Home Blog Page 1946

Pariwisata dan Pertanian Berdampingan di Kayuputih Bali Utara

0

EpochTimesId – Kawasan wisata di sebagian daerah di Bali, pada umumnya mengabaikan sektor pertanian. Pada kawasan wisata utama seperti Kuta, Nusa Dua, dan Sanur, sangat jarang ditemui lahan pertanian. Hampir seluruh area pertanian dikawasan tersebut tergantikan oleh bangunan yang menjadi fasilitas industri pariwisata seperti hotel dan restauran.

Bahkan, kawasan wisata di Kuta Utara, Tabanan, dan Gianyar mulai membuat sektor pertanian terdesak. Walau sebagian pihak sepertinya berusaha keras agar industri pariwisata semakin ramah terhadap sektor pertanian, yang notabene adalah penghasil makanan bagi manusia termasuk wisatawan.

Kondisi tersebut sepertinya menjadi pelajaran berharga pada salah satu kawasan wisata yang sedang berkembang di Bali Utara, Desa Kayuputih, Kabupaten Buleleng, Bali. Para pelaku pariwisata di desa itu berusaha mengembangkan pariwisata yang ramah dengan sektor pertanian.

Desa Kayuputih terletak di sebelah Desa Banyuatis yang sudah terlebih dahulu mengembangkan industri pariwisata. Desa Wisata yang terletak di lereng gunung ini memiliki setidaknya empat jenis wisata unggulan, ada kolam mandi mata air alami yang jernih (klebutan) dan air terjun Kayu Putih. Dua lainnya adalah ‘joging trek’ pada area persawahan dan sentra produksi kopi.

Wisatawan asing berkunjung ke air terjun Desa Kayuputih. (Foto : Istimewa/EpochTimesId)

Pada area persawahan, wisatawan juga bisa bersepeda mengelilingi area persawahan. Sebagian besar jalur sepeda dan ‘joging trek’ tersebut juga sudah dibeton, sehingga sangat nyaman bagi wisawatan.

Desa Kayuputih juga memiliki beberapa pemandu yang bisa menemani wisawatan untuk mengeksplor keindahan alam, termasuk berkeliling sawah dengan berjalan kaki. Wisatawan yang ingin bersepeda di persawahan juga bisa menyewa sepeda kepada pemandu.

“Iya, saya juga menyewakan sepeda kepada wisatawan domestik dan asing. Biasanya saya menyewakan sepeda 550 ribu per sepeda. Nanti saya pandu bersepeda keliling sawah,” kata Kadek Marjana, salah seorang pemandu wisata kepada Erabaru.

Sementara itu, wisatawan yang membutuhkan pemandu untuk berenang di sumber mata air alami dan sungai sekitarnya juga bisa menggunakan jasa pemandu wisata setempat. Demikian juga bagi wisatawan yang membutuhkan pemandu wisata untuk mengunjungi kebun kopi, industri kopi rumah tangga, atau air terjun. Para pemandu bisa ditemui di penginapan, villa, atau restoran yang ada di Desa Kayuputih dan Banyuatis.

“Ya, kalau butuh pemandu untuk berkeliling, kami bisa sediakan. Tarif dan tip nya bisa disesuaikan dengan jumlah tempat yang ingin dikunjungi dan lamanya waktu aktivitas wisata yang dipilih,” ujar Pasek, pengelola restoran dan penginapan di Kayu Putih.

Wisatawan asing bersepeda di area joging trek persawahan Desa Kayuputih. (Foto : Istimewa/EpochTimesId)

Pasek sendiri juga mendukung pariwisata yang mendukung sektor pertanian. Dia bahkan mengelola penginapan yang dulunya adalah rumah pribadi yang kini dikelola menjadi akomodasi bagi wisatawan.

“Iya, ini kami dulunya hanya mengelola restoran untuk bule-bule yang sedang berlibur di Banyuatis dan desa wisata sekitarnya. Restoran kami sudah jalan tiga tahun. Sedangkan penginapan ini, dulunya adalah rumah pribadi. Penginapan kami buka baru-baru ini,” sambung Pasek.

Dengan penggunaan bekas rumah pribadi untuk akomodasi wisata, tentunya akan mengurangi pembangunan baru yang rentan mengurangi luas area pertanian. Tentu saja, rumah tersebut terlebih dahulu direnovasi agar memenuhi standar dan nyaman sebagai tempat menginap wisatawan domestik dan asing. (waa)

Video Pilihan :

Banjir Akibat Topan Rumbia di Kota Tiongkok Diperburuk oleh Kesalahan Pemerintah

0

Banjir yang meluas akibat hujan Topan Rumbia dan angin kencang telah menghancurkan daerah penghasil sayur terbesar di Tiongkok dan rumah bagi pasar grosir terbesar di negara tersebut, dan penduduk setempat menyalahkan kesalahan perhitungan buatan manusia sehingga membuat kerusakan lebih buruk.

Setelah melakukan pendaratan di Shanghai pada 17 Agustus, badai bergerak melalui bagian timur Tiongkok, yang mempengaruhi provinsi Zhejiang, Jiangsu, Anhui, Shandong, dan Hubei. Shandong sangat terpukul, dengan 13 kota di zona bencana. Setidaknya 24 orang tewas, menurut corong resmi rezim Tiongkok, People’s Daily.

Di Kota Shouguang, Provinsi Shandong, penduduk marah karena pihak berwenang mengalirkan air dari tiga waduk ke sungai setempat selama periode badai, yang memperparah banjir.

Banjir telah menghancurkan banyak mata pencaharian para warga. Penduduk memposting foto dan video ke media sosial tentang kondisi di Shouguang, menunjukkan pertanian sayuran sepenuhnya terendam dan bangkai hewan mengambang di air. Postingan yang dengan cepat telah dihapus oleh sensor internet.

Warga turun ke media sosial untuk mengadukan keputusan pihak berwenang karena mengalirkan air waduk di hilir Sungai Mi dekat Shouguang. Satu posting online menunjukkan dokumen resmi pemerintah yang mengumumkan bahwa air dari tiga waduk akan dialirkan mulai dari pagi 19 Agustus pagi sampai 21 Agustus sekitar jam 6:15 sore waktu setempat.

Warga menerima berita tersebut pada 19 Agustus dan diberitahu untuk mengevakuasi daerah tersebut. Pada saat itu, sudah terlambat untuk melakukan sesuatu tentang harta benda atau hewan ternak mereka. Sementara itu, setelah badai, pihak berwenang gagal mengirim misi penyelamatan dan penduduk lokal dibiarkan berjuang sendiri untuk menghadapi akibatnya, menurut posting netizen.

Media lokal diam tentang masalah ini. Tidak sampai 22 Agustus Weifang Evening News, sebuah koran lokal, membahas banjir tersebut di pos Sina Weibo.

Beijing News, sebuah surat kabar yang bermarkas di ibukota, telah melaporkan tentang keparahan banjir di beberapa desa kecil dan kota kecil, seperti Shangkou dan Kouzi. Seorang penduduk desa, Li dari Desa Kouzi Baru, mengatakan ia telah kehilangan lebih dari 10.000 babi yang dimilikinya. Desa itu terletak di tepi Sungai Mi, dan terendam sekitar tiga meter oleh aliran sungai, menurut Beijing News.

Para netizen menyebut bencana tersebut sebagai bencana buatan manusia, karena keputusan pihak berwenang terhadap waduk tersebut.

Seorang netizen bernama “Jaly” menulis bahwa di masa lalu, ketika kota mengalami kekeringan, pihak berwenang tidak akan mengalirkan air dari salah satu waduk, yang dinamai Qingzhou, kecuali warga membayar air. “Sekarang waduk sudah penuh, Anda hanya membiarkan Shouguang tahu dengan pengumuman bahwa Anda akan mengalirkan air? Apakah Anda tahu berapa banyak orang yang tinggal di desa-desa dekat sungai harus mengungsi di tengah malam?”

Pada 23 Agustus, pemerintah Kota Weifang, Shouguang berada di bawah pemerintahannya, mengadakan konferensi pers untuk menangani insiden tersebut.

Zhou Shouzong, direktur Kantor Pengendalian Banjir dan Pengendalian Kekeringan Weifang, membela keputusan tersebut, mengatakan bahwa perlu untuk mengalirkan air, menurut laporan oleh Hong Kong Economic Times.

“Jika kita tidak membuang air, itu akan menjadi ancaman serius terhadap keselamatan waduk, dan bahkan akan meningkatkan risiko bendungan runtuh. Itu akan mengancam kehidupan jutaan penduduk yang tinggal di daerah hilir sungai,” katanya.

