Home Blog Page 1933

Ilmuwan Senior Keluar dari Google Atas Rencana Disensornya Mesin Pencari di Tiongkok

0

Seorang ilmuwan riset senior di Google berhenti setelah berita tentang sebuah proyek mesin pencari di Tiongkok bocor ke media.

Jack Poulson, yang bekerja untuk departemen penelitian dan intelijen mesin, mengakhiri pekerjaannya pada 31 Agustus, The Intercept melaporkan.

Kisah 1 Agustus oleh The Intercept tentang rencana-rencana Google untuk membangun mesin pencari yang disensor di Tiongkok menyebabkan kegemparan di perusahaan tersebut. Sumber-sumber membocorkan berita proyek tersebut, yang hanya diketahui oleh sebagian kecil karyawan.

Poulson membawa masalah ini kepada para manajernya. Dia memutuskan untuk mengundurkan diri pada pertengahan Agustus, melihat bahwa Google akan melanjutkan rencananya.

Dia tidak ingin terlibat dalam perusahaan yang akan menyensor informasi atas permintaan pejabat-pejabat Komunis Tiongkok, hanya untuk dapat masuk kembali ke pasar Tiongkok.

“Karena keyakinan saya bahwa perbedaan pendapat merupakan hal mendasar bagi demokrasi-demokrasi menjalankan fungsinya, saya terpaksa mengundurkan diri untuk menghindari kontribusi, atau keuntungan dari, terkikisnya perlindungan bagi para pembangkang yang berbeda pendapat,” tulis Poulson dalam surat pengunduran dirinya, yang diperoleh oleh The Intercept.

Mesin Pencarian Disensor Pertama Google di Tiongkok, 2006-2010

Agar Google memiliki akses ke pasar pencarian Tiongkok lagi, mereka harus mengatur server-server dan menyimpan data para pengguna di Tiongkok daratan sebagai tuan rumah. Pihak-pihak berwenang Tiongkok akan memiliki akses masuk ke data tersebut. Poulson khawatir situasi ini akan digunakan untuk menindas para pembangkang politik.

Google telah menuduh Tiongkok melakukan hal itu, ketika Google menemukan Tiongkok telah meretas akun-akun email para aktivis politik di server-servernya sebelum keluarnya mereka dari Tiongkok tahun 2010 dipublikasikan secara besar-besaran, menurut laporan dari The Wall Street Journal dan Spiegel Online.

“Saya melihat niat kita untuk menyerah pada penyensoran dan permintaan pengawasan dengan imbalan akses ke pasar Tiongkok sebagai penyitaan nilai-nilai dan posisi negosiasi pemerintah kita di seluruh dunia,” lanjut Poulson, dalam surat itu, melihat bagaimana perubahan keteguhan hati Google tersebut sebagai sebuah langkah yang bisa menjadi preseden buruk.

“Ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa negara-negara lain akan berusaha memanfaatkan tindakan-tindakan kita di Tiongkok untuk menuntut kepatuhan kita untuk mendukung permintaan-permintaan keamanan mereka.”

Google belum menjawab pertanyaan dari kelompok hak asasi manusia, wartawan, dan lainnya tentang perubahan arah Google untuk penyensoran. Para karyawan di dalam Google juga menerima kebisuan dari perusahaan ketika mencari jawaban tentang konsekuensi-konsekuensi etis proyek tersebut. Beberapa telah meninggalkan perusahaan bersama dengan Poulson.

Google telah dipuji ketika meninggalkan pasar Tiongkok pada tahun 2010. Langkah tersebut dipelopori oleh pendiri Google, Sergey Brin. Dia percaya keputusan tersebut atas pengalamannya menghabiskan tahun-tahun awal di bawah Uni Soviet, dan melihat “ciri-ciri khas” otoriter yang sama dari kontrol yang kejam di Tiongkok Komunis.

Google telah mengoperasikan mesin pencarian yang disensor di Tiongkok dari tahun 2006 hingga 2010. Seorang insinyur yang telah bekerja pada proyek tersebut telah menulis surat yang menyatakan penyesalannya dalam membantu Google atas kerja samanya dengan otoritas Tiongkok saat itu, dan menyarankan Google melawan untuk mundur.

Insinyur Google resmi Brandon Downey mengkritik rasionalisasi dasar Google karena pernah bekerja dengan otoritas Tiongkok. Dia menggambarkan keputusan perusahaan tersebut seperti ini:

“Lihatlah, Tiongkok sudah menyensor internet. Jadi mengapa kita tidak memberikan informasi pada masyarakat setidaknya apa yang bisa kita berikan, karena sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali?”

Dia menanggapi rasionalisasi (alasan pembuatan) tersebut seperti ini:

“Google telah melakukan ini sekali, dan berakhir dengan bencana.”

Dia juga menyampaikan permintaan maaf karena telah terlibat dalam proyek penyensoran pertama Google di Tiongkok.

“Saya ingin mengatakan saya menyesal telah membantu melakukan ini. Saya tidak tahu berapa banyak ini telah berkontribusi memperkuat dukungan politik untuk penyensoran rezim tersebut di RRT, meskipun itu salah. Hal itu tidak melakukan apa pun selain menguntungkan saya dan karir saya, dan itu sesuai dengan definisi klasik tentang perilaku yang menunjukkan kurangnya kededulian secara moral: saya telah mendapatkan segalanya dan sebagai imbalannya mungkin itu telah membuat kehidupan beberapa orang lain menjadi lebih buruk.” (ran)

https://www.youtube.com/watch?v=XYskDBnCmf4&t=3s

Kemenangan Sidang Pengadilan Simbol Tegaknya Kebebasan Berekspresi Hong Kong di Tengah Bertambahnya Tekanan Beijing

0

Setelah pertempuran hukum lima tahun di pengadilan Hong Kong, kemenangan besar dimenangkan untuk kebebasan berbicara, berkumpul, dan protes pada 31 Agustus.

Praktisi kelompok latihan spiritual Falun Gong, yang dilarang dan dianiaya di daratan Tiongkok, mengajukan gugatan pada tahun 2013 terhadap Departemen Kebersihan Lingkungan dan Makanan Hong Kong, Food and Environmental Hygiene Department (FEHD), yang biasanya mengawasi keamanan makanan di antara penjual makanan jalanan, telah mulai mengacu pada peraturan kesehatan publik untuk secara paksa memindahkan stan Falun Gong dari jalanan.

Pasal 104a undang-undang kesehatan masyarakat FEHD menetapkan bahwa mereka yang tidak mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak berwenang tidak diperbolehkan untuk menampilkan spanduk atau poster di wilayah pemerintah.

Dua penggugat Falun Gong berpendapat dalam gugatan mereka yang diajukan di Pengadilan Tingkat Pertama Hong Kong bahwa spanduk dan poster yang berkaitan dengan protes publik dan permohonan banding seharusnya tidak diatur di bawah aturan ini.

Setelah kalah dalam gugatan pada Oktober 2014, penggugat mengajukan banding. Pada 31 Agustus tahun ini, hakim Godfrey Lam Wan-Ho mengeluarkan keputusan penting yang menganggap pembatasan FEHD terhadap kebebasan berbicara, berkumpul, dan protes praktisi Falun Gong sebagai tidak konstitusional.

“Untuk waktu yang lama, di banyak daerah, spanduk adalah bagian penting dari kegiatan demonstrasi. Spanduk adalah cara penting bagi pengunjuk rasa untuk menyampaikan pesan mereka secara visual kepada publik. Dalam pandangan saya, membatasi tampilan spanduk secara serius melanggar kebebasan-kebebasan yang dijamin,” kata Lam dalam putusannya.

“Hak-hak dasar ini sangat berharga bagi masyarakat Hong Kong dan cara hidup Hong Kong. Semua tingkat pengadilan Hong Kong harus menggunakan interpretasi seluas-luasnya dan sepenuhnya melindungi individu,” tambahnya.

Keputusan tersebut juga menjelaskan bahwa FEHD tidak boleh memiliki kekuasaan tanpa batas atas hak bicara, berkumpul, atau protes-protes milik masyarakat.

Selama bertahun-tahun, para praktisi kelompok latihan spiritual Falun Gong telah mendirikan stan-stan di jalan-jalan Hong Kong, biasanya dilengkapi dengan pamflet dan poster, untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di daratan Tiongkok. Sejak tahun 1999, rezim komunis Tiongkok telah melarang latihan tersebut, bersamaan ratusan ribu praktisi ditangkap dan dipenjara secara sistematis karena keyakinan spiritual mereka. Popularitas kelompok tersebut, hingga 70 juta praktisi di Tiongkok daratan, menurut perkiraan resmi Beijing, telah membuat pemimpin Partai Komunis Tiongkok saat itu, Jiang Zemin, khawatir tentang cengkeraman kekuasaannya.

Di bawah pemerintahan terpisah Hong Kong, praktisi Falun Gong setempat bebas mempraktekkan keyakinan mereka.

Namun dengan meningkatnya gangguan daratan sejak kota tersebut dikembalikan ke kedaulatan Tiongkok pada tahun 1997, para praktisi Falun Gong menyaksikan kegiatan mereka semakin dibatasi oleh pemerintah Hong Kong.

