Home Blog Page 1990

Ditantang oleh Tiongkok, Amerika Tingkatkan Kinerja Menuju Teknologi Quantum

0

Para pembuat kebijakan AS sedang berupaya untuk mempercepat perkembangan ilmu kuantum Amerika, bidang eksperimental yang sangat tinggi yang dapat membuat perubahan revolusioner terhadap kekuatan komputasi, memberikan keuntungan-keuntungan strategis. Perlombaan Tiongkok untuk supremasi dalam ilmu kuantum telah dipilih secara khusus, karena kekhawatiran tumbuh bahwa Amerika Serikat segera dapat melampaui di bidang kompetisi teknologi kritis ini.

Kongres telah didesak oleh para ahli untuk meningkatkan dorongan dalam penelitian dan pengembangan terkait kuantum, karena banyak yang mengatakan bahwa Amerika Serikat saat ini tidak memiliki strategi nasional yang koheren.

Sebagai tanggapan, H.R.6227, Undang-Undang Inisiatif Quantum Nasional, diperkenalkan pada 26 Juni di Komite DPR tentang Sains, Luar Angkasa, dan Teknologi dan segera disetujui oleh komite pada hari berikutnya.

“Ketika negara-negara lain dengan cepat mengembangkan program kuantum mereka sendiri, AS menghadapi risiko tertinggal di belakang. Undang-undang ini memberikan jalan ke depan untuk memastikan bahwa AS mengamankan pengaruhnya di generasi berikutnya untuk sains dan teknologi,” kata ketua komite Lamar Smith (R-Texas) saat memperkenalkan RUU tersebut.

Ilmu kuantum memiliki “implikasi keamanan ekonomi dan nasional yang sangat besar,” kata John Thune (R-S.D.), Ketua Komite Senat untuk Perdagangan, Sains, dan Transportasi. Thune mengatakan bahwa RUU DPR berusaha untuk menjaga Amerika Serikat di depan para pesaing, termasuk Tiongkok, dalam mengembangkan terobosan teknologi berdasarkan kuantum.

RUU tersebut akan membentuk Kantor Koordinasi Quantum Nasional di dalam Kantor Gedung Putih untuk Kebijakan Sains dan Teknologi. Ia juga akan mengamanatkan anggaran tertentu untuk mendukung kegiatan-kegiatan penelitian kuantum, seperti mengharuskan sekretaris perdagangan untuk mencurahkan total $400 juta dari tahun 2019 hingga 2023 untuk mendukung kegiatan-kegiatan penelitian kuantum di National Institute of Standards and Technology.

Ia juga akan mengarahkan sekretaris energi untuk mencurahkan total $625 juta dalam lima tahun untuk membangun dan mengoperasikan hingga lima pusat Riset Ilmu Informasi Quantum Nasional. Jumlah pendanaan yang ditentukan dalam RUU itu harus disetujui oleh para pendukung kongres, bagaimanapun, dan tidak diketahui apakah Demokrat akan mendukung pengesahan RUU itu melalui DPR dan Senat.

Quantum telah berada di antara topik hangat diskusi di Washington seperti para ilmuwan dan pakar keamanan nasional telah berulang kali peringatkan bahwa komputasi kuantum dapat memberikan keuntungan revolusioner setelah terobosan kunci dibuat. Enkripsi tradisional, misalnya, dapat dengan mudah diliputi oleh komputasi kuantum, yang secara dramatis memberikan peningkatan atau bahkan jumlah daya komputasi yang hampir tak terbatas.

“Kita mengharapkan komputasi kuantum untuk mengaktifkan berbagai metode baru untuk memecahkan masalah-masalah komputasi keras, termasuk yang berdampak pada keamanan nasional,” kata Travis S. Humble, direktur Quantum Computing Institute di Oak Ridge National Laboratory.

Humble juga mengatakan bahwa Amerika Serikat masih menjadi rumah bagi upaya-upaya para akademis dan industri terkemuka dalam teknologi kuantum, meskipun kelompok-kelompok terkemuka di Eropa, Tiongkok, Jepang, Australia, dan negara-negara lain juga berlomba untuk maju.

Rejim Tiongkok telah memulai perjalanan besar-besaran untuk melampaui Amerika Serikat dalam teknologi kuantum. Misalnya, ia telah menginvestasikan $10 miliar di laboratorium kuantum baru di Provinsi Anhui pada tahun 2017 dan telah mempublikasikan dugaan uji terobosan pada tahun yang sama yang melibatkan penggunaan satelit kuantum untuk mentransmisikan data yang secara teoritis tidak mungkin diretas.

Strategi pencapaian tujuan oleh rezim Tiongkok tersebut untuk memperebutkan supremasi kuantum, ditambah dengan tingkat pendanaan dan dukungan pemerintah AS yang tidak konsisten dan tidak stabil untuk perkembangan kuantumnya sendiri, telah menyebabkan Tiongkok menutup kesenjangan tersebut dengan cepat, menurut Laporan tahunan Komisi Tinjauan Keamanan dan Ekonomi AS-Tiongkok (USCC) tahun 2017 tentang Tiongkok.

Teknologi berbasis Quantum dapat memungkinkan Tiongkok untuk meniadakan beberapa superioritas AS yang ada dalam pengumpulan intelijen dan enkripsi komunikasi, menurut laporan USCC. Aplikasi paten Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa para peneliti Tiongkok memang memusatkan perhatian mereka pada enkripsi, karena mereka berlomba untuk memanfaatkan kekuatan komputasi besar dari kuantum untuk mengalahkan sistem enkripsi Amerika, menurut South China Morning Post. (ran)

ErabaruNews

Warga Naturalisasi Rayakan HUT Kemerdekaan Amerika di Rumah Washington

0

EpochTimesId – Bekas rumah Presiden Pertama Amerika Serikat, George Washington menjadi lokasi upacara naturalisasi sebanyak 101 warga baru Amerika Serikat. Upacara Naturalisasi digelar bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Amerika Serikat, 4 Juli 2018.

Dalam cuaca panas yang terik, warga dari 50 negara asal bersumpah setia kepada Amerika Serikat. Dalam upacara itu, tampak digelar reka ulang inspeksi militer oleh pemeran George Washington.

“Selamat datang di rumah saya, di lahan pertanian saya, pada hari istimewa ini,” kata seorang pria yang memerankan Washington, dalam upacara naturalisasi tersebut.

Warga Naturalisasi asal Selandia Baru, Bert Todd, datang ke Amerika Serikat sebagai pemain rugby profesional pada tahun 1990. Dia meniti karir profesional pada olahraga itu di California, Maryland, dan Washington selama bertahun-tahun.

“Saya datang dengan visa dan mereka menahan saya di sini. Tapi sudah waktunya untuk melepaskan ‘green card’ (kartu hijau/visa ijin tinggal permanen) dan menjadi warga negara (AS),” kata Todd.

“Saya punya keluarga dan, jadi saya ingin menjadi warga penuh, bukan pemegang ‘green card’. Ini bagus untuk bisnis saya, saya membuat kue,” sambung Todd.

Todd dan istrinya membuka toko kue bergaya Selandia Baru di Arlington, Virginia, Dua minggu lalu.

Dari Selatan ke Amerika Utara
Seorang warga naturalisasi lainnya, Marcela Posa, mengatakan dia merasa terhormat untuk menjadi bagian dari upacara naturalisasi di Mount Vernon.

“Ini hari yang paling penting tahun ini untuk bangsa yang luar biasa ini, dan saya dapat menjadi warga negara hari ini, jadi ini benar-benar menggembirakan,” kata perempuan 42 tahun itu.

Dia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2006 untuk memulai hidup baru dengan suaminya. Suaminya adalah seorang warga negara Amerika yang dia temui dan nikahi di negara asalnya, di Chili.

