Home Blog Page 1884

Trump Tuding Agen FBI Bersekongkol dengan Clinton dan Obama untuk Lengserkan Dirinya

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa agen FBI, Peter Strzok, melakukan pengkhianatan dengan mencoba untuk menyingkirkan presiden terpilih dari jabatannya. Strzok adalah Agen yang memimpin penyelidikan badan penegak hukum AS itu, dalam kasus dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia.

Trump mengatakan bahwa Strzok berkomplot untuk menyingkirkannya dari Gedung Putih dengan menggunakan kasus penyelidikan kolusi Rusia.

FBI agent, Peter Strzok.(Photo : FBI/The Epoch Times)

Konspirasi itu, yang juga diduga memiliki hubungan atau melibatkan mantan calon presiden Hillary Clinton, serta mantan Presiden, Barack Obama.

Dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal, Trump mengatakan Strzok melakukan pengkhianatan dengan menciptakan sebuah ‘polis asuransi’ (palsu) untuk melengserkan presiden terpilih.

Dalam pesan teks yang didapatkan oleh Departemen Kehakiman, Strzok, memuji Clinton saat meremehkan Trump. Agen itu juga diduga memainkan peran utama dalam penyelidikan terhadap penggunaan server email pribadi oleh Hillary Clinton, dan juga tuduhan bahwa Trump berkolusi dengan Rusia.

Dalam salah satu pesan teks, Strzok mengirim SMS itu kepada pengacara FBI, Lisa Page. Pengacara itu, yang menurut laporannya berselingkuh, dia merujuk pada sebuah pertemuan yang mereka hadiri di kantor Wakil Direktur FBI, Andrew McCabe di mana mereka mendiskusikan sebuah ‘polis asuransi’ pada Skenario bahwa Trump memenangkan pemilihan.

“Seorang pria men-tweet kepada kekasihnya bahwa, jika [Hillary Clinton] kalah, pada dasarnya kita akan melakukan ‘polis asuransi’. Kita akan pergi ke fase dua dan kita akan melengserkan orang ini,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal pada 11 Januari 2018.

“Ini adalah FBI yang sedang kita bicarakan-itu adalah pengkhianatan,” kata Trump. “Itu adalah tindakan pengkhianatan. Apa yang dia tweet pada kekasihnya adalah tindakan pengkhianat.”

Pengkhianatan didefinisikan di bawah pasal 3 pada Konstitusi AS, karena membantu musuh melawan Amerika Serikat atau melakukan perang negaranya.

Dalam hukum AS, penghianat dapat dihukum mati atau dipidana selama minimal lima tahun.

Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS saat ini sedang menyelidiki peran Strzok dalam investigasi FBI.

Pekan lalu, Ketua Komite Intelijen DPR, Devin Nunes mengumumkan bahwa dia telah mencapai kesepakatan dengan Departemen Hukum (DOJ) untuk mendapatkan hampir 10.000 pesan teks yang dikirimkan Strzok. DPR juga meminta semua dokumen yang relevan mengenai perusahaan Fusion GPS dan penyelidikan FBI serta hasil wawancara dengan saksi.

Strzok, bagaimanapun, hanya memainkan satu bagian dalam dugaan persekongkolan untuk menyingkirkan Trump dari jabatannya.

Anti-Trump Bagian dari Konspirasi
Inti dari tuduhan kolusi Rusia adalah berkas yang menyinggung Trump, yang diproduksi oleh perusahaan intelijen strategis, Fusion GPS.

Berkas setebal 35 halaman, yang ditandai sebagai classified (rahasia), terkait hampir secara eksklusif pada sumber yang terkait dengan Kremlin. Profesor hukum Ronald Rychlak, seorang pakar terkemuka mengenai disinformasi Rusia, mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah wawancara sebelumnya bahwa informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut memiliki keunggulan kampanye disinformasi Rusia.

Dokumen tersebut dibayar (dibeli) oleh tim kampanye Hillary Clinton dan Komite Nasional Demokrat.

Pembayaran tersebut disalurkan ke Fusion GPS melalui firma hukum Perkins Coie dan diberi label ‘Komisi Pemilu Federal’ untuk menghindari deteksi, seperti diberitakan The Washington Post.

Komite Intelijen DPR saat ini sedang menyelidiki apakah berkas tersebut, yang klaim telah disangkal atau tidak diverifikasi, digunakan oleh FBI untuk memulai penyelidikan.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan Presiden Barack Obama menyapa para pendukungnya saat melakukan kampanye di Charlotte, North Carolina, pada 5 Juli 2016. (Justin Sullivan/Getty Images/The Epoch Times)

Reporter pemenang penghargaan Keamanan Nasional, Sara Carter melaporkan pada 11 Januari 2018, dengan mengutip berbagai sumber, menulis bahwa FBI menggunakan laporan tersebut untuk mendapatkan surat perintah dari Pengadilan Pengawasan Intelijen Asing, untuk memata-matai anggota tim kampanye Trump.

Surat perintah pengadilan yang diperoleh oleh FBI digunakan oleh pejabat tinggi pemerintahan Obama untuk memata-matai tim Trump. Bahkan bisa jadi, atau berpotensi digunakan untuk memata-matai Trump, selama dan setelah pemilihan.

Setidaknya dua pejabat tinggi Obama telah mengungkapkan kalau mereka menggunakan surat perintah FISA untuk memata-matai tim kampanye Trump. Penasihat Keamanan Nasional Obama, Susan Rice dan juga duta besar Obama untuk UN, Samantha Power membuat lusinan apa yang disebut ‘permintaan pengungkapan rahasia’. Sandi akses tersebut digunakan untuk mengakses identitas anggota tim Trump pada data laporan intelijen.

How low has President Obama gone to tapp my phones during the very sacred election process. This is Nixon/Watergate. Bad (or sick) guy!

— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 4, 2017

Trump membuat referensi untuk pengawasan dalam tweet pada tanggal 4 Maret 2017, saat dia menulis, “Seberapa dekat Presiden Obama pergi ke telepon saya selama proses pemilihan yang sangat suci. Ini adalah (skandal politik sekelas) Nixon/Watergate. Orang jahat (atau sakit)!”

Bagian dari apa yang Komite Intelijen DPR akan selidiki adalah apa informasi yang digunakan pejabat puncak Obama. Satu kekhawatiran adalah bahwa informasi tersebut dibagikan dengan Clinton selama pemilihan.

Penyelidikan DPR juga mencakup pejabat DOJ, Bruce Ohr. Dia diturunkan dari jabatannya sebagai wakil jaksa agung setelah dinyatakan pada bulan Desember bahwa dia diam-diam bertemu dengan karyawan Fusion GPS, termasuk pendirinya, Glenn Simpson.

Istri Ohr, Nellie Ohr, juga bekerja untuk Fusion GPS selama pemilihan. Dia melakukan analisa terhadap segala hal mengenai Trump.

Komite DPR juga menyelidiki pembayaran yang dilakukan Fusion GPS kepada wartawan. Pekan lalu sebuah pengadilan federal memerintahkan bank Fusion GPS untuk menyerahkan catatan ke komite tersebut. Panitia telah mencari catatan bank sebagian karena pembayaran GPS Fusion kepada wartawan yang menulis berita terkait isu Rusia.

Dokumen pengadilan dari Inggris menunjukkan bahwa penulis berkas tersebut, mantan mata-mata Inggris Christopher Steele, telah memberikan briefing kepada wartawan mengenai isi berkas tersebut. Steele dan perusahaannya saat ini sedang digugat karena dituding melakukan pencemaran nama baik oleh seorang pengusaha Rusia yang disebut-sebut dalam laporan tersebut.

Pengacara pembela Steele mengatakan di dokumen pengadilan bahwa Steele diinstruksikan oleh Fusion GPS untuk memberi informasi singkat kepada wartawan The New York Times, The Washington Post, The New Yorker, CNN, dan Yahoo News mengenai isi berkas tersebut.

Pengarahan tersebut tampaknya merupakan sumber beberapa cerita yang diterbitkan mengenai tuduhan bahwa Trump berkolusi dengan Rusia.(Jasper Fakkert/The Epoch Times/waa)

Anak Tokoh Politik Tiongkok Ganti Nama Demi Kurangi Hukuman Penjara

0

EpochTimesId – Putra sulung tokoh politik Partai komunis Tiongkok, Zhou Yongkang, yang bernama Zhou Bin dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Menurut sumber, Zhou Bin dengan nama baru ‘Zhao Xiang’ saat ini tengah mendekam di penjara, seperti dikutip dari EpochTimes.com, Jumat (12/1/2018).

Pengguna Twitter bernama ‘liuhu2017’ pada 5 Januari menulis, “Setelah vonis pengadilan, Zhou Bin menjalani hukuman penjara dengan nama ‘Zhao Xiang’. Baru-baru ini pengacara hukum yang hendak menyelesaikan prosedur yang ditugaskan oleh istri Zhou Bin dan keluarga sehingga perlu menemui Zhou Bin di penjara Yichang tetapi ditolak oleh pihak berwenang penjara.”

New York Times pernah melaporkan bahwa setelah Zhou Bin ditangkap, dia membeberkan kepada peradilan bukti-bukti yang tidak menguntungkan ayahnya. Dia tega menghianati ayahnya dengan harapan hukuman terhadap dirinya diperingan.

