Sample Page Title

Morbi libero lectus, laoreet elementum viverra vitae, sodales sit amet nisi. Vivamus dolor ipsum, ultrices in accumsan nec, viverra in nulla.

Donec ligula sem, dignissim quis purus a, ultricies lacinia lectus. Aenean scelerisque, justo ac varius viverra, nisl arcu accumsan elit, quis laoreet metus ipsum vitae sem. Phasellus luctus imperdiet.

Donec tortor ipsum

Pharetra ac malesuada in, sagittis ac nibh. Praesent mattis ullamcorper metus, imperdiet convallis eros bibendum nec. Praesent justo quam, sodales eu dui vel, iaculis feugiat nunc.

Pellentesque faucibus orci at lorem viverra, id venenatis justo pretium. Nullam congue, arcu a molestie bibendum, sem orci lacinia dolor, ut congue dolor justo a odio.

Duis odio neque, congue ut iaculis nec, pretium vitae libero. Cras eros ipsum, eleifend rhoncus quam at, euismod sollicitudin erat.

Fusce imperdiet, neque ut sodales dignissim, nulla dui. Nam vel tortor orci.

FOKUS DUNIA

NEWS

Home Blog Page 1945

Bagaimana Vaping Mempengaruhi Kesehatan Anda, Lihat Hasil Studi-studi Ini

0

Epochtimes.id- Banyak orang beranggapan bahwa vaping lebih aman daripada merokok, kebanyakan orang akan setuju.

Alasan ini muncul karena tidak ada tembakau yang dibakar dan karena tidak ada asap yang dihirup.

Orang-orang beranggan bahwa vaping tidak banyak merusak paru-paru daripada merokok tradisional.

Tetapi itu tidak berarti bahwa vaping aman, dengan imajinasi apa pun.

Beberapa studi yang baru-baru ini diterbitkan menunjukkan bahwa vaping tampaknya dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang meningkat secara drastis.

Lebih lanjut, zat seperti arsenik, kromium, dan mangan — semuanya berpotensi berbahaya — ditemukan dalam uap.

Termasuk, uap e-cig dapat menyebabkan bakteri berbahaya menempel di sisi saluran udara, demikian hasil studi lain menunjukkan

Nikotin yang terhirup dalam uap e-cig juga dapat menyebabkan kerusakan DNA, berdasarkan sebuah studi dari New York University.

Sedangkan studi baru-baru ini dari Proceedings of National Academy of Sciences Amerika Serikat menunjukkan perangkat yang menggunakan baterai masih dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.

“Kami mengusulkan agar ECS (asap rokok) bersifat karsinogenik dan perokok e-cig memiliki risiko lebih tinggi daripada non-perokok untuk mengembangkan kanker paru-paru dan kandung kemih dan penyakit jantung,” tulis para peneliti.

Menurut pengujian yang dijalankan pada tikus, mereka yang terpapar asap rokok dari e-cigarette memiliki tingkat kerusakan DNA yang lebih tinggi di kandung kemih, jantung dan paru-paru dibandingkan dengan pernapasan yang biasa dihirup.

Namun sistem perbaikan yang melindungi dari kanker pada tikus yang terpapar asap e-cigarette juga rusak.

“Penting untuk dicatat bahwa banyak perokok e-cig telah mengonsumsi kebiasaan merokok e-cig tidak harus melakukannya untuk tujuan berhenti merokok (merokok tembakau), melainkan karena mereka mengasumsikan bahwa rokok elektronik sangat aman,” tulis para ilmuwan. (asr)

Petugas Konsulat Jenderal AS Guangzhou Kena Serangan Suara Misterius

0

EpochTimesId – Seorang petugas dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Guangzhou, Tiongkok mengaku mengalami cedera otak ringan. Cedera itu diduga akibat terkena serangan suara misterius.

Kasus ini mengingatkan khalayak pada kasus diplomat AS yang diserang dengan gelombang suara misterius yang menyebabkan penyakit sonik di Kuba. Departemen Luar Negeri AS pun kemudian mengeluarkan peringatan kesehatan kepada warga AS di Tiongkok, Rabu (23/5/2018) waktu setempat.

Petugas AS tersebut menuturkan, serangan terhadap dirinya berupa gelombang suara halus dan samar-samar tetapi abnormal. Dia menemukan cedera otak setelah berbulan-bulan terkena serangan suara misterius.

Menteri Luar Negeri AS Pompeo dalam acara dengar pendapat di kongres pada hari Rabu mengatakan bahwa dari sudut pandang kedokteran, kejadian tersebut sangat mirip dengan insiden serangan terhadap personil diplomat AS di Kuba.

“Kami sedang mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi di Havana, dan yang kini terjadi di Tiongkok,” kata Pompeo.

Departemen Luar Negeri Amerika menaruh perhatian tinggi terhadap kejadian ini. Kedutaan Besar AS di Beijing memastikan bahwa petugas yang bekerja pada Konsulat AS di Guangzhou tersebut adalah seorang warga AS.

Juru bicara Kedutaan Besar AS mengatakan bahwa karyawan tersebut melaporkan bahwa ia mengalami berbagai gejala gangguan pada fisiknya sejak akhir tahun 2017 hingga bulan April tahun ini. Dia kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk evaluasi dan pemeriksaan menyeluruh.

“Hasil klinis dari penilaian ini cocok dengan cedera otak traumatis ringan,” katanya.

Departemen Luar Negeri memberitahukan bahwa pemerintah AS tidak tahu apa yang menyebabkan gangguan yang terjadi pada fisik pegawai AS di Guangzhou. Dewan Negara hanya dapat merekomendasikan agar yang bersangkutan menjauhi bunyi yang menyerangnya.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Tiongkok mengatakan bahwa Dewan Negara menaruh perhatian tinggi terhadap kejadian ini. Mereka bekerja keras untuk memastikan penyebab dan dampaknya.

Juru bicara itu juga mengatakan bahwa Beijing juga sedang menyelidiki masalah ini.
Kedutaan Besar AS di Beijing juga mengeluarkan pernyataan bahwa siapa pun yang memiliki gejala ini harus berkonsultasi dengan ahli medis.

“Di Tiongkok, jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa dari pendengaran atau perasaan, disertai dengan suara yang tidak biasa atau suara yang menusuk, jangan mencoba untuk menemukan (sendiri) sumbernya. Segera pergi menjauhi tempat di mana suara itu berada,” tulis pengumuman situs Kedutaan.

Pompeo mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Tiongkok untuk mematuhi komitmen yang ditetapkan dalam Konvensi Wina. Tiongkok diminta untuk melindungi keamanan pejabat AS yang ditempatkan di negaranya.

Menlu Tiongkok tidak langsung menanggapi permintaan Wall Street Journal untuk memberikan komentar.

Sebelumnya dilaporkan, bahwa diplomat AS juga menderita serangan melalui gelombang suara misterius di Kuba. Dalam dua tahun terakhir, sejumlah diplomat AS di Kuba juga melaporkan bahwa mereka juga menderita gangguan penyakit yang sama.

Washington menyatakan bahwa itu adalah serangan melalui gelombang suara. Akan tetapi mereka tidak menuduh pihak berwenang Kuba sebagai pelaku atau penanggungjawab serangan.

Pada akhir tahun 2016, lebih dari 20 diplomat AS dan keluarga mereka menderita gejala pusing, gegar otak, dan gangguan pendengaran. Para pejabat AS mengatakan itu adalah ‘serangan yang ditargetkan’.

Pada bulan Januari tahun ini, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Senat bahwa para penyelidik AS tidak dapat menentukan para pelaku atau sarana penyerangan yang digunakan.

Diplomat yang menjadi korban menggambarkan suara itu sebagai, “suara berdengung, gemerincing logam, dan jeritan keras dan melengking.”

Departemen Luar Negeri AS membentuk sebuah kelompok ahli pada tahun 2017 untuk menyelidiki kasus ini. Panel ahli tersebut mengatakan bahwa temuan awal kemungkinan terkait dengan neurotrauma dari sumber yang tidak alami. Saran dari panel adalah dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Pompeo menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada yang dapat mengkaitkan kejadian di Tiongkok dengan di Kuba.

Seorang pejabat Kedutaan AS di Beijing mengatakan, “Saat ini kami belum dapat mengkaitkan insiden di Havana, tetapi kami sedang menyelidiki semua kemungkinannya.”

Pada bulan Maret tahun ini, Dewan Negara memutuskan untuk menarik 60 persen anggota diplomat AS dari Kuba karena masalah kesehatan. Sebelumnya, 15 orang pegawai Kedutaan Kuba untuk AS diperintahkan untuk meninggalkan Amerika Serikat, tetapi Washington belum secara resmi menuduh Kuba melakukan serangan yang disengaja.

Pada bulan April tahun ini, beberapa diplomat Kanada di Havana mengeluh karena menderita gejala gangguan serupa yang dialami para diplomat AS. Pemerintah Kanada kemudian mengurangi jumlah personel diplomatik di Kuba.

Departemen Urusan Global Kanada menyatakan bahwa tes medis yang sedang berlangsung telah meningkatkan kecenderungan pada pendapat bahwa kerusakan otak tipe baru tersebut tidak, atau belum dapat didefinisikan oleh ahli medis.(Xia Yu/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Pesawat Pribadi Gagal Mendarat di Pemukiman Sebelah Bandara

0

Kredit Video : Facebook Jarrod Brown

EpochTimesId – Sebuah pesawat jet pribadi jenis Gulfstream gagal mendarat di Bandara Internasional Toncontín, Honduras, Selasa (22/5/2018) waktu setempat. Pesawat tersebut tercatat berangkat dari Austin, Texas, Amerika Serikat.

Dikutip The Epoch Times dari Express, pesawat pribadi itu tergelincir saat mendarat di ujung landasan yang pendek. Pesawat kemudian terlempar melompati selokan kecil menuju pemukiman di luar kawasan bandara.

Pesawat terhenti ketika menghantam gundukan tanah di seberang jalan raya di luar area bandara. Pesawat itu pun terbelah menjadi dua dan tersangkut di atas jalan raya.

Pesawat itu berisikan enam orang, baik pilot dan penumpang. Untungnya enam orang penumpang yang ada di atas pesawat selamat dan tidak mengalami luka serius. Warga setempat juga tidak ada yang menjadi korban.

https://www.facebook.com/jarrod.brown.1069/posts/10155833919958285

“Tidak ada korban jiwa,” kata Kepolisian Nasional Honduras dalam sebuah pernyataan.

“Lima penumpang dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil dan menerima perawatan,” Rumah Sakit Tegucigalpa Hospital Escuela Universitario menegaskan.

Petugas darurat kemudian segera bergegas mendatangi lokasi kejadian. Petugas pemadam kebakaran juga langsung menyemprotkan rongsokan pesawat dengan busa guna mencegah kebakaran.

Sejumlah petugas evakuasi juga langsung berusaha keras mengeluarkan penumpang yang terperangkap dalam reruntuhan pesawat.

Pesawat ini terdaftar sebagai milik TVPX Aircraft Solutions Inc. di North Salt Lake, menurut catatan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat, seperti dikutip dari The Washington Post.

Jarrod W. Brown, yang tiba di bandara sekitar satu jam sebelum kecelakaan itu memotret dan merekam suasana rongsokan pesawat dengan kamera ponsel. (Henry Jom/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Uni Eropa dan G7 Kompak Menolak Mengakui Hasil Pemilu Venezuela

0

EpochTimesId – Kanada dan negara-negara G7 bersama dengan Uni Eropa mengeluarkan pernyataan bersama, Rabu (23/5/2018) waktu setempat. Mereka mengatakan kompak dan bersatu dalam menolak pemilihan presiden di Venezuela baru-baru ini.

Pemilihan 20 Mei 2018 yang diklaim dimenangi oleh petahana Nicolas Maduro telah memicu kecaman berskala luas. Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland sebelumnya menyebut pilpres tersebut ‘tidak sah dan anti-demokrasi’.

Pernyataan bersama mengatakan, “Pemilu gagal memenuhi standar internasional yang diterima dan tidak mengamankan jaminan dasar untuk proses yang inklusif, adil dan demokratis. Sehingga pemilihan dan hasilnya kurang legitimasi dan kredibilitas.”

G7 dan UE menambahkan bahwa rezim Maduro berusaha dan sedang memantapkan cengkeraman otoriternya. Sementara pada sisi lain, rakyat Venezuela terus mengalami pelanggaran hak asasi manusia dan perampasan kebebasan yang serius.”

Pernyataan itu menyerukan kepada Maduro untuk memulihkan demokrasi konstitusional di Venezuela. Maduro dituntut menjadwalkan pemilihan yang bebas dan adil, segera membebaskan semua tahanan politik, memulihkan otoritas Majelis Nasional, dan menyediakan akses penuh, aman dan tanpa hambatan terhadap para pelaku kemanusiaan.

Pada hari Senin (21/5/2018), pemerintah Kanada menerapkan beberapa tekanan tersendiri terhadap Venezuela. Kanada mengatakan tidak akan berusaha untuk menggantikan duta besarnya di Caracas dan akan ‘menurunkan’ tingkat hubungan diplomatiknya dengan negara Amerika Selatan itu.

Ottawa juga memberlakukan larangan kerja sama militer resmi dengan Venezuela dan memastikan kedutaan Kanada di Caracas hanya dipimpin oleh seorang ‘pengurus kepentingan’ alih-alih seorang duta besar. (The Cannadian Pers/The Epoch Times)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Rusia Ujicoba Tembakkan Rudal Jarak Jauh

0

EpochTimesId – Rusia menguji-coba rudal balistik antarbenua jarak jauh, yang dikenal sebagai ICBM. Sebanyak empat rudal ditembakkan dari kapal selam, menurut media yang dikelola pemerintah Rusia.

Kantor Berita TASS yang didukung negara melaporkan bahwa sebuah kapal selam, Yuri Dolgoruky, menguji empat ICBM dari posisi di bawah permukaan air laut.

“Rudal menghantam target yang ditentukan di kawasan latihan dan ujicoba Kura di Kamchatka, kawasan Timur Jauh Rusia. Tembakan salvo oleh sejumlah rudal ini dilakukan oleh kapal penjelajah bawah laut adalah Proyek untuk pertama kalinya,” lapor agensi berita tersebut.

Ujicoba itu bertajuk, ‘kapal selam menguji-menembakkan rudal Bulava’.

“Rudal balistik telah diluncurkan, semua berjalan normal,” kata komandan kapal selam itu kepada media pemerintah.

Komandan kapal selam menambahkan, bahwa itu adalah pertama kalinya rudal ICBM diluncurkan dari kapal selam jenis itu.

Sementara itu, dilaporkan minggu ini bahwa Rusia dijadwalkan untuk mengoperasikan RS-28 Sarmat, yang dikenal sebagai “Rudal SS-X-30 Satan 2” pada tahun 2020.

“Uji coba sistem menjanjikan lainnya terus berlanjut. Tidak lama lagi, mereka akan mulai melayani pasukan strategis kami,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut The Diplomat.

“Maksud saya pertama-tama sistem Sarmat yang akan memasuki layanan operasional pada 2020, sistem Avangard akan beroperasi pada 2019 dan disusul sistem lainnya.”

Resimen militer dengan Sarmat ICBM dijadwalkan untuk diterapkan pada 2021, publikasi tersebut melaporkan.

“Resimen pertama akan menerima dua ICBM RS-28, dan diharapkan untuk menyebarkan total enam RS-28. (Resimen rudal terdiri dari hingga 10 rudal dan sekitar 400 personel militer),” lapor Diplomat.

“RS-36, arus utama kekuatan ICBM berbasis darat di Rusia, akan perlahan-lahan dihapus mulai tahun 2020-an. RS-36 diharapkan tetap beroperasi hingga setidaknya 2024, tetapi umur operasional mereka dapat diperpanjang hingga 2027 tergantung pada jadwal induksi RS-28.”

Sayangnya, program tersebut mengalami sejumlah penundaan. Sehingga, bisa dipastikan Sarmat tidak akan mungkin beroperasi pada 2021. (The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Virus Nipah yang Mematikan dan Belum Ada Obatnya Menyerang India

oleh Zhang Zhi

Virus Nipah yang langka dan sangat mematikan ditemukan di negara bagian Kerala, India bagian selatan dan telah menyebabkan korban tewas melonjak menjadi 10 orang, 25 orang lainnya terinfeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa saat ini belum ada  vaksin untuk mencegah terserang virus Nipah dan tidak ada obat untuk mengatasinya. Setelah terinfeksi, rumah sakit hanya dapat mengambil tindakan berupa perawatan suportif kepada pasien.

Virus Nipah dianggap sebagai virus mematikan yang baru muncul. Para ilmuwan yang  menemukan virus tersebut dalam 20 tahun terakhir memperkirakan bahwa virus yang berasal dari kelelawar itu kemudian menyebar ke manusia dan spesies lainnya.

Virus dapat ditularkan dari orang ke orang dan saat ini tidak ada obat untuk mengatasinya. Dalam sebagian besar epidemi, tercatat 40 hingga 75% dari pasien yang terinfeksi mengalami kematian.

Pada Minggu (20 Mei), setidaknya 9 orang di negara bagian Kerala, India meninggal karena virus yang langka dan sangat mematikan ini. 3 orang korban di antaranya dikonfirmasikan  terinfeksi virus Nipah, dan enam orang lainnya memiliki gejala penyakit tersebut, termasuk dua orang yang meninggal di Distrik Kozhikode dan 4 orang di Distrik Malappuram.

CNN mengutip laporan dinas kesehatan masyarakat di Kerala memberitakan bahwa  3 orang korban meninggal dunia akibat wabah Nipah ini adalah dua kakak beradik yang berusia 20-an tahun dan bibi mereka yang berusia 50 tahun. Sedangkan ayah mereka yang berusia 56 tahun juga terinfeksi dan saat ini berada di rumah sakit dengan kondisi kesadarannya menurun dan mempertahankan hidup dengan menggantungkan peralatan medis.

Menurut Times of India, seorang perawat wanita dari Rumah Sakit Perambra Taluk di Kerala meninggal pada Senin (21 Mei) dan dia mungkin tertular saat merawat pasien yang terinfeksi virus Nipah. Kematian perawat ini menaikkan korban tewas menjadi 10 orang. Setidaknya 25 orang dirawat di rumah sakit, dan lebih dari 40 orang sedang menjalani uji laboratorium.

Ketika perawat meninggal, dia bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya (termasuk dua anaknya dan suaminya). Dan suaminya Sajeesh mendengar bahwa istrinya yang sakit itu baru saja pulang dari daerah Teluk pada dua hari lalu.

“Pada saat-sat terakhir, ia menyadari bahwa dia mungkin terkena infeksi virus yang berisiko kematian bagi dirinya. Dia hidup untuk membantu orang lain. Kematiannya telah menjadi sebuah pengorbanan baginya,” demikian kata V. Balan, paman dari perawat tersebut.

Kasus kematian menunjukkan bahwa virus Nipah dapat menyebabkan pandemi dari virus mematikan ini. Inilah sebabnya mengapa Organisasi Kesehatan Dunia telah menempatkan virus Nipah, virus Ebola dan pneumonia atipikal sebagai target penelitian yang mendesak.

Infeksi virus nipah dapat memunculkan gejala berupa demam, sakit kepala, kehilangan sensasi arah, dan kebingungan mental. Dalam kondisi akut, pasien dapat mengalami gangguan pada pernafasan, yaitu paru-paru tidak dapat menghirup cukup oksigen atau menimbulkan encephalitis (radang otak) yang mematikan; Ini bisa membuat pasien tidak sadarkan diri dalam 48 jam setelah sakit.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, virus dapat menyebar melalui kontak dengan hewan atau manusia, dan dalam beberapa hari itu sudah (yang terinfeksi) mengalami gangguan dari sakit kepala dan rasa kantuk yang berat sampai kehilangan kesadaran. Perawatan di rumah sakit pun hanya dapat dilakukan secara terbatas berupa perawatan suportif karena tidak ada obatnya.

Setelah kasus infeksi pertama dilaporkan pada Sabtu (19 Mei), Dinas Kesehatan Kerala memberi tahu Kementerian Kesehatan India dan Organisasi Kesehatan Dunia. Pinarayi Vijayan, menteri utama Kerala pada Senin menulis pesan melalui Twitter mengingatkan seluruh aparat dan warga negara bagian untuk meningkatkan kewaspadaan dan membuka posko pemantauan yang beroperasi 24 jam.

Dilaporkan bahwa terdapat 14 orang yang mengunjungi rumah sakit untuk melihat jenasah orang yang terinfeksi virus Nipah dan 27 orang staf medis yang memiliki kontak dengan pasien yang kemudian meninggal dunia selama perawatan. Beberapa orang yang memiliki gejala mirip serangan virus Nipah di daerah lain, semua diwajibkan untuk mengikuti uji laboratorium di rumah sakit.

Virus tersebut awalnya diketahui muncul di Malaysia pada 1998 silam, ketika itu 265 orang terinfeksi kemudian mengalami peradangan otak dan gejala penyakit aneh lainnya. Orang-orang tersebut terinfeksi setelah berkontak dengan ternak babi atau orang yang sakit. Dalam wabah kali ini, 105 orang meninggal dan angka kematiannya adalah 40%.

Sejak itu, ada beberapa wabah penyakit berskala kecil terjadi di India dan Bangladesh, sekitar 280 orang telah terinfeksi dan menyebabkan 211 orang meninggal, tingkat kematian rata-rata adalah 75%.

Menurut data WHO, beberapa wilayah di Asia dan Australia, Madagaskar, Ghana berisiko terinfeksi virus Nipah. (Sinatra/asr)

Analisa Pakar Situasi ASEAN Pasca Pergantian Politik di Malaysia

Luo Ya & Liang Xin

Suasana di Malaysia telah berubah pasca pemilu, pemimpin koalisi partai oposisi “Pakatan Harapan (PH)” Mahathir Mohamad yang berusia 92 tahun telah mengumumkan dirinya kembali ke pentas politik setelah memenangkan pemilu; terpilih pada usia sepuh seperti ini memang menarik perhatian seluruh dunia; menurut pengamatan opini publik, setelah menjabat, pandangan dan orientasi politik Mahathir terhadap pihak asing akan berbeda dengan partai berkuasa sebelumnya.

Lalu, dampak seperti apakah yang akan terjadi pada Asia Tenggara akibat perubahan besar di Malaysia yang pernah menjadi salah satu dari empat macan Asia itu?

Mahathir mengakhiri pemerintahan koalisi 60 tahun yang pernah dipimpinnya; reaksi opini publik, ini menandai perwujudan peralihan menuju demokrasi untuk kali pertama bagi Malaysia sejak merdeka di tahun 1957, dan kekuasaan diserahkan kepada partai oposisi; Mahathir pun menjadi pemimpin negara tertua di dunia.

Opini publik umumnya beranggapan, satu penyebab utama kekalahan “Barisan Nasional (BN)” kali ini adalah, terbongkarnya skandal korupsi yang mencuat selama pemerintahan Najib Razak.

Saat diambil sumpah jabatannya, Mahathir berjanji akan membangkitkan kembali ekonomi, menstabilkan mata uang, mengurangi hutang negara, dan mendapatkan kembali dana kekayaan negara di perusahaan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang telah disalahgunakan sebanyak milyaran dolar AS.

Mahathir yang pernah menjabat sebagai perdana menteri selama 22 tahun sejak tahun 1981 hingga 2003 terkenal dengan gaya politiknya yang keras; lahir sebagai rakyat jelata, ia meninggalkan bidang kedokteran dan terjun ke dunia politik.

Peneliti bernama Profesor Wu Huilin dari Lembaga Riset Ekonomi Tionghoa mengatakan kepada reporter Dajiyuan (Epoch Times), di tahun 1997 saat Asia dilanda krisis moneter terjadi pada saat Mahathir berkuasa, Malaysia waktu itu juga merupakan salah satu negara yang menderita, dan mengalami pelajaran pahit tersebut. Kini ia telah berusia 92 tahun, mungkin ia berpikiran untuk mewariskan sejumlah kebijakan yang lebih baik.

“Karena pada masa Asia Tenggara dilanda krisis moneter, yang disebabkan oleh melemahnya nilai tukar mata uang, saya pikir setelah mendapat pelajaran itu, sekarang ia mungkin akan lebih fokus pada masalah (kebijakan ekonomi) ini, ia berniat mengurangi beban hutang negara, jadi ini adalah fenomena positif.”

Selain itu, penerbit sekaligus editor majalah “Overview China” bernama Chen Kuide berpendapat, wilayah Asia Tenggara akan mengalami perubahan, namun tidak besar. Terutama pasca masalah ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, negara di sekitar telah bersiaga terhadap PKT, tapi segan membuat Beijing tersinggung karena kepentingan berbisnis.

“Namun pada dasarnya hati Mahathir lebih berpihak pada Barat dan agak menentang PKT, jadi situasi ini tidak akan banyak berubah, bahkan mungkin akan cenderung berkembang menjadi lebih berpihak ke Barat.”

Faktanya di masa pemerintahan Mahathir sebelumnya ia agak condong ke RRT. Namun di bulan April lalu Mahathir pernah mengatakan pada media, bahwa “masyarakat Malaysia tidak mendapat manfaat apa pun dari investasi (RRT)”, ia meragukan membuka peluang investasi bagi RRT di bidang infrastruktur dan properti akan berakibat buruk bagi kedaulatan negara, bahkan setelah menang pemilu ia akan lebih seksama “memeriksa” investasi dari RRT. Sepertinya Mahathir telah mewaspadai, dengan Srilanka sebagai contoh, Srilanka yang meminjam uang dari Beijing dengan sistem sewa menyewa tanah, karena tidak mampu membayar hutang sehingga Srilanka kehilangan banyak wilayahnya.

Wu menyatakan, sekarang banyak negara telah melihat dengan jelas, sehingga banyak yang menyangkal program “One Belt One Road” dari Beijing. Mahathir juga melihat pengalaman pahit Srilanka, jadi mengambil hikmah dari pelajaran ini, ia tidak akan menjalin hubungan yang terlalu dekat dengan RRT.

“Ia akan bertindak demi kepentingan negaranya. Dan sekarang (ekonomi dan lain-lain) banyak hal di tangan pemimpin (perdana menteri) sebelumnya ditangani dengan sangat tidak baik, jadi sekarang ia ingin secepatnya memulai dari awal lagi.”

Menurut Wu, sekarang Trump tengah memberikan sanksi pada RRT, Mahathir seharusnya juga telah melihat prospek perekonomian RRT ternyata tidak begitu menggembirakan, ia akan lebih mencermati kekuatan Beijing; apalagi sekarang Taiwan juga tengah menerapkan kebijakan baru ke selatan dengan mempererat hubungan kerjasama dengan negara-negara Asia Tenggara. “Saya pikir Malaysia seharusnya juga tidak terkecuali.”

Warga Taiwan sangat optimis dengan kebijakan baru ke selatan, Wu Huilin menandaskan, “Jadi saat ini semua sedang gencar-gencarnya mengarah kesana; dan tidak hanya masalah uang saja, masalah lain selain uang, hubungan dengan berbagai pihak; dan sekarang banyak pengusaha Taiwan telah hengkang dari RRT, semua beralih ke Asia Tenggara, jadi sekarang adalah kesempatan. Malaysia mengalami perubahan, bagi mereka juga merupakan suatu peluang.”

Chen menekankan, setelah masalah di Laut Tiongkok Selatan, diam-diam Malaysia dan RRT saling berseteru, saling cecar, meskipun dengan suara kecil; Mahathir adalah politisi berhaluan keras, ia tidak akan melunak.

“Keluar dari partai politik sebelumnya dan masuk ke partai oposisi, justru partai politik awalnya telah tercerai berai. Ini berarti ia masih berpengaruh di tengah peta politik Malaysia, juga kemungkinan tekad politiknya masih sangat kuat untuk bisa mewujudkan banyak hal, walaupun ia telah berusia 92 tahun,” pungkas Chen Kuide. (SUD/WHS/asr)

Komitmen Makanan Cepat Saji Amerika Menyajikan Bahan-bahan Bebas Antibiotik

0

Oleh Gina-Marie Cheeseman

Makan di luaran menjadi bagian gaya hidup orang Amerika Serikat dan semakin meningkat dari tahun ke tahun, menurut Departemen Agrikultur Amerika Serikat.

Namun, bila waktu mendatang anda ngidam makan sandwich atau burger ayam, tanyakan apakah daging merah dan daging unggas yang mereka sajikan sebagai makanan cepat saji adalah bebas antibiotik. Adalah penting untuk mengetahui apakah daging yang anda makan berasal dari hewan yang diberi makan pakan yang mengandung antibiotik.

Alasannya adalah sederhana, yaitu kebal terhadap antibiotik.

Sekitar 80% antibiotik yang digunakan di Amerika Serikat diberikan untuk peternakan, menurut Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat. Kekebalan terhadap antibiotik menjadi semakin sering terjadi. WHO menggolongkannya sebagai “salah satu ancaman terbesar untuk kesehatan, keamanan terhadap makanan, dan perkembangan secara global saat ini.” WHO menyatakan bahwa “penyalahgunaan antibiotik“ pada hewan merupakan salah satu penyebab utama kekebalan terhadap antibiotik.

Kekebalan terhadap antibiotik dapat menyebabkan infeksi tidak dapat disembuhkan karena bakteri yang bertempur dengan antibiotik telah beradaptasi dan menjadi kebal terhadap antibiotik, sehingga keadaan ini memaksa dokter untuk meresepkan antibiotik yang lebih ampuh atau antibiotik berbeda, yang akan membebani pasien.

Berita baik adalah banyak makanan cepat saji berjanji menggunakan produk yang bebas antibiotik. Empat belas dari 25 perusahaan top yang disurvei pada tahun 2017 setidaknya telah melakukan beberapa langkah untuk membatasi penggunaan antibiotik pada beberapa atau semua rantai suplai mereka.

“Kekebalan terhadap antibiotik dapat menyebabkan infeksi tidak dapat disembuhkan karena bakteri yang bertempur dengan antibiotik telah beradaptasi dan menjadi kebal terhadap antibiotik.”

Keempat belas perusahaan ini merupakan 2/3 pendapatan industri makanan cepat saji. Survei yang dilakukan oleh Customers Union, juga menemukan lima perusahaan yang berjanji untuk pertama kalinya dalam membatasi penggunaan antibiotik, termasuk KFC, Burger King, Starbucks, Dunkin’ Donuts, and Jack in the Box.

Survei menemukan bahwa sebagian besar kemajuan yang dibuat oleh perusahaan makanan cepat saji adalah mengurangi atau menyingkirkan penggunaan antibiotik pada rantai suplai daging ayam untuk mereka. Ini merupakan kemajuan besar yang mempertimbangkan bahwa ¼ dari semua daging ayam yang dihasilkan di Amerika Serikat dijual kepada restoran cepat saji.

Beberapa perusahaan telah mengikuti praktik yang lebih baik. Chipotle and Panera Bread menyajikan daging babi, sapi, dan ayam dari hewan yang diberi makan pakan tanpa antibiotik. Kedua perusahaan tersebut menerima status “A” dari laporan Costumers Union yang dikumpulkan dari survei tersebut.  Subway mengikuti aturan antibiotik mengenai penggunaan antibiotik dalam daging merah dan daging unggas, namun, pelaksanaan aturan penggunaan antibiotik pada daging babi dan sapi masih dalam alur waktu, sehingga Subway menerima status “B”.

Rantai makanan cepat saji di seluruh Amerika Serikat bukanlah satu-satunya menjadi penentu peraturan antibiotik. Pollo Tropical, sebuah rantai makanan cepat saji di Florida dan Georgia yang dimiliki oleh  Fiesta Group, baru-baru ini mengumumkan semua menu yang mengandung daging ayam akan berasal dari daging ayam yang bebas-antibiotik. Rich Stockinger, Presiden dan CEO Fiesta Restaurant Group berkata, “Pelanggan akan diberitahu adanya perubahan ini melalui iklan, media sosial, dan komunikasi dengan pelayan restoran.”

Jack in the Box, rantai makanan cepat saji di pantai Barat Amerika Serikat, berjanji tidak akan menggunakan daging ayam yang mengandung antibiotik sejak tahun 2020. Shake Shack, rantai makanan cepat saji di Northeast and Florida, akan menggunakan daging sapi, babi dan unggas yang bebas dari antibiotik. (vi/ran)

Gina-Marie Cheeseman adalah penulis freelance. Artikel ini awalnya diterbitkan di NaturallySavvy.com

ErabaruNews

Trump Desak Tiongkok Pertahankan Perbatasan Korea Utara dengan Ketat, Tidak Pasti Pertemuan dengan Kim akan Terjadi

0

Presiden AS Donald Trump mendesak Tiongkok pada 21 Mei untuk menjaga perbatasan aman dengan Korea Utara, menekan Beijing menjelang pertemuan yang diantisipasi dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, bulan depan yang ditujukan untuk denuklirisasi.

“Tiongkok harus terus-menerus semakin kuat dan ketat di Perbatasan Korea Utara sampai kesepakatan dibuat. Kabarnya adalah akhir-akhir ini perbatasan tersebut menjadi lebih keropos dan telah lebih banyak merembes ke dalam. Saya ingin ini terjadi, dan Korea Utara menjadi SANGAT sukses, tetapi hanya setelah penandatanganan!” Trump menulis dalam twitternya Senin pagi.

Dia tidak menjelaskan signifikansi masalah perbatasan Korea Utara-Tiongkok di dalam kesepakatan apapun yang mungkin dicapai dalam denuklirisasi. Trump mengatakan pertemuannya dengan Kim akan berlangsung pada 12 Juni di Singapura.

Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Korea Utara dan sekutu komunis yang penting, memasoknya dengan sumber daya makanan dan energi. Dalam beberapa pekan terakhir, rejim Tiongkok telah mencoba untuk menegaskan diri dalam negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Beijing dua kali dalam beberapa minggu, di mana dia bertemu dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping.

Pekan lalu, dalam nada perubahan yang tiba-tiba, Korea Utara mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Trump jika Washington terus menekan denuklirisasi sepihak.

Sementara Trump awalnya mengatakan pertemuan Juni masih di atas jalur, pada 22 Mei saat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengunjungi Washington, Trump mengatakan ada “kesempatan besar” pertemuan tersebut mungkin tidak berhasil.

“Itu tidak berarti bahwa itu tidak akan berhasil dalam jangka waktu tertentu, tetapi itu mungkin tidak berhasil untuk 12 Juni,” kata Trump kepada wartawan. “Kita akan melihat apa yang terjadi.”

Tiongkok Ikut Campur

Pekan lalu, setelah Korea Utara mengancam untuk membatalkan pertemuan tersebut, Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa Kim mungkin telah dipengaruhi oleh Tiongkok setelah mengunjungi Beijing.

Beberapa media sejak itu menemukan rincian diskusi antara Kim dan Xi. Surat kabar Jepang, Yomiuri Shimbun, melaporkan pada 13 Mei bahwa selama kunjungan Kim pada awal Mei, Kim meminta Xi untuk beberapa bentuk bantuan ekonomi selama fase intermediasi perlucutan senjata, seharusnya rezimnya dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan.

denuklirisasi korea utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping, di Kota Dalian di Tiongkok timur laut dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 9 Mei 2018 oleh Korea Central News Agency (KCNA) Korea Utara. (KCNA / via Reuters)

Kemudian pada 18 Mei, surat kabar Korea Selatan, JoongAng Daily, mengutip sumber pemerintah di Seoul, mengungkapkan bahwa Xi telah berjanji kepada Kim bahwa Tiongkok akan mendukung Korea Utara bahkan jika pertemuan Trump-Kim gagal.

Kedua pemimpin tersebut, “berkonsentrasi pada metode denuklirisasi Korea Utara dan perubahan yang diharapkan dalam situasi di Semenanjung Korea yang dihasilkan dari pertemuan tingkat tinggi Korea Utara-AS,” JoongAng Daily melaporkan.

Tiongkok terus memberikan dukungannya kepada Korea Utara meski ada sanksi-sanksi internasional. Pada bulan November tahun lalu, Amerika Serikat mendeteksi sejumlah kapal, termasuk yang terkait dengan Tiongkok, yang terlibat dalam perdagangan minyak gelap dengan Korea Utara.

Pada bulan April, tepat setelah Kim melakukan perjalanan luar negerinya ke Beijing pada akhir Maret, surat kabar Korea Selatan, Dong-a Ilbo, melaporkan bahwa sejumlah besar pekerja Korea Utara bepergian melintasi perbatasan Tiongkok, menentang sanksi-sanksi PBB yang menetapkan bahwa anggota PBB dilarang mengeluarkan izin kerja baru untuk para pekerja Korea Utara. (ran)

ErabaruNews

Senat Missouri Keluarkan Resolusi Mengecam Pengambilan Organ Paksa di Tiongkok

0

Dalam suara bulat 30:0, Senat Negara Bagian Missouri mengeluarkan Resolusi 28 pada 18 Mei, menyerukan Partai Komunis Tiongkok untuk mengakhiri praktik pengambilan organ paksa.

Resolusi, berjudul “Menyerukan Pemerintah Tiongkok untuk mengakhiri praktik pengambilan organ dari para tahanan,” disponsori oleh Senator Jill Schupp (D) dan Senator Jamilah Nasheed (D), mengutuk “praktek pengambilan organ dari para tahanan juga para tahanan nurani, khususnya tahanan nurani Falun Gong.”

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual Tiongkok yang semakin populer selama tahun 1990-an. Menurut perkiraan resmi, sebelum rezim Tiongkok melancarkan penganiayaan nasional terhadap para praktisi latihan tersebut pada tahun 1999, antara 70-100 juta orang berlatih Falun Gong.

Jiang Zemin, pemimpin Partai Komunis pada saat itu, menganggap latihan damai tersebut sebagai ancaman ideologis kekuasaan Komunis, dan telah memobilisasi aparat keamanan negara untuk melecehkan, menangkap, dan menahan para praktisi dalam upaya untuk membasmi Falun Gong.

Dalam dekade terakhir, para peneliti independen telah menemukan bukti kejahatan yang lebih gelap. Resolusi Missouri tersebut mengutip laporan investigasi yang diterbitkan pada tahun 2016 oleh David Matas, pengacara hak asasi manusia; David Kilgour, mantan Menteri Luar Negeri Kanada untuk wilayah Asia-Pasifik; dan Ethan Gutmann, seorang jurnalis investigasi, yang telah menyimpulkan bahwa Tiongkok telah membentuk “sistem transplantasi organ skala industri, yang secara langsung dikendalikan oleh negara melalui kebijakan dan pendanaan nasional,” dengan cara begitu organ-organ diambil paksa dari para tahanan nurani, yang kebanyakan adalah para praktisi Falun Gong.

“Di sini, di negara bagian Missouri, kita tidak dapat mentoleransi pelanggaran hak asasi manusia ini,” kata Senator Schupp, menurut laporan oleh Minghui.org, sebuah situs web yang berbasis di AS yang didedikasikan untuk melaporkan penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.

“Saya bangga berjuang bersama Anda, dan berkata kepada Republik Rakyat Tiongkok: Jangan terus menganiaya praktisi [Falun Gong] ini. Tidak benar membunuh orang untuk memanen organ mereka, bahkan ketika orang-orang Missouri membutuhkan transplantasi organ,” kata Senator Schupp.

Dia menambahkan, “Tidak ada orang yang ingin dapat bertahan hidup dengan menyebabkan orang lain dibunuh demi organ mereka.”

Resolusi tersebut juga menyerukan komunitas medis Missouri untuk mendidik para rekan kerja “tentang risiko perjalanan ke Tiongkok untuk transplantasi organ.” Sementara itu, Majelis Umum Missouri, dimana termasuk majelis dbawah, DPR, setuju untuk mengambil langkah-langkah tersebut untuk menolak masuk pada mereka yang telah terlibat dalam “penghapusan jaringan dan organ manusia secara ilegal” dan “mencari penuntutan terhadap orang-orang semacam itu.”

Ini bukan yang pertama pemerintah negara bagian Missouri menyatakan keprihatinan tentang pengambilan organ di Tiongkok. Tahun lalu, Dewan Perwakilan negara mengeluarkan resolusi yang sama, Resolusi 7, yang disponsori oleh Rep. Lynn Morris (R), yang mengutuk kejahatan pengambilan organ di Tiongkok.

Morris percaya bahwa pengesahan Resolusi 28 sama pentingnya. Menurut Minghui.org, dia berkata, “Kita mencoba untuk mendidik tidak hanya orang-orang Amerika Serikat dan orang-orang Missouri di Amerika Serikat, kita mencoba untuk mendidik dunia tentang apa yang terjadi dengan orang-orang yang berlatih Falun Gong di Tiongkok.”

Kongres AS juga bergabung dalam kecamannya atas pengambilan organ di Tiongkok dengan mengeluarkan Resolusi H.Res.343 pada bulan Juni 2016. Anggota Konggres Republik Ileana Ros-Lehtinen (R-Fla.), yang memperkenalkan Resolusi tersebut, mengatakan catatan pelanggaran hak asasi manusia Tiongkok adalah terkenal.

“Ini adalah perlakuan yang mengerikan terhadap para praktisi Falun Gong, yang sangat mengerikan, namun tidak menerima perhatian yang layak,” katanya. (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

Belgia Tidak Bawa Nainggolan ke Piala Dunia Rusia

0

EpochTimesId – Pupus sudah mimpi pemain sepakbola keturunan Indonesia, Radja Nainggolan, untuk bermain di Piala Dunia. Nainggolan tidak masuk dalam skuad Tim Nasional Belgia, yang dibawa ke Rusia bulan depan.

Pelatih Timnas Belgia, Roberto Martinez, mengatakan dia tidak membawa serta pengatur Serangan AS Roma Italia itu ke Piala Dunia karena tidak sesuai kebutuhan. Nainggolan tidak cocok dan tidak dibutuhkan dalam skema bermain yang akan dia terapkan oleh mantan pelatih Everton.

“Dia (Nainggolan) pemain yang berkelas di Roma. Tapi saya membuat keputusan karena murni alasan taktik. Saya tidak bisa menggunakan Radja untuk peran yang tidak penting,” ujar pelatih asal Spanyol itu, seperti dikutip dari VOA, Rabu (23/5/2018).

Pemain dengan 30 caps timnas Belgia itu memang beberapa kali terlibat ketegangan dengan Martinez. Dia kemudian mengumumkan pengunduran diri dari karier internasionalnya bersama Timnas.

Sementara itu, sang pemain mengaku tidak senang dengan perlakuan sang pelatih. Dia bahkan menuding sang pelatih bersikap pilih kasih dan subjektif.

“Saya sedih. Saya tampil maksimal di semifinal Liga Champions. Saya merasa layak berada di sana,” ucap Radja Nainggolan seperti dikutip dari HLN, Rabu.

Belgia rencananya akan membawa 23 pemain ke Rusia, bulan depan. Jumlah itu menurun drastis dari rencana semula dengan membawa 28 pemain. Pada babak grup, Belgia akan bersaing dengan Inggris, Panama, dan Tunisia di Grup G untuk melaju ke babak berikutnya. (VOA dan HLN/waa)

Video Rekomendasi :

Dokumen Bocor Ungkap Budaya Mata-mata Partai di Kampus Tiongkok

0

Sebuah dokumen yang telah bocor beredar di internet Tiongkok baru-baru ini menunjukkan bagaimana Partai Komunis Tiongkok menghambat perbedaan pendapat dalam dunia akademis dan mendorong warga Tiongkok untuk saling melaporkan satu sama lain.

Dokumen tersebut, sebuah surat yang beralamat dari organisasi Partai di Universitas Ekonomi dan Hukum Zhongnan yang terletak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, kepada Kementerian Pendidikan Tiongkok, menggambarkan sebuah insiden yang melibatkan seorang anggota fakultas.

Menurut dokumen tersebut, Di Jiehong, seorang profesor yang mengajar manajemen publik di Universitas Zhongnan, memberikan kuliah pada 25 April, di mana dia mengungkapkan kritik terhadap konstitusi-konstitusi Tiongkok, perusahaan-perusahaan milik negara, dan Kongres Rakyat Nasional, badan pembuat undang-undang tiruan Tiongkok yang hanya stempel karet (lembaga dengan kekuasaan de jure yang cukup besar tetapi kekuatan de facto yang sedikit; yang tidak pernah tidak setuju dengan organ yang lebih kuat) menyetujui keputusan pimpinan Partai. Dia juga berbicara tentang sistem politik negara-negara lain.

Di Jiehong telah “melanggar disiplin kelas, memberi kuliah tentang pandangan salah, menyatakan pendapat yang tidak pantas, dan menciptakan pengaruh yang salah,” dokumen tersebut menyatakan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa seorang mahasiswa telah mempertanyakan poin-poin Di Jiehong, dimana telah mengarahkan para pengamat mencurigai seorang mahasiswa siswa di kelas tersebut yang telah melapor tentang Di Jiehong.

“Tim investigasi” dan “komisi disiplin” Partai universitas tersebut merekomendasikan agar Di Jiehong menerima nilai buruk, dicopot dari keanggotaan Partainya, dipindahkan ke tempat kerja lain, dan kualifikasi mengajarnya dicabut, kata dokumen tersebut. Keputusan itu sudah disetujui oleh komite Partai universitas, dan berada di tengah-tengah prosedur formal untuk memberlakukan hukuman terhadapnya.

Organisasi-organisasi partai telah dibentuk di tempat kerja tersebut untuk memastikan semua keputusan staf dan tempat kerja selalu berada di garis Partai, dan entitas inilah yang diserang Di Jiehong.

mata-mata di kampus
Dokumen yang bocor dari Universitas Zhongnan yang menjelaskan pelanggaran profesor Di Jiehong. (Screenshot via RFA.org)

Di Jiehong mulai bekerja di universitas pada tahun 2001 dan menjadi profesor di tahun 2014, menurut catatan publik.

Pendekatan garis keras untuk membasmi kritik terhadap Partai Komunis mengingatkan pada sebuah partai internal yang memerintahkan kepada para administrator dan profesor universitas, yang dikenal sebagai “7 Don’t Speaks,” (tujuh hal yang tidak boleh dibicarakan) yang diedarkan pada Mei 2013, di mana para dosen dilarang untuk mendiskusikan topik khusus di kelas, termasuk hak sipil, kebebasan pers, dan masyarakat sipil.

Petunjuk lain, dari Kementerian Pendidikan pada Oktober 2014, termasuk daftar larangan untuk lembaga pendidikan tinggi, di antaranya, “memiliki kata-kata atau tindakan yang bertentangan dengan jalur, arahan, dan kebijakan Partai.”

Berbicara kepada Radio Free Asia (RFA), mantan profesor di Guizhou Minzu University, Cao Zhenhua, menjelaskan bahwa sekolah biasanya menyiapkan “informan-informan” (pemberi informasi) di kalangan mahasiswa dan fakultas, untuk melaporkan kegiatan atau pendapat apapun yang kritis terhadap Partai atau sebaliknya yang dianggap tidak benar.

“Setiap kelas memiliki satu atau dua mahasiswa yang melaporkan bahan kuliah yang disampaikan para dosen, dan melaporkan kembali ke agen keamanan,” kata Cao.

mata-mata di kampus
Kamera pengintai keamanan dipasang di atas podium guru saat profesor universitas Ilham Tohti mengajar di ruang kelas di Beijing, Tiongkok pada 12 Juni 2010. (Frederic J. Brown / AFP / Getty Images)

Selain itu, para dosen diharapkan untuk menanamkan dan mengajarkan ideologi Komunis kepada para mahasiswa, dan menghindari topik yang bertentangan dengannya. Untuk meningkatkan pengawasan terhadap para dosen perguruan tinggi, “banyak ruang kelas universitas memiliki kamera terpasang,” kata Cao kepada RFA.

Tan Song, seorang profesor Tionghoa, berbicara tentang budaya melaporkan para dosen adalah terlalu umum di universitas. “Otak [beberapa siswa] dipenuhi dengan sentimen merah. Begitu mereka mendengar kata-kata dari seorang dosen yang berbeda dari apa yang telah diajarkan kepada mereka, mereka secara naluriah akan melaporkan tentang mereka.” (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

Dua Penerjun Payung Rusia Tewas Setelah Bertabrakan di Udara

0

EpochTimesId – Dua penerjun payung Rusia bertabrakan di udara. Mereka kemudian jatuh menghujam tanah dan mengalami cedera fatal.

Kedua pria itu adalah bagian dari tim yang beranggotakan tujuh orang yang melompat bersama dari sebuah pesawat kecil. Mereka melompat di atas langit Distrik Menzelinsky di Republik Tatarstan, Rusia, pada 19 Mei 2018.

Ketujuh orang itu berencana melompat dari atas 13.000 kaki, untuk melayang bebas menuju ketinggian 5.200 kaki sebelum membuka parasut mereka.

Sumber Video : Russian Investigative Committee via Mirror.co.uk.

Video dari helm-cam salah satu skydivers yang masih hidup menunjukkan keduanya melompat dari pesawat hampir bersamaan. Tidak lama setelahnya, mereka berdua bertabrakan di udara.

Sebelum tabrakan, salah satu korban baru saja mulai membuka parasutnya. Sementara satu korban lainnya baru akan membuka parasut.

(Russian Investigative Committee via Storyful screenshot/NTD.tv)

Mereka kemudian meluncur jatuh ke tanah dengan kecepatan sekitar 125 mph atau sekitar 200 km/jam. Dalam video, secara tidak jelas nampaknya terjerat oleh tali parasut.

Salah satu penerjun meninggal di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit. Satu korban lainnya sempat bertahan selama beberapa jam dalam perawatan di rumah sakit, sebelum akhirnya menyerah pada luka-lukanya dan menyusul meninggal dunia.

Media Rusia melaporkan kedua korban adalah Oleg Shchelkanov, 47 tahun, dan Rushan Sibgatullin, 33 tahun. Komite mengatakan mereka masing-masing memiliki setidaknya 600 jam pengalaman terjun payung. (NTD.tv dan The Epoch Times/waa)

 FOTO : Ilustrasi U.S. Air Force photo by Staff Sgt. Sean Martin/Released)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Lahar Panas Sapu Pembangkit Listrik Panas Bumi di Hawaii

0

EpochTimesId – Lahar cair dari Gunung Api Kilauea yang meletus di Pulau Big Island Hawaii merayap ke lokasi pembangkit listrik tenaga panas bumi sejak hari Senin (21/5/2018) malam waktu setempat. Para pekerja pun bergegas menutup fasilitas untuk mencegah kebocoran gas beracun yang tak terkendali.

Para pekerja melakukan penutupan dan pengamanan fasilitas hingga malam untuk menutup sumur ke-11, atau sumur geothermal yang terakhir di Puna Geothermal Venture (PGV). Pembangkit itu selama ini menyediakan sekitar 25 persen dari sulpai listrik untuk Big Island. Lava muncul dari celah bumi yang merekah di tanah sekitar 250 meter dari sumur pembangkit panas bumi terdekat.

“County, negara bagian, dan mitra federal telah bekerja sama dengan maksimal untuk memantau situasi dan bekerja dengan PGV untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar,” kata otoritas county.

Aliran lahar panas yang menyeruak dari dalam tanah di tempat itu menandai tantangan terbaru yang dihadapi pihak berwenang. Mereka mengatasi apa yang para geolog sebut sebagai salah satu pergolakan terbesar dalam satu abad terakhir, dari salah satu gunung berapi paling aktif di dunia.

Letusan eksplosif terbaru di puncak Kilauea terjadi sesaat sebelum pukul 6 Senin sore waktu setempat, Observatorium Gunung Api Hawaii melaporkan.

“Asap abu yang dihasilkan dapat mempengaruhi daerah sekitarnya,” kata pengamat gunung api.

Pembangkit listrik telah ditutup sejak sesaat setelah lava mulai meletus pada 3 Mei 2018. Lahar panas muncul melalui celah tanah yang baru terbuka, yang mengalirkan lahar panas melalui kawasan pemukiman dan jalan di sisi timur jauh Kilauea.

Dalam seminggu, sekitar 60.000 galon pentana kimia yang sangat mudah terbakar berhasil dievakuasi dari pembangkit listrik. Zat kimia tersebut sebelumnya disimpan di gudang pembangkit listrik. Negara bagian mengatakan pekan lalu, bahwa petugas sudah mulai memompa air dingin ke dalam sumur. Mereka juga akan menutup lubang sumur panas bumi dengan katup besi.

Sumur pembangkit listrik memiliki kedalaman 6.000 hingga 8.000 kaki menuju bawah tanah untuk mendapatkan air yang sangat panas dan uap, yang digunakan untuk menjalankan turbin dan menghasilkan listrik.

Sekitar lima kilometer di sebelah timur pembangkit listrik, di kawasan pantai asap beracun muncul dari asap asam, uap dan partikel-partikel seperti kaca yang mengepul ke langit. Asap beracun itu terbentuk ketika lahar panas memasuki air laut dari dua aliran layaknya sungai dari puncak gunung dan rekahan besar perut bumi di lereng gunung.

Laze atau kabut lava itu memiliki suhu minimal 2.000 derajat Fahrenheit atau lebih dari 1.000 derajat celcius, setelah bereaksi dengan air laut. Ini berpotensi merusak organ dalam tubuh dan mematikan, segera setelah terhirup.

“Jika seseorang berada di dekat laze, karena berbagai asam, itu akan menjadi korosif pada mata, hidung serta saluran pernapasan, dan kulit,” kata Dr. Alvin Bronstein dari Departemen Kesehatan Negara Bagian Hawaii kepada para jurnalis.

Laze menewaskan dua orang ketika aliran lava mencapai pantai pada tahun 2000. Pihak berwenang memperingatkan warga agar menjauh dari uap mematikan itu.

Bahaya lain adalah potensi ledakan gas metana ketika lahar membakar tanaman yang membusuk. Kebakaran memicu jejak gas yang mudah terbakar yang dilepaskan oleh pembusukan.

“Ini adalah bahaya besar di daerah vegetatif dan ledakan dapat terjadi jauh dari aliran lava itu sendiri,” kata ahli geologi USGS Janet Babb.

Asap beracun Laze muncul setelah lahar panas bercampur dengan air laut. (REUTERS/Terray Sylvester/The Epoch Times)

Ahli geologi mengatakan letusan Kilauea pada kawah puncak juga menghasilkan sekitar dua lusin celah bumi yang memuntahkan lahar panas di lereng dan kaki gunung. Gunung api kini memasuki fase yang lebih keras, di mana volume batuan lelehan yang lebih besar mengalir dari tanah dan bergerak lebih jauh dari sebelumnya.

Setidaknya 44 rumah dan bangunan lainnya telah dihancurkan di Perkebunan Leilani dan Lanipuna Gardens di distrik Puna. Seorang pria terluka parah pada hari Sabtu (19/5/2018) ketika sebongkah lahar batu panas terlempar dari celah di tanah dan menghajar kakinya.

Dua ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka karena aliran lava dan gas sulfur dioksida beracun. Jumlah lahar panas dan gas bahkan naik tiga kali lipat sepanjang akhir pekan.

Garda Nasional Hawaii bahkan berencana dan mulai menyiapkan evakuasi wajib berskala besar di kawasan lain yang belum mengungsi. Evakuasi akan dilakukan jika jalan raya terancam putus oleh aliran sungai lahar panas baru. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tiongkok-AS Mendekati Kesepakatan Penangguhan Hukuman ZTE

BEIJING – Washington mendekati kesepakatan untuk mencabut larangannya pada perusahaan-perusahaan AS yang memasok perusahaan telekomunikasi Tiongkok, ZTE, sumber mengatakan pada 22 Mei.

Sementara itu, Beijing mengumumkan pemotongan tarif atas impor mobil, lebih jauh mengurangi ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Penangguhan untuk ZTE, yang terkena larangan tujuh tahun AS pada bulan April yang telah melumpuhkan operasi-operasinya, dapat menjalin penghapusan tarif-tarif atas produk-produk pertanian AS yang diimpor, serta membeli lebih banyak barang pertanian Amerika, menurut dua orang yang diberitahu tentang masalah tersebut kepada Reuters.

Sumber-sumber tersebut menolak untuk diidentifikasi karena negosiasi itu bersifat rahasia.

Perwakilan departemen Keuangan dan Perdagangan AS tidak segera membalas permintaan untuk komentar. Perwakilan Gedung Putih juga tidak segera membalas.

ZTE, yang berbasis di kota Shenzhen, Tiongkok selatan, tidak segera membalas permintaan untuk komentar.

Washington dan Beijing mundur dari jurang perang dagang yang menganga sepenuhnya setelah pembicaraan pekan lalu, dengan kedua negara tersebut merilis pernyataan bersama yang menjanjikan bahwa Tiongkok akan mengimpor lebih banyak lagi komoditas energi dan pertanian AS. Sementara itu, para perunding sedang membahas membuka pasar Tiongkok untuk akses AS lebih banyak dan membuat rezim memberikan komitmen-komitmen terhadap perlindungan kekayaan intelektual, menurut seorang pejabat senior AS yang terlibat dalam pembicaraan-pembicaraan tersebut.

Di tengah perundingan-perundingan AS-Tiongkok, minggu lalu Presiden Donald Trump membuat konsesi dengan berjanji untuk membantu ZTE “kembali ke bisnis, segera.”

Sementara itu, pemotongan tajam tarif-tarif impor untuk mobil dan suku cadang mobil mengikuti janji Tiongkok bulan lalu untuk membuka pasar mobilnya, yang terbesar di dunia, yang juga termasuk jadwal untuk menghapus tutup-tutup pelindung jangka panjang pada kepemilikan asing dari usaha otomotif.

Tarif impor akan dipotong hingga 15 persen untuk sebagian besar kendaraan, dari 25 persen, mulai 1 Juli, Departemen Keuangan Tiongkok mengatakan, sebuah langkah yang mungkin untuk meningkatkan produsen mobil yang mengirim mobil kelas atas ke Tiongkok, seperti Tesla dan raksasa Jerman BMW dan Daimler AG Mercedes-Benz. Tarif-tarif untuk onderdil mobil akan dipotong hingga 6 persen dari sekitar 10 persen.

‘Handshake Deal’

Para penasihat Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa larangan terhadap ZTE sedang dikaji ulang, dan perusahaan tersebut akan tetap menghadapi hukuman “keras”, termasuk melaksanakan perubahan manajemen dan pada tingkat dewan.

Satu sumber mengatakan kepada Reuters ada “handshake deal” (kesepakatan yang belum difinalisasi tetapi menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut kemungkinan akan terjadi) atas ZTE antara Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, selama pembicaraan di Washington pekan lalu, yang akan membatalkan larangan tersebut dengan imbalan Tiongkok membeli lebih banyak produk-produk pertanian AS.

Sumber kedua mengatakan Tiongkok mungkin juga menghapuskan tarif atas produk-produk pertanian AS yang dinilai sebagai tanggapan terhadap pajak-pajak baja AS, dan bahwa ZTE masih dapat dipaksa untuk mengganti kepemimpinannya, di antara hukuman-hukuman lainnya.

Kesepakatan ZTE tersebut, meskipun belum dipererat, kemungkinan akan diselesaikan sebelum atau selama perjalanan yang direncanakan oleh Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross ke Beijing pekan depan untuk membantu mencapai perjanjian yang lebih luas untuk mencegah perang dagang, kata kedua sumber.

ZTE, yang diperdagangkan secara publik tetapi pemegang saham terbesarnya adalah perusahaan milik negara Tiongkok, telah dihukum dengan denda karena melanggar perjanjian 2017 setelah tertangkap secara ilegal mengirim barang-barang AS ke Iran dan Korea Utara, dalam sebuah penyelidikan yang dilakukan pada pemerintahan AS sebelumnya.

Laporan tahun 2016 yang dikeluarkan oleh lembaga riset yang berafiliasi dengan rezim Tiongkok menemukan bahwa ZTE membeli 53 persen chip yang mereka gunakan untuk membuat produk-produk mereka dari perusahaan-perusahaan Amerika, senilai $3,1 miliar.

kasus zte
Logo ZTE terlihat di gedungnya di Beijing, Tiongkok pada 19 April 2018. (Stringer / Reuters)

Para pejabat Tiongkok telah menjadikan ZTE sebagai fokus utama dari tuntutan mereka selama pembicaraan di Beijing bulan ini, mengancam untuk menghentikan pembicaraan tentang perselisihan perdagangan dua arah yang lebih luas kecuali Washington setuju untuk meringankan sanksi-sanksi terebut, kata sumber pada saat itu.

Para pejabat Tiongkok memandang hukuman AS sebagai serangan yang mengekspos ketergantungan negara mereka pada impor teknologi-teknologi kunci.

Washington dan Beijing sama-sama mengklaim kemenangan dalam pembicaraan perdagangan pada 21 Mei karena dua ekonomi terbesar dunia tersebut sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut untuk meningkatkan ekspor AS ke Tiongkok.

Tiongkok berjanji untuk mempersempit $335 miliar surplus perdagangan tahunan yang dimilikinya dengan Amerika Serikat, tetapi tidak menentukan jumlah berapa, sementara rincian dan jadwal pasti sangat tipis.

Diplomat tertinggi rezim Tiongkok, Penasihat Negara Wang Yi, akan berhenti di Washington pada 23 Mei dalam perjalanan kembali dari Argentina untuk “bertukar pandangan tentang hubungan-hubungan bilateral Tiongkok-AS,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada 22 Mei. (ran)

ErabaruNews