“Saya ingin mengatakan bahwa ini adalah hal yang paling penting bagi saya (menjadi warga negara AS). Kini saya bisa terlibat (sebagai warga negara) dan dapat suara saya akan didengar (berhak ikut pemilu),” sambung Posa.

Posa dan suaminya tinggal di Ashburn, Virginia. Posa bekerja sebagai manajer penjualan di perusahaan retail, Ann, Inc.

Marcela Posa dari Chili memperoleh sertifikat naturalisasi di rumah bersejarah Presiden Pertama George Washington di Virginia, Pada 4 Juli 2018. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

Perjalanan Panjang
Jose Collado, 36, bertemu Evelyn di Republik Dominika, negara asalnya pada tahun 2012. Ketika itu, mereka bekerja bersama di sebuah kebun binatang.

Mereka jatuh cinta dan menikah, tetapi butuh bertahun-tahun untuk benar-benar bersama. Evelyn, seorang Amerika, harus pindah kembali ke Amerika Serikat untuk mendapatkan perawatan medis karena menderita sakit migrain. Butuh waktu 18 bulan untuk mendapatkan semua dokumen yang dibutuhkan untuk Jose agar bisa menemaninya kembali.

“Melakukannya dengan cara yang benar, kami butuh waktu lama untuk sampai ke sini,” kata Jose. “Ketika Anda mencoba melakukan hal-hal dengan cara yang benar, itu tidak mudah atau cepat. Tetapi akhirnya, kami bersama, kami ada di sini.”

Mereka berdua mengatakan sangat lega, setelah akhirnya Jose resmi menjadi warga Amerika yang dinaturalisasi.

Jose mengatakan selalu ada ketakutan bahwa sesuatu yang tidak diinginkan bisa terjadi. “Mereka mencoba mengirim saya kembali (di deportasi ke Dominika),” ujarnya.

“Dan sekarang ketika Anda menjadi warga negara, (ada rasa ketakutan) yang hilang, Anda dapat sepenuhnya menjalani hidup Anda,” kata Jose. “Bukan hanya itu, tapi negara ini memberiku kesempatan, untuk bersama wanita yang kucintai, bersama keluarga, dan untuk berkumpul kembali dengan keluargaku.”

Upacara naturalisasi 101 warga Amerika baru berlangsung di rumah bersejarah Presiden Pertama AS, George Washington di Mount Vernon, Virginia, Pada 4 Juli 2018. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

‘Saya Harus Memilih (pemilu)’
Bagi Thao Tran, hak untuk memilih (dalam pemilu) kini adalah bagian paling berharga dari menjadi warga negara Amerika.

“Sebelumnya, saya tidak dapat memilih, meskipun saya menginginkannya. Itulah hal utama yang sangat saya sukai. Ini adalah hari yang tidak akan pernah saya lupakan,” kata Tran.

Tran, 27 tahun, datang ke Amerika Serikat sebagai siswa internasional dari Vietnam. Dia menikah dengan rekan senegaranya yang dinaturalisasi dua tahun lalu di stadion sekolah menengah. Pasangan ini berencana untuk memiliki anak dalam beberapa tahun ke depan. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Tiongkok Keluarkan Pemberitahuan Berbahaya Berkunjung ke Amerika di Tengah Ketegangan Perdagangan

0

Dalam sebuah langkah yang dianggap bermotif politik, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengeluarkan peringatan perjalanan memperingatkan warganya tentang bahayanya mengunjungi Amerika Serikat.

Situs kedutaan besar Tiongkok memposting pemberitahuan tersebut pada 28 Juni, mengatakan kepada wisatawan Tiongkok bahwa biaya-biaya medis yang mahal, ancaman penembakan dan perampokan publik, pencarian dan penyitaan oleh agen pabean, penipuan telekomunikasi, dan bencana alam adalah di antara gangguan-gangguan yang dapat mempengaruhi warga yang ingin bepergian ke Amerika Serikat.

“Keamanan publik di Amerika Serikat tidak bagus. Kasus penembakan, perampokan, dan pencurian sering terjadi,” kata pemberitahuan tersebut.

“Para pelancong di Amerika Serikat harus waspada terhadap lingkungan mereka dan orang-orang yang mencurigakan, dan menghindari keluar sendirian di malam hari.”

kedutaan besar cina tiongkok di amerika
Kedutaan Besar Tiongkok di Washington pada 18 Mei 2012. (Robert MacPherson / AFP / GettyImages)

Kekerasan senjata di Amerika Serikat adalah elemen umum dari upaya-upaya propaganda rezim Tiongkok untuk mendiskreditkan klaim-klaim tentang pelanggaran hak asasi manusia di dalam pembatasannya sendiri, dengan mengatakan Amerika Serikat memiliki masalah “hak asasi manusia” yang lebih serius, seperti kejahatan-kejahatan yang terkait dengan senjata.

Mengingat waktu pertikaian dagang Tiongkok dengan Amerika Serikat saat ini, para pengamat mencurigai bahwa pemberitahuan perjalanan tersebut adalah contoh dari rezim Tiongkok yang menggunakan pariwisata sebagai alat untuk memperbaiki skor politik.

Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, akan memberlakukan tarif senilai $50 miliar barang dari Tiongkok dan telah mengancam gelombang pajak berturut-turut hingga $450 miliar dalam impor Tiongkok jika Tiongkok membalas dengan tarif hukuman sendiri.

Wisatawan Tiongkok memiliki daya belanja yang sangat besar. Menurut data terbaru dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB, wisatawan Tiongkok menghabiskan $261 miliar saat melakukan perjalanan ke luar negeri pada tahun 2016, menjadikan mereka sebagai wisatawan yang paling banyak mengkonsumsi di dunia selama lima tahun berturut-turut. Sebanyak 135 juta warga Tiongkok melakukan perjalanan ke luar negeri pada tahun itu, dimana 3 juta orang mengunjungi Amerika Serikat.

Ini bukan pertama kalinya rezim Tiongkok telah memicu kebanggaan nasionalis wisatawan Tiongkok untuk tujuan politik, dengan satu kasus terakhir mengenai Korea Selatan pada 2017. Pemerintah Seoul telah mengizinkan Amerika Serikat untuk menyebarkan sistem pertahanan anti-rudalnya, yang disebut Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), di semenanjung untuk melawan ancaman nuklir Korea Utara yang terus berlanjut.

Tiongkok, bagaimanapun, mengklaim bahwa radar-radar THAAD dapat memata-matai wilayah Tiongkok dan sangat menentang keputusan Korea Selatan untuk menjadi tuan rumah sistem AS tersebut.

Rezim Tiongkok dengan cepat membatasi wisata kelompok ke Korea Selatan sebagai pembalasan. Dipicu oleh propaganda anti-Selatan rezim, para konsumen Tiongkok juga mulai memboikot produk-produk Korea Selatan.

Selain itu, beberapa perusahaan Korea Selatan melihat proyek-proyek mereka di Tiongkok dihentikan atau ditunda oleh otoritas Tiongkok. Misalnya, konstruksi terhenti di taman hiburan yang dibuka oleh konglomerat Korea Selatan, Lotte di Kota Shenyang, Tiongkok timur laut. Pada Februari 2017, perusahaan tersebut telah setuju untuk menyediakan lahan dari lapangan golf untuk menjadi tuan rumah sistem THAAD.

Sebaliknya, Tiongkok telah mendorong pariwisata ke Korea Utara, sekutu komunisnya. Pengeluaran wisatawan Tiongkok adalah salah satu sumber pendapatan Korea Utara yang tersisa karena telah menghadapi sanksi-sanksi internasional yang berat. (ran)

ErabaruNews

Insiden Terbaru di Salisbury Inggris Dipastikan Serangan Racun Saraf

0

EpochTimesId – Seorang pria dan seorang wanita ditemukan dalam kondisi sakit parah dan kritis di Inggris pada 4 Juli 2018. Mereka dipastikan terpapar racun pelumpuh saraf Novichok.