Bukti yang dibeberkan sang Anak, membuat Zhou Yongkang yang membantah tuntutan dan menolak mengakui kesalahannya jadi ‘bertekuk lutut’.

Menurut laporan, Zhou Bin tidak hanya membantu perusahaan PetroChina mengakuisisi sejumlah sumur minyak dan fasilitas produksi minyak di Amerika Utara. Dia bahkan menjual sumur-sumur yang sudah tidak berminyak itu kepada PetroChina guna mendapatkan komisi dan keuntungan.

Tindakan tersebut merugikan perusahan minyak Tiongkok, tetapi PetroChina tidak berani mengusut demi menjaga nama baik Zhou Yongkang.

Ibu mertua Zhou Bin yang berusia 71 tahun, Zhan Minli pernah dijadikan pemegang saham utama dari belasan perusahaan energi dan perusahaan investasi di Beijing.

Hasil investigasi pihak berwenang menemukan anak-anak Zhou Yongkang, istri dari saudara mudanya, dan seorang ibu yang masih berkerabat memiliki kekayaan yang terlacak hingga sebesar 1 miliar Renminbi. Sebagian besar dananya terkonsentrasi di industri perminyakan dan gas alam.

Zhou Yongkang memiliki posisi yang mampu mempengaruhi kebijakan perminyakan dan pengaturan kedudukan personil dalam industri tersebut. Dia akhirnya ditangkap pada 2013, pasangan Zhou Bin juga mengalami pemeriksaan pihak berwenang.

Pada 11 Juni 2015 Zhou Yongkang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena ‘mengaku bersalah dan menyesal’.

Pada 15 Juni 2016, kasus Zhou Bin disidangkan di Pengadilan Yichang. Pengadilan menemukan bahwa Zhou Bin dan ayahnya, Zhou Yongkang bersama-sama mengambil keuntungan dari jabatan Zhou Yongkang untuk memperkaya diri secara ilegal.

Jumlah kekayaan Zhou Bin yang diperoleh secara ilegal berjumlah sebesar RMB 98.046.600. Selain itu, Zhou Bin juga bekerjasama dengan temannya memanfaatkan kedudukan ayahnya untuk mencari keuntungan ilegal dengan membantu pengurusan ijin-ijin dengan imbalan besar yang jumlahnya mencapai 124 juta RMB lebih.

Atas dakwaan kejahatan menerima suap dan melakukan usaha tanpa ijin itu, Zhou Bin dijatuhi hukuman penjara 18 tahun.

Pada hari yang sama, sebuah media Tiongkok memberitakan bahwa istri Zhou Yongkang, mantan penyiar studio televisi CCTV bernama Jia Xiaoye dijatuhi hukuman penjara 9 tahun karena terbukti menggunakan pengaruh Zhou untuk mendapatkan uang suap.

Kejahatan utama ayah dan putra keluarga Zhou tersebut di Tiongkok sesungguhnya adalah pengambilan organ hidup praktisi Falun Gong.

Zhou Bin mengumpulkan kekayaan menggunakan pengaruh kekuasaan ayahnya dengan bertindak selaku ‘calo’ jabatan di instansi pemerintahan. Mereka juga mempengaruhi keputusan pengadilan, mencarikan tahanan alternatif untuk menggantikan terpidana yang akan menjalani hukuman mati.

Pasangan orangtua dan anak itu sering menggunakan praktisi Falun Gong yang ditahan untuk dijadikan tahanan alternatif yang menjalani hukuman mati bagi penjahat yang mau membayar Zhou. Praktisi tersebut kemudian diambil organ tubuhnya untuk dijual.

Dalam pengakuan Zhou Bin, ia mengatakan ayahnya dan Jiang Zemin terlibat dalam sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan. (ET/Fang Xiao/Sinatra/waa)

Peraih Medali Perak BMX Olimpiade Rio Koma (Lagi) Setelah Kecelakaan Latihan (Video)

0

ErabaruNews – Peraih medali perak BMX pada Olimpiade Rio 2016, Jelle van Gorkom mengalami koma setelah terbentur ke lantai dengan keras saat berlatih.

Pengendara sepeda berusia 27 tahun itu sedang berlatih di Pusat Olah Raga Nasional Belanda di Papendal ketika kecelakaan terjadi. Atlet BMX berkebangsaan Belanda itu tengah berlatih di arena dekat Arnheim pada 11 Januari 2017.

Ikatan Sepeda Kerajaan Belanda (KNWU) melaporkan bahwa dia mengalami cedera patah tulang rusuk akibat kecelakaan itu. Gorkom juga menderita patah tulang di wajah, robekan di tengkorak, serta kerusakan pada hati, limpa, dan ginjal.

“Ini adalah kecelakaan yang mengerikan dan pada saat ini kami sedang mencurahkan pemikiran dan segala upaya kami untuk Jelle van Gorkom, pacarnya, dan keluarganya. Kami ingin mereka semua memiliki ketabahan dalam menghadapi kondisi ini,” Jochem Schellens, direktur Pusat Olahraga Nasional, di situs KNWU.

Pelatih olahraga bersepeda BMX nasional Belanda, Bas de Bever menambahkan bahwa dia berharap pasangan dan keluarga Jelle diberi ketenangan dan privasi.

Jelle van Gorkom dari Belanda bersaing dalam Semifinal BMX Putra pada hari ke-14 Olimpiade Rio 2016, 19 Agustus 2016, di Rio de Janeiro, Brasil. (Ryan Pierse/Getty Images/The Epoch Times)

Van Gorkom memenangkan medali perak pada nomor BMX di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.

Balapan BMX menawarkan kompetisi yang ketat dan ketat, seringkali kurang dari 30 detik. Pengendara harus menghadapi banyak jalur sempit, sudut yang curam ketika berbelok, serta menghabiskan sebagian besar waktu balapan dengan terbang di udara.

Ini adalah kedua kalinya Van Gorkom mengalami koma akibat kecelakaan sepeda. Menurut situsnya, Van Gorkom mulai mengendarai BMX pada usia 4 tahun.

Gorkom lalu menjadi pebalap profesional pada usia 18 tahun. Dia pernah gagal berlaga di Olimpiade karena usianya terlalu muda pada Olimpiade 2008. Jadi, dia mengarahkan pandangannya untuk berlaga pada Olimpiade 2012.

Ketika mempersiapkan diri untuk Olimpiade 2012, Van Gorkum mengalami kecelakaan parah di sebuah acara di Chula Vista, California. Kecelakaan itu membuatnya batal berlaga di Olimpiade London 2012.

Dia koma hanya berselang empat bulan sebelum Olimpiade London digelar.

Jelle van Gorkom dari Belanda mengalami kecelakaan saat berlaga pada nomor BMX Putra European Games Baku 2015 di Velopark BMX pada tanggal 28 Juni 2015 di Baku, Azerbaijan. (Tom Pennington/Getty Images untuk BEGOC/The Epoch Times)

Kecelakaan Chula Vista dan Belanda menjadi insiden terburuk. Namun, Van Gorkum juga telah mencicipi lantai lintasan berkali-kali selama karirnya.

Menurut wave965, poada tahun 2015 dia mematahkan kedua tulang selangkanya. Setahun kemudian, dia kembali menderita patah tulang selangka pada bagian lain dari patahan tahun sebelumnya. (NTDTV/waa)

Tiongkok Ingin Memecahkan Kemiskinan, namun Pejabatnya Sendiri Merusak Upaya Tersebut

0

Mengentaskan penduduk dari kemiskinan adalah proyek yang ditandatangani pemimpin Tiongkok Xi Jinping. Tujuannya adalah mengubah seluruh Tiongkok menjadi masyarakat “xiaokang” pada tahun 2020, sebuah masyarakat di mana orang-orang menjalani kehidupan yang nyaman dengan kebutuhan materi mereka terpenuhi.

Namun, pejabat Partai telah menemukan cara untuk menipu dana pemerintah yang diperuntukkan bagi orang miskin, dengan membuat slogan resmi bahwa semua semakin sulit dicapai.

Pada 3 Januari, badan anti korupsi Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengumumkan bahwa lebih dari sepuluh pejabat di Kota Zhangjiakou di Propinsi Hebei akan dihukum karena korupsi yang melibatkan upaya penanggulangan kemiskinan.

Badan tersebut menjelaskan bahwa para pejabat ditangkap karena membuat laporan palsu, dengan berbohong mengklaim dana untuk dimiliki oleh mereka sendiri, penggelapan uang, melanggar peraturan untuk mengalokasikan uang tersebut, dan memberi pilihan pada keluarga dan teman mereka.

Di Kabupaten Kota Kangbao, pejabat mendirikan perbendaharaan sendiri dengan dana bantuan kemiskinan.

dana bantuan kemiskinan
Wanita di sebuah jalan di sebuah desa migran di pinggiran kota Beijing, pada 7 September 2017. (Nicolas Asfouri / AFP / Getty Images)

Korupsi di seluruh negeri. Pada 23 Desember tahun lalu, auditor kepala di kantor auditor pemerintah pusat mengatakan bahwa sejak awal 2017 sampai Oktober, kejadian kesalahan terkait penanganan kemiskinan melibatkan total 970 pejabat, dengan 3,2 miliar yuan dari otoritas pusat telah disalahgunakan. Sebanyak 101.800 warga Tiongkok diidentifikasi secara salah di dalam kebutuhan dana bantuan kemiskinan.