Juru bicara Asosiasi Falun Dafa Hong Kong, Kan Hung-Cheung, memuji kemenangan sidang pengadilan tersebut sebagai kemenangan bagi semua masyarakat Hong Kong. “Putusan ini adalah pembelaan dasar untuk kebebasan berkumpul dan protes bagi masyarakat Hong Kong. Ini juga menjunjung hak para praktisi Falun Gong untuk mengadakan protes damai dan rasional,” kata Kan.

Kedua penggugat dalam gugatan tersebut juga menyatakan bahwa mereka menantikan untuk akhirnya dapat pergi ke stan-stan jalan mereka tanpa takut diganggu.

Albert Ho Chun-Yan, aktivis pro-demokrasi, mantan anggota legislatif, dan pengacara penggugat, percaya bahwa kemenangan tersebut menunjukkan bahwa itu tergantung kepada setiap masyarakat Hongkong untuk menjunjung kebebasan kota tersebut. “Di dalam sistem ada ruang bagi para pejabat untuk menggunakan kebijaksanaan dalam cara mereka menggunakan kekuatan mereka,” ungkapnya. “Jika mereka memiliki kecondongan politik, meskipun lembaga memiliki standar, mereka dapat menggunakan kekuasaan-kekuasaan sesuai kebutuhan yang diinginkan dalam sistem tersebut untuk membuat keputusan-keputusan yang tidak adil.”

aktivis pro demokrasi hong kong
Aktivis pro-demokrasi Hong Kong dan pengacara Albert Ho Chun-Yan. (Li Yi / The Epoch Times)

Anggota legislatif dan ketua Partai Demokrat saat ini Wu Chi-wai mengatakan dia mengagumi keuletan praktisi Falun Gong. “Kami telah bergantung pada para praktisi Falun Gong untuk bertahan dengan tekad, dengan benar berjuang untuk kebebasan berekspresi,” katanya.

sidang pengdailan pelanggaran hak asasi manusia di hong kong
Ketua Partai Demokrat Hong Kong, Wu Chi-wai. (Li Yi / The Epoch Times)

“Ini adalah putusan yang melindungi prinsip ‘satu negara, dua sistem,'” kata Teresa Chu, pengacara hak asasi manusia dan juru bicara untuk Kelompok Pengacara Hak Asasi Manusia Falun Gong di Taiwan. ‘Satu negara, dua sistem’ mengacu pada sistem pemerintahan otonom yang terpisah dari Beijing yang dijamin dalam Deklarasi Tiongkok-Inggris (Sino-British Declaration) yang ditandatangani oleh Tiongkok dan Kerajaan Inggris ketika kedaulatan Hong Kong diserahkan kembali ke Tiongkok pada tahun 1997.

“Orang-orang Hongkong harus dilindungi di bawah Undang-undang Dasar dan Undang-undang Hak-Hak Asasi,” katanya, mengacu pada konstitusi dan undang-undang hak asasi kota tersebut.

Secara terpisah, kelompok praktisi Falun Gong internasional baru-baru ini telah mengirim surat kepada parlemen Inggris yang merinci kekhawatiran mereka tentang hampir 100 praktisi Falun Gong di Hong Kong yang ditangkap, dituntut atau didenda secara tidak sah, mereka mengklaim.

Sebelumnya pada bulan Juli, anggota parlemen Inggris mengajukan sebuah surat kepada sekretaris luar negeri Inggris yang mendesaknya untuk berbicara kepada PBB tentang terkikisnya kebebasan sipil dan supremasi hukum di Hong Kong setelah hukuman yang diberikan kepada para pembuat undang-undang dan aktivis yang pro-demokrasi.

Surat permohonan banding Falun Gong untuk PM Inggris tersebut juga untuk mendiskusikan apa yang mereka anggap sebagai “bentuk penganiayaan [Tiongkok daratan] yang merembet ke Hong Kong.” (ran)

Amerika Beri Sanksi Perusahaan Tiongkok dan Rusia Mendanai Korea Utara

0

WASHINGTON / SEOUL – Amerika Serikat pada 13 September memberlakukan sanksi terhadap sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Tiongkok, CEO Korea Utara-nya, dan cabang Rusia, yang menuduh mereka memindahkan dana gelap ke Korea Utara yang melanggar sanksi-sanksi AS.

Sanksi-sanksi baru ini menargetkan Yanbian Silverstar Network Technology Co. yang berbasis di Tiongkok, kepala eksekutif Korea Utara Jong Song Hwa, dan cabang perusahaan yang berbasis di Rusia, Volasys Silver Star, Departemen Keuangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Tindakan ini dimaksudkan untuk menghentikan aliran pendapatan gelap ke Korea Utara dari para pekerja teknologi informasi luar negeri yang menyamarkan identitas mereka yang sebenarnya dan bersembunyi di balik perusahaan-perusahaan ternama, nama-nama palsu, dan warga negara ketiga,” kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

Mnuchin memperingatkan perusahaan di seluruh dunia “untuk mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa mereka tanpa disadari telah mempekerjakan para pekerja Korea Utara untuk proyek-proyek teknologi.”

Kementerian luar negeri Korea Selatan mengatakan langkah tersebut sejalan dengan tekad Amerika Serikat dalam mempertahankan sanksi untuk mencapai denuklirisasi lengkap dari semenanjung Korea saat melakukan dialog.

Pada Februari 2013, Washington telah menjatuhkan sanksi pada sejumlah bisnis Tiongkok yang membantu Korea Utara dengan program senjata nuklirnya. Di antara mereka adalah BST Technology and Trade Company, China Precision Machinery Import and Export Corporation, Dalian Sunny Industries, dan Poly Technologies Incorporated.

Pemerintahan Trump telah mempertahankan tekanan sanksi pada Pyongyang dalam upaya untuk meyakinkan Korea Utara agar menyerahkan senjata nuklirnya, yang merupakan ancaman bagi Amerika Serikat.

Trump telah bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada bulan Juni di KTT di Singapura di mana Kim setuju dalam kesepakatan-kesepakatan luas untuk bekerja menuju denuklirisasi di semenanjung Korea. Namun Korea Utara tidak memberikan indikasi bahwa pihaknya bersedia menyerahkan senjatanya secara sepihak, seperti yang diminta oleh pemerintahan Trump.

Washington juga menuduh Rusia melanggar sanksi-sanksi PBB terhadap Korea Utara dengan memberikan izin kerja kepada para pekerja Korea Utara meskipun Rusia menyangkal tindakan-tindakan semacam itu.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menuduh Moskow pada hari Kamis karena berusaha menutupi pelanggaran sanksi-sanksi PBB terhadap Korea Utara oleh orang-orang Rusia.

Awal bulan ini, Washington telah menuduh dan memberi sanksi kepada Park Jin Hyok dan perusahaan ternama yang berbasis di Tiongkok tempat dia bekerja, Chosun Expo, selama serangan cyber ransomware global WannaCry tahun 2017 dan serangan cyber pada tahun 2014 di Sony Corp.

Park bekerja sebagai bagian dari tim peretas, yang dikenal sebagai Lazarus Group, untuk mencoba menerobos beberapa bisnis AS, termasuk kontraktor pertahanan Lockheed Martin Corp, pejabat AS mengatakan, meskipun tidak ada bukti perusahaan tersebut telah diterobos.

Kantor berita KCNA milik pemerintah Korea Utara membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Park “tidak ada.” (ran)

Penjahat dan Koruptor Diduga Manfaatkan Program Kewarganegaraan Golden Visa Eropa

0

EpochTimesId — Sebuah isu baru terkait status kewarganegaraan untuk orang-orang kaya dari sejumlah negara kini menjadi perhatian di Parlemen Uni Eropa. Akhir-akhir ini ada tren dimana orang-orang yang tampaknya anggota kelas menengah Rusia, tiba-tiba membawa sejumlah besar uang yang dibutuhkan untuk ‘membeli kewarganegaraan’.

Komisaris Kehakiman Uni Eropa, Vera Jourova, yang berasal dari Republik Ceko, berada di barisan terdepan dalam upaya untuk menutup celah itu. Kelemahan dalam sistem yang dia takutkan, dapat membiarkan para penjahat bebas berkeliaran di Eropa.

“Ini adalah masalah besar ketika seorang warga Rusia yang telah bekerja seumur hidupnya di manajemen menengah atau senior, di mana gaji tidak terlalu tinggi, tiba-tiba memiliki uang untuk membeli kewarganegaraan di Malta. Uni Eropa tidak harus menjadi tempat yang aman bagi para penjahat, pelaku korupsi, dan pemilik uang kotor. Kami tidak ingin ada ‘trojan horse’ (kuda troya) di UE,” kata Vera Jourova.

Baru-baru ini bahkan bukan hanya warga Rusia, tetapi juga semakin banyak pengusaha Tiongkok yang telah mengambil keuntungan dari ‘skema residensi’ itu, untuk mengamankan pijakan di Eropa.

Di Portugal, yang menawarkan kewarganegaraan dengan imbalan investasi besar dalam sektor properti, menerima 3.890 pengajuan program sejak 2012. Data itu disampaikan oleh perusahaan ‘real estate’, Knight Frank.

Sementara itu di Hongaria, yang membatalkan program kontroversialnya pada 2017 setelah empat tahun beroperasi, menerima 15.754 warga Tiongkok. Mereka diberikan izin tinggal permanen dengan biaya 1,6 miliar euro (26,6 triliun rupiah).

