tidak meminta lebih banyak.

Reuters melaporkan, Beijing secara keliru percaya bahwa mereka sudah melakukan upaya maksimal dalam merespon kekhawatiran pemerintah AS. Namun, para pendukung Trump mungkin tidak akan puas dengan perkembangan dari pembukaan pasar Tiongkok dan tindakkan anti nuklir Korea Utara.

Direktur Kebijakan Global dari Carnegie – Tsinghua, Han Lei (Paul Haenle) mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah AS dapat beralih ke posisi yang jauh lebih ketat, yang akan mengejutkan Tiongkok.

Dalam akun Twiter Trump yang ditulis beberapa saat sebelum meninggalkan Beijing untuk menghadiri KTT APEC, dia kembali menegaskan bahwa ia tidak menyalahkan Tiongkok menyangkut difisit perdagangan AS-Tiongkok yang cukup besar.

“Saya tidak menyalahkan Tiongkok, karena itu terjadi atas ketidakmampuan pemerintah terdahulu yang memungkinkan Tiongkok berada di posisi yang lebih unggul dalam perdagangan dengan AS. Hal ini yang membuat Amerika Serikat kehilangan ratusan miliar dolar AS. Bagaimana Anda menyalahkan pihak Tiongkok yang berhasil mengungguli orang-orang bodoh itu? Dan saya pun demikian!” Tulis Trump.

Seorang sumber industri AS kepada Reuters mengatakan bahwa dari substansi ucapan Trump itu bisa disimpulkan bahwa dirinya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Sekaligus memperingati Tiongkok bahwa dia tidak akan menyerah kalah.

Sumber itu mengatakan, “Kecuali Tiongkok mengambil tindakan dramatis terhadap Korea Utara, jika tidak maka kebijakan perdagangan AS-Tiongkok bisa berbelok tajam, karena Amerika akan membanting setir”.

Selain itu, seorang sumber yang dekat dengan delegasi bisnis yang berkunjung ke Tiongkok mengatakan bahwa dalam beberapa minggu ke depan, Trump mungkin akan mengambil langkah lebih ketat dalam urusan perdagangan dengan Tiongkok.

Kekuatan para hawkish dalam pemerintah Trump menghadapi Tiongkok meningkat. The Washington Post melaporkan bahwa pemerintahan Trump secara perlahan tapi pasti akan membentuk posisi yang lebih militan sejalan dengan tradisi Partai Republik.

Selama kunjungan Trump ke Asia, ia akan melepaskan beberapa tanda perubahan, dan setelah kembali ke Washington nanti, ia akan melakukan tindakan nyata.

Para pejabat mengatakan bahwa melalui pemantauan selama berbulan-bulan, pemerintahan Trump sedang membentuk konsep diplomatik Indo-Pasifik untuk menanggapi ancaman Tiongkok.

Pejabat dan para ahli yang dekat dengan delegasi Trump mengatakan bahwa perubahan tersebut merupakan hasil dari peningkatan pengaruh hawkish dalam pemerintahan Trump untuk menghadapi Tiongkok. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kelompok tradisional dalam Partai Republik terus mengupayakan pengaruh mereka agar kebijakan Trump yang lebih tegas dan keras terhadap Tiongkok, terealisasi.

Beberapa kebijakan baru telah diintegrasikan Trump dalam pidatonya saat berkunjung di Asia. Di KTT APEC Da Nang, Vietnam, dalam menggambarkan visinya untuk mencapai wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka mengatakan, “Wilayah ini adalah wilayah dari beragam negara berdaulat dan independen dengan beragam budaya dan impian yang diharapkan dapat berkembang dalam situasi yang bebas dan damai”.

Pejabat Gedung Putih kepada Washington Post mengatakan, konsep diplomatik Indo-Pasifik itu menyatakan bahwa, “Kita baik dari Jepang sampai Samudera Hindia semuanya memiliki kepentingan yang sama, dan tidak pernah berubah”.

Tetapi konsep ini juga secara lebih eksplisit menjawab tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh Tiongkok.

AS akan melakukan pertemuan dengan Jepang, India dan Australia. Perdana Menteri Shinzo Abe menyebut aliansi keempat negara ini, adalah ‘Demokratik Berlian’.

Baru-baru ini, Trump banyak menempatkan para figur penyuka perang ke dalam tim kebijakan Asia-nya. Seperti Randall Schiriver, mantan pejabat pemerintahan Bush, kini dinominasikan sebagai pejabat puncak Pentagon untuk urusan Asia. Harry Harris dinobatkan sebagai duta besar untuk Australia.

Kemudian Mantan pejabat Gedung Putih Victor Cha bersiap untuk dinobatkan sebagai duta besar untuk Korea Selatan. Matthew Pottinger, direktur Dewan Keamanan Nasional Asia yang menganjurkan kebijakan yang lebih ketat terhadap Tiongkok, sedang memimpin peninjauan strategi Indo-Pasifik.

Rex Tillerson baru-baru ini juga telah mengambil sikap lebih keras terhadap Tiongkok. Ia dalam pidatonya di Pusat Studi Strategis Internasional bulan lalu mencerminkan pendirian yang lebih tegas daripada saat mengunjungi Beijing tahun ini.

Seorang peneliti dari Komite Hubungan Luar Negeri Urusan Tiongkok bernama Ely Ratner mengatakan, “Jangan tertipu oleh penampilan bahagia yang ditunjukkan Beijing. Administrasi Trump akhirnya berhasil merancang sebuah strategi Asia yang lebih komprehensif. Dan dilihat dari semua aspeknya, strategi ini memiliki sikap yang lebih keras dalam menghadapi Beijing”. (sin/waa)

Seorang Bayi Ditemukan di Kotak Penyelamat Kebakaran

0

EpochTimesId – Ketika petugas pemadam kebakaran di Indiana memasang kotak penyelamat bayi bernama ‘Safe Haven Baby’ tahun lalu, mereka berharap perangkat itu tidak akan pernah digunakan.

Tapi baru-baru ini, seorang bayi ditinggalkan di dalam kotak, dan kotak itu otomatis mengirim signal alarm ke nomor darurat 911. Dalam waktu kurang dari lima menit, responden pertama tiba.

Departemen Pemadam Kebakaran Coolspring Township memasang kotak bayinya pada 28 April 2016, seperti dilaporkan oleh WNDU. Perangkat ini dirancang untuk membuat bayi tetap hangat dan aman sebelum petugas tiba.

Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Coolspring Township Coolspring Township, Mick Pawlik adalah orang pertama yang datang, disusul dengan mobil ambulan.

“Ketika kotak ini dipasang, kami berharap itu tidak akan pernah digunakan, namun kami bersyukur bahwa itu ada untuk kasus seperti pada Selasa malam,” kata Pawlik. “Kami bersyukur bahwa ibu bayi ini memiliki pilihan ini dan membuat pilihan ini dan kami tetap memperhatikan kesehatannya.”

Kotak bayi ini adalah yang kedua di Amerika Serikat. Satu-satunya alat serupa terletak di Allen County di Departemen Pemadam Kebakaran Woodburn. Pembuat perangkat berharap, alat ini bisa menyebar luas, dipasang di seluruh Amerika dan bahkan seluruh dunia.

Indiana memiliki undang-undang yang memungkinkan ibu meninggalkan bayi tanpa takut dituntut, WGNTV melaporkan. Gubernur Indiana Eric Holcomb menandatangani sebuah undang-undang awal tahun ini yang mengizinkan agar kotak bayi dipasang di rumah sakit di seluruh negara bagian, WANE melaporkan.

Pembuat Safe Haven Baby Boxes mengatakan bahwa ada enam kasus bayi tahun ini ditinggal di dalam perangkatnya. Sementara itu, tidak ada kasus di Indiana tentang bayi yang ditinggalkan secara ilegal, WANE melaporkan. Safe Haven Baby Boxes adalah lembaga nirlaba yang membantu ibu dalam krisis, untuk menyerahkan bayi mereka.

Kotak bayi bekerja dengan mengirimkan alarm saat pintu dibuka. Alarm lain dikirim saat pintu tertutup. Di dalamnya ada tikar tahan api dan sistem kontrol iklim yang menjaga suhu sesuai kebutuhan bayi.

Pusat La Porte County 911, menerima alarm dan memberi tahu Departemen Anak-anak dan Layanan Keluarga Indiana dan kantor sheriff.

Pawlik membawa bayi itu ke rumah sakit Fransiskan St. Anthony di Michigan City. Polisi mengatakan bayi itu tampak sehat dan baik-baik saja.

Pencipta kotak itu, Monica Kelsey, punya alasan pribadi untuk membuat perangkat. Dia ditinggalkan di sebuah rumah sakit pada tahun 1973 saat dia baru berusia dua jam, NWI Times melaporkan.

“Hatiku penuh dengan gadis kecil ini yang akan melanjutkan hidupnya,” kata Kelsey. “Hatiku sakit juga bagi ibu ini.” (waa)

Kampanye Konservasi Satwa, Foto Bayi Gajah yang Terbakar Akibat Kebrutalan Massa Meraih Penghargaan

0

Epochtimes.id– Sebuah foto gajah yang terbakar di distrik Jhargram, West Bengal, India, memenangkan penghargaan pada sebuah kampanye fotografi konservasi satwa liar awal bulan ini.

Foto yang mengerikan, berjudul “Hell Is Here,” menunjukkan konflik antara gajah yang wilayahnya telah dirambah oleh manusia, dan warga yang mencoba melindungi pertanian mereka dari gajah yang berkeliaran.