Pejabat partai mulai kreatif dengan cara-cara korupsi mereka.

Di propinsi Qinghai barat jauh, Prefektur Haidong, Kabupaten Hualong, seorang pejabat memindahkan orang-orang “miskin” ke dalam sebuah properti perumahan kelas atas sebagai bagian dari sebuah proyek untuk “merelokasi orang miskin.” Penduduk tersebut diberi subsidi perumahan, tetapi dari 630 rumah tangga, 232 tidak miskin. Sekitar 11,6 juta yuan subsidi pemerintah telah digelapkan.

Pada bulan Juli 2017, pejabat lokal di Kabupaten Huayuan, Propinsi Hunan mengajukan dana sebesar 10 juta yuan ($1,5 juta). Setelah melalui enam tingkat birokrasi, hampir tujuh juta yuan dikantongi oleh pejabat.

Di daerah lain di Hunan, yang disebut Fenghuang, para pejabat melaporkan dengan tidak benar jumlah sapi dan domba, yang memungkinkan mereka untuk memasukkan subsidi senilai 81.800 yuan ($12.000).

Dan di sebuah desa di Kabupaten Ning, Propinsi Gansu, pejabat melaporkan 15 tempat tinggal sebagai rumah jompo yang membutuhkan rekonstruksi. Mereka mengirimkan foto palsu dan bahan sebagai bukti dan menipu otoritas pusat dari subsidi senilai 215.600 yuan.

Surat kabar Tiongkok Beijing News juga mencatat bahwa bagi pejabat yang ingin menunjukkan prestasi politik, mereka akan mengurangi jumlah penduduk dengan memasukkan orang-orang yang tidak miskin ke dalam jumlah kemiskinan. Kemudian, mereka akan mengklaim bahwa pemerintah daerah telah dapat dengan segera mengentaskan orang-orang ini keluar dari kemiskinan.

Pada tingkat ini, orang miskin yang mendapatkan pertolongan nyata mungkin jauh, dan konflik-konflik sosial tersebut agar upaya-upaya penanggulangan kemiskinan yang dimaksudkan untuk dipecahkan, lebih dekat dari yang diharapkan. (ran)

Gu Qing’er memberikan kontribusi untuk laporan ini.

ErabaruNews

Akibat Ponsel Hilang, Bocah 9 Tahun di Jiangsu Tiongkok Dipukuli Ibunya Selama 5 Jam Hingga Tewas

0

Epochtimes.id- Belum lama ini, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun bernama Ming Ming (nama samaran) yang tinggal di sebuah distrik di Huangqiao, Kota Taixing, Jiangsu, Tiongkok karena menghilangkan telepon genggam.

Bocah ini akhirnya meninggal dunia di dalam rumah dengan tubuh dan anggota badannya penuh perban yang diikat oleh ibunya kemudian dipukuli pakai tongkat selama 5 jam.

Menurut laporan media ‘Xiandai kuaibao’ bahwa  dari rekaman kamera sirkuit yang terpasang di lift apartemen terlihat Ming Ming masuk ke dalam lift lantai 9 sambil bermain ponsel pada 5 Januari 2018 sebelum pukul 03.00 sore.

Ketika itu, si bocah keluar dari pintu lift lantai 1 untuk bermain dengan teman-temannya yang berada di belakang apartemen. Sekitar pukul 03.00 lebih itu, ia kembali masuk lift dengan tangan tanpa membawa ponsel. Mungkin ponselnya sudah hilang.

Menurut petugas sekuriti apartemen, Ming Ming merasa ketakutan setelah kehilangan telepon genggamnya dan terduduk di lantai dan menangis.

Ibu dari Ming Ming mengaku ia marah sekali gara-gara anaknya menghilangkan telepon genggam ditambah lagi ia tidak serius menyelesaikan tugas PR sekolah.

Saking marahnya, seluruh tubuh dan anggota badan Ming Ming diikat dengan perban plastik agar ia tidak melawan lalu memukulnya dengan tongkat. Ming Ming mengalami pemukulan dari sekitar pukul 06.00 sore hari itu hingga menjelang jam 11.00 malam dengan hanya beberapa teguk air untuk diminum.

Menjelang tidur malamnya itu, Ming Ming berkata kepada ibunya : “Ibu, aku tidak ingin bertemu lagi denganmu”.

Sekitar pukul 5 keesokan harinya, ketika ibu mendatangi kamar tidur Ming Ming melihat sudah meninggal dalam posisi tubuh tengkurap di atas lantai kamar.

“Tidak ada bagian tubuh yang utuh, penuh luka memar bekas pukulan lama dan baru” kata seorang petugas mobil ambulans yang membawa jenasah Ming Ming.

Menurut penuturan tetangga bahwa Ming Ming sering dipukuli ibunya.

“Kejam sekali ibunya, hanya karena sebuah telepon genggam meninggalkan penyesalan seumur hidup,” tulis warganet di Tiongkok.

Ada juga yang berkomentar bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) mendidik orang mengembangkan keinginan yang kuat untuk menguasai. Banyak sekali para orangtua di Tiongkok menjadikan anak-anak mereka sebagai aset pribadi yang bisa diberlakukan sewenang-wenang. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Gorilla Silverback Jantan Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 56 tahun

0

ErabaruNews – Salah satu gorila silverback tertua di dunia telah meninggal dunia pada usia 56 tahun. Gorila spesial itu meninggal akhir pekan lalu.

Nico, yang tinggal di Longleat Safari Park di Wiltshire, Inggris, meninggal dalam tidurnya pada hari Minggu, (7/1/2018).

Gorila itu tinggal di sebuah pulau di tengah danau. Dia tinggal di sebuah rumah yang dibangun dengan sejumlah fasilitas.

Rumahnya bahkan dilengkapi dengan televisi satelitnya sendiri sehingga dia bisa menonton kartun favoritnya.

Dia berbagi pulau dengan pasangannya, Samba, sampai dia meninggal dunia pada tahun 2007.

Silverback adalah gorila gunung jantan dewasa. Jenis ini biasanya dibedakan oleh area rambut putih atau keperakan di bagian belakang.

Spesies ini biasanya bertindak sebagai anggota dominan atau pemimpin kelompok sosial dari kawanan gorila.

https://www.facebook.com/longleat/photos/a.199742786733315.45818.154526564588271/1951773281530248/?type=3

Penjaganya, dikabarkan sangat sedih. Sebab mereka sudah menjalin persahabatan dan ikatan yang sangat dekat dengannya. Para penjaga sudah bekerja dengan Nico setiap hari sejak 1989.

“Nico adalah salah satu gorila tertua di dunia dan kita semua tahu dia tidak bisa hidup selamanya. Namun, mendengar kenyataan bahwa dia telah menjadi bagian kehidupan di sini, di Longleat, ini membuat semuanya semakin mengacaukan perasaan kami, untuk mengetahui bahwa dia sekarang telah pergi,” ujar Darren Beasley, Kepala Operasi Hewan di Longleat, dalam sebuah pernyataan.

Longleat mengatakan di Facebook bahwa mereka benar-benar terpesona oleh curahan cinta Nico yang fenomenal.

Ahli Margasatwa, Ben Fogle berkicau, “Saya menghabiskan 15 tahun yang bahagia untuk bisa mengenal Nico yang luar biasa. Duka terdalam saya untuk semua orang yang mengenalnya.

Banyak orang memposting foto dan kenangan mereka dengan Nico ke halaman Facebook Longleat.

Menurut salah satu postingan, Nico adalah gorila tertua keempat di penangkaran dan gorila jantan tertua. Tiga gorila yang lebih tua dari Nico adalah betina, yang berusia 61 tahun. Satu gorila betina itu ada di Jerman, dan dua lainnya di Amerika Serikat.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1602118479883035&set=p.1602118479883035&type=3

Nico may have been older than 56 since his birth date has not been reliably ascertained. He was brought to the UK from Switzerland in 1986 and once weighed 34 stone.

Namun, usia Nico bisa jadi lebih tua dari 56 tahun, karena tanggal lahirnya yang pasti tidak ada yang mengetahui. Dia dibawa ke Inggris dari Swiss pada tahun 1986, ketika masih kecil. (John Smithies/Epoch Times/waa)

Ingin Lulus dari Universitas Elite Tiongkok, Siswa Harus Tunjukkan Kesetiaan Pada Partai Komunis

0

Di salah satu universitas paling bergengsi di Tiongkok, melakukan dengan baik penyusunan tesis ataupun disertasi sebagai tugas akhir sebagai seorang siswa  tidak akan cukup untuk lulus begitu saja.

Sebuah dokumen dari administrator di Universitas Tsinghua di Beijing, peringkat 30 dalam daftar universitas dunia oleh Times Higher Education, baru-baru ini bocor secara online.