Polisi Metropolitan mengatakan Itu adalah zat yang sama dengan yang digunakan dalam serangan terhadap mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia.

Insiden terbaru itu terjadi di pinggiran kota Salisbury, tepatnya di Amesbury, Wiltshire, Inggris. Polisi mengatakan para korban adalah seorang pria dan seorang wanita berusia 40-an tahun. Mereka ditemukan dalam keadaan tidak sadar di sebuah rumah.

“Mereka berdua saat ini menerima perawatan karena terpapar zat yang tidak diketahui di Salisbury District Hospital. Mereka berdua dalam kondisi kritis,” tambah pernyataan polisi.

Awalnya, para pejabat berpikir bahwa pasien menjadi sakit karena mengkonsumsi campuran kokain atau heroin crack yang terkontaminasi.

“Tapi, malam ini kami telah menerima hasil tes dari Porton Down yang menunjukkan dua orang tersebut telah terkena racun saraf Novichok.”

Identitas pasangan tersebut belum dikonfirmasi. Namun, keduanya diduga kuat warga negara Inggris yang juga warga lokal daerah tersebut.

Sampel dari racun saraf tersebut telah dikirim ke pusat penelitian militer terdekat dari Porton Down untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.

“Kasus itu ditangani dengan serius,” kata juru bicara Perdana Menteri Theresa May, Rabu (4/7/2018).

Komite tanggap darurat pemerintah Inggris telah menggelar pertemuan membahas insiden di Wiltshire. Menteri yang bertanggungjawab akan dikirimi laporan secara teratur.

Polisi Metropolitan mengatakan bahwa petugas kontraterorisme terlibat dalam penyelidikan, “Mengingat kejadian baru-baru ini di Salisbury, petugas dari jaringan kontra-terorisme bekerja sama dengan rekan-rekan dari Wiltshire Police dalam menangani insiden di Amesbury.” (Jack Phillips/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Diduga Bunuh Delapan Bayi Perawat Inggris Ditangkap Polisi

0

EpochTimesId – Seorang perawat wanita Inggris ditangkap karena dicurigai membunuh delapan bayi. Tersangka juga diduga berusaha membunuh enam orang lainnya setelah penyelidikan atas kematian pada unit neonatal (kesehatan bayi) di Inggris utara.

Tersangka kemudian ditangkap setelah penyelidikan atas kematian 17 orang bayi, dan kolapsnya 15 bayi namun tidak fatal. Kasus puluhan bayi itu terjadi antara Maret 2015 dan Juli 2016 di unit neonatal Rumah Sakit ‘The Countess of Chester’.

“Ini adalah investigasi yang sangat kompleks dan sangat sensitif dan, seperti yang dapat Anda hargai, kita perlu memastikan bahwa kita melakukan segala yang dapat kita lakukan untuk menetapkan secara terperinci apa yang menyebabkan kematian bayi dan kolaps-nya bayi,” kata Inspektur Detektif, Paul Hughes dalam sebuah pernyataan, baru-baru ini.

Polisi, yang meluncurkan penyelidikan mereka pada Mei tahun lalu, tidak akan memberikan rincian lebih lanjut tentang wanita yang ditangkap. Tersangka hanya digambarkan sebagai pekerja profesional perawatan kesehatan. Hughes mengatakan penyelidikan masih terus dilakukan dan masih ‘sangat aktif’.

“Ini adalah waktu yang sangat sulit bagi semua keluarga dan penting untuk diingat bahwa, pada pusat dari masalah ini, ada sejumlah keluarga yang berduka. Mereka sedang mencari jawaban mengenai apa yang terjadi pada anak-anak mereka,” tambah Inspektur Hughes.

Pihak rumah sakit mengatakan siap mendukung para detektif dalam pekerjaan penyelidikan mereka. RS Chester menambahkan bahwa pihaknya yakin unit bayi mereka kini sudah aman untuk melanjutkan pelayanan dan perawatan kesehatan.

“Meminta polisi untuk melihat ini bukan sesuatu yang kami lakukan dengan sengaja, tetapi kami perlu melakukan semua yang kami bisa untuk memahami apa yang telah terjadi di sini,” kata Direktur Medis RS Chester, Ian Harvey.

Sebuah laporan dari ‘Royal College of Paediatrics dan Child Health’ yang diterbitkan pada Februari 2017 menemukan bahwa jumlah staf di unit neonatal rumah sakit tidak mencukupi.

Ada dua bayi yang meninggal di unit tersebut pada tahun 2013, dan tiga bayi pada tahun 2014. Delapan bayi meninggal pada tahun 2015 dan lima bayi lainnya pada tahun 2016. Laporan tidak dapat menjelaskan secara pasti penyebab kematian belasan bayi tersebut. (Michael Holden dan John Smithies/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Penyelundup Fentanyl dari Tiongkok Ditangkap di Pelabuhan Philadelphia

0

Petugas bea cukai AS baru-baru ini menyita 110 pon (sekitar 50kg) fentanyl yang berasal dari Tiongkok di pelabuhan Philadelphia.

Lima puluh kantong opioid sintetik mematikan tersebut ditemukan di dalam pengiriman barel-barel (tong) yang berisi oksida besi dan memiliki perkiraan nilai komoditas sebesar $1,7 juta, menurut siaran pers oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) pada 28 Juni. Kantong-kantong tersebut adalah yang pertama dideteksi oleh petugas bea cukai menggunakan anjing pelacak narkotika.

Fentanyl, opioid sintetis sekitar 50 kali lebih kuat dari heroin, berada di pusat epidemi opioid di Amerika Serikat. Sering dicampur dengan obat lain tanpa sepengetahuan para penggunanya.

“Opioid, termasuk fentanil dan sejenisnya, adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius, dan impor sejumlah besar senyawa kimia sintetik mematikan ini adalah ancaman keamanan nasional,” kata Casey Durst, direktur operasi lapangan CBP di Baltimore, dalam rilis pers.

fentanyl (fentanil) lebih ganas dari heroin
Fentanil ditemukan di dalam barel-barel (tong) yang berisi oksida besi oleh petugas bea cukai A.S. (Atas kebaikan Pabean dan Perlindungan Perbatasan AS)

Sebagian besar obat yang mengalir ke Amerika Serikat berasal dari Tiongkok atau dibuat dari bahan-bahan kimia prekursor (diperlukan dalam proses produksi obat sintetis atau ekstraksi dan dimasukkan dalam molekul obat) yang diproduksi di Tiongkok.

Overdosis dari opioid sintetis menyebabkan lebih dari 20.000 kematian pada tahun 2016, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Sebuah laporan Februari oleh Reuters menemukan bahwa pengiriman fentanil dari Tiongkok memasuki Amerika Serikat melalui layanan pos. Seringkali, obat-obatan tersebut dikirimkan dari “laboratorium” di Tiongkok untuk orang-orang yang memesan secara online, untuk konsumsi mereka sendiri atau untuk perantara yang kemudian mengencerkannya untuk dijual kembali.

Investigasi subkomite Senat AS menemukan bahwa Layanan Pos AS telah gagal menyebarkan sistem secara luas untuk mendapatkan data elektronik tingkat lanjut, advanced electronic data (AED), tentang paket-paket yang ditujukan untuk pelabuhan-pelabuhan Amerika, yang akan membantu mengidentifikasi kiriman mencurigakan yang akan diserahkan kepada agen-agen bea cukai A.S.

Petugas-petugas bea cukai melaporkan kenaikan dalam pemberantasan fentanyl. Pada tahun 2016, tahun pertama CBP mulai melacak pemberantasan-pemberantasan fentanil, para petugas telah menyita 440 pon (sekitar 200kg) secara nasional. Pada 2017, jumlah tersebut meningkat menjadi 951 pon (sekitar 432kg). Dari awal tahun ini hingga akhir April, 984 pon (447kg) telah disita.

Presiden Donald Trump telah berusaha mengatasi masalah fentanyl dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping. Ketika Trump mengunjungi Tiongkok pada bulan November 2017, kedua pemimpin tersebut mengeluarkan pernyataan bersama yang menjanjikan pendalaman untuk “kerja sama mengatasai narkotika.”

Kemudian Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan bahwa selama diskusi, Xi telah setuju untuk mengontrol ekspor bahan-bahan kimia prekursor fentanil baru, berbagi informasi tentang perdagangan narkoba, dan bertukar informasi tentang jaringan kejahatan yang bertanggung jawab atas perdagangan. (ran)

ErabaruNews

Perluas Pengaruh Tiongkok Investasi di 16 Negara Kecil Balkan

0

EpochTimesId – Tiongkok dan negara-negara Eropa Tengah dan Timur akan mengadakan pertemuan puncak “16 + 1” pekan ini di Sofia, ibukota Bulgaria pada 6-7 Juli 2018. Investasi skala besar Tiongkok di negara-negara Balkan Eropa telah menyebabkan Uni Eropa khawatir. Langkah itu dikhawatirkan akan memecah belah Uni Eropa dan memperluas pengaruh negara komunis itu di Eropa Tengah dan Timur.

Istilah “16 + 1” mengacu pada 16 negara Eropa Tengah dan Timur ditambah Tiongkok. Proyek kerjasama ini telah dimulai pada tahun 2012 dan telah berulang kali dipertanyakan oleh UE sejak pelaksanaannya.

Tiongkok melakukan investasi besar-besaran di sejumlah negara kecil Eropa untuk meraih keuntungan berupa pengaruh politik. The Financial Times pada 2 Juli 2018 memberitakan bahwa investasi Tiongkok total berjumlah 9,4 miliar dolar AS pada tahun 2016 dan 2017.

Sekitar 4,9 miliar dolar AS dari transaksi antara Tiongkok dengan kelompok “16+1” terkonsentrasi di 5 negara yang bukan anggota Uni Eropa. Negara itu adalah Albania, Bosnia dan Herzegovina, Makedonia, Montenegro dan Serbia.

Serbia dan Montenegro saat ini sedang bernegosiasi untuk bergabung dengan Uni Eropa. Sementara Albania dan Macedonia baru-baru ini memperoleh persetujuan bersyarat dari Uni Eropa dan mulai tahun depan akan mengadakan negosiasi untuk memasuki Uni Eropa.

Sebuah laporan analisis dari CSIS Washington menunjukkan bahwa investasi Tiongkok telah mencerminkan kepedulian tinggi negara komunis tersebut terhadap 16 negara Balkan yang ingin bergabung dengan Uni Eropa.

Menghadapi investasi besar-besaran Tiongkok di negara-negara Eropa kecil ini, Uni Eropa menunjukkan kekhawatir yang tinggi. Bernd Lange, Ketua Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa mengatakan bahwa di balik peningkatan investasi Tiongkok di negara-negara Eropa Tengah dan Timur itu, mungkin secara tidak langsung memiliki tujuan untuk meraih keuntungan berupa pengaruh politik.

Bernd Lange berharap kepada Komisi Eropa dan pemerintah dari anggota Uni Eropa untuk mendalami tujuan investasi Tiongkok di Eropa.

Jonathan Hillman, Direktur the Reconnecting Asia Project dari CSIS mengatakan bahwa bagi Tiongkok, 16 negara Eropa Tengah dan Timur tersebut merupakan jembatan untuk memasuki Uni Eropa.

New York Times menyebutkan, ketika Tiongkok mengumumkan bahwa investasi senilai 900 miliar dolar di Serbia, negara Eropa di Balkan telah menempati posisi sentral dari pembangunan infrastruktur inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (One Belt One Road/OBOR). Ini sama artinya dengan mengatakan kepada dunia bahwa Tiongkok telah membentuk benteng di sisi tenggara benua Eropa.

Tiongkok berjanji membantu Serbia untuk meningkatkan lapangan kerja lokal, meningkatkan standar hidup masyarakat setempat, dan mempromosikan perkembangan ekonomi Serbia. Hesteel Group (Hegang) sebuah BUMN milik Tiongkok menghabiskan 46 juta euro (setara 55 juta dolar AS) untuk membeli satu-satunya pabrik baja di Serbia. Pabrik itu dulunya adalah milik US Steel yang dijual kepada pemerintah Serbia, dengan harga nominal 1 dolar AS pada tahun 2012.

Mileta Gujanicic, seorang pekerja yang sudah mengabdi selama 40 tahun di US Steel mengatakan, “Sepanjang hidup saya diberitahu bahwa kapitalisme, terutama kapitalisme Amerika akan membawa kondisi (kehidupan) berubah semakin buruk. Namun, ketika pabrik ini dioperasikan oleh orang-orang Amerika, kami para pekerja memperoleh cukup perhatian, upah tinggi, lagi pula mereka respek terhadap kita.”

Mileta mengatakan bahwa cara mengoperasikan pabrik baja sangat berbeda antara orang Tiongkok dengan orang Amerika. Di bawah pimpinan majikan orang Tiongkok, kontrak kerja berubah menjadi bersifat rahasia.

Selain itu, ada pula penurunan standar keamanan. Perawatan mesin-mesin pabrik hanya dilakukan bila diperlukan, dan tidak ada komunikasi antara pemilik pabrik dengan karyawannya. Mileta menegaskan bahwa hak-hak pekerja telah dilanggar dan majikan mengabaikan hukum perburuhan yang membuat karyawan merasa tidak nyaman.

Investasi Tiongkok di negara-negara Balkan telah meningkatkan risiko utang mereka. Menurut sebuah laporan dari Dana Moneter Internasional, di bawah inisiatif OBOR Tiongkok, terjadi investasi besar-besaran untuk membangun infrastruktur di negara Balkan barat. Seperti meningkatkan kualitas jalan raya dan infrastruktur lainnya, telah meningkatkan risiko utang negara-negara di kawasan tersebut. Situasi yang paling serius kini sedang dihadapi Republik Montenegro.

Sebuah laporan yang dirilis pada bulan Maret oleh Lembaga Pengembangan Nirlaba Think Tank Global di Washington menyebutkan bahwa pinjaman proyek-proyek berkaitan dengan OBOR Tiongkok secara signifikan telah meningkatkan risiko krisis utang 8 negara kecil Balkan.

Menghadapi langkah Tiongkok ini, Uni Eropa pada 6 Februari 2018 memutuskan untuk menerima negara-negara Balkan termiskin di benua Eropa sebagai negara anggota sebelum tahun 2025. Namun, Eropa menekankan bahwa negara-negara ini harus menyelesaikan sengketa perbatasan terlebih dahulu.

Sesuai ketentuan itu, Montenegro dan Serbia adalah negara yang mungkin bisa bergabung lebih awal. Sementara Albania, Bosnia, Kosovo dan Makedonia masih membutuhkan proses yang lama.

Laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa langkah Uni Eropa tersebut adalah untuk mengekang pengaruh Tiongkok, Rusia dan Turki di negara-negara Balkan.

Jerman, pemimpin Uni Eropa, tidak puas dengan perluasan pengaruh Tiongkok di Eropa. Pada bulan September tahun lalu, Wakil Perdana Menteri Jerman dan Menteri Luar Negeri Sigmar Gabriel meminta Beijing untuk menghormati Kebijakan Satu Eropa. Ia mengatakan bahwa tindakan pemerintah Tiongkok itu adalah memecah belah Eropa dan mengancam persatuan Eropa.