“Bagi hewan-hewan sosial yang cerdas dan ramah yang telah menjelajahi benua ini selama berabad-abad, sekarang neraka dan di sini.”

Menurut Sanctuary Asia, India memiliki sekitar 60 persen populasi gajah Asia di dunia.

Fotografer Biplab Hazra mengatakan,” Jenis konflik ini terjadi di mana pun gajah berkeliaran, dari negara bagian timur Bengal Barat sampai ke hutan Saranda di negara bagian timur Jharkhand,” katanya kepada The New Indian Express.

“Tapi meledakkan kembang api dan melempar bola api ke kawanan gajah telah menjadi praktik umum di bagian Bengal Barat ini.”

Kompetisi fotografi ini digelar oleh majalah Sanctuary Asia, situs ini menyebutkan bahwa majalah konservasi dan satwa liar ini merupakan terkemuka di India.

Editor Sanctuary Asia, Anirudh Nair mengatakan majalah tersebut memberikan penghargaan tertinggi untuk foto Hazra sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran tentang nasib gajah.

“Kami ingin meningkatkan kesadaran tentang praktik kekerasan terhadap gajah di Bengal Barat dan di bagian lain negara ini,” kata Nair kepada The New Indian Express. (asr)

Kisah Dibalik Cerita Dua Wanita Tersesat di Laut Selama Lima Bulan

0

EpochTimesId – Jennifer Appel, 48 tahun, dan Tasha Fuiaba, 26 tahun, bersama dua anjing mereka tersesat di laut selama lima bulan. Sebuah kapal penangkap ikan berbendera Taiwan menemukannya, dan akhirnya mereka berhasil diselamatkan.

Setidaknya mereka menjadi berita utama sejak Angkatan Laut Amerika Serikat menjemput mereka pada 25 Oktober 2017.

Tapi setelah beberapa wawancara, para wanita menggambarkan sebuah cerita yang sangat berbeda. Salah satu yang mencakup beberapa klaim yang diperdebatkan, tapi juga salah satu yang mungkin telah terdistorsi oleh media.

Sekarang mereka mengatakan bahwa mereka tidak hilang dan satu-satunya alasan mereka membutuhkan penyelamatan adalah karena mereka mengira awak kapal Taiwan ingin membunuh mereka.

“Kami tidak pernah ‘tersesat di laut.’ Kami tahu di mana kita berada sepanjang waktu,” kata Appel kepada NBC News.
“Sementara media menggambarkan penyelamatan dengan kapal penangkap ikan Taiwan, sebenarnya mereka adalah alasan mengapa kami meminta bantuan.”

“Kapal penangkap ikan Taiwan tidak berencana menyelamatkan kami,” lanjutnya. “Mereka mencoba membunuh kami pada malam hari.”

Appel mengatakan bahwa kapal penangkap ikan tersebut menempatkan mereka di belakangnya. Namun, mereka juga sengaja menabrak kapal mereka. Dia juga menjelaskan bahwa dia naik ke kapal penangkap ikan dan menggunakan telepon satelitnya untuk meminta bantuan.

“Saya bisa naik papan selancar dan naik ke kapal mereka, melakukan panggilan telepon yang sebenarnya. Karena tidak ada yang berbicara bahasa Inggris, lebih mudah dan lebih aman bagi saya untuk menyampaikan informasi tersebut ke sektor Penjaga Pantai AS bahwa kami dalam bahaya tanpa mereka menyadari apa yang kami katakan,” katanya.

Itu sesuai dengan beberapa klaim wanita sebelumnya. Setelah mereka dijemput oleh USS Ashland, Appel mengatakan bahwa mereka mengira mereka akan meninggal dalam waktu 24 jam. Tapi dia tidak mengatakan itu karena mereka tersesat.

Mereka mengatakan bahwa mereka telah mengkonsumsi 90 persen dari persediaan makanan mereka, tapi itu masih cukup untuk beberapa minggu. Mereka juga tidak menggunakan suar darurat yang mereka pakai selama lima bulan, yang akan membuat mereka tidak menganggap diri mereka dalam bahaya.

Appel juga menjelaskan bahwa mereka tidak menggunakan suar setelah merasa terancam oleh kapal penangkap ikan karena menggunakannya akan memperingatkan kapten kapal tersebut.

Sebenarnya, di salah satu komentar Fuiaba pertama yang tercatat, dia menyebutkan kekhawatiran terbesar mereka adalah para awak kapal penangkap ikan.

“Kami pikir kami mengalami hal buruk sepanjang perjalanan dan kemudian 24 jam ditarik, Nak Anda tidak, itu adalah saat paling menakutkan dalam keseluruhan perjalanan,” katanya saat prajurit Angkatan Laut mewawancarai mereka di Ashland.

Namun beberapa klaim lain yang dibuat wanita tersebut masih diragukan dan menjadi perdebatan.

Para wanita ini berlayar dari Hawaii pada tanggal 3 Mei 2017. Appel mengaku bahwa pada hari pertama mereka diterpa badai selama dua malam dan tiga hari. Badai itu diperkirakan memiliki kecepatan angin 64-72 mph dan menyebabkan ombak setinggi 37-52 kaki.

Tapi ahli meteorologi tidak mendeteksi adanya badai di sekitar Hawaii pada hari itu atau kapan saja selama beberapa hari berikutnya, Fox melaporkan.

“Saya mengerti cerita ikan. Saya percaya bahwa penasehat badai yang oleh Penjaga Pantai AS mengatakan bahwa mereka mengeluarkan … diantisipasi lebih kecil daripada beberapa keributan yang kami lihat. Jika Anda Di sana, Anda akan mengatakan hal yang sama dengan yang saya lakukan. Benar-benar terasa jauh lebih besar,” ujar Appel kepada NBC, Rabu (8/11/2017).

Dua wanita itu bertemu di akhir tahun 2016. Seminggu kemudian mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama. Mereka ingin berlayar ke Tahiti di atas kapal Appel, Sea Nymph, dan kemudian melakukan perjalanan ke Pasifik Selatan. Fuiaba belum pernah melakukan perjalanan berlayar sebelum itu.

Mereka membawa dua penjernih air, makanan selama enam bulan, dan membawa dua ekor anjing mereka. Appel mengatakan salah satu penjernih air rusak dan mereka menggunakan suku cadang nya untuk memperbaiki kinerja penjernih yang tidak rusak.

Penjaga Pantai menghubungi radio dengan kapal yang mengidentifikasi dirinya sebagai Sea Nymph pada bulan Juni 2017 di dekat Tahiti. Kapten mengatakan mereka tidak dalam kesulitan dan diharapkan bisa bersandar di pantai pada hari berikutnya.

Tapi para wanita mengatakan bahwa mereka tidak pernah sampai di Tahiti, karena mereka terseret arus 10 knot yang mendorong mereka ke barat, menjauh dari tujuan mereka, sementara mesin mereka hanya bisa menghasilkan kecepatan empat knot untuk mendorong kapal menuju daratan.

Appel mengatakan bahwa akun mereka akan dikonfirmasi dengan catatan GPS mereka setelah kapal mereka ditemukan kembali. Dia mengatakan bahwa sekitar tanggal 25 Mei 2017 mereka menghadapi badai yang membanjiri pengapian mesin sehingga mereka tidak dapat menghidupkannya.

Tapi itu tetap saja tidak membuat mereka mengaktifkan suar mereka. Appel mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia mengira suar hanya boleh digunakan jika seseorang dalam bahaya meninggal dalam waktu 24 jam.

“Lambung kapal kami padat, kami mengambang, kami memiliki makanan, kami memiliki air, dan kami memiliki kapasitas bermanuver yang terbatas,” katanya. “Semua benda itu tidak mengisyaratkan bahwa kami akan mati.”

Tidak jelas siapa yang naik ke kapal penangkap ikan Taiwan dan apa sebenarnya yang mereka lakukan saat menemukan kapal Nymph pada 24 Oktober 2017, pada posisi 900 mil tenggara Jepang – lebih dari 3.000 mil di sebelah barat Hawaii.

Meskipun terlihat seperti wanita benar-benar senang melihat Angkatan Laut menjemput mereka keesokan harinya. (waa)

Gumpalan Radioaktif Nuklir Misterius Selimuti Puluhan Negara Eropa

0

EpochTimesId – Gumpalan awan mengandung materi radioaktif terdeteksi di langit negara-negara Eropa. Awan tersebut terdeteksi di 28 negara, seperti dikutip dari NTD.tv, Sabtu (11/11/2017).

Awan radioaktif pertama kali terdeteksi di Italia, pada 3 Oktober 2017. Awan radioaktif kemudian menghilang, namun asal-usulnya berhasil dilacak, yaitu dari perbatasan antara Rusia dan Kazakhstan.

Wilayah ini diketahui mengandung fasilitas nuklir, dan telah menjadi lokasi beberapa slip-up nuklir, termasuk sebuah kecelakaan nuklir berskala besar pada tahun 1957 yang menyaingi insiden 2011 di Fukushima, dan bencana Chernobyl pada tahun 1986.

Sebuah fasilitas di wilayah itu juga digunakan untuk mengubah bahan bakar nuklir bekas menjadi bahan senjata nuklir selama Perang Dingin. Tapi pencarian asal usul awan radioaktif belum berakhir.

“Ini adalah tingkat radioaktivitas yang sangat rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan dan lingkungan di Eropa,” kata Jean-Christophe Gariel, direktur kesehatan di Radioprotection and Nuclear Safety Institute di Perancis.