Pemberitahuan tersebut, tertanggal 4 Januari 2017, ditujukan pada para instruktur. Meminta mereka untuk lebih sadar akan “sikap politik dan ideologi” para siswa saat mengevaluasi pekerjaan mereka yang diajukan untuk wisuda, seperti makalah tesis dan karya kreatif. Para pengajar juga harus “mengintensifkan untuk terus mengawasi ideologi saat mengajar,” tulis pemberitahuan tersebut. Hal yang sama akan diterapkan pada siswa sarjana untuk menyelesaikan gelar sarjana mereka.

Menurut Liu Yinquan, seorang mantan profesor sejarah di Universitas Shandong dan kepala eksekutif China Alliance Against Political Persecution saat ini, pemberitahuan tersebut mengindikasikan bahwa siswa akan dievaluasi berdasarkan bagaimana pandangan mereka sesuai dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Liu mengatakan bahwa rezim khawatir bahwa pemuda generasi penerus tidak lagi percaya pada peraturan komunis, dan dengan demikian meningkatkan “pencucian otak secara politis.” Tujuannya adalah untuk mengubah intelektual menjadi orang-orang yang akan membela sistem komunis, katanya.

“Tetapi opini publik sudah berubah,” kata Liu. “Orang-orang telah mengetahui kebenaran [tentang PKT] melalui internet dan komunikasi dengan orang-orang di luar Tiongkok,”

Sejarah

Konsep “evaluasi-evaluasi politik” tersebut kembali pada Revolusi Kebudayaan, ketika orang Tiongkok diminta untuk secara terbuka menampilkan semangat dan kesetiaan mereka kepada Partai, dan mencela orang-orang yang tidak setia. Orang-orang yang menjadi anggota “lima kategori hitam” Mao Zedong; para tuan tanah, petani kaya, kontra revolusioner, unsur-unsur buruk, dan “orang kanan”, dianggap sebagai musuh revolusi, dianiaya. Sementara itu, kader Partai adalah anggota elit masyarakat, walaupun dapat juga menjadi subyek pada “sesi-sesi perjuangan” jika dikecam.

revolusi kebudayaan china
Sebuah poster propaganda era Revolusi Kebudayaan pada sebuah pameran di Shanghai pada tanggal 8 Oktober 2009. (Philippe Lopez / AFP / Getty Images)

Setelah pembantaian di Lapangan Tiananmen mengakhiri demonstrasi mahasiswa untuk demokrasi pada tahun 1989, universitas dan perguruan tinggi memperketat evaluasi politik mereka terhadap para siswa. Mereka yang aktif dalam gerakan demokrasi dihukum: siswa dari propinsi lain yang belajar di Beijing dipulangkan. Mereka yang ditugaskan untuk bekerja di perusahaan bergengsi setelah lulus menemukan diri mereka sudah tidak punya kesempatan tersebut.

Sejak saat itu, para siswa yang telah secara aktif mengekspresikan pandangan mereka menjadi berkecil hati untuk mengekspresikan secara bebas. Pada bulan Mei 2013, profesor Zhang Xuezhong dari East China Normal University di Shanghai mengungkapkan dalam sebuah surat online bahwa pihak berwenang pusat mengirimkan pemberitahuan peringatan tentang topik “tujuh jangan disebut”: nilai universal, kebebasan pers, masyarakat sipil, hak sipil, kegagalan historis PKT, kegiatan borjuis pejabat Partai berkuasa; dan independensi peradilan.

Pada bulan Januari 2015, kepala Menteri Pendidikan Yuan Guiren mengatakan pada sebuah konferensi nasional untuk universitas dan akademi bahwa ada “tiga hal yang tidak diperbolehkan” di kelas: siswa tidak diijinkan untuk memiliki pandangan yang merusak sosialisme; pandangan yang melanggar konstitusi dan undang-undang PKT; dan guru tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan ketidakpuasan atau keluhan.

ideologi komunis tiongkok
Siswa melemparkan topi kelulusan mereka ke udara saat upacara wisuda yang diadakan di Universitas Tsinghua pada tanggal 18 Juli 2007. (China Photos / Getty Images)

Pada bulan Desember 2016, asisten menteri Shen Xiaoming mengemukakan niat rezim tersebut lebih jelas lagi, mengumumkan bahwa ideologi pemantauan di kampus adalah pekerjaan “garis depan”; sekolah-sekolah perlu berbicara tentang politik “setiap hari, setiap minggu, tanpa henti;” dan agar para pengajar dan para siswa harus setuju dengan “sosialisme dan kepemimpinan PKT.” (ran)

ErabaruNews

Gara-Gara Hujan Islandia Kalahkan Indonesia Selection Enam Gol Tanpa Balas

0

ErabaruNews – Negara terkecil yang lolos ke Piala Dunia 2018, Islandia, meraih hasil positif dalam laga ujicoba pertama mereka di tahun 2018. Tim Nasional Islandia berhasil mengalahkan Indonesia Selection, 6-0, dalam laga persahabatan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (11/1/2018) malam.

Indonesia Selection sendiri sesungguhnya mampu mengimbangi permainan tim ‘kuda hitam’ Eropa itu. Terbukti, Islandia kesulitan menembus benteng pertahanan tim yang diperkuat pemain-pemain pilihan suporter.

Pada babak pertama, Islandia hanya mampu unggul 1-0. Itu pun hasil dari bola mati tendangan bebas yang disundul oleh Andri Runar Bjarnason (menit ke-30), dan kegagalan kiper Rivki Mokodompit mengantisipasi datangnya bola.

Namun celakanya, gol tersebut tampaknya menjadi inspirasi bagi Heimir Hallgrimsson, dalam membaca kelemahan para pemain Indonesia. Pada babak kedua, mereka dengan mudah mengeksplorasi para pemain tuan rumah yang lemah dalam mengantisipasi bola-bola atas.

Sementara di sisi lain, Indonesia mau-tidak-mau, harus lebih sering ikut irama dan memainkan bola-bola atas. Sebab, hujan deras mengguyur dan membuat sebagian besar lapangan kebanjiran. Bahkan, laga ini sempat dihentikan selama beberapa menit karena banjir.

Padahal, selama persiapan tiga hari, pelatih Robert Rene Alberts mengajak anak asuh dadakan-nya untuk bermain bola-bola pendek. Strategi itu sudah cukup dikuasai oleh pemain Selection ketika bergabung dengan Timnas dibawah asuhan pelatih Luis Milla.

Alhasil, Bambang Pamungkas dkk pun harus kebobolan lima gol pada babak ke-dua. Lima gol susulan itu tercatat atas nama Kjartan Finnbogason (menit 47′), Ottar Magnus Karlsson (66′), Tryggvi Hrafn Haraldsson (68′), Hjoertur Hermannsson (80′), dan Holmar Oern Eyjolfsson (82′).

Walau yang dihadapi oleh Indonesia Selection adalah kontestan Piala Dunia, sebagian suporter tidak dapat menyembunyikan kekecewaan mereka di sosial media. Banyak yang menyesalkan cara pelatih Rene dalam memilih pemain yang diturunkan.

https://twitter.com/chafifmaulanacm/status/951445927390199809

Ada pula suporter yang menyesalkan tidak nyambungnya polling yang dilakukan PSSI dengan pemain yang dipilih sebagai starting lines up. Sehingga Indonesia harus kalah telak, walau sempat bermain bagus.

Islandia sendiri masih akan melakukan satu laga ujicoba lagi menghadapi Indonesia. Lawan mereka berikutnya adalah gabungan timnas senior dan timnas U23 Indonesia. Laga akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, di Jakarta, Minggu (14/1/2018). (waa)

Gunung Agung Kembali Erupsi, 53.207 Jiwa Masyarakat Masih Mengungsi

0

Epochtimes.id- Gunung Agung kembali erupsi mengeluarkan asap berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal bertekanan sedang dengan tinggi kolom 2.500 meter dari puncak kawah pada Kamis (11/1/2018) pukul 17.54 WITA.

“Erupsi dengan amplitudo 27 milimeter dengan lama gempa 130 detik. Asap condong ke arah utara hingga timur laut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Aktivitas vulkanik masih cukup tinggi yang ditandai dengan tremor menerus dengan amplitudo 1-13 milimeter (dominan 1 milimeter). Hembusan, gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh masih sering terdeteksi oleh Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG di Rendang.

Hingga kini status Gunung Agung masih Awas (level 4). Daerah berbahaya hanya berada di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah. Di luar radius 6 kilometer kondisinya aman dan normal.

Hujan abu vukanik diperkirakan jatuh di beberapa daerah di sebelah utara hingga timur laut dari Gunung Agung. Sebaran hujan abu tidak jauh dari Gunung Agung karena tinggi kolom erupsi hanya 2.500 meter.

Gunung Agung kembali erupsi mengeluarkan asap berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal bertekanan sedang dengan tinggi kolom 2.500 meter dari puncak kawah pada Kamis (11/1/2018) pukul 17.54 WITA (Dokumentasi BNPB)

Selain itu juga sebagian lereng Gunung Agung cuaca mendung hingga hujan. Informasi dari Pasebaya hujan abu vulkanik tipis telah terjadi di Tulamben, Rubaya, dan Dukuh Kubu. Aktivitas masyarakat normal. Tidak ada kepanikan di masyarakat

Berdasarkan data BNPB, hingga saat ini sebanyak 53.207 jiwa masyarakat masih mengungsi yang tersebar di 233 titik pengungsi. Sementara itu kondisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap aman dan normal beroperasi. Abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung tidak menyebar hingga Kota Denpasar.

