Home Blog Page 1980

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X Dilantik Kembali

0

EpochTimesId – Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X dilantik kembali menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2017-2022. Sri Sultan dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, selasa (10/10/2017).

Sri Sultan dilantik bersama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X sebagai Wakil gubernur DIY. Pelantikan dan Penetapan berdasar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Yogyakarta.

Pelantikan ditandai dengan pembacaan Surat Keputusan Presiden RI yang sekaligus diserahkan oleh Presiden Jokowi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur. Acara ini juga diwarnai kirab dari Istana Negara menuju tempat pelantikan diiringi oleh pasukan kehormatan Paspampres.

Usai dilantik, keduanya diambil sumpah oleh Presiden berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/P Tahun 2017 tentang Pengangkatan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY Masa Jabatan Tahun 2017-2022.

“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur/ wakil gubernur dengan sebaik baiknya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa,” Demikian bunyi sumpah keduanya.

Acara pelantikan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Selanjutnya Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo juga memberikan ucapan selamat diikuti oleh tamu undangan yang lain.

Para Jenderal Beberkan Opsi Militer Untuk Korea Utara Pada Presiden Trump

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menggelar pertemuan dengan para Jenderal pemimpin dewan keamanan nasional guna membahas opsi militer terhadap Korea Utara, Selasa (10/10/2017) waktu setempat.

Gedung Putih dalam pernyataan tertulis mengatakan Presiden diberi beberapa opsi militer guna melawan rezim Korea Utara.

“Pembahasan dan diskusi difokuskan pada berbagai pilihan untuk menanggapi setiap bentuk agresi Korea Utara atau, jika perlu, untuk mencegah Korea Utara mengancam Amerika Serikat dan sekutunya dengan senjata nuklir,” kata pernyataan Gedung Putih tersebut.

Sekretaris Pertahanan AS, Jenderal James Mattis dan Ketua Gabungan Kepala Staf, Jenderal Joseph Dunford mempresentasikan opsi-opsi yang ada dalam pertemuan tersebut. Sehari sebelumnya, James Mattis mengatakan bahwa tentara harus selalu siap dalam skenario perang dengan Korea Utara.

“Saat ini merupakan usaha yang dipimpin secara diplomatis, dengan sanksi ekonomi kita berusaha untuk mengubah Korea Utara dari jalur ini,” kata Mattis pada pertemuan tahunan Asosiasi Angkatan Darat Amerika Serikat, Senin (9/10/2017) waktu setempat atau Selasa waktu Indonesia.

Namun, Mattis menekankan pentingnya bagi awak militer AS untuk selalu siap sedia menghadapi konflik dan perang jika terpaksa dilakukan.

Rakyat Korea Utara mendengarkan pidato diktator komunis Korea Utara, Kim Jong-Un, melalui siaran televisi di Pyongyang, 22 September 2017 lalu. (ED JONES/AFP/Getty Images/TheEpochTimes)

“Hanya ada satu hal yang bisa dilakukan tentara AS (perang) dan kita harus selalu siap untuk itu. Itu untuk memastikan bahwa kita memiliki pilihan militer, bahwa Presiden kita dapat menggunakan keahlian kita jika dibutuhkan,” imbuh Mattis.

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Mark Milley menanggapi pernyataan Mattis dengan positif. Dia menegaskan bahwa tentara Amerika telah ditugaskan untuk mempersiapkan perang dengan Korea Utara.

“Sekretaris Mattis kemarin baru-baru ini dengan jelas menugaskan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk siap. Kata-katanya dipilih dengan cermat. Jadi tugas nomor 1 kita, tidak ada yang lain, selalu siap siaga. Kesiapan untuk apa? Adalah kesiapan untuk perang,” sambungnya.

Korea Utara telah meningkatkan ancaman terhadap Amerika Serikat dan sekutunya dalam beberapa bulan terakhir. Bulan lalu Menteri Luar Negeri Korea Utara mengatakan bahwa negaranya bisa sewaktu-waktu menembak jatuh pesawat AS yang melintas pada wilayah udara internasional di kawasan semenanjung Korea.

Awal bulan ini media pemerintah Korea Utara menyampaikan ancaman terhadap Jepang dan Korea Selatan dengan nuklir.

Trump sendiri telah mengkritik upaya diplomatik oleh pemerintah AS sebelum dirinya. Dia mengatakan bahwa mereka tidak dapat menghentikan tindakan Korut dalam program nuklir dengan misi diplomatik.

Trump mengatakan hanya satu cara yang akan bekerja ketika menyangkut rezim tersebut, yaitu dengan perang. Walau demikian, Trump menolak klaim bahwa AS sedang memicu Perang Dunia III. Pernyataan itu disampaikan saat berbicara kepada wartawan menjelang pertemuan dengan Henry Kissinger pada hari Selasa kemarin.

“Kami berada di jalur yang salah sebelumnya. Yang harus Anda lakukan adalah melihat-lihat. Jika Anda melihat selama 25 tahun terakhir melalui banyak hal yang administrasi, kami berada di jalan menuju masalah yang sangat besar. Masalah seperti ini, di dunia ini belum pernah terjadi,” kata Trump.

Korea Utara meningkatkan pengembangan program nuklirnya setelah Kim Jong Un berkuasa pada 2011. Mereka bahkan mengklaim program nuklir mereka hampir berhasil. (waa)

Film Dokumenter ‘America Under Siege’ : Antifa Terkait dengan Kelompok Revolusioner Komunis

0

Sebuah dokumenter baru memaparkan kelompok ekstremis sayap kiri Antifa dan hubungannya dengan kelompok revolusioner komunis di Amerika Serikat.

Ini menunjukkan bahwa kelompok pemerotes berpakaian hitam bertopeng yang dikenal karena menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk membungkam kelompok konservatif mungkin memiliki agenda yang didorong dari balik layar.

Film dokumenter berdurasi 37 menit, “America Under Siege: Antifa,” dirilis pada 25 September oleh Capital Research Center and Cohesion Films.

Menurut penulis film dan penulis konservatif Trevor Loudon, media arus utama telah membingkai Antifa sebagai sekelompok anak-anak yang membakar energi, namun dengan sedikit penelitian, “kami tahu itu bukan suatu masalah.”

kelompok Antifa menyerang warga

Antifa mengembangkan campuran anarki dan komunisme, dan dibentuk pada tahun 1920 di Jerman sebagai sayap kekerasan dan intimidasi dari Partai Komunis Jerman (KPD).