Gariel mengatakan bahwa pejabat keselamatan Rusia tidak membantah data tersebut. Namun mereka mengatakan bahwa mereka tidak mendengar ada berita tentang kecelakaan di pabrik mana pun.

Radioaktivitas ditunjukkan oleh monitor yang menyerap isotop ruthenium-106 di udara.

“Ini adalah isotop yang tidak biasa. Saya tidak berpikir kita akan melihatnya lagi, setelah kecelakaan Chernobyl,” kata Anders Ringbom, direktur riset Swedish Defense Research Agency, melalui NPR.
Menurut NPR, orang-orang yang berada dalam jarak beberapa kilometer dari pelepasan isotop itu disarankan untuk mencari perlindungan.

Gariel mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis akan melakukan pemeriksaan acak terhadap makanan dan produk terkait dari wilayah tersebut.

“Jika itu terjadi di Prancis, kami akan mengambil tindakan untuk melindungi populasi dalam radius beberapa kilometer,” kata Gariel.

Gariel berpikir bahwa ukuran pelepasan itu menunjukkan adanya kecelakaan. Analisis oleh Radioprotection dan Nuclear Safety Institute menunjukkan bahwa hal itu dapat menjadi pengolahan ulang bahan bakar nuklir untuk tujuan medis, menurut laporan NPR.

“Ini bukan limbah dari program resmi, kami yakin tentang itu,” ujar Gariel. (waa)

Dibalik Negosiasi dengan Tiongkok Tersimpan Konflik Mendasar

0

Oleh Matthew Little

Analisis Berita

Di luar penandatanganan kesepakatan dan jabat tangan perjalanan Presiden Donald Trump ke Tiongkok adalah konflik yang mendidih yang memiliki sedikit pilihan win-win.

Mendampingi Trump ke Beijing adalah 29 pemimpin bisnis A.S. yang akan berjemur di lingkungan yang bersahabat saat pemimpin Trump dan Tiongkok Xi Jinping membungkus bendera mereka seputar karunia kesepakatan bisnis yang telah dinegosiasikan sebelumnya.

Manfaat sebenarnya dari perjalanan tersebut, bagaimanapun, adalah pertemuan tatap muka antara Trump dan Xi. Pertemuan tersebut akan membantu setiap pemimpin untuk menilai keputusan orang lain dan menghindari salah perhitungan mengenai masalah yang memecah belah.

Kunjungan ke Tiongkok terjadi di pertengahan perjalanan dua hari Trump di Asia Timur, yang dimulai dengan pemberhentian di Jepang dan Korea Selatan dan akan melanjutkan perjalanan ke Vietnam dan Filipina.

Menurut pejabat senior pemerintah A.S. yang menangani wartawan di Jepang pada 5 November, perjalanan tersebut memiliki tiga tujuan utama: untuk memperkuat tekad internasional untuk melakukan denuklirisasi Korea Utara, untuk mempromosikan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dan untuk memajukan kemakmuran Amerika.

Kerjasama Tiongkok adalah kunci untuk melangkah maju pada ketiga tujuan tersebut, namun pada masing-masing, Amerika Serikat dan Tiongkok memiliki perspektif yang sangat berbeda.

Korea Utara

Trump telah membuat kemajuan lebih dari presiden sebelumnya untuk membuat Tiongkok mendukung dan memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara.

Tapi kedua negara memiliki pandangan yang berbeda terhadap konflik dan bagaimana mengatasinya.

Rejim Tiongkok difokuskan untuk mencegah perang di Semenanjung Korea dan ingin Amerika Serikat mundur dari ancaman kekuatan, yang pada dasarnya akan membuat Korea Utara bebas untuk melanjutkan program senjata nuklirnya.

kerjasama Amerika - Tiongkok
Tentara Korea Utara melihat ke arah Korea Selatan di desa gencatan senjata Panmunjom di Zona Demiliterisasi (DMZ) pada tanggal 27 Oktober 2017 di Panmunjom, Korea Selatan. (Jeon Heon-Kyun-Pool / Getty Images)

Beijing juga ingin mempertahankan baterai rudal dan radar anti-balistik A.S. yang akan dikirim ke Korea Selatan, dan mencegah aliansi militer trilateral antara Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Beijing mencetak kemenangan di dua front tersebut pekan lalu, ketika Xi menyelesaikan kebuntuan selama setahun dengan Korea Selatan dengan meminta Presiden Moon Jae-in untuk menyetujui “tiga tidak ada” nya: tidak ada penerapan THAAD tambahan, tidak ada aliansi militer trilateral, dan tidak ada partisipasi dalam pertahanan rudal terpadu.

Rezim Tiongkok ingin menjadikan Korea Utara sebagai penyangga antara wilayahnya dan Korea Selatan sekutu AS. Amerika Serikat ingin Korea Utara diserap oleh Korea Selatan yang demokratis dan makmur.

Meskipun ada perbedaan ini, mungkin ada persamaan umum yang sebenarnya terjadi di Korea Utara.

Selama beberapa dekade, rezim Tiongkok telah mempromosikan militer Korea Utara, termasuk program rudal dan nuklir negara yang lebih kecil. Menurut pejabat senior pemerintah, Amerika Serikat meyakini Tiongkok sekarang memandang Korea Utara sebagai tanggung jawab strategis yang berat.

Trump akan meminta Xi agar Tiongkok melampaui sanksi yang disetujui U.N. dalam menyangkal sumber ekonomi rezim Korea Utara yang dibutuhkan untuk menopang dirinya.

Laut Tiongkok Selatan

Ada juga pertentangan pandangan pada Laut Tiongkok Selatan, di mana rezim Tiongkok menegaskan hak bersejarah atas petak samudra yang luas yang membentang ke sebagian besar wilayah ekonomi eksklusif Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

Kebijakan utama Asia baru oleh Pemerintahan Trump – sebuah wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka – bertujuan untuk mempromosikan pasar bebas dan terbuka, dan navigasi terbuka perairan internasional.

konflik laut tiongkok selatan
Klaim ekspansif Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan, yang ditunjukkan dengan warna merah, memiliki negara-negara yang belum terselesaikan di kawasan ini dan memprovokasi latihan kebebasan navigasi A.S. (Wikimedia Commons)

Kebijakan itu sangat penting bagi negara-negara perdagangan yang berbagi laut dan lainnya yang melakukan perdagangan melaluinya, termasuk Amerika Serikat.

“Amerika Serikat adalah kekuatan Indo-Pasifik. Kami sudah satu sejak awal republik kami,” kata pejabat senior pemerintah tersebut.

“Keamanan dan kemakmuran kita bergantung pada Amerika Serikat yang menjaga akses arus perdagangan bebas ke kawasan ini,” kata pejabat tersebut.

Dimana Amerika Serikat ingin mempertahankan perairan terbuka, Tiongkok berharap bisa menjadi penguasa di Asia Pasifik.

Namun, tujuan itu, dan keseluruhan ekonomi Tiongkok, membutuhkan arus dolar AS.

Kemakmuran Amerika

Di sinilah Amerika Serikat masih memiliki pengaruh yang signifikan, yang menurut para ahli penting untuk tujuan ketiga perjalanan Trump: memajukan kemakmuran Amerika. Tujuan ini, kata mereka, adalah di mana kedua negara tersebut memasuki kontes yang lebih sulit.

Di permukaan, Trump dan Xi akan merayakan kesepakatan perdagangan yang akan memberi penampilan kerjasama antara kedua raksasa ekonomi tersebut.

kerja sama Amerika Tiongkok
Presiden AS Donald Trump, Ibu Negara Melania Trump, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi Laboratorium Ilmiah Konservasi di Kota Terlarang di Beijing pada 8 November 2017. (ANDY WONG / AFP / Getty Images)

Sebenarnya, bagaimanapun, Amerika Serikat harus menyadari bahwa Tiongkok komunis tidak dapat menjadi sekutu, menurut Derek Scissors, seorang ilmuwan warga American Enterprise Institute.

“Kita berada dalam konflik mendasar dengan orang Tiongkok, dan perlu diakui,” kata Scissors.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok didorong oleh kebijakan yang melemahkan daya saing ekonomi A.S., termasuk melanggar kesepakatan perdagangan internasional, mencuri kekayaan intelektual, melakukan pembajakan yang merajalela, dan menjaga pasarnya tetap tertutup atau menghalangi impor A.S.

Tanggapan Amerika Serikat sampai saat ini? Menyedihkan, kata Scissors.

Kebijaksanaan konvensional berpendapat bahwa Amerika Serikat akan membungkuk pada isu-isu perdagangan untuk mendapatkan bantuan rezim Tiongkok dengan Korea Utara, tapi itu bukan bagaimana pemerintah Trump telah bicarakan sebelum mencapai puncaknya di Beijing.

“Saya tidak mengantisipasi keseimbangan perdagangan,” kata pejabat senior pemerintah A.S. “Amerika Serikat tidak akan menukarkan kepentingan kita dengan perdagangan untuk membuat keuntungan dengan melakukan apa yang seluruh dunia lakukan, kurang lebihnya, berkewajiban untuk melakukannya, dan hal itu mengandung dan menghadapi ancaman dari Korea Utara.”

Amerika Serikat memiliki beberapa keuntungan besar dalam negosiasi apapun dengan Tiongkok, menurut Gordon Chang, penulis “The Coming Collapse of Tiongkok.” Ini termasuk mendongkrak akses ke ekonomi A.S. dan sistem keuangan AS.