Komisi Uni Eropa, yang bertindak sebagai lembaga eksekutif, tidak memiliki kekuatan untuk melarang ‘Golden Visa’ sepenuhnya. Akan tetapi, mereka dapat mengambil tindakan legislatif untuk memperkuat syarat dan ketentuan yang melekat pada program masing-masing negara, dengan alasan keamanan.

Para juru kampanye anti-korupsi juga telah memperingatkan bahwa skema-skema itu membuat Eropa terbuka lebar bagi para penjahat, seperti pencuci uang. Mereka mendapatkan perjalanan tanpa hambatan untuk melintasi benua, dengan paspor kedua, dan tempat berlindung yang aman untuk melarikan diri.

Sebuah lembaga anti korupsi, ‘The Organised Crime and Corruption Reporting Project’ mengatakan bahwa program ‘Golden Visa’ mewakili ancaman potensial terhadap perang melawan korupsi lintas batas dan harus dibatasi.

Peneliti di organisasi nonprofit itu menambahkan bahwa tanpa pemeriksaan integritas yang memadai di tempat asal, mereka akan mendapat pintu belakang. Itu merupakan pintu belakang yang mudah diakses oleh koruptor, dan terancam menimbulkan kerusuhan di Eropa.

Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan para pejabat akan menyajikan laporan tentang tindakan yang tepat di bidang ini. Laporan itu akan disertai dengan panduan untuk negara-negara Anggota, termasuk pada pemeriksaan latar belakang yang diperlukan untuk pelamar ‘Golden Visa’ pada akhir tahun 2018.

Program kewarganegaraan tersebut dikenal dengan nama, ‘Visa Emas’, selama ini memungkinkan pengusaha kaya raya untuk secara efektif membeli kewarganegaraan di sejumlah negara-negara Uni Eropa. Namun, program itu kini meredup dan semakin kehilangan kemilau mereka di tengah meningkatnya kekhawatiran atas campur tangan Rusia dalam sektor politik di Eropa.

Hubungan Eropa dengan Moskow kini terus memburuk, setelah serangan racun pelumpuh saraf Novichok, di Salisbury, Inggris. Sehingga negara-negara Eropa kini semakin ketat dalam menyaring kalangan oligarki untuk masuk Eropa. Mereka ‘memikirkan kembali’ kebijakan-kebijakan kewarganegaraan yang memungkinkan kaum berduit dunia, untuk lolos dengan bebas ke Eropa.

Pejabat Uni Eropa menjanjikan tindakan keras terhadap skema tersebut pada akhir tahun. Akan tetapi, banyak negara Eropa mengalami konflik internal oleh serangkaian kontroversi tentang siapa yang diuntungkan dari kebijakan imigrasi itu.

Kini hanya ada kurang dari separuh negara Uni Eropa yang menawarkan beberapa bentuk uang tunai untuk program kewarganegaraan. Tentunya diimbangi dengan persyaratan dan pemeriksaan yang dilakukan pada individu yang sangat bervariasi di seluruh benua.

Dalam banyak kasus, pelamar ‘Visa Emas’ tidak harus memenuhi kriteria dasar yang diperlukan bagi warga negara lain yang kurang mampu, untuk menjadi warga negara. Syarat dasar tersebut diantaranya termasuk lulus tes bahasa, dan berkomitmen untuk tinggal jangka panjang.

Beberapa skema, seperti yang dioperasikan di Portugal, sebagian besar dibuat untuk membantu mendorong lesunya ekonomi Eropa yang berjuang untuk keluar dari kegelapan krisis keuangan sejak tahun 2008.

Mereka mengizinkan orang asing yang kaya untuk melakukan investasi di negara Eropa, baik dengan mendirikan bisnis atau membeli properti yang mahal. Itu sebagai imbalan untuk menerima visa atau kewarganegaraan, yang memberi mereka akses penuh ke seluruh UE.

Tetapi sejumlah besar penerima manfaat adalah warga Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Vladimir Putin. Itu adalah sesuatu yang memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Eropa dan anggota Parlemen Uni Eropa.

Tujuan yang paling populer adalah pulau kecil di laut Mediterania, Malta, dimana hanya dengan investasi 1,15 juta euro (19,3 miliar rupiah), pengusaha dapat memperoleh kewarganegaraan. Bahkan ada kemudahan lainnya, dimana anggota keluarga dapat ditambahkan juga menjadi warga negara dengan membayar biaya tambahan masing-masing 25.000 hingga 50.000 euro.

Setidaknya ada tiga miliarder Rusia yang masuk dalam ‘daftar Kremlin’, disebut oleh AS memiliki paspor Malta melalui program ‘Golden Visa’. Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut ketiga orang itu sangat dekat atau terkait secara pribadi dengan Putin. Mereka adalah Arkady Volozh, Boris Mints, dan Alexander Nesis.

Siprus, pulau lain yang kaya dengan sinar matahari, juga merupakan tempat perlindungan aman bagi orang Rusia yang melarikan diri dari musim dingin Moskow yang sangat dingin. Negara itu telah meraup sekitar 4,8 miliar euro (sekitar 96,2 triliun rupiah) dari penjualan ratusan golden visa, menurut laporan AFP. (NICK GUTTERIDGE/The Epoch Times/waa)

New York Salip London Jadi Pusat Keuangan Terbaik Dunia

0

EpochTimesId – Kota New York, Amerika Serikat berhasil menyalip London di Inggris sebagai pusat keuangan paling menarik di dunia. Demikian hasil survei yang dirilis pada Rabu (12/9/2018) waktu Amerika.

Nampaknya, perubahan peta itu disebabkan oleh Keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, yang menghasilkan ketidakpastian stabilitas kerjasama antara Inggris dengan negara-negara Eropa lainnya. Sehingga membuat sejumlah bank ternama dunia mengalihkan operasional mereka keluar dari London, untuk mempertahankan akses ke pasar tunggal Eropa.

Brexit menimbulkan tantangan terbesar bagi industri keuangan Kota London sejak krisis keuangan 2007-2009. Karena itu mungkin berarti bank dan perusahaan asuransi akan kehilangan akses ke UE, blok perdagangan terbesar di dunia.

New York mengambil tempat pertama dalam survei, diikuti oleh London, Hong Kong dan Singapura. Fakta itu terungkap dalam survei ‘the Z/Yen global financial centers index’, yang menempatkan peringkat 100 pusat keuangan dunia pada faktor-faktor seperti infrastruktur dan ketersediaan staf berkualitas.

Paspor Inggris di depan bendera Uni Eropa. (Matt Cardy/Getty Images/The Epoch Times)

London Turun Peringkat Akibat Brexit Tidak Menentu
Peringkat London turun delapan poin dari enam bulan lalu. Ini adalah penurunan terbesar di antara pesaing teratas. Penulis survei mengatakan penurunan mencerminkan dampak ketidakpastian kesepakatan kerjasama Inggris dan Uni Eropa, setelah Inggris resmi meninggalkan UE.

“Kami semakin dekat dan lebih dekat untuk hari keluar dari Uni Eropa, dan kami masih tidak tahu apakah London akan dapat berdagang dengan semua pusat keuangan Eropa lainnya,” kata Mark Yeandle, co-creator the indeks, kepada Reuters.

“Ketakutan kehilangan bisnis dengan pusat-pusat (keuangan) lain mendorong sedikit penurunan dan orang-orang khawatir tentang daya saing London.”

Sejak Inggris memilih meninggalkan UE dalam jejak pendapat lebih dari dua tahun lalu, beberapa perusahaan keuangan paling kuat di dunia di London telah mulai memindahkan staf ke negara UE lainnya. Upaya itu untuk mempertahankan aliran perdagangan lintas batas yang akan datang setelah 2019.

Lapangan Kerja Eksodus dari London
Sekitar 5.000 posisi pekerjaan diperkirakan akan digeser atau dibuat di Uni Eropa daripada di London, pada Maret tahun depan. Itu adalah saatnya Inggris keluar dari Uni Eropa secara resmi. Data itu diperoleh dalam sebuah studi oleh Reuters yang diterbitkan pada Maret lalu.

Kepala distrik keuangan Kota London memperkirakan pada Juli, bahwa ada 3.500 hingga 12.000 pekerjaan pada sektor keuangan akan pergi karena Brexit.

Tahun lalu juga terjadi peningkatan jumlah bank yang mengatakan, bahwa mereka berencana untuk mendirikan anak perusahaan baru di UE setelah Brexit. Sebagian besar bank AS, Inggris, dan Jepang mengatakan mereka akan membangun basis operasi di Frankfurt, Paris, atau Dublin.

Sentra Keuangan Eropa lainnya juga bergerak di peringkat global. Zurich naik ke posisi sembilan dari peringkat 16, pada enam bulan lalu. Frankfurt naik ke-10 dari posisi ke-20, dan Amsterdam naik ke posisi ke-35 dari posisi ke-50.

“London dan New York telah lama bersaing untuk posisi teratas indeks ini dan ketidakpastian tentang bentuk masa depan Brexit kemungkinan menjadi faktor penentu dalam posisi terbaru mereka dalam daftar peringkat,” kata Miles Celic, kepala eksekutif grup pelobi TheCityUK. “Dalam dunia yang kompetitif, kita tidak bisa puas diri.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tingkat Pengangguran di Korea Selatan Mencapai Angka Tertinggi Sejak Krisis Keuangan Global

0

Epochtimes.id- Tingkat pengangguran Korea Selatan naik ke level tertinggi selama delapan tahun pada bulan Agustus karena upah minimum wajib naik. Angka ini menyebabkan memburuknya frustrasi kebijakan ekonomi untuk Presiden Moon Jae-in yang rating dukungan berada pada titik terendah sejak dilantik.