“Jika kita tidak berhasil mengembangkan strategi terpadu untuk menghadapi Tiongkok, maka negara komunis itu akan berhasil memecah belah Eropa,” kata Sigmar Gabriel.

Beberapa pejabat Eropa juga menuduh Beijing menggunakan statusnya sebagai investor utama di beberapa negara Eropa kecil untuk memperoleh dukungan, atas keinginan mereka dalam urusan dengan Uni Eropa. Contoh paling nyata adalah Yunani.

Pada bulan Juni tahun lalu, pada pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Uni Eropa mencoba untuk mengangkat kembali perhatian terhadap isu-isu hak asasi manusia di Tiongkok. Namun, upaya itu justru ditentang oleh negara anggota Uni Eropa, Yunani.

New York Times mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Uni Eropa mengeluarkan pernyataan tentang pelanggaran hak asasi manusia di Dewan Hak Asasi Manusia. Uni Eropa selalu bangga dengan sikap hak asasi manusia progresifnya di Dewan, tetapi beberapa negara dengan catatan hak asasi manusia yang buruk di Dewan telah terbiasa menolak resolusi Uni Eropa dan melarang penyelidikan kasus pelanggaran HAM di negara mereka.

Yunani menghadapi tekanan dari negara-negara kreditor, menjadi semakin aktif mengandalkan transaksi perdagangan dan investasi Tiongkok. Perusahaan milik negara Tiongkok COSCO Group telah mengakuisisi saham mayoritas pelabuhan Piraeus, Yunani. Pelabuhan Yunani sangat penting bagi perkembangan proyek OBOR.

CNN sebelumnya memberitakan bahwa kekhawatiran terbesar adalah jika salah satu dari negara-negara ini mengalami masalah dalam pengelolaan utang. Maka, Tiongkok akan berada dalam posisi yang kuat untuk mempengaruhi keputusan strategis negara-negara ini demi menguasai hak kontrol dari infrastruktur penting yang mereka danai.

Tiongkok juga memperluas pengaruhnya di Eropa Tengah dan Timur melalui kerja sama militer. Suara Amerika melaporkan bahwa pemerintah Tiongkok penuh semangat mempromosikan proyek OBOR. Disamping itu, mereka juga menggunakan cara lain, yaitu memperluas pengaruhnya di Eropa melalui kerjasama teknologi militer.

Tiongkok berpartisipasi dalam pameran senjata di Republik Ceko serta membantu Belarus dan Ukraina mengembangkan teknologi rudal. Ukraina akhir-akhir ini telah melakukan uji coba beberapa rudal baru yang berhasil. Ada dugaan bahwa keberhasilan Ukraina itu tidak dapat dipisahkan dengan komponen elektronik yang disediakan oleh Tiongkok.

Situs web Praha ‘Echo24’ melaporkan bahwa meskipun proyek OBOR menghubungkan Tiongkok dan Eropa, tetapi tujuan Tiongkok mempromosikan proyek ini juga tidak menyembunyikan motif militernya selain perdagangan.

Tiongkok dengan hati-hati memilih lokasi untuk pangkalan militer baru di luar negeri. Alasannya adalah untuk melindungi keamanan kegiatan ekonomi luar negeri. Tetapi mereka secara diam-diam sedang mengkonsolidasikan posisi kekuatan militernya di Eropa Tengah dan Timur.

Dengan demikian, tidak mengherankan jika perusahaan industri militer Tiongkok ikut ambil bagian dalam pameran teknologi pertahanan dan keselamatan yang diadakan di Republik Ceko pada tahun 2015. (Zhang Ting/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Sebuah Laporan Menyebut Iran Mencoba Mengembangkan Senjata Pemusnah Massal

Jack Philips- The Epochtimes

Epochtimes.id- Badan intelijen Jerman mengatakan bahwa Iran telah berulang kali mencoba mendapatkan teknologi untuk mengembangkan senjata pemusnah massal saat mengerjakan program rudal yang mereka miliki.

Kantor Perlindungan Konstitusi di negara bagian North-Rhine Westphalia (BfV), sebuah badan intelijen regional, mengatakan dalam laporan tahunannya untuk 2017:

“Di North Rhine-Westphalia, serta di seluruh negeri, telah terjadi peningkatan kegiatan dari apa yang disebut Quds “badan intelijen, yang merupakan unit khusus dari Garda Revolusi Iran dan memiliki” departemen intelijen, layanan keamanan, dan kontra intelijen sendiri.”

Iran, Korea Utara, Suriah, dan Pakistan, tambahnya, “melakukan upaya untuk memperluas persenjataan senjata konvensional mereka melalui produksi senjata pemusnah massal,” menurut terjemahan laporan yang dilaporkan oleh Jerusalem Post.

“Iran terus fokus pada program rudal di bidang proliferasi” dan memiliki permintaan untuk barang-barang yang relevan itu,” kata laporan itu, menurut terjemahan.

Laporan itu menambahkan bahwa negara-negara tersebut belum berhasil dalam pembuatan komponen yang diperlukan untuk mengembangkan senjata di negara mereka.

“Rhine-Westphalia Utara sebagai lokasi bisnis yang kuat dengan sejumlah besar perusahaan dan lembaga penelitian yang relevan” yang pada tahun 2017, terus menjadi fokus bagi intelijen Iran,” demikian menurut laporan tersebut.

Iran, menurut kantor berita ini, menggunakan metode “spionase klasik” untuk menargetkan target politik, militer, dan ekonomi di negara bagian tersebut.

Sementara itu, pasukan Quds mencoba memata-matai “institusi Israel dan pro-Israel, warga negara Israel yang tinggal di Jerman, dan orang-orang dari keyakinan Yahudi,” tambah laporan ini.

Laporan ini diterbitkan dua bulan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan penarikan Amerika Serikat dari kerangka kerja perjanjian nuklir Iran. Kesepakatan itu, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, dibuat di bawah mantan Presiden Obama pada tahun 2015, dan diduga untuk menghentikan Iran dari pengadaan senjata nuklir sebagai imbalan bagi Amerika Serikat dengan mencabut sanksi.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Brian Hook mengatakan bahwa sanksi baru akan diberlakukan pada 4 Agustus, dan mereka akan “termasuk menargetkan sektor otomotif Iran, perdagangan emas, dan logam-logam lainnya.” Lebih banyak sanksi akan digulirkan November mendatang dengan menargetkan “sektor energi Iran dan transaksi terkait minyak dan transaksi dengan Bank Sentral Iran.”

Duta Besar PBB Nikki Haley pada 2017 menjelaskan bahwa ada kebutuhan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir karena “tekadnya untuk mengancam tetangga Iran dan memajukan revolusi.”

“Bersamaan dengan dukungannya untuk terorisme dan perang proksi, militer Iran telah lama mengejar senjata nuklir, semua ketika mencoba untuk menyembunyikan niatnya,” tambahnya.

“Program rahasai senjata nuklir,” mencatat penemuan 2002 dari pabrik pengayaan uranium dan reaktor air berat yang melanggar perjanjian internasional. Pada tahun 2009, intelijen asing mengungkapkan keberadaan pabrik pengayaan uranium jauh di dalam gunung. (asr)

Saat 200 Lebih Produsen Sepeda Sewaan di Tiongkok Gulung Tikar

0

Epochtimes.id- Ekonomi bersama gaya Tiongkok telah mengalami luluh lantak. Baru-baru ini, media daratan mengungkapkan bahwa pabrikan sepeda yang berakar di kota Tianjin kini banyak yang bangkrut.

Beberapa media Tiongkok memberitakan bahwa sebuah kabupaten yang termasuk wilayah kekuasaan pemerintah daerah Tianjin bernama Wang Qìng Tuo dikenal juga sebagai Kota  Produsen Sepeda Sewaan Pertama Tiongkok. Namun setelah mencicipi kejayaan yang singkat, perusahaan yang terlibat dalam produksi sepeda satu per satu gulung tikar.

Kabupaten Wang Qing Tuo pernah memiliki 500 buah toko dan kios, sekarang tinggal kurang dari 300 yang masih buka. Kebanyakan dari mereka yang tutup usaha itu adalah yang terlibat dalam usaha penyewaan sepeda.

Pengusaha di Wang Qing Tuo sekarang tidak berani secara gampang menerima order pemesanan sepeda sewaan, karena khawatir dengan perputaran modal usaha, apalagi ketika pemesan mengalami paceklik untuk melunasi pembayaran, “Sulit untuk menarik kembali sepeda melalui jalur hukum” sebut seorang pengusaha.

Tianjin Gieyda Bicycle Co.,Ltd. Yang Qingliang mengatakan bahwa banyak perusahaan produsen gulung tikar akibat pemesan tidak melunasi seluruh pembayarannya.

Sejak bulan Juni 2017, pasar untuk sepeda sewaan sudah mulai berangsur-angsur sepi.

Bulan Pebruari tahun ini, Liu Xiaoming, Wakil Menteri Perhubungan dalam acara tanya jawab dengan wartawan mengatakan, saat ini terdapat 77 perusahaan sepeda sewaan, termasuk lebih dari 20 yang telah menutup usahanya, masalahnya adalah sulit untuk menarik kembali dana jaminannya.

‘Laporan Perkembangan Usaha Sepeda Sewaan Tiongkok Tahun 2018’ yang dirilis Mobike menunjukkan bahwa, pada tahun 2016, sekitar 2 juta sepeda telah masuk dalam industri yang meliputi 33 perkotaan. Dan pada tahun 2017 terjadi peningkatan yang substansial mencapai 23 juta untuk 200 kota, membuat pasar menjadi jenuh.

Akibat pasar sepeda sewaan mengalami kejenuhan dan bangkrutnya pengusaha, saat ini ada sejumlah besar sepeda sewaan yang terbengkalai di jalanan. Menurut Li Shuheng, sepeda sewaan memiliki onderdil yang berbeda dengan sepeda konvensional, sehingga sulit untuk mendapatkan onderdil penggantinya.

Saking banyaknya sepeda sewaan, diletakkan di sembarang tempat dan tanpa perawatan.  Banyak jalan-jalan kota dan halaman hijau dipenuhi dengan sepeda yang terbengkalai dan berwarna-warni.

Menurut perkiraan, sedikitnya 300 ribu sepeda sewaan terbengkalai di jalanan kota Guangzhou. Di dalam lokasi yang sudah dibatasi Pemda dengan police line untuk menempatkan sepeda sewaan, terdapat sekitar 85 ribu buah sepeda. Dinas Perhubungan Guangzhou tahun lalu telah mengeluarkan aturan melarang penambahan tumpukan pada lokasi tersebut.

Sepeda sewaan di Shanghai kira-kira 1.7 juta buah, paling-paling hanya 60 % nya yang masih layak dipakai.

Netizen Tiongkok mengatakan : “Sepeda sewaan di Tiongkok merupakan usaha penghaburan modal, alat untuk menghalalkan penghasilan. Sebuah industri yang cacat.”

Sebuah komentar di The New York Times mengatakan bahwa belum ada perusahaan sepeda sewaan mencapai profitabilitas. PKT hanya meminjam istilah ‘ekonomi bersama’ hanya untuk menggerakkan usaha tanpa memikirkan hasil yang berupa pendapatan. (Sin/asr)

Amerika Berpotensi Tinggalkan Pesawat Antariksa Sekali Pakai

0

EpochTimesId – Amerika Serikat nampaknya akan segera meninggalkan pesawat antariksa sekali pakai, untuk misi masa depan di ruang angkasa. Mereka akan beralih membuat dan menggunakan pesawat yang dapat meninggalkan Bumi dan kembali ke Bumi dalam keadaan utuh.

Perubahan itu dijelaskan dalam ketentuan Rancangan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional FY2019 (NDAA), yang dicantumkan pada draft ‘Section 1605’ (Bagian 1605) RUU. The Hill mencatat bahwa NDAA mengganti nama pesawat antariksa dari ‘Evolved Expendable Launch Vehicle’ menjadi ‘National Security Space Launch Program’ (‘Program Peluncuran Antariksa Keamanan Nasional).

Bagian ini menyatakan bahwa dalam 60 hari setelah anggaran disetujui, sekretaris Pertahanan akan menyerahkan kepada Komunitas Pertahanan Kongres sebuah laporan yang menentukan apakah kendaraan peluncur yang dapat digunakan kembali sesuai dengan kebutuhan lembaga pertahanan.

SpaceX dari Elon Musk menunjukkan bahwa sangat mungkin untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan berulang kali. Baru-baru ini mereka menunjukkan hal itu dengan peluncuran Misi Pengisian Ulang Komersial 15 untuk NASA (Commercial Resupply Mission 15 for NASA). Misi yang mampu terbang dan mendaratkan kembali roket Falcon 9 dan kapsul Dragon yang dibutuhkan untuk peluncuran selanjutnya.

Persyaratan baru, yang akan berlaku untuk program pertahanan masa depan, bisa menjadi anggukan kepala untuk Space Force. Angkatan Antariksa pada militer yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melalui perintah eksekutif pada 18 Juni 2018. Pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan berkali-kali (ReUse) dapat membantu menyelesaikan beberapa kontroversi seputar bagaimana cabang militer baru akan didanai.

Ketika Trump menandatangani perintah eksekutif, dia menyatakan, “Inti dari karakter Amerika adalah untuk mengeksplorasi cakrawala baru dan menjinakkan batas baru. Tapi takdir kita di luar Bumi bukan hanya masalah identitas nasional, tetapi juga masalah keamanan nasional.”

“Ketika datang untuk membela Amerika, itu tidak cukup hanya memiliki kehadiran Amerika di luar angkasa. Kita harus memiliki dominasi Amerika di luar angkasa,” imbuh Trump. (Joshua Philipp/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Rejim Tiongkok Dorong Sektor Swasta dengan Peran Piagam Perusahaan

0

Perusahaan persewaan sepeda Tiongkok dengan operasi di beberapa kota besar di AS telah memutuskan bahwa menyambut baik kontrol oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan menjadi taruhan terbaik untuk menggerakkan bisnisnya ke depan.

Ofo, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam dockless bike sharing (persewaan sepeda online), mengumumkan perubahan pada piagam perusahaannya, memberikan Partai tersebut peran kepemimpinan yang sebenarnya dalam tata kelola perusahaan, menurut artikel 24 Juni media yang dikelola pemerintah Tiongkok, Xinhua. Pengumuman tersebut dibuat pada pertemuan komite Partai perusahaan yang diadakan pada 23 Juni.

Dai Wei, CEO Ofo, mengatakan langkah perusahaan tersebut akan memungkinkan komite Partai memberikan masukan ke dalam keputusan-keputusan besar perusahaan.

“Banyak perusahaan-perusahaan internet swasta semuanya membentuk komite Partai” di dalam perusahaan mereka, kata Dai, menambahkan kalau ia percaya bahwa penting bagi Partai untuk “dimasukkan ke dalam manajemen bisnis” dan “pengembangan perusahaan.”

Menurut Xinhua, Ofo secara resmi membentuk komite Partai pada bulan Juli 2017. Sejak itu, keputusan besar seperti perekrutan dan penunjukan karyawan telah melalui komite terlebih dahulu sebelum implementasi.

Dua perusahaan yang dikelola negara, Shanghai Guosheng Group, sebuah perusahaan investasi, dan Perusahaan Investasi Konstruksi Kota Guiyang Baiyun, juga baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memasukkan Partai ke dalam piagam-piagam perusahaan mereka.