Masyarakat diimbau tetap tenang. Aktivitas vulkanik Gunung Agung memang masih cukup tinggi dan berstatus Awas sehingga masih dimungkinkan terjadi erupsi dan hembusan. Masyarakat dihimbau tetap mentaati rekomendasi pemerintah bahwa tidak melakukan aktivitas apapun di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah.

“Jangan melakukan pendakian, apalagi berada di sekitar puncak kawah karena sangat berbahaya. Di luar radius 6 kilometer, kondisinya aman dan normal,” harap Sutopo. (asr)

Gelombang Demonstrasi Membara Melanda Tunisia, Tentara Dikerahkan dan 300 Demonstran Ditangkap

0

Epochtimes.id- Demonstrasi ekstrem yang merebak di Tunisia berujung pembakaran markas keamanan nasional regional di dekat perbatasan Aljazair seperti ditulis Reuters, Kamis (11/1/2018).

Aksi unjuk rasa ini membuat pihak berwenang mengerahkan tentara setelah polisi mengundurkan diri. Aksi kerusuhan ini dipicu mengenai kenaikan harga dan pajak yang terus berlanjut di seluruh negeri.

Lebih dari 300 pemrotes ditangkap dan tentara dikerahkan di beberapa kota untuk membantu memadamkan demonstrasi kekerasan di Tunisia tujuh tahun setelah penggulingan Zine El-Abidine Ben Ali pada Arab Spring 2011.

Di Thala, di dekat perbatasan Aljazair, tentara yang dikerahkan setelah kerumunan membakar gedung keamanan nasional, memaksa polisi untuk mundur dari kota seperti diturukan saksi mata kepada Reuters.

Pemerintahan Tunisia – yang mencakup ekstremis, partai sekuler dan independen – menyebut kerusuhan dikendalikan oleh kelompok kriminal. Perdana Menteri Tunisia, Youssef Chahed menuduh oposisi sebagai provokator.

Aksi demonstrasi berdarah di Tunisia (africanews)

Menolak tuduhan tersebut, blok oposisi utama Tunisia, Front Rakyat, menyerukan sebuah demonstrasi besar di Tunis pada Minggu bertepatan dengan ulang tahun ketujuh kejatuhan Ben Ali.

Asosiasi Sepak Bola Tunisia mengatakan bahwa mereka menunda pertandingan sepanjang akhir pekan karena gangguan tersebut.

Protes anti-pemerintah telah terjadi di sejumlah kota di Tunisia – termasuk resort wisata Sousse sejak Senin lalu sebagai bentuk perlawanan kenaikan harga dan pajak yang dipaksakan untuk memangkas melonjaknya defisit dan memuaskan kreditor internasional.

Sementara Tunisia dianggap sebagai satu-satunya negara kisah sukses demokrasi di dunia Arab. Namun, Tunisia juga memiliki sembilan pemerintah sejak penggulingan Ben Ali. Akan tetapi tak ada satupun era pemerintahan yang mampu mengatasi masalah ekonomi.

Tentara telah dikerahkan di beberapa kota, termasuk Sousse, Kebeli dan Bizerte, untuk menjaga bangunan pemerintah yang telah menjadi sasaran pemrotes.

“Tiga ratus tiga puluh orang yang terlibat dalam tindakan sabotase dan perampokan ditangkap tadi malam,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Khelifa Chibani. Angka ini menunjukkan jumlah tahanan sejak demonstrasi dimulai sekitar 600 orang.

“Apa yang terjadi adalah kejahatan, bukan protes. Mereka mencuri, mengintimidasi orang dan mengancam properti pribadi dan publik,” tambahnya.

Banyak dari demonstrasi tersebut berlangsung damai. Namun demikian demonstran mengekspresikan kemarahan dan frustrasi mereka setelah bertambah kesulitan ekonomi bertambah parah sejak pemberontakan 2011.

“Memang benar bahwa beberapa pemrotes membakar dan mencuri selama demonstrasi malam terakhir, namun para penguasa mencuri dan menghancurkan Tunisia di pagi hari dan malam hari dengan keputusan frustasi mereka,” kata seorang guru yang sedang berbelanja di ibu kota dan hanya memberi nama pertamanya, Mohamed.

“Kami mengharapkan hal-hal membaik setelah Ben Ali digulingkan, namun tampaknya setelah tujuh tahun revolusi, gaji kami dikirim setiap bulan kepada Perdana Menteri untuk dihabiskannya,” katanya.

Arab Spring 2011 dan dua serangan militan pada 2015 merusak investasi asing dan pariwisata yang menyumbang delapan persen dari aktivitas ekonomi Tunisia.

Pengangguran secara nasional melebihi 15 persen, dan jauh lebih tinggi di beberapa wilayah di pedalaman. Inflasi tahunan naik menjadi 6,4 persen di bulan Desember, tingkat tertinggi sejak Juli 2014. (asr)

Sumber : Arabnews/Reuters

Gereja di Kota Linfen, Shanxi, Tiongkok Dibongkar Usai Diledakkan

0

oleh Gao Yiqing

Sebuah gereja yang terletak di kota Linfen, Fushan County, Shanxi, Tiongkok dibongkar pada 9 Januari setelah sebelumnya dibom. Beberapa pihak elit mengatakan bahwa kejadian ini mengingatkan kita pada insiden di mana Taliban membom Buddha Bamyan.

Menurut siaran Radio Free Asia bahwa pada 7 Januari lalu, bagian luar gereja itu dikelilingi pagar seng oleh otoritas dan dijaga ketat oleh beberapa anggota polisi bersenjata. Terlihat beberapa orang pekerja masuk ke dalam gereja untuk melakukan sesuatu.

Pada 9 Januari sekitar pukul 15.00 waktu setempat sejumlah pekerja menanam sejumlah bahan peledak ke dalam tiang-tiang bangunan gereja lalu diledakkan. Pengurus gereja sebelumnya tidak pernah menerima pemberitahuan.

Usai peledakan itu, otoritas berwenang menahan beberapa umat gereja itu untuk mencegah mereka berkomunikasi dengan dunia luar untuk menghindari bocornya berita.

Sekitar 2 hari sebelum kejadian tersebut, kepala desa dan polisi setempat masih menyapa para umat dan memperingatkan agar tidak mendatangi gereja untuk menyaksikan pembongkaran.

https://www.youtube.com/watch?v=Mp1w1piZJaQ

“Ini sangat mengejutkan dan sulit dapat dimengerti mengapa gereja tersebut harus dibongkar secara paksa” kata Meng Yuanxin, seorang peneliti pada Asosiasi Bantuan AS Kepada Tiongkok kepada Epoch Times.

Lebih ironis lagi adalah penghancuran gereja dengan menggunakan bahan peledak dan mengerahkan sejumlah polisi bersenjata. Inilah sikap yang ditunjukkan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap agama di Tiongkok. Bahkan dengan perilaku yang sangat buruk, menyatakan sikap mereka terhadap agama dengan sengaja melanggar hukum alam.

Meng Yuanxin mengatakan, Gereja ‘Golden lampstand’ yang mulai dibangun pada tahun 1998 itu terus mendapat gangguan dari pemerintah setempat. Aliran air dan listrik sering diputus mereka sehingga pembangunannya baru dapat selesai pada tahun 2004.

Sebuah gambar ponsel menangkap pembongkaran dari Gereja Golden Lampstand pada 9 Januari 2018.(Foto: ChinaAid)

Otoritas Fushan County rupanya mengincar lokasi tersebut karena memiliki nilai komersial sehingga terus berupaya untuk membongkar gereja tetapi mendapat penolakan dari umat.

Pada 13 September 2009 sekitar pukul 03.00 dini hari, otoritas Fushan mengirim 400 lebih anggota polisi dan preman masuk ke lokasi pertemuan para umat gereja dan pabrik sepatu Fuying melakukan pemukulan yang mengakibatkan lebih dari 100 orang umat terluka.

Otoritas juga mengirim buldozer dan excavator untuk merusak puluhan bangunan, menghancurkan paksa perangkat TV, kulkas, mobil dan lainnya.

Pada 23 September Gereja Golden Lampstand kembali dikepung oleh polisi bersenjata. Dua hari kemudian, penanggungjawab gereja Yang Rongli bersama 6 orang lainnya mengalami penyanderaan sewaktu mereka berada dalam perjalanan menuju Kantor Pengaduhan Masyarakat.

Yang Tongli dan kelima orang itu ditahan dan didenda dengan tuduhan ‘menggunakan lahan pertanian ilegal’ dan ‘menghasut masyarakat berkumpul sehingga menggangu ketertiban lalu lintas’.

Yang Rongli dijatuhi hukuman 7 tahun penjara dan denda uang RMB. 30.000. Pada 30 November tahun lalu, kelima orang lainnya itu dijatuhi hukuman kerja paksa selama 2 tahun.

Sejak saat itu, Gereja Golden Lampstand terus diblokir oleh Kantor Keamanan dan Ketertiban Publik setempat, dan dijaga oleh petugas. Pintu dan jendela-jendela gereja rusak dan sampah menumpuk sampai tahun 2014.

Sebuah gambar ponsel menangkap pembongkaran dari Gereja Golden Lampstand pada 9 Januari 2018.(Foto: ChinaAid)

Penindasan dan penganiayaan terhadap umat beragama tidak akan dihentikan oleh PKT yang atheis

Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia (UDHR) yang lahir pada 10 Desember 1948 menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk bebas memeluk agama.

Meng Yuanxin mengatakan : “Deklarasi tersebut sudah hampir 70 tahun, tetapi PKT sampai saat ini masih mengirim polisi bersenjata untuk meledakkan gereja. Karena itu, menghimbau negara dengan kekuatan utama dunia yang berlatar belakang agama Kristen khususnya untuk memberikan perhatian terhadap insiden semacam ini di Tiongkok.”

Meng Yuanxin mengatakan, Meskipun Dewan Negara Tiongkok pada tahun lalu telah menerbitkan ‘Peraturan tentang Urusan Keagamaan’ , tetapi “Kebebasan beragama di Tiongkok menunjukkan langkah mundur. Tidak saja kegiatan yang dilakukan dalam rumah-rumah ibadah perumahan, terhadap gereja-gereja besar pun aktivitasnya terus dibatasi. Kegiatan gereja tampaknya akan menghadapi penindasan secara menyeluruh”, demikian penjelasan Meng Yuanxin.

Ren Quanniu, seorang pengacara HAM Daratan Tiongkok kepada reporter Epoch Times mengatakan bahwa dilihat dari permukaan gereja di kota Linfen itu dibongkar karena  alasan-alasan apakah ‘melanggar aturan bangunan’ atau ‘demi kebutuhan tata kota ? tetapi yang pasti adalah otoritas berusaha untuk menghalangi orang beragama.

Oleh sebab itu umat Kristen perlu bersatu, dan meminta melalui pendekatan hak berpetisi kepada pemerintah daerah untuk mengubah cara penyelesaian masalah, bagaimana pun gereja memiliki kekhasan tersendiri.

Sebelumnya, Hu Ping, seorang komentator politik terkenal dan editor kehormatan dari media ‘Beijing Spring’ kepada Epoch Times menjelaskan bahwa organisasi keagamaan yang ditampilkan PKT adalah yang bersifat dekoratip demi ‘kebebasan beragama’ yang dipropagandakan. Penindasan justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Ini adalah aspek penting dari pelanggaran HAM yang dilakukan oleh PKT.

Hu Ping mengatakan, ia berharap semua kelompok organisasi di Tiongkok saling mendukung dan saling merespons untuk menjunjung tinggi prinsip kebebasan beragama dan berani tampil untuk berbicara, setidaknya juga jangan membantu atau mentolerir mereka berbuat jahat.

Tang Jingyuan, seorang komentator masalah sosial mengemukakan bahwa selama PKT yang atheis masih belum dibubarkan, jangan berharap penindasan dan penganiayaan terhadap kebebasan beragama dihentikan.

“PKT itu bagaikan racun, komposisinya penuh dengan racun. Jika kita tidak bersedia membuang jauh harapan yang pernah kita titipkan kepadanya, tidak saja masyarakat umum yang akan terus menderita, tapi termasuk mereka yang benar-benar ingin berbuat sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara juga akan mati ditelan oleh sistem ini,” imbuhnya. (asr)

Sumber : Epochtimes.com

Presiden Korsel Puji Donald Trump Usai Dialog Antara Korea Utara-Selatan

0

Epochtimes.id- Presiden Korea Selatan Moon Jae In memuji Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Rabu (10/1/2018) karena turut memberikan kontribusi terselenggaranya pembicaraan antara dua Korea.

Pertemuan dua korea tersebut merupakan pertama kalinya dalam rentang waktu lebih dari dua tahun. AS memperingatkan Pyongyang akan menghadapi sanksi yang lebih berat jika terus terjadi provokasi.

Perundingan tersebut diadakan pada Selasa (09/1/2018) di zona demiliterisasi Korea Selatan, yang telah membagi dua Korea sejak 1953 silam ketika ketegangan  berkepanjangan di semenanjung Korea gara-gara program rudal dan nuklir Korea Utara.

Korea Utara masih menggencarkan uji coba peluncuran rudal balistik tahun lalu. Bahkan Korut menggelar uji coba nuklir ke enam dan paling dahsyat hingga memicu dikenai dunai internasional dengan sanksi berat.

Sanksi PBB terakhir secara drastis memangkas akses Korut untuk mengimpor minyak mentah dan mengirim pekerja ke luar negeri. Pyongyang menyebut langkah-langkah itu sebagai “tindakan perang.”

Seoul dan Pyongyang sepakat pada perundingan Selasa lalu sebagai pertemuan pertama kali sejak Desember 2015. Kedua pihak sepakat menyelesaikan semua masalah di antara mereka melalui dialog. Kedua pihak menyatakan akan menghidupkan kembali perundingan militer sehingga konflik yang tidak disengaja dapat dihindari.

“Saya pikir Presiden Trump pantas mendapat pujian besar karena mendorong pembicaraan antara Korea, saya ingin menunjukkan rasa terima kasih saya,” kata Moon kepada wartawan saat konferensi pers Tahun Baru.

“Itu bisa berhasil akibat sanksi dan tekanan yang dipimpin AS,” tambahnya.

Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saling mengecam selama tahun lalu, menimbulkan kekhawatiran akan adanya perang baru di semenanjung Korea.

Korea Selatan dan Amerika Serikat secara teknis masih berperang dengan Korea Utara setelah konflik Korea 1950-53 berakhir dengan sebuah gencatan senjata, bukan sebuah perjanjian damai.

Sikap Dasar

Sejumlah pihak mengemukakan kekhawatiran bahwa tawaran dialog Korea Utara dapat mendorong aliansi antara Korea, Moon mengatakan bahwa pemerintahannya tidak bertentangan dengan Amerika Serikat mengenai bagaimana menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh Pyongyang.

“Babak pembicaraan awal ini adalah untuk perbaikan hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Tugas kita ke depan adalah menarik Korea Utara untuk melakukan pembicaraan yang ditujukan pada denuklirisasi,” kata Moon.

“(Ini) sikap dasar kita yang tidak akan pernah menyerah,” ujar Moon.

Moon mengatakan bahwa dia terbuka untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara kapanpun untuk memperbaiki hubungan bilateral.

“Tujuannya seharusnya tidak menjadi pembicaraan demi perundingan,” katanya.

Presiden Korea Selatan Moon Jae In menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers Tahun Baru di Gedung Biru Presiden di Seoul, Korea Selatan, 10 Januari 2018. (Reuters / Kim Hong Ji)

Namun, Pyongyang mengatakan pihaknya tidak akan membahas senjata nuklirnya dengan Seoul karena hanya ditujukan ke Amerika Serikat, bukan “saudara laki-lakinya” di Korea Selatan, Rusia atau Tiongkok, yang menunjukkan terobosan diplomatik tetap jauh.

Surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun mengatakan bahwa semua masalah akan diselesaikan melalui usaha rakyat Korea.

“Jika Korea Utara dan Selatan meninggalkan kekuatan eksternal dan bekerja sama bersama, kita akan dapat menyelesaikan semua masalah dengan kebutuhan masyarakat kita dan kemakmuran bersama kita,” katanya.

Washington masih menyambut perundingan pada Selasa itu sebagai langkah awal penyelesaian krisis nuklir Korea Utara.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan tertarik untuk bergabung dalam perundingan di masa depan jika prasyarat dipenuhi dengan tujuan untuk melakukan denuklirisasi di Korea Utara.

Amerika Serikat masih memiliki 28.500 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan, awalnya AS menanggapi dengan dingin gagasan pertemuan antara Korea.

Trump kemudian menyebut pertemuan dua korea “hal yang baik” dan mengatakan dia bersedia berbicara dengan Kim.

Delegasi Besar Olimpiade

Pyongyang juga mengatakan akan mengirim delegasi besar ke Olimpiade Musim Dingin bulan depan di Korea Selatan.

Washington setuju dengan Seoul pekan lalu untuk menunda latihan militer gabungan. Bagi Pyongyang Latgab ini dikecam sebagai latihan untuk invasi sampai setelah Olimpiade.

Namun, Washington mengatakan bahwa mencairnya Selatan-Utara tidak mengubah penilaian intelijen Amerika Serikat atas program senjata Korea Utara.

Amerika Serikat juga telah memperingatkan semua opsi, termasuk militer jika diperlukan dalam berurusan dengan Korea Utara.

Soal provokasi Korut, Presiden juga mengatakan tak hanya sebatas pada perundingan. “Kita tidak bisa mengatakan pembicaraan adalah satu-satunya jawaban,” kata Moon.

“Jika Korea Utara melakukan provokasi lagi atau tidak menunjukkan ketulusan dalam menyelesaikan masalah ini, masyarakat internasional akan terus menerapkan tekanan dan sanksi yang berat,” kata Moon.

Seoul mengatakan pada Selasa lalu bahwa pihaknya siap untuk menawarkan bantuan keuangan dan mencabut sejumlah sanksi sepihak untuk sementara agar warga Korea Utara dapat menghadiri Olimpiade.

Korea Utara mengatakan delegasinya terdiri atlet, pejabat tinggi, pemadu sorak, artis seni, jurnalis dan penonton.

Namun, kata Moon, saat ini Korea Selatan tidak memiliki rencana untuk melonggarkan sanksi sepihak terhadap Korea Utara, atau mengaktifkan kembali pertukaran ekonomi yang dapat melanggar sanksi PBB. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes/Christine Kim dan Soyoung Kim

Waktu Pesta: Ini Tentang Nilai, Bukan Ras

0

Oleh James Leibold

Selama setahun terakhir, kita terlibat dalam perdebatan yang terus terang, dan terkadang kontroversial perdebatan mengenai “pengaruh Tiongkok” di Australia. Beberapa orang akan percaya bahwa “nilai-nilai Tiongkok” berbeda dari yang dianut oleh kebanyakan orang Australia. Dengan kata lain, ras dan budaya tersebut telah menentukan keyakinan kita, membuka jalan bagi “model Tiongkok” yang unik.

Model ini dipamerkan ketika delegasi dari 86 juta anggota Partai Komunis Tiongkok berkumpul di Beijing untuk Kongres Partai ke-19. Di sini, Xi Jinping, pemimpin sistem negara-partai otoriter tersebut, mengingatkan warganya bahwa impian Partai tersebut adalah mimpi Tiongkok dan meminta orang-orang keturunan Tionghoa, terlepas dari mana mereka tinggal, untuk bekerja menuju kebangkitan besar ras Tionghoa .

Xi dan pemimpin-pemimpin Partai Komunis Tiongkok lainnya sering kali memikat ikatan rasial saat meminta orang Tionghoa perantauan untuk berkontribusi aktif dalam misi terhormat ini. Pada bulan Juni lalu, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan kepada para pemimpin bisnis luar negeri Tiongkok bahwa “ras Tiongkok adalah keluarga besar, dengan keterikatan sentimental terhadap negara, tanah air dan rumah leluhur menggelora melalui pembuluh darah setiap keturunan Kaisar Api dan Kaisar Kuning”.

Partai Komunis berbicara tentang Tiongkok yang kuat dan kaya raya, satu di mana wewenang Partai tidak diragukan lagi. Di Tiongkok Xi, warga dilarang membahas tujuh “posisi ideologi palsu”, termasuk nilai-nilai universal seperti kebebasan, demokrasi dan hak asasi manusia. Media diberi tahu bahwa mereka harus “mencerminkan kehendak Partai dan melindungi otoritas Partai”, sementara warga diblokir untuk secara bebas menjelajahi internet karena gagasan dan nilai yang mungkin bertentangan dengan pandangan Partai atau mengancam peraturannya.

Namun, keinginan untuk kebebasan, persamaan dan keadilan tidak terbatas pada satu negara atau ras. Pada tahun 1948, pendidik Tiongkok, Chang Peng-chun, membantu merancang seperangkat nilai universal, yang diperdebatkan dan kemudian disahkan oleh 48 negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara yang beragam secara budaya dan rasial seperti Australia, Mesir dan Tiongkok, dalam bentuk Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Banyak dari nilai-nilai ini, seperti kebebasan berbicara (menyampaikan pendapat), berkumpul dan beragama, diabadikan dalam Konstitusi Republik Rakyat Tiongkok. Namun, di Tiongkok Xi, hak-hak ini sering dilanggar, dengan konstitusionalisme sekarang didefinisikan sebagai satu dari tujuh topik terlarang.

Nilai-nilai Partai Komunis Tiongkok, bukan rakyatnya, tidak sesuai dengan kebenaran universal ini. Ada banyak pendukung Tiongkok dan pembela hak-hak ini, termasuk akademisi Australia Feng Chongyi, memenjarakan pemimpin pelajar Hong Kong, Joshua Wong, aktivis Taiwan, Lee Ming-cheh, dan lebih dari 360 pengacara dan aktivis hak asasi manusia yang ditahan atau dipenjara di daratan Tiongkok sekitar 2 tahun yang lalu.

Ahli strategi Universitas Nasional Australia, Profesor Hugh White, mengklaim, “Nilai-nilai Tiongkok sangat berbeda dari kita,” sambil menyarankan agar Australia mungkin menegosiasikan nilai-nilai yang agak “samar” jika kita ingin hidup damai dengan Tiongkok yang semakin kuat. Yang lainnya, seperti pebisnis kaya Huang Xiongmo, merasa “tumor-tumor ganas” rasisme dan McCarthyisme berjalan di seluruh masyarakat Australia, sehingga membuatnya sulit bagi orang-orang Australia keturunan Tionghoa berkontribusi pada proses politik.

Saat membahas “pengaruh Tiongkok” di Australia, isu perlombaan selalu bersembunyi di latar belakang dan perlu ditangani secara langsung.

Pertama, kita perlu mengakui sejarah panjang rasisme di Australia karena berkaitan dengan orang-orang dari warisan Tionghoa dan orang-orang kulit putih lainnya. Kebijakan White Australia terus membuang bayangan lama untuk semua keberhasilan masyarakat multikultural kita saat ini. Kita harus secara terbuka mengakui masa lalu dan pekerjaan ini untuk memperbaiki rasisme struktural dan ketidaksetaraan yang masih mengotori masyarakat kita hari ini.

Kedua, kita perlu memasukkan lebih banyak suara Tionghoa dalam pembicaraan kita tentang perubahan yang membentuk kembali Australia dan banyak masalah serius yang dihadapi negara kita saat ini. Saat ini, suara laki-laki putih (seperti saya sendiri) masih mendominasi wacana publik. Kita harus secara aktif mendorong, bahkan membuat undang-undang, partisipasi lebih banyak oleh perempuan dan orang kulit putih di kehidupan publik kita. Jika kita benar-benar mendukung seperangkat nilai universal, semua elemen masyarakat Australia perlu membantu mengeluarkan pikiran atau ide-ide mereka.

Akhirnya, kita perlu berhenti berbicara tentang “pengaruh Tiongkok” di Australia. Lebih dari 1 juta penduduk keturunan Tionghoa adalah bagian dari jalinan kehidupan Australia yang kaya raya. Mereka telah lama memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan kemakmuran kita. Fokus kita, sebaliknya, seharusnya berada untuk campur tangan apapun demi Partai Komunis Tiongkok dan organ-organnya yang sering terlihat di masyarakat kita. Demokrasi kecil kita dapat tidak sehat menanggung biaya untuk mendapatkan para mata-mata partai dan sekutu-sekutu mereka memberi tahu kita bagaimana cara berpikir dan bertindak.

Ketergantungan ekonomi kita terhadap Tiongkok dan meningkatnya pengaruh ekonomi dari Partai Komunis Tiongkok membuat Australia berada dalam posisi yang ketat. Kita tidak bisa kembali ke Tiongkok. Sebaliknya, kita perlu bekerja sama dengan mereka yang menginginkan Tiongkok yang lebih terbuka, bebas dan toleran, terlepas dari tempat tinggal mereka.

Pada saat yang sama, kita harus bersedia mengatakan tidak: untuk membela nilai-nilai universal ini bahkan jika itu menyakitkan garis dasar ekonomi kita, untuk mempertahankan nilai-nilai yang pemenang Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo, ingin mati demi mempertahankannya. Relativisme moral bisa berakhir dalam sebuah budaya khayalan dan tirani.

Pilihan lainnya adalah hidup di tempat seperti Tiongkok, di mana kebebasan dibatasi dengan mengatasnamakan stabilitas dan mimpi seseorang dipantau oleh otoriter negara Partai. (VisionTimes/ran)

James Leibold adalah Associate Professor di bidang Politik dan Studi Asia di La Trobe University. Inilah pandangan pribadinya dan tidak mewakili universitasnya. Karya Dr. Leibold dapat diakses di: http://www.latrobe.edu.au/humanities/about/staff/profile?uname=jleibold

ErabaruNews

Misteri Hilangnya Batalyon Nanking Tiongkok

Pada tanggal 10 Desember 1939, selama kengerian agresi Jepang melawan Republik Tiongkok selama Perang Sino-Jepang Kedua (1937-45), 2.988 tentara Tiongkok ditugaskan untuk mempertahankan sebuah jembatan di Sungai Yangtze. Menjelang pagi, para prajurit itu lenyap begitu saja.

Siap bertarung

Komandan batalyon yang baru tiba itu adalah seorang kolonel, Li Fu Sien. Dia diperintahkan untuk mempertahankan perbukitan Nanjing, yang terdiri dari area 3,2 kilometer, dengan maksud untuk mempertahankan jembatan di Sungai Yangtze melawan serangan Jepang yang akan tiba.

Batalyon itu adalah penjaga belakang, bergerak maju menuju benteng Jepang di daerah tersebut. Mereka diperlengkapi dengan sejumlah artileri berat dan dilaporkan siap berperang melawan orang terakhir jika perlu. Setelah melihat bahwa pasukannya melakukan persiapan dengan baik untuk malam itu dan para tentara melakukan penjagaan, kolonel tersebut kemudian kembali ke tempat tidurnya sekitar dua mil di belakang garis pertahanan tersebut.

perang china jepang
Tentara Republik Of China berbaris ke garis depan pada tahun 1939. (Image: wikipedia / CC0 1.0)

Keesokan paginya, Kolonel dibangunkan oleh ajudannya dan diberi tahu bahwa pasukan yang baru ditempatkan tersebut tidak menanggapi panggilan atau sinyal. Sekumpulan orang telah terbetuk oleh mereka yang berada di belakang garis pertahanan. Ketika mereka tiba di posisi terdepan, mereka hanya tertegun.