Tingkat pengangguran naik menjadi 4,2 persen pada Agustus dari 3,8 persen pada Juli. Jumlah angka pengangguran naik 134.000 orang dari tahun sebelumnya.

Ini adalah kinerja pasar terburuk sejak Januari 2010, ketika ekonomi masih belum pulih dari krisis keuangan global, ketika 10.000 lapangan pekerjaan hilang. Jumlah keseluruhan orang yang dipekerjakan meningkat hanya 3.000 – juga yang terburuk sejak Januari 2010.

Laporan pekerjaan yang semakin memburuk setiap bulan telah memicu reaksi publik, dengan rating dukungan kepada Presiden Moon Jae-in jatuh di bawah 50 persen untuk pertama kalinya pada 7 September.

Sebuah survei mingguan Gallup Korea yang dirilis pada 7 September menunjukkan dukungan Moon turun 4 persentase poin menjadi 49 persen, terendah sejak ia menjabat pada Mei 2017.

“Pada tingkat ini, kita mungkin tidak melihat keuntungan dalam jumlah yang dipekerjakan pada bulan September atau bulan setelah itu,” kata Oh Suk-tae, seorang ekonom di Societe Generale.

Oh Suk-tae, ekonom di Korea Development Institute, sebuah lembaga think tank yang dikelola negara, percaya kenaikan 16 persen tahun ini dalam upah minimum – lompatan terbesar dalam hampir dua dasawarsa – membuat pengusaha enggan membuka lapangan pekerja.

“Presiden harus bertanggung jawab untuk ini, tidak ada yang bisa mengubah tren kecuali bos mengubah pikirannya tentang kenaikan upah minimum,” kata Oh.

Data Statistik Korea menunjukkan tingkat partisipasi angkatan kerja sedikit menurun menjadi 63,4 persen dari 63,6 persen pada Juli, karena lebih banyak pekerjaan yang hilang daripada dibukanya lapangan kerja.

Oleh Shin-hyung Lee/Reuters

 

Dalam Perang Perdagangan AS-Tiongkok, Vietnam Bersiap Memperoleh Manfaat

0

Ketika Amerika Serikat mempertimbangkan untuk menerapkan tarif-tarif lebih lanjut terhadap Tiongkok di tengah ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, perusahaan asing yang beroperasi di Tiongkok mengalihkan produksi ke tetangga selatannya, Vietnam. Perselisihan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut dapat membuktikan keuntungan yang signifikan bagi ekonomi Vietnam, yang tahun ini mencapai tingkat pertumbuhan tertinggi dalam delapan tahun.

Data resmi yang diterbitkan oleh otoritas Vietnam menunjukkan bahwa PDB negara itu telah tumbuh sebesar 7,1 persen pada paruh pertama tahun 2018, dan rata-rata ekspornya melonjak dari 17 persen pada tahun 2017 hingga 20 persen hingga Juni ini.

Investasi langsung asing (FDI) ke Vietnam meningkat 9,2 persen dari Januari hingga Agustus di 2017 menjadi $11,25 milyar pada periode yang sama tahun ini, kementerian investasi Vietnam mengatakan bulan lalu.

Karena faktor-faktor geostrategis dan komersial, Vietnam tidak mungkin menjadi target perang perdagangan Trump, meskipun memiliki surplus perdagangan senilai $40 miliar dengan Amerika Serikat, kata Bill Stoops, kepala investasi dari Dragon Capital.

Tekanan meningkatnya biaya yang terkait dengan tarif Washington di Tiongkok kemungkinan akan menarik perusahaan-perusahaan asing ke Vietnam. “Bahkan Tiongkok mungkin mulai menggeser lebih banyak produksinya ke Vietnam,” kata Stoops kepada CNBC pada 12 September. “Ini adalah jenis tren yang bisa kita lihat.”

Mengingat tingkat pertumbuhan ekonomi Vietnam, juga tidak mungkin menderita banyak dari rencana Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga selama 12 bulan ke depan.

“Jika AS tidak dapat menutup kerugian impor-impor Tiongkok yang lebih rendah melalui dukungan kembali produksi skala besar, maka kondisi permintaan yang kuat di AS harus dipenuhi dari sumber alternatif,” kata Dwyfor Evans, kepala strategi makro Asia Pasifik di State Street Global Markets, mengatakan pada CNBC 10 September. “Saya tidak akan mengimpor mainan dari Tiongkok. Sebaliknya, saya akan mengimpor dari Vietnam, jadi perang dagang dan proteksionisme benar-benar berakhir sebagai hal yang positif bagi Vietnam.”

Compal Electronics, produsen desain asli Taiwan, sedang meningkatkan kapasitas produksi di Vietnam. Techtronic Industries Company Ltd., produsen peralatan listrik Taiwan, sedang meningkatkan produksinya di negara-negara berbiaya rendah dan Amerika Serikat. Jalur produksi Vietnam tidak akan terpengaruh oleh tarif-tarif AS.

Biaya-biaya produksi di Vietnam saat ini lebih rendah daripada di Tiongkok, yang telah membuatnya menjadi tuan rumah investasi asing yang semakin populer selama dekade terakhir. Tarif-tarif AS di Tiongkok hanya akan mengintensifkan tren ini dengan semakin meningkatkan biaya untuk barang-barang yang diproduksi di Tiongkok.

“Banyak perusahaan yang sedang relokasi,” kata Robert Subbaraman, kepala ekonomi pasar berkembang di Nomura, kepada CNBC. “Aliran masuk FDI, khususnya, telah sangat kuat dan telah memberikan keseimbangan dukungan pembayaran yang baik untuk Vietnam.” (ran)

https://www.youtube.com/watch?v=X9J-MX8QL1Y&t=89s

Bagaimana Rencana Tiongkok Mengembangkan Perumahan Sewa Menjadi Bumerang

0

BEIJING / HANGZHOU – Pemimpin Tiongkok Xi Jinping berjanji untuk meningkatkan pasokan perumahan sewa tahun lalu, jutaan anak muda Tiongkok berharap menemukan rumah yang pada akhirnya yang mereka mampu sanggupi.

Namun inisiatif pemerintah tersebut memiliki efek yang tidak diinginkan: lonjakan investor properti ke pasar sewa yang secara dramatis telah menaikkan harga.

Musim panas ini, harga sewa di kota-kota besar Tiongkok melonjak dalam dua digit, memaksa orang-orang yang rezim Tiongkok janjikan untuk dibantu, banyak dari mereka pekerja kerah putih atau lulusan perguruan tinggi baru, untuk turun ke flat-flat yang lebih kecil dan pindah ke lingkungan yang kurang diinginkan.

Perusahaan-perusahaan menyiram dengan dana investor, seperti Ziroom dan 5I5J, telah secara agresif mengembangkan ratusan ribu rumah sewa dalam setahun terakhir.

Namun rumah-rumah tersebut tidak murah, meskipun pasokan meningkat. Rata-rata sewa di Beijing melonjak 21,16 persen di bulan Agustus, dibandingkan dengan 3,12 persen setahun sebelumnya, data dari China Real Estate Association (CREA) menunjukkan. Tren serupa terlihat di kota-kota besar Tiongkok lainnya.

Pada tahun 2017, Wang Zhilu, 23 tahun, menyewa sebuah kamar di lingkungan Beijing tingkat menengah seharga 3.000 yuan ($437) sebulan. Sekarang, ia membayar 4.500 yuan ($656) untuk sebuah kamar di area yang sama.

Melonjaknya harga sewa telah memicu frustrasi masyarakat luas karena biaya hidup melonjak di kota-kota, melampaui pertumbuhan gaji bagi kebanyakan orang.

“Sewa sekarang menghasilkan sekitar 30 persen dari gaji saya sementara kondisi rumah saya lebih buruk,” kata Tian Enyu, seorang manajer kantor yang berusia 35 tahun di Beijing.

Setidaknya 19 ibu kota provinsi telah melihat harga sewa melonjak musim panas ini, dengan Chengdu di Provinsi Sichuan memposting kenaikan tahun-ke-tahun terbesar sebesar 32,95 persen pada bulan Agustus, menurut CREA.

Ekspansi Agresif

Para investor telah menumpuk ke sektor perumahan sewa.

Ziroom, yang dimiliki oleh Zuo Hui, ketua broker real estat Tiongkok, Lianjia, telah mengumpulkan 4 miliar yuan ($583 juta) pada bulan Januari dari para investor termasuk Tencent Holdings, Warburg Pincus, dan Sequoia Capital.

Dana investasi yang dimiliki pemerintah Singapura, GIC, telah meluncurkan dana ventura 4,3 miliar yuan ($626 juta) pada Nova Property Investment di bulan Mei untuk memperoleh apartemen sewa di kota-kota seperti Beijing dan Shanghai.

Tiger Global Management, perusahaan investasi global yang berbasis di AS, memimpin putaran pembiayaan senilai $70 juta pada Juni untuk Danke, operator flat sewaan yang berbasis di Beijing.

Ziroom memiliki sekitar setengah juta kamar di Tiongkok dan menguasai pangsa pasar 30 persen pada akhir tahun 2017, menurut perhitungan Reuters berdasarkan laporan April oleh situs berita industri pariwisata Tiongkok, Meadin.com.