Sehari sebelum Trump pergi dalam perjalanan ke Asia, Amerika Serikat melarang Bank Dandong Tiongkok dari akses ke sistem keuangan A.S. karena telah melakukan pencucian uang untuk warga Korea Utara.

Ini dibaca oleh banyak orang sebagai tembakan melewati panah Tiongkok, memperingatkan mereka tentang keperluannya bekerja sama di Korea Utara dan kerentanan sistem keuangan Tiongkok.

Pemutusan Bank Tiongkok dari sistem keuangan A.S. bisa membunuh mereka, kata Chang.

“Jika Anda menyingkirkan bank-bank Tiongkok, Anda akan mengguncang sistem keuangan Tiongkok,” katanya.

Scissors mengatakan bahwa tanpa akses ke dolar A.S., Tiongkok tidak dapat melakukan transaksi internasional untuk membeli minyak dan sumber daya penting lainnya.

Dalam negosiasi dengan Xi, Trump perlu menyampaikan bahwa dia memiliki kemauan politik untuk mengambil tindakan yang akan membuat Tiongkok membayar jika tidak mengubah praktik perdagangan sepihaknya.

Rebalancing Perdagangan

Trump berjanji untuk menyeimbangkan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok disertai dengan risiko kuat bagi rezim Tiongkok, kata Scissors.

Scissors membuat sketsa dua skenario untuk mencapai rebalancing: memberi sanksi kepada perusahaan Tiongkok atau melembagakan sertifikat impor.

Scissors mengatakan sanksi harus mencakup seluruh sektor ekonomi Tiongkok, contohnya seperti semua perusahaan telekomunikasi, agar efektif. Sanksi bahkan mungkin perlu dilakukan pada berbagai sektor.

“Jika kita memberi sanksi pada beberapa sektor, maka kita benar-benar membicarakan sesuatu yang menyakitkan,” kata Scissors.

Pilihan yang lebih sangat efektif adalah dengan cepat menyeimbangkan perdagangan melalui sertifikat impor, sebuah mekanisme yang diajukan oleh investor Warren Buffett pada tahun 2003.

Untuk setiap dolar produk yang diekspor perusahaan, mereka mendapatkan sertifikat yang memungkinkan mereka mengimpor jumlah dolar yang sama dengan barang. Mereka juga bisa menjual sertifikat kepada orang lain yang perlu mengimpor barang.

Kebijakan tersebut dapat dengan cepat menyeimbangkan defisit A.S. dengan Tiongkok – yang menyumbang hampir setengah dari $737 miliar defisit perdagangan AS pada barang pada tahun 2016 – dan menghancurkan cadangan dolar AS Tiongkok.

“Tiongkok sama sekali tidak mampu sekarang,” kata Gunting. “Tidak ada yang setara dengan Tiongkok.”

“Orang Tiongkok dapat melukai beberapa perusahaan besar Amerika dan mungkin pasar saham Amerika, namun mereka tidak dapat mengancam untuk mengganggu stabilitas sistem keuangan AS. dengan cara yang sama seperti yang dapat dilakukan A.S. ke Tiongkok,” katanya.

Chang berkata, “Jika Anda menekan ekonomi Tiongkok dari batas tersebut, sistem politik Tiongkok tidak akan terlalu jauh ketinggalan. Jadi Presiden Trump bisa membuat Xi Jinping gulung tikar.”

Trump sangat tidak mungkin akan melakukan tindakan semacam itu dalam waktu dekat, bagaimanapun, kata Scissors. (ran)

Arab Saudi Luncurkan Serangan ke Kantor Kementerian Pertahanan Yaman

0

Epochtimes.id- Arab Saudi melancarkan serangan militer terhadap kementerian pertahanan Yaman di Ibu Kota Sanaa, pada Jumat (10/11/2017). Laporan demikian disampaikan oleh kantor berita AFP.

“Ada dua sampai tiga serangan terhadap Kementerian Pertahanan,” kata wartawan lokal Hassain Abukhaiti mengatakan kepada media Rusia, RT.

“Salah satu rudal menghantam sebuah rumah di dekat gedung tersebut,” katanya.

“Sebuah keluarga tinggal di sana,” tambah wartawan itu. “Rumah itu telah hancur. Kemungkinan besar seluruh keluarga terbunuh,” lanjutnya.

Kejadian ini terjadi setelah ada laporan menyebutkan bahwa Iran telah membuat rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Yaman ke Riyadh, ibukota Saudi, beberapa hari yang lalu.

Media milisi Syiah Houthi, Al-Masirah yang dilansir Al Arabiya juga melaporkan dua serangan udara tersebut.

Komandan untuk Asia barat daya di Komando Pusat Angkatan Udara Amerika Serikat, Jeffrey Harrigian mengatakan kepada wartawan saat berkunjung ke Dubai bahwa penting untuk menemukan solusi diplomatik terhadap ketegangan yang melanda Lebanon daripada berperang.

“Apa yang telah kita lihat, jelas dari hasil serangan rudal balistik, bahwa telah ada tanda-tanda Iran berkaitan rudal tersebut yang telah dipertontonkan,” kata Harrigian, menurut Reuters.

“Bagi saya yang menghubungkan titik-titik ke Iran dalam hal siapa yang menyediakan rudal dan memiliki kemampuan itu.”

Sementara itu, Arab Saudi telah menuduh Lebanon dan gerakan Hizbullah menyatakan perang terhadapnya. Riyadh telah menyarankan warga Saudi untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon. Bahkan Arab Saudi juga memerintahkan warga negaranya untuk keluar dari Lebanon.

“Sehubungan dengan Lebanon, saya pikir tujuannya adalah untuk mencoba menemukan solusi diplomatik,” kata Harrigian.

“Saya tidak ingin berbicara secara khusus bagaimana kerajaan Arab Saudi akan menghadapinya, tapi saya ingin berpikir bahwa kita akan dapat menemukan solusi untuk masalah itu yang memungkinkan usaha diplomatik daripada versus perang.” (asr)

Sumber : The Epochtimes

Arti Dibalik Tembok Sembilan Naga di Kota Terlarang Beijing

0

Dua tempat wisata paling populer di Beijing adalah Tembok Besar dan Kota Terlarang. Kota Terlarang adalah mahakarya arsitektur Tiongkok kuno, dan ada banyak tempat yang patut dikunjungi di sana. Jika Anda kebetulan berada di Pintu Huangji, Anda bisa melihat Tembok Sembilan Naga.

Dalam arsitektur tradisional Tiongkok, apa yang memisahkan bagian dalam rumah dan harta benda dari luar dan jalan bukanlah gerbang, melainkan dinding layar, yang juga dikenal sebagai dinding gambar.

Di zaman kuno, untuk mencegah hantu atau roh berkeliaran menjauh dari tempat tinggal pribadi, orang memasang dinding layar di depan rumah mereka. Begitu hantu atau arwah berkeliaran mendekat, mereka akan melihat gambar mereka yang menghebohkan, dan kemudian mereka akan merasa takut.

Dinding layar 9 naga
Prinsip naga berwarna kuning, yang merupakan warna paling mulia, maka jubah kaisar berwarna kuning. (Gambar: Diego Delso melalui wikimedia / GFDL)

Tentu saja, ini mungkin hanya bekerja untuk hantu atau roh pengecut. Namun, tujuan dinding layar yang lebih praktis adalah mencegah orang asing untuk mengintip dari dalam. Tembok Sembilan Naga dibangun pada tahun 1733 (tahun ke 38 Kaisar Qianlong pada Dinasti Qing), yang telah berusia lebih dari 200 tahun. Panjangnya 67 kaki (20,42m) dan tinggi 11,5 kaki (3,5m).

Dari segi nilai artistik dan desain arsitekturalnya, tidak ada duanya. Meskipun Tembok Sembilan Naga tidak lain hanyalah dinding layar, namun juga menunjukkan kemegahan Kota Terlarang, sekaligus kebanggaan dan kehormatan keluarga kekaisaran. Pada umumnya dinding layar masyarakat dibangun dengan batu bata, namun Tembok Sembilan Naga menggunakan zat pewarna yang keras dan kedap air.

Tembok sembilan naga di beijing tiongkok
Naga di tengah adalah naga prinsip, sementara yang di kedua sisi naga naik dan naga turun secara berurutan. Sembilan naga di Tembok Sembilan Naga, besar atau kecil, sangat berwarna-warni, dan seperti hidupa dan menyala. (Gambar: Stratos Malasiotis via wikimedia / CC BY-SA 3.0)

Yang paling mencolok dan megah di dinding adalah sembilan naga. Dalam budaya Tiongkok, naga menandakan status tertinggi, dan merupakan maskot yang luar biasa. Itulah sebabnya para kaisar di zaman kuno sering menyebut diri mereka sebagai naga sejati, dan anak surga. Hanya kaisar yang memenuhi syarat untuk mengenakan jubah dengan desain berbentuk naga, atau menggunakan apapun dengan lukisan naga.

Mengapa sembilan?

Sebuah legenda menjelaskan alasan mengapa ada 9 naga yang bertentangan dengan 8 atau 10. Menurut Zhou Yi (salah satu teks klasik tertua di Tiongkok), sembilan melambangkan Yang. Bilangan Tiongkok kuno dikategorikan menjadi nomor Yang dan nomor Yin.

Angka ganjil menandakan Yang, sedangkan bilangan genap mewakili Yin, dan sembilan adalah bilangan terbesar. Ini singkatan dari prinsip tertinggi dan prinsip Jalan (Tao). Naga yang di tengah adalah naga prinsip, sementara yang di kedua sisi naga naik dan naga turun secara berturutan. Prinsip naga berwarna kuning, yang merupakan warna paling mulia, jadi jubah kaisar berwarna kuning.