Dalam sebuah laporan sebelumnya, The Epoch Times mengungkapkan asal-usulnya, mencatat bahwa Antifa, yang kemudian dikenal sebagai Aksi Antifasis, diciptakan di bawah arahan langsung rezim Soviet Rusia – sebuah kediktatoran brutal yang, menurut “The Black Book of Communism, “pada akhirnya akan membunuh lebih dari 20 juta orang.

Loudon mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya berusaha mencari tahu apakah Antifa masih mempertahankan hubungan Partai Komunis. Mereka tidak hanya menganggap ini benar, tapi juga menemukan bahwa ikatan politik arus utama telah memberi kebebasan pada kekerasan Antifa.

gerakan kelompok antifa

Dalam bentrokan baru-baru ini di Berkeley, Charlottesville, dan Oakland, polisi setempat yang hadir dalam insiden tersebut diduga diperintahkan untuk mundur. Di Charlottesville, polisi bahkan memimpin pemrotes sayap kanan melalui gerombolan pemrotes Antifa di mana kekerasan terjadi.

“Kami menemukan bahwa kekerasan Antifa paling lazim di kota-kota yang dikendalikan oleh dewan kota Demokratik, di mana polisi berada di bawah kendali dewan,” kata Loudon.

Dia mengatakan bahwa di Berkeley, Antifa berafiliasi dengan kelompok ekstremis sayap kiri By Any Means Necessary (BAMN), dan beberapa tokoh politik senior Berkeley – termasuk Walikota Berkeley Jesse Arreguin – adalah anggota kelompok Facebook BAMN.

BAMN, Loudon mencatat, merupakan perkembangan dari Liga Pekerja Revolusioner Trotskyis.

Hubungan Antifa dengan kelompok komunis dan ekstremis berbeda-beda tergantung di mana ia beroperasi. Loudon mengatakan di Orlando, Antifa sangat dekat dengan kaum Sosialis Demokrat Amerika. Cabang Texas Antifa terikat dengan Red Guard setempat, sebuah organisasi Maois. Cabang Antifa lainnya, Refuse Fascism, adalah front untuk Partai Komunis Revolusioner.

Salah satu pendukung utama Refuse Fascism, Loudon melaporkan, adalah Bill Ayers, mantan pemimpin Weather Underground, sebuah organisasi komunis yang melakukan serangan teroris di Amerika Serikat pada tahun 1970an.

Seandainya organisasi tersebut berhasil dalam revolusi komunisnya, pastinya direncanakan untuk membunuh 25 juta orang Amerika.

“Antifa hari ini seperti sebuah waralaba,” kata Loudon, menambahkan bahwa “dalam banyak kasus” itu juga memiliki hubungan dekat dengan Partai Demokrat.

Antifa telah mengumpulkan beberapa dukungan arus utama karena mengklaim menentang fasisme, dan mengklaim bahwa kekerasannya adalah alat untuk menekan fasisme. Namun, seperti yang Loudon catat, dalam hal tindakan dan kepercayaannya, “Antifa adalah kelompok fasis yang paling aktif di Amerika saat ini.”

Dia membandingkan Antifa dengan Adolph Hitler, yang juga menggunakan kekerasan untuk menyerang dan mengintimidasi musuh partai Pekerja Sosial Jerman Nasional (Nazi) Hitler. Kedua belah pihak, katanya, “percaya untuk menghentikan kebebasan berbicara, percaya pada pemaksaan orang lain untuk menerima kemauan mereka.”

Baik Antifa maupun Nazi, tambahnya, sedikit lebih banyak daripada “genk jalanan” yang sedang mempromosikan sistem totaliter.

Loudon mencatat bahwa bahkan secara historis, ketika Nazi menang di Jerman, banyak mantan anggota KPD komunis, yang memulai Antifa, menjadi anggota Nazi.

“Ada satu laporan internal dari Nazi bahwa 55 persen dari jajaran Nazi adalah mantan Komunis Jerman,” katanya. “Mereka menyebut mereka ‘beefstaek Nazi’-coklat di bagian luar, merah di tengahnya.” (ran/asr)

ErabaruNews

Drama Amerika Latin Argentina Lolos Piala Dunia Rusia

0

EpochTimesId – Tim Nasional (Timnas) sepakbola Argentina secara dramatis lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 yang akan digelar di Rusia. Kepastian lolosnya Argentina ke Piala Dunia diperoleh setelah Lionel Messi dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 3-1 pada laga terakhir putaran penyisihan Zona Amerika Latin.

Hat-trick sang Kapten, Lionel Messi menjadi pembeda pada laga yang digelar di Stadion Olimpico Atahualpa, Rabu (11/10/2017) pagi waktu Indonesia. Padahal, Renato Ibarra sempat membungkam skuad Tango ketika laga baru berjalan satu menit, 1-0 untuk Ekuador.

Beruntung, Messi segera bisa menyamakan kedudukan dan memelihara peluang. Tendangannya menjebol jala tuan rumah pada menit ke-12. Bintang Barcelona itu juga berhasil menggandakan gol dan membalik keadaan pada menit ke-20. Skor 1-2 bagi keunggulan tim tamu bertahan hingga turun minum.

Messi memastikan gol ketiganya dengan mempertontonkan aksi individu berkelas pada menit ke-62. Dia menusuk ke kotak pinalti lawan dari sisi tengah lapangan. Setelah berhasil mengecoh dua bek Ekuador kandidat peraih Balon D’Or itu melepaskan sepakan terukur, hingga bola menghujam pojok kanan atas penjaga gawang Ekuador.

Dengan kemenangan pamungkas ini, Argentina melejit naik dari posisi enam menuju posisi tiga klasemen akhir. Tim besutan Jorge Sampaoli berhasil mengumpulkan 28 poin dan meraih tiket langsung ke Rusia.

Albiceleste sebelumnya nyaris tersingkir dari pesta sepak bola tertinggi dunia yang digelar setiap empat tahun. Mereka terseok-seok pada pertengahan kompetisi, karena mondar-mandir di bawah peringkat lolos langsung ke Piala Dunia.

Amerika Latin memperoleh jatah empat Negara yang lolos langsung. Sementara peringkat ke-lima harus melakoni laga play-off dengan pemenang babak penyisihan zona Oceania.

Hingga pagi ini, tiga jatah tiket lainnya menjadi rebutan, untuk peringkat 2, 3, dan 4. Sementara juara grup sudah dikunci oleh Brasil sejak Maret 2017. menjadi tiga tim yang berhak mendampingi Brasil ke Rusia.

Selain Brasil dan Argentina, Uruguay, dan Kolombia berhak melaju ke Rusia tahun depan. Kolombia yang bermain imbang kontra Peru 1-1 mengoleksi 27 poin.