Seorang staf departemen pemeliharaan air Shouguang mengatakan kepada Hong Kong Economic Times bahwa dia “tidak berpikir” bahwa tingkat air akan setinggi perkiraan mereka dan mencapai tingkat air yang begitu tinggi berkaitan dengan pelepasan air waduk.

Pada 23 Agustus, perairan telah surut secara signifikan, tetapi jalan-jalan dipenuhi lumpur.

Harga sayuran di Shouguang sudah naik sebagai akibat dari banjir, termasuk untuk ketumbar, bayam, dan mentimun, para netizen juga melaporkan. Mereka khawatir bahwa sejak Shouguang memasok banyak wilayah Tiongkok dengan sayuran, banjir baru-baru ini akan menyebabkan kenaikan harga di seluruh negeri. (ran)

Pengadilan Myanmar Tunda Vonis Kasus Dua Jurnalis Reuters

Epochtimes.id- Putusan terhadap dua jurnalis Reuters yang dituduh melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi ditunda pada Senin (27/08/2018) hingga 3 September 2018. Penundaan ini dikarenakan hakim yang mengawasi kasus tersebut sedang sakit.

Puluhan wartawan dan diplomat telah berkumpul di pengadilan Yangon untuk mendengarkan putusan wartawan Wa Lone (32) dan Kyaw Soe Oo (28) puncak dari delapan bulan persidangan dalam kasus terpenting di Myanmar.

“Kami kecewa karena tidak menerima keputusan hakim hari ini,” kata Reuters dalam sebuah pernyataan.

“Wa Lone dan Kyaw Soe Oo sudah menghabiskan lebih dari delapan bulan di penjara berdasarkan dugaan kejahatan yang tidak mereka lakukan. Kami berharap dapat menerima putusan minggu depan, ketika kami sangat berharap bahwa mereka akan dibebaskan dan dipersatukan kembali dengan keluarga mereka, ” lanjut Reuters.

Juru bicara pemerintah Zaw Htay tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar tentang penundaan putusan tersebut.

Klimaks dari kasus ini terjadi di tengah tekanan terhadap administrasi sipil peraih Nobel Aung San Suu Kyi atas tindakan keras keamanan di negara bagian barat Rakhine yang dipicu oleh serangan teroris pada Agustus 2017.

Kemudian pada Senin sebuah misi pencarian fakta yang diamanatkan oleh PBB akan merilis laporan tentang penindasan Rohingya. Kejadian ini memicu eksodus lebih dari 700.000 Muslim tanpa kewarganegaraan Rohingya seperti dalam laporan badan-badan PBB. Sebagian besar warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi di negara tetangga, Bangladesh.

Pada Selasa lalu, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan briefing tentang Burma di New York.

Proses pengadilan ini hanya berlangsung beberapa menit, cukup lama bagi seorang hakim yang menggantikan Hakim Ye Lwin, yang telah mengawasi kasus terhadap jurnalis Reuters, untuk mengumumkan bahwa keputusan akan ditentukan minggu depan.

“Hakim sedang dalam kondisi kesehatan yang buruk, jadi saya di sini untuk mengumumkan bahwa putusan ditunda,” kata Hakim Khin Maung Maung.

Pengacara pembela Khin Maung Zaw mengatakan kepada wartawan bahwa hakim sudah siap dengan putusan tetapi harus diucapkan oleh hakim yang ditugaskan dalam kasus ini.

Wa Lone tersenyum lebar dan membuat tanda acungan jempol dengan kedua tangannya saat ia melangkah masuk ke pengadilan dengan Kyaw Soe Oo tepat di belakangnya.

“Kami tidak takut atau gemetar. Kebenaran ada di pihak kami. Apapun situasinya, kita tidak akan terguncang. Mereka tidak bisa membuat kita lemah, ”kata Wa Lone kepada wartawan setelah sidang singkat.

Beberapa wartawan yang datang untuk menutupi putusan mengenakan T-shirt yang bertuliskan “Free Wa Lone dan Kyaw Soe Oo” dan “Jurnalistik bukanlah kejahatan.”

“Tes lakmus”

Wartawan Reuters dituduh melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi era kolonial, yang membawa hukuman maksimal 14 tahun penjara, dengan mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan pasukan keamanan negara.

Mereka mengatakan kepada pengadilan selama persidangan mereka bahwa dua petugas polisi menyerahkan mereka surat-surat di sebuah restoran di Yangon utara beberapa saat sebelum petugas lainnya menangkap mereka Desember lalu.

Seorang saksi mata polisi memberi kesaksian bahwa rapat restoran itu adalah setingan untuk menjebak para jurnalis untuk menahan atau menghukum mereka atas laporan mereka tentang pembunuhan massal terhadap Rohingya. Selain itu, terkait pelanggaran lain yang melibatkan tentara dan polisi di Inn Din, sebuah desa di Rakhine.

PBB telah menyebut kampanye militer di Rakhine utara sebagai “contoh buku teks tentang pembersihan etnis.”

Myanmar membantah tuduhan pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran yang dilakukan terhadap pengungsi oleh pasukan keamanannya. Myanmar berdalih pihaknya melakukan operasi kontra pemberontakan yang sah terhadap gerilyawan Muslim.

Namun militer mengakui pembunuhan terhadap 10 pria dan anak laki-laki Rohingya di Inn Din setelah menangkap wartawan Reuters.

Pada bulan April militer mengatakan tujuh tentara telah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas keterlibatan mereka dalam kasus pembunuhan.

Oleh Antoni Slodkowski/via The Epochtimes

Cerita Tiongkok Kuno: ‘Sepuluh Koin Perak Mengubah Nasib Seorang Pria’

0

Pada Dinasti Ming, ada seorang pria muda bernama De Yuan. Dia hidup sangat miskin dan kadang-kadang tidak makan selama beberapa hari. Tapi dia suka membaca, dan dia belajar sangat keras untuk mempersiapkan Ujian Imperial, yang diadakan hanya sekali setiap tiga tahun. Meskipun dia tidak mampu membayar biaya untuk perjalanannya ke ibu kota, dia tidak berhenti belajar dengan rajin.

ujian dinasti ming
Para peserta ujian untuk posisi pegawai negeri sipil Dinasti Ming berkumpul di sekitar dinding tempat hasil Ujian Kekaisaran dipasang, sekitar tahun 1540. (Public Domain)

De Yuan memiliki seorang teman baik bernama Wang Sheng, yang juga bersiap untuk mengikuti Ujian Imperial. Keluarga Wang Sheng kaya, dan dia sendiri sangat baik dan murah hati. Dia menyarankan kepada De Yuan agar mereka pergi bersama dan menawarkan untuk membayar semua biaya.

Ketika mereka tiba di ibu kota, Jinling, mereka mendengar bahwa ada seorang peramal nasib yang sangat akurat dalam memprediksi nasib orang. Akhirnya, bersama dengan enam siswa lainnya, De Yuan pergi ke peramal tersebut. Peramal memberi penjelasan rinci tentang kehidupan enam siswa lain dan, tentu saja, semuanya sangat akurat.

Ketika tiba giliran De Yuan, peramal mengajukan beberapa pertanyaan dan membengkokkan jari-jarinya untuk menghitung. Lalu dia menyuruh De Yuan segera pulang. Semuanya terkejut. Peramal itu melanjutkan, “Anda akan mati dalam waktu lima hari dalam suatu kecelakaan ketika sedang dalam perjalanan ke suatu tempat.”

Wang Sheng dan yang lainnya bertanya kepada peramal apakah ada cara untuk mengubah nasibnya. Peramal tersebut berkata, “Hidup dan mati adalah masalah besar. Jika seseorang tidak berdaya, tidak ada yang bisa membantu. Tidak ada yang bisa saya lakukan dalam waktu singkat.” Mereka semua kecewa dan kembali ke penginapan mereka dengan hati berat.

Agar tidak mengganggu yang lain, De Yuan berencana untuk pulang. Wang Sheng merasa sangat sedih dan menunjukkan simpatinya dengan membayar kapal dan juga memberinya 10 koin perak untuk berjaga-jaga jika dia membutuhkannya dalam perjalanan pulang. Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada mereka semua, De Yuan naik perahu dan pulang ke rumah.

Perahu itu bergerak di sepanjang Sungai Yangtze selama sekitar 10 mil tetapi berhenti karena angin kencang. Tukang perahu itu menambatkan kapal dan empat hari berlalu dengan cepat, namun angin bahkan menjadi lebih kuat.

De Yuan berpikir tentang bagaimana satu hari tersisa sebelum kematiannya yang ditakdirkan dan bagaimana perahu itu tidak bisa bergerak. Apakah benar-benar seperti yang peramal itu katakan? Apakah dia akan mati saat dalam perjalanan ke suatu tempat?

Pada saat itu, De Yuan sedang menunggu kematian dan tidak ada apa-apa di pikirannya. Dia pergi ke darat dan berjalan tanpa tujuan. Tiba-tiba, dia melihat seorang wanita muda yang hamil dengan tiga anak berjalan di jalan sambil menangis. Di daerah yang sangat jarang penduduknya, dia bertanya-tanya ke mana dia akan pergi.

Karena khawatir, dia bergegas ke arahnya dan bertanya apakah dia butuh bantuan. Wanita itu memberitahunya bahwa dia menjual dua ekor babi dan harganya 10 koin perak, tetapi bukannya mendapatkan 10 koin perak, dia menerima 10 koin tembaga. Dia sangat takut dipukuli sehingga dia tidak berani pulang. Akhirnya, dia memutuskan untuk membawa semua anaknya untuk melompat ke sungai dan bunuh diri.

Setelah mendengar ini, De Yuan merasa sangat sedih. Dia pikir dia akan segera mati dan tidak membutuhkan peraknya lagi. Dia diam-diam menukar koin tembaga itu dengan koin peraknya. Lalu dia berkata kepada wanita itu, “Ya ampun! Anda hampir membuat kesalahan besar! Ini perak asli; mengapa Anda bilang itu tembaga?”

Wanita itu berkata dengan marah, “Saya pergi ke beberapa pedagang dan mereka semua memberi tahu saya bahwa itu adalah koin tembaga. Bagaimana itu bisa menjadi perak sekarang? ”

De Yuan berkata, “Itu karena mereka melihat Anda seorang wanita dan ingin menipu Anda. Jika Anda mengikuti saya dan bertanya, mereka tidak akan berani menipu Anda.”

ujian pegawai dinasti ming
Lembar ujian Dinasti Ming. (CC BY-SA 4.0)

Kemudian wanita itu mengikuti De Yuan ke salah satu pedagang perak terdekat untuk memeriksanya. Pedagang itu memberitahunya bahwa koin-koin itu perak asli; mereka pergi ke beberapa pedagang lain, yang semuanya memberitahunya bahwa semua adalah perak asli. Wanita itu sangat bersemangat, dia dengan senang hati membawa pulang anak-anaknya.

Setelah De Yuan menyelamatkan wanita dan anak-anaknya, hari mulai gelap. Dia harus tinggal di bawah atap kuil yang lusuh. Karena kelelahan sepanjang hari itu, dia tertidur begitu dia duduk. Di kejauhan, dia mendengar seseorang memanggilnya. Dia mengangkat kepalanya dan melihat sebuah aula besar dengan lampu-lampu terang di mana-mana. Ada dua penjaga di kedua sisi takhta di mana seseorang seperti raja sedang duduk. Dia tampak seperti dewa yang dikenal sebagai Dewa Guan.

Tiba-tiba, Dewa Guan memberi perintah: “Seseorang di tepi sungai menyelamatkan lima nyawa hari ini. Pergi dan cari tahu siapa orang itu, dan orang ini akan diberi keberuntungan.”

Seorang perwira melaporkan rincian tentang De Yuan, dan Dewa Guan bertanya apakah De Yuan akan lulus Ujian Imperial tahun ini. Petugas itu menjawab, “Keberuntungan De Yuan telah habis dan harapan hidupnya telah hilang. Dia akan tertimbun oleh tembok kuil dan mati pada tengah malam.”

Dewa Guan berkata, “Jika ini terjadi, bagaimana kita bisa menyarankan orang untuk berbuat baik demi orang lain? Ubah catatan! Biarkan dia menjadi juara Ujian Imperial.”

Petugas lain di samping menambahkan, “Adalah Wang Sheng yang memberi De Yuan uang yang membantunya melakukan perbuatan baik. Saya pikir Wang Sheng juga harus diberi imbalan.”

Dewa Guan langsung menyetujui.

Sementara De Yuan mendengarkan dengan penuh perhatian, tiba-tiba seseorang berseru, “Keluar! Keluar!”

Kaget, De Yuan segera terbangun dan menemukan bahwa dia masih meringkuk di bawah atap kuil. Dalam kegelapan, dia bisa mendengar tembok jatuh, jadi dia buru-buru bangkit dan melarikan diri. Hanya beberapa langkah lagi, dinding kuil itu roboh dan menguburnya di tempat di mana dia tadi tertidur.

Saat fajar, dia pergi untuk berdoa kepada patung Dewa Guan, dan kemudian dia kembali ke kapal. Dia masih ingat percakapan yang dia dengar, dan dia bertekad untuk kembali ke ibu kota untuk mengikuti Ujian Imperial.

Ketika De Yuan muncul di hotel, semua murid terkejut melihat dia masih hidup. Wang Sheng berkata dengan gembira, “Tidak mati secara tragis pasti berarti Anda akan memiliki nasib baik nantinya.” Mereka semua menyiapkan makan malam untuk menyambutnya kembali.

Keesokan harinya, karena penasaran, mereka semua pergi menemui peramal. Begitu peramal melihat De Yuan, dia sangat terkejut dan berkata, “Benarkah Anda masih hidup?”

Peramal itu menemukan bahwa hanya dalam beberapa hari sejak terakhir kali dia melihatnya, struktur tulang De Yuan telah berubah dan berpikir dia pasti telah melakukan perbuatan yang sangat baik, hanya dengan menyelamatkan nyawa seseorang, dia bisa memiliki perubahan besar.

Peramal itu juga meramalkan bahwa De Yuan akan lulus Ujian Imperial dan mengambil tempat pertama untuk tahun itu, dan bahwa pada tahun berikutnya, ia akan dipromosikan menjadi perwira Akademi Nasional. Posisinya akan mendapat peringkat tertinggi, dan dia akan hidup hingga 80 tahun.

Peramal juga memberi tahu Wang Sheng bahwa dia juga akan lulus ujian. Wang Sheng tersenyum dan berkata, “Bagaimana bisa? Saya tidak melakukan perbuatan baik.”

Peramal itu berkata, “Anda melakukan perbuatan baik tanpa motif egois untuk mendapat balasan kebaikan. Hanya perbuatan semacam ini yang disebut De [pahala]!”

Kembali ke penginapan mereka, De Yuan memberi tahu Wang Sheng semua tentang apa yang terjadi, dan juga memberi tahu dia bahwa jika dia tidak memberinya perak, dia tidak dapat menyelamatkan kehidupan keluarga ibu dan anak. De Yuan berkata bahwa Wang Sheng menerima perlindungan dari Dewa karena ketidakegoisannya dalam membantu dia.

Terkejut, Wang Sheng berkata, “Tidak. Ini karena kebaikan hatimu. Saya harus berterima kasih.” Keduanya rendah hati, dan hati mereka bersinar seperti emas dan bagai bunga lotus tanpa noda lumpur yang mewujudkan kesucian.

Setelah Ujian Imperial berakhir, seperti yang diharapkan, De Yuan meraih tempat pertama dan nama Wang Sheng juga terdaftar sebagai peserta yang lulus. Tahun berikutnya, keduanya dipromosikan menjadi perwira Akademi Nasional. (ran)

Meroketnya Sewa Perumahan Sebagai Tujuan Otoritas Tiongkok untuk Mendinginkan Pasar Realestat

0

Beijing berusaha untuk mendinginkan pasar properti realestat yang terlalu panas dengan kebijakan-kebijakan yang mendorong investor untuk menempatkan investasi mereka di pasar persewaan Tiongkok. Tetapi pergeseran kebijakan tersebut menyebabkan lonjakan tajam dalam harga sewa perumahan, yang menyebabkan banyak orang Tiongkok kelas menengah mengeluh tentang biaya hidup yang terus meningkat.

Di 11 kota besar Tiongkok, harga sewa rumah naik rata-rata lebih dari 20 persen di bulan Juli, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, menurut artikel 22 Agustus oleh surat kabar bisnis Tiongkok, 21st Century Business Herald, mengutip data dari situs web perumahan Tiongkok, CityHouse.cn.

Secara mengejutkan, peningkatan terbesar tidak terjadi di ibu kota Beijing; yang merupakan peringkat keenam di antara 11 kota, dengan peningkatan 21,9 persen. Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan Tiongkok barat daya, memiliki peningkatan tertinggi, lebih dari 31 persen; diikuti oleh 30,7 persen untuk Guangzhou, sebuah kota pelabuhan di Tiongkok selatan; dan 30,5 persen untuk Shenzhen, sebuah kota selatan yang berbatasan dengan Hong Kong.