Sembilan naga di Tembok Sembilan Naga, besar atau kecil, sangat berwarna-warni, luar biasanya seperti hidup dan menyala. Mereka melampaui kata-kata. (ran)

 

Tiongkok Hapus Pembatasan Kepemilikan Saham Asing pada Sektor Keuangan Sesaat Setelah Trump Meninggalkan Beijing

0

oleh Qin Yufei

Epochtimes.id- Selama kunjungan Presiden Trump di Tiongkok, ia memperingatkan Beijing atas praktek perdagangan yang dinilai tidak adil. Namun, beberapa jam setelah ia meninggalkan Tiongkok, pihak berwenang Beijing mengeluarkan sebuah kebijakan tak terduga.

Pihak berwenang Tiongkok pada 10 November mengeluarkan kebijakan berupa memperlonggar atau menghapus pembatasan kepemilikan saham oleh pihak asing pada sektor keuangan Tiongkok seperti perbankan, perusahaan sekuritas dan sebagainya.

Selama beberapa tahun terakhir ini, sistem keuangan Tiongkok melemah akibat terseret oleh hutang, gelembung dan inefisiensi keuangan.

Namun, meski kebijakan baru tersebut sudah diumumkan, perusahaan asing mungkin tidak akan langsung bergerak.

Lembaga keuangan internasional takut untuk berinvestasi di Tiongkok, sebagian karena mereka diminta untuk membeli peralatan telekomunikasi buatan Tiongkok serta adanya kewajiban untuk menyimpan data keuangan mereka di Tiongkok.

Wakil Menteri Keuangan Tiongkok, Zhu Guangyao mengatakan bahwa pihaknya akan mulai mengizinkan investor asing untuk memiliki sampai 51 % saham dalam perusahaan sekuritas Tiongkok. Tiongkok juga akan mengizinkan mereka memiliki sampai 100 % saham dalam tiga tahun mendatang.

Saat ini, ekuitas saham asing pada perusahaan sekuritas yang diperbolehkan pemerintah adalah sebesar 25 %, dan ekuitas saham asing dalam perusahaan keuangan lainnya terbatas pada 49 %.

Zhu menyebutkan, pemerintah juga berencana untuk meliberalisasi pembatasan kepemilikan saham asing dalam dunia asuransi.

Saat ini yang 50 % akan dinaikkan menjadi 51 % dalam 3 tahun, bahkan ditingkatkan lagi menjadi 100 % dalam 5 tahun mendatang.

Selain itu, pemerintah juga sedang mengkaji untuk menghapus pembatasan kepemilikan saham asing pada sektor perbankan yang saat ini hanya maksimum 25%.

Meskipun kebijakan tersebut baru diumumkan beberapa jam setelah Presiden Trump meninggalkan Beijing. Tetapi Zhu Guangyao menegaskan bahwa ini adalah salah satu hasil keputusan Kongres Nasional ke 19.

Bloomberg melaporkan bahwa ini adalah hal terpenting yang terjadi selama kunjungan Trump ke Tiongkok. Selama bertahun-tahun, pemerintah Tiongkok terus berupaya untuk mengendalikan jumlah kepemilikan saham perusahaan asing di negara itu.

Langkah ini merupakan langkah penting yang memungkinkan pihak asing untuk ikut serta berpartisipasi dalam sistem ekonomi Tiongkok yang selama ini terus dikontrol ketat oleh pemerintah.

Ini tidak saja akan memungkinkan dan membantu bank asing untuk memperoleh pijakan kuat di negara yang memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia, namun juga membantu Presiden Trump mencapai tujuan untuk mengurangi defisit perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok.

Tetapi anehnya, pihak Tiongkok tidak mengungkapkan masalah tersebut langsung kepada Trump saat ia masih berada di Beijing. Dan dalam laporan kunjungan presiden yang dirilis Gedung Putih pun tidak menyinggung masalah tersebut.

Ekonom Tiongkok, Iris Pang yang bekerja di ING Groep NV mengatakan, pemerintah Tiongkok sudah mempertimbangkan masalah ini cukup lama, tetapi baru sekarang diumumkan karena bertepatan dengan kunjungan Trump.

Pendiri perusahaan research Trivium, Andrew Polk mengatakan, Ini bukan langkah mengalah Beijing kepada Washington tetapi lebih pada keinginan untuk merangsang investasi langsung asing di Tiongkok (Foreign Direct Investment).

“Tiongkok mulai sadar dan khawatir dengan rendahnya tingkat FDI sehingga berusaha untuk mengatrolnya. Ini adalah bagian dari langkah-langkah itu,” tegas Polk.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar bank asing kehilangan minat untuk menanam saham di Bank of China. Citibank dan Goldman Sachs semua telah menjual saham mereka, hanya HSBC menjadi satu-satunya bank asing yang memiliki saham besar di bank-bank Tiongkok, mereka masih memegang 19 % saham Bank of Communications Ltd.

The New York Times menganalisis bahwa kebijakan Beijing itu masih memiliki tujuan lain yaitu untuk memperoleh dukungan politik dari Bank-Bank di Wall Street dan perusahaan sekuritas dunia.

Minggu ini, Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat A.S., dengan dukungan dari administrasi Trump telah memperkenalkan sebuah undang-undang untuk meningkatkan penyensoran terhadap pembelian saham perusahaan AS oleh individu maupun perusahaan asal Tiongkok. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Gula Dituding Sebagai Candu Baru Musuh Kesehatan

0

EpochTimesId – Kita semua tahu bahwa makan terlalu banyak gula tidak baik untuk kita, tapi apakah makanan manis itu masuk akal sebagai obat berbahaya dan adiktif?

Kebanyakan dokter dan ilmuwan tetap ragu menggunakan kata ‘obat terlarang’ dan ‘kecanduan’ untuk menggambarkan gula. Ini adalah pemanjaan, mungkin, tapi kita harus bisa menengahi dengan pengendalian diri mendasar yang baik.

Namun asupan kita telah meningkat dengan luar biasa. Dua ratus tahun yang lalu, rata-rata orang Amerika makan satu kilogram gula per tahun. Kini, mereka masing-masing makan sekitar 75 kilogram gula per tahun, menurut Dinas Kesehatan AS.

Sebagian alasan para ahli mewaspadai pelabelan gula sebagai obat berbahaya adalah bahwa dia selalu menjadi bagian dari makanan manusia. Meski makanan olahan mengandung banyak gula tambahan, seluruh makanan seperti susu, buah, sayuran, dan biji-bijian juga memiliki rasa manis. Perbedaannya adalah bahwa dalam makanan alami, kemanisan selalu mengandung nutrisi, seperti antioksidan, magnesium, dan vitamin B, yang membantu mengurangi respons inflamasi dan gangguan hormonal yang dapat dipicu gula sendiri.

Kita tahu lebih banyak gula juga berarti lebih banyak kalori, tapi kita sudah diberitahu bahwa jika kita bisa membakar kalori kosong itu, memperlakukan manis tidak menyebabkan kerugian yang langgeng.

Tapi dalam beberapa tahun terakhir, sebuah narasi baru tentang gula telah muncul. Studi berskala besar sekarang menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih secara signifikan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung dan peradangan kronis. Peradangan juga mempercepat proses penuaan dan bisa menyebabkan kanker.

Untuk mencegah masalah tersebut, ahli gizi mendesak kita untuk makan tidak lebih dari 10 persen kalori harian kita dalam gula. Sebagian besar dari kita makan lebih dari tiga kali jumlah ini, dan sepertinya kita tidak bisa berhenti. Pemahaman yang berlaku adalah bahwa kita hanya tertarik pada cita rasa makanan lezat yang berlebih, namun beberapa penelitian menunjukkan tingkat ketergantungan fisiologis pada gula yang dapat menyaingi kokain dan tembakau.

Sugar Rush

Sebuah artikel baru-baru ini yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine melihat bukti potensi gula menjadi obat berbahaya dan adiktif. Ini menunjukkan beberapa kesamaan yang mengejutkan antara gula dan sifat buruk.

Salah satu penulis, Dr. James DiNicolantonio, ilmuwan riset kardiovaskular dari Saint Luke’s Mid America Heart Institute di Kansas dan penulis ‘The Salt Fix’ menunjukkan bahwa bahkan bentuk gula pun menyerupai narkoba.

“Ini diproses dengan cara yang sama seperti kokain dan heroin yang diproses dari tanaman koka dan poppy,” kata DiNicolantonio. “Anda mengambil tebu, merebusnya, membuang semua nutrisi, dan memperbaikinya sampai ke titik putih murni, menjadi zat kristal.”

Makanan lezat dalam bentuk apapun merangsang kesenangan dan memberi imbalan bahan kimia di otak, namun efek gula terkonsentrasi secara unik dan kuat. Tanyakan kepada siapa saja yang memiliki gigi manis: Tidak ada yang membawa lebih banyak sukacita daripada gula.

DiNicolantonio mencatat hal ini sebagian karena adanya hubungan destruktif antara kecanduan gula dan kadar dopamin di otak.

“Anda akhirnya terus mengkonsumsi gula untuk meningkatkan kadar dopamin agar terasa enak,” kata Nicola. “Anda mendapatkan nilai tertinggi saat Anda makan gula dan mendapatkan posisi rendah saat Anda tidak melakukannya. Itu lingkaran setan.”

