Home Blog Page 1949

Tiongkok Lepas Sinyal Minta Damai Lewat Apresiasi Renminbi

0

EpochTimesId – Bank Sentral Tiongkok menyesuaikan kembali ‘Faktor kontra-siklik’ harian terhadap kurs tengah mata uang Renminbi. Setelahnya, nilai tukar RMB terhadap USD ditutup pada level tertinggi selama 4 pekan terakhir, pada Senin (27/8/2018).

Kondisi tersebut mencegah merosotnya RMB lebih lanjut, yang sudah berlangsung selama 10 pekan terakhir. Harga penutupan Renminbi dalam negeri pada hari Senin adalah yang terkuat sejak 1 Agustus 2018, dibuka pada 6.8080 dan ditutup pada 6.8171 per dolar AS.

Reuters melaporkan bahwa langkah Tiongkok komunis yang kembali meluncurkan faktor kontra-siklik pada hari Jumat mengisyaratkan bahwa mereka merasa tidak nyaman tentang depresiasi lebih lanjut dari Renminbi. Depresiasi Renminbi dapat memicu pelarian modal keluar dari Tiongkok.

Langkah Bank Sentral Tiongkok itu terjadi setelah negosiator perdagangan Tiongkok gagal menghasilkan kesepakatan. AS diperkirakan akan memperkenalkan tindakan lebih keras bulan depan, termasuk memberikan tekanan lebih besar kepada Renminbi.

“Mengingat Tiongkok komunis telah membuat sikap yang jelas (tidak akan secara sengaja untuk mendevaluasi mata uangnya), nilai RMB akan digantungkan pada prospek ekonomi fundamental Tiongkok sendiri dan track dari dolar AS,” ujar ekonom OCBC, Tommy Xie.

“Jika ekonomi Tiongkok melambat lebih dari yang diperkirakan, tekanan depresiasi RMB mungkin dapat kembali lagi. Jika tidak, kami memperkirakan bahwa nilai tukar USD/RMB tetap stabil berada di bawah angka 7,” tambahnya.

CNBC memberitakan bahwa langkah Bank Sentral Tiongkok untuk mengapresiasi nilai Renminbi menyiratkan kepada dunia luar, bahwa pihak berwenang Tiongkok tidak bermaksud menggunakan devaluasi Renminbi sebagai senjata untuk melawan Amerika Serikat dalam perang dagang.

Pada saat AS dan Tiongkok terlibat dalam perang tarif, Renminbi telah berada di bawah tekanan kuat dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu dipicu kekhawatiran tentang prospek ekonomi Tiongkok. Pada Jumat (24/8/2018) lalu, Bank Sentral Tiongkok bereaksi terhadap tekanan dan mengumumkan peluncuran kembali metode perhitungan ‘Faktor kontra-siklik’ untuk mempertahankan kurs tengah harian RMB pada level yang lebih stabil.

Bank Sentral Tiongkok tidak pernah menjelaskan arti dari ‘faktor kontra-siklik’. Banyak orang memahami bahwa istilah ini berarti bahwa bank sentral sedang mencoba untuk melawan kekuatan pasar yang ingin menyeret arah pergerakan Renminbi.

Dalam kondisi seperti saat ini, Beijing siap untuk menolak tren penurunan RMB terhadap USD. Bank Sentral Tiongkok setiap harinya akan menetapkan sebuah kurs tengah sebagai patokan penukaran, dan nilai tukar pasar dapat berfluktuasi sebesar 2 persen dari kurs tengah ini.

Mizuho Bank mengatakan bahwa faktor kontra-siklik itu sendiri tidak mengandung bias terarah terhadap Renminbi. Akan tetapi hanya untuk mempertahankan nilai tukar Renminbi terhadap mata uang lainnya agar berada pada level yang relatif stabil.

Nilai tukar RMB terhadap USD berdampak pada perang dagang, karena depresiasi RMB telah mengurangi dampak dari tarif AS pada ekspor Tiongkok. Presiden Trump menyadari hal ini dan menuduh otoritas Beijing mempraktikkan penilaian valuta asing yang tidak adil.

“Saya pikir Tiongkok komunis mengendalikan mata uang mereka, itu sudah pasti,” kata Trump kepada Reuters pekan lalu.

Secara umum, depresiasi mata uang dapat membantu kinerja ekspor suatu negara karena membuat produk negara itu lebih murah di negara lain, dan karenanya lebih kompetitif di pasar global.

Mizuho mengatakan pada hari Senin bahwa langkah Tiongkok komunis menggunakan faktor kontra-siklik menunjukkan bahwa mereka sedang mempersiapkan diri untuk memperkenalkan kebijakan apresiasi bagi Renminbi.

Bank of Japan mengatakan bahwa langkah ini menyoroti bahwa Tiongkok komunis tidak menggunakan devaluasi Renminbi sebagai senjata dalam perang dagang.

Dalam pengumuman hari Jumat, Bank Sentral Tiongkok mengatakan mereka berharap bahwa dengan dilucurkannya kembali ‘Faktor kontra-siklik’ akan memainkan peran aktif dalam menstabilkan nilai tukar Renminbi. Bank sentral mengatakan bahwa metode ini sebelumnya telah secara efektif mengurangi perilaku pasar pro-siklikal dan telah berhasil menstabilkan ekspektasi pasar.

Perwakilan perdagangan Tiongkok dan Amerika Serikat pekan lalu telah mengakhiri negosiasi dua hari di Washington. Namun, mereka tidak membuat kemajuan signifikan untuk menghentikan perang tarif. (Qin Yufei/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Pengadilan Penjarakan Pemimpin Oposisi Koordinator Demo Rusia

0

EpochTimesId – Pengadilan Rusia menjatuhkan vonis hukuman 30 hari penjara untuk pemimpin oposisi, Alexei Navalny pada 27 Agustus 2018 waktu setempat. Dia dihukum oleh hakim karena melanggar undang-undang protes publik.

Namun, menurut Navalny, dia dijebloskan ke penjara agar menghentikan upayanya untuk memimpin aksi unjuk rasa menentang reformasi pensiun bulan depan.

Navalny ditangkap oleh polisi di depan rumahnya pada 25 Agustus 2018, pekan lalu. Dia dinyatakan bersalah melanggar hukum karena menggerakkan aksi unjuk rasa tidak resmi di Moskow pada 28 Januari 2018. Aksi berbulan-bulan yang lalu itu menyerukan boikot terhadap pemilihan presiden yang dituding akan dicurangi oleh Presiden Vladimir Putin.

Undang-undang Rusia mengatur bahwa waktu, tempat, dan ukuran aksi protes semacam itu harus mendapat persetujuan dari pemerintah. Akan tetapi pihak berwenang mengeluarkan penolakan permohonan untuk menggelar aksi demonstrasi di Moskow tengah. Polisi menyarankan agar aksi unjuk rasa digelar di tempat yang tidak mencolok sebagai gantinya.

Politisi yang dilarang ikut serta dalam pemilihan presiden pada bulan Maret 2018 lalu mengatakan bahwa ini adalah hukuman penjara yang dibuat-buat. Dia sudah berulang kali dipenjara karena menggelar dan memimpin aksi protes yang tidak mendapat ijin dari aparat keamanan.

Politisi berusia 42 tahun itu mengatakan kepada pengadilan bahwa dia tidak akan pernah menyerah untuk mencoba mengorganisir protes jalanan. Dia mengatakan kepada hakim bahwa pihak berwenang justru menangkapnya lebih dari enam bulan setelah dakwaan pelanggaran. Penangkapan ini adalah strategi licik untuk mencegahnya untuk ambil ambil bagian dalam protes yang direncanakan pada 9 September 2018, dalam melawan langkah untuk menaikkan usia pensiun di Rusia.

Itu adalah hari yang sama ketika Moskow memilih seorang walikota baru. Masyarakat menyebutnya sebagai sebuah kontes yang diprediksi akan dengan mudah dimenangkan oleh petahana, Sergei Sobyanin. Petahana adalah sekutu Presiden Vladimir Putin. Pihak berwenang telah menolak permohonan ijin untuk menggelar aksi unjuk rasa di Moskow tengah oleh para pendukung Navalny.

“Pengadilan aneh ini terjadi dengan tujuan tunggal untuk tidak mengizinkan saya ikut serta dalam protes,” kata Navalny kepada hakim ketua. “Kamu dan aku sama-sama tahu itu.”

Ketika dia dibawa keluar dari ruang sidang, dia meneriakkan tanggal dan waktu dari aksi demo yang sudah direncanakan.

“Sembilan September 2018. Semua orang datang ke pertemuan itu,” teriaknya. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Bendungan yang Dibangun Tiongkok Menghancurkan Ekosistem Himalaya

0

EpochTimesId – Guru Besar studi strategi pada Pusat Penelitian Kebijakan di New Delhi, India, Brahma Chellaney, baru-baru ini menulis; “Dari pembangunan bendungan berskala besar hingga ekstraksi sumber daya alam yang tanpa mengindahkan moral, kegiatan manusia itu sedang menimbulkan kerusakan serius pada ekosistem Himalaya”.

“Meskipun semua negara di kawasan ini (dan karenanya) harus mendapatkan kutukan sampai batas tertentu, namun tidak ada negara yang bertindak seperti Tiongkok komunis. Mereka menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem Himalaya,” sambung Brahma.

Masa depan Asia berhubungan erat dengan Himalaya. Kawasan Himalaya adalah pegunungan tertinggi di dunia, yang juga merupakan sumber daya air yang intensif bagi sungai-sungai utama yang mengalir di pedalaman Tiongkok.

Akan tetapi proyek nasional Tiongkok yang ceroboh sedang merongrong ekosistem yang rapuh di Himalaya. Proyek Tiongkok menyebarkan ancaman keamanan ekosistem hingga luar Asia.

Dipandang dari sudut sumber daya airnya, 5 sungai yang airnya berasal dari Himalaya masuk dalam sepuluh sungai terancam di dunia. Mereka adalah Sungai Yangtze, Sungai Indus, Sungai Mekong, Sungai Salween (Nu Jiang) dan Sungai Gangga.