Lonjakan harga sewa telah membuat kesulitan hidup bagi banyak pekerja berpenghasilan menengah dan rendah, menurut artikel online yang tersebar luas yang memicu banyak diskusi di dalam media sosial Tiongkok. Artikel ini membahas pengalaman Huang, contoh sempurna dari masalah ini.

Pemilik lahan yang disewa Huang meminta kenaikan sekitar 26 persen dalam sewa menjadi 24.000 yuan (sekitar $3.500) dari 19.000 yuan (sekitar $2.800), ketika sewanya berakhir. Dia kemudian pergi ke perusahaan persewaan untuk mencari tempat baru untuk menyewa. Ketika perusahaan tersebut menyodorkan pada pemilik lahan yang sama, pemilik lahan tersebut telah menaikkan harga lagi, menjadi 28.000 yuan ($4.100), atau meningkat sekitar 47 persen dari harga sewa awal.

Pada bulan Juli 2017, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC), bersama dengan delapan lembaga pemerintah lainnya, mengeluarkan pengumuman bersama untuk mendorong perusahaan persewaan perumahan yang dikelola negara dan swasta untuk mempercepat pembangunan mereka di kota-kota besar. Pengumuman tersebut juga mendorong perusahaan-perusahaan realestat Tiongkok untuk memperluas bisnis-bisnis mereka ke pasar persewaan.

Pada 31 Juli, Politburo Tiongkok, kelompok beranggotakan 25 anggota dari sebagian besar pejabat elit Partai Komunis Tiongkok, mengadakan pertemuan untuk membahas kebijakan-kebijakan ekonomi nasional. Salah satu arahan yang dikeluarkan pada akhir pertemuan tersebut adalah untuk mengatur lebih lanjut pasar realestat dan untuk mengekang kenaikan harga perumahan. Para ekonom telah lama memperkirakan bahwa gelembung perumahan akan meledak jika pasar terus-menerus memanas.

Baru-baru ini, pihak berwenang Tiongkok telah mengambil tindakan konkrit untuk mengendalikan harga perumahan. Para pejabat Tiongkok di lima kota: Haikou dan Sanya di Provinsi Hainan Tiongkok selatan; Yantai di Provinsi Shandong, Tiongkok timur; Yichang di Provinsi Hebei, Tiongkok utara; dan Yangzhou di Provinsi Jiangsu di Tiongkok pesisir, dipertanyakan oleh Kementerian Perumahan dan Pembangunan Pedesaan Perkotaan Tiongkok pada Agustus 17, menurut artikel 21 Agustus di portal berita Tiongkok yang dikelola Partai Komunis, China.cn.org.

Pihak berwenang pusat meminta agar para pejabat tersebut mengambil langkah-langkah untuk memerangi spekulasi perumahan.

Sejauh ini, harga masih naik di pasar realestat. Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok pada 15 Agustus, di 65 kota terlihat harga-harga untuk perumahan baru (dibandingkan dengan perumahan yang dijual sebelumnya) meningkat pada bulan Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dari total 70 ukuran menengah dan kota-kota besar. Hanya tiga kota: Shanghai; Nanjing, ibu kota Jiangsu; dan Quanzhou, sebuah kota di Provinsi Fujian Tiongkok selatan, mengalami penurunan.

Beberapa orang sekarang memilih untuk berinvestasi di pasar persewaan rumah sebagai gantinya, yang telah menyebabkan pertumbuhan dari dua tipe perusahaan persewaan perumahan yang berbeda.

Tipe pertama adalah perusahaan persewaan apartemen Tiongkok yang menerbitkan sekuritas yang didukung aset sewa (ABS). Ini mirip dengan Dana investasi lahan yasan (realestat) atau real estate investment trust (REIT) di Amerika Serikat. Namun, kurangnya peraturan undang-undang yang berlaku untuk REIT di Tiongkok telah menyebabkan banyak orang yang menyebut ABS sebagi “kuasi-REIT” dari Tiongkok [tidak benar-benar REIT].

REIT, serupa dalam konsep untuk reksa dana, memungkinkan para investor untuk membeli saham dari perusahaan yang memiliki portofolio properti, tanpa harus membeli atau membiayai properti tersebut. Sewa dan pendapatan yang dihasilkan dari properti-properti ini pada gilirannya dibayarkan kepada para investor perusahaan dalam bentuk dividen.

Beberapa perusahaan realestat Tiongkok telah memperluas bisnis mereka menjadi ABS. Sebagai contoh, pada bulan Mei, Bursa Efek Shanghai memberikan lampu hijau untuk Evergrande, pengembang real estat terbesar kedua di Tiongkok berdasarkan penjualan, untuk menerbitkan 10 miliar yuan (sekitar $1,5 miliar) ABS yang terkait dengan persewaan apartemen, menurut Mingtiandi, situs web berita real estate.

Tipe kedua adalah perusahaan manajemen persewaan tradisional. Perusahaan-perusahaan ini mengelola unit-unit perumahan secara massal dan menawarkan pada penyewa diskon persentase dalam persewaan, jika mereka bersedia menyewa untuk jangka waktu tertentu di muka, seperti satu atau dua tahun.

Di Beijing, persaingan antara perusahaan-perusahaan persewaan apartemen di Tiongkok telah berkembang pesat, dengan perusahaan-perusahaan mencoba mengalahkan satu sama lain untuk sumber perumahan.

Misalnya, Chen (nama samaran), mengatakan ia menawarkan unit hunian seluas 4.260 kaki persegi kepada perusahaan manajemen persewaan rumah setelah perusahaan tersebut mengalahkan pesaing, menurut artikel 18 Agustus oleh surat kabar Tiongkok Southern Weekly. Chen mengatakan perusahaan tersebut menawarkan untuk menyewakan tempatnya dengan harga 10.800 yuan (sekitar $1,586) per bulan, sekitar 3.300 yuan (sekitar $484) lebih tinggi dari harapannya. (ran)

Aplikasi Didi Chuxing Tiongkok Ditangguhkan Setelah Penumpang Diperkosa dan Dibunuh

0

BEIJING — Perusahaan transportasi layanan taksi terbesar di Tiongkok, Didi Chuxing, menangguhkan layanan aplikasi Hitch-nya secara nasional, perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 26 Agustus, sehari setelah polisi mengatakan penumpang yang naik mobil tumpangan di kota Wenzhou Tiongkok timur diperkosa dan dibunuh oleh sopir.

Aplikasi Hitch adalah aplikasi pemesanan kendaraan online hanya dengan membuka aplikasi untuk meminta tumpangan dan mobil datang menjemput pengguna. Tetapi Hitch membedakan dirinya dari sisa paket dengan membuat penggunaan semua kursi yang ada dalam mobil, yang menurunkan biaya untuk para penggunanya, dengan kata lain memaksimalkan jumlah penumpang yang dapat masuk ke dalam mobil.

Didi Chuxing mengatakan bahwa layanan carpool (pengaturan antar orang-orang untuk melakukan perjalanan biasa dalam satu kendaraan) akan ditangguhkan pada 27 Agustus karena “kesalahan yang mengecewakan,” sementara model-model bisnis produk tersebut sedang dievaluasi kembali.

Korban pembunuhan seorang wanita berusia 20 tahun, yang hanya diidentifikasi oleh polisi Wenzhou dengan nama keluarga Zhao, adalah yang terbaru dalam serangkaian kejahatan kekerasan yang telah memicu kekhawatiran tentang keamanan layanan tersebut. Pada bulan Mei, penumpang wanita lainnya ditemukan tewas setelah memesan tumpangan di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, melalui Didi Chuxing. Pengemudi Didi adalah tersangka utama dalam kematiannya, dalam insiden yang memicu kemarahan di seluruh negeri.

Zhao masuk ke kendaraan carpool Hitch jam 1 siang  pada 24 Agustus, dan mengirim sebuah pesan ke teman sekitar jam 2 siang mencari bantuan sebelum kontak hilang, menurut pernyataan polisi setempat.

Seorang pengemudi berusia 27 tahun bernama Zhong ditahan sekitar pukul 04.00 pada 25 Agustus dan mengaku telah memperkosa dan membunuh penumpang tersebut, kata polisi dalam pernyataannya; tubuh korban telah ditemukan dan penyelidikan terus dilakukan, kata polisi.