Xiangyu, unit sewa yang dimiliki oleh 5I5J, adalah mendekati yang kedua dengan 27 persen bagian.

Sekitar 1,66 juta kamar dimiliki atau dikelola oleh perusahaan-perusahaan penyewaan dan pengembang pada akhir tahun lalu, menurut Meadin.

Ziroom dan Xiangyu biasanya merupakan unit sumber dari para pemilik properti. Mereka kemudian merenovasi properti-properti tersebut dan menyewakannya dengan harga premium, yang oleh beberapa ahli disebut “upgrade paksa” bagi para penyewa.

“Perusahaan-perusahaan ini sangat agresif dalam mendapatkan flat-flat tahun ini,” kata Yu Runze, yang menyewa apartemen dua kamar tidurnya di Beijing ke Ziroom seharga 7.800 yuan ($1.136) sebulan pada bulan Mei setelah menolak tawaran dari Xiangyu.

Sewa yang dikenakan Xiangyu sering menggandakan harga yang dibayarkan kepada para pemilik flat untuk properti-properti mereka, kata Zhang Yongjing, mantan agen properti di 5I5J di ibukota provinsi Shanxi utara, Taiyuan.

Reuters tidak dapat menghubungi Ziroom untuk komentar. 5I5J tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Kelalaian Kecil

Saat raksasa sewa telah dituduh menaikkan harga, kurangnya peraturan berarti bahwa para regulator memiliki kekuatan terbatas untuk bertindak atau menegakkan aturan yang ada, menurut para analis properti dan sumber pemerintah.

Pada bulan Agustus, otoritas perumahan Beijing memerintahkan perusahaan-perusahaan penyewaan untuk berhenti membuat daftar sewa di atas harga pasar menggunakan dana yang diperoleh dari bank-bank dan saluran keuangan lainnya.

Namun, ia tidak mengambil tindakan terhadap perusahaan yang diyakini menggunakan praktik-praktik semacam itu.

Sumber kementerian perumahan juga mengatakan badan tersebut tidak memiliki sistem pelacakan sewa resmi

Beberapa analis juga menyalahkan kekurangan yang berkelanjutan tentang pasokan sewa untuk permintaan sewa yang tinggi tersebut.

Rumah sewa publik yang didanai pemerintah terbatas, dengan pasokan lahan secara keseluruhan menyusut di kota-kota terbesar Tiongkok di tengah kontrol populasi yang lebih ketat.

Ada 900.000 rumah yang secara teknis tersedia untuk disewa di Beijing, menurut Hu Jinghui, mantan wakil presiden di 5I5J, tetapi pemilik rumah Tiongkok lebih suka membiarkannya kosong dan menunggu nilai investasi mereka meningkat seiring waktu.

Pemerintah tidak mempublikasikan tingkat kekosongan rumah secara resmi.

Kementerian Perumahan dan biro statistik tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Kebangkrutan yang Langka

Pertumbuhan yang cepat di sektor ini dengan sedikit kendali regulasi telah menciptakan risiko keuangan yang tidak terduga.

Dingjia, perusahaan penyewaan yang berbasis di Hangzhou, mengalami gangguan pada Agustus karena apa yang disebut eksekutifnya sebagai ekspansi pasar yang agresif, menandai kebangkrutan pertama yang terkenal di sektor ini.

Untuk memastikan tersalurnya properti, Dingjia sering membayar pemilik rumah lebih dari harga sewa pada akhir penutupan. Seorang penyewa bermarga Lu mengatakan kepada Reuters bahwa dia menyewa dari Dingjia tahun ini seharga 4.700 yuan ($685) per bulan, tetapi Dingjia membayar kepada pemilik apartemen 5.600 yuan ($816).

Panggilan telepon berulang ke Dingjia tidak dijawab.

Lu diminta oleh Dingjia untuk menandatangani kontrak pinjaman konsumen selama setahun dengan platform pinjaman Tiongkok, Aishangjie, untuk membayar uang sewanya.

Setelah Dingjia bangkrut, Lu terjebak dengan sisa pembayaran utang 23.500 yuan ($3.423) karena pemiliknya berhenti menerima pembayaran sewa.

Tidak jelas apakah pemerintah akan bertindak di pasar sewa mengingat janji Xi Jinping untuk mengembangkan sektor ini.

Seorang sumber di salah satu dari empat bank besar Tiongkok, yang meminta tidak disebut namanya, mengatakan bank belum menerima panduan untuk memperketat pembiayaan untuk sektor ini.

Sumber yang dekat dengan pemerintah, yang juga meminta anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak mengetahui adanya perubahan besar dalam kebijakan meskipun risiko meningkat.

“Pasar tidak seimbang atau transparan,” kata seorang sumber di Kementerian Tanah dan Sumber Daya. (ran)

Pengendalian Rokok Menjadi Prioritas Dikarenakan Tingginya Jumlah Anak dan Perempuan Terdampak

0

Epochtimes.id-  Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara acara 12th Asia Pacific Conference on Tobacco or Health (APACT12th) di Nusa Dua, Bali. Tema yang diangkat yaitu “Pengendalian Tembakau untuk Pembangunan Berkelanjutan: Memastikan Lahirnya Generasi Sehat.”

Acara ini digelar sebagai bentuk komitmen negara-negara Asia Pasifik dalam upaya pengendalian tembakau yang semakin mengkhawatirkan khususnya di Indonesia.

Menteri Yohana dalam sambutannya mengatakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), telah menetapkan pengendalian rokok sebagai salah satu program prioritas. Hal ini disebabkan tingginya jumlah anak yang terkena dampak bahaya rokok di Indonesia.

Menurut Yohana, sebanyak 2-3 dari 10 anak Indonesia usia 15-19 tahun merupakan perokok aktif (Kemenkes, 2017). Jumlah perokok usia anak (di bawah usia 18 tahun) juga meningkat dari 7,2% pada 2013 menjadi 8,8% pada 2016.

“Fakta yang juga mengkhawatirkan, yaitu 34,71% anak usia 5-17 tahun diketahui menghisap lebih dari 70 batang rokok perminggu (SUSENAS, 2016),” ungkapnya dengan tema ‘Peluang dalam Menerapkan Kebijakan Pengendalian Tembakau untuk Pembangunan Berkelanjutan, Melindungi Generasi Muda dan Memberdayakan Perempuan.’

Menteri Yohana juga menambahkan, bahwa sekitar 33% siswa laki-laki dan 17% dari seluruh jumlah siswa di Indonesia, merokok untuk pertama kali pada usia di bawah 13 tahun, umumnya di bangku sekolah dasar (Kemenkes, 2016).

Selain itu, sekitar 49% atau 43 juta dari total 87 juta anak di Indonesia telah terpapar asap rokok (perokok pasif). Sekitar 11,4 juta atau 27% diantaranya, merupakan anak berusia di bawah 5 tahun atau balita (Kemenkes, 2016).

Menteri asal Papua ini menuturkan tembakau maupun rokok merupakan zat berbahaya, yang berdampak buruk bagi kesehatan anak di masa depan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Dampak penggunaan rokok akan dirasakan 15-20 tahun mendatang, saat anak menginjak usia produktif.

Sebanyak 225.700 orang meninggal dunia setiap tahun akibat rokok di Indonesia, dan 7% nya, atau sekitar 15.844 orang adalah perempuan (Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia, 2018).

Hal ini membuktikan bahwa tidak hanya anak, perempuan juga termasuk kelompok rentan, yang menjadi second-hand smoke (perokok pasif) dan berisiko sama bahayanya dengan first-hand smoke (perokok aktif).

“Untuk itu, perlindungan terhadap dampak tembakau tidak hanya ditargetkan kepada anak, tetapi juga kepada perempuan,” ujar Menteri Yohana.

Kemen PPPA terus mendorong pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak serta meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan melalui pengarusutamaan gender dan pengarusutamaan hak anak.

Mengingat perempuan merupakan kunci dalam mencetak generasi emas yang sehat dan berdaya saing di masa mendatang, perempuan harus berdaya dan mampu melindungi diri maupun anak dan keluarganya dari bahaya rokok.

Terkait pengendalian rokok, Kemen PPPA telah melakukan Kampanye “Anak Indonesia Hebat Tanpa Rokok” sejak tahun 2017, yang diikuti ribuan anak usia 13-17 tahun.

Sejak 2006, Kemen PPPA telah membuat kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) dan pada tahun 2010 direvitalisasi. Saat ini sedang disusun Peraturan Presiden (Perpres) mengenai KLA.

Melalui kebijakan ini, pemerintah daerah didorong untuk meningkatkan pembangunan berbasis Hak Anak. Ada 24 Indikator untuk mewujudkan KLA, salah satunya adalah pengendalian tembakau melalui kawasan tanpa rokok (KTR), serta pelarangan iklan, promosi, dan sponsor rokok. Hal ini akan mendorong setiap daerah di Indonesia untuk membatasi rokok.

Hingga saat ini, 389 kabupaten/kota di seluruh Indonesia telah menginisiasi menuju KLA dan hampir separuhnya telah memiliki regulasi terkait pengaturan rokok.

Terdapat lima target strategi kebijakan KLA, terkait pengendalian rokok, yaitu langsung ke anak, dengan melatih Forum Anak (FA) menjadi Pelopor dan Pelapor (2P), melalui keluarga dengan dibangunnya Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), melalui Sekolah, dengan kebijakan Sekolah Ramah Anak (SRA); melalui lingkungan dimana ruang2 publik juga merupakan KTR, serta melalui Daerah dengan mendorong terwujudnya KLA.

