Home Blog Page 2053

Trump Serang Suriah Ciptakan Model Baru Ketertiban Dunia

Li Tianxiao

Tanggal 13 April lalu, Amerika-Inggris-Prancis bersekutu untuk secara tepat menyerang tiga fasilitas senjata kimia milik Suriah. Tindakan Trump ini ibarat sebutir batu mengenai beberapa sasaran, menampilkan tanggung jawab AS terhadap dunia setelah menjadi besar kembali, juga menciptakan definisi baru ketertiban dunia pasca perang, bisa dikatakan sangat bermakna.

Ini adalah untuk kali kedua Trump melakukan serangan militer terhadap rezim Suriah yang telah melanggar pernjanjian internasional tentang larangan penggunaan senjata kimia membunuh warga sipil. Sebelumnya dilakukan pada April 2017 tahun lalu.

Umumnya masyarakat dunia akan berpendapat, jika tindakan internasional hanya terjadi sekali, mungkin bisa disebut hanya kebetulan saja, tapi jika terjadi dua kali dan terlihat akan menjadi tren, maka ini membentuk suatu model. Lewat dua kali aksi serangan internasional kali ini, sebenarnya Trump telah membentuk “model serangan berkeadilan”.

1. Trump Bentuk Prinsip Moral dan Keadilan Internasional Yang Lebih Tinggi

“Model serangan berkeadilan” ala Trump ini telah membentuk sebuah dasar perilaku: ketika DK PBB sudah tak mampu menghentikan aksi kekerasan yang melanggar hukum internasional, maka bisa ditempuh tindakan berdasarkan prinsip moral yang lebih tinggi.

Dengan kata lain kebaikan dan kejahatan akan dijadikan patokan, kejahatan anti-kemanusiaan yang telah melanggar ambang batas peradaban manusia membunuh rakyat biasa, baik itu di tengah konflik antar negara, atau saat menekan rakyat negaranya sendiri, seperti saat rezim Assad membunuh kaum wanita dan anak-anak dengan menggunakan senjata kimia, pada saat itu PBB atau negara lain atau liga beberapa negara bisa bertindak dengan kekuatan militer untuk menegakkan keadilan.

Prinsip moralitas dunia ini melampaui batas kedaulatan negara, dan lebih tinggi daripada mandat PBB. Terutama ketika Anggota Tetap DK PBB tidak mencapai kesepakatan, sehingga DK PBB tidak bisa membuat resolusi, tidak bisa menghentikan aksi kekerasan tersebut, maka negara yang mampu bisa mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan itu berdasarkan prinsip moralitas internasional.

“Model serangan berkeadilan” ala Trump ini telah mendorong lebih jauh ke depan prinsip “HAM lebih tinggi daripada kedaulatan” yang terbentuk pasca terjadinya Tragedi Pembantaian Rwanda tahun 1994 silam.

“Model serangan berkeadilan” ala Trump ini juga merupakan wujud kebutuhan dan tren baru untuk menjaga ketertiban internasional setelah PD-II. Dan di tahun 2018 tindakan tunggal AS pun berubah menjadi aksi bersama Amerika-Inggris-Prancis yang bersekutu. Kedekatan tiga serangkai dalam melancarkan “model serangan berkeadilan” itu dibuktikan dengan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke AS selama 3 hari (23 – 25/04). (LUDOVIC MARIN/AFP/Getty Images)

Di dalam penerapan prinsip “HAM lebih tinggi daripada kedaulatan” masih terkendala kerangka aturan konstitusi PBB, yang acap kali adalah berupa modus spekulatif, dan bukan prinsip mengambil tindakan yang cepat untuk dapat menghentikan aksi kekerasan secara efektif.

Sedangkan “model serangan berkeadilan” ala Trump ini telah mendobrak dan melampaui aturan pada konstitusi PBB. Dengan kata lain “model serangan berkeadilan” ala Trump ini hanya butuh prinsip moralitas yang sederhana dan bukti yang kuat, maka kekuatan serangan yang akurat bisa berfungsi menghentikan kejahatan kekerasan dan menegakkan keadilan di saat perpecahan di dalam DK PBB membuatnya menjadi lumpuh.

“Model serangan berkeadilan” ala Trump ini juga merupakan wujud kebutuhan dan tren baru untuk menjaga ketertiban internasional setelah PD-II. Ini telah dibuktikan.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, setelah Trump menyerang Suriah karena menggunakan senjata kimia pasca pertemuannya dengan Xi Jinping April 2017 lalu, ia telah menerima banyak telepon dari teman sekutunya, mereka berkata “Terima kasih, akhirnya ada orang yang bertindak (menyelesaikan masalah senjata kimia).” Waktu itu Xi Jinping juga menyatakan persetujuannya. Dan di tahun 2018 tindakan tunggal AS pun berubah menjadi aksi bersama Amerika-Inggris-Prancis yang bersekutu.

  1. “Model Serangan Berkedilan” ala Trump Paksa Korut Denuklirisasi

Model baru Trump ini telah menyelamatkan kelemahan mematikan pada hukum internasional modern yakni: kurangnya kekuatan penegakan hukum. Hukum internasional ini harus diterapkan oleh orang yang tegas, berinisiatif dan tidak suka mengolor waktu, jika tidak maka hanya akan berupa omong kosong belaka, dan hanya berupa sehelai kertas.

Seperti “Konvensi Senjata Kimia” yang mulai berlaku sejak 1997 itu telah mencakup 192 negara di dalamnya. Namun menaati kesepakatan tersebut pada dasarnya hanya mengandalkan kesadaran diri sendiri.

Jadi pada saat pelanggaran kesepakatan terjadi, seperti Suriah yang membuat dan menggunakan senjata kimia, tidak ada mekanisme untuk menegakkan hukum dan memberikan sanksi. Karena negara penegak hukum harus memiliki kekuatan ekonomi maupun militer canggih dan juga harus memiliki tanggung jawab akan kebenaran dan kriteria moral yang tinggi.

Trump berulang kali menegaskan dan memuji “serangan yang akurat” kali ini, karena dengan adanya serangan akurat selain dapat melindungi rakyat biasa secara efektif, juga secara tepat menghancurkan kejahatan itu, sebagai refleksi penggabungan sempurna dari moral, keadilan dan kekuatan militer.

“Model serangan berkeadilan” Trump selain memiliki nilai universal, juga mengandung makna praktis yang umum. Pertemuan Trump dan Kim akan segera tiba (sebelum medio Juni), “Model serangan berkeadilan” ini bisa dikatakan secara langsung menargetkan Korut. Dan mencakup dua hal:

Pertama, ancaman senjata kimia Korut dan penggunaannya juga merupakan alasan AS mengambil tindakan serangan membela keadilan ini. Itu sebabnya model ini betul-betul telah meningkatkan kekuatan penangkalan militer terhadap Korut.

Kantor Berita Arab Suriah menunjukkan ledakan hebat di pinggiran kota Damaskus terjadi ketika pesawat tepur AS. Inggris dan Prancis meluncurkan serangan udara. (AFP/Sana/Handout/STR)

Saat ini Korut telah memiliki hampir 40 jenis senjata kimia yang diproduksinya sendiri dan yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-Nam adalah zat beracun syaraf jenis VX. Disamping itu penyidik PBB berpendapat, antara Korut dengan Suriah telah terjadi transaksi permanen: Korut memasok bahan-bahan untuk memproduksi senjata kimia bagi Suriah, sedangkan Suriah memberikan dukungan dana bagi Korut untuk mengembangkan senjata nuklir dan rudalnya.

Dari 20.000 unit meriam yang dimiliki Korut pada dasarnya dapat diluncurkan proyektil berhulu ledak senjata kimia yang bisa menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar bagi Korea Selatan. Oleh sebab itu tidak mengherankan bila dalam pertemuan Trump dan Kim akan dibahas pula agar Korut melenyapkan senjata kimia.

Kedua, Trump memperlihatkan pada Kim Jong-Un bahwa serangan militer terhadap Korut adalah pilihan yang sangat realistis, jika Kim mempermainkan Trump soal denuklirisasi, maka Suriah adalah contohnya, Trump berani mengatakan berani berbuat. Jadi Kim Jong-Un harus secara serius mempertimbangkan akibatnya bila membatalkan kesepakatannya dengan Trump. Ini sangat membantu untuk memaksa Kim menuju denuklirisasi.

  1. Alasan Trump Tempuh Cara Unik Terhadap Xi Jinping

Menurut berita, Trump akan membuat kebijakan strategis yang berbeda dengan pemerintahan AS sebelumnya untuk mengatasi masalah HAM di Tiongkok termasuk penindasan terhadap kebebasan beragama dan lain sebagainya. Dan sesungguhnya ini adalah penerapan kriteria moralitas internasional yang sangat penting.

Dalam kebijakan terhadap RRT, Trump memiliki cara pendekatan yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh pemimpin negara mana pun: di satu sisi Trump sangat membenci rezim PKT maupun komunisme dan tidak berbelas kasih dalam hal perdagangan AS-RRT yang berlangsung tidak adil, di sisi lain Trump juga selalu memuji kepribadian Xi Jinping setiap kali bertemu. Dilihat dari isi pembicaraan dan sikap lugas Trump, pujian Trump terhadap Xi bukan sekedar basa basi diplomatik semata, melainkan menyembunyikan kata sandi yang penting dan unik.

Di sisi lain, kerjasama Xi dalam hal memberi sanksi terhadap Korut dan masalah perdagangan AS-RRT semakin memperkuat pemahaman dan kepercayaan Trump terhadap Xi. Trump bisa merasakan Xi sedang berupaya melakukan, tapi masih ada ruang untuk dimaksimalkan.

Yang paling krusial adalah, di saat menghujat otoritarian komunis, Trump masih bisa menggunakan cara yang sangat unik untuk memuji pribadi Xi Jinping, seharusnya bisa dilihat berbedanya Xi Jinping dengan penguasa PKT sebelumnya yakni Jiang Zemin, serta peran Xi yang efektif dalam menyelesaikan krisis realita Tiongkok dan menggerakkan reformasi masa depan Tiongkok.

Seperti dalam hal memberi sanksi terhadap Korut, berbeda dengan rezim sebelumnya termasuk juga Jiang Zemin, Xi selalu berada di sisi Trump, dan terus membersihkan kubu Jiang. Pada masalah Suriah, sikap rezim Xi juga berbeda dengan Rusia maupun Iran.

Sebuah pesawat yang bersiap untuk lepas landas sebagai bagian dari operasi serangan udara bersama oleh militer Inggris, Perancis, dan AS di Suriah, terlihat dalam gambar ini yang diperoleh pada 14 April 2018 melalui media sosial. (Militer Perancis / Twitter / via REUTERS)

Tahun ini setelah terjadi konflik perdagangan RRT-AS, pada Forum Boao Xi Jinping menanggapi masalah konflik dagang RRT-AS dengan reformasi beserta serangkaian kebijakan proaktif yang dikemukakan Xi mendapat pengakuan dan pujian dari Trump.

Dengan cara tertentu Xi mungkin juga telah memaparkan rencana reformasi Tiongkok kepada Trump, dan mendapat pengertian Trump. Xi mungkin telah membuat Trump memahami: di balik masalah nuklir Korut dan gesekan hubungan dagang AS-RRT adalah masalah struktural dan sistem pemerintahan, serta masalah penindasan HAM yang serius yang terjadi di RRT, semua ini diakibatkan oleh pewarisan rezim Jiang sebelumnya, Xi pun sedang berupaya menyelesaikannya, dan sedang dilakukan dengan aksi pemberantasan korupsi.

Justru karena Trump telah melihat kemampuan terpendam dan adanya elemen perubahan pada diri Xi untuk melakukan reformasi, maka Trump tidak melepaskan kesempatan untuk bekerjasama dengan Xi, dengan berbagai cara termasuk memberlakukan sanksi dari luar, untuk mendorong Xi melakukan perubahan dari dalam. Tentu pada akhirnya bergantung sepenuhnya bagaimana Xi akan memilih. (SUD/WHS/asr)

Samsung Pindahkan Basis Produksi dari Tiongkok ke Vietnam

0

EpochTimesId – pabrik Samsung Electronics Korea Selatan di Shenzhen akan membongkar seluruh peralatan produksinya, untuk dipindahkan ke Vietnam. Samsung hanya akan menyisakan 6 orang eksekutifnya untuk ‘menjaga kandang’, sedangkan tenaga kerja lainnya akan di-PHK.

Penutupan pabrik Samsung di Tiongkok tersebut menyusul semakin banyaknya perusahaan asal Jepang, Amerika Serikat dan negara lainnya menarik penanaman modalnya dari daratan Tiongkok. Alasan kepindahan adalah kenaikan biaya produksi.

Pada 27 April 2018, karyawan tingkat menengah Samsung Electronics Co., Ltd. di Shenzhen mengatakan kepada wartawan LanjingTMT bahwa mereka akhirnya menandatangani pengakhiran kontrak kerja dengan perusahaan. Sebab, seluruh perusahaan akan dicabut.

Selain keenam orang eksekutif asal Korea yang masih bertahan di kota Shenzhen, seluruh karyawan yang berjumlah sekitar 320 orang akan di-PHK pada akhir bulan April dengan total pesangon yang sudah dibayarkan berjumlah lebih dari 20 juta Renminbi.

Sebelumnya, pada 16 April media daratan Tiongkok mengutip sumber-sumber industri, memberitakan bahwa Samsung Electronics dan LG Electronics terpaksa menutup pabrik TV LCD mereka di Tiongkok. Penutupan dilakukan akibat terpengaruh putusan Amerika Serikat untuk mengenakan tarif impor tambahan 25 persen bagi 1.300 jenis komoditas ekspor asal Tiongkok.

Seorang CEO Samsung menyatakan, “Ini hampir tidak mungkin dihindari karena kami tidak dapat mencapai titik impas modal dengan kenaikan tarif yang 25 persen.”

Dilaporkan bahwa raksasa Korea Selatan yang masuk peringkat ke-15 dalam 500 perusahaan top dunia, beberapa tahun terakhir terus menarik investasi mereka dari Tiongkok.

Khususnya, setelah gelombang anti-Korea yang dipicu oleh peristiwa penempatan THAAD, penarikan diri Samsung makin gencar. Pada tahun-tahun belakangan ini, PHK karyawan mereka di pusat-pusat manufaktur di Tianjin, Suzhou, dan Shenzhen terus terjadi.

Analis percaya bahwa penutupan pabrik Samsung Electronics di Shenzhen memiliki sejumlah faktor, antara lain meningkatnya biaya tenaga kerja di Tiongkok; intensifnya persaingan dagang dengan merek Huawei, Xiaomi dan lainnya; penurunan tajam dalam keuntungan manufaktur dan pangsa pasar yang mengalami kompresi, memaksa perusahaan melakukan penyesuaian bisnis, termasuk mengalihkan pabrik.

Kepada LanjingTMT, pejabat menengah Samsung itu mengatakan, setidaknya dalam 2 tahun terakhir Samsung memperketat pengontrolan jumlah karyawan, diantaranya perusahaan di Tianjin, Suzhou SSL sudah lama tidak merekrut karyawan baru, walau ada yang keluar. Tentu karyawan sudah dapat merasakan situasi yang dihadapi perusahaan.

Sumber asal industri mengungkapkan, dalam tahun-tahun terakhir ini, khususnya 2017 setelah perusahaan mengadakan penyesuaian kebijakan bisnis yang antara lain akan menutup ketujuh cabang Samsung di negeri Tiongkok dan melakukan penggabungan tugas, sehingga ada pemutusan hubungan dengan sejumlah tenaga kerja.

Video Rekomendasi :

Satu demi satu perusahaan raksasa asing kabur dari Tiongkok

Dilaporkan bahwa selain mengambil langkah mundur dari Tiongkok, perusahaan Samsung sejak tahun 2012 sudah mengarahkan konsentrasinya menuju negara Asia Tenggara, Vietnam. Jumlah investasi Samsung di negara itu telah mencapai 17,3 miliar dolar AS, dan menciptakan 140.000 peluang kerja. Sebanyak 51 persen smartphone Samsung diproduksi di Vietnam.

Diperkirakan oleh dunia luar bahwa dengan kepergian Samsung, Tiongkok telah kehilangan 100.000 atau lebih pos kerja yang ikut dibawa serta ke Vietnam. Menurut media Tiongkok, pada tahun 2013 Samsung memiliki total 35.600 orang karyawan di Tiongkok, tetapi pada tahun 2015 jumlahnya hanya tinggal 8.580 orang.

Tidak hanya itu, rantai suplai Samsung di Tiongkok juga mengalami guncangan yang parah. Yang pertama adalah bahwa pemasok lapis pertama seperti Suzhou Puguang, Dongguan Puguang, Dongguan Wuquan dan lainnya yang mempekerjakan puluhan ribu karyawan di Tiongkok berangsur-angsur menutup usaha.

Kedua, entitas yang memasok komponen elektronik, bahan pengemas, plastik, dan material lainnya untuk Samsung juga sangat terpukul. Contohnya adalah perusahaan Yuto Group, karena penarikan investasi Samsung, order yang diberikan Samsung kepada mereka anjlok dari tahun 2013 yang 340 juta menjadi kurang dari satu juta pada tahun 2015. Tahun 2016, dan 2017 masih terus menurun.

Kaburnya Sambung tidak sendirian, Awal tahun ini 2 perusahaan raksasa Jepang yang masuk 500 perusahaan top dunia, Nitto Denko dan Nikon juga hengkang dari Suzhou, meninggalkan bangunan pabrik yang sudah tak terpakai.

Sebelumnya, Panasonic, Sharp, Toshiba, Philips, Sony, Honeywell Security, Seagate, dan Apple telah meningkatkan upaya untuk mundur. Ketika Cook, CEO Apple mengunjungi India pada tahun 2016, dia mengatakan bahwa lini produksi Apple akan dialihkan ke India, padahal Apple telah menempatkan hampir semua rantai industrinya di Tiongkok.

Selanjutnya, Foxconn mengumumkan bahwa mereka telah membangun pabrik berkapasitas jutaan pekerja di India.

Awal tahun ini, perusahaan Apple telah mengumumkan rencananya untuk menanamkan total 30 miliar Dolars AS yang dapat menciptakan 20.000 kesempatan kerja di AS dalam waktu 5 tahun mendatang untuk menyambut kebijakan pemotongan pajak pemerintahan Trump.

Pada saat yang sama, Foxconn sebagai perusahaan Taiwan yang menangani produksi iPhone juga mengumumkan rencananya untuk mendirikan pabrik di Wisconsin dengan investasi yang berjumlah 10 miliar Dolar AS.

15.000 perusahaan keluar dari kota Shenzhen
WeChat akun ‘Huanqiu llngyan’ baru-baru ini memposting tulisan yang antara lain berbunyi, “Mengambil kota Shenzhen sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak alasan yang menunjang mundurnya modal asing dari industri di bawah bendera peningkatan produktivitas kota tersebut”.