Didi mengatakan pada 26 Agustus bahwa tersangka tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, telah memberikan dokumentasi otentik, dan lulus tes pengenalan wajah sebelum mulai bekerja. Tetapi perusahaan tersebut mengatakan pada 25 Agustus bahwa ada pengaduan sebelumnya yang ditujukan terhadap pengemudi tersebut oleh seorang penumpang yang menuduh sopir itu telah membawa mereka ke tempat yang terpencil dan mengikuti penumpang setelah dia keluar dari mobil.

“Anda telah mengalami begitu banyak insiden,” seorang anggota keluarga Zhao yang tidak disebutkan namanya dikutip mengatakan dalam berita Malam Qianjiang, sebuah publikasi resmi provinsi Zhejiang. “Apa yang akan Anda lakukan tentang masalah keamanan dan layanan Anda?” (ran)

Wabah Flu Babi di Tiongkok Kemungkinan Disebabkan oleh Impor dari Rusia

0

Tiongkok, produsen daging babi terbesar di dunia, mungkin tidak menyangka bahwa tarif pembalasannya untuk produk daging babi AS akan kembali menghantui. Tetapi keputusan untuk membeli daging babi dari negara lain malah sekarang terlihat seperti bencana, sejak beberapa kota Tiongkok berusaha untuk mengatasi wabah penyakit babi yang mungkin berasal dari Rusia.

Tiongkok telah mengimpor lebih sedikit barang pertanian AS sebagai akibat dari tarif. Untuk menebus hilangnya impor-impor dari AS, Tiongkok telah beralih ke negara lain untuk pengadaan. Misalnya, Tiongkok baru-baru ini mulai membeli lebih banyak kedelai dari Amerika Selatan.

Sementara itu, karena produksi daging babi domestik Tiongkok tidak cukup untuk memenuhi permintaan, Tiongkok membeli daging babi dari negara lain seperti Rusia, setelah menaikkan tarif menjadi 70 persen untuk daging babi dari AS. Menurut situs web produk pakan yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian Tiongkok, Tiongkok mengimpor 1,22 juta ton daging babi pada tahun 2017, di antaranya sekitar 170.000 ton berasal dari Amerika Serikat.

Tiongkok mulai membeli daging babi Rusia dengan harga sekitar 12 yuan ($1,76) per kilogram sejak April untuk menggantikan impor AS, menurut artikel 23 Agustus oleh Radio Free Asia (RFA).

Wabah flu babi Afrika, African swine fever (ASF), saat ini di Tiongkok pertama kali terjadi di Shenyang, ibu kota Provinsi Liaoning Tiongkok utara pada awal Agustus. ASF adalah penyakit yang sangat menular yang menyerang babi dan babi hutan; tidak ada obat atau vaksin. Namun, penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia, bahkan jika produk babi yang terinfeksi dikonsumsi.

Penyakit tersebut kemungkinan tiba di Tiongkok melalui produk daging babi impor, Wantanee Kalpravidh, seorang dokter hewan di Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, mengatakan kepada jurnal ilmiah Science. Analisis genetik menunjukkan bahwa virus yang ditemukan di Tiongkok terkait erat dengan sekelompok virus yang beredar di Rusia, lapor jurnal tersebut. Hampir 50 babi telah mati karena ASF, menurut artikel 26 Agustus oleh mingguan Tiongkok, The Economic Observer.

Rusia telah diganggu oleh ASF dalam dekade terakhir, menurut situs web Pig Progress, yang dijalankan oleh Proagrica Media, sebuah perusahaan riset pasar peternakan. Rusia telah memusnahkan lebih dari 2 juta babi sejak pecahnya ASF awal di Rusia pada tahun 2007.

Sejak wabah awal di Tiongkok, penyakit ini telah terdeteksi di Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan, Tiongkok tengah; Lianyungang, sebuah kota di Provinsi Jiangsu bagian timur laut Tiongkok; dan Wenzhou, kota pelabuhan di Provinsi Zhejiang Tiongkok timur, menurut artikel 26 Agustus yang dipublikasikan di portal berita Tiongkok, Sina.

Tiongkok telah memusnahkan lebih dari 25.000 babi sebagai akibat dari wabah tersebut, menurut artikel 26 Agustus oleh media Hong Kong, Apple Daily. Selain itu, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, telah mengeluarkan peringatan bagi orang-orang yang membeli daging babi dari 12 provinsi dan kota yang berisiko ASF, termasuk Beijing, Tianjin, Mongolia Dalam, Liaoning, Heilongjiang, dan Jilin, Apple Daily melaporkan dalam artikel terpisah, mengutip dokumen pemerintah.

Setidaknya sejak tahun 2016, Tiongkok telah beralih ke Rusia untuk impor daging babi dalam jumlah besar. Tiongkok menjadi pasar ekspor terbesar bagi Rusia untuk produk makanan pada tahun 2016, dengan total $1 miliar, menurut kantor berita Xinhua yang dikelola negara.

Pada bulan Mei, Presiden Rusia Vladimir Putin, ketika berbicara dengan para pejabat dari Duma Negara, dewan tingkat rendah dari Dewan Federal Rusia, mengatakan itu adalah rencana strategis Rusia untuk menyingkirkan Amerika Serikat dari pasar daging babi Tiongkok, dan memasok Tiongkok dengan babi Rusia, menurut artikel 5 Mei oleh koran Parlemen, Parliamentary Newspaper (PNP), publikasi mingguan resmi dari Dewan Federal.

Dalam wawancara 24 Agustus dengan Radio Free Asia, Zhuang Lei, seorang penduduk Provinsi Fujian Tiongkok selatan, prihatin bahwa wabah telah menyebar begitu luas dalam waktu yang singkat.

“Saya percaya negara telah gagal untuk mengatur sistem kontrol, yang mengarah ke bencana ini,” katanya.

Dua hari pembicaraan perdagangan Tiongkok-Amerika Serikat, yang berakhir pada 23 Agustus, membuat kedua belah pihak bertentangan. Selama negosiasi, yang dipimpin di sisi Amerika oleh Menteri Keuangan David Malpass, Amerika Serikat menyuarakan keprihatinan tentang bagaimana perusahaan-perusahaan Amerika telah menderita dari praktik-praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil, sementara Tiongkok mengklaim telah memenuhi kewajiban WTO (Organisasi Perdagangan Dunia).

Sebuah sumber menjelaskan kepada Reuters tanggapan AS: “Kami tidak akan peduli dengan WTO karena Anda mengisi kapasitas berlebih, merusak industri, dan mencuri IP (kekayaan intelektual). Kami tidak akan berpangku tangan,” menurut laporan 25 Agustus.

Pada bulan Juli, setelah Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif barang-barang Tiongkok senilai $34 miliar, Tiongkok membalas dengan memberlakukan tarif 25 persen untuk produk pertanian AS, termasuk kedelai, jagung, gandum, babi, dan unggas. (ran)

Penembakan Massal pada Turnamen Game Tewaskan Empat Orang

0

EpochTimesId – Penembakan massal terjadi pada turnamen eSport di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat. Sebanyak empat orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk pelaku. Sementara 11 korban mengalami luka-luka, seperti dikutip dari WJXT.

Turnamen game itu dihadiri dan diikuti oleh para gamer profesional, Minggu (26/8/2018) waktu setempat. Turnamen itu adalah babak kualifikasi untuk turnamen yang lebih besar.

Pihak berwenang mengatakan bahwa penembakan massal terjadi di The Jacksonville Landing di Florida sekitar pukul 1 siang. Insiden itu terjadi di GLHF GameBar.

Seorang pemain game profesional, Drini Gjoka, turut menjadi korban luka tembak. Gamer berusia 19 tahun itu baru saja memenangkan pertandingan pertama, dan maju ke babak 32 ketika aksi penembakan terjadi.

“Sesuatu terjadi. Saya akan pergi dan tidak akan pernah kembali,” ujarnya via Twitter.

Namun, dia segera mengabarkan bahwa dia selamat dalam insiden itu. Namun, dia turut menjadi korban luka.

“Saya benar-benar sangat beruntung. Peluru itu mengenai jempol saya. Hari terburuk dalam hidupku,” sambung Gjoka.

Beberapa gamer lain juga mengatakan via sosial media bahwa mereka tertembak, atau aman. Ibu dari seorang gamer, Larry Legend mengatakan bahwa putranya ditembak tiga kali. Dia meminta semua orang untuk mendoakan agar anaknya selamat.

Turnamen ini diadakan di Las Vegas dan menarik sekitar 15.000 pengunjung. ESports adalah bisnis besar. Laporan Goldman Sachs pada 2017 mengatakan, perputaran uang pada eSports mencapai 500 juta dolar AS (sekitar 7 triliun rupiah) pada tahun 2016. Sejumlah perusahaan olahraga terkemuka bahkan membentuk dan mensponsori tim eSport.