Efek roller coaster serupa terjadi di aliran darah. Kadar gula yang kuat mendongkrak kadar glukosa darah kita, yang kemudian menabrak tubuh setelah memproses brownies, es krim, atau soda, membuat kita lebih lapar akan gula dalam upaya menstabilkan rangsangan.

“Gula berlebih juga menyebabkan insulin melonjak. Seiring waktu, lonjakan insulin ini dapat menyebabkan resistensi insulin, masalah hati, dan akhirnya diabetes tipe 2,” menurut Carolyn Dean, seorang dokter medis, naturopath, dan penulis beberapa buku tentang kesehatan dan gizi.

“Ya, gula adalah obat berbahaya dan adiktif,” sambung Dean kepada The Epoch Times, melalui email.

Tidak seperti nutrisi penting – lemak, protein, vitamin, dan mineral – tubuh kita tidak memerlukan gula. Tapi di saat kelangkaan, makanan manis bisa sangat penting untuk kelangsungan hidup kita. Gula menstimulasi tubuh kita untuk menciptakan lemak, yang berfungsi sebagai penyimpanan energi untuk membuat kita tetap bertahan sampai kita memiliki akses terhadap makanan yang lebih bergizi.

Tapi mekanisme biologis yang menopang nenek moyang kita ini bekerja melawan kita di dunia yang kaya akan gula. Saat kita makan gula dalam bentuk apapun, ia memberi tanda pankreas untuk mensekresikan insulin, yang memungkinkan sel menggunakan gula untuk energi. Namun, jika kita terlalu banyak makan gula, kita kehilangan akses ke cadangan nutrisi kita yang lebih bergizi.

“Anda secara fisiologis bergantung pada gula untuk energi karena Anda tidak dapat benar-benar mengakses lemak dan protein, energi yang tersimpan, karena kadar insulin tinggi,” kata DiNicolantonio.

Kesenangan Murni, Bahaya Tersembunyi

Jadi, jika gula benar-benar berbahaya, mengapa bahaya muncul, dan mengapa konsensus ilmiah tetap sulit dipahami?

Salah satu alasannya adalah informasi penting telah terkubur selama beberapa dekade. Laporan JAMA edisi November 2016, para peneliti telah memahami bahwa gula menyebabkan penyakit arteri koroner pada tahun 1950an. Untuk menghindari pemberitaan buruk, industri gula mensponsori sebuah program penelitian Harvard yang berhasil meragukan bahaya gula sambil mempromosikan lemak sebagai penyebab penyakit.

Tapi tidak semua orang tertipu. Pada tahun 1972, ilmuwan Inggris dan profesor nutrisi John Yudkin menerbitkan buku ‘Murni, Putih, dan Mematikan’. Buku yang merinci bukti peran berbahaya gula pada kesehatan kita. Sikap anti-gulanya begitu kontroversial sehingga membunuh reputasi dan mengakhiri karir risetnya.

Bukti menunjukkan bahwa pengaruh industri makanan masih bisa mengaburkan pemahaman kita tentang efek berbahaya gula. Pada tahun 2016, peneliti University of California memeriksa semua penelitian tentang konsumsi minuman ringan sehubungan dengan obesitas dan diabetes yang diterbitkan sejak tahun 2000. Mereka menemukan bahwa penelitian yang dipimpin oleh peneliti independen menunjukkan adanya kaitan yang jelas, sementara yang disponsori oleh industri soda tidak melihat adanya hubungan.

Kebingungan lebih lanjut berasal dari nama yang berbeda yang diberikan pada gula konsentrat, seperti jus tebu evaporated atau kristal tebu, yang menunjukkan bentuk yang lebih sehat. Ada juga gula alternatif, jagung alternatif, sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) – produk yang pernah dipromosikan sebagai alternatif gula yang lebih sehat. Para ilmuwan sejak itu menemukan bahwa HFCS menyebabkan lebih banyak peradangan dan meningkatkan lebih banyak penyakit hati berlemak dan resistensi insulin daripada gula meja.

Tapi semakin banyak dokter yang tersadar. Mungkin yang paling terkenal adalah anti-sugar crusader kontemporer adalah Dr. Robert Lustig, ahli endokrinologi pediatrik di University of California yang mengkhususkan diri dalam pengobatan obesitas masa kecil. Lustig menganggap baik gula dan HFCS tidak hanya obat berbahaya dan adiktif, tapi juga berracun. Dia menyebut gula ini mengkonsentrasikan ‘alkohol bagi anak’, mengacu pada ketergantungan dan efek buruk yang menimpa generasi muda.

Dalam bukunya yang terbaru, “Hacking of the American Mind : Ilmu Pengetahuan Dibalik Pengambilalihan Perusahaan dan Otak Kita,” Lustig berpendapat bahwa rasa lapar kita akan gula yang tak terpuaskan bahkan telah membentuk rasa prioritas kita.
Bukunya menunjukkan bukti bahwa dorongan konsumsi dopamin yang sangat menstimulasi telah membuat kita merasa cemas, mencari kenikmatan yang cepat dan singkat daripada kebahagiaan sejati, yang membuat kita mengalami kecanduan dan depresi kronis.

“Kesenangan adalah lereng licin untuk toleransi dan kecanduan, sementara kebahagiaan adalah kunci untuk umur panjang,” tulisnya. “Tapi jika kita tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada otak kita, kita menjadi mangsa industri yang memanfaatkan kecanduan kita atas nama penjualan kebahagiaan.”

Bersihkan Kecanduan

DiNicolantonio mengatakan bahwa tidak pernah ada studi definitif untuk membuktikan bahwa gula itu adiktif, namun ada tanda-tanda yang harus kita perhatikan.

“Jika orang mengatakan bahwa mereka tidak dapat menurunkan gula, kita perlu mendengarkannya,” katanya.

Dan Defigio, ahli gizi dan kebugaran dan penulis “Mengalahkan Ketergantungan Gula untuk Dummies,” telah bekerja membantu ribuan orang untuk membantu mereka mengatasi ketergantungan mereka pada gula. Dia tidak pernah bermaksud untuk mengkhususkan diri pada kecanduan gula, tapi dengan cepat menyadari bahwa di situlah orang membutuhkan bantuan paling banyak.

“Kebutuhannya sangat kuat, dan mungkin semakin parah dalam 10 tahun terakhir,” katanya.

Jika gula terkonsentrasi adalah kecanduan yang berbahaya, membersihkannya adalah sebuah tantangan menarik.

Seperti kecanduan lainnya, psikologi memainkan peran besar dalam melepaskan diri dari gula, karena orang sering meraih permen untuk memberi makan kehampaan emosional, kata Defigio. Inilah sebabnya, bahkan jika kita tahu itu buruk bagi kita, akan sangat sulit untuk berhenti.

Dalam pengalaman Defigio, hanya sekitar 10 persen orang yang bisa meninggalkan gula. Bagi orang lain, ini adalah sebuah proses, dan rintangan terbesar adalah ‘semua atau tidak’. Ketika pecandu gula gagal menjalani prosesnya, mereka dengan cepat akan kembali kepada kebiasaan lama mereka karena putus asa.

“Pikirkan logika : ‘Saya jatuh dari gerobak dan saya makan kue, jadi sebaiknya saya memakan semua kue itu,'” katanya. “Inilah sebabnya mengapa gula mendapat perhatian orang-orang.”

Sebagai pelaku diet sehat dan berusaha meninggalkan gula, Defigio juga menyarankan agar mereka mulai membangun keterkaitan emosional dengan olahraga.

Olahraga dapat memberi energi dan endorfin tinggi, menggantikan beberapa sensasi yang sebelumnya bisa diperoleh dari gula. Hal ini juga membuat tubuh lebih reseptif terhadap insulin, yang membantu untuk menghilangkan beberapa gangguan hormonal yang disebabkan oleh gula.

Karena semakin banyak orang yang merasa bijak terhadap efek gula terkonsentrasi, barang-barang manis itu tampaknya menuju ke jalan yang sama dengan rokok. Dengan memperhatikan kesehatan masyarakat (dan kesempatan untuk menghasilkan pendapatan), beberapa kota sekarang mengenakan pajak soda untuk mencegah konsumsi gula berlebih.

Penelitian menunjukkan bahwa minuman manis yang berlebihan memang mengurangi penggunaan. Tapi Defigio tidak percaya bahwa jenis solusi hukuman ini berkelanjutan. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa kita perlu memfokuskan energi kita untuk menjadi lebih proaktif tentang bagaimana kita menjalani hidup kita, merawat tubuh kita, dan memberi makan diri kita sendiri.

“Gambaran besarnya adalah belajar membuat keputusan jangka panjang yang lebih sehat secara reguler, bukan hanya mengancam dengan pajak 15 sen,” tutup Defigio. (waa)

Peretas Membajak Siaran Radio Korea Utara Lalu Memutar Lagu “The Final Countdown”

0

Oleh Joshua Philipp

Peretas yang tidak diketahui identitasnya diduga membajak stasiun radio gelombang pendek Korea Utara, 6400kHz.

Radio ini tiba-tiba menyiarkan lagu hit Tahun 1986 dari band rock Swedia Tahun 80-an, The Final Countdown.

Berita tentang insiden tersebut disebarkan di Twitter oleh peretas, “Jester,” yang sebelumnya mendapatkan popularitas dengan membobol situs Taliban. Kelompok ini juga pada Oktober 2016 membobol situs Kementerian Luar Negeri Rusia dengan pesan, “Berhenti menyerang orang Amerika. ”

“Tuhan bersama kita telah membajak 6400kHz (stasiun Korea Utara) dan sedang memutar Final Countdown,” kata The Jester di Twitter pada 9 November, dan memasang link rekaman siaran.