Porgram KLA ini diharapkan dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) dan Indonesia Layak Anak di pada 2030 mendatang. (asr)

Data Tiongkok Menunjukkan Tekanan Ekonomi Meskipun Output Mencengangkan

0

BEIJING – Pertumbuhan Tiongkok akan semakin dingin dalam beberapa bulan mendatang, dengan rentetan data ekonomi Agustus yang sedikit menghalau pandangan bahwa permintaan domestik melunak dan langkah-langkah dukungan pemerintah akan membutuhkan waktu untuk berkontribusi.

Sementara output industri dan pembacaan penjualan ritel pada 14 September lebih baik dari yang diharapkan, sebagian besar indikator lain selama seminggu terakhir lebih suram, dengan alat ukuran investasi utama mengalami kejatuhan dengan pertumbuhan kredit yang meluas dan tingkat rendah terbaru menjadi yang paling lambat dalam catatan.

Dua benteng pertahanan ekonomi lainnya juga mulai terlihat sedikit goyah, dengan ekspor diperkirakan akan menyerah pada bobot kumulatif karena tarif-tarif AS dan sektor properti sedang kehilangan pijakan dari bulan Juli.

“Kami percaya ekonomi Tiongkok secara keseluruhan terus melambat, dan ini bisa memburuk dalam beberapa bulan mendatang,” kata ekonom di perusahaan jasa keuangan Nomura dalam sebuah catatan.

Nomura dan pengamat Tiongkok lainnya mengharapkan langkah-langkah peningkatan pertumbuhan dari Beijing dalam beberapa bulan mendatang untuk melindungi ekonomi dan mengatasi perang perdagangan AS, tetapi beberapa memperingatkan tingkat utang yang tinggi dapat memberi para pembuat kebijakan sedikit ruang untuk rangsangan pendorong daripada di masa lalu.

Harapan Kosong

Di permukaan, dua titik terang dalam data Agustus adalah output industri dan penjualan ritel, yang mengangkat lebih tinggi dari perkiraan.

Sebagian besar ekonom, bagaimanapun, percaya bahwa pencapaian-pencapaian tersebut tidak mungkin dipertahankan, dengan kondisi bisnis di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut diperkirakan akan memburuk sebelum mereka menjadi lebih baik.

Produksi industri naik 6,1 persen dari tahun sebelumnya, Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) mengatakan, sebuah pertanda lebih baik daripada Juli.

Penjualan ritel naik 9,0 persen, didorong oleh perhiasan dan peralatan rumah tangga. Analis memperkirakan 8,8 persen, tidak berubah dari bulan Juli dan tidak jauh dari yang terendah 15 tahun.

Pemeriksaan lebih dekat dari kedua seri data, bagaimanapun, menunjukkan tanda-tanda kelemahan yang mendasar.

Ekspor industri tampak solid, tetapi para analis percaya perusahaan-perusahaan telah mengeluarkan produk dengan cepat, atau “front loading” (mengatur paling produktif di awal dan mengecil selama durasi) untuk mengalahkan tarif AS, meningkatkan risiko kemerosotan di akhir tahun.

Produksi barang-barang utama seperti kendaraan bermotor dan peralatan transportasi terus menurun. Output mobil hampir tidak tumbuh, sementara pabrik baja, peleburan aluminium, dan penyulingan minyak semua memperlambat kecepatan output dari level tinggi baru-baru ini.

Pertumbuhan produk teknologi tinggi seperti semikonduktor dan robot industri juga melambat tajam.

Penjualan mobil, yang menyumbang sepersepuluh dari penjualan ritel, turun 3,2 persen dalam kinerja tahun karena konsumen Tiongkok berbalik lebih berhati-hati.

Investasi Masih Lamban

Data investasi, indikator penting untuk aktivitas masa depan, juga menunjukkan hilangnya momentum ekonomi lebih lanjut.

Pertumbuhan investasi aset tetap melambat menjadi 5,3 persen dari Januari hingga Agustus, terbebani lagi oleh melambatnya pertumbuhan infrastruktur. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 5,5 persen, sama dengan pukulan terendah sebelumnya sepanjang waktu bulan lalu.

Untuk Agustus, investasi aset tetap naik 4,6 persen, menurut perhitungan Reuters.

Pertumbuhan dalam belanja infrastruktur, penggerak ekonomi yang kuat tahun lalu, juga melambat menjadi 4,2 persen dalam delapan bulan pertama tahun ini, dari 5,7 persen dari Januari hingga Juli.

Sementara Beijing telah mempercepat persetujuan untuk proyek jalan dan kereta api dalam beberapa bulan terakhir, taktik akrab yang digunakan di masa lalu cenderung menurun, analis mencatat akan membutuhkan waktu untuk konstruksi dapat memulai dan meletakkan batasan di bawah pertumbuhan ekonomi yang melemah.

“Pertumbuhan investasi aset tetap diperkirakan akan stabil, tetapi berbicara tentang pemulihan cepat, saya menduga kesulitan akan relatif besar,” kata juru bicara Biro Statistik Mao Shengyong.

Investasi aset tetap sektor swasta naik 8,7 persen dari Januari hingga Agustus, berkurang sedikit tetapi masih menjadi sumber dukungan. Investasi swasta menyumbang sekitar 60 persen dari keseluruhan investasi di Tiongkok.

Real estat, salah satu dari beberapa yang menonjol di sisi investasi, juga dilunakkan karena rezim Tiongkok baru-baru ini mengambil langkah-langkah keras untuk mendinginkan pasar yang terlalu panas. Sementara pertumbuhannya masih solid sebesar 9,2 persen tahun ke tahun. Namun, penurunan secara bertahap yang berkelanjutan dapat meningkatkan risiko ekonomi secara tajam, terutama jika perang perdagangan memburuk.

Dengan Washington meningkatkan tekanan perdagangan, para pembuat kebijakan Tiongkok telah mengalihkan fokus mereka dalam beberapa bulan terakhir untuk meredakan kondisi kredit dan menopang kepercayaan bisnis.

Selain meningkatkan pembelanjaan, Tiongkok memompa lebih banyak uang ke dalam sistem perbankan untuk menurunkan biaya pembiayaan.

Hal ini juga mendesak bank untuk terus memberikan pinjaman kepada perusahaan-perusahaan yang lebih kecil, namun meningkatnya kredit macet dan gagal bayar membuat pemberi pinjaman berhati-hati, memperumit dorongan kebijakan bank sentral.

Pejabat-pejabat tinggi telah bersumpah bahwa mereka tidak akan menggunakan stimulus yang kuat seperti pada kemunduran di masa lalu, sebuah pilihan yang telah mendorong pertumbuhan tetapi memicu tumpukan utang dan risiko keuangan sistemik yang masih harus ditangani oleh para regulator. (ran)

Rekomendasi video:

https://www.youtube.com/watch?v=X9J-MX8QL1Y&t=89s

Alasan di Balik Xi Jinping Absen Saksikan Latihan Militer Bersama Rusia

0

Epochtimes.id- Usai mengikuti Eastern Economic Forum, Presiden Rusia,  Vladimir Putin langsung berangkat menuju wilayah dekat perbatasan untuk menyaksikan latihan militer antara Rusia-Mongolia-Tiongkok.

Tetapi Xi Jinping yang sehari sebelumnya bertemu dengan Putin dalam Forum juga Presiden Mongolia tidak hadir untuk menyaksikan latihan militer.

Menurut laporan VOA, dalam puncak acara latihan militer pada 13 September, Presiden Putin menyerahkan medali kepada 4 orang tentara Rusia, 4 orang tentara Tiongkok dan 2 orang tentara Mongolia.

Menhan Rusia dan Kepala Staf Umum Rusia, Menhan Tiongkok Wei Fenghe, Wakil Kepala Staf Umum Shao Yuanming, dan seorang komandan brigade tentara Mongolia mendampingi Putin dalam kegiatan di tempat latihan.

Tapi hal yang menarik adalah mengapa Xi Jinping dan Presiden Mongolia Tsakhiagiin Elbegdorj tidak hadir untuk menyaksikan latihan militer. Xi Jinping langsung kembali ke Beijing usai menghadiri Eastern Economic Forum.

Putin menyaksikan latihan militer dari 3 negara. (Alexey Nikolsky/AFP/Getty Images)

Laporan VOA menyebutkan, ketidakhadiran Xi pada latihan militer mungkin dalam rangka untuk menunjukkan niat menjaga jarak hubungan dengan Putin, Saat ini Rusia dan NATO menganggap satu sama lain sebagai musuh khayalan, dan latihan militer kedua belah pihak juga saling ditargetkan sebagai musuh.

Komentator militer Herramsin mengatakan bahwa Beijing tidak akan berperang melawan seluruh kelompok NATO karena Rusia.

Rusia juga tidak ingin menghancurkan hubungannya dengan Vietnam dan negara-negara tetangga Tiongkok lainnya karena Beijing. Oleh karena itu, latihan militer bersama ini memiliki warna acara politik.

Ditambahkan bahwa latihan militer bersama adalah satu hal, “sementara latihan militer yang dilakukan Rusia sendiri adalah masalah yang sama sekali berbeda. Kedua latihan ini pada dasar sama sekali berbeda. Latihan militer Rusia sendiri itulah latihan nyata dari segi signifikansi militer.”

