EpochTimesId – Sepasang suami istri memiliki kisah hidup yang sangat mirip dengan film ‘The Fault in Our Stars’. Katie dan Dalton Prager saling jatuh cinta pada tahun 2009, ketika berkenalan melalui Facebook.
“Jika kau membutuhkan teman untuk diajak bicara, kau bisa menghubungiku,” tulis Katie, dalam pesan Facebook kepada Dalton. Dan, Dalton pun melakukannya.
Semakin lama, kedua remaja berusia 18 tahun ini semakin akrab dan akhirnya berpacaran. Bahkan, mereka melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan.
Namun, pasangan muda itu berjuang melawan penyakit genetik yang menyebabkan infeksi paru-paru. Sehingga kisah mereka sangat mirip dengan tokoh dalam film ini mirip dengan pasangan remaja fiktif yang terkena kanker dalam film ‘The Fault in Our Stars’.
Keduanya menderita fibrosis kistik. Karena kondisi kesehatan mereka yang serupa, keduanya segera terikat satu sama lain. Mereka menyadari bahwa mereka telah menemukan jodohnya, seperti dikutip EraBaruNet dari NTD.tv.
Dalton terkena infeksi yang disebut Burkholderia cepacia, dan dokter memperingatkan Katie agar tidak menemui Dalton secara langsung, karena penderita fibriosis kistik seperti Katie akan mengalami bahaya jika terpapar bakteri dari Dalton.
Tapi Katie yang terlanjur jatuh cinta bersikeras mengikuti kata hatinya meski hal itu berbahaya. Pasangan ini bertemu di Dairy Queen Flemingsburg di Kentucky pada tanggal 28 Agustus 2009.
Katie merasa gugup dan jantungnya berdebar saat bertemu Dalton, yang datang dan terlihat tampan dengan kacamata hitamnya. Pasangan itu saling jatuh cinta, dan seperti perkiraan dokter, bakteri Dalton segera menulari Katie.
Seperti dalam dongeng, pasangan itu saling mengikat janji pada tanggal 16 Juli 2011, saat berusia 20 tahun. Mereka hidup bahagia selama beberapa tahun berikutnya.
Pada 17 November 2014, Dalton menjalani transplantasi paru-paru, dan Katie menjalani transplantasinya di bulan Juli 2015.
Orang mungkin berpikir bahwa dongeng mereka akan berakhir dengan bahagia setelah transplantasi tersebut, tapi bukan itu yang terjadi.
Dalton tidak benar-benar membaik dan mengalami limfoma. Setelah berhasil mengalahkan kanker, ia juga diserang pneumonia dan infeksi virus, lalu dirawat di rumah sakit di Missouri.
Di sisi lain, tubuh Katie menolak paru-paru barunya.
Para dokter mengatakan padanya, mereka tidak menemukan cara untuk menyembuhkannya, hingga kemudian ia dirawat di sebuah rumah sakit khusus perawatan di Kentucky.
Pasangan ini terpisah karena penyakit mereka. Mereka saling bertemu untuk terakhir kalinya pada tanggal 16 Juli 2016. Ketika itu mereka sedang merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-5.
Saat tahu waktu mereka bersama tinggal sebentar, keduanya berharap bisa bertemu lagi ketika libur Natal.
Dalton telah siap untuk perjalanan tersebut. Namun tragis, pria 25 tahun itu tidak berhasil dan meninggal pada tanggal 17 September 2016 di rumah sakit St. Louis, sekitar 644 km jauhnya dari rumah sakit tempat Katie dirawat.
Pasangan ini berbagi moment kebersamaan saat-saat terakhir mereka dengan saling mengobrol melalui FaceTime.
Hanya berselang lima hari, Katie yang berusia 26 tahun menyusul sang suami. Dia meninggal dunia dengan damai, dikelilingi oleh keluarga dan anjing peliharaannya.
Katie pernah mengatakan kepada CNN bahwa ia tidak menyesal bertemu Dalton, “Saya memilih untuk memiliki waktu lima tahun untuk mencintai dan benar-benar merasakan kebahagiaan daripada 20 tahun sebelumnya.”
“Satu hal penting yang telah saya pelajari dari mereka, adalah jika ingin hidup, hiduplah…jika ada yang ingin kau lakukan, jangan ditunda! Hidup itu sangat singkat, cintailah sebesar yang kau bisa,” tulis Ibu Katie, Debbie, di halaman Facebooknya.(iin/yant/waa)