Menurut situs web olahraga dan pengembang game, EA, dua pemenang teratas di acara Jacksonville akan mendapat tempat di acara utama Madden Classic di Las Vegas, Nevada, yang dijadwalkan pada bulan Oktober 2018. Di Las Vegas, para pesaing akan bermain untuk memperebutkan hadiah total 165.000 dolar AS. Pemenang pertama berhak membawa pulang hadiah senilai 25.000 dolar AS atau sekitar 350 juta rupiah. (NTDTV/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Jurnalis Jerman Akan Berjuang untuk Kebebasan Wartawan yang Ditangkap Rezim Turki

0

EpochTimesId – Jurnalis Jerman, Mesale Tolu, dibebaskan dari penjara Turki pada bulan Desember. Akan tetapi, dia dilarang meninggalkan negara hingga akhir pekan kemarin.

Setelah larangan meninggalkan Turki dicabut, Tolu kembali ke Jerman pada 26 Agustus 2018. Namun, dia bersumpah akan terus berjuang bagi kebebasan rekan-rekannya yang masih dipenjara secara tidak wajar, dalam tindakan keras Turki setelah kudeta yang gagal pada tahun 2016.

Tolu dituduh dan didakwa menjadi anggota organisasi teroris dan mempublikasikan propaganda teroris. Warga negara Jerman itu adalah salah satu dari puluhan ribu pegawai sipil dan wartawan yang ditahan setelah upaya untuk menggulingkan Presiden Tayyip Erdogan gagal.

“Saya mungkin berada di sini hari ini, tetapi ratusan kolega, aktivis oposisi, pengacara, mahasiswa. Sekitar 70.000 orang masih di penjara, masih belum bebas,” katanya kepada wartawan di bandara Stuttgart, setelah tiba dari Istanbul.

“Jadi saya tidak bisa benar-benar senang meninggalkan negara tempat saya berada di penjara. Karena saya tahu tidak ada yang berubah di sana,” sambungnya.

Tolu menggambarkan bagaimana polisi bersenjata bertopeng menyerbu rumahnya di tengah malam pada bulan April tahun lalu. Penggrebekan itu membangunkan putranya yang sedang tidur. Polisi menggeledah seisi apartemen sebelum menangkapnya.

Suaminya, Suat Corlu, masih berada di penjara Turki karena dakwaan terorisme, yang diajukan setelah kudeta. Dia mengatakan akan kembali ke negara itu untuk tampil di pengadilan, meski ada kekhawatiran bahwa dia mungkin akan ditangkap kembali.

Jerman telah menuntut pembebasan beberapa warganya. Sebagian memiliki darah Turki atau dinaturalisasi dari WN Turki. Upaya diplomatik itu sebagai langkah yang diperlukan untuk meningkatkan hubungan dengan Turki.

Hubungan antara dua mitra NATO itu memburuk setelah Jerman mengecam penangkapan Turki terhadap sekitar 50.000 orang. Krisis diplomatik juga dipicu penangguhan atau pemecatan 150.000 aparatur negara lainnya, termasuk guru, hakim, dan tentara.

Hubungan mulai membaik kembali dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah Turki melepas jurnalis Jerman-Turki, Deniz Yucel pada Februari 2018. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Pejabat AS Menilai Bantuan Uni Eropa untuk Iran Mengirim “Pesan yang Salah”

0

Epochtimes.id- Utusan AS untuk Iran mengecam keputusan Uni Eropa yang memberikan $ 20.7 juta bantuan ke Teheran pada 24 Agustus 2018 lalu. Bantuan ini dinilai mengirim “pesan yang salah pada waktu yang salah. ”

Pejabat AS ini menyatakan mendesak Uni Eropa untuk membantu Washington mengakhiri ancaman Iran demi stabilitas global.

“Bantuan asing dari pembayar pajak Eropa melanggengkan kemampuan rezim untuk mengabaikan kebutuhan rakyatnya dan menghambat perubahan kebijakan yang berarti,” kata Brian Hook, selaku perwakilan khusus AS untuk Iran dalam sebuah pernyataan.

“Rakyat Iran menghadapi tekanan ekonomi yang sangat nyata yang disebabkan oleh korupsi, salah urus, dan investasi mendalam pemerintah mereka dalam terorisme dan konflik luar negeri,” tambahnya.

“Amerika Serikat dan Uni Eropa harus bekerja sama untuk mencari solusi abadi yang benar-benar mendukung rakyat Iran dan mengakhiri ancaman rezim terhadap stabilitas regional dan global,” jelasnya.

Keputusan Uni Eropa pada 23 Agustus untuk memberikan € 18 juta ($ 20,7 juta) dalam bantuan ke Iran ditujukan untuk mengimbangi dampak sanksi AS. Ini karena negara-negara Eropa mencoba menyelamatkan perjanjian 2015 yang menilai Tehran membatasi ambisi nuklirnya.

Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir yang disepakati pada bulan Mei lalu. Trump memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Teheran, bahkan ketika pihak-pihak lain dalam perjanjian tersebut mencoba mencari cara untuk menyelamatkan perjanjian tersebut.

Pendanaan Uni Eropa adalah bagian dari paket yang lebih luas dari 50 juta euro yang dialokasikan dalam anggaran Uni Eropa untuk Iran. Sebelumnya negara ini mengancam akan berhenti mematuhi perjanjian nuklir jika gagal untuk melihat manfaat ekonomi dari sanksi.

Amerika Serikat menekan negara lain untuk mematuhi sanksi-sanksinya.

“Lebih banyak uang di tangan para ayatollah berarti lebih banyak uang untuk melakukan pembunuhan di negara-negara Eropa itu,” kata Hook dalam pernyataannya.

Penasihat keamanan nasional AS John Bolton mengatakan kepada Reuters selama kunjungan ke Israel awal pekan ini bahwa berlakunya sanksi AS memiliki efek yang kuat pada ekonomi Iran dan pendapat populer.

Sanksi AS yang dilanggar bulan ini menargetkan industri mobil Iran, perdagangan emas dan logam mulia lainnya, dan pembelian dolar AS penting untuk pembiayaan internasional dan investasi serta hubungan perdagangan. Sanksi yang lebih jauh akan menyusul pada bulan November di sektor perbankan Iran dan ekspor minyak. (asr)

Kapal Pesiar Inggris Selamatkan Tiga Nelayan dari Perahu Terbalik

0

EpochTimesId – Kapal pesiar ‘The Pacific Princess’ mendadak berbalik arah di Laut Utara Inggris pada 25 Agustus 2018. Kapal wisata itu berubah haluan untuk menyelamatkan tiga orang dalam sekoci yang mengirim suar darurat (SOS).

Seorang wartawan Associated Press yang tengah berada di atas kapal itu, tiga orang yang diselamatkan adalah nelayan yang kapalnya terbalik di tengah lautan. Mereka menuturkan bahwa dua orang lain dari perahu nelayan yang terbalik itu masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan.

“Kapten (kapal) mengumumkan kepada penumpang bahwa kapal, yang tengah menuju kembali ke Dover setelah pelayaran delapan hari di sekitar Kepulauan Inggris, mengubah jalurnya. Kapal akan pergi untuk menyelamatkan orang-orang, yang mengambang di sekoci hitam dengan penutup oranye,” ujar sang wartawan, Diana Heidgerd.

Dia mengatakan, penyelamatan itu terjadi pada 25 Agustus 2018 sore waktu setempat di lepas pantai Norwich. Kapal pesiar melakukan manuver di dekat sekoci dan menarik orang-orang yang terapung itu ke atas kapal.

Otoritas kapal tidak akan mengomentari identitas atau kondisi orang-orang yang berhasil diselamatkan. Namun, mereka mengatakan bahwa peristiwa itu sudah dilaporkan kepada Penjaga Pantai Inggris.

Penumpang melihat helikopter penjaga pantai melakukan operasi pencarian udara pada 25 Agustus malam waktu setempat. Mereka diperkirakan tengah mencari dua anggota awak kapal nelayan yang hilang. Pihak berwenang juga sudah mengkonfirmasi bahwa memang ada kapal nelayan yang terbalik dan tenggelam. (AP/The Epoch Times/waa)

Video rekomendasi ;

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Australia Tolak Huawei dan ZTE Sebagai Penyedia 5G

0

EpochTimesId – Huawei menjadi buah bibir publik karena perusahaan Tiongkok tersebut diduga sebagai pelaku spionase di dunia maya, dalam beberapa tahun terakhir. Akibat kekhawatiran tentang keamanan nasional, Amerika Serikat melarang seluruh departemen pemerintah, termasuk menyarankan operator di AS untuk tidak menggunakan peralatan dari Huawei dan ZTE.

Australia kini justru melangkah di depan Amerika Serikat. Negara benua itu menjadi negara pertama di dunia yang melarang Huawei dan ZTE sebagai penyedia teknologi jaringan 5G.

Pada 24 Agustus, produsen smartphone dan peralatan telekomunikasi terbesar dunia ini mengatakan bahwa pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dari pemerintah Australia. Isinya melarang Huawei dan ZTE sebagai penyedia teknologi jaringan 5G di dalam wilayah Australia.

Huawei melalui Twitter menyebutkan bahwa keputusan pemerintah Australia merupakan berita yang sangat mengecewakan para konsumen. Namun, juru bicara ZTE menolak untuk mengomentari berita tersebut.

Huawei telah ditolak oleh Australia, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan Tiongkok telah mengkritik Australia karena telah membuat keputusan yang salah yang mana dapat merusak hubungan kerjasama antar perusahaan kedua negara.

Keputusan pemerintah Australia dibuat dalam bentuk pernyataan bersama oleh mantan Menteri Keuangan Scott Morrison dan Menteri Komunikasi Mitch Fifield yang dikeluarkan pada 23 Agustus 2018. Perlu dicatat bahwa Morrison telah berhasil terpilih sebagai Perdana Menteri Australia ke-30 pada hari berikutnya dan akan segera menjabat.

Dalam pernyataan disebutkan bahwa Industri telekomunikasi dan penyedia teknologi tidak dapat menjadi lembaga pemerintah asing yang melanggar hukum Australia tetapi berada di luar yurisdiksi pengadilan Australia. Karena hal itu berpotensi menimbulkan gangguan dan campur tangan ilegal pihak lain melalui jaringan 5G.

Kini kian banyak negara menempatkan Huawei sebagai perusahaan yang dapat mengancam keamanan nasional. Reuters mengatakan bahwa keputusan Australia tersebut adalah langkah terbaru untuk menangani ancaman keamanan yang disebabkan oleh perusahaan komunikasi Tiongkok komunis.

John Watters, wakil presiden perusahaan keamanan jaringan AS FireEye mengatakan bahwa Australia sedang menolak pihak yang berpotensi memberikan ancaman keamanan nasional. Pihak asing tersebut seringkali mengorbankan keuntungan jangka pendek sebagai pengganti keuntungan intelijen jangka panjang. Meskipun mereka akan menghabiskan lebih banyak uang, namun mereka akan memiliki hak kontrol lebih besar terhadap sistem komunikasi nasional.

Huawei secara terbuka menyatakan bahwa pihaknya tidak akan pernah menyerahkan data pelanggan Australia ke agen mata-mata Tiongkok komunis. Namun, pemerintah Australia mengatakan pada hari sebelumnya bahwa saat ini belum ada cara untuk mengurangi risiko tersebut dan tidak ada pula jaminan secara teknis. Australia nampaknya takut untuk membiarkan ‘serigala masuk ke dalam rumah’.

Huawei sedang meningkatkan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi 5G yang merupakan prioritas utama bagi 80.000 orang staf peneliti perusahaan itu. Ada pepatah dalam industri bahwa siapa pun yang mendominasi 5G akan memiliki masa depan yang besar dalam manfaat teknologi dan ekonomi. IHS Markit memperkirakan bahwa pada 2035, output ekonomi global 5G akan mencapai 12,3 triliun dolar AS.

Jaringan 5G adalah infrastruktur penting untuk generasi layanan teknologi mendatang. Di masa depan, banyak perangkat jaringan memerlukan dukungan teknis 5G. Itu termasuk jaringan mobil, perangkat pengguna, dan banyak fasilitas perangkat keras yang digunakan dalam ‘kota pintar’.

Oleh karena itu, Tiongkok komunis mendaftarkan industri teknologi informasi generasi baru sebagai yang pertama dalam rencana industri Made in China 2025.

Tahun ini, Huawei mengalokasikan dana tambahan sebesar 800 juta dolar AS untuk penelitian di bidang 5G. Jika dihitung bersama jumlah investasi sebelumnya, maka angka tersebut telah mencapai 1,8 miliar dolar. Reuters menunjukkan bahwa Huawei, sebagai produsen ponsel terbesar kedua di dunia, berada di garis depan dalam meewujudkan ambisi teknologi global Tiongkok komunis.

Media Korea Selatan melaporkan bahwa operator telekomunikasi Korea Selatan memilih pemasok peralatan 5G pada akhir bulan Juli dan akan meluncurkan layanan 5G pada bulan Maret 2019. Namun, karena masalah keamanan nasional dan perang dagang AS – Tiongkok, operator telekomunikasi Korea takut untuk menggunakan peralatan 5G Huawei. (video screenshot NTDTV)

Tidak hanya itu, Huawei memiliki hubungan erat dengan pemerintah Tiongkok, dan dunia luar selalu menganggap perusahaan itu adalah alat mata-mata Tiongkok komunis. Badan Intelijen Pusat AS (CIA) memiliki laporan investigasi publik pada tahun 2011 yang mengungkapkan bahwa Huawei di antara tahun 2009-2011 telah menerima dana bantuan sebesar 250 juta dolar AS dari pemerintah Tiongkok. Bantuan diberikan atas jasa layanan intelijen yang mereka berikan kepada Tiongkok komunis.

Dalam laporan yang diterbitkan oleh Komite Intelijen dari Dewan Perwakilan Amerika Serikat AS pada tahun 2012 menyebutkan, Huawei merupakan perusahaan yang menyediakan layanan jaringan khusus untuk badan perang cyber elit Tiongkok komunis. Peralatannya digunakan untuk memantau orang Amerika dan telah menyebabkan ketidakstabilan pada jaringan telekomunikasi AS.

Didasarkan pada fakta-fakta inilah Presiden AS, Donald Trump pekan lalu menandatangani Undang-Undang Otorisasi Pertahanan dan Keuangan tahun 2019 yang secara eksplisit melarang seluruh departemen pemerintah AS menggunakan produk Huawei dan ZTE.

Ini bukan kali pertama Huawei ‘menabrak tembok’ di Australia. Sejak tahun 2012, pemerintah Australia telah melarang Huawei berpartisipasi dalam penawaran untuk membangun jaringan broadband nasional. Kali ini, Huawei langsung mengatakan ‘tidak’. Meskipun Australia bukan pasar terbesar Huawei, tapi itu juga akan membuatnya kehilangan bisnis yang menguntungkan, terutama arti simbolis saat ini jauh lebih besar daripada arti sebenarnya.

Pada bulan Juni, ketika pemerintah Australia masih mempertimbangkan untuk memberlakukan larangan terhadap Huawei, Wall Street Journal menunjukkan bahwa larangan akan secara serius merongrong ambisi Huawei dalam mengembangkan jaringan teknologi 5G.

Ada tanda-tanda bahwa larangan Australia dapat memicu efek domino. Pada 20 Agustus, media Rusia ‘Kommersant’ mengatakan bahwa sejumlah produsen peralatan elektronik dan asosiasi industri Rusia telah mengusulkan kepada pemerintah untuk secara ketat mengatur impor peralatan telekomunikasi buatan Huawei dan ZTE.

Menurut laporan tersebut, berdasarkan usulan yang diberikan pemerintah Rusia akan meminta pemasok peralatan telekomunikasi asing termasuk Huawei dan ZTE untuk melaksanakan penandaan wajib sesuai dengan proposal. Juga melarang perusahaan perantara untuk mengimpor peralatan-peralatan ini.

Sebuah laporan resmi dari Inggris bulan lalu menyebutkan bahwa masalah teknis peralatan Huawei telah menyebabkan jaringan telekomunikasi Inggris menghadapi ancaman baru. Reuters menunjukkan bahwa kegelisahan semacam ini kini sedang menyebar di benua Eropa. Badan intelijen dari banyak negara di benua itu mengkhawatirkan tentang spionase cyber yang dilakukan Tiongkok komunis.

Selain itu, media Korea Selatan ‘Korean Herald’ melaporkan pada bulan Maret tahun ini bahwa CEO dari sebuah perusahaan operator nirkabel terkemuka di Korea Selatan mengatakan bahwa mereka tidak yakin untuk menggunakan peralatan yang diproduksi Huawei untuk jaringan 5G. (Li Muyang/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

3 Gempa Melanda Iran, 1 Tewas dan 100 Orang Luka

0

Epochtimes.id- Serangkaian tiga gempa bumi, termasuk satu gempa dengan magnitudo 6,0,telah melanda Iran barat.

Menurut laporan media pemerintah satu orang telah tewas dan sekitar 100 lainnya terluka.

Gempa dangkal pertama melanda sekitar 55 mil barat-barat laut Kermanshah.

Gempa terasa hingga di Baghdad. Kejadian ini dilaporkan oleh televisi pemerintah Irak. Laporan menyebutkan tidak ada korban luka yang tercatat di Irak.

Survei Geologi AS mengatakan, dua gempa bumi lainnya, besarnya 4,4 dan 4,2, masing-masing melanda Minggu (26/08/2018) pagi di dekat kota Javanrud di provinsi Kermanshah Iran.

Kantor berita IRNA yang dikelola negara mengutip pernyataan Gubernur Kermanshah Houshang Bazvand tentang korban terluka.

Kantor berita ini melaporkan seorang pria berusia 70 tahun meninggal karena serangan jantung di tengah-tengah gempa bumi.

Pada November 2017, gempa berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang wilayah yang sama, menewaskan lebih dari 530 orang dan melukai ribuan orang di Iran saja. Di Irak, sembilan orang tewas dan 550 luka-luka. (asr)

Reuters berkontribusi pada laporan ini/The Epochtimes

Kuburan Mantan Diktator Spanyol Jenderal Franco Akan Digali dan Dipindah

0

EpochTimesId – Pemerintah beraliran ‘kiri-tengah’ Spanyol menyetujui sebuah rencana amandemen hukum pada 24 Agustus 2018. Amandemen itu guna memastikan bahwa jenasah mantan diktator Spanyol, Jenderal Francisco Franco akan digali dan dipindahkan dari makam raya (mausoleum) nasional. Kebijakan kontroversial itu diambil untuk menghormati korban perang saudara di Spanyol.

Pemerintah Sosialis minoritas yakin bahwa parlemen akan mendukung amandemen itu. Amandemen mungkin akan dibahas dan memicu perdebatan pada bulan depan, menurut wakil Perdana Menteri, Carmen Calvo kepada wartawan.

Amandemen Undang-Undang Memori Historis Tahun 2007 akan memberi pemerintah kekuasaan kepada pemerintah untuk menggali jasad Franco. Perubahan itu bertujuan untuk menggagalkan upaya hukum di pengadilan oleh keturunan Franco dan pendukungnya, untuk menolak dan menggagalkan penggalian.

Memindahkan jasad Franco dari ‘Valley of the Fallen’, akan menjadi peristiwa penting di Spanyol. Negara yang masih menanggung luka sosial dan politik akibat perang sipil negara pada 1936-1939. ‘Valley of the Fallen’ adalah sebuah mausoleum atau makam raya yang dibangun sekitar 50 kilometer (30 mil) di sebelah barat laut Madrid.

Kompleks lembah yang luas itu adalah warisan publik yang paling mencolok dari pemerintahan Franco. Makam luas yang dibangun oleh diktator itu sebagai penghargaan kepada mereka yang tewas dalam perang ketika dia menggulingkan pemerintahan demokratis Spanyol.

Sekitar 34.000 orang dari kedua belah pihak pertempuran dimakamkan di lokasi itu. Kebanyakan dari mereka tidak pernah diidentifikasi.

“Memiliki kuburan Franco (di kompleks makam raya) menunjukkan kurangnya rasa hormat, untuk para korban yang dikuburkan di sana,” sambung Wakil PM.

Calvo mencatat bahwa delegasi PBB berkunjung ke lokasi makam raya empat tahun lalu. Ketika itu PBB mengatakan bahwa makam yang menghormati memori sejarah Franco tidak sesuai dengan demokrasi.

Selain menggali kuburan Franco, pemerintah juga berencana untuk menggali dan mengidentifikasi 114.000 sisa jenasah lainnya. Mereka adalah korban perang sipil dan korban dari empat dekade kediktatoran yang terjadi di bawah kekuasaan Franco, yang meninggal pada 1975.

Undang-Undang Memori Historis atau peninggalan bersejarah melarang acara publik mendukung rezim Franco. UU itu gagal memenuhi tuntutan luas korban perang saudara dan keluarga korban untuk melakukan penggalian dan reparasi.

Keturunan Franco akan diajak berkonsultasi dan diberi waktu 15 hari untuk memilih lokasi baru kuburan sang diktator. Jika mereka tidak memberi jawaban atau tidak menanggapi, pemerintah akan memilih tempat yang layak.

Francisco Martinez-Bordiu, cucu dari Franco, menggambarkan rencana penggalian pemerintah itu sebagai “perbuatan biadab”. Dia mengatakan kepada Antena-3 pada hari Jumat, bahwa keturunan Franco akan menggunakan pilihan dan hak hukum mereka untuk menghentikan penggalian.

Sebuah penggalian tubuh Franco yang dibalsem, kemungkinan akan digelar pada awal Oktober. Itu akan memperkuat kepercayaan reformis pemerintah, yang berhaluan liberal, setelah mengambil alih kekuasaan Juni lalu.

Memindahkan Franco dari mausoleum, yang dimiliki dan dioperasikan oleh lembaga warisan budaya, badan yang didanai publik, telah lama dibahas di Spanyol. Calvo mengatakan pemerintah ingin mempercepat penggalian karena ingin mengakhiri perbedaan pendapat yang berlarut-larut.

“Pada pertemuan Kabinet Jumat depan pada 31 Agustus, prosedur untuk penggalian akan ditetapkan,” kata wakil PM itu.

Kompleks ‘Valley of the Fallen’ termasuk makam dan basilika dalam gaya neoklasik. Itu merupakan situs ziarah populer bagi orang-orang yang ingin bernostalgia dengan zaman kediktatoran. Makam itu memiliki salib sepanjang 150 meter (500 kaki) yang dapat dilihat dari kejauhan.

Kuburan Franco sendiri berada di sebuah makam di tengah biara basilika. Kuburannya terletak di bawah batu nisan besar. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Pimpinan ISIS di Afghanistan Tewas Saat Serbuan Operasi Gabungan

0

Epochtimes.id- Pimpinan ISIS di Afghanistan, Abu Saad Erhabi, tewas saat serangan di tempat persembunyian kelompok tersebut di provinsi Nangarhar, Aghanistan pada Sabtu malam.

Melansir dari Reuters, Minggu (26/08/2018) sepuluh anggota lain dari kelompok militan turut tewas dalam operasi gabungan darat dan udara oleh pasukan Afghanistan dan asing.

Laporan ini disampaikan oleh Direktorat Keamanan Nasional di Kabul dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah besar senjata berat dan ringan dan amunisi dihancurkan saat penggerebekan di dua tempat persembunyian kelompok Islamic State.

Kantor berita Amaq milik kelompok ini tidak berkomentar mengenai masalah ini. Serangan ini juga tidak ada reaksi segera dari misi Dukungan T Resolute yang dipimpin NATO. Misi ini melatih dan memberi saran kepada pasukan Afghanistan.

Gubernur provinsi Nangarhar mengatakan Erhabi adalah pemimpin ISIS ke empat di Afghanistan yang dibunuh sejak Juli 2017.

Kelompok ini telah membangun benteng pertahanan di Nangarhar, di perbatasan timur Afghanistan yang keropos dengan Pakistan. Kelompok ini menjadi salah satu kelompok militan paling berbahaya di negara itu.

Afiliasi lokal Negara Islam, kadang-kadang dikenal sebagai ISIS-Khorasan setelah nama lama untuk wilayah yang mencakup Afghanistan, telah aktif sejak 2015. Kelompok ini memerangi Taliban serta pasukan Afghanistan dan AS.

Mantan pemimpin ISIS-Khorasan, Abu Sayed, tewas dalam serangan di provinsi timur Nangarhar dan pendahulunya Sayed tewas bersama operasi AS dan Afghanistan.

Jumlah pasti pejuang ISIS di Afghanistan sulit untuk dihitung karena mereka sering mengganti aliansi, tetapi perkiraan militer AS bahwa ada sekitar 2.000.

Lebih dari 150 pejuang ISIS menyerah kepada pasukan keamanan Afghanistan bulan ini di provinsi barat laut Jawzjan. Kelompok ini berjuang untuk menguasai rute penyelundupan ke negara tetangganya, Turkmenistan. (asr)

Oleh : Ahmad Sultan, Abdul Qadir Sediqi dan Hamid Shalizi