Brahma Chellaney mengatakan, di India ada gerakan akar rumput untuk mengawasi perubahan lingkungan demi pengendalian diri, namun di Tiongkok komunis tidak ada. Mereka menggunakan proyek konstruksi besar dan tidak terawasi, untuk membuat alam tunduk pada kehendak rezim komunis yang berkuasa. Penguasa yang otoriter kemudian gembar-gembor bahwa itu adalah cerminan atau kinerja demi kebangkitan dari sebuah negara besar.

Tiongkok komunis mengubah jalur sungai alami melalui bendungan yang mereka bangun. Dilaporkan bahwa seperlima sungai di daratan Tiongkok setiap tahunnya memiliki debit air yang lebih sedikit dibandingkan jumlah air yang dialirkan ke dalam reservoir buatan.

Brahma Chellaney mengatakan, upaya otoritas Tiongkok berkonsentrasi pada proyek pengalihan air internasional semakin tinggi ketimbang pengalihan air dalam negeri. Terutama wilayah yang tertutup gletser Himalaya (yang meliputi hampir 3/4 bagian Dataran Tinggi Tibet). Sehingga ancaman lingkungan ini menjadi jauh lebih berbahaya daripada ancaman keamanan perbatasan.

Mengubah pegunungan Himalaya dan membangun bendungan hanyalah permulaan
Tiongkok komunis mengubah wilayah pegunungan Himalaya dengan membangun sejumlah bendungan hanyalah sebuah permulaan. Dilaporkan bahwa Dataran Tinggi Tibet atau Dataran Tinggi Qinghai-Tibet juga merupakan objek eksperimen teknik geologi Tiongkok komunis.

Para ahli Tiongkok komunis itu melakukan uji coba membuat hujan buatan di bagian utara dan barat laut wilayah tersebut yang terkenal gersang. Percobaan ini merupakan perpanjangan dari rencana rekonstruksi cuaca yang didanai oleh militer Tiongkok. Karena curah hujan di Tibet terkonsentrasi di wilayah pegunungan Himalaya.

Dunia luar khawatir bahwa rekayasa cuaca buatan manusia ini dapat menyerap uap air dari area lain yang dapat mempengaruhi pembentukan monsun Asia.

Selain itu, Tiongkok komunis juga secara besar-besar mengeksploitasi sumber daya mineral. Brahma Chellaney mengatakan bahwa Tiongkok komunis terus mengeksploitasi sumber daya mineral dari dataran tinggi yang kaya akan sumber daya alamnya dengan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Sebagai contoh; Eksploitasi tambang tembaga telah mencemari sebuah daerah yang oleh orang Tibet dinamakan Pemako yang merupakan daerah tertinggi di dunia. Kawasan itu adalah sumber air utama bagi sungai Brahmaputra.

Musim gugur yang lalu, warna air Sungai Siang yang merupakan jalur utama Sungai Yarlung Zangbo tiba-tiba berubah menjadi hitam keabu-abuan ketika memasuki wilayah India. Media India melaporkan bahwa itu mungkin adalah akibat pembangunan terowongan di hulu sungai oleh Tiongkok komunis, yang mengeksplorasi pertambangan atau melakukan kegiatan pemblokiran sungai.

Namun pemerintah Tiongkok menanggapinya dengan membuat kebohongan. Mereka mengatakan bahwa sekitar pertengahan bulan November tahun lalu terjadi gempa di bagian tenggara propinsi Tibet. Itu mungkin saja menimbulkan perubahan warna pada air sungai itu.

Brahma Chellaney mengatakan bahwa sebelum gempa terjadi air sungai Siang itu sudah terkontaminasi dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Tiongkok komunis berencana mengembangkan Himalaya menjadi ‘Laut Tiongkok Selatan Baru’
Tentunya, Tiongkok komunis tidak akan mengendurkan pengembangan Dataran Tinggi Qinghai-Tibet karena memiliki sejumlah besar sumber daya mineral. Menurut sebuah artikel yang dipublikasi oleh China Morning Post pada 20 Mei lalu, seorang sumber yang akrab dengan proyek tersebut mengatakan bahwa Beijing mengeksploitasi secara besar-besaran sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur pada wilayah di pegunungan Himalaya yang disengketakan dengan India.

“Tampaknya, (komunis) akan segera mengubahnya menjadi Laut Tiongkok Selatan lainnya”, kata sumber tersebut.

Mereka mengatakan bahwa daerah penambangan itu adalah bagian dari upaya aneksasi Beijing. Tiongkok komunis ingin mengambil kembali bagian selatan dari wilayah Tibet (Arunachal Pradesh) dari tangan India.

Profesor dari School of Earth Sciences and resources, China University of Geosciences, Beijing, Zheng Youye menegaskan bahwa setelah mereka melakukan serangkaian survei mineral di Himalaya utara, mereka menemukan, cadangan mineral di sekitar daerah Lhunze County memiliki nilai hampir 60 miliar dolar AS.
Sebagian besar endapan logam berharga berada di sana. Bahkan termasuk logam tanah jarang (LTJ) yang biasanya digunakan untuk membuat produk berteknologi tinggi.

Pada saat yang sama, industri air kemasan Tiongkok adalah yang terbesar di dunia. Perusahaan-perusahaan mengekstraksi ‘air minum berkualitas’ dari gletser Himalaya yang sudah tertekan. Namun di Himalaya timur, tanda-tanda pencairan es yang cepat sudah tampak jelas. Sehingga ekstraksi rezim komunis akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan kerusakan pada ekosistem yang sudah terbentuk.

Para sarjana India menyerukan kepada Tiongkok komunis agar mencegah tindak pengrusakan terhadap lingkungan
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah melaporkan temuan mereka atas deforestasi (penggundulan hutan) di sejumlah area yang luas pada pegunungan Himalaya. Tingkat variasi genetik yang sangat tinggi, dan kepunahan spesies dataran tinggi di Himalaya sedang berlangsung.

Bagi Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, tingkat kenaikan suhu udara hampir tiga kali lipat dari rata-rata global. Dampak terhadap lingkungan dari kerusakan ekosistemnya jauh lebih tinggi, daripada daerah-daerah lainnya di Asia. Bahkan mungkin membawa pengaruh pada pola cuaca di Eropa dan Amerika Utara.

Brahma Chellaney menghimbau semua negara yang berada di Lembah Himalaya, serta wilayah hilir Sungai Mekong, Termasuk Tiongkok dan Asia Selatan untuk bekerja sama mencegah degradasi secara dramatis terhadap lingkungan Himalaya. Dia mengatakan bahwa untuk kerja sama semacam ini, seluruh komunitas internasional harus menekan Tiongkok komunis untuk mengendalikan perilaku kerusakan lingkungan yang sembrono, karena hal itu akan menjadi sumber bencana terbesar bagi dunia. (Lin Yan/ETSinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tiongkok Menargetkan Agama dalam Peraturan yang Diperbarui untuk Anggota Partai Komunis

0

BEIJING — Partai Komunis Tiongkok telah mengeluarkan serangkaian peraturan yang mengatur perilaku para anggota, mengancam hukuman bagi yang menyebarkan gosip-gosip politik dan merekomendasikan agar mereka yang memegang keyakinan agama “harus didorong” untuk meninggalkan Partai tersebut.

Tindakan keras pemimpin Tiongkok Xi Jinping terhadap korupsi yang telah mengakar, dimulai enam tahun lalu ketika dia menjabat, telah mengguncang Partai. Xi telah memperingatkan, seperti para pemimpin lain sebelumnya, bahwa kelangsungan hidup Partai dipertaruhkan.

Xi, yang telah mengumpulkan lebih banyak kekuatan daripada pendahulunya, telah meningkatkan upaya untuk memastikan para kader adalah setia, disiplin, tulus, dan jujur.

Aturan yang diperbarui tersebut dimasukkan ke dalam bentuk tertulis banyak perintah yang telah dipraktikkan. Peraturan tersebut dirilis pada 26 Agustus oleh tunas pengawas Komisi Inspeksi Kedisiplinan Pusat tetapi mulai berlaku pada 18 Agustus,

Dalam kasus-kasus yang paling serius di mana hukum telah dilanggar, anggota partai dapat dituntut, tetapi dalam banyak kasus, hukuman paling berat yang dapat dijatuhkan adalah pengusiran dari Partai.

Anggota partai tidak diperbolehkan berbicara menentang kebijakan atau keputusan partaipusat, dan tidak boleh menyebarkan “gosip politik atau merusak kesatuan Partai,” kata aturan baru.

Klausul baru lainnya membidik para anggota partai yang religius. Meskipun konstitusi negara menjamin kebebasan beragama, Partai tersebut secara resmi ateis dan anggota partai dianggap patuh. Sementara itu, banyak agama minoritas di Tiongkok masih dianiaya karena keyakinan mereka, seperti Kristen rumah, Tibet, Muslim Uighur, dan praktisi dari kelompok spiritual Falun Gong.

“Para anggota partai yang memiliki keyakinan agama harus memperkuat pendidikan pemahaman. Jika mereka masih tidak berubah setelah bantuan dan pendidikan dari organisasi partai, mereka harus didorong untuk meninggalkan partai,” kata peraturan baru.

Mereka yang menghadiri “kegiatan-kegiatan yang menggunakan agama untuk penghasutan” akan diusir, sesuai dengan peraturan tersebut. (ran)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (7-2)

0

Cai Daya

Meneliti peradaban manusia kali ini, mungkin tidak ada satu kota pun yang bisa disamakan dengan Yerusalem, sepanjang tiga ribu tahun sejarah pembangunan kota ini, telah berkali-kali dihancurkan dan mengalami perang, namun tetap bisa berdiri lagi di lokasi semula. Yerusalem terletak di perbukitan dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, bersebelahan dengan tiga lembah dan dikitari oleh gunung yang lebih tinggi, menjadikan Yerusalem sebagai lokasi strategis yang mudah dipertahankan namun sulit diserang. Namun bukan karena letak geografisnya yang strategis, melainkan kekuatan spiritual yang membuat kota ini abadi, karena kota ini merupakan kota suci bagi tiga agama besar.

  1. Lima Kali Ganti Penguasa Dalam Dua Abad

Setelah Yerusalem dikendalikan oleh umat Kristen selama 86 tahun, pada tahun 1187 kembali direbut oleh kaum Muslim.

Terhadap peristiwa ini, kalangan Kristen dunia bereaksi dengan mengobarkan Perang Salib yang ketiga (1189~1192), dipimpin oleh Raja Inggris yang berani dan mahir berperang yakni Raja “Lion Heart” Richard I.

Dalam pertempuran kedua belah pihak kalah menang silih berganti, pada akhirnya karena terjadi konspirasi perebutan kekuasaan di Inggris, Raja Richard I tidak fokus dalam berperang, lalu menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan Saladin dan kembali dengan tangan kosong.

Pasukan Salib pun tidak bisa menguasai Yerusalem dengan kekuatan militer, baru pada keenam kali  Perang Salib, kaisar Romawi suci yang berkuasa membuat Yerusalem kembali ke pangkuan umat Kristen untuk terakhir kalinya lewat perundingan di tahun 1228, hanya saja tidak bertahan lama.

16 tahun kemudian ketika Choresm-Schah (terletak di sekitar Iran sekarang) dijatuhkan oleh Mongolia dan di tahun 1224 menduduki Yerusalem searah dalam perjalanannya melarikan diri ke Barat, dan Yerusalem milik umat Kristen pun selamanya berakhir dalam sejarah.

Tiga tahun kemudian umat Muslim dari Mesir kembali menguasai Yerusalem, waktu itu situasi Asia Barat kurang lebih telah terbentuk, rezim dari Afrika Utara terus berkuasa selama lebih dari dua setengah abad, hingga kemudian digantikan oleh Ottoman Turki pada tahun 1517.

Setelah mengalami beberapa abad penuh pertempuran dan pergantian penguasa, Yerusalem menjadi kota kecil dengan penduduk kurang dari 10.000 jiwa dan tidak penting dari segi politik maupun militer, namun dari segi agama, kota itu tetap menjadi tujuan utama para peziarah dari Barat.

Oleh karena itu setelah situasi menjadi agak stabil, di Yerusalem kembali terlihat arus peziarah berdatangan.

Yerusalem di abad ke-12 (public domain) The Hague, Koninklijke Bibliotheek, 76 F 5.

Penguasa Muslim pada waktu itu juga telah memahami, peziarah yang datang berarti juga datangnya arus uang, sikapnya terhadap umat Kristen pun berubah dari penolakan menjadi penyambutan, jalan dari Eropa ke Yerusalem pun kembali menjadi lancar.

Sejak Pasukan Salib yang pertama diutus tahun 1096, hingga tahun 1396 terakhir kalinya Pasukan Salib dikalahkan.

Selama 300 tahun penuh dari awal hingga akhir, masyarakat Eropa telah melancarkan sepuluh kali serangan tentara reguler terhadap kalangan Islam.  Sedikitnya satu kali “Pasukan Salib Sipil” yang beranggotakan warga sipil, dan juga satu kali “Pasukan Salib Anak” yang dikabarkan beranggotakan anak-anak.

Selain itu ada juga tekanan terhadap umat agama lain Eropa, atau oleh Katolik Roma dipandang sebagai aliran sekte lain dan ditindas, juga disebut sebagai Pasukan Salib.

Dalam “perang suci” yang dikobarkan oleh umat Kristen, hanya dua kali yang benar-benar mencapai tujuan merebut kembali tanah suci (sekali dengan kekuatan militer, sekali dengn perundingan), maka dari itu Yerusalem dikuasai oleh umat Kristen selama kurang lebih 102 tahun.

Namun pembantaian tanpa kenal ampun terhadap kaum Muslim, kaum Yahudi, bahkan terhadap kaum Kristen Yunani ortodoks sendiri, justru telah menyebabkan timbulnya dendam dan permusuhan antar suku bangsa dan antar agama, yang hingga kini sulit untuk diredakan.

  1. Waktu Berlalu, Kota Suci Kehilangan Pamornya

Selanjutnya adalah kebangkitan kerajaan Ottoman Turki, tahun 1396 setelah mengalahkan Pasukan Salib terakhir kalinya, tahun 1453 menumpas Kerajaan Bizantium, dan menggeser kekuatan Sultan Mesir di Asia Barat dan Afrika Utara, serta menduduki Yerusalem di tahun 1517, kekuasaan bertahan selama 400 tahun, hingga tahun 1917 pasca berakhirnya PD-I.

Di masa awal kekuasaan Ottoman Turki, Yerusalem kembali berkembang, tembok kota dan kota tua dibangun kembali. Berbagai agama pun dapat eksis bersamaan, namun penanganan terhadap umat Kristen dan warga Yahudi, berbeda tergantung penguasa yang menjabat, sehingga terkadang longgar, terkadang ketat. Namun para peziarah dari luar tetap disambut dengan sikap baik, karena pendapatan dari berziarah adalah sumber utama perekonomian kota tersebut.

Sayangnya hal itu tidak bertahan lama, antusiasme umat Kristen dari Barat untuk berziarah ke Yerusalem telah memudar. Setelah Kerajaan Bizantium diruntuhkan, Eropa pun memasuki masa Renaissance, sorot mata pada zaman itu mulai beralih dari Tuhan menjadi terfokus pada manusia, tidak lagi taat beriman seperti abad pertengahan.

Selain itu, sejak tahun 1517 (bertepatan di tahun yang sama Ottoman Turki menguasai Yerusalem) meletuslah gerakan reformasi agama, yang menentang Katolik Roma yang korup, segala perilaku atau pemikiran agama tradisional yang dipandang terkait dengan Katolik Roma terus menerus dihujat dan diboikot oleh agama baru, juga menyebabkan gairah berziarah perlahan pupus.

Dengan berkurangnya peziarah, kota Yerusalem pun kehilangan sumber pendapatannya untuk berkembang. Ditambah lagi dengan kerajaan Ottoman Turki yang sangat makmur lalu merosot, instansi pengelola yang korup dan tidak mampu, membuat kota suci ini kehilangan pamornya, usang dan miskin.

Sebuah kota yang telah pudar tak pelak akan mengalami takdir “kegersangan dan ditinggalkan”, tak terkecuali kota suci ini.

Di awal abad ke-19 populasi kota Yerusalem hanya kurang dari 8.000 jiwa, yang terbagi menjadi empat kelompok suku. Masing-masing mendiami wilayah kota yang dibagi di masa Kekaisaran Romawi: umat Kristen berdiam di dekat Gereja Makam Suci di sisi barat laut, umat Muslim bermukim di atas Gunung Kuil di sisi timur laut, orang Yahudi berdiam di sekitar Tembok Barat di sisi tenggara kota, sedangkan suku Armenia penganut Yunani ortodoks menetap di sisi barat daya. (SUD/WHS/asr)

Bersambung

Penantian Ilahi di Kota Suci — Kisah 4000 Tahun Yerusalem (1)

Penantian Ilahi di Kota Suci — Kisah 4000 Tahun Yerusalem (2)

Penantian Ilahi di Kota Suci – Kisah 4000 Tahun Yerusalem (3)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerussalem (4)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (5)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (6)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (7-1)

Skema Penipuan Konsultan Pendidikan Tiongkok di New York untuk Menempatkan Mahasiswa Tiongkok di Universitas Bergengsi

0

Dua mahasiswa internasional Tiongkok yang belajar di Amerika Serikat telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan konsultan pendidikan Tiongkok setelah mereka dikeluarkan dari universitas tempat mereka menimba ilmu.

Gugatan tersebut, yang diajukan di pengadilan federal New York, diajukan oleh penggugat Yu Shanchun dan Jin Ruili, yang sebelumnya belajar di Sekolah Studi Profesional Universitas Columbia sebelum pengusirannya, dan yang terakhir sebelumnya belajar di Universitas Stony Brook sebagai sarjana, menurut dokumen pengadilan.

Keduanya menuduh Diguo Jiaoyu, sebuah perusahaan konsultan pendidikan yang berbasis di New York, melakukan penipuan dan pengayaan tidak adil (unjust enrichment). Yu dan Jin telah membayar banyak uang untuk layanan perusahaan tersebut, yang mengklaim membantu siswa diterima di universitas bergengsi di Amerika.

Menurut pengaduannya, Diguo yang seharusnya diorganisir di New York pada tahun 2017 dan memiliki alamat yang berlokasi di Manhattan. Ia terutama mengandalkan kata dari mulut ke mulut untuk mempromosikan perusahaan dan berkomunikasi dengan klien melalui aplikasi perpesanan Tiongkok WeChat yang populer.

Meskipun mengklaim sebagai layanan yang sah, Diguo menyediakan transkrip akademik, resume, dan surat rekomendasi yang dibuat-buat untuk membantu klien mereka mendapatkan pengakuan masuk perguruan tinggi “tanpa sepengetahuan penggugat,” menurut pengaduan pengadilan.

Selain itu, Diguo akan memberi tahu klien bahwa perusahaan memiliki apa yang disebut “koneksi internal” dengan banyak universitas bergengsi di Amerika Serikat, dan bahwa hubungan tersebut, termasuk dengan dekan penerimaan dan profesor, akan bersedia menerima uang sebagai bentuk sumbangan, atau kontribusi ke yayasan universitas, sebagai imbalan untuk menjamin penerimaan sekolah.

Dalam kasus Yu, ia telah memperlajari layanan Diguo ketika ia menjadi mahasiswa sarjana di Ohio State University. Pada bulan Desember 2016, sekitar sebulan sebelum wisuda kelulusannya, Yu diberitahu oleh seorang mahasiswa Ohio State bernama Zhang Nanhao bahwa dia bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar di universitas bergengsi di AS melalui Diguo, bahkan jika nilainya tidak cukup tinggi. Yu mulai mempertimbangkan melamar program master di New York.

Yu kemudian berhubungan dengan Zhang Shuantao, seorang manajer di Diguo, juga dikenal dengan nama Inggrisnya Kimi Zhang, yang meyakinkan Yu untuk menggunakan layanan perusahaannya. Zhang mengklaim bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat keberhasilan 100 persen dalam membantu para siswa masuk ke perguruan-perguruan tinggi bergengsi. Yu yakin dan setuju untuk membayar sekitar $45.000 ke Diguo untuk layanan tersebut.

Menurut pengaduannya, Zhang mengatakan kepada Yu bahwa sebagian besar uang $45.000 akan menjadi sumbangan bagi Universitas Columbia.

Yu diterima pada tahun 2017 ke sekolah pascasarjana Columbia. Namun pada bulan Mei 2018, ia dikeluarkan setelah diberi tahu oleh Lembaga Urusan Mahasiswa Columbia bahwa sekolah telah memutuskan bahwa ia telah menyerahkan materi-materi persyaratan pendaftaran palsu untuk dapat diterima.

Dalam kasus Jin, dia mengetahui tentang layanan Diguo melalui seorang teman dan mahasiswa Universitas Boston bernama Zhong Peixi pada Desember 2017. Seperti Yu, Jin berhubungan dengan Zhang Shuantao.

Zhang, pada awalnya, meminta Jin membayar $48.000 untuk membantunya mendaftar di Universitas Boston, tetapi setelah negosiasi panjang, ia mengurangi harganya menjadi $45.000.

Dalam beberapa minggu, Jin diberitahu olehnya bahwa dia telah diterima di Boston University. Kemudian, pada tanggal 6 Juli, Jin menerima paket FedEx dari Zhang, berisi transkrip yang disegel yang akan dibawa Jin ke universitas selama orientasi mahasiswanya yang baru sebelum tahun ajaran.

Bahkan sebelum Jin mulai di Boston University, ia diberitahu oleh dewan akademik di Universitas Stony Brook, di mana dia sudah lulus belajar sebagai sarjana, tentang transkrip palsu yang telah dikirim atas namanya ke Boston University, yang menyebabkan pengusirannya dari Stony Brook. (ran)

Tersangka Penembakan eSport Jacksonville AS Idap Sakit Mental

0

Baltimore — Tersangka penembakan massal mematikan di turnamen video game Florida, David Katz, pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit mental. Fakta tersebut terungkap dalam catatan pengadilan di negara bagian Maryland, ketika ditinjau oleh The Associated Press.

Kedua orangtua pria kelahiran 24 tahun lalu di Baltimore itu sudah berpisah. Dokumen perceraian mengatakan bahwa ketika remaja, tersangka dua kali dirawat di rumah sakit pada fasilitas psikiatri. Katz juga diresepkan untuk mengkonsumsi obat antipsikotik dan antidepresan.

Catatan hukum itu menunjukkan orang tua Katz tidak sepaham tentang cara merawat putra mereka yang bermasalah. Sang Ayah mengklaim bahwa istrinya melebih-lebihkan gejala penyakit mental anaknya, sebagai bagian dari perselisihan mereka. Pasangan itu resmi bercerai pada 2007.

Katz menembaki peserta dan pengunjung turnamen eSport di sebuah ‘game bar’ di dalam koleksi restoran dan toko di sepanjang Sungai St. Johns di Jacksonville, negara bagian Florida. Dia menewaskan dua orang dan melukai sembilan lainnya. Dia kemudian menembak dirinya sendiri hingga beberapa kali, dalam turnamen “Madden NFL 19” itu.

Sheriff Jacksonville, Mike Williams menolak berkomentar tentang motif pelaku penembakan.

Ayah tersangka, Richard Katz dari Baltimore, dan ibunya, Elizabeth Katz dari Columbia, Maryland, tidak menanggapi SMS konfirmasi dari wartawan. Upaya wartawan AP untuk menemui mereka di rumah masing-masing juga tidak berhasil.

Catatan hukum kasus perceraian mengatakan David Katz memainkan video game obsesif sebagai remaja muda. Pelaku sering menolak untuk pergi ke sekolah, bahkan enggan mandi. Sang Ibu, Elizabeth Katz, seorang ahli toksikologi yang bekerja di Departemen Pertanian, mengatakan dia akan menyita beberapa peralatan bermain putranya setelah mendapatinya bermain game pada larut malam.

“Dia tidak mandi selama berhari-hari. Saya mengambil pengendali peralatan game-nya sehingga dia tidak bisa bermain pada larut malam. Dia akan berjalan berputar-putar membentuk lingkaran di sekitar rumah, pada pukul 3 atau 4 di pagi hari,” kata sang ibu, menurut sebuah transkrip yang merupakan bagian dari file pengadilan.

Elizabeth Katz mengatakan putra bungsunya semakin sulit berkonsentrasi setelah orangtuanya berpisah. Seorang hakim memberikan hak asuh anak itu kepada ibunya, dengan hak kunjungan untuk sang ayah.

“Kadang-kadang David meringkuk seperti bola. Dia akan menolak untuk bersekolah dan menangis,” sambungnya.

Dia menegaskan bahwa mantan suaminya menginstruksikan David untuk tidak meminum Risperidal, obat anti-psikotik yang diresepkan kepadanya. Sang ayah mengklaim di pengadilan bahwa David tidak didiagnosis sebagai psikotik.

Tersangka sempat dirawat di rumah sakit sistem kesehatan mental Sheppard Pratt di Ellicott City selama sekitar 12 hari pada akhir 2007. Dokumen pengadilan mengatakan seorang psikiater pada waktu itu memberikan antidepresan. Dia kemudian menghabiskan sekitar 13 hari di Potomac Ridge, sebuah fasilitas layanan kesehatan mental di Rockville.

Richard Katz, seorang insinyur NASA, menegaskan bahwa mantan istrinya memiliki obsesi untuk menggunakan profesional kesehatan mental dan khususnya obat-obatan psikiatri untuk melakukan tugas yang seharusnya dilakukan oleh kedua orang tua secara alami. Dia mengatakan mantan istrinya secara rutin memberikan informasi palsu kepada penyedia perawatan kesehatan mental. Dia menggambarkan satu insiden di mana putranya diborgol oleh polisi setelah mengunci diri di dalam mobil ibunya, ketika menolak pergi untuk konsultasi mental.

Menurut penuturan sang ayah, hubungan antara ibu dan anak semakin buruk akhir-akhir ini.

Elizabeth Katz pernah memasukkan semua pakaian David dalam koper selama dua kali, dan memintanya untuk pergi. Salah satu insiden itu terjadi pada Hari Ibu 2007. Dalam pengajuan pengadilan, sang ayah menegaskan ibu dan anak itu tidak memiliki hubungan yang baik dan David secara rutin mengekspresikan amarahnya. Sang ayah mengklaim bahwa ketika David tinggal bersamanya, anak itu tidak menunjukkan tanda-tanda masalah perilaku dan sakit mental. Anaknya berinteraksi, bermain, dan bergaul dengan baik.

Dalam surat tahun 2010, David Katz menulis surat kepada hakim yang mengatakan bahwa anaknya ingin tinggal bersamanya. Dia menuding mantan istrinya ‘cukup gila’. Dia mengatakan dia menelepon polisi ke rumah keluarga sekitar 20 kali dan ‘sering mabuk minuman keras’.

Seorang gamer mengatakan Katz muda dikenal jarang berbicara dengan sesama gamer. Dia terkadang menunjukkan gaya bermain yang tidak menentu.

“Kami selalu tahu dia sedikit aneh. Barangkali hanya karena dia tidak bergaul sama sekali,” kata Shay Kivlen, 21, dari Seattle, Senin (27/8/2018) dalam sebuah wawancara. (AP/ET/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Gubernur TGB Pimpin Apel Bersama Deklarasi Lombok Bangun Kembali

0

Epochtimes.id- Pascabencana gempabumi di Lombok, semangat NTB bangun kembali terus digaungkan. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur NTB Zainul Majdi saat mempimpin apel bersama di lapangan pemenang Lombok Utara, Senin (27/08/2018).

Gubernur NTB Tuang Guru Bajang Zainul Majdi mengatakan Gempabumi ini tidak melemahkan masyarakat NTB dalam menghadapi bencana tetapi menguatkan ketahanan terhadap bencana.

Menurut Gubernur yang kerap disapa TGB, Pemerintah dan Pemerintah Daerah akan segera membangun kembali masyarakat NTB yang lebih baik. Apalagi, kata dia, Alam NTB memang rawan gempa.

“Itu sudah ada sejak terbentuknya bumi NTB ini. Jadi bagaimana kita harus selalu harmoni dengan alam. Untuk membangun kembali di NTB, Instruksi Presiden  dalam percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi instansi terkait sudah mengetahui tugas dan kerjanya,” kata TGB.

Lebih lanjut Gubernur NTB mengatakan sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram, dan wilayah terdampak di Provinsi NTB ini, Presiden Jokowi berharap pemerintah bisa cepat membangun kembali NTB.

“Dalam Inpres itu, diberikan instruksi umum kepada 31 pejabat termasuk di antaranya 19 menteri Kabinet Kerja,” tambahnya dalam rilis yang disampaikan oleh Sutopo Purwo Nugroho
selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB.

“Dengan Inpres ini, kementerian dan lembaga memiliki payung untuk penanganan dampak bencana gempa bumi di lapangan. Waktu yang diberikan membangun kembali rumah yang rusak dalam tempo 6 bulan sedangkan fasilitas umum dan fasilitas sosial 1 tahun, jika lebih cepat selesai lebih baik,” tambah TGB.

Dalam apel ini diberikan secara simbolis dari Pemerintah Provinsi NTB motor roda tiga sejumlah 50 unit kepada bupati Lombok Utara dan Sekda Lombok Timur. Motor roda tiga ini berfungsi untuk membawa sampah di lokasi pengungsi, sehingga lokasi pengungsi terjaga kebersihannya.

Apel ini dilaksanakan karena masa tanggap darurat telah selesai (25/8) dan memasuki transisi darurat ke pemulihan.  Dalam tahap transisi darurat ini perlakuan terhadap korban bencana akan tetap sama, hingga masyarakat dapat kembali hidup normal.

Hadir dalam apel tersebut, Perwakilan Kementerian PUPR, ESDM, BNPB, BPBD Prov. NTB, TNI, Polri, dan mahasiswa UGM. (asr)

Terinspirasi Perang Dagang Trump Eropa Tidak Lagi Naif Tentang Investasi Tiongkok

oleh Qin Yufei

Terpengaruh oleh tindakan Amerika Serikat untuk mencegah Tiongkok komunis mengakuisisi aset utama negaranya, pemerintah Jerman yang selama ini terbuka bagi investasi asing juga mulai mewaspadai ledakan M&A (merger and akuisisi) oleh perusahaan asing khususnya yang memiliki hubungan dengan Tiongkok komunis.

Pada akhir bulan lalu, setelah pemerintah Jerman mengisyaratkan akan memblokir transaksi pengalihan saham perusahaan Jerman karena alasan keamanan, Taihai Manoir Nuclear Equipment Co., Ltd. yang terletak di kota Yantai, Shandong terpaksa menarik rencananya untuk mengakuisisi produsen mesin presisi Jerman Leifeld Metal Spinning AG.

Perusahaan Leifeld memproduksi peralatan untuk energi nuklir dan industri luar angkasa. Hanya beberapa hari sebelum rencana M&A tersebut gugur. Bank milik negara Jerman KfW mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi 20% saham dari perusahaan grid 50Hertz sebagai upaya untuk mencegah National Grid Corporation dari Tiongkok memperoleh 50 Hertz.

Pemerintah Jerman juga mengumumkan bulan ini bahwa mereka bermaksud untuk lebih memperketat investasi asing di industri pertahanan dan keamanan nasional.

Tahun lalu, pemerintah Jerman memperketat kontrol terhadap investasi asing, menetapkan bahwa pemerintah Jerman memiliki hak untuk campur tangan terhadap perusahaan Jerman yang berencana untuk menjual sahamnya melebihi 25 % kepada perusahaan investor asing.

Tetapi otoritas Berlin sekarang telah menurunkan ambang batasnya menjadi 15% dari saham perusahaan.

Langkah itu diambil pemerintah Jerman setelah terjadi serangkaian akuisisi perusahaan Jerman oleh perusahaan Tiongkok komunis. Akuisisi ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang akuisisi perusahaan-perusahaan kunci Jerman oleh Tiongkok komunis dan kekhawatiran tentang hilangnya teknologi milik Jerman.

Pada 2017, perusahaan Tiongkok dan Hongkong telah mengakuisisi 69 buah perusahaan  Jerman, dibandingkan dengan 18 buah pada tahun 2011.

Jumlah dana untuk mengakuisisi saham perusahaan-perusahaan Jerman itu telah meningkat dari EUR 690 juta pada tahun 2011 menjadi EUR 7 miliar pada tahun 2016. Itu terjadi terutama karena Midea Group Co Ltd menginvestasikan EUR. 4,5 miliar dalam akuisisi produsen robot KUKA.

Selain KUKA, perusahaan-perusahaan Tiongkok komunis juga telah mengakuisisi perusahaan pemimpin industri seperti Biotest Pharmaceuticals, dan mengakuisisi saham utama Deutsche Bank dan Daimler.

Christian Dreger, pejabat di Lembaga Penelitian Ekonomi Jerman memberitakan ‘South China Morning Post’ : Meskipun investor Tiongkok tampil sebagai pemilik perusahaan swasta untuk melakukan transaksi M&A, tetapi hubungan mereka dengan Partai Komunis Tiongkok  tampaknya sangat dekat. Sementara itu, akses pasar Tiongkok bagi perusahaan Uni Eropa masih sangat dibatasi.

Uni Eropa juga meningkatkan kewaspadaan dalam melindungi teknologi mereka. Parlemen Eropa pada bulan Mei lalu telah meloloskan sebuah proposal untuk memperluas kontrol terhadap bidang industri utama Jerman yang akan dijual-belikan sahamnya kepada investor asing.

Proposal ini didukung oleh pemerintah Prancis, Jerman dan Italia, dan undang-undangnya rencana akan diadopsikan pada akhir tahun ini oleh Uni Eropa.

Peningkatan kewaspadaan terhadap M&A perusahaan Jerman dan Uni Eropa oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok komunis sangat dipengaruhi oleh tindakan Amerika Serikat.

Pada bulan Agustus tahun ini, Foreign Investment Risk Review Modernization Act. FIRMMA) telah dimasukkan ke dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional AS dan sudah disahkan oleh Kongres AS.

CFIUS (Komite Investasi Asing) karena itu mendapatkan serangkaian kekuatan baru, lebih banyak sumber daya, tenaga kerja dan hak yang lebih besar dalam pengregulasiannya. Dengan demikian, pengaruhnya terhadap merger dan akuisisi oleh pihak asing juga akan diperluas.

Salah satu kunci dari FIRMMA adalah mempersulit perusahaan modal ventura Tiongkok komunis untuk berinvestasi di perusahaan AS dan menghindari pencurian kekayaan intelektual.

Lorand Laskai, seorang ahli dari Asosiasi Hubungan Luar Negeri AS menuliskan : Di atas panggung  pertarungan ekonomi antara AS dan Tiongkok, Made in China 2025 menjadi biang keladi dari ancaman nyata terhadap status AS yang telah menjadi pemimpin teknologi dunia.

Frank Proust, anggota Parlemen Eropa mengatakan : “Dalam era globalisasi, sekarang adalah saatnya Eropa untuk keluar dari rasa naif. Meskipun kita tidak menentang investasi asing, tetapi kita tidak berhadap adanya investasi yang abnormal.” (Sin/asr)

Pariwisata dan Pertanian Berdampingan di Kayuputih Bali Utara

0

EpochTimesId – Kawasan wisata di sebagian daerah di Bali, pada umumnya mengabaikan sektor pertanian. Pada kawasan wisata utama seperti Kuta, Nusa Dua, dan Sanur, sangat jarang ditemui lahan pertanian. Hampir seluruh area pertanian dikawasan tersebut tergantikan oleh bangunan yang menjadi fasilitas industri pariwisata seperti hotel dan restauran.

Bahkan, kawasan wisata di Kuta Utara, Tabanan, dan Gianyar mulai membuat sektor pertanian terdesak. Walau sebagian pihak sepertinya berusaha keras agar industri pariwisata semakin ramah terhadap sektor pertanian, yang notabene adalah penghasil makanan bagi manusia termasuk wisatawan.

Kondisi tersebut sepertinya menjadi pelajaran berharga pada salah satu kawasan wisata yang sedang berkembang di Bali Utara, Desa Kayuputih, Kabupaten Buleleng, Bali. Para pelaku pariwisata di desa itu berusaha mengembangkan pariwisata yang ramah dengan sektor pertanian.

Desa Kayuputih terletak di sebelah Desa Banyuatis yang sudah terlebih dahulu mengembangkan industri pariwisata. Desa Wisata yang terletak di lereng gunung ini memiliki setidaknya empat jenis wisata unggulan, ada kolam mandi mata air alami yang jernih (klebutan) dan air terjun Kayu Putih. Dua lainnya adalah ‘joging trek’ pada area persawahan dan sentra produksi kopi.

Wisatawan asing berkunjung ke air terjun Desa Kayuputih. (Foto : Istimewa/EpochTimesId)

Pada area persawahan, wisatawan juga bisa bersepeda mengelilingi area persawahan. Sebagian besar jalur sepeda dan ‘joging trek’ tersebut juga sudah dibeton, sehingga sangat nyaman bagi wisawatan.

Desa Kayuputih juga memiliki beberapa pemandu yang bisa menemani wisawatan untuk mengeksplor keindahan alam, termasuk berkeliling sawah dengan berjalan kaki. Wisatawan yang ingin bersepeda di persawahan juga bisa menyewa sepeda kepada pemandu.

“Iya, saya juga menyewakan sepeda kepada wisatawan domestik dan asing. Biasanya saya menyewakan sepeda 550 ribu per sepeda. Nanti saya pandu bersepeda keliling sawah,” kata Kadek Marjana, salah seorang pemandu wisata kepada Erabaru.

Sementara itu, wisatawan yang membutuhkan pemandu untuk berenang di sumber mata air alami dan sungai sekitarnya juga bisa menggunakan jasa pemandu wisata setempat. Demikian juga bagi wisatawan yang membutuhkan pemandu wisata untuk mengunjungi kebun kopi, industri kopi rumah tangga, atau air terjun. Para pemandu bisa ditemui di penginapan, villa, atau restoran yang ada di Desa Kayuputih dan Banyuatis.

“Ya, kalau butuh pemandu untuk berkeliling, kami bisa sediakan. Tarif dan tip nya bisa disesuaikan dengan jumlah tempat yang ingin dikunjungi dan lamanya waktu aktivitas wisata yang dipilih,” ujar Pasek, pengelola restoran dan penginapan di Kayu Putih.

Wisatawan asing bersepeda di area joging trek persawahan Desa Kayuputih. (Foto : Istimewa/EpochTimesId)

Pasek sendiri juga mendukung pariwisata yang mendukung sektor pertanian. Dia bahkan mengelola penginapan yang dulunya adalah rumah pribadi yang kini dikelola menjadi akomodasi bagi wisatawan.

“Iya, ini kami dulunya hanya mengelola restoran untuk bule-bule yang sedang berlibur di Banyuatis dan desa wisata sekitarnya. Restoran kami sudah jalan tiga tahun. Sedangkan penginapan ini, dulunya adalah rumah pribadi. Penginapan kami buka baru-baru ini,” sambung Pasek.

Dengan penggunaan bekas rumah pribadi untuk akomodasi wisata, tentunya akan mengurangi pembangunan baru yang rentan mengurangi luas area pertanian. Tentu saja, rumah tersebut terlebih dahulu direnovasi agar memenuhi standar dan nyaman sebagai tempat menginap wisatawan domestik dan asing. (waa)

Video Pilihan :

Banjir Akibat Topan Rumbia di Kota Tiongkok Diperburuk oleh Kesalahan Pemerintah

0

Banjir yang meluas akibat hujan Topan Rumbia dan angin kencang telah menghancurkan daerah penghasil sayur terbesar di Tiongkok dan rumah bagi pasar grosir terbesar di negara tersebut, dan penduduk setempat menyalahkan kesalahan perhitungan buatan manusia sehingga membuat kerusakan lebih buruk.

Setelah melakukan pendaratan di Shanghai pada 17 Agustus, badai bergerak melalui bagian timur Tiongkok, yang mempengaruhi provinsi Zhejiang, Jiangsu, Anhui, Shandong, dan Hubei. Shandong sangat terpukul, dengan 13 kota di zona bencana. Setidaknya 24 orang tewas, menurut corong resmi rezim Tiongkok, People’s Daily.

Di Kota Shouguang, Provinsi Shandong, penduduk marah karena pihak berwenang mengalirkan air dari tiga waduk ke sungai setempat selama periode badai, yang memperparah banjir.

Banjir telah menghancurkan banyak mata pencaharian para warga. Penduduk memposting foto dan video ke media sosial tentang kondisi di Shouguang, menunjukkan pertanian sayuran sepenuhnya terendam dan bangkai hewan mengambang di air. Postingan yang dengan cepat telah dihapus oleh sensor internet.

Warga turun ke media sosial untuk mengadukan keputusan pihak berwenang karena mengalirkan air waduk di hilir Sungai Mi dekat Shouguang. Satu posting online menunjukkan dokumen resmi pemerintah yang mengumumkan bahwa air dari tiga waduk akan dialirkan mulai dari pagi 19 Agustus pagi sampai 21 Agustus sekitar jam 6:15 sore waktu setempat.

Warga menerima berita tersebut pada 19 Agustus dan diberitahu untuk mengevakuasi daerah tersebut. Pada saat itu, sudah terlambat untuk melakukan sesuatu tentang harta benda atau hewan ternak mereka. Sementara itu, setelah badai, pihak berwenang gagal mengirim misi penyelamatan dan penduduk lokal dibiarkan berjuang sendiri untuk menghadapi akibatnya, menurut posting netizen.

Media lokal diam tentang masalah ini. Tidak sampai 22 Agustus Weifang Evening News, sebuah koran lokal, membahas banjir tersebut di pos Sina Weibo.

Beijing News, sebuah surat kabar yang bermarkas di ibukota, telah melaporkan tentang keparahan banjir di beberapa desa kecil dan kota kecil, seperti Shangkou dan Kouzi. Seorang penduduk desa, Li dari Desa Kouzi Baru, mengatakan ia telah kehilangan lebih dari 10.000 babi yang dimilikinya. Desa itu terletak di tepi Sungai Mi, dan terendam sekitar tiga meter oleh aliran sungai, menurut Beijing News.

Para netizen menyebut bencana tersebut sebagai bencana buatan manusia, karena keputusan pihak berwenang terhadap waduk tersebut.

Seorang netizen bernama “Jaly” menulis bahwa di masa lalu, ketika kota mengalami kekeringan, pihak berwenang tidak akan mengalirkan air dari salah satu waduk, yang dinamai Qingzhou, kecuali warga membayar air. “Sekarang waduk sudah penuh, Anda hanya membiarkan Shouguang tahu dengan pengumuman bahwa Anda akan mengalirkan air? Apakah Anda tahu berapa banyak orang yang tinggal di desa-desa dekat sungai harus mengungsi di tengah malam?”

Pada 23 Agustus, pemerintah Kota Weifang, Shouguang berada di bawah pemerintahannya, mengadakan konferensi pers untuk menangani insiden tersebut.

Zhou Shouzong, direktur Kantor Pengendalian Banjir dan Pengendalian Kekeringan Weifang, membela keputusan tersebut, mengatakan bahwa perlu untuk mengalirkan air, menurut laporan oleh Hong Kong Economic Times.

“Jika kita tidak membuang air, itu akan menjadi ancaman serius terhadap keselamatan waduk, dan bahkan akan meningkatkan risiko bendungan runtuh. Itu akan mengancam kehidupan jutaan penduduk yang tinggal di daerah hilir sungai,” katanya.

Seorang staf departemen pemeliharaan air Shouguang mengatakan kepada Hong Kong Economic Times bahwa dia “tidak berpikir” bahwa tingkat air akan setinggi perkiraan mereka dan mencapai tingkat air yang begitu tinggi berkaitan dengan pelepasan air waduk.

Pada 23 Agustus, perairan telah surut secara signifikan, tetapi jalan-jalan dipenuhi lumpur.

Harga sayuran di Shouguang sudah naik sebagai akibat dari banjir, termasuk untuk ketumbar, bayam, dan mentimun, para netizen juga melaporkan. Mereka khawatir bahwa sejak Shouguang memasok banyak wilayah Tiongkok dengan sayuran, banjir baru-baru ini akan menyebabkan kenaikan harga di seluruh negeri. (ran)

Pengadilan Myanmar Tunda Vonis Kasus Dua Jurnalis Reuters

Epochtimes.id- Putusan terhadap dua jurnalis Reuters yang dituduh melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi ditunda pada Senin (27/08/2018) hingga 3 September 2018. Penundaan ini dikarenakan hakim yang mengawasi kasus tersebut sedang sakit.

Puluhan wartawan dan diplomat telah berkumpul di pengadilan Yangon untuk mendengarkan putusan wartawan Wa Lone (32) dan Kyaw Soe Oo (28) puncak dari delapan bulan persidangan dalam kasus terpenting di Myanmar.

“Kami kecewa karena tidak menerima keputusan hakim hari ini,” kata Reuters dalam sebuah pernyataan.

“Wa Lone dan Kyaw Soe Oo sudah menghabiskan lebih dari delapan bulan di penjara berdasarkan dugaan kejahatan yang tidak mereka lakukan. Kami berharap dapat menerima putusan minggu depan, ketika kami sangat berharap bahwa mereka akan dibebaskan dan dipersatukan kembali dengan keluarga mereka, ” lanjut Reuters.

Juru bicara pemerintah Zaw Htay tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar tentang penundaan putusan tersebut.

Klimaks dari kasus ini terjadi di tengah tekanan terhadap administrasi sipil peraih Nobel Aung San Suu Kyi atas tindakan keras keamanan di negara bagian barat Rakhine yang dipicu oleh serangan teroris pada Agustus 2017.

Kemudian pada Senin sebuah misi pencarian fakta yang diamanatkan oleh PBB akan merilis laporan tentang penindasan Rohingya. Kejadian ini memicu eksodus lebih dari 700.000 Muslim tanpa kewarganegaraan Rohingya seperti dalam laporan badan-badan PBB. Sebagian besar warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi di negara tetangga, Bangladesh.

Pada Selasa lalu, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan briefing tentang Burma di New York.

Proses pengadilan ini hanya berlangsung beberapa menit, cukup lama bagi seorang hakim yang menggantikan Hakim Ye Lwin, yang telah mengawasi kasus terhadap jurnalis Reuters, untuk mengumumkan bahwa keputusan akan ditentukan minggu depan.

“Hakim sedang dalam kondisi kesehatan yang buruk, jadi saya di sini untuk mengumumkan bahwa putusan ditunda,” kata Hakim Khin Maung Maung.

Pengacara pembela Khin Maung Zaw mengatakan kepada wartawan bahwa hakim sudah siap dengan putusan tetapi harus diucapkan oleh hakim yang ditugaskan dalam kasus ini.

Wa Lone tersenyum lebar dan membuat tanda acungan jempol dengan kedua tangannya saat ia melangkah masuk ke pengadilan dengan Kyaw Soe Oo tepat di belakangnya.

“Kami tidak takut atau gemetar. Kebenaran ada di pihak kami. Apapun situasinya, kita tidak akan terguncang. Mereka tidak bisa membuat kita lemah, ”kata Wa Lone kepada wartawan setelah sidang singkat.

Beberapa wartawan yang datang untuk menutupi putusan mengenakan T-shirt yang bertuliskan “Free Wa Lone dan Kyaw Soe Oo” dan “Jurnalistik bukanlah kejahatan.”

“Tes lakmus”

Wartawan Reuters dituduh melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi era kolonial, yang membawa hukuman maksimal 14 tahun penjara, dengan mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan pasukan keamanan negara.

Mereka mengatakan kepada pengadilan selama persidangan mereka bahwa dua petugas polisi menyerahkan mereka surat-surat di sebuah restoran di Yangon utara beberapa saat sebelum petugas lainnya menangkap mereka Desember lalu.

Seorang saksi mata polisi memberi kesaksian bahwa rapat restoran itu adalah setingan untuk menjebak para jurnalis untuk menahan atau menghukum mereka atas laporan mereka tentang pembunuhan massal terhadap Rohingya. Selain itu, terkait pelanggaran lain yang melibatkan tentara dan polisi di Inn Din, sebuah desa di Rakhine.

PBB telah menyebut kampanye militer di Rakhine utara sebagai “contoh buku teks tentang pembersihan etnis.”

Myanmar membantah tuduhan pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran yang dilakukan terhadap pengungsi oleh pasukan keamanannya. Myanmar berdalih pihaknya melakukan operasi kontra pemberontakan yang sah terhadap gerilyawan Muslim.

Namun militer mengakui pembunuhan terhadap 10 pria dan anak laki-laki Rohingya di Inn Din setelah menangkap wartawan Reuters.

Pada bulan April militer mengatakan tujuh tentara telah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas keterlibatan mereka dalam kasus pembunuhan.

Oleh Antoni Slodkowski/via The Epochtimes

Cerita Tiongkok Kuno: ‘Sepuluh Koin Perak Mengubah Nasib Seorang Pria’

0

Pada Dinasti Ming, ada seorang pria muda bernama De Yuan. Dia hidup sangat miskin dan kadang-kadang tidak makan selama beberapa hari. Tapi dia suka membaca, dan dia belajar sangat keras untuk mempersiapkan Ujian Imperial, yang diadakan hanya sekali setiap tiga tahun. Meskipun dia tidak mampu membayar biaya untuk perjalanannya ke ibu kota, dia tidak berhenti belajar dengan rajin.

ujian dinasti ming
Para peserta ujian untuk posisi pegawai negeri sipil Dinasti Ming berkumpul di sekitar dinding tempat hasil Ujian Kekaisaran dipasang, sekitar tahun 1540. (Public Domain)

De Yuan memiliki seorang teman baik bernama Wang Sheng, yang juga bersiap untuk mengikuti Ujian Imperial. Keluarga Wang Sheng kaya, dan dia sendiri sangat baik dan murah hati. Dia menyarankan kepada De Yuan agar mereka pergi bersama dan menawarkan untuk membayar semua biaya.

Ketika mereka tiba di ibu kota, Jinling, mereka mendengar bahwa ada seorang peramal nasib yang sangat akurat dalam memprediksi nasib orang. Akhirnya, bersama dengan enam siswa lainnya, De Yuan pergi ke peramal tersebut. Peramal memberi penjelasan rinci tentang kehidupan enam siswa lain dan, tentu saja, semuanya sangat akurat.

Ketika tiba giliran De Yuan, peramal mengajukan beberapa pertanyaan dan membengkokkan jari-jarinya untuk menghitung. Lalu dia menyuruh De Yuan segera pulang. Semuanya terkejut. Peramal itu melanjutkan, “Anda akan mati dalam waktu lima hari dalam suatu kecelakaan ketika sedang dalam perjalanan ke suatu tempat.”

Wang Sheng dan yang lainnya bertanya kepada peramal apakah ada cara untuk mengubah nasibnya. Peramal tersebut berkata, “Hidup dan mati adalah masalah besar. Jika seseorang tidak berdaya, tidak ada yang bisa membantu. Tidak ada yang bisa saya lakukan dalam waktu singkat.” Mereka semua kecewa dan kembali ke penginapan mereka dengan hati berat.

Agar tidak mengganggu yang lain, De Yuan berencana untuk pulang. Wang Sheng merasa sangat sedih dan menunjukkan simpatinya dengan membayar kapal dan juga memberinya 10 koin perak untuk berjaga-jaga jika dia membutuhkannya dalam perjalanan pulang. Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada mereka semua, De Yuan naik perahu dan pulang ke rumah.

Perahu itu bergerak di sepanjang Sungai Yangtze selama sekitar 10 mil tetapi berhenti karena angin kencang. Tukang perahu itu menambatkan kapal dan empat hari berlalu dengan cepat, namun angin bahkan menjadi lebih kuat.

De Yuan berpikir tentang bagaimana satu hari tersisa sebelum kematiannya yang ditakdirkan dan bagaimana perahu itu tidak bisa bergerak. Apakah benar-benar seperti yang peramal itu katakan? Apakah dia akan mati saat dalam perjalanan ke suatu tempat?

Pada saat itu, De Yuan sedang menunggu kematian dan tidak ada apa-apa di pikirannya. Dia pergi ke darat dan berjalan tanpa tujuan. Tiba-tiba, dia melihat seorang wanita muda yang hamil dengan tiga anak berjalan di jalan sambil menangis. Di daerah yang sangat jarang penduduknya, dia bertanya-tanya ke mana dia akan pergi.

Karena khawatir, dia bergegas ke arahnya dan bertanya apakah dia butuh bantuan. Wanita itu memberitahunya bahwa dia menjual dua ekor babi dan harganya 10 koin perak, tetapi bukannya mendapatkan 10 koin perak, dia menerima 10 koin tembaga. Dia sangat takut dipukuli sehingga dia tidak berani pulang. Akhirnya, dia memutuskan untuk membawa semua anaknya untuk melompat ke sungai dan bunuh diri.

Setelah mendengar ini, De Yuan merasa sangat sedih. Dia pikir dia akan segera mati dan tidak membutuhkan peraknya lagi. Dia diam-diam menukar koin tembaga itu dengan koin peraknya. Lalu dia berkata kepada wanita itu, “Ya ampun! Anda hampir membuat kesalahan besar! Ini perak asli; mengapa Anda bilang itu tembaga?”

Wanita itu berkata dengan marah, “Saya pergi ke beberapa pedagang dan mereka semua memberi tahu saya bahwa itu adalah koin tembaga. Bagaimana itu bisa menjadi perak sekarang? ”

De Yuan berkata, “Itu karena mereka melihat Anda seorang wanita dan ingin menipu Anda. Jika Anda mengikuti saya dan bertanya, mereka tidak akan berani menipu Anda.”

ujian pegawai dinasti ming
Lembar ujian Dinasti Ming. (CC BY-SA 4.0)

Kemudian wanita itu mengikuti De Yuan ke salah satu pedagang perak terdekat untuk memeriksanya. Pedagang itu memberitahunya bahwa koin-koin itu perak asli; mereka pergi ke beberapa pedagang lain, yang semuanya memberitahunya bahwa semua adalah perak asli. Wanita itu sangat bersemangat, dia dengan senang hati membawa pulang anak-anaknya.

Setelah De Yuan menyelamatkan wanita dan anak-anaknya, hari mulai gelap. Dia harus tinggal di bawah atap kuil yang lusuh. Karena kelelahan sepanjang hari itu, dia tertidur begitu dia duduk. Di kejauhan, dia mendengar seseorang memanggilnya. Dia mengangkat kepalanya dan melihat sebuah aula besar dengan lampu-lampu terang di mana-mana. Ada dua penjaga di kedua sisi takhta di mana seseorang seperti raja sedang duduk. Dia tampak seperti dewa yang dikenal sebagai Dewa Guan.

Tiba-tiba, Dewa Guan memberi perintah: “Seseorang di tepi sungai menyelamatkan lima nyawa hari ini. Pergi dan cari tahu siapa orang itu, dan orang ini akan diberi keberuntungan.”

Seorang perwira melaporkan rincian tentang De Yuan, dan Dewa Guan bertanya apakah De Yuan akan lulus Ujian Imperial tahun ini. Petugas itu menjawab, “Keberuntungan De Yuan telah habis dan harapan hidupnya telah hilang. Dia akan tertimbun oleh tembok kuil dan mati pada tengah malam.”

Dewa Guan berkata, “Jika ini terjadi, bagaimana kita bisa menyarankan orang untuk berbuat baik demi orang lain? Ubah catatan! Biarkan dia menjadi juara Ujian Imperial.”

Petugas lain di samping menambahkan, “Adalah Wang Sheng yang memberi De Yuan uang yang membantunya melakukan perbuatan baik. Saya pikir Wang Sheng juga harus diberi imbalan.”

Dewa Guan langsung menyetujui.

Sementara De Yuan mendengarkan dengan penuh perhatian, tiba-tiba seseorang berseru, “Keluar! Keluar!”

Kaget, De Yuan segera terbangun dan menemukan bahwa dia masih meringkuk di bawah atap kuil. Dalam kegelapan, dia bisa mendengar tembok jatuh, jadi dia buru-buru bangkit dan melarikan diri. Hanya beberapa langkah lagi, dinding kuil itu roboh dan menguburnya di tempat di mana dia tadi tertidur.

Saat fajar, dia pergi untuk berdoa kepada patung Dewa Guan, dan kemudian dia kembali ke kapal. Dia masih ingat percakapan yang dia dengar, dan dia bertekad untuk kembali ke ibu kota untuk mengikuti Ujian Imperial.

Ketika De Yuan muncul di hotel, semua murid terkejut melihat dia masih hidup. Wang Sheng berkata dengan gembira, “Tidak mati secara tragis pasti berarti Anda akan memiliki nasib baik nantinya.” Mereka semua menyiapkan makan malam untuk menyambutnya kembali.

Keesokan harinya, karena penasaran, mereka semua pergi menemui peramal. Begitu peramal melihat De Yuan, dia sangat terkejut dan berkata, “Benarkah Anda masih hidup?”

Peramal itu menemukan bahwa hanya dalam beberapa hari sejak terakhir kali dia melihatnya, struktur tulang De Yuan telah berubah dan berpikir dia pasti telah melakukan perbuatan yang sangat baik, hanya dengan menyelamatkan nyawa seseorang, dia bisa memiliki perubahan besar.

Peramal itu juga meramalkan bahwa De Yuan akan lulus Ujian Imperial dan mengambil tempat pertama untuk tahun itu, dan bahwa pada tahun berikutnya, ia akan dipromosikan menjadi perwira Akademi Nasional. Posisinya akan mendapat peringkat tertinggi, dan dia akan hidup hingga 80 tahun.

Peramal juga memberi tahu Wang Sheng bahwa dia juga akan lulus ujian. Wang Sheng tersenyum dan berkata, “Bagaimana bisa? Saya tidak melakukan perbuatan baik.”

Peramal itu berkata, “Anda melakukan perbuatan baik tanpa motif egois untuk mendapat balasan kebaikan. Hanya perbuatan semacam ini yang disebut De [pahala]!”

Kembali ke penginapan mereka, De Yuan memberi tahu Wang Sheng semua tentang apa yang terjadi, dan juga memberi tahu dia bahwa jika dia tidak memberinya perak, dia tidak dapat menyelamatkan kehidupan keluarga ibu dan anak. De Yuan berkata bahwa Wang Sheng menerima perlindungan dari Dewa karena ketidakegoisannya dalam membantu dia.

Terkejut, Wang Sheng berkata, “Tidak. Ini karena kebaikan hatimu. Saya harus berterima kasih.” Keduanya rendah hati, dan hati mereka bersinar seperti emas dan bagai bunga lotus tanpa noda lumpur yang mewujudkan kesucian.

Setelah Ujian Imperial berakhir, seperti yang diharapkan, De Yuan meraih tempat pertama dan nama Wang Sheng juga terdaftar sebagai peserta yang lulus. Tahun berikutnya, keduanya dipromosikan menjadi perwira Akademi Nasional. (ran)

Meroketnya Sewa Perumahan Sebagai Tujuan Otoritas Tiongkok untuk Mendinginkan Pasar Realestat

0

Beijing berusaha untuk mendinginkan pasar properti realestat yang terlalu panas dengan kebijakan-kebijakan yang mendorong investor untuk menempatkan investasi mereka di pasar persewaan Tiongkok. Tetapi pergeseran kebijakan tersebut menyebabkan lonjakan tajam dalam harga sewa perumahan, yang menyebabkan banyak orang Tiongkok kelas menengah mengeluh tentang biaya hidup yang terus meningkat.