Stasiun 6400kHz berbasis di Kanggye dekat perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok. Siaran Radio inidigunakan oleh stasiun radio Korea Utara Pyongyang Broadcasting Station (Pyongyang BS), yang juga disiarkan pada frekuensi 621, 1053, dan 3250.

Rezim komunis Korea Utara sebelumnya menggunakan stasiun radio 6400kHz untuk menyiarkan pesan kode.

Strategic Sentinel sebuah perusahaan konsultan geostrategis nonpartisan yang berbasis di Washington, mencatat bahwa Korea Utara sering menyiarkan pesan di stasiun tersebut sebelum provokasi.

Pada 23 September, Sentinel Strategis menyatakan di Twitter, “Radio Pyongyang telah menyiarkan pesan berkode 6400kHz. Biasanya ketika mereka melakukan ini, itu akan menandakan adanya provokasi. ”

“Spekulasi yang paling mungkin terjadi untuk pesan-pesan ini adalah tes rudal dengan statemen #DPRK FM #AMA,” katanya pada September, tepat setelah Korea Utara mengumumkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan sebuah tes bom hidrogen di Samudera Pasifik.

Perlu dicatat bahwa, sebelumnya, Korea Utara melakukan siaran dua hari sebelum melakukan uji coba nuklir, satu hari sebelum uji coba rudal balistik, dan satu hari sebelum ruda melintasi Jepang.

Setelah siaran Radio Korea Utara berhasil dibajak untuk diputar lagu rock tahun 80an, banyak yang bereaksi di Twitter dengan tepuk tangan dan bersuka ria sambil menertawakan rezim totaliter Korut.

Sementara rezim Korea Utara terus melakukan ancaman terhadap Amerika Serikat dan negara-negara lain termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Australia. Akan tetapi pada akhirnya Korut juga mengakui merasakan dampak atas sanksi PBB.

Rezim Korea Utara telah memerintahkan militernya untuk memenuhi persediaan makanan secara mandiri. Bahkan personil militernya diperintahkan untuk membawa sendiri bekal makanan mereka.

Di masa lalu, Partai Komunis Tiongkok adalah pendukung utama Korea Utara, namun dalam beberapa bulan terakhir, rezim Tiongkok telah memberi tanda bahwa ini adalah akhir dari dukungan ini.

Sekarang PBB dan Amerika Serikat bersama-sama untuk menekan Korea Utara.

Presiden Donald Trump bertemu dengan Xi Jinping di Tiongkok pada 9 November, dan kedua pemimpin tersebut menegaskan kembali sikap mereka terhadap upaya Korea Utara memproduksi senjata nuklir.

Trump mengatakan, “Semua bangsa harus bersatu untuk memastikan bahwa rezim nakal ini tidak dapat mengancam dunia dengan senjata nuklirnya.”

Xi mengatakan, “Dalam masalah nuklir Semenanjung Korea, kami mengulangi komitmen tegas untuk mencapai denuklirisasi di Semenanjung dan menegakkan rezim nonproliferasi internasional.” (asr)

Sumber : The Epochtimes

Trump dan Xi Capai Kesepahaman, Krisis Nuklir Korut Ada Solusi

0

Reporter Epoch Times, Luo Ya, melaporkan

Pada 9 November, tepatnya hari kedua kunjungan Trump ke RRT, kedua belah pihak menggelar pertemuan resmi di Balai Rakyat Nasional.

Xi Jinping mengatakan, kedua negara telah mencapai kesepahaman dalam banyak masalah, kerjasama RRT-AS adalah satu-satunya opsi. Trump menyatakan, dalam masalah Korut kedua belah pihak berpendapat bisa diselesaikan.

Pagi Kamis di lapangan di Balai Rakyat Nasional Xi Jinping menyambut Trump dengan upacara kenegaraan, dengan membunyikan 21 kali salvo, dan inspeksi pasukan kehormatan, kemudian keduanya menggelar pertemuan resmi tersebut.

Xi Jinping menyatakan sambutannya terhadap pernyataan kunjungan kenegaraan Trump, di saat yang sama pertukaran pendapat secara mendalam oleh kedua belah pihak telah mencapai banyak kesepahaman.

Kedua pihak berpendapat bahwa hubungan bilateral kedua negara tidak hanya menyangkut warga kedua negara saja, juga berdampak pada perdamaian dan stabilitas dunia, serta meyakini RRT dan AS sedang berkembang pada sejarah baru. Ia juga menekankan kerjasama RRT-AS adalah satu-satunya opsi.

April tahun ini ketika bertemu untuk pertama kalinya dengan Trump di Sea Lake Manor, AS, Xi Jinping telah menyatakan, “Jika hubungan kedua negara baik adanya, tidak hanya menguntungkan bagi kedua negara dan warganya, juga bagi dunia. Kami memiliki seribu alasan untuk membina hubungan baik antara RRT dan AS, tidak ada satu pun alasan untuk merusak hubungan kedua negara.”

Dalam pertemuan kali ini, Xi Jinping juga menyatakan, tahun ini hubungan RRT-Amerika Serikat mengalami perkembangan penting, berkat efek peran diplomatik kedua pemimpinnya, dalam menghadapi masalah Semenanjung Korea, Afganistan dan masalah regional lainnya telah diperkuat dengan komunikasi dan koordinasi.

Trump menyatakan, pertemuan kedua belah pihak membicarakan masalah Korut dan keduanya meyakini ada cara untuk menyelesaikannya. Ia juga mengatakan, walaupun defisit perdagangan AS cenderung tidak adil bagi AS, namun ia tidak menyalahkan RRT. AS perlu mengubah kebijakan perdagangan yang sudah kuno terhadap RRT dan kebijakan perdagangan dunia.

Trump juga mengungkapkan malam sebelumnya acara makan malam yang tadinya sederhana, ternyata molor sampai 2 jam lebih, sembari bergurau Trump mengatakan perbincangannya dengan Xi sangat mengasyikkan.

Sebelumnya sejumlah pengamat situasi RRT mengatakan, makan malam Xi dan Trump adalah interaksi non-formal keduanya sebagai landasan bagi pertemuan resmi keduanya hari ini, terhadap masalah nuklir Korut, dan hubungan dagang serta masalah sensitif lainnya agar tercapai kesepahaman.

Pakar Analisa Aspek Pertemuan Non-Formal Trump dan Xi

Xi beserta istri mendampingi Trump beserta istri mengunjungi tiga aula di Forbidden City (Kota Terlarang) yakni: Taihedian, Zhonghedian dan Baohedian, kemudian berkunjung ke rumah restaurasi relik bersejarah dari Forbidden City.

Menyaksikan Forbidden City, menikmati peninggalan budaya, menikmati teh, menyaksikan opera Beijing, perjalanan Trump ke RRT digelar sarat dengan atmosfir budaya. Malam itu Xi Jinping juga mempersiapkan makan malam pribadi bagi Trump, kedua belah pihak melangsungkan interaksi non-formal.

Praktisi media senior RRT Huang Jinqiu menyatakan, latar belakang, kelahiran, dan pengalaman Trump dan Xi sangat berbeda, namun bagaimanapun mereka adalah pemimpin dua negara besar dunia :

“Beberapa kali pertemuan mereka sebelumnya, disesali terlambat terwujud, ada kesan serasa keduanya sangat saling menghargai satu sama lain. Beberapa kali Trump menyatakan simpatinya pada Xi Jinping, antara Trump dan Xi telah terjalin persahabatan yang sangat baik, dan memiliki rasa saling percaya sampai tingkatan tertentu.”

Pengamat situasi Beijing Hua Po mengatakan pada reporter Epoch Times, sebelum kunjungannya ke RRT Trump telah melontarkan pernyataan, yang pertama memuji Xi Jinping, yang kedua mengatakan sekarang (pasca Kongres ke 19 PKT) Xi Jinping telah memiliki kekuasaan sangat besar, sudah memiliki kuasa untuk bisa mewujudkan janji kepada AS.

Trump juga telah menyampaikan pernyataan keras terhadap Korut, bahwa jika Korut berani memusuhi AS, maka AS tidak akan mengampuni Korut dan lain-lain, yang sebenarnya ini adalah suatu patokan yang dikemukakan terlebih dulu oleh Trump sebelum perundingan.

Menurut berita Bloomberg, pejabat AS menyatakan bahwa Amerika dan Tiongkok akan menandatangani kesepakatan senilai USD 250 milyar. Reuters memberitakan, pihak Tiongkok berjanji akan membeli lebih banyak kacang kedelai dari AS untuk meredakan pergesekan perdagangan.

Huang Jinqiu menyatakan, “Kunjungan Trump ke Tiongkok kali ini, Beijing dipastikan akan menghadiahkan sebuah bingkisan besar, memberikan pesanan sangat banyak pada AS. Hal ini juga kerap dilakukan oleh pemimpin komunis beberapa generasi sebelumnya.”

“Jadi pada kunjungan Trump kali ini pun tidak terkecuali bagi pemerintahan Xi Jinping, pemerintah dipastikan akan menuruti kemauannya.”

Menurut Huang, dengan Xi Jinping menjaga persahabatan ini dengan Trump, sangat membantu dialog kedua negara, sangat membantu mendobrak tembok ideologi yang menghalangi Tiongkok untuk melangkah menuju masa depan cerah.”

Refleksi Rusia Terhadap “Revolusi Oktober” Gemparkan Petinggi PKT

Tanggal 7 November, sehari sebelum kunjungan Trump ke Tiongkok, sebagai peringatan 100 tahun peristiwa “Revolusi Oktober” di Rusia, Gedung Putih mengumumkan hari itu sebagai “Hari Peringatan Korban Komunis”, mengecam penindasan paham komunis terhadap rakyat, selama satu abad telah merampas nyawa ratusan juta orang di seluruh dunia, dan tak terhitung banyaknya korban menderita lainnya.

Huang Jinqiu menyatakan, pada Majelis Umum PBB maupun pada pidato sebelumnya, Trump terus mengkritik paham komunis tanpa ampun dan sangat jelas.

Menurut Trump paham komunis adalah akar sumber segala bencana, dan sikapnya yang begitu jelas itu juga bisa memengaruhi Xi Jinping, dalam hal memerintah Tiongkok pasca “Kongres Nasional ke-19 PKT”, bagaimana agar Tiongkok memiliki masa depan, bagi Xi Jinping mungkin adalah referensi yang sangat baik.

Huang Jinqiu menekankan, “Dulu Presiden Reagan bersahabat baik dengan Gorbachev, kemudian Rusia pun menempuh jalan demokrasi bebas. Trump menimbulkan pengaruh seperti Presiden Reagan, persahabatannya dan interaksinya dengan Xi, dipastikan akan menjadi arahan yang lebih baik bagi Xi untuk melakukan reformasi menyeluruh pasca ‘Kongres Nasional ke-19 PKT’, dan ada kemungkinan akan membawa masyarakat Tiongkok menuju masyarakat yang lebih beradab.” (SUD/whs/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Kaki Patah Mengekspos Sistem Kesehatan yang Rusak di Tiongkok

0

Kurangnya dana, korupsi, dan pedoman yang tidak tepat merupakan salah satu masalah

Ini seharusnya merupakan operasi sederhana untuk ibu Zhou yang berusia 63 tahun di Rumah Sakit Rakyat Weixian di Kota Xingtai, Propinsi Hebei. Setelah jatuh dari sepeda listriknya, ia mengalami patah tulang di kaki kanannya, yang membutuhkan pelat baja untuk menahan tulang-belulangnya. Namun setelah operasi, dia mengalami nyeri tanpa henti di kakinya. Empat bulan kemudian, Zhou membawa ibunya kembali ke rumah sakit, dan tanpa sengaja, sebuah skandal korupsi terungkap.

Pada 1 November, media Tiongkok Jiangxi News Net melaporkan bahwa pelat baja telah terbelah dua dan menjadi tertanam dalam dagingnya. Operasi awalnya berhasil, namun pelat baja kemudian pecah.

Dengan menyamar Jiangxi News melakukan investigasi, yang pada awalnya berusaha untuk menentukan apakah pelat baja dibuat dengan bahan yang kurang lancar, atau jika gagal untuk menemukan standar keselamatan. Terungkap bahwa Rumah Sakit Rakyat Weixian telah menjual pelat baja dan sekrup tulang pada pasien rumah sakit dengan harga selangit, jauh lebih tinggi dari apa yang harus dibayar rumah sakit. Misalnya, perusahaan pemasok menjual pelat baja ke rumah sakit dengan harga 480 yuan (sekitar US$72), namun rumah sakit tersebut menarik biaya ke pasien 4.662 yuan (sekitar $700).

Uang dari kenaikan harga, menurut Jiangxi News Net, telah dikantongi oleh staf di berbagai tingkat rumah sakit – direktur, kepala, apoteker, direktur departemen, dan dokter.

Korupsi di Rumah Sakit Rakyat Weixian hanyalah mikrokosmos dari isu-isu yang lebih luas dalam sistem kesehatan Tiongkok. Selama bertahun-tahun, negara ini diganggu oleh penipuan rumah sakit, skandal kickback (pembayaran kembali/upeti), obat-obatan yang tidak aman, penyuapan, dan vaksin di bawah standar.

Hal ini tidak biasa untuk membuka konfrontasi antara dokter dan pasien saat pengobatan tidak berjalan lancar. Namun, di balik semua konflik itu terbengkalai masalah yang lebih besar lagi – beberapa yang telah ditangani publik oleh pejabat Partai Komunis Tiongkok.

Salah satu alasan mengapa Tiongkok tertinggal dari Amerika Serikat dalam kualitas layanan kesehatan adalah uang yang dikeluarkan rezim Tiongkok ke sektor kesehatan. Menurut Bank Dunia, rekening kesehatan mencapai 17 persen dari PDB AS pada tahun 2014, dibandingkan dengan Tiongkok yang hanya 5,5 persen.

Di atas kertas, rezim Tiongkok mengatakan bahwa 95 persen warganya dilindungi asuransi kesehatan dan dapat mengakses penggantian negara hingga 70 persen untuk berbagai penyakit. Tetapi banyak yang mengatakan bahwa skema asuransi tidak cukup komprehensif – pasien masih membayar separuh biaya medis mereka dari kantong mereka sendiri, menurut sebuah analisis 2013 oleh Wharton School of Business di University of Pennsylvania.

Pedoman kesehatan adalah sumber masalah lain dalam sistem kesehatan Tiongkok, lapor portal berita Tiongkok Sohu, yang mengutip komentar yang dibuat oleh Fan Daiming, direktur Laboratorium Kunci Negara dari Biologi Kanker, akademisi Akademi Teknik Tiongkok, dan mantan presiden Fourth Military Medical University, di sebuah forum kesehatan di Tiongkok pada bulan Desember 2016.

Panduannya adalah protokol untuk berbagai aspek perawatan kesehatan, seperti perawatan gigi dan perawatan di rumah sakit. Fan mengatakan bahwa 96 persen konten pedoman disalin dari sumber-sumber Barat, namun harus ada peraturan yang unik untuk masalah kesehatan Tiongkok, seperti pedoman yang didasarkan pada kebiasaan makan orang Tiongkok, bukan orang-orang Barat.

Berbicara pada sebuah pertemuan politik pada Maret 2014, Zhong Nanshan, mantan presiden Asosiasi Medis Tiongkok dan pemimpin redaksi Journal of Thoracic Disease, mengatakan bahwa reformasi kesehatan telah gagal menyelesaikan banyak masalah mendasar, menurut sebuah laporan oleh juru bicara negara Tiongkok People’s Daily.

Misalnya, Zhang mengatakan bahwa banyak orang Tiongkok yang hidup dalam kemiskinan terus tidak memiliki akses terhadap perawatan kesehatan karena biaya tinggi. Selain itu, rumah sakit umum di Tiongkok, dengan kurangnya dukungan finansial dari pihak berwenang Tiongkok, terus beroperasi seperti rumah sakit swasta, sangat ingin meningkatkan pendapatan mereka. Untuk menunjukkan maksudnya, Zhang menunjukkan bahwa dokter di rumah sakit umum memiliki lebih banyak klinik rawat jalan daripada yang dapat mereka tangani, untuk mendapatkan lebih banyak uang dari pasien.

“Ini bukan masalah biasa. Ini lebih dalam, masalah sistemik,” kata Zhang.

Pada bulan Juni 2016, kematian Wei Zexi, seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang didiagnosis dengan sarkoma sinovial, suatu bentuk kanker jaringan yang langka, mendapat banyak perhatian publik karena dia telah menerima perawatan kanker yang tidak berguna selama enam bulan sebelumnya. Media Tiongkok menginvestigasi dan menemukan bahwa rumah sakit yang telah memberi Wei perawatan tersebut adalah bagian dari “Jaringan Putian” – 8.600 rumah sakit swasta yang dikendalikan oleh pengusaha dan pejabat Partai yang telah menempatkan iklan online untuk memasarkan obat dan perawatan palsu mereka. (ran)

NATO Disebut Setuju Gunakan Opsi Militer Jika Pakistan Menolak Menindak Kelompok-kelompok Teror

0

Epochtimes.id- Kementerian Pertahanan Afghanistan menyebut bahwa anggota sekutu NATO telah sepakat untuk memberi tekanan lebih besar kepada Pakistan untuk menindak tempat-tempat perlindungan kelompok-kelompok teroris di wilayahnya.

“Semua anggota NATO ingin menekan Pakistan karena mendukung terorisme,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Mayor Jenderal Dawlat Waziri kepada Kantor Berita Ariana.

“Jika Pakistan tidak berhenti mendukung teroris, Amerika Serikat akan melakukan tindakan militer melawan kelompok-kelompok teror di tanah Pakistan,” tambahnya.

Afghanistan percaya hanya tindakan tegas terhadap Pakistan yang bisa mengurangi bara kekerasan yang sedang berlangsung di Afghanistan.

Selain itu, Menteri Pertahanan sekutu NATO selama kunjungan dua hari mereka di Brussels telah berjanji untuk mendukung pasukan Afghanistan melalui udara dalam perjuangan mereka melawan kelompok pemberontak.

“NATO mendukung Angkatan Udara Afghanistan. Mereka akan melakukan serangan saat kita memberi target,”tambah Waziri.

Pada Kamis lalu, NATO mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan misi pelatihan Afghanistan sekitar 3.000 tentara di tahun yang akan datang.

Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan pasukan baru tersebut akan memberikan pelatihan, bantuan dan nasihat kepada pasukan komando Afghanistan, polisi perbatasan dan polisi ketertiban nasional Afghanistan yang baru bergabung dengan tentara Afghanistan. (asr)

Sumber : Ariananews.af