Setelah Rusia terkena sanksi ekonomi Barat terutama Amerika Serikat, modal internasional menghindari masuk Rusia, membatalkan berbagai kerjasama. Rusia juga mengeluh dan tidak puas karena Tiongkok komunitas menolak membuka rekening keuangan bagi perusahaan Rusia, atau memberikan pinjaman dalam bentuk dolar AS karena komunitas bisnis takut mendapat sanksi dari Amerika Serikat.

Pakar politik Krasheninnikov mengatakan, situasi ini berkembang dari bidang ekonomi ke bidang lain seperti politik dan militer. Jika terlalu dekat berhubungan dengan Rusia, itu akan berdampak negatif pada negara-negara tersebut dan merusak kepentingan mereka sendiri.

Dilaporkan bahwa ketika Tiongkok komunis berpartisipasi dalam latihan militer terbesar dalam beberapa dekade yang diadakan di Rusia. NATO juga mengumumkan bahwa pada bulan Oktober nanti.

Mereka juga akan mengadakan latihan militer berskala besar setelah Perang Dingin dengan melibatkan 40.000 personil militer dari 30 negara anggota dan mitra NATO, negara-negara netral dari kawasan Laut Baltik seperti Swedia dan Finlandia juga akan mengirim pasukan untuk berpartisipasi. (Sin/asr)

Parlemen AS Desak Pembatasan Ekspor Menghukum Tiongkok Atas Pelanggaran Muslim Uighur di Xinjiang

0

BEIJING – Dua anggota parlemen AS mendesak perluasan pembatasan ekspor Amerika yang lebih ketat untuk mencegah penjualan peralatan yang dapat digunakan dalam tindakan keras besar-besaran keamanan di Tiongkok yang menargetkan penduduk asli daerah muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

Senator Marco Rubio dan Perwakilan Chris Smith ingin entitas-entitas asing, termasuk bisnis-bisnis, lembaga penelitian, organisasi pemerintah dan swasta, dan individu-individu yang dianggap menguntungkan dalam tindakan keras tersebut untuk ditambahkan ke dalam daftar pengawasan, kedua Republikan tersebut, di antara kritikus Tiongkok yang  paling gigih dalam Kongres AS, mengatakan dalam sebuah surat pada 12 September kepada Menteri Perdagangan Wilbur Ross.

“Perusahaan-perusahaan AS seharusnya tidak membantu dalam perluasan sistem Tiongkok untuk pengawasan, deteksi, dan penahanan, atau terlibat dalam pelanggaran berat hak asasi manusia yang diakui secara internasional yang terjadi setiap hari di Xinjiang,” kata surat tersebut.

Puluhan perusahaan Tiongkok sudah ada di dalam “Daftar Entitas” Departemen Perdagangan, meskipun tidak ada yang memiliki hubungan langsung dan eksplisit dengan penindasan di Xinjiang. AS telah lama mempertahankan pembatasan ekspor kontrol kejahatan dan peralatan deteksi ke Tiongkok.

Entitas dalam daftar tersebut berada di bawah peraturan administrasi ekspor yang mengharuskan mereka untuk mendapatkan lisensi jika mereka ingin mengekspor, mengekspor kembali, atau mengirim barang-barang.

Surat tersebut mengutip Anthony Christino, direktur Biro Industri Perdagangan dan Keamanan, Divisi Kebijakan Luar Negeri, yang menyatakan dalam kesaksian baru-baru ini di hadapan Komisi Eksekutif Kongres tentang Tiongkok yang sedang mengevaluasi “apakah ada bukti yang cukup untuk membenarkan tambahan pembatasan bagi konsumen utama pengguna produk.”

Dilaporkan komisi tersebut sedang menunggu pembaruan “mengenai status tersebut dan telah mengantisipasi jadwal yang tepat tentang proses antar lembaga ini,” namun mengatakan pemerintah harus menghindari perilaku berisiko dengan sangat hati-hati.

“Mengingat integrasi nasional dari aparat keamanan negara Tiongkok, kita percaya harus ada praduga tentang adanya penyangkalan untuk mematuhi dalam setiap penjualan teknologi atau peralatan yang akan memberikan kontribusi langsung dan signifikan terhadap sistem pengawasan dan pendeteksian aparat keamanan tersebut,” kata isi surat.

Tidak ada entitas khusus yang disebutkan dalam surat itu, yang merupakan sinyal terbaru bahwa penahanan-penahanan tersebut sedang menimbulkan kekhawatiran di antara para pemimpin asing, pemerintah, kelompok aktivis, outlet media, dan warga negara.

Selama beberapa tahun terakhir, Xinjiang telah berubah menjadi tingkat status keamanan yang luas, penuh dengan kantor polisi, kamera-kamera jalanan, serta pos-pos pemeriksaan keamanan tempat kartu identitas elektronik dipindai. Pembatasan-pembatasan perjalanan mencegah pergerakan bebas atau bahkan kesempatan untuk mengunjungi teman dan kerabat di kota-kota terdekat.

Langkah-langkah tersebut menargetkan anggota kelompok-kelompok minoritas Muslim Uighur, Kazakh, dan lainnya, dengan penduduk etnis Tionghoa yang sebagian besar dikecualikan.

Selain itu, kelompok-kelompok pemantau mengatakan bahwa sebanyak 1 juta umat Islam telah dikirim ke sebuah sistem kamp pengasingan, juga dikenal sebagai “pusat pendidikan ulang”, di mana mereka dikurung selama berbulan-bulan tanpa pengadilan dan dipaksa menjalani indoktrinasi politik dan meninggalkan Islam, serta budaya tradisional.

Tiongkok telah membantah mengoperasikan sistem kamp tersebut, ​​meskipun ada banyak dokumentasi dari mereka yang telah ditahan serta keluarganya, dan bukti lain seperti foto satelit dan dokumen-dokumen pemerintah.

Surat tanggal 12 September tersebut menyusul satu bulan lalu dari anggota parlemen AS, termasuk Rubio dan Smith, yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin, menyerukan langkah-langkah untuk mengatasi “krisis hak asasi manusia yang sedang berlangsung” di Xinjiang.

Surat itu menunjuk pemimpin utama Xinjiang, Chen Quanguo dan pejabat lainnya yang terlihat di belakang tindakan keras tersebut, mengatakan mereka harus diberi sanksi berdasarkan Global Magnitsky Act yang memungkinkan pemerintah AS untuk menempatkan pembatasan-pembatasan perjalanan dan keuangan pada individu-individu di mana saja di dunia, memberikan bukti yang kredibel tentang peran mereka dalam pelanggaran hak asasi manusia atau korupsi.

Surat itu juga menyebutkan dua perusahaan yang dapat dikenakan sanksi di bawah perintah eksekutif terpisah, Hikvision dan Dahua Technology, keduanya telah membuat teknologi pengawasan video yang digunakan secara luas di seluruh Xinjiang untuk melacak penduduk dan membatasi pergerakan mereka.

Ditanya pada 11 September tentang kemungkinan sanksi-sanksi tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan Amerika Serikat memiliki “banyak alat di dalam proses kita untuk menyelesaikan” tetapi tidak disebutkan rinciannya.

“Ini adalah garis standar lama tentang sanksi-sanksi, bahwa kita tidak akan meninjau ulang apa pun sanksi yang mungkin atau tidak mungkin terjadi,” kata Nauert kepada wartawan.

Juga pada 12 September, Partai Buruh oposisi Australia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia “sangat prihatin dengan laporan yang berkelanjutan tentang penahanan massal masyarakat minoritas Uighur di Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya,” mengutip pertanyaan yang diajukan oleh para anggota Komite PBB pada pertemuan Elimination of Racial Discrimination (Penghapusan Diskriminasi Ras) di Jenewa minggu lalu.

Itu mengikuti pernyataan oleh Dewan Imam Nasional Australia (Australian National Imams Council )yang mengutuk perlakuan terhadap orang-orang Uighur sebagai “tidak manusiawi dan tak dapat dibiarkan” dan mendesak tindakan dari pemerintah Australia.

Aktivis Muslim di Bangladesh, pada saat yang sama, berbaris melalui ibukota meneriakkan slogan dan membawa spanduk-spanduk yang menuntut Tiongkok “menghentikan penganiayaan keyakinan beragama” terhadap orang-orang Uighur. (ran)

Rekomendasi video:

https://www.youtube.com/watch?v=_xrx20G294M

ErabaruNews

Blokir Iklan LSM Imigran Gelap Twitter Mengaku Tidak Sengaja

0

EpochTimesId – Sebuah organisasi nirlaba tidak dapat mempromosikan kampanye mereka melalui sejumlah tweet. Kicauan mengandung frase ‘imigran ilegal’ dan ‘imigran gelap kriminal’, diblokir oleh twitter.

Platform media sosial itu menggunakan dasar kebijakan ‘konten ujaran kebencian’ sebagai alasan pemblokiran. Namun, twitter akhirnya ‘membalikkan’ keputusan pemblokiran. Mereka mengatakan itu adalah kesalahan yang tidak disengaja, setelah masalah ini mendapat perhatian luas media massa.