Posisi pasukan benar-benar putus asa, tidak ada tanda-tanda perjuangan, senjata berat masih ada dan siap ditembakkan, dan api tersembunyi mereka masih menyala, dengan senapan ditumpuk di dekat situ. Kecuali segelintir tentara yang ditempatkan di jembatan yang sedang siaga, tidak ada satu tentara pun yang dapat terlihat.

Sebagian besar batalyon itu lenyap begitu saja, termasuk semua petugas lapangan. Menanyakan beberapa pria yang berjaga tidak mengungkapkan apapun. Mereka mengklaim bahwa tidak ada yang menyelinap di malam hari, mereka tidak mendengar suara pertempuran, dan mereka tidak tahu akan nasib para tentara yang hilang itu.

perang jepang china
Tentara Republik Of China dalam Pertempuran Taierzhuang. (Gambar: wikipedia / CC0 1.0)

Vegetasi di sekitarnya dilaporkan sangat jarang sehingga pembelotan massal tidak memungkinkan, juga tidak ada tanda-tanda pada pemandangan area bahwa ada pertempuran yang terjadi. Tidak ada mayat ataupun kuburan. Dan, pada akhirnya orang Jepang kemudian melaporkan bahwa mereka tidak menangkap sekelompok tentara Tiongkok semacam itu dalam pertempuran selama masa itu.

Para petani yang tinggal di daerah tersebut juga melaporkan bahwa mereka tidak mendengar tembakan, dan mereka juga tidak melihat ada tentara yang melarikan diri dari garis pertahanan melalui pedesaan.

Kemungkinan alasannya

Telah disampaikan bahwa orang-orang Tionghoa tersebut memutuskan untuk menyerah kepada orang Jepang. Untuk melakukan ini, tentara harus menyeberangi jembatan, yang dalam pengamatan terus-menerus. Tidak ada rombongan massa seperti itu yang terlihat menyeberang.

Namun, menyerah tampaknya tidak mungkin, orang Tiongkok sangat menyadari perlakuan buruk yang mengerikan dan telah diketahui secara luas akan dilakukan oleh orang Jepang terhadap tawanan perangnya. Jika mereka menyerah, mereka akan disiksa dan mungkin dibunuh secara langsung atau meninggal karena penganiayaan.

perang shino-jepang 1939
Seorang tentara Nasionalis Tiongkok, 10 tahun, anggota divisi Tiongkok dari Angkatan X, pesawat terbang di Burma menuju Tiongkok, Mei 1944. (Image: wikipedia / CC0 1.0)

Kesimpulan yang paling masuk akal mungkin adalah sebagai berikut: Bosan dengan pertempuran atau melihat situasi tersebut dengan keputusasaan, mereka hanya terlantar sepi dan tanpa suara. Hanya karena ada satu jembatan tidak berarti itu satu-satunya jalan keluar dari daerah tersebut. Dengan menggunakan penutup kegelapan malam, para pria yang akrab dengan batas pedesaan tersebut bisa saja melebur ke dalam pemandangan area setempat.

Petani di daerah tersebut, yang bukan bagian dari ideologi Komunis Tiongkok yang berkembang atau terlibat langsung dalam perang dengan Jepang, mungkin cenderung membantu menyembunyikan dan berusaha menutupi para tentara yang melarikan diri tersebut.

Jika itu adalah desersi (pembelotan), ada alasan bagus mengapa pembelotan semacam itu tidak akan terjadi; Tiongkok berubah menjadi negara Komunis sejati, dan karena alasan ideologis dan moral, tidak ada seorang pun pihak yang berwenang yang akan mengizinkan pemberitaan bahwa tentara yang memperjuangkan “kebenaran” Komunisme  berkenan untuk keluar, bahkan sampai hari ini.

perang shino-jepang
Pembom bunuh diri Tiongkok mengenakan rompi peledak yang terbuat dari granat tangan Model 24 untuk digunakan dalam serangan terhadap tank Jepang pada Pertempuran Taierzhuang. (Gambar: wikipedia / CC0 1.0)

Alasan lain yang lebih sederhana untuk tidak memberitakan suatu pembelotan bisa menjadi fakta bahwa hal itu akan menghancurkan moral, dan pembelotan massal oleh orang Tiongkok akan menjadi propaganda besar bagi orang Jepang untuk digunakan melawan pemerintah Tiongkok, membuat mereka terlihat bodoh dan lemah dalam hal panggung dunia.

Ada juga berbagai teori online untuk menjelaskan misteri hilangnya batalyon tersebut, seperti penculikan UFO, atau bahwa pasukan tersebut mundur ke lapisan bawah tanah berongga di bumi. Namun, mungkin ada penjelasan lain, dan mungkin itu yang paling masuk akal, tidak pernah terjadi, tidak ada batalyon atau penghilangan semacam itu. Ceritanya mungkin tidak lain hanyalah cerita rakyat. Bagaimana menurut Anda?

Dugaan adalah semua yang tersisa. (VisionTimes/ran)

ErabaruNews

Kasus Pemerkosaan Gadis Cilik Memicu Kemarahan Rakyat Pakistan, Kota Rusuh Hingga Dua Orang Tewas

0

Epochtimes.id- Setidaknya dua orang tewas ketika sebuah aksi demonstrasi besar-besaran menentang pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang gadis berusia delapan tahun berubah menjadi kekerasan di Pakistan, Rabu, (10/1/2018).

Pihak kepolisian mengatakan demonstrasi digelar karena sebuah kota yang dilanda oleh pelecehan terhadap anak-anak hingga meletus menjadi kemarahan massa.

Pasukan paramiliter dikerahkan ke kota Kasur di dekat perbatasan India seperti dilaporan kepolisian Provinsi Punjab.

Seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada AFP bahwa ratusan orang memprotes pembunuhan tersebut. Bahkan kasus ini juga memicu kemarahan besar di sosial media.

Pejabat tersebut, yang berbicara dengan identis anonim, mengatakan anak yang bernama Zainab diculik pada 4 Januari 2018. Jenazah gadis ini ditemukan di tempat sampah pada Selasa, 9 Januari 2018.

Zainab adalah anak di bawah umur ke delapan yang diperkosa dan dibunuh di Kasur sejak kejadian serupa pada tahun lalu. Petugas kepolisian menambahkan penyidik tidak dapat memastikan apakah pelaku adalah seorang pembunuh berantai.

Pembunuhannya memicu kemarahan di Kasur, yang menjadi berita utama global pada bulan Agustus 2015 untuk skandal pelecehan dan pemerasan anak-anak.

Kekerasan kembali meletus pada Rabu (10/1/2018) ketika demonstran mencoba menyerang kantor polisi.

“Dua pemrotes tewas dan tiga lainnya luka-luka, situasinya masih tegang,” kata petugas kepolisian setempat.

Hingga kini tidak jelas bagaimana kedua pemrotes tewas dalam insiden demonstrasi massal.

Seorang Juru Bicara Kepolisian Provinsi Punjab mengatakan pasukan paramiliter telah dikerahkan untuk memulihkan ketertiban.

#JusticeForZainab menjadi hashtag Twitter teratas di Pakistan bahkan seluruh dunia karena kemarahan meningkat dan politisi menyerukan tindakan segera.

“Binatang yang tidak menghormati putri kami harus dihukum segera,” kata mantan perdana menteri Nawaz Sharif.


Pemimpin oposisi, Imran Khan mendesak pihak berwenang untuk bertindak cepat.

“Pemerkosaan yang mengerikan dan mengerikan dari anak di bawah umur sekali lagi telah menunjukkan betapa rentannya anak-anak,” tulisnya dalam tweet.

Orangtua gadis itu berada di Arab Saudi, dia terbang kembali ke Pakistan pada Rabu.

Ayah Zainab menyatakan di Bandara Islamabad bahwa tidak akan menguburkan anak perempuannya sampai pembunuhnya ditangkap.

“Selama dua tahun terakhir, kita hidup dalam ketakutan, orangtua takut mengirim anak-anak mereka ke luar,” kata ayahnya bernama Amin Ansari, dalam komentar di televisi.

Ketua Peradilan Pakistan meminta laporan aparat kepolisian dalam waktu 24 jam, dalam pernyataan Mahkamah Agung.

Sementara juru bicara militer Pakistan men-tweet bahwa panglima militer menegaskan pihaknya telah mengarahkan “semua dukungan kepada administrasi sipil untuk menangkap para penjahat dan membawa mereka ke pengadilan.”

Skandal pada 2015 silam, setidaknya 280 anak difilmkan dilecehkan secara seksual oleh 25 pria yang memeras orangtua mereka dengan mengancam akan membocorkan videonya.

Kasus ini dijuluki skandal pelecehan anak terbesar dalam sejarah Pakistan.

Fakta tersebut terungkap setelah orangtua korban bentrok dengan polisi di Kasur, saat aksi demonstrasi memprotes pihak berwenang karena gagal mengadili kasus tersebut. (asr)

Sumber : IndianExpress