Komite-komite partai adalah bagian dari upaya rezim Tiongkok untuk menggunakan pengaruhnya pada semua segi masyarakat. Universitas dan tempat kerja, baik perusahaan domestik maupun asing, diharuskan untuk membentuk komite semacam itu, bagaimanapun penegakan aturan ini benar-benar menjadi ketat dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah artikel Xinhua baru-baru ini secara terang-terangan menunjukkan niat rezim Tiongkok: “untuk menjamin bahwa kepemimpinan Partai merasuki setiap aspek [perusahaan] dan memungkinkan Partai menjadi inti dari tata kelola perusahaan tersebut.”

Rencana-rencana perusahaan untuk mempersingkat Partai ke dalam operasi-operasi bisnis sehari-hari mendapat perhatian dari pejabat pemerintah pusat, yang terlalu bersemangat untuk mempromosikan contoh kontrol Partai secara keseluruhan di sektor swasta.

Ofo saat ini berkompetisi di pasar persewaan sepeda AS dengan platform dockless bike. Sepeda dan teknologi dockless-nya sudah dapat ditemukan di belasan kota, termasuk Seattle, Los Angeles, dan Washington.

Meskipun tidak diketahui bagaimana bisnis Ofo di Amerika Serikat akan terpengaruh setelah piagam perusahaan Partai pertamanya diadopsi, laporan terbaru oleh Hudson Institute, sebuah think tank yang berbasis di Washington, memberikan beberapa wawasan tentang bagaimana perusahaan-perusahaan Tiongkok beroperasi di Amerika Serikat dapat mempengaruhi masyarakat AS.

“Karena pengaruh Partai terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok yang besar, lobi yang dilakukan perusahaan-perusahaan ini di AS harus diteliti lebih cermat,” kata laporan tersebut.

Huawei, raksasa telekom Tiongkok dan pembuat ponsel pintar, dikenal memiliki hubungan dengan militer Tiongkok, menurut laporan 2 Juli oleh surat kabar Taiwan DigiTimes.

Menurut Harian Informasi Ekonomi yang dikelola negara, pada tahun 2017, rezim Tiongkok mulai mendorong semua perusahaan milik negara untuk menambahkan peran utama PKT ke piagam-piagam perusahaan mereka.

Pada bulan Juni, regulator sekuritas Tiongkok mengumumkan amandemen (perubahan) terhadap pedoman tata kelola yang ada untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar milik negara, dengan satu artikel secara eksplisit menuntut agar piagam-piagam perusahaan diubah untuk memasukkan peran PKT tersebut. (ran)

‘Dockless bike sharing’ bekerja dengan cara pengguna membuka aplikasi di ponsel pintar mereka dan memilih sepeda dari peta, atau alternatif dengan berjalan ke sepeda di jalan dan memindai kode QR. Aplikasi ini kemudian mengirimkan kode empat digit kepada pengguna, yang diketikkan ke kunci roda khusus yang dipasang di bagian belakang sepeda. Pengguna kemudian dapat memulai perjalanan mereka dengan sepeda tersebut.

Selain itu memberikan pengguna kebebasan untuk memulai dan mengakhiri perjalanan mereka di area parkir sepeda yang ditunjuk di dekat tujuan mereka. Ketika pengguna menyelesaikan perjalanannya.

ErabaruNews

Ekspor Tiongkok Melemah Di Tengah Ketegangan Perdagangan

0

Tarif AS untuk impor dari Tiongkok belum berlaku hingga 6 Juli. Namun, meningkatnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing sudah mulai mempengaruhi volume barang yang mengalir dari Tiongkok ke Amerika Serikat.

Menurut data awal yang dirilis oleh Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok pada 3 Juli, pertumbuhan ekspor ke Amerika Serikat adalah 5,4 persen dalam periode yang sama tahun lalu dalam enam bulan pertama, turun tajam dari kenaikan 19,3 persen setahun yang lalu.

Perlambatan terbesar terjadi pada bulan Juni, dengan pertumbuhan ekspor ke Amerika Serikat menurun dari 27,6 persen menjadi 3,8 persen dalam periode yang sama tahun lalu.

Pada paruh pertama tahun ini, ekspor produk elektronik naik 8 persen, terhitung 63 persen dari total ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat. Di antara produk elektronik, ekspor ponsel meningkat 5,5 persen. Ekspor aksesori pakaian dan pakaian turun 1,8 persen.

Rilis awal data ekspor khusus AS datang sebagai kejutan, karena Tiongkok diperkirakan akan merilis statistik impor dan ekspor penuh pada 13 Juli, menurut laporan Financial Times.

Beijing mungkin telah merasakan desakan untuk mengumumkan perlambatan ekspor untuk mengklaim ketidakseimbangan perdagangan telah menyempit sebelum 6 Juli, ketika pemerintahan Trump akan mulai mengenakan tarif pada barang-barang Tiongkok.

Ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat telah meningkat selama sebulan terakhir.

Gelombang pertama 25 persen tarif AS, berlaku pada 6 Juli, akan mencapai barang-barang Tiongkok senilai $34 miliar. Tarif akan berlaku untuk lebih dari 800 barang, termasuk mesin, produk mekanis, dan mobil. Produk-produk konsumen seperti telepon seluler dan pakaian tidak akan dikenakan tarif tambahan.

Gelombang tarif kedua, yang menargetkan 284 barang senilai $16 miliar lainnya, akan berlaku pada tanggal yang tidak ditentukan. (ran)

ErabaruNews

Ideologi Partai Ditambahkan Dalam Piagam Asosiasi Pengacara Tiongkok

0

Pengumuman baru-baru ini dari asosiasi pengacara Tiongkok mengungkapkan bahwa rejim Tiongkok sekarang akan mencengkeram pengacara dengan tali ketat.

All China Lawyers Association (ACLA), sebuah asosiasi pengacara yang dikendalikan negara yang didirikan pada tahun 1986 di bawah otoritas Kementerian Kehakiman, mengadakan pertemuan nasional kesembilan pada 1 Juli. Pertemuan tersebut diselenggarakan setiap empat tahun, terutama untuk tujuan memilih kepemimpinan yang baru untuk menjalankan asosiasi tersebut.

Saat ini, asosiasi tersebut dipimpin oleh Wang Junfeng, seorang pengacara dan mantan delegasi untuk Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC), badan penasihat politik kepada pemerintah pusat yang sebagian besar sebagai penghias.

Tahun ini, asosiasi tersebut telah membuat perubahan terhadap piagamnya dengan menambahkan ideologi Partai, menurut posting tanggal 2 Juli di situs web ACLA.

Piagam baru tersebut sekarang memasukan prinsip bahwa “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok di era baru di bawah pemimpin Tiongkok Xi Jinping” akan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengacara anggotanya. Selain itu, anggota harus “menjunjung tinggi kewenangan dari otoritas-otoritas pusat dengan Xi Jinping sebagai pemimpin inti.”

Dengan kata lain, piagam tersebut menyerukan pada para pengacara anggota untuk mengikuti doktrin partai Xi, yang diabadikan ke dalam konstitusi Partai Komunis Tiongkok pada bulan Oktober 2017 selama Kongres Rakyat Nasional ke-19. Xi adalah satu-satunya pemimpin selain dari Mao Zedong yang namanya melekat pada ideologi dalam konstitusi Partai saat masih berkuasa.

Keputusan asosiasi pengacara tersebut memasukkan ketentuan ini dalam piagam mereka adalah meningkatnya kontrol Partai atas profesi hukum tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah pengacara telah menjadi target penganiayaan oleh rezim Tiongkok karena pekerjaan mereka untuk klien-klien yang dilecehkan oleh otoritas Tiongkok, terutama pada bulan Juli 2015 ketika ratusan ditangkap di seluruh negara dalam upaya untuk mengintimidasi mereka untuk  tidak bersuara.

