Home Blog Page 1994

Dengan Racikan Yang Tepat Coklat Bagus Diminum Sehabis Olahraga

0

EpochTimesId – Bagi mereka yang suka makan dan minum coklat, gangguan kesehatan sering menghantui. Ancaman terdekat adalah obesitas, yang bisa mengundang masalah kesehatan lainnya.

Namun siapa sangka, dengan takaran dan resep campuran yang tepat coklat malah bagus untuk kesehatan. Bahkan, jika dikombinasikan dengan olahraga akan menghasilkan efek berlipat untuk tubuh.

para ahli berpendapat kombinasi antara makanan dan olahraga, akan menghasilkan tubuh yang sehat dan jauh dari penyakit. Seperti dikutip EraBaru.Net dari boldsky.

Ketika berolahraga, banyak kekuatan otot digunakan sehingga otot seringkali menjadi sakit. Maka, jika berolahraga tanpa konsumsi makanan sehat, semua usaha akan jadi sia sia.

Agar tidak membuang waktu, cobalah untuk membantu otot cepat pulih dengan resep berikut.

Bahan yang dibutuhkan:

• Susu Almond (tersedia di toko swalayan) – 1/2 gelas

• Alpukat – 3 sendok makan

• Bubuk cokelat hitam – 1 sendok makan

Cara membuat:

• Masukan semua bahan ke dalam blender, lalu blender agar tercampur merata.

• Tuangkan campuran ini ke dalam gelas.

• Minum sekali setiap hari, setelah berolahraga.

• Minuman ini dapat diminum selama Anda mau.

Tentu saja, minumnya juga harus teratur. Apalagi jika diet ini dikonsultasikan dengan ahli gizi, sehingga jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh sesuai dengan kuantitas olahraga.

Susu almond kaya akan protein dan vitamin E, di mana protein dan vitamin E menguatkan jaringan otot dan mencegah kerusakan otot, setelah berolahraga. Asam lemak omega-3 terkandung di dalam alpukat yang berguna untuk melumasi sendi otot dan jaringan guna mengurangi sakit dan nyeri.

Cokelat hitam mengandung antioksidan, bermanfaat untuk mengurangi peradangan otot akibat olahraga dan meredakan sakit dan nyeri.

Jika alergi terhadap kacang almond, susu sapi atau susu kedelai bisa digunakan sebagai gantinya.(vivi/yant/waa)

Master Yoga Turki Tetap Sehat Walau Usia Mendekati Seratus Tahun

0

ErabaruNews – Seorang master yoga asal Turki, Kazim Gürbüz, tampil prima dan bugar walau usianya sudah memasuki 95 tahun. Selain berlatih yoga, dia juga mengandalkan makanan sehat untuk menjaga kualitas tubuhnya. Walau tetap sehat pada usia 95 tahun, dia yakin ini bukanlah hal yang luar biasa.

“Setiap orang dapat hidup sampai usia 130 tahun. Cukup yakinkan saja di dalam pikiran, bahwa kamu mampu. Ini adalah berkat latihan yoga setiap hari, berjemur di bawah matahari, serta makanan-makanan khusus,” ujar Kazim seperti dikutip Erabaru.Net dari yogikazim.com.

Meski sebentar lagi berusia seratus tahun, Kazim tampil awet muda. Pakar yoga ini menuturkan, bahwa dia memulai gaya hidup sehat setelah divonis cacat oleh dokter.

Ketika berusia 41 tahun Kazim mengalami patah tulang punggung. Dia lumpuh dari pinggang ke bawah, dan dokter sangat yakin dia tidak akan bisa berjalan lagi.

Namun, Kazim tidak mau patah arang. Alih-alih menyerah, dia malah bereksperimen pada tubuhnya sendiri. Dengan bantuan teman-temannya, dia mengembalikan posisi tulang punggungnya, barulah dia melakukan beberapa posisi yoga dengan konsisten.

“Saya melakukan 63 eksperimen pada diri saya sendiri. Saya telah dilahirkan kembali. Sembilan bulan setelah mulai bereksperimen pada beragam posisi yoga, saya bisa berjalan lagi,” kenangnya.

Dia sendiri tidak menganggap kesembuhan ini sebagai keajaiban. Kazim percaya kesembuhannya adalah berkat dedikasi, usaha keras, dan mental pantang menyerah.

“Orang yang menggunakan kekuatan otak dengan benar, bisa menumbuhkan kembali otot dan sistem syarafnya,” jelas pria yang sangat yakin bisa mencapai usia 130 tahun.

“Tidak ada yang terlalu rumit, hanya beberapa latihan yoga setiap hari, dan berenang. Ditambah makanan khusus tanpa daging yang terdiri atas kacang-kacangan, zaitun, lada, sup, teh herbal dan sesendok madu setiap hari,” imbuhnya.

Kazim mengklaim sanggup bertahan diam dalam posisi yoga selama 48 jam. Dia juga sanggup menahan napas selama empat atau lima menit, dan mencapai tiga sampai lima kali orgasme dalam sehari. (Ang/Jul/waa)

Serangan Bom Bunuh Diri dan Milisi Bersenjata Taliban di Afghansitan Membunuh 71 Orang

0

Epochtimes.id– Dua serangan bunuh diri dan milisi bersenjata secara terpisah terhadap polisi dan tentara di Afghanistan menyebabkan setidaknya 71 orang tewas dan hampir 170 lainnya terluka.

Aksi ini merupakan serangan terbaru yang menargetkan pasukan keamanan.

Taliban mengklaim bertanggungjawab dalam serangan mematikan di bangunan polisi di kota tenggara Gardez, Provinsi Paktia.

Menurut kementerian dalam negeri, serangan tersebut menewaskan 41 orang dan melukai 158 lainnya. Pejabat rumah sakit meminta sumbangan darah.

Pemandangan putus asa terlihat saat keluarga antri berjam-jam untuk mengetahui keluarga mereka menjadi sasaran pertempuran berjam-jam tersebut.

Sebuah serangan terpisah pada Taliban di provinsi tetangga Ghazni menewaskan 25 petugas keamanan dan lima warga sipil dengan 10 orang terluka.

Tentara Afghanistan dan polisi berada di garis depan melawan Taliban sejak pasukan asing mundur pada bulan Desember 2014. Serangan ini mengakibatkan jumlah korban yang mengejutkan selama setahun terakhir.

“Rumah sakit kewalahan dan kami meminta orang untuk menyumbangkan darah,” kata Shir Mohammad Karimi, Wakil Direktur Kesehatan di Gardez, yang mana terdapat 200 lebih korban terluka di rumah sakit itu.

Para dokter dan perawat berlarian untuk mengobati wanita yang terluka, anak-anak dan polisi. Para korban memenuhi ruangan terdapat beberapa jenazah juga terbaring.

Suasana rumah sakit itu bertambah haru, saat sejumlah mahasiswa membentuk antrian untuk menyumbangkan darah mereka.

Serangan tersebut yang diklaim oleh Taliban ini, dimulai saat dua pembom bunuh diri mengendarai sebuah truk berisi bahan peledak dan sebuah kenderaan Humvee meledakkan di dekat pusat pelatihan, tak jauh dengan markas besar polisi Paktia.

Menurut pejabat dan kementerian dalam negeri, ledakan tersebut meratakan sebuah bangunan dan orang-orang bersenjata memaksa masuk ke dalam kompleks tersebut.

“Sebagian besar korban adalah warga sipil yang datang ke markas besar polisi untuk mendapatkan paspor dan kartu identitas nasional mereka,” sebuah pernyataan dari kantor gubernur Paktia.

Seorang mahasiswa yang berada di kelas pada saat itu mengatakan bahwa dia mendengar “ledakan besar” yang mengguncang gedung dan jendela yang hancur.

“Ketika kami mencoba menemukan jalan keluar dari gedung, saya mendengar ledakan kedua dan kemudian debu dan kotoran menutupi kami. Beberapa teman saya terluka akibat pecahan kaca,” kata Noor Ahmad kepada AFP.

Pertempuran antara penyerang yang dipersenjatai dengan senjata api dan rompi bunuh diri. Pasukan keamanan bertahan sekitar lima jam sebelum diakhiri dengan menembak mati lima orang militan.

“Serangan kedua, di Ghazni sekitar 100 kilometer barat Gardez, mengikuti pola serupa yang melibatkan gerilyawan yang meledakkan Humvee dipenuhi bahan peledak di dekat markas besar polisi. Gerilyawan ini kemudian menyerbu gedung tersebut,” kata Haref Noori, juru bicara gubernur Ghazni, kepada AFP.

“Puluhan Taliban tewas dalam serangan tersebut,” kata kepala polisi Ghazni, Mohammad Zaman.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengutuk serangan tersebut dan memuji atas keberanian dan pengorbanan pasukan keamanan Afghanistam.

Serangan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap instalasi keamanan. Termasuk sebuah serangan di sebuah rumah sakit militer di Kabul pada Maret lalu yang membunuh hingga 100 orang.

Aksi lainnya sebuah serangan yang menghancurkan sebuah pangkalan militer di Mazar-i-Sharif yang menewaskan 144 orang. (asr)

Sumber : AFP/Reuters

Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu (3)

0

EDITORIAL Epoch Times

Lebih dari seratus tahun silam, roh-roh paham komunis muncul di atas langit Eropa. Sejak dikeluarkannya The Communist Manifesto, lalu munculnya Paris Commune, sampai berdirinya rezim Uni Soviet, Partai Komunis Tiongkok dan partai komunis lainnya, tren pemikiran komunis sempat merajalela beberapa saat.

Ideologi manusia telah membentuk dua kubu besar yang saling bertentangan yakni otoritarian komunis dan demokrasi liberal. Sejarah selama lebih dari seabad menunjukkan, di mana pun tren komunis merah bercokol, pasti selalu disertai peperangan dan kekacauan, kelaparan, pembantaian dan teror.

Gerakan komunisme telah menghancurkan peradaban manusia yang berusia ribuan tahun, dan menyebabkan 100 juta orang mati secara tidak wajar, dan lebih banyak dari jumlah itu yang mengalami penderitaan baik secara fisik maupun mental.

Penipuan tentang “surga dunia” telah menyebabkan milyaran jiwa terjerambab ke “neraka dunia”.

Penindasan terhadap agama/kepercayaan, penghancuran terhadap norma moralitas, pengrusakan terhadap lingkungan dan alam, telah menimbulkan dampak yang buruk dan sangat mendalam.

Di tengah proses keruntuhan paham komunis sekarang ini, masih banyak orang berkhayal, bahkan menyangkal kehancurannya, paham komunis masih terus bermunculan di tengah masyarakat liberal dengan wujud yang berbeda.

Oleh karena itu, mengenali sifat dasar ideologi paham komunis, dan menolak bencana yang akan ditimbulkan oleh pikiran komunis, sangatlah penting bagi setiap orang di semua negara.

2- Lenin yang bengis

Setelah “Revolusi Febuari” pada tahun 1917, Lenin sebagai pengungsi di luar negeri kembali ke Rusia, menggerakkan kudeta “Revolusi Oktober” dan menggulingkan pemerintah sementara serta merebut kekuasaan.

Komunisme yang memusuhi umat manusia, dimulai dari komunis Rusia di tahun 1917 itu berkembang menjadi tirani dan pembantaian yang nyata.

Seperti Marx dan Engels yang percaya pada ajaran iblis, Lenin yang masih muda juga begitu.

Trotsky sebagai teman dekat sekaligus rekan Lenin, dalam bukunya “Youth Lenin” menyebutkan bahwa ketika Lenin berusia 16 tahun pernah menarik lepas kalung salib dari lehernya dan meludahinya serta menginjak-injaknya dengan kaki, ini adalah semacam ritual ajaran iblis yang sering kita lihat.

Penulis Aldina berkali-kali bertemu Lenin, dia menuliskan: “Lenin adalah orang jahat, ia memiliki sepasang mata jahat seperti seekor srigala.”

“Bagi revolusi, cara yan dapat menjamin keberhasilan adalah melenyapkan kelas penguasa dan kelas budaya.”

Setelah Lenin merebut kekuasaan, ia bertindak sesuai dengan hal tersebut.

Pada 1917 ia secara pribadi mendirikan organisasi polisi rahasia bernama “Cheka” (yakni “Komite khusus Penghapus Kontra Revolusi dan Sabotase”, pendahulu KGB).

Organisasi ini memberikan hak mutlak untuk menangkap, menyelidiki, mengadili dan mengeksekusi, serta mempraktekkan politik terorisme merah.

Pada 1918, Uni Soviet mendirikan kamp kerja paksa pertama, selanjutnya jumlah kamp kerja paksa meningkat secara signifikan di Soviet Rusia dan dan yang kemudian berganti nama menjadi Uni Soviet.

Lenin secara pribadi memprakarsai dan diputuskan oleh politburo secara kolektif, mendeportasi sejumlah besar intelektual yang memiliki standar budaya sangat tinggi.

Langkah lainnya Lenin menindas pelaut kronstadt yang menuntut dilaksanakannya pemilihan bebas, perdagangan bebas dan lain-lain.

Pada 1922, Lenin dalam Kongres Nasional ke-11 menyatakan: “Siapapun yang menyebarkan secara terbuka Menshevisme, pengadilan kami harus memberikan hukuman mati.”

Pada bulan Agustus di tahun yang sama ia mengesahkan UU “Tentang Deportasi Administratif”, sehingga sampai pada akhir tahun saat itu, ada lebih dari dua juta orang yang diusir atau terpaksa melarikan diri ke luar negeri.

Kebengisan Lenin juga dimanifestasikan pada pelaksanaan hukuman mati terhadap keluarga Tsar Nicholas II.

Pada Juli 1918, sekeluarga Tsar Nicholas terakhir yang ditahan, tanpa proses pengadilan, diperintahkan untuk dieksekusi mati oleh Komite Eksekutif Soviet, total 11 orang yang dieksekusi dan wajah mayat dirusak dengan dibakar dan disiram asam sulfat.

Dan itu adalah Tsar yang memberikan Lenin kondisi kehidupan yang santai dan bebas dimasa Lenin dalam pengasingan, tiap bulan masih diberi uang tunjangan delapan rubel.

Pemikir Rusia Plekhanov mengenali wajah asli Lenin yang brutal dan kejam, saat ia hendak meninggal secara lisan meninggalkan  “Testamen Politik”, diantaranya disebutkan “Lenin demi mencapai target apapun akan dia lakukan, bahkan jika diperlukan ia bisa beraliansi dengan iblis.”

“Lenin demi menggiring setengah orang Rusia ke masa depan sosialisme yang bahagia, ia berani membunuh habis separo orang Rusia yang lain.”

baca  Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Pertama

baca Komunisme Bukan Jalan keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Kedua

(lin/Whs/asr)

Bersambung

Kurdi Telah Membuat Kehormatan Bagi Kurdistan

0

Oleh: David Kilgour

Dengan populasi 28-35 juta yang tersebar, suku Kurdi asli adalah salah satu komunitas budaya etno terbesar di Timur Tengah. Sebagai pemukim yang tinggal berdekatan dengan wilayah Armenia, Iran, Irak, Suriah dan Turki, mereka telah lama berusaha menciptakan sebuah tanah air nasional yang merdeka.

Di tempat lain, dunia mengubah dirinya sendiri selama lebih dari satu abad dari sekitar 53 negara merdeka pada tahun 1900 menjadi sekitar 193 hari ini. Di Timur Tengah saja, orang Arab saat ini memiliki 22 negara bagian; Orang Turki, Iran dan Yahudi masing-masing memilikinya.

Kurdi telah bercita-cita untuk menciptakan “Kurdistan” sejak awal 1900-an. Dengan kekalahan Kekaisaran Ottoman di Perang Dunia I, sekutu Barat memberikan sebuah negara Kurdi dalam Perjanjian Sevres tahun 1920.

Sayangnya, ketika batas-batas Turki modern didirikan tiga tahun kemudian, negara Kurdi yang dijanjikan telah lenyap. Semua upaya semenjak menemukannya telah hancur.

Pola penindasan di Turki dan Irak menggambarkan rintangan yang terus berlanjut pada kemerdekaan Kurdi di kelima negara dan menyebabkan pepatah lama, “Kurdi tidak memiliki teman kecuali pegunungan.”

Mereka terdiri dari 15-20 persen penduduk Turki, namun untuk beberapa generasi nama dan kostum Kurdi dilarang, penggunaan bahasa mereka dibatasi, dan mereka secara pelecehan disebut dengan istilah “Orang Turki Pegunungan.”

Pada tahun 1978, Abdullah Acalan meluncurkan PKK yang mencari sebuah negara merdeka di Turki; Kekerasan yang dimulai enam tahun kemudian menewaskan lebih dari 40.000 orang dan ratusan ribu orang pengungsi.

Pada 1990-an, PKK mengurangi permintaannya akan otonomi budaya dan politik yang lebih besar dan gencatan senjata terjadi pada tahun 2012 sampai 2015. Ratusan orang telah meninggal akibat serangan militer Turki di kamp-kamp PKK di Irak utara.

Presiden Turki Recep Erdogan, yang mencari Suriah yang didominasi Sunni, menyerang Partai Persatuan Demokratik Kurdi Suriah (PYD). Dengan mengganggu logistik antara PKK di Irak dan PYD di Suriah utara, dia melemahkan kekuatan darat yang paling efektif melawan ISIS.

Dibantu oleh serangan udara koalisi pimpinan A.S., tentara peshmerga Kurdi tetap merebut kembali hampir semua wilayah Kurdi dan tidak hanya melindungi infrastruktur Irak tapi juga penduduk mereka sendiri dan 1,6 juta pengungsi mencari tempat kudus bersama mereka.

Baru-baru ini, Erdogan mengancam intervensi militer, dan menegaskan bahwa menghalangi kemerdekaan Kurdi adalah “masalah kelangsungan hidup” bagi Turki.

Di Irak, Kurdi mengalami perlakuan terburuk selama berpuluh-puluh tahun pemerintahan Baath, ketika Saddam Hussein secara etnis membersihkan puluhan ribu dari mereka di tahun 1970-an. Pada hari-hari penutupan Perang Iran-Irak, rezimnya menggunakan gas racun untuk membunuh setidaknya 3.200 warga sipil Kurdi, dengan cepat mengeksekusi pria dan anak laki-laki, dan mengirim seluruh desa ke kamp konsentrasi.

Presiden George H.W. Zona larangan terbang Bush pada tahun 1991 memberi orang-orang Kurdi Irak beberapa perlindungan terhadap Saddam dan sebuah langkah otonomi. Mereka menggunakan pembukaan untuk mengembangkan institusi pemerintahan mandiri yang menonjol sebagai suaka di wilayah tersebut sekarang ini.

Sebagian besar orang Kurdi adalah Muslim Sunni, meskipun ada juga orang Kristen dan Yahudi di antara mereka. Mereka memiliki hubungan historis yang mendalam dengan tanah mereka; budaya yang membedakan mereka dari tetangga. Mereka adalah demokrasi yang aktif dan berfungsi yang dalam skala luas bebas dari korupsi.

Keberhasilan tentara peshmerga mereka dalam menghadapi ISIS di Irak dan Suriah, termasuk usaha heroik untuk melindungi Yazidis yang menghadapi genosida dari ISIS, telah memperbesar tekad Kurdi dan rasa hormat internasional terhadap mereka. Mereka tetap menjadi sekutu penting koalisi pimpinan AS melawan ISIS; banyak yang kehilangan nyawa mereka yang ingin mengakhiri mimpi buruk ISIS.

Pada tanggal 1 Juli, presiden Kurdi Masoud Barzani mengumumkan niatnya untuk mengadakan referendum kemerdekaan karena Irak telah “membagi secara efektif.”

Referendum diadakan pada 25 September dengan jumlah pemilih sekitar 78 persen di antara lima juta pemilih yang berhak dan sekitar 93 persen suara mendukung kemerdekaan. Pemerintah Daerah Kurdistan mencirikannya sebagai pengikat, meski kemudian mengatakan hasilnya hanya akan memicu dimulainya pembangunan negara dan negosiasi dengan Irak.

Orang-orang Kurdi memiliki lebih dari sekadar mendapatkan hak mereka untuk kemerdekaan dan kerajaan-kerajaan Eropa, yang mengambil batas-batas Timur Tengah yang sebagian besar sesuai dengan kepentingan mereka sendiri, sekarang telah hilang dengan baik. Sudah lama terlambat bagi Amerika Serikat, Kanada, dan pemerintah demokratis lainnya untuk berdiri bersama orang Kurdi dan bukannya meninggalkan mereka lagi. Sekutu Amerika di kawasan, Eropa, dan Asia menonton dengan seksama.

Kurdistan, bahkan, akan membantu semua anggota koalisi pimpinan A.S. melawan ISIS untuk mundur melawan Rusia dan mungkin bahkan menjadi penengah regional yang efektif terhadap sabit Syiah yang diusulkan Iran dari Sanaa ke Beirut.

David Kilgour, seorang pengacara, bertugas di House of Commons Kanada selama hampir 27 tahun. Di Kabinet Jean Chretien, dia adalah sekretaris negara (Afrika dan Amerika Latin) dan sekretaris negara (Asia-Pasifik). Dia adalah penulis beberapa buku dan rekan penulis David Matas dari “Bloody Harvest: The Killing of Falun Gong for Their Organs.”

Kekuatan Super Kecoa Terdapat Pada Sistem Pencernaan

0

EpochTimesId – Dimana ada sampah makanan yang jorok di sana ada kecoa. Ya, serangga satu ini memang bertahan hidup berkat tidanya rasa jijik pada sampah yang jorok.

Ternyata kecoa dapat makan apa saja, karena kemampuan super yang terdapat pada sistem pencernaannya. Kecoa bisa makan rambut, kayu, kertas, minyak, serangga mati, kain, dan bahkan ketombe.

Gaya makan kecoa ini terbantu oleh organ tubuh bernama empedal, mirip dengan kepunyaan burung. Organ ini membantunya mencerna segala jenis makanan karena giginya berada di dalam tubuhnya, seperti dikutip Erabaru.net dari visiontimes.com.

Sebelum makanan masuk ke dalam empedal, kecoa dapat menyimpan makanan tersebut dalam kantong lain dalam tubuhnya yang juga mirip seperti burung. Meskipun kecoa memiliki kekuatan super dari lambungnya, kecoa juga mengandung bakteri dan kotoran di dalam tubuhnya.

Bakteri berbentuk minyak itu sebenarnya untuk menangkal dampaknya bagi tubuh kecoa. Bahkan ini membantu kecoa mempertahankan air. Minyak ini jugalah yang membuat penampilan hama ibukota ini terlihat mengkilap.

Jadi bakteri yang disebarkan oleh kecoa tampaknya tidak berdampak pada kecoa.

Ada banyak spesies kecoa, namun hanya sedikit yang cukup menonjol di sekitar manusia untuk dianggap sebagai hama. Karakteristik tersebut di atas terutama berlaku untuk kecoa Jerman. Kecoa Amerika dan kecoa Asia tidak begitu berbeda, tetapi kecoak Asia dikenal karena melebarkan sayap dan terbang, sama seperti ngengat.

Kecoa memang makhluk yang banyak dibenci, namun orang jepang berusaha menghilangkan kebencian tersebut. Sebuah kebun binatang di Jepang menyelenggarakan acara Festival Kecoa, yang bertujuan mendidik orang supaya mencintai kecoa.

Festival Kecoa menunjukkan kepada orang-orang berbagai jenis kecoa dari seluruh dunia, bukan hanya jenis kecoa lokal. Kecoa yang berbeda ini sungguh luar biasa unik, dan tidak harus hidup di tempat yang mudah dijangkau manusia.

Jika Anda ingin menjadi ahli kecoa yang hebat dan melihat keseluruhan pameran yang didedikasikan untuk kecoa, pergilah ke Kebun Binatang Tokuyama dan tanyakan kepada staf di sana kapan Festival Kecoa berikutnya akan diadakan.

Kecoa pertama kali muncul 320 juta tahun yang lalu. Spesies kecoa terdahulu sedikit berbeda dengan spesies kecoa sekarang ini, cara melahirkan bayi kecoa pun berbeda.

Kecoa sekarang memiliki kantung telur yang dibawa-bawa. Nenek moyang kecoa tidak memiliki kantung telur tersebut.

Sebelumnya nenek moyang kecoa diyakini menjadi nenek moyang belalang. Belalang adalah makhluk yang dipuji karena kemampuan berburunya, bahkan menjadi inspirasi gaya bela diri Tiongkok.

Selama bertahun-tahun penelitian ilmiah meneliti hubungan antara rayap dan kecoa, di mana sekarang keduanya diyakini jenis serangga yang serupa. Ada banyak rahasia kecoa lainnya yang terbukti sangat sulit dipercaya. (vivi/yant/waa)

Presiden Filipina Duterte Deklarasikan Kota Marawi Bebas dari Teroris

0

Epochtimes.id– Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan Kota Marawi dibebaskan dari teroris pro-ISIS pada Selasa. Militan maute telah menguasai selama 148 hari kota tersebut.

Seorang juru bicara militer mengatakan 20-30 pemberontak masih terus berjuang dan menahan sekitar 20 sandera.

Duterte mengunjungi Marawi, sehari setelah dua pemimpin milisi pemberontak tewas.

“Hadirin sekalian, dengan ini saya menyatakan Kota Marawi dibebaskan dari pengaruh teroris yang menandai dimulainya rehabilitasi kota,” kata Duterte dalam sebuah pernyataan kepada tentara di kota tersebut.

Seorang imam berdoa di depan tas mayat yang berisi sisa-sisa korban pengepungan Marawi sebelum pemakaman massal di sebuah pemakaman di Iligan City, di Pulau selatan Mindanao pada 24 Juli 2017, (TED ALJIBE / AFP / Getty Images)

Isnilon Hapilon, emir ISIS di Asia Tenggara, dan Omarkhayam Maute, satu dari dua “Khalifah” yang memimpin aliansi teroris Dawla Islamiya, tewas dalam operasi yang ditargetkan pada 16 Oktober lalu.

Pihak berwenang mengatakan mayat mereka telah ditemukan dan diidentifikasi.

Pendudukan kota Marawi selama 148 hari oleh teroris ISIS menandai krisis keamanan terbesar di negeri itu selama bertahun-tahun.

Pengamat mengatakan bahwa pemerintah telah lama meremehkan sejauh mana ekstremisme telah mengakar di daerah Muslim yang miskin dan terbelakang di tengah penduduk Filipina dengan mayoritas Katolik.

Petugas membongkar kantong jenazah yang berisi korban pengepungan Marawi saat pemakaman massal di sebuah pemakaman umum di Marawi, di pulau selatan Mindanao pada tanggal 24 Juli 2017, saat pertempuran antara tentara pemerintah dan militan memasuki bulan kedua. (TED ALJIBE / AFP / Getty Images)

Selama wawancara sebelumnya yang disiarkan di televisi Filipina, PTV4 pada 13 Oktober, Duterte mengatakan, “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengakhiri perang ini dengan damai. Kami tidak pernah berniat untuk menghancurkan tempat suci umat Islam.”

“Sangat mudah untuk menghancurkan masjid-masjid, hanya menjatuhkan seratus bom dan hal itu dilakukan (Tapi) Anda tahu, kita harus sangat berhati-hati dengan kepekaan masyarakat,” Duterte menambahkan.

Asap mengepul dari rumah-rumah setelah pemboman udara oleh pesawat Angkatan Udara Filipina mengenai lokasi teroris di Marawi di pulau selatan Mindanao pada 17 September 2017. (FERDINANDH CABRERA / AFP / Getty Images)

Juru bicara militer Restituto Padilla mengatakan bahwa meskipun pertempuran tersebut tidak sepenuhnya berakhir, para teroris yang tersisa adalah “orang-orang yang tidak berprestasi” yang tidak lagi menjadi ancaman.

“Tidak mungkin mereka bisa keluar lagi, tidak ada jalan bagi siapa pun untuk masuk,” kata Padilla kepada saluran berita ANC.

Sumber : Reuters/The Epochtimes

Serbuan Amerika Serikat ke Kamp Pelatihan ISIS di Yaman Menewaskan Puluhan Militan

0

Epochtimes.id– Militer Amerika Serikat mengatakan pihaknya mengerahkan serangan pertamanya ke kamp ISIS di Yaman, Senin lalu. Serangkaian serangan udara pada malam hari itu menargetkan dua desa dan menewaskan puluhan militan.

Drone milik Amerika Serikat menembakkan 12 rudal terhadap dua kamp pelatihan di Yakla dan al-Abl di Provinsi al-Bayda bagian selatan Yaman.

Informasi ini dibeberkan oleh penduduk setempat yang tinggal tak jauh dari lokasi, namun menolak disebutkan namanya karena masalah keamanan.

Penduduk setempat membeberkan tak diketahui secara pasti jumlah korban yang disebabkan oleh serangan tersebut. Ini dikarenakan penduduk setempat tak berani mendekati lokasi tersebut saat pesawat Amerika Serikat berjam-jam terbang di atas area tersebut.

Tentara Yaman 29 Agustus 2016 (Saleh Al-Obeidi/AFP/Getty Images)

Pentagon mengatakan pasukan A.S. telah menewaskan puluhan teroris ISIS dalam sebuah serangan di dua kamp pelatihan yang digunakan untuk latihan senapan mesin dan granat berpeluncur roket.

Warga memperdebatkan kejadian ini, dengan mengatakan pejuang yang ditargetkan benar-benar berasal dari afiliasi al Qaeda yang ditempatkan di daerah tersebut untuk memerangi milisi Syiah Houthi. Kelompok ini beraliansi dengan Iran sebagai bagian dari perang sipil Yaman dimulai pada 2015.

Situasi konflik yang kompleks di Yaman yakni perang sipil dengan militer pemerintah Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi menjadikan kelompok garis keras Muslim Sunni seperti al Qaeda dan ISIS memanfaatkan situasi.

Pemberontak Yaman Syiah Houthi meneriakkan slogan-slogan selama sebuah pertemuan untuk memobilisasi lebih banyak pejuang ke medan perang untuk melawan pasukan pro-pemerintah, pada 18 Juni 2017, di ibukota Sanaa. (Mohammed Huwais / AFP / Getty Images)

Amerika Serikat memberikan dukungan senjata dan logistik kepada koalisi militer pimpinan Arab Saudi. Sebelumnya militer Arab Saudi telah meluncurkan serangan udara kepada milisi Houthi untuk mencoba mengembalikan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Al Qaeda di Yaman, salah satu jaringan yang berbahaya setelah merencanakan untuk menembak jatuh pesawat terbang Amerika Serikat dan mengaku bertanggung jawab atas serangan tahun 2015 di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris.

ISIS pernah menggelar pemboman di Yaman saat berkecamuk perang sipil pada Maret 2015. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan target mesjid-mesjid Syiah yang menewaskan masyarakat sipil. (asr)

Sumber : Reuters/The Epochtimes

Brexit Reversal Berdampak Positif untuk Ekonomi Inggris

0

EpochTimesId – Inggris mendapat analisa laporan keuangan kontroversial, awal pekan ini dari sebuah organisasi yang mewakili 35 negara terkaya di dunia. Analisa tersebut memuat kondisi lapangan kerja, kekhawatiran tentang produktivitas, dan analisis dampak devaluasi mata uang, yang penyebabnya bermuara pada dua kata, ‘Brexit’ dan ‘ketidakpastian’.

Laporan dua tahunan itu adalah sebuah catatan yang menyarankan agar pemerintah Inggris membalikkan Brexit, mengurungkan niat untuk keluar dari Uni Eropa.

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (The Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) mengumumkan temuan survei tahunan ekonomi Inggris pada hari Selasa (17/10/2017) waktu Eropa mengatakan Inggris merana akibat rencana keluar dari Uni Eropa atau Brexit.

“Inggris menghadapi masa-masa sulit, dengan Brexit menciptakan ketidakpastian ekonomi yang serius. Ketidakpastian yang dapat menghambat pertumbuhan selama bertahun-tahun yang akan datang,” ujar Sekretaris Jenderal OECD, Ángel Gurría dalam keterangan tertulis.

Angel Gurria pun menyarankan agar Inggris berusaha mempertahankan hubungan ekonomi dengan Uni Eropa. Kebijakan itu akan benar-benar penting, untuk perdagangan barang dan jasa serta untuk transisi perekonomian.

Utusan Inggris yang menerima laporan keuangan tersebut adalah Menteri Keuangan, Philip Hammond. Hammond yang menghadiri publikasi laporan tersebut di London, mengatakan bahwa laporan tersebut menyoroti perlunya kesepakatan transisi post-Brexit dengan Uni Eropa (UE). Sebab referendum kedua agar Inggris batal meninggalkan Uni Eropa tidak mungkin dilakukan.

“Ada potensi besar untuk mengeksploitasi kekuatan ekonomi Inggris yang mendasarinya, dan meningkatkan produktivitas adalah cara untuk mengubah kekuatan tersebut. Sehingga segera menjadi pertumbuhan upah dan standar kehidupan nyata,” kata Hammond setelah acara tersebut, seperti dikutip dari Financial Times.

Laporan OECD mencatat bahwa pasar tenaga kerja Inggris cukup baik, meskipun terjadi perlambatan. Tingkat pengangguran lebih rendah dan tingkat lapangan kerja meningkat sejak finansial crash.

“Upah riil, bagaimanapun, sedang dalam tren menurun. Produktivitas Inggris juga tertinggal dari negara-negara lain di Eropa,” kata Gurria.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa keluarnya Inggris dari pasar tunggal Uni Eropa dan komunitas bea cukai menimbulkan kekacauan. Ini diprediksi akan menimbulkan kerugian pada tahun 2019 serta mengurangi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

“Jika Brexit dibalik keputusan politik (perubahan mayoritas, referendum baru, atau langkah lain), dampak positif pada pertumbuhan akan signifikan,” tulis Gurria.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa proses perundingan UE-Inggris akan memicu reaksi buruk dari pasar keuangan. hal ini mendorong nilai tukar ke posisi terendah dan mengarah pada penurunan peringkat sovereign.

Menanggapi desakan agar membatalkan niat meninggalkan Uni Eropa tersebut, Departemen Keuangan Inggris berulangkali menegaskan, “Kami meninggalkan Uni Eropa dan tidak akan ada referendum kedua.”

“Dengan singkatnya periode transisi, menghindari perdebatan tentang Brexit dan reversal, maka kita dapat memberikan kepastian yang lebih besar untuk bisnis di Inggris dan di seluruh Uni Eropa,” tegas Hammond. (waa)

Di Sekolah Menengah Tiongkok Siswa Harus Setor Wajah untuk Makan Siang

0

Teknologi pengenal wajah memungkinkan rezim Tiongkok untuk memantau semua warganya

Di Tiongkok, sebuah sekolah menengah telah membentuk sistem pengenalan wajah yang komprehensif di kafetaria yang mengharuskan siswa untuk dipindai wajahnya agar dapat dilayani makanannya.

Sistem ini, yang oleh media negara Tiongkok disebut sebagai kesuksesan yang inovatif, memberi contoh bagaimana rezim Tiongkok memperkenalkan teknologi pengenalan wajah ke seluruh masyarakat, dengan tujuan suatu hari memungkinkan dapat memantau semua warga Tiongkok.

Penggunaan teknologi di Hangzhou No. 11 High School di Provinsi Zhejiang pesisir tersebut dikatakan oleh para pejabat untuk menanggapi masalah yang lebih sederhana. Mereka mengatakan bahwa hal itu dimotivasi oleh masalah yang tampaknya berkembang dari murid-murid yang lupa membawa kupon makan siang mereka, menurut sejumlah laporan media.

Disediakan oleh perusahaan komersial Tiongkok, sistem Smart Dining Hall 3.0 melengkapi semua loket makan siang di kafetaria dengan kamera. Siswa yang antri untuk mendapatkan makanan wajah mereka harus dipindai untuk dicocokkan dengan database yang ada, sebuah proses yang “hanya butuh satu detik” untuk diselesaikan.

Sistem menyimpan nomor ID semua siswa beserta foto potret mereka, yang diambil saat mereka pertama kali mendaftar di sekolah. Menurut sekolah, siswa disarankan untuk mengambil “banyak gambar” foto potret untuk memastikan bahwa ekspresi wajah dan sudut yang berbeda dapat ditangkap oleh sistem tersebut.

Sistem itu tidak hanya mencatat wajah para siswa, tapi juga saldo rekening dan sejarah makanan yang dipesan. Sekolah bahkan bisa mengirimkan laporan asupan makan dan gizi kepada orang tua setiap minggu, sebuah upgrade dari sistem 2.0 versi sebelumnya, yang mengirimkan laporan sekali per bulan.

Sekolah tersebut mengklaim bahwa penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk membeli makanan di kantin lebih efisien daripada penggunaan kartu kupon makan siang, karena siswa yang lupa membawa kartu makan siang mereka masih dapat mendapatkkan makan siang. Sebelumnya ada “hingga 50 siswa” per hari lupa membawa kartu makan siang, kata Zhang Guan-chao, wakil sekolah tersebut.

Zhang juga mengatakan bahwa karena “keberhasilan” sistem tersebut, sekolah mempertimbangkan untuk memperkenalkan sistem pengenalan wajah serupa untuk membantu mencatat kehadiran di kelas. “Teknologi ini bahkan dapat digunakan untuk memantau siswa mana yang berbicara lebih banyak selama pelajaran, yang belajar dan bekerja lebih keras di perpustakaan, lapangan olah raga, dan laboratorium sains,” kata Zhang.

Tidak ada persetujuan

Teknologi pengenalan wajah sedang diperkenalkan dengan cepat di berbagai sektor di Tiongkok, namun keputusan untuk menerapkan sistem ini pada kehidupan sehari-hari masyarakat jarang dilakukan jikapun pernah telah disimpulkan oleh masyarakat bahwa system tersebut memantau. Dalam kasus Sekolah Menengah Hangzhou No. 11, tidak ada laporan media pemerintah Tiongkok yang menyebutkan apakah ada orang tua atau murid yang telah menyetujui sistem yang dipasang di sekolah tersebut.

Pekan lalu, South China Morning Post melaporkan bahwa rezim Tiongkok pada tahun 2015 mulai membangun sebuah sistem pengawasan raksasa yang akan menghubungkan kamera keamanan di seluruh Tiongkok ke database yang berisi profil ID wajah semua warga negara Tiongkok.

Tidak diketahui kapan sistem akan selesai, menurut laporan tersebut, karena batas teknis teknologi pengenalan wajah saat ini dan basis populasi yang besar berarti bahwa sistem akan memerlukan banyak waktu untuk membangun dan mengoptimalkannya.

Laporan tersebut, bagaimanapun, menambah kekhawatiran bahwa Tiongkok mengambil langkah berikutnya, seperti di Sekolah Menengah Hangzhou No. 11, untuk menempatkan semua warga Tiongkok ke dalam satu database raksasa yang dapat dipantau, sebuah tujuan dimana rezim Tiongkok tidak pernah merahasiakan. (ran)

Ganasnya Badai Ophelia Angin Terjang Jebol Tembok Rumah di Skotlandia (Video)

0

EpochTimesId – Tembok bagian depan sebuah gedung di Glasgow, Skotlandia, roboh diterjang angin kencang akibat Badai Ophelia yang melanda negara tersebut. Beruntung, bangunan di Glasgow selatan itu sudah tidak berpenghuni, sehingga kejadian tersebut tidak menimbulkan korban.

https://youtu.be/E0mN6PYeycI

Seorang juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran dan SAR Skotlandia mengatakan kepada Daily Record, bahwa seorang warga melapor tentang puing-puing bangunan yang berjatuhan dari bangunan yang tidak berpenghuni. Mereka lalu mengerahkan petugas menuju lokasi tersebut.

“Sebanyak tujuh personil segera dimobilisasi ke tempat kejadian. Petugas menemukan bagian depan Bangunan telah runtuh. Tidak ada korban jiwa dan petugas meninggalkan lokasi kejadian, setelah memastikan daerah itu aman,” ujar Juru Bicara.

Sementara itu, Irlandia juga terkena dampak Badai Ophelia. Sedikitnya tiga orang dikabarkan terbunuh dalam insiden terpisah.

Sekitar 120.000 rumah kehilangan aliran listrik, sementara 170 penerbangan dibatalkan dari Bandara Dublin.

Sekolah, rumah sakit, dan layanan transportasi umum ditutup. Angkatan bersenjata dikerahkan untuk membuat tanggul-tanggul penahan banjir dan gelombang laut pasang. (waa)

Gedung Putih Nilai Perintah Hakim Hawai Cacat Dan Bahaya

0

EpochTimesId – Pengamanan ekstra untuk seorang hakim distrik di Hawaii yang mendapat ancaman teror telah mengurangi kemampuan Presiden Donald Trump untuk menjaga keamanan negara. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Gedung Putih, Selasa (17/10/2017) waktu setempat.

Hakim yang dimaksud adalah Derrick Watson, yang membatalkan pemberlakuan larangan masuk dan perjalanan ke Amerika bagi warga sejumlah negara.

“Perintah pengadilan distrik yang berbahaya hari ini mengurangi kemampuan Presiden untuk menjaga agar rakyat Amerika tetap aman dan mengakibatkan standar keamanan minimum untuk masuk ke Amerika Serikat,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan tertulis.

Instruksi presiden yang dikeluarkan pada 24 September 2017 membatasi warga dari delapan negara yang bepergian ke Amerika Serikat. Instruksi tersebut akan diberlakukan mulai pada 18 Oktober 2017.

Hampir semua warga Iran, Chad, Libya, Korea Utara, Suriah, Somalia, dan Yaman dilarang memasuki Amerika Serikat mulai 18 Oktober 2017. Beberapa warga Venezuela akan dibatasi, dan warga Irak tidak akan dikenai pembatasan, namun akan mendapat pengawasan dan persyaratan yang lebih ketat.

Aturan baru tidak berlaku untuk penduduk tetap AS, dan visa yang telah dikeluarkan untuk warga negara dari negara-negara tersebut tidak akan dicabut. Akan tetapi, ketika visa non-imigran kadaluarsa, mereka akan tunduk pada aturan baru.

Gedung Putih mengatakan bahwa keputusan untuk membatasi perjalanan ke negara-negara datang setelah mendapat tinjauan ekstensif oleh Sekretaris Keamanan Dalam Negeri dan anggota kabinet lainnya.

“Pembatasan ini sangat penting untuk memastikan bahwa negara-negara asing mematuhi standar keamanan minimum yang diperlukan untuk integritas sistem imigrasi dan keamanan Bangsa kita,” pernyataan Gedung Putih tersebut.

Gedung Putih mengatakan Departemen Kehakiman akan membela larangan masuk ke Amerika Serikat bagi sejumlah negara.

Awal bulan ini, Mahkamah Agung memutuskan untuk tidak mengambil tindakan atas kebijakan yang menolak dari negara bagian Hawaii terhadap larangan masuk versi sebelumnya. Larangan sebelumnya itu akan berakhir pada 24 Oktober 2017 mendatang.

Mahkamah Agung juga menolak kasus lain yang berasal dari Maryland. Departemen Kehakiman telah meminta agar kasus tersebut dihentikan, karena larangan masuk telah diganti dengan yang baru.

Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (Department of Homeland Security/DHS) telah meninjau hampir 200 negara antara bulan Maret dan Juli 2017. Analisa dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan untuk memberikan lebih banyak informasi terkait pengajuan visa. Analisa untuk menjamin bahwa pemohon visa bukan merupakan ancaman keamanan atau keselamatan publik.

Salah satu kriteria adalah integritas dokumen. Misalnya, apakah sebuah negara menerbitkan paspor dengan chip yang disematkan atau tidak, atau apakah negara tersebut dapat memberikan bukti bahwa pemohon visa kunjungan adalah pasti warga negara mereka.

Kriteria lainnya termasuk apakah negara ini adalah tempat perlindungan teroris, atau yang berpotensi melakukan hal tersebut; Apakah pemohon adalah peserta dalam Program Bebas Visa; dan apakah suatu negara sangat sering warganya dideportasi dari Amerika.

DHS pada awalnya mengidentifikasi 16 negara sebagai ‘tidak memadai. Sementara 31 negara lainnya ‘berisiko’ menjadi ‘tidak memadai’ berdasarkan kriteria tersebut. Departemen Luar Negeri kemudian menghabiskan waktu 50 hari untuk terlibat dengan negara-negara tersebut untuk membantu negara itu guna memenuhi kriteria yang diharapkan, guna menghindari larangan masuk ke Amerika.

“Bantuan Departemen Luar Negeri tersebut menghasilkan perbaikan yang signifikan di banyak negara. Sebanyak dua puluh sembilan negara, menggunakan standar dokumen perjalanan DHS untuk memerangi kecurangan. Sebelas negara sepakat untuk berbagi informasi tentang teroris yang diketahui atau dicurigai,” tutup rilis tersebut. (waa)

Presiden Trump: Sosialisme dan Komunisme Menuju kehancuran

0

Presiden Donald Trump menyebut “sosialisme dan komunisme” dalam sebuah pidato di hadapan Majelis Umum PBB, dengan mengatakan bahwa mereka adalah ideologi yang gagal dan membawa kerusakan pada dunia.

“Dari Uni Soviet ke Kuba, ke Venezuela, dimanapun sosialisme atau komunisme telah diadopsi, hal itu telah menimbulkan kesedihan dan kehancuran serta kegagalan,” kata Trump dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke 72 pada 19 September.

“Mereka yang mengkhotbahkan prinsip-prinsip ideologi yang tercela ini hanya berkontribusi pada penderitaan orang-orang yang hidup di bawah sistem kejam ini,” katanya.

Trump secara khusus memanggil Korea Utara, Kuba, dan Venezuela sebagai contoh kediktatoran dimana ideologi komunis dan sosialis masih berlaku.

“Tidak ada yang menunjukkan penghinaan terhadap negara lain dan demi kesejahteraan rakyat mereka sendiri daripada rezim jahat ini di Korea Utara. Ini bertanggung jawab atas kematian kelaparan jutaan orang Korea Utara, dan untuk pemenjaraan, penyiksaan, pembunuhan, dan penindasan yang tak terhitung jumlahnya,” katanya.

Menurut Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat, lebih dari satu juta orang Korea Utara telah meninggal karena kelaparan dan penyakit dalam 10 tahun terakhir.

Menurut Departemen Luar Negeri, rezim tersebut melakukan pembunuhan di luar hukum, penghilangan orang, penahanan sewenang-wenang, penangkapan tahanan politik, dan penyiksaan.

“Pemerintah mengenakan warga negara kontrol yang ketat atas banyak aspek kehidupan mereka, termasuk penolakan kebebasan berbicara, pers, perakitan, asosiasi, agama, gerakan, dan hak pekerja,” kata laporan tersebut.

Venezuela

Presiden Trump mengatakan dalam pidatonya bahwa “Kediktatoran sosialis Nicolás Maduro telah menimbulkan rasa sakit dan penderitaan yang mengerikan pada orang-orang baik di negara tersebut.”

Nicolás Maduro, mantan sopir bus, mulai berkuasa pada 2013 menyusul kematian pemimpin sosialis Hugo Chavez.

Di bawah pemerintahan Maduro, Venezuela telah melihat tingkat inflasi setinggi 800 persen, jatuhnya ekonomi, dan kurangnya barang-barang dasar seperti kertas toilet, obat-obatan, dan makanan. Alih-alih menanggapi krisis dengan reformasi, pemerintah Maduro telah melipatgandakan kebijakan sosialisnya, mengendalikan lebih banyak bisnis swasta, dan menggunakan pemilihan yang disengketakan untuk menginstal majelis konstitusional yang mengatur di luar kongres dan memiliki kemampuan untuk mengubah konstitusi.

Jutaan orang Venezuela telah turun ke jalan dalam beberapa bulan terakhir, meminta Maduro untuk mundur.

“Orang-orang Venezuela kelaparan dan negaranya ambruk,” kata Trump. “Rezim korup ini menghancurkan sebuah negara yang makmur dengan menerapkan sebuah ideologi yang gagal yang telah menghasilkan kemiskinan dan kesengsaraan di mana-mana telah teruji.”

“Masalah di Venezuela bukanlah bahwa sosialisme telah diterapkan dengan buruk, tapi sosialisme telah diterapkan dengan benar,” kata Trump.

Pada pertemuan dengan para pemimpin Amerika Latin pada malam hari sebelum pidato PBB, Trump berbicara dengan mereka tentang bagaimana menanggapi krisis tersebut.

Menurut sebuah pernyataan oleh Gedung Putih, para pemimpin membahas bagaimana memulihkan demokrasi di Venezuela dan bagaimana “memperbaiki keamanan di belahan barat, memajukan kemakmuran, dan memastikan kedaulatan melalui demokrasi dan peraturan hukum.”

“Sebagai tetangga dan sahabat yang bertanggung jawab, kita dan semua orang lain memiliki tujuan,” kata Trump dalam sambutannya. “Tujuannya adalah untuk membantu mereka mendapatkan kembali kebebasan mereka, memulihkan negara mereka, dan memulihkan demokrasi mereka.”

Pemerintahan Trump memberlakukan sanksi yang ditujukan untuk menargetkan rezim Maduro, sementara tidak menyebabkan kerugian yang tidak perlu pada orang-orang Venezuela, pada bulan Agustus.

Kuba

Trump juga menyebut kediktatoran Kuba, dengan mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan mencabut sanksi terhadap Kuba sampai reformasi mendasar dibuat.

Sebuah keputusan oleh Presiden Barack Obama pada tahun 2016 untuk meringankan sanksi terhadap Kuba telah banyak dikritik karena tidak berbuat banyak untuk memperbaiki hak asasi manusia Kuba dan mengakhiri penindasan rakyatnya.

“Keuntungan dari investasi dan pariwisata mengalir langsung ke militer. Rezim mengambil uang dan memiliki industri ini,” kata Trump dalam sebuah pidato di Miami pada bulan Juni.

Antara lain, Obama mengakhiri kebijakan langkah kaki basah, kaki kering, yang memberi orang Kuba yang melarikan diri dari negara komunis tersebut dan memberikan status hukum legal otomatis di Amerika.

“Hasil tindakan eksekutif pemerintah terakhir hanya pengekangan dan langkah untuk menghancurkan gerakan demokrasi yang damai. Karena itu, secara efektif segera, saya membatalkan kesepakatan satu pihak terakhir dengan Kuba,” katanya.

Berbicara di PBB, Trump mengatakan bahwa “Amerika berdiri dengan setiap orang yang hidup di bawah rezim brutal.”

“Semua orang layak mendapat pemerintahan yang peduli terhadap keselamatan, kepentingan, dan kesejahteraan mereka, termasuk kemakmuran mereka.” (ran)

Gunakan Istilah Pribumi, Pidato Anies Baswedan Dikritik dan Ini yang Dikhawatirkan

0

Epochtimes.id- Ketua Setara Institute, Hendardi menilai kata Pribumi yang digunakan oleh Anies Baswedan dinilai mengandung unsur rasisme yang dianggap membangkitkan semangat menggelorakan supremasi suku dan ras .

“Pernyataan Anies bukan hanya keluar dari nalar etis seorang pemimpin provinsi melting pot yang plural, tetapi juga membangun segregasi baru atas dasar ras,” kata Hendardi dalam siaran persnya, Selasa (17/10/2017).

Menurut Hendardi, pada mulanya banyak pihak yang beranggapan bahwa politisasi identitas agama, ras, golongan adalah sebatas strategi destruktif pasangan Anies Sandi untuk memenangi kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Artinya politisasi identitas itu hanya untuk menundukkan lawan politik dan menghimpun dukungan politik lebih luas, hingga memenangi Pilkada.

Akan tetapi, lanjut dia, menyimak pidato pertama Anies setelah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, publik menjadi mafhum bahwa visi politik Anies adalah rasisme. Bahkan, politisasi identitas bukan hanya untuk menggapai kursi Gubernur tetapi hendak dijadikan landasan memimpin dan membangun Jakarta.

“Pidato yang penuh paradoks: satu sisi mengutip pernyataan Bung Karno tentang negara semua untuk semua, tapi di sisi lain menggelorakan supremasi etnisitas dengan berkali-kali menegaskan pribumi dan non pribumi sebagai diksi untuk membedakan sang pemenang dengan yang lainnya,” terangnya.

Lebih jauh Hendardi menjelaskan, kebencian atas ras adalah mula dari suatu praktik genosida seperti di Myanmar. Genosida tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi juga dalam bentuk penegasian ras dan etnis lain dalam membangun Jakarta.

Hendardi menambahkan, Anies bisa dianggap melanggar instruksi presiden no. 26/1998 yang pada intinya melarang penggunaan istilah pri dan non pri untuk menyebut warga negara. Anies juga bisa dikualifikasi melanggar semangat etis UU 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan seharusnya di hari pertama kerja melakukan emotional healing atas keterbelahan warga Jakarta akibat politisasi identitas, tetapi justru mempertegas barikade sosial atas dasar ras dan etnis.

“Sosok pemimpin seperti ini tidak kompatibel dengan demokrasi dan Pancasila, karena mengutamakan supremasi golongan dirinya dan mengoyak kemajemukan warga,” jelasnya.

Pidato Anies Baswedan

Berikut petikan pidato Anies Baswedan Senin (16/10/2017).

Jakarta ini satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat, penjajahan di depan mata, selama ratusan tahun. Di tempat lain mungkin penjajahan terasa jauh tapi di Jakarta bagi orang Jakarta yang namanya kolonialisme itu di depan mata. Dirasakan sehari hari. Karena itu bila kita merdeka maka janji janji itu harus terlunaskan bagi warga Jakarta.

Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami.

Kita yang bekerja keras untuk merebut kemerdekaan. Kita yang bekerja keras untuk mengusir kolonialisme. Kita semua harus merasakan manfaat kemerdekaan di ibu kota ini. Dan kita menginginkan Jakarta bisa menjadi layaknya sebuah arena aplikasi Pancasila.

(asr)

Heboh “Pribumi” Saat Baru Dilantik Jadi Gubernur Jakarta, Pidana Jika Bermaksud Menyebarkan Diskriminasi Etnis

0

Epochtimes.id- Hanya beberapa jam setelah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melanjutkan pidato pertamanya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2017). Pidatonya yang menggunakan istilah “Pribumi” mencuri perhatian pengguna media sosial.

Beragam komentar menjadi perdebatan panjang di linimasa serta percakapan medsos. Tentunya istilah ini tak mengejutkan sejak kampanye saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung. Atas pidatonya, Anies menyebut bahwa kata pribumi dalam konteks saat era kolonialisme atau penjajahan.

Meski demikian, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mengecam penyebutan istilah “pribumi” saat pidato politik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, usai pelantikan. Pidato tersebut dinilai bertentangan dengan ketentuan hukum dan menyulut sentimen primordial antar kelompok.

Ketua LBH Jakarta, kata Alghiffari Aqsa dalam siaran persnya menyatakan sudah seharusnya Anies mencabut pernyataan tersebut dan meminta maaf kepada publik. Apalagi, kata Algif, pemilihan penggunaan istilah “pribumi” dalam pidato resmi pejabat negara kontraproduktif dengan upaya mendorong semangat toleransi dan keberagaman.

Sayangnya, lanjut Alghif, banyak pejabat negara, termasuk Anies Baswedan, masih kerap menggunakan istilah tersebut dalam memberikan pidato atau pernyataan publik melalui media massa.

Apalagi, penggunaan istilah “pribumi” di lingkungan pemerintahan telah dicabut sejak diterbitkannya Instruksi Presiden RI Nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi oleh Presiden Habibie untuk mengakhiri polemik rasialisme terhadap kelompok Tionghoa di Indonesia pada masa itu.

Menurut Alghif, penggunaan istilah “pribumi” dalam pidato publik juga melanggar semangat penghapusan diskriminasi rasial dan etnis yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial sebagaimana telah diratifikasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1999.

Pertimbangan UU Nomor 40 Tahun 2008 menyebutkan bahwa umat manusia berkedudukan sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan umat manusia dilahirkan dengan martabat dan hak-hak yang sama tanpa perbedaan apapun, baik ras maupun etnis.

Pernyataan Anies Baswedan kata Alghiffari selaras dengan narasi yang digunakan oleh salah satu kelompok pendukungnya (16/10) yang membentangkan spanduk “Kebangkitan Pribumi Muslim” di depan Balai Kota DKI Jakarta menjelang pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

LBH Jakarta mengingatkan, jika ditujukan untuk menyebar kebencian, menunjukkan ekspresi terkait diskriminasi ras dan etnis melalui gambar, tulisan, atau pernyataan publik melanggar Pasal 4 huruf b ke-1 dan 2 dan Pasal 16 UU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis yang secara tegas mengatur sanksi pidana paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah).

LBH Jakarta meminta Anies Baswedan agar mengingat kembali janji kampanyenya untuk menjadi pemersatu bagi warga DKI Jakarta yang beragam dengan tidak mengeluarkan sikap ataupun pernyataan politik yang berpotensi menyulut kebencian, mengingat politisasi isu identitas agama, ras, dan golongan semakin marak terjadi sejak ajang Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Lebih jauh LBH Jakarta menegaskan mempertahankan penggunaan istilah “pribumi” dalam lingkungan pemerintahan sama dengan mempromosikan terjadinya segregasi sosial antara suatu kelompok dengan kelompok yang lain dalam kehidupan bermasyarakat, padahal Pasal 27 dan 28D UUD 1945 telah menjamin bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum.

Perlu diketahui, semangat mengakhiri sentimen primordial juga diteruskan pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menerbitkan Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pencabutan Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera 28 Juni 1967 yang mewajibkan seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintahan menghentikan penggunaan istilah orang atau komunitas “Tjina/China/Cina” dan diubah menjadi “Tionghoa/Tiongkok”.

“Kami berharap pidato Anies kemarin menjadi momentum bagi kita semua, terutama pejabat publik, termasuk Presiden dan Menterinya, untuk berhenti menggunakan istilah pribumi dan non pribumi sebagaimana telah diinstruksikan pada awal reformasi,” jelas Alghiffari. (asr)