Kejutan pahit justru dialami oleh Chile. Mereka sesungguhnya hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos, sayangnya mereka justru takluk 0-3 dari Brasil pada laga pamungkas. Ironisnya, kekalahan telak ini membuat mereka kalah selisih gol dari Peru. Sehingga Peru lah yang berhak mendapat tiket Play-Off melawan Selandia Baru (juara zona Oceania). (waa)

Warga Kanada Menggugat Polisi Beijing Atas Penahanan Anaknya

0

Seorang warga negara Kanada masih dipenjara di Tiongkok karena keyakinan spiritualnya, namun ibunya bertekad untuk mencari keadilan dari dalam sistem peradilan Tiongkok.

Pada 11 September, ibu Sun Qian mengajukan tuntutan di Tiongkok melawan otoritas polisi Beijing karena memenjarakan dan menyiksa putrinya.

Sun, 51tahun, adalah warga negara Kanada dan tinggal di kota Vancouver. Dia adalah pendiri perusahaan Beijing Leadman Biochemistry, dan membuatnya berhasil masuk dalam Hurun Report, daftar orang-orang terkaya Tiongkok dari tahun 2012 sampai 2016.

Setelah Sun mulai berlatih Falun Gong dan latihan meditasi pada tahun 2014, dia pulih dari kondisi kesehatan kronis seperti depresi, jantung berdebar-debar, dan masalah hati. Anggota keluarga mengatakan bahwa dia menjadi orang yang lebih toleran dan baik hati setelah berlatih.

penganiayaan terhadap praktisi Falon Gong
Foto kartu identitas Sun Qian. (Epoch Times)

Meskipun Partai Komunis Tiongkok pernah mendukung Falun Gong sehingga dapat menyebar dengan cepat, yang menurut sebuah survei negara kala itu telah memiliki 70 juta praktisi pada tahun 1999, namun praktik tersebut sekarang dilarang di Tiongkok.

Melihat popularitasnya yang meningkat di tahun 1990an, membuat rezim Tiongkok khawatir masyarakatnnya akan menganggap ajaran Falun Gong lebih menarik daripada ideologi Partai. Dengan kekhawatiran tersebut mulai melancarkan penganiayaan nasional terhadap praktisi pada tahun 1999, jutaan orang telah ditangkap, ditahan, dan disiksa.

Sun melakukan perjalanan secara teratur antara Vancouver dan Beijing untuk bekerja. Sementara dia berada di kediamannya di Beijing pada 19 Februari, lebih dari 20 agen keamanan berpakaian preman menerobos masuk, menggeledah rumahnya, dan membawanya pergi.

Dia telah dipenjara di Pusat Penahanan Pertama Beijing, sebuah fasilitas yang terkenal dengan perlakuan brutal terhadap tahanan.

Tangan dan kakinya diborgol ke kursi logam sehingga dia tidak bisa bergerak. Pada suatu kesempatan, seorang petugas polisi terus-menerus menggunakan semprotan merica di mata dan wajahnya, sementara perwira lainnya mulai meninju dan menendangnya, menurut Minghui.org, sebuah situs berbasis A.S. yang melacak penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Dia juga dibuat untuk mengenakan borgol khusus dimana kedua tangan saling terhubung, 24 jam sehari selama 13 hari berturut-turut. Dia tidak diizinkan mengganti pakaiannya.

Pengacara yang mewakili kasus Sun mengatakan bahwa penganiayaan terhadap Sun dan praktisi Falun Gong lainnya atas kepercayaan mereka bertentangan dengan hukum Tiongkok. Dengan peraturan Partai Komunis Tiongkok, sebuah kasus polisi hanya bisa diajukan ke pengadilan, namun Sun langsung dipenjara. Selanjutnya, aparat kepolisian setempat juga seorang warga negara asing.

Pengacara mencari tindakan hukum terhadap pihak berwenang. Pada 11 September, mereka membawa kasus tersebut ke Kejaksaan Agung Tiongkok, namun pengadilan menolak untuk menerima kasus tersebut. Pengacara diberitahu bahwa mereka harus membawa kasus ini ke kantor inspeksi Beijing, namun perwakilan di sana juga menolak.

Keluarga Sun terus mengajukan banding ke pemerintah Kanada untuk membantu membebaskannya. (ran)

Wajah Sudah Tak Sama Usai Operasi Plastik, Lalu Dicek Paspor Mereka Akhirnya Tiga Wanita Ini Tertahan di Bandara

0

Epochtimes.id– Tak ada yang salah ketika para wanita mempercantik diri mereka. Sudah hal lumrah dan lazim para wanita ingin tampil lebih anggun.

Ada sejumlah wanita menyempurnakan kecantikan yang dianugerahi kepada mereka dengan tampil lebih alami serta apa adanya.

Namun ada wanita-wanita lain membubuhi tampilan mereka dengan kosmetika-kosmetika kecantikan agar tampil lebih menawan.

Ternyata ada cara lain pun ditempuh agar tampil lebih cantik dan menawan. Ini tak lain dengan melakukan operasi plastik seperti hanya ingin hidung tampil lebih mancung.

Sebagaimana kita ketahui, Korea Selatan sangat terkenal dengan industri operasi plastik. Berbagai wisatawan berbondong-bondong mengunjungi negeri ginseng ini dengan daya tarik wisata kecantikan.

Namun berbeda dengan yang dialami oleh tiga wanita asal Tiongkok.  Mereka terpaksa harus berlama-lama di sebuah Bandara Korea Selatan. Mereka pun harus menjawab sejumlah pertanyaan-pertanyaan dari pihak imigrasi.

Bukan apa-apa, tiga wanita ini tertahan di bandara Korea Selatan. Pihak imigrasi tidak dapat mencocokkan dokumen perjalanan mereka dengan wajah mereka yang membengkak setelah operasi plastik.

Wartawan berita Tiongkok Jian Huahua menggungah informasi di situs media sosial China Weibo dengan sebuah foto.

Jelas terlihat pada foto ini ketiga wanita tersebut dengan pasport di tangan mereka menurut akun Weibo lainnya, Beijing Things Beijingers Not Know, yang menggungah ulang foto dan ceritanya.

Unggahan foto yang tampaknya telah dihapus dari akun Jian, tidak menyebutkan nama wanita, bandara atau apakah para wanita ini akhirnya dibebaskan oleh pihak Bandara. (asr)

Dikira Teroris Pengemudi Ditangkap Bawa Senjata Dan Panci Presto Dekat Bandara

0

EpochTimesId – Seorang pria, Santos Zamora, 32 tahun ditangkap karena membawa senapan, pistol, dan sebuah panci presto dalam mobil. Dia ditangkap ketika sedang mengemudi di dekat Bandara Internasional O’Hare di Chicago, Amerika Serikat.

Zamora awalnya dihentikan polisi karena laju mobil yang dikendarainya melebihi kecepatan maksimal. Polisi melihat sebuah kotak senapan di kursi depan. Zamora bahkan mengatakan kepada polisi bahwa dia juga memiliki pistol di antara kakinya.

Polisi lalu menggeledah seisi mobil dan menemukan sebuah senapan di bagasi, bersama dengan panci presto. Pengemudi itu pun ditangkap tanpa perlawanan. Dua penumpang mobil juga sempat ditahan, namun akhirnya dibebaskan tanpa tuduhan, seperti dikutip NTD.TV dari Daily Mail.

Panci presto sering disalahgunakan sebagai bom rakitan oleh teroris, seperti yang digunakan pada serangan teror di lomba ‘Boston Marathon’ pada tahun 2013. Senapan AR-15 yang ditemukan di bagasi mobil, adalah senapan serbu semi otomatis.

Kakak Zamora, Roberto, mengatakan senjata tersebut sebenarnya akan digunakan untuk kegiatan photography atau pemotretan. Keluarga lain yang ditemui di persidangan Zamora mengatakan kepada wartawan bahwa ini hanya kesalahan pahaman yang besar. Zamora dikatakan datang ke Chicago untuk menemui keponakannya yang masih muda.

Kasus ini sempat diselidiki oleh penyidik anti terorisme. Namun, sisa makanan yang ditemukan pada panci presto membuat para penyidik percaya bahwa dia tidak mencoba menggunakannya sebagai bom rakitan. AKan tetapi, walau Zamora adalah penduduk Wisconsin, penyidik mengemukakan fakta bahwa dia tidak membawa surat ijin berupa Kartu Identitas Pemilik Senjata Illinois.

“Kami sedang pergi ke lapangan tembak. Dia tidak paham dengan hukum di Illinois. Dia tinggal di Wisconsin,” ujar Roberto, sang kakak.

Undang-undang Illinois mewajibkan agar senjata yang sedang dibawa tidak berisi peluru. Senjata harus berada dalam keadaan tidak berfungsi atau tidak dapat digunakan ketika dibawa ke luar negara bagian.

Zamora adalah seorang ayah yang bekerja sebagai seorang desainer grafis. Dia dibebaskan sementara dengan uang jaminan sebesar US$ 5.000. Dia diwajibkan datang kembali pada persidangan lanjutan 13 Oktober 2017.

Menurut National Association Rifle Institute for Legislative Action, senjata api dapat diangkut dari satu negara bagian menuju negara bagian lain, namun tanpa terlihat oleh warga lain. Sebab, begitu senjata api terlihat oleh orang lain, maka undang-undang negara bagian Chicago bisa langsung diterapkan.

“Undang-undang federal tidak membatasi individu untuk membawa senjata api yang diperoleh secara legal di seluruh wilayah negara untuk tujuan yang sah. Kecuali yang secara eksplisit dilarang oleh undang-undang federal, seperti penjahat dan orang yang pernah dihukum; orang-orang di bawah dakwaan untuk melakukan kejahatan; orang ‘cacat mental’ atau mereka yang secara tidak sadar berkomitmen terhadap institusi mental; pengguna narkoba ilegal; alien ilegal dan sebagian besar alien non-imigran; veteran yang tidak dipecat; mereka yang telah meninggalkan kewarganegaraan A.S.; buronan; orang-orang yang dihukum karena pelanggaran ringan atas kekerasan dalam rumah tangga; dan orang-orang yang tunduk pada kekerasan dalam rumah tangga tertentu. Oleh karena itu, tidak ada izin federal yang diperlukan (atau tersedia) ketika senjata api dibawa lintas negara bagian,” jelas National Association Rifle Institute for Legislative Action, dalam keterangan tertulisnya.

Pada sejumlah Negara Bagian yang memiliki peraturan yang membatasi kepemilikan senjata api, aparat keamanan dapat menangkap seseorang yang memiliki senjata api kemudian diinterogasi maksud kepemilikan senjata dan kelengkapan perijinannya. Sah tidaknya kepemilikan senjata api dan penggunaannya, kemudian akan ditentukan dalam sidang pengadilan. (waa)

Heboh Vampir Penghisap Darah Keluyuran di Malawi, Presidennya Prihatin Hingga PBB Tarik Staf dan 5 Orang Tewas

0

Epochtimes.id– Lima orang tewas dalam aksi kerusuhan di tengah maraknya isu vampir berkeliaran di negara itu. Bahkan PBB menyatakan telah menarik staf mereka dari dua distrik di Malawi selatan.

Mengutip dari Reuters, Selasa (10/10/2017) ketakutan terhadap vampir telah memicu aksi kekerasan massa di mana setidaknya lima orang tewas terbunuh.

Kepercayaan akan ilmu sihir tersebar luas di pedesaan di Malawi, salah satu negara termiskin di dunia. Sejumlah LSM dan lembaga donor beraktivitas di negara ini.

Serentetan kekerasan main hakim sendiri terkait dengan rumor vampir sebenarnya pernah merebak di Malawi pada 2002 silam.

“Daerah ini sangat terpengaruh oleh cerita tentang pengisapan darah dan kemungkinan adanya vampir,” kata Departemen Keamanan dan Keamanan PBB (UNDSS) dalam sebuah laporan keamanan di distrik Phalombe dan Mulanje yang dilihat oleh Reuters.

Koordinator Residen PBB, Florence Rolle, mengatakan saat merespon surat elektronik menyatakan bahwa “beberapa staf PBB telah pindah sementara yang lain masih berada di distrik-distrik tergantung pada lokasi mereka bekerja.”

Atas kejadian ini, Presiden Malawi Peter Mutharika mengatakan bahwa laporan tersebut “menyedihkan dan menyiksa”.

“Perkembangan ini sangat memprihatinkan Presiden dan seluruh Pemerintah,” kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan resmi. (asr)

Tiongkok ‘Ancaman yang Belum Pernah Ada Sebelumnya’ Bagi Sistem Perdagangan Dunia

0

WASHINGTON – Praktik perdagangan manipulatif dan model ekonomi Tiongkok merupakan sebuah “ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap ekonomi berbasis pasar dan kepentingan A.S., kata Perwakilan Dagang A.S. Robert Lighthizer, dalam sebuah pidato pada 18 September.

Ini adalah pidato publik besar pertama yang diberikan oleh Lighthizer, seorang kritikus jangka panjang mengenai praktik perdagangan Tiongkok melawan Amerika Serikat. Lighthizer mengatakan kepada hadirin lebih dari seratus di Pusat Studi Strategis dan Internasional bahwa Tiongkok merupakan satu tantangan yang dihadapi pemerintah yang “jauh lebih sulit daripada yang dihadapi di masa lalu.”