Pusat Studi Imigrasi (CIS) mengadvokasi kebijakan ‘rendah imigrasi, pro-imigran’. Mereka mencoba menambahkan beberapa tweet ke dalam daftar ‘kampanye promosi Twitter’, atau promosi berbayar di Twitter. Iklan di twitter itu memungkinkan pengguna untuk mempromosikan tweet mereka kepada pengguna lain di luar basis pengikut mereka. Beberapa tweet disetujui, tetapi Twitter menolak untuk mengizinkan empat kicauan diantaranya, karena alasan konten.

“Sebuah video baru dari @DailyCaller yang menunjukkan ‘alien ilegal’ yang berdatangan melintasi perbatasan mengingatkan kita mengapa kita membutuhkan tembok. Teknologi dan tenaga kerja yang memadai baik dan bagus, tetapi pertahanan terbaik selalu mencegah individu untuk masuk,” kata salah satu tweet yang ditolak, oleh pusat iklan twitter.

Ketiga tweet lainnya mengandung kata-kata “hukum alien ilegal” atau “alien kriminal”. Twit juga membahas langkah-langkah penegakan hukum yang dibutuhkan terhadap Imigrasi ilegal.

CIS mendapat tanggapan dari twitter, yang tampaknya merupakan jawaban standar;

“Kami telah meninjau tweet Anda dan mengonfirmasikan bahwa tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam program Iklan Twitter saat ini, berdasarkan kebijakan Konten Ujaran Kebencian kami. Konten yang melanggar, mencakup, tetapi tidak terbatas pada, itu adalah pidato kebencian atau ‘serangan’ terhadap kelompok terlindungi.”

CIS mempublikasikan masalah itu dalam siaran pers 12 September 2018. Mereka mempertanyakan, “Apakah tweet ini mengilustrasikan ‘konten kebencian’, atau apakah konten penyaringan Twitter bias secara politik?”

Sejumlah media massa langsung mengutip rilis tersebut. Direktur Eksekutif CIS, Mark Krikorian, juga diwawancarai oleh Fox News.

Ketika wawancara itu disiarkan di televisi, Krikorian mendapati bahwa Twitter telah membatalkan keputusan untuk memblokir tweet mereka.

Seorang juru bicara Twitter membuat pernyataan serupa kepada The Epoch Times dalam email 13 September 2018. Mereka juga membantah melakukan kesengajaan untuk memblokir konten tersebut.

“Keputusan ini dibatalkan oleh tim kami, karena ada kesalahan. Kami menegakkan aturan kami dengan tidak memihak dan bijaksana, tetapi terkadang kesalahan bisa terjadi, baik pada sisi konservatif dan liberal,” kata juru bicara itu via email.

Pernyataan yang kuranglebih sama dengan kesaksian CEO platform itu, Jack Dorsey, di Kongres AS pada 5 September 2018 lalu.

“CIS belum diberitahu tentang pemblokiran hingga 13 September sore, ketika CIS menerima email dari Twitter bahwa salah satu twit kampanye yang ditolak, akhirnya diterima. Tiga iklan kampanye lainnya yang diblokir tampaknya juga telah disetujui oleh pusat iklan twitter,” Marguerite Telford, direktur komunikasi CIS, mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah wawancara via telepon.

Twitter telah berulang kali ketahuan memblokir konten aliran konservatif di Amerika Serikat.

Selama beberapa tahun, pengguna Twitter telah menuduh perusahaan itu melakukan ‘shadowbanning’ atau blokir terselubung. Twitter menyembunyikan konten pengguna dari pengguna lain, tanpa memberi tahu mereka.

Salah satu metode ‘shadowbanning’ adalah apa yang disebut, “filter kualitas”. Suatu algoritma yang menghapus akun tertentu dari kategori “terbaru” dan dari hasil pencarian. Kecuali pengguna secara manual mengalihkan filter. Filter kemudian terkunci kembali setelah setiap pencarian berikutnya.

The Epoch Times sebelumnya meninjau lusinan akun Twitter pendukung Trump dan penentang Trump, yang tampaknya menunjukkan pola perilaku yang serupa. Hanya pendukung Trump yang terpengaruh oleh filter tersebut. (PETR SVAB/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Cerita Tiongkok Kuno: Tidak Membunuh Sembuhkan Cacat Bawaan Turunan Leluhur

0

Menjelang akhir Dinasti Qing, ada sebuah desa di Tiongkok Timur Laut di mana sebuah keluarga bermarga Xing tinggal. Keluarga Xing terkenal karena dua alasan. Yang pertama adalah bahwa mereka memiliki obat rahasia warisan leluhur untuk penyakit mata; siapa pun yang mempunyai penyakit mata pergi ke rumah tangga Xing untuk menerima obat dan penyakit itu dengan cepat sembuh. Alasan kedua adalah mata kiri semua pria dari keluarga Xing tidak mempunyai pupil mata dan tidak bisa melihat apa-apa. Mereka tidak tahu berapa generasi pria di dalam keluarga mereka seperti itu. Mereka hanya menganggapnya sebagai cacat bawaan yang diwariskan.

Pada waktu itu, Lao (“Tua”) Xing berumur 40 tahun dan, tentu saja, mata kirinya buta, begitu juga mata kiri ayah dan putranya. Apa hubungan antara obat rahasia leluhur dengan cacat leluhur? Keluarga Xing tidak pernah memikirkannya, dan orang-orang yang mengenal mereka juga tidak memikirkannya.

Pada musim gugur tahun itu, penyakit mata mewabah makin banyak. Lao Xing menghasilkan banyak uang. Salah satu bahan dalam obat rahasia leluhur adalah hati angsa liar. Lao Xing membeli angsa liar, mengikat salah satu kakinya dengan tali, dan mengikat tali di halaman, sebagai persiapan untuk mengambil hati angsa.

Pada saat itu, angsa yang lain datang terbang dan mengitari halaman, memberikan suara melolong yang menyedihkan. Angsa yang diikat di halaman berjuang dan juga mengeluarkan suara melolong yang menyedihkan. Angsa di langit dengan cepat mendarat di halaman dan dengan putus asa mematuk dengan paruhnya di tali yang diikat ke kaki angsa liar lainnya. Angsa yang diikat juga mematuk kakinya sendiri. Beberapa saat kemudian, talinya putus dan keduanya terbang menjauh. Yang tersisa hanyalah tali yang mengikat setengah dari kaki seekor angsa.

Lao Xing melihat adegan tesebut dan tidak tahu harus berbuat apa; dia merasa tidak enak. Dia kemudian dengan cepat membakar instruksi untuk obat rahasia leluhurnya. Sejak saat itu, dia tidak lagi mengobati penyakit mata.

Beberapa tahun kemudian, dia memiliki cucu dan, dimulai dengan cucu ini, cacat keluarga yang tidak memiliki pupil dalam satu mata berhenti. Cucunya memiliki dua pupil, dan anggota keluarga Xing tidak pernah lagi hanya memiliki satu pupil mata. (ran)

Putin Akui Tersangka Serangan Racun Saraf Soviet di Inggris Warga Rusia

0

EpochTimesId — Rusia mengakui bahwa dua tersangka dalam serangan racun pelumpuh (agen) saraf Novichok adalah warga mereka. Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Moskow sudah mengidentifikasi identitas dua orang yang dicari oleh Inggris sebagai tersangka itu. Dua orang Rusia yang kini sedang diburu itu didakwa meracuni mantan agen ganda asal Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia Skripal.

Namun, Putin bersikeras bahwa para terdakwa adalah warga sipil, bukan agen intelijen militer seperti yang dikatakan oleh London. Inggris pekan lalu menuduh kedua orang Rusia itu adalah agen intelijen militer.

Berbicara di sebuah panel konferensi ekonomi di kota Vladivostok, Rusia timur jauh, pada 12 September 2018 lalu, Putin bersikeras bahwa kedua orang itu tidak bekerja untuk militer Rusia.

“Kami tahu siapa orang-orang ini, kami telah menemukan mereka,” kata Putin. “Saya berharap mereka akan muncul dan menceritakan semuanya. Ini yang terbaik untuk semua orang. Tidak ada yang istimewa di sana, tidak ada kriminal, saya jamin. Kami akan melihat dalam waktu dekat.”

Otoritas Inggris mengatakan kedua orang itu, yang mereka identifikasi sebagai Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, beroperasi dengan nama dan identitas palsu.

“Saya ingin menyerukan kepada mereka, sehingga mereka dapat mendengar kita hari ini: Mereka harus pergi ke beberapa outlet media. Saya berharap mereka akan muncul dan menceritakan tentang jati diri mereka.”

Setelah Skripal diracuni dengan agen saraf vuatan Soviet pada 4 Maret 2018, Inggris bersama puluhan negara barat lainnya mengusir total 150 mata-mata Rusia yang bekerja di bawah perlindungan diplomatik. Rusia membalas dengan ‘mengusir’ diplomat dalam jumlah yang sama dari utusan negara-negara tersebut.

Penggunaan senjata kimia di kota Salisbury itu menyebabkan seorang wanita Inggris tewas dan empat orang lainnya sakit parah. Korban sakit parah termasuk Skripal dan putrinya. Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan, serangan agen saraf Soviet itu dilakukan oleh petugas dari dinas intelijen GRU, dan hampir pasti disetujui pada tingkat pejabat senior negara Rusia.

Putin juga membantah klaim dan tudingan May. “Baik pimpinan Rusia maupun mereka yang berpangkat rendah, dan pejabat (Rusia), tidak ada hubungannya dengan peristiwa di Salisbury,” kata Putin pada waktu itu. (The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA