EpochTimesId – Boeing mengatakan tidak akan menyesuaikan strategi produksi dan pemasaran pesawat narrowbody menyusul kesepakatan kerjasama produksi Seri C antara Airbus dan Bombardier Inc.
Produsen pesawat yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat ini meningkatkan jumlah pesawat Boeing 737 yang akan diproduksi setiap bulan untuk memasok backlog pesanan jenis pesawat bermesin ulang.
CEO Boeing, Dennis Muilenburg mengatakan bahwa keluarga dari pesawat Boeing-737 tetap unggul dari pesaing. Boeing-777 masih unggul karena termasuk pesawat yang lebih kecil dari Max-7s.
Namun, permintaan difokuskan pada pesawat Max 8 dan 9 yang lebih besar dengan 162 sampai 220 kursi. Presiden Boeing memperkirakan, pesanan pesawat selama 20 tahun ke depan masih mencapai 41.000 pesawat. Jumlah termasuk 29.000 narrowbodies, seperti dikutip TheEpochTimes dari Canadian Press.
Sebelumnya, Bombardier menargetkan untuk merebut setengah dari 6.000 pesanan pesawat dengan kapasitas 100 sampai 150 kursi selama dua dekade ke depan.
Menanggapi hal tersebut, Muilenburg mengatakan Boeing tidak terkejut dengan kemitraan yang diumumkan pekan lalu. Dimana pesaing besar asal Eropa itu mengambil saham mayoritas di Seri C tanpa pembayaran keuangan.
Boeing menegaskan menyambut baik persaingan. Namun Muilenburg berulang kali mengatakan dalam sebuah konferensi bahwa semua pemain harus bermain dengan peraturan yang sama.
Boeing sudah mengajukan keluhan perdagangan kepada Departemen Perdagangan AS pada bulan April terhadap Seri C, dengan alasan bahwa pesawat tersebut mendapat subsidi dari pemerintah Kanada dan Quebec. Kanada bahkan mengizinkan Bombardier untuk menjual pesawat tersebut ke Delta Air Lines dengan diskon signifikan.
Pesawat-pesawat itu digugat pemberhentian produksi sementara dan anti-dumping yang akan melipatgandakan harga pesawat yang dijual di Amerika Serikat. Komisi Perdagangan AS akan memutuskan pada bulan Februari apakah Boeing dirugikan oleh Seri C.
Bombardier dan Airbus diduga berusaha menghindari pajak dengan program Seri C jika pesawat mereka dijual ke pelanggan AS. Karena akan dipasok oleh pabrik Airbus di Amerika Serikat dan Kanada.
Muilenburg mengakui bahwa keluhan perdagangan Boeing akan memiliki efek terhadap hubungan dengan pelanggan dan negara lain. Namun dia percaya bahwa hubungannya dengan Delta, Kanada, dan Inggris akan baik-baik saja.
Baru-baru ini, Airbus SE dan Bombardier Inc menjadi rekanan program maskapai Seri C. Pada program Aircraft Limited Partnership (CSALP), Bombardier kebagian saham sebesar 62% dan perusahaan pembiayaan Investissement Quebec (IQ) sebesar 38%. Airbus akan menyediakan pengadaan barang, penjualan dan pemasaran serta melayani jasa ke pelanggan CSALP sebagai pemilik program Seri C.
Markas besar CSALP sebagai tempat perakitan pesawat dan fungsi terkait lainnya akan tetap berada di Quebec, Kanada. Final Assembly Line akan tetap di Kanada, namun mereka juga merakit sebagian pesawat seri C ini di Alabama, Amerika Serikat. (waa)