Di 11 kota besar Tiongkok, harga sewa rumah naik rata-rata lebih dari 20 persen di bulan Juli, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, menurut artikel 22 Agustus oleh surat kabar bisnis Tiongkok, 21st Century Business Herald, mengutip data dari situs web perumahan Tiongkok, CityHouse.cn.

Secara mengejutkan, peningkatan terbesar tidak terjadi di ibu kota Beijing; yang merupakan peringkat keenam di antara 11 kota, dengan peningkatan 21,9 persen. Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan Tiongkok barat daya, memiliki peningkatan tertinggi, lebih dari 31 persen; diikuti oleh 30,7 persen untuk Guangzhou, sebuah kota pelabuhan di Tiongkok selatan; dan 30,5 persen untuk Shenzhen, sebuah kota selatan yang berbatasan dengan Hong Kong.

Lonjakan harga sewa telah membuat kesulitan hidup bagi banyak pekerja berpenghasilan menengah dan rendah, menurut artikel online yang tersebar luas yang memicu banyak diskusi di dalam media sosial Tiongkok. Artikel ini membahas pengalaman Huang, contoh sempurna dari masalah ini.

Pemilik lahan yang disewa Huang meminta kenaikan sekitar 26 persen dalam sewa menjadi 24.000 yuan (sekitar $3.500) dari 19.000 yuan (sekitar $2.800), ketika sewanya berakhir. Dia kemudian pergi ke perusahaan persewaan untuk mencari tempat baru untuk menyewa. Ketika perusahaan tersebut menyodorkan pada pemilik lahan yang sama, pemilik lahan tersebut telah menaikkan harga lagi, menjadi 28.000 yuan ($4.100), atau meningkat sekitar 47 persen dari harga sewa awal.

Pada bulan Juli 2017, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC), bersama dengan delapan lembaga pemerintah lainnya, mengeluarkan pengumuman bersama untuk mendorong perusahaan persewaan perumahan yang dikelola negara dan swasta untuk mempercepat pembangunan mereka di kota-kota besar. Pengumuman tersebut juga mendorong perusahaan-perusahaan realestat Tiongkok untuk memperluas bisnis-bisnis mereka ke pasar persewaan.

Pada 31 Juli, Politburo Tiongkok, kelompok beranggotakan 25 anggota dari sebagian besar pejabat elit Partai Komunis Tiongkok, mengadakan pertemuan untuk membahas kebijakan-kebijakan ekonomi nasional. Salah satu arahan yang dikeluarkan pada akhir pertemuan tersebut adalah untuk mengatur lebih lanjut pasar realestat dan untuk mengekang kenaikan harga perumahan. Para ekonom telah lama memperkirakan bahwa gelembung perumahan akan meledak jika pasar terus-menerus memanas.

Baru-baru ini, pihak berwenang Tiongkok telah mengambil tindakan konkrit untuk mengendalikan harga perumahan. Para pejabat Tiongkok di lima kota: Haikou dan Sanya di Provinsi Hainan Tiongkok selatan; Yantai di Provinsi Shandong, Tiongkok timur; Yichang di Provinsi Hebei, Tiongkok utara; dan Yangzhou di Provinsi Jiangsu di Tiongkok pesisir, dipertanyakan oleh Kementerian Perumahan dan Pembangunan Pedesaan Perkotaan Tiongkok pada Agustus 17, menurut artikel 21 Agustus di portal berita Tiongkok yang dikelola Partai Komunis, China.cn.org.

Pihak berwenang pusat meminta agar para pejabat tersebut mengambil langkah-langkah untuk memerangi spekulasi perumahan.

Sejauh ini, harga masih naik di pasar realestat. Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok pada 15 Agustus, di 65 kota terlihat harga-harga untuk perumahan baru (dibandingkan dengan perumahan yang dijual sebelumnya) meningkat pada bulan Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dari total 70 ukuran menengah dan kota-kota besar. Hanya tiga kota: Shanghai; Nanjing, ibu kota Jiangsu; dan Quanzhou, sebuah kota di Provinsi Fujian Tiongkok selatan, mengalami penurunan.

Beberapa orang sekarang memilih untuk berinvestasi di pasar persewaan rumah sebagai gantinya, yang telah menyebabkan pertumbuhan dari dua tipe perusahaan persewaan perumahan yang berbeda.

Tipe pertama adalah perusahaan persewaan apartemen Tiongkok yang menerbitkan sekuritas yang didukung aset sewa (ABS). Ini mirip dengan Dana investasi lahan yasan (realestat) atau real estate investment trust (REIT) di Amerika Serikat. Namun, kurangnya peraturan undang-undang yang berlaku untuk REIT di Tiongkok telah menyebabkan banyak orang yang menyebut ABS sebagi “kuasi-REIT” dari Tiongkok [tidak benar-benar REIT].

REIT, serupa dalam konsep untuk reksa dana, memungkinkan para investor untuk membeli saham dari perusahaan yang memiliki portofolio properti, tanpa harus membeli atau membiayai properti tersebut. Sewa dan pendapatan yang dihasilkan dari properti-properti ini pada gilirannya dibayarkan kepada para investor perusahaan dalam bentuk dividen.

Beberapa perusahaan realestat Tiongkok telah memperluas bisnis mereka menjadi ABS. Sebagai contoh, pada bulan Mei, Bursa Efek Shanghai memberikan lampu hijau untuk Evergrande, pengembang real estat terbesar kedua di Tiongkok berdasarkan penjualan, untuk menerbitkan 10 miliar yuan (sekitar $1,5 miliar) ABS yang terkait dengan persewaan apartemen, menurut Mingtiandi, situs web berita real estate.

Tipe kedua adalah perusahaan manajemen persewaan tradisional. Perusahaan-perusahaan ini mengelola unit-unit perumahan secara massal dan menawarkan pada penyewa diskon persentase dalam persewaan, jika mereka bersedia menyewa untuk jangka waktu tertentu di muka, seperti satu atau dua tahun.

Di Beijing, persaingan antara perusahaan-perusahaan persewaan apartemen di Tiongkok telah berkembang pesat, dengan perusahaan-perusahaan mencoba mengalahkan satu sama lain untuk sumber perumahan.

Misalnya, Chen (nama samaran), mengatakan ia menawarkan unit hunian seluas 4.260 kaki persegi kepada perusahaan manajemen persewaan rumah setelah perusahaan tersebut mengalahkan pesaing, menurut artikel 18 Agustus oleh surat kabar Tiongkok Southern Weekly. Chen mengatakan perusahaan tersebut menawarkan untuk menyewakan tempatnya dengan harga 10.800 yuan (sekitar $1,586) per bulan, sekitar 3.300 yuan (sekitar $484) lebih tinggi dari harapannya. (ran)

Aplikasi Didi Chuxing Tiongkok Ditangguhkan Setelah Penumpang Diperkosa dan Dibunuh

0

BEIJING — Perusahaan transportasi layanan taksi terbesar di Tiongkok, Didi Chuxing, menangguhkan layanan aplikasi Hitch-nya secara nasional, perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 26 Agustus, sehari setelah polisi mengatakan penumpang yang naik mobil tumpangan di kota Wenzhou Tiongkok timur diperkosa dan dibunuh oleh sopir.

Aplikasi Hitch adalah aplikasi pemesanan kendaraan online hanya dengan membuka aplikasi untuk meminta tumpangan dan mobil datang menjemput pengguna. Tetapi Hitch membedakan dirinya dari sisa paket dengan membuat penggunaan semua kursi yang ada dalam mobil, yang menurunkan biaya untuk para penggunanya, dengan kata lain memaksimalkan jumlah penumpang yang dapat masuk ke dalam mobil.

Didi Chuxing mengatakan bahwa layanan carpool (pengaturan antar orang-orang untuk melakukan perjalanan biasa dalam satu kendaraan) akan ditangguhkan pada 27 Agustus karena “kesalahan yang mengecewakan,” sementara model-model bisnis produk tersebut sedang dievaluasi kembali.

Korban pembunuhan seorang wanita berusia 20 tahun, yang hanya diidentifikasi oleh polisi Wenzhou dengan nama keluarga Zhao, adalah yang terbaru dalam serangkaian kejahatan kekerasan yang telah memicu kekhawatiran tentang keamanan layanan tersebut. Pada bulan Mei, penumpang wanita lainnya ditemukan tewas setelah memesan tumpangan di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, melalui Didi Chuxing. Pengemudi Didi adalah tersangka utama dalam kematiannya, dalam insiden yang memicu kemarahan di seluruh negeri.

Zhao masuk ke kendaraan carpool Hitch jam 1 siang  pada 24 Agustus, dan mengirim sebuah pesan ke teman sekitar jam 2 siang mencari bantuan sebelum kontak hilang, menurut pernyataan polisi setempat.

Seorang pengemudi berusia 27 tahun bernama Zhong ditahan sekitar pukul 04.00 pada 25 Agustus dan mengaku telah memperkosa dan membunuh penumpang tersebut, kata polisi dalam pernyataannya; tubuh korban telah ditemukan dan penyelidikan terus dilakukan, kata polisi.

Didi mengatakan pada 26 Agustus bahwa tersangka tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, telah memberikan dokumentasi otentik, dan lulus tes pengenalan wajah sebelum mulai bekerja. Tetapi perusahaan tersebut mengatakan pada 25 Agustus bahwa ada pengaduan sebelumnya yang ditujukan terhadap pengemudi tersebut oleh seorang penumpang yang menuduh sopir itu telah membawa mereka ke tempat yang terpencil dan mengikuti penumpang setelah dia keluar dari mobil.

“Anda telah mengalami begitu banyak insiden,” seorang anggota keluarga Zhao yang tidak disebutkan namanya dikutip mengatakan dalam berita Malam Qianjiang, sebuah publikasi resmi provinsi Zhejiang. “Apa yang akan Anda lakukan tentang masalah keamanan dan layanan Anda?” (ran)