“Skala yang tidak tanggung-tanggung dari upaya terkoordinasi mereka untuk mengembangkan ekonomi mereka, mensubsidi, menciptakan ‘juara nasional’, untuk memaksa transfer teknologi, dan untuk menghancurkan pasar di Tiongkok dan di seluruh dunia, merupakan ancaman bagi sistem perdagangan dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Lighthizer.

Lighthizer mengacu pada ratusan, bahkan ribuan perusahaan milik negara Tiongkok (BUMN) yang dilindungi dan diproteksi secara institusional oleh rezim komunis Tiongkok, yang kemudian dikenal sebagai “juara nasional” ekonomi Tiongkok.

SEO Tiongkok tidak hanya mendapat perlindungan luas dari rezim Tiongkok melawan persaingan luar negeri, mereka juga sering kali mencuri kekayaan intelektual dari perusahaan asing. Sejumlah besar perusahaan Amerika telah menjadi korban taktik kasar semacam itu oleh rezim tersebut, mengakibatkan kerugian pekerjaan besar-besaran untuk pekerja Amerika, menurut Lighthizer dan banyak kritikus praktik perdagangan Tiongkok lainnya.

“Sayangnya, Organisasi Perdagangan Dunia tidak dilengkapi untuk mengatasi masalah ini,” kata Lighthizer. “WTO dan pendahulunya, Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan, tidak dirancang untuk berhasil mengelola merkantilisme dalam skala ini.”

“Kita harus menemukan cara lain untuk membela perusahaan, pekerja, petani, dan tentunya sistem ekonomi kita. Kita harus menemukan cara untuk memastikan ekonomi berbasis pasar kita berlaku.”

perdagangan tiongkok ancaman dunia
Praktik perdagangan kasar oleh perusahaan milik negara Tiongkok telah merugikan perusahaan Amerika secara signifikan dan akan ditangani oleh pemerintahan Trump, menurut Perwakilan Perdagangan A.S. Robert Lighthizer. Menampilkan kapal kargo yang berlabuh di sebuah pelabuhan di Qingdao, Tiongkok (STR / AFP / Getty Images)

Lighthizer tidak mengungkapkan secara spesifik tentang penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap pencurian kekayaan intelektual Tiongkok, sebuah proses yang dimulai oleh Presiden Donald Trump pada 14 Agustus. Namun, dia mengungkapkan bahwa para penyidik ​​menerima “banyak sekali keluhan” dari para eksekutif perusahaan-perusahaan Amerika. perusahaan yang telah dilukai oleh praktik kasar rezim Tiongkok, dengan banyak mengeluh bahwa mereka terpaksa menyerahkan rahasia teknologi dan perusahaan mereka kepada pesaing Tiongkok mereka.

Sikap Hawkish

Komentar Lighthizer pada 18 September adalah sinyal terakhir bahwa pemerintahan Trump tetap teguh pada janji kampanye untuk mengambil sikap tegas mengenai kebijakan perdagangan dengan Tiongkok, tanpa terpengaruh oleh kepergian pada 19 Agustus kepala ahli strategi Gedung Putih Steve Bannon, yang berpikir secara luas untuk menjadi advokat utama sikap seorang pejuang pemerintah melawan Tiongkok.

Lighthizer bukan satu-satunya “pejuang perdagangan” di dalam kepemerintahan Trump. Peter Navarro, seorang ekonom yang terkenal dengan kritiknya yang blak-blakan terhadap rezim Tiongkok dan praktik perdagangannya melawan Amerika Serikat, dipilih oleh Trump untuk memimpin Dewan Perdagangan Nasional yang baru dibentuk dan diyakini memainkan peran kunci dalam pembentukan kebijakan perdagangan pemerintahan tersebut. (ran)

Belanda Merana Gagal Berlaga Pada Piala Dunia Rusia

0

EpochTimesId – Tim Nasional Sepakbola Belanda hanya menang 2-0 ketika menjamu Swedia di Amsterdam Arena, Rabu (11/10/2017) dini hari WIB. Dengan hasil ini, Belanda dipastikan absen pada putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.

Pada pertandingan terakhir Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, dua gol Oranje diborong Arjen Robben pada menit 16′ dan 40′. Gol pertama diceploskan dari titik putih Pinalti.

Kegagalan skuad Oranye ini memang sudah diprediksi banyak pihak. Sebab, untuk lolos melalui babak play-off, Belanda dituntut menang minimal 7-0 melawan Swedia.

Kemenangan ini memang membuat poin Belanda dan Swedia menjadi sama 19 angka dan bercokol di peringkat 3 klasemen akhir grup. Namun, anak asuh Dick Advocaat kalah selisih gol. Sehingga Swedia yang berhak atas tiket Play-Off.

Nasib berbeda dialami oleh Perancis dan Portugal. Mereka berhasil menjadi Juara Grup sekaligus lolos langsung ke Rusia.

Prancis menjadi juara Grup berkat kemenangan atas Belarusia dengan skor 2-1. Anak asuh Didier Deschamps mengumpulkan total 23 poin dari sepuluh laga. Mereka unggul empat poin dari Swedia yang jadi runner-up dan lolos ke babak Play-Of.

Gol Perancis dicetak Antoine Griezmann dan Olivier Giroud dalam laga yang digelar di Stade de France, Saint-Denis, Rabu (11/10/2017) dinihari WIB. Sementara Gol tim tamu dilesakkan oleh Anton Saroka.

Portugal menyusul Perancis ke Rusia setelah mengalahkan Swiss 2-0 di kandang sendiri, Estadio da Luz. Kemenangan ini sekaligus menggusur Swiss dari puncak klasemen. Swiss pun harus rela menjadi runner-up. Mereka masih memiliki kesempatan melaju ke Rusia dengan berlaga pada babak play-off.

Sembilan Negara yang Lolos Langsung ke Piala Dunia 2018 sebagai Juara Grup Zona Eropa yaitu : Prancis, Portugal, Jerman, Serbia, Polandia, Inggris, Spanyol, Belgia, dan Islandia.

Sementara itu delapan Runner UP terbaik yang masih harus berlaga pada babak Play-off. Mereka yang akan memperebutkan empat tiket tersisa adalah ; Swiss, Italia, Denmark, Kroasia, Swedia, Irlandia Utara, Yunani, dan Republik Irlandia. (waa)

Bantuan Bencana Amerika Diduga Dikorupsi Pemerintah Daerah Puerto Riko

0

EpochTimes – Polisi Federal Amerika (FBI) menerima banyak pengaduan dari korban bencana di Puerto Rico. Mereka menuding pejabat pemerintah daerah melakukan korupsi saat mendistribusikan barang-barang bantuan Amerika Serikat (AS) setelah Badai Maria melanda.