Berbicara pada pertemuan tersebut, Fu Zhenghua, menteri kehakiman Tiongkok, menegaskan bahwa pengacara harus mengikuti garis Partai: anggota pengacara harus “mendengarkan Partai” dan “mengikuti Partai,” katanya, menambahkan bahwa individu-individu yang membuat “ucapan tidak pantas” yang dapat mempengaruhi seluruh profesi juga akan dilarang keras.

Para pengkritik rezim Tiongkok yang lantang, seperti pengacara hak asasi manusia Wang Yu dan Jiang Tianyong, telah ditangkap dan ditahan beberapa kali.

“Ini adalah langkah mundur untuk demokrasi di Tiongkok,” kata Zou Huili, seorang pengacara Tiongkok, dalam wawancara dengan Radio Free Asia (RFA) tentang perubahan piagam baru tersebut.

Peng Yonghe, seorang pengacara yang berbasis di Shanghai, menjelaskan bahwa di Tiongkok, di mana “Partai Komunis mendikte semua aspek masyarakat” dan tidak ada pemisahan kekuasaan yang sebenarnya, konflik-konflik yang berhubungan erat antara aturan hukum dan ideologi politik dipandang sebagai ancaman terhadap aturan Partai.

Pada 2 Juli, media pemerintah Tiongkok, Xinhua, melaporkan bahwa semakin banyak pengacara menjadi anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT), mengutip data yang diberikan oleh ALCA pada pertemuan di bulan Februari.

Hingga akhir tahun 2017, ada lebih dari 365.000 pengacara di Tiongkok, di antaranya 117.000 adalah anggota PKT. Itu merupakan peningkatan 11,5 persen dan 18,2 persen, masing-masing, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Saat ini, komite-komite Partai telah dibentuk di asosiasi pengacara lokal di 31 provinsi, wilayah, dan kotamadya, menurut Xinhua. Komite-komite ini dibentuk di tempat kerja, organisasi, dan sekolah untuk memantau kegiatan warga dan memastikan mereka mengikuti kebijakan Partai. (ran)

ErabaruNews

Evakuasi Penumpang KM Lestari Maju Selesai, Terhambat Cuaca Buruk

Epochtimes.id- Evakuasi para penumpang di atas kapal telah selesai dilakukan dini hari (04/07/2018) pukul 00.05 WITA dengan menggunakan kapal-kapal nelayan dan tim SAR terpadu.

Nakhoda kapal dan pemilik kapal merupakan orang terakhir yang berhasil dievakuasi dari atas kapal KMP. Lestari Maju yang kandas di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus Purnomo menjelaskan bahwa sisa penumpang di atas kapal KMP. Lestari Maju sudah berhasil dievakuasi dengan selamat.

“Proses evakuasi penumpang di atas kapal sudah selesai tadi pagi sekitar pukul 00.05 WITA. Nakhoda dan pemilik kapal merupakan dua orang terakhir yang turun dari kapal KMP. Lestari Maju yang dievakuasi tim SAR,” ujar Dirjen Agus dalam rilis tertulisnya.

Agus menyebutkan cuaca buruk menghambat proses evakuasi para penumpang kapal karena susah bagi kapal-kapal merapat ke lokasi kandasnya KM Lestari Maju.

Agus mengapresiasi tim SAR yang telah memaksimalkan evakuasi penumpang dengan hati-hati, terencana dengan baik sehingga para penumpang di atas kapal bisa dievakuasi.

Saat ini, Dirjen Agus mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuju lokasi musibah KMP. Lestari Maju di Selayar, Sulawesi Selatan untuk memastikan dan melihat langsung langkah-langkah lanjut terkait musibah kandasnya kapal KMP. Lestari Maju.

Pada kesempatan ini, Dirjen Agus telah menerima laporan adanya korban penumpang yang meninggal dunia akibat musibah kandasnya KM Lestari Maju.

“Saya menyampaikan turut berduka cita bagi para korban meninggal dunia atas musibah KMP. Lestari Maju di perairan Selayar. Saya dan jajaran Perhubungan Laut sangat prihatin dengan adanya kejadian ini,” ujar Dirjen Agus.

Sedangkan penyebab terjadinya musibah KMP. Lestari Maju, Dirjen Agus menegaskan bahwa saat ini Ditjen Perhubungan Laut sedang fokus pada penanganan penumpang yang telah dievakuasi.

Hingga kini pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan untuk memastikan jumlah korban yang meninggal.

Kapal penyeberangan KM Lestari Maju dikandaskan di perairan Selayar Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa (3/7) pukul 14.30 WITA.

Kapal KM Lestari Maju tujuan Pamatata dinakhodai oleh Agus Susanto dan sesuai manifes membawa 139 orang penumpang dikandaskan sekitar 300 meter dari Pantai Pabadilang, Selayar.

Sebagai informasi, Kapal KMP. Lestari Maju merupakan Kapal jenis Ro-Ro yang melayani lintas penyeberangan Bira – Pamatata. (asr)

Insiden Zat Misterius Kembali Terjadi di Salisbury Inggris

0

EpochTimesId – Insiden yang melibatkan paparan zat misterius kembali terjadi di Salisbury, Inggris. Seorang pria dan seorang wanita dilaporkan berada dalam kondisi kritis. Mereka diduga kuat terpapar zat yang belum diketahui jenisnya, di pinggiran kota Salisbury, Inggris selatan.

“Polisi Wiltshire malam ini mengumumkan insiden besar, setelah diduga bahwa dua orang mungkin telah terpapar zat yang tidak diketahui di Amesbury,” kata polisi dalam sebuah pernyataan, Selasa (3/7/2018).

“Layanan darurat dipanggil ke sebuah alamat di Muggleton Road, Amesbury pada 30 Juni 2018, setelah seorang pria dan wanita, keduanya berusia 40-an, ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah properti,” lanjut pernyataan polisi.

Polisi pada 4 Juli 2018 mengatakan, awalnya diduga pria dan wanita di Amesbury mungkin telah menggunakan kokain atau heroin dari sejumlah obat yang terkontaminasi. Namun, polisi menambahkan bahwa pengujian lebih lanjut sedang berlangsung. Sebab, ada indikasi zat selain narkoba yang terdeteksi, mengkontaminasi.

Juru bicara Dinas Kesehatan Masyarakat Inggris (Public Health England/PHE) mengatakan, belum ada indikasi masyarakat lain terpapar oleh zat yang sama. Namun, PHE mengaku akan meningkatkan pemantauan publik.

“Saran saat ini dari PHE, berdasarkan jumlah korban yang jatuh, adalah bahwa tidak diyakini ada risiko kesehatan yang signifikan bagi masyarakat yang lebih luas. Ini akan terus dievaluasi saat informasi lebih lanjut diketahui,” ujar juru bicara PHE.

Kedua korban kini dirawat di Salisbury District Hospital. Rumah sakit tetap buka seperti biasa ketika menangani dua pasien tersebut.

Amesbury terletak sekitar 11 kilometer di sisi utara Salisbury. Pada Maret 2018 lalu, mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia, jatuh sakit parah setelah terpapar racun saraf militer era Soviet.

Duo Skripal kala itu ditemukan tidak sadarkan diri di bangku teras sebuah pusat perbelanjaan di Salisbury. Keduanya kemudian dinyatakan positif terkena serangan racun pelumpuh saraf jenis Novichok yang dikembangkan semasa era Uni Soviet.

Pensiunan Kolonel Intelijen Rusia dan putrinya itu bahkan sempat kritis dan dirawat selama sekitar dua bulan. Kini mereka sudah keluar dari rumah sakit dan berada dalam perlindungan Inggris. Sebab, Rusia diduga dan dituding terlibat dalam serangan terhadap Skripal. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA