Kondom Ilegal Tiongkok Laris Manis di Korea Utara

EpochTimesId – Pihak berwenang Beijing menerapkan larangan impor tekstil dari DPRK atau Korea Utara. Larangan tersebut diberlakukan dalam upayanya memenuhi kerjasama dengan pemerintah Amerika Serikat untuk melaksanakan sanksi PBB terhadap Korea Utara.

Tiongkok juga melarang ekspor gas kondensat dan gas cair ke Korea Utara. Seperti dikutip dari laman berbahasa Mandarin, Secretchina.

Namun, kondom buatan Tiongkok sekarang justru menjadi komoditas laris dan banyak diselundupkan oleh pengusaha Tiongkok ke Korea Utara. Fenomena aneh ini mencerminkan sebuah realitas sosial di negara itu yang sudah tidak sempurna saat ini.

Media Inggris ‘The Sun’ melaporkan, seorang pengusaha Korea Utara yang sering mondar mandir ke Tiongkok mengungkapkan bahwa komoditas yang paling populer di Korea Utara sekarang adalah kondom. Bahkan banyak pejabat Korea Utara yang datang ke Tiongkok diam-diam, akan memborong kondom dan membawanya pulang ke Korea Utara untuk dibagikan kepada sanak famili sebagai kado.

Mengapa fenomena seperti ini bisa terjadi di negaranya Kim Jong-un?

Menurut orang dalam Jung-un, kondisi ini berawal dari strategi ‘lautan manusia’ yang dicetuskan oleh pemimpin besar Kim Jong-un. Strategi itu direncanakan untuk menciptakan ‘Pekerja Sosialis’ yang handal bagi pertahanan negara.

Maka mereka menghindari penurunan jumlah populasi bangsa Korea (Utara). Pemerintah Korea Utara mengeluarkan peraturan yang melarang pengendalian kelahiran termasuk aborsi.

Bahkan pemerintah menggolongkan kondom sebagai ‘benda cabul’ yang harus ditolak, jadi tidak diijinkan untuk mengimpornya. Seorang pengusaha Tiongkok yang berada di Pyongyang mengatakan bahwa jumlah pekerja seks di Korea Utara makin hari makin banyak, jadi permintaan kondom ikut naik.

Dia menjelaskan bahwa pemerintah Korea Utara memahami situasi di mana masyarakatnya membutuhkan alat kontrasepsi itu untuk mengendalikan kelahiran dan menghindari penyakit. Namun, para pejabat takut Kim Jong-un marah sehingga tidak berani memberikan saran. (Sinatra/waa)