Juru Bicara FBI di Kantor Lapangan San Juan, Carlos Osorio, mengatakan mereka memiliki kewajiban untuk memeriksa pengaduan kriminal.

“Banyak keluhan dan pengaduan yang kami terima bahwa pejabat setempat menyalahgunakan persediaan. Kami mengikuti protokol tersebut, dan akan melakukan penyelidikan apakah ada kemungkinan pelanggaran pidana. Kami akan selalu berkonsultasi dengan Jaksa Amerika Serikat, apakah kasus ini bisa diteruskan atau tidak ke pengadilan,” ujar Carlos Osorio.

Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini mengambil alih upaya pendistribusian barang-barang bantuan korban badai di Puerto Riko. Mereka menyalurkan makanan, air, dan obat-obatan langsung kepada mereka yang membutuhkan. Tentara AS mulai membagikan bantuan itu sejak 8 Oktober 2017.

Pengambilalihan ini adalah kebijakan sementara hingga kasus dugaan penyelewengan bantuan menjadi terang. Sebelumnya pemerintah AS hanya mengirimkan bantuan hingga posko utama, sementara pendistribusian diambil alih oleh para Walikota.

Walikota San Juan, Carmen Yulin Cruz Soto yang selama ini terlibat dalam penyaluran bantuan telah diinterogasi oleh FBI.

Cruz sebelumnya menjadi berita utama karena menuduh Presiden Donald Trump tidak memberikan bantuan ke pulau itu. Namun fakta akhirnya terungkap bahwa bantuan sudah diberikan oleh pemerintah Trumnp. Namun, bantuan tersebut malah ditimbun di pelabuhan di bawah kendali Walikota Cruz serta tidak disalurkan.

Sekitar 9.500 kontainer kargo obat, makanan, dan barang lainnya yang ditemukan mengendap di pelabuhan San Juan pada 28 September, seperti dilaporkan oleh CNBC.

Walikota Guaynabo Angel Perez Otero menyebut Cruz tidak mau bekerjasama seperti walikota lokal lainnya. Mereka bergabung dalam pertemuan antara FEMA, pejabat militer AS, dan pemimpin Puerto Rico.

“Saya pernah melihat walikota lain yang berpartisipasi. Dia tidak. Kami menerima banyak bantuan dari FEMA dan Palang Merah, ada banyak bantuan datang kepada kami,” kata Perez Otero, dikutip The Washington Examiner.

Trump mengunjungi Puerto Riko pada 3 Oktober 2017 silam. Dia mengatakan bahwa jalanan sudah bisa dilalui, namun mereka memerlukan supir truk untuk melakukan pendistribusian bantuan. Sayangnya, banyak supir truk yang terkena musibah sehingga tidak bisa segera mengemudikan truk bantuan. (waa)

Jepang Luncurkan Satelit GPS Keempat dengan Presisi Tinggi

0

Epochtimes.id-Jepang pada Selasa (10/10/2017) meluncurkan satelit keempat untuk sistem penentuan posisi global berpresisi tinggi (GPS). Satelit ini diharapkan akan mendorong bisnis  dan membantu memacu pertumbuhan ekonomi baru.

Melansir dari Reuters, Satelit Michibiki keempat meluncur dari pelabuhan ruang angkasa Tanegashima di Jepang selatan dengan sebuah roket H-2A. Waktu tempu mengorbit lebih dari 28 menit untuk mencapai orbit, demikian Japan Aerospace Exploration Agency.

Memiliki empat satelit yang melewati Jepang dan Australia dengan angka delapan orbit akan memungkinkan sinyal yang tidak terputus dan menempatkan para insinyur yang dipersiapkan pada April lalu untuk mengoperasikan sistem.

Keunggulan GPS Jepang ini dapat menemukan perangkat dalam beberapa sentimeter dibandingkan dengan sistem A.S. yang umum digunakan yang memiliki akurasi sekitar 10 meter.

Jepang berencana untuk memiliki tujuh satelit geo-positioning di orbit pada 2023 mendatang. (asr)

Pemimpin Tiongkok Memecat Lebih Banyak Pejabat Terkait dengan Faksi Oposisi

0

Kongres Nasional ke-19 yang akan datang pada 18 Oktober akan mengungkap kepemimpinan generasi baru Partai Komunis Tiongkok (PKT) selama lima tahun ke depan. Xi diharapkan untuk tetap menjadi bos partai puncak, tapi dia waspada terhadap musuh-musuhnya di faksi yang menentang yang mungkin melemahkannya: mereka yang masih setia pada mantan pemimpin Jiang Zemin.

Di bawah kampanye antikorupsi Xi, sekutu Jiang telah diturunkan satu per satu. Yang terakhir dipecat adalah dua pejabat tingkat tinggi di Chongqing dan satu pejabat dari aparat penegak hukum pusat.

Pada 9 Oktober, badan disipliner PKT mengumumkan bahwa mantan kepala polisi Chongqing, He Ting, telah dikeluarkan dari PKT, sementara mantan kepala departemen politik di Kementerian Keamanan Publik, Xia Chongyuan, dan mantan wakil walikota Chongqing, Mu Huaping, diturunkan jabatan dan dilucuti dari jabatan administratif mereka.

pejabat yang dipecat Xi Jinping
Dari kiri: He Ting, Xia Chongyuan, dan Mu Huaping. (Foto komposit Epoch Times)

Ketiganya memiliki hubungan dekat dengan anggota partai teratas yang merupakan rekan Jiang.

Xia Chongyuan

Dalam pengumuman resmi PKT, Xia didakwa menggunakan dana publik untuk mengatur liburan bagi kerabatnya, menggunakan posisinya untuk mendapatkan keuntungan pribadi, dan “berpartisipasi dalam kegiatan non-organisasi.” Menariknya, ketika dua anggota dewan fraksi tingkat tinggi terguling dari Partai, Bo Xilai dan Zhou Yongkang, PKT juga menggunakan kata-kata seperti itu. Keduanya sedang merencanakan kudeta untuk menggantikan Xi.

Xia mendapat dorongan karir awalnya dari Zeng Qinghong, tangan kanan Jiang dan mantan wakil ketua seluruh Partai. Karena keduanya berasal dari kampung halaman yang sama di Kabupaten Dayu, Provinsi Jiangxi, Zeng membantu Xia dipromosikan melalui barisan sementara di Departemen Organisasi PKT. Pada tahun 2013, Xia akhirnya mendapat posisi berpangkat tinggi di Kementerian Keamanan Publik.

pejabat korup yang dipecat
Seorang penjaga paramiliter berdiri di depan kerumunan di Lapangan Tiananmen di Beijing pada tanggal 20 September 2017. (Fred Dufour / AFP / Getty Images)

Zeng membantu Jiang memperkuat kekuatannya dengan menghancurkan lawan-lawannya dengan kejam. Jiang dikenal karena kroninya yang menyebabkan korupsi yang tidak terkekang, dan menggunakan taktik kekerasan untuk memperkuat basis kekuatannya, diantaranya mendukung tindakan keras terhadap aktivis demokrasi mahasiswa selama pembantaian di Lapangan Tiananmen dan meluncurkan genosida nasional untuk menghapus penganut praktik spiritual Falun Gong. .

Kemunduran Xia adalah bukti bahwa Kementerian Keamanan Publik, sebuah lengan partai yang kuat, sedang menjalani perombakan besar untuk membersihkan pengaruh Jiang yang tersisa.

Mu Huaping

Mu adalah seorang kepercayaan yang dekat dengan Ming Zhengcai yang baru saja digulingkan, yang pada gilirannya bersekutu dengan Zeng.

Radio France Internationale melaporkan bahwa Mu membantu mengatur satu miliar yuan (sekitar $ 150 juta USD) untuk ditransfer ke perusahaan shell di Hong Kong yang dimiliki oleh nyonya Sun. Hal itu dilakukan dengan dalih uang untuk proyek infrastruktur Belt and Road Initiative Xi Jinping.

Komentator Tiongkok, Jiang Weiping, juga mencatat bahwa Mu adalah teman dekat dengan Huang Qifan, mantan walikota Chongqing dan kaki tangan Bo Xilai. Kali ini, Mu tertangkap karena penyuapan, tapi kejahatannya yang paling signifikan kemungkinannya tetap setia ke pihak yang salah.

Dia Ting

Dia Ting dituduh melakukan pemborosan aset publik, menggunakan kekuatannya untuk keuntungan pribadi dan bisnis kerabat, di antara kesalahan lainnya.

Setelah menghabiskan karirnya dalam sistem penegakan hukum PKT, He Ting adalah murid Zhou Yongkang, pemimpin kudeta yang telah jatuh yang disebutkan di atas. Dia Ting memberikan sejumlah uang sebagai suap untuk mendapatkan perlindungan Zhou.

Zhou adalah bos partai atas yang bertanggung jawab atas aparat keamanan negara pada saat itu. Dialah yang merekomendasikan He Ting untuk menjadi kepala polisi Chongqing.

pejabat setia Jiang Zemin
Zhou Yongkang pada sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional pada 5 Maret 2012. (Liu Jin / AFP / Getty Images)

Zhou berperan penting dalam melakukan penganiayaan Jiang Zemin terhadap praktisi Falun Gong, mengawasi penangkapan dan penahanan di seluruh negeri.

Dia Ting adalah salah satu bawahannya: dia terdaftar sebagai orang yang sedang diselidiki oleh Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong.

Menurut hitungan terbaru PKT, seperti yang dilaporkan di situs Komisi Pengawasan Disiplin Pusat, lebih dari dua juta pejabat telah didisiplinkan sejak Xi berkuasa. (ran)

Jutaan Warga Dunia yang Peduli Menyerukan Segera Akhiri Pengambilan Organ di Tiongkok

0

Dengan semakin banyak bukti tentang praktik pengambilan organ tubuh negara di Tiongkok, masyarakat dunia menyerukan agar cahaya segera ditumpahkan.

Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang fenomena tersebut, baru-baru ini mengumumkan bahwa pada tahun lalu, telah mengumpulkan 245.000 tanda tangan dari orang-orang di seluruh dunia yang meminta Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia untuk membantu mengakhiri praktek tersebut di Tiongkok, di mana penganut praktik spiritual Falun Gong adalah korban utama pengambilan organ.

Petisi tersebut diluncurkan lebih dari lima tahun yang lalu. Sejak itu telah mengumpulkan lebih dari 2,7 juta tanda tangan dari lebih dari 50 negara dan lima benua, menurut direktur eksekutif DAFOH, Dr. Torsten Trey.

Dari 1 Oktober tahun lalu, jumlah tanda tangan terbanyak dikumpulkan berasal dari Eropa, lebih dari 151.000, termasuk Inggris, Ukraina, Prancis, Jerman, Swedia, Spanyol, Rumania, dan banyak lagi.

Lebih dari 32.000 tanda tangan dikumpulkan di Amerika Latin, sementara Amerika Serikat mengumpulkan 6.079 tanda tangan. 2.320 orang Australia menandatangani petisi juga. Online, lebih dari 22.000 orang mengajukan namanya ke petisi tersebut.

Trey mengatakan bahwa petisi tersebut mengirimkan sebuah pesan yang kuat kepada PBB “Permohonan ini muncul seperti sebuah panggung untuk menghubungkan semua suara keprihatinan yang selama ini tidak pernah terdengar,” katanya melalui sebuah wawancara email.

Trey mendesak PBB untuk memberi perhatian serius terhadap kekejaman ini. “PBB telah mengorganisir inspeksi dan investigasi di wilayah lain di dunia, bahkan dengan sedikit perhatian atau kurang jumlah bukti, namun berkaitan dengan Tiongkok, PBB gagal melihat masalah ini.”

Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian independen dan laporan Epoch Times sendiri telah mengungkapkan bagaimana industri transplantasi di Tiongkok melejit setelah Jiang melancarkan penganiayaan Falun Gong secara nasional, dengan banyak praktisinya ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.

Petisi tersebut meminta komisioner PBB untuk meminta Tiongkok mengakhiri praktik pengambilan organ paksa tersebut, menyelidiki individu yang melakukan pengambilan organ secara paksa, dan “mengakhiri penganiayaan brutal terhadap Falun Gong, yang merupakan akar penyebab pengambilan organ paksa dari Falun Gong praktisi. “

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah praktik perbaikan diri tradisional berdasarkan prinsip inti dari sejati, baik, dan sabar. Manfaatnya terhadap kesehatan fisik dan mental menyebabkan popularitasnya, dengan lebih dari 70 juta praktisi pada tahun 1999, menurut sebuah survei kenegaraan. Praktisi mengatakan jumlahnya mencapai lebih dari 100 juta.

Rezim Tiongkok menganggap kehadiran Falun Gong sebagai ancaman terhadap kekuasaan otoriternya dan memulai sebuah kampanye untuk memberantas praktik tersebut pada tahun 1999. Sejak saat itu, “jutaan orang yang berlatih Falun Gong telah menjalani sesi pemenjaraan yang tidak sah, penyucian otak, dan penyiksaan,” menurut Pusat Informasi Falun Dafa.

Banyak praktisi Falun Gong melaporkan bahwa mereka diberi pemeriksaan fisik dan tes darah saat berada dalam tahanan, sebuah prosedur yang akan menyaringnya untuk kecocokan operasi transplantasi organ. Menurut para peneliti, praktisi Falun Gong adalah sumber organ terbesar.

Sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan oleh peneliti David Matas, David Kilgour, dan Ethan Gutmann memperkirakan bahwa Tiongkok melakukan 60.000 sampai 100.000 transplantasi per tahun.

Film dokumenter pemenang penghargaan Peabody, “Bloody Harvest,” menjelaskan bahwa pemindahan organ dilakukan sementara jantung korban masih berdetak, mengakibatkan korban meninggal akibat kehilangan darah dan trauma berikutnya. Metode ini memungkinkan organ untuk tetap berada dalam kondisi optimal untuk operasi transplantasi.

Pemerintah di seluruh dunia mulai meningkatkan kekhawatiran tentang sistem transplantasi organ Tiongkok. Pada tahun 2016, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat dengan suara bulat mengeluarkan Resolusi 343 yang mengecam praktik pengambilan organ Tiongkok.

Parlemen Eropa juga mengeluarkan sebuah deklarasi, meminta para pemimpin politik Eropa untuk membantu menghentikannya.

April ini, parlemen provinsi Wina menjadi ibukota Eropa pertama yang mengecam rezim Tiongkok karena kejahatan pengambilan organ tubuh yang dilakukannya. (ran)

40.000 Warga Hong Kong Pawai Protes Peraturan Komunis Tiongkok

0

Hong Kong – Di seberang daratan Tiongkok, 1 Oktober menandai hari Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengambil alih negara tersebut dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok. Rezim tersebut memerintahkan liburan selama seminggu untuk perayaan.

Namun di Hong Kong, 40.000 warga kota turun ke jalan untuk memprotes peraturan PKT tersebut, yang menyebutnya “hari berkabung.”

Hong Kong, yang mewarisi sejak zamannya sebagai koloni Inggris konstitusional kebebasan dan kemerdekaan relatif, telah menyaksikan kelanjutan perambahan urusan lokal oleh penguasa Tiongkok daratan sejak kedaulatan diserahkan kembali ke Tiongkok pada tahun 1997.

Pawai ini merupakan peristiwa tahunan. Kali ini, para pemrotes memegang spanduk yang bertuliskan, “melawan otoritarianisme,” dan meminta Sekretaris Kehakiman kota Rimsky Yuen untuk mengundurkan diri. Awal tahun ini, Yuen membatalkan keputusan sebelumnya mengenai aktivis yang berpartisipasi dalam demonstrasi Gerakan Payung 2014 yang menyerukan pemilihan yang adil. Yang paling menonjol di antara mereka, Joshua Wong, Alex Chow, dan Nathan Law, dijatuhi hukuman penjara.

demonstrasi menolak otoriter di hongkong
Para pemrotes memegang pesan tulisan yang berbunyi di antaranya, “Lawan otoriter; Sudah bukan masanya otoriter… lawan penindasan politi; Lawan otoriter …rakyat Hongkong menyelamatkan diri sendiri … menolak penjerumusan”. (Cai Wenwen / The Epoch Times)

Pada sebuah demonstrasi yang diadakan sebelum pawai, aktivis lokal menyesalkan regresi dalam kebebasan, hak asasi manusia, dan peraturan hukum sejak rezim Tiongkok mengambil alih Hong Kong 20 tahun yang lalu.

“Orang-orang Hong Kong tidak akan menyerah pada pemerintahan otoriter. Kami tidak akan menyerah melawannya,” kata Benny Tai, profesor hukum dan pemrakarsa gerakan pembangkangan sipil untuk menduduki distrik pusat bisnis Hong Kong dan meminta hak pilih universal. Ini kemudian menggelembung ke Gerakan Payung.

Pak Ding, peserta parade tersebut, mengatakan bahwa penduduk setempat telah merasa tidak puas dengan peraturan Tiongkok.” Kami tidak menerima atau mengakui rezim ini,” katanya. “Kami tidak memilihnya. Sekelompok orang yang telah memperoleh kekuasaan melalui kekerasan sekarang menguasai lebih dari 1,3 miliar orang, dan Hong Kong termasuk di dalamnya.”

Pada hari yang sama, penganut latihan spiritual Falun Gong di Hong Kong juga menyelenggarakan sebuah demonstrasi dan pawai. Jumlah penganut di daratan Tiongkok puluhan juta orang, karena merasa dengki praktisi telah dianiaya berat sejak 1999. Ratusan ribu orang ditahan, mengalami penyiksaan dan penganiayaan. Sejak tahun 2006, penyelidikan independen juga mengungkapkan bahwa tahanan hati nurani di Tiongkok tersebut telah menjadi korban pengambilan organ paksa guna memasok kebutuhan organ untuk operasi transplantasi, dengan praktisi Falun Gong menjadi sumber yang paling sering digunakan.

praktisi Falun Gong / Falun Dafa
Sekitar 900 praktisi Falun Gong berkumpul di Taman Bermain Cheung Sha Wan di Hong Kong pada 1 Oktober 2017. (Li Yi / The Epoch Times)

Pada tanggal 1 Oktober, praktisi Falun Gong di Hong Kong meminta mantan pemimpin Tiongkok, Jiang Zemin, yang memprakarsai penganiayaan, untuk dibawa ke pengadilan.

Juru Bicara Kelompok Pengacara Hak Asasi Manusia Falun Gong yang berbasis di Taiwan, Theresa Chu, yang berbicara melalui rekaman audio, mengatakan bahwa di 31 negara yang berbeda, lebih dari 2,5 juta orang telah memberikan tanda tangan mereka kepada sebuah petisi yang mengecam Jiang.

pawai Falun Gong / Falun Dafa di Hongkong
Praktisi Falun Gong dalam barisan pawai, menuju Tsim Sha Tsui di Hong Kong, pada 1 Oktober 2017. (Li Yi / The Epoch Times)

Dalam beberapa tahun terakhir, warga Tiongkok daratan telah meninggalkan keanggotaan mereka dari Partai Komunitas Tiongkok dan organisasi afiliasinya, sebuah tanda kekecewaan rakyat terhadap peraturan Partai. Sejak tahun 2004, lebih dari 285 juta orang Tiongkok telah meninggalkan Partai tersebut melalui situs Chinese Epoch Times. (ran)