Yang pertama adalah karena pembaruan industri dan reformasi struktural di sisi pasokan, mengakibatkan 15.000 perusahaan harus pindah dari Shenzhen.

Pengalihan hak tanah pemerintah membuat pejabat setempat ‘kenyang’. sedangkan pertumbuhan ekonomi yang cepat membuat warga tidak lagi ‘merasa lapar’. Mereka sekarang justru menganggap bahwa bertumbuhnya industri di kota itu telah membuat wajah kota rusak, kotor dan pencemaran parah terhadap lingkungan.

Nasib pabrik sudah tidak penting bagi mereka. Mereka sekarang beralih ke bursa saham dan spekulasi real estate, serta melupakan bagaimana asal muasal kota tersebut berkembang, yaitu melalui pembangunan industri. Mereka seolah lupa dari mana mereka datang.

Dikatakan bahwa, dalam laporan berjudul ‘Memperdalam Reformasi Struktural di Sisi Pasokan dan Memperkuat Laporan Penelitian Utama tentang Ekonomi Riil Shenzhen’, yang dirilis oleh CPPCC Kota Shenzhen baru-baru ini disebutkan, akhir-akhir ini sudah ada lebih dari 15.000 perusahaan pindah keluar kota Shenzhen. Perpindahan semacam ini masih terus berlangsung.

Beberapa perusahaan bintang, seperti Philips, Samsung, Honeywell dan perusahaan raksasa internasional lainnya juga berangsur-angsur hengkang dari kota tersebut. Begitu pula perusahaan raksasa dalam negeri seperti ZTE, BYD, Dajiang Innovations (DJI) juga memindahkan basis produksi mereka ke luar kota Shenzhen.

Menurut artikel itu, pada awal tahun 2008, nilai output manufaktur kota Shenzhen mulai menurun setiap tahunnya rata-rata 3%, bahkan berada di sekitar 0% pada tahun 2014. Jadi sampai taraf tertentu dapat dikatakan bahwa, hal ini merupakan tanda-tanda penghampaan industri manufakturing.

Sedangkan di balik ‘kejadian’ itu, penurunan secara nasional bonus tahunan yang diterima para pekerja Tiongkok, naiknya biaya tenaga kerja, biaya lahan, pajak perusahaan secara beruntun ini juga merupakan ‘pukulan’ bagi produsen.

Inilah alasan yang memaksa banyak perusahaan pindah keluar dari Shenzhen, bahkan Tiongkok, tulis artikel itu.

Krisis microchip ZTE yang menjadi penguap ‘selubung’
Selain itu, tingginya harga lahan menyebabkan biaya penggunaan lahan dan tenaga kerja meningkat dengan cepat. Shenzhen sudah berubah menjadi kota dengan peruhaman yang ‘tidak terbeli’, membuat daya beli konsumen melorot tajam. Kini kota tersebut sudah tidak layak dihuni oleh industri manufakturing.

Selain itu, melambungnya harga juga menjadi faktor penyebab kalah bersaing. Seorang netizens mencoba memberikan kalkulasinya, “Seorang pekerja kawasan industri Shenzhen yang menerima gaji bulanan (Take home pay) misalkan 5.000 Renminbi. Jika ditambahkan dengan beban-beban yang harus dilunasi seperti asuransi dan jaminan (wajib) lainnya, maka gaji seorang yang 5.000 itu menjadi 12.000 Renminbi perbulan bagi perusahaan.”

“Bagaimana bersaing dengan gaji seorang tenaga kerja di Vietnam yang setara dengan 1.000 Renminbi sebulan?”

Belum lagi, dengan produk yang sama, biaya produksi di Tiongkok untuk bahan mentah ditambah biaya tenaga kerja ditambah pajak totalnya adalah 100 Renminbi. Sedangkan di Vietnam angka itu hanya berjumlah 70 Renminbi. Bagaimana ingin menang bersaing?

“Ini juga alasan mengapa kian banyak Tionghoa perantauan di AS berkata bahwa produk berlabel ‘Made in China’ sekarang makin jarang kelihatan. Jangan-jangan gelar Pabrik Dunia yang disandang Tiongkok bakal pindah tangan ke Asia Tenggara atau Meksiko atau India,” Tulis artikel tersebut.

Faktor lain adalah tingginya tarif pajak. Amerika Serikat, Eropa, Jepang menerapkan kebijakan penurunan pajak untuk menarik investasi global dalam konteks arus modal.
Tetapi Tiongkok sudah tidak memiliki ruang untuk pemotongan pajak, alasannya antara lain tak jarang pajak dinaikkan secara samar, dan itu sudah sulit dihentikan. Namun, banyak pemerintah daerah, termasuk Shenzhen, tidak menyadari bahwa Grey Rhino (metafora untuk besarnya krisis) sedang mendekati mereka.

“Sepuluh tahun dana hasil pengoperan lahan telah membuat pejabat pemerintah daerah tidak lagi termotivasi untuk menarik masuk investor asing sebagaimana tahun-tahun 90-an. Dari hasil mengoper lahan saja sudah bisa membuat kantung penuh, cadangan kas pemda cukup untuk membiayai operasi,” sambung artikel tersebut.

Bagi pejabatnya, ‘kenyang’ membuat mereka malas repot-repot melayani investor asing yang kalaupun memberikan tip juga tidak seberapa. Sehingga alasan-alasan seperti hujan tampaknya sudah mau turun. Mendamping ibu pergi ke pesta pernikahan. Mungkin datang dan mungkin juga tidak. Hati-hati dalam perjalanan ya, saya tidak sempat menghantarkan, menjadi kalimat yang kerap muncul dari bibir pejabat ketika berhadapan dengan investor yang datang meminta bantuan.

Pada saat yang sama, harga perumahan di Shenzhen masih terus meningkat, industri keuangan masih gencar, impian industri komunikasi yang diciptakan oleh Huawei dan ZTE terus berlanjut, industri jasa juga masih terus bertambah.

Artikel menyebutkan, “Sayangnya, mereka belum juga sadar bahwa dengan hengkangnya investor asing, tidak saja pekerjanya akan jadi pengangguran, yang lebih penting adalah rantai industri yang terkait akan terputus juga, sehingga pengangguran semakin banyak, semakin banyak ‘mangkuk nasi’ yang pecah.”

Mereka juga tidak sadar bahwa banyak high-end teknologi manufaktur inti pada kenyataannya sudah berada di tangan dan dimonopoli oleh perusahaan Barat dan Jepang. Setelah 40 tahun berjalan, Tiongkok hanya mendapatkan ilmu bagian ‘kulit’nya, yang dijual cuma tenaga kerja, paling tinggi setingkat Produsen peralatan asli (OEM).

Menurut artikel itu, ZTE telah mengalami krisis microchip akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat. Sampai batas tertentu, krisis ZTE tersebut telah menguak ‘selubung’ Shenzhen adalah kota industri yang maju. Padahal program untuk mencapai peningkatan industri belum selesai dikerjakan pemda bersama jajarannya.

Tetapi hal yang mengerikan adalah bahwa pikiran para pejabat terbawa oleh deru mesin cetak uang yang sedang berjalan. Mereka tenggelam dalam impian bagaimana mengatur kekayaan, dan terus menerus terlena oleh kemakmuran palsu dari real estate, serta gedung pencakar langit. (Ling Yun/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Video Cara Menangkap Siput Buluh di Pasir Pantai

0

Erabaru Video Story – Sebuah video yang menginspirasi beredar di Eropa baru-baru ini. Sayangnya, video tersebut juga memancing kontroversi.

Video tersebut menampilkan bagaimana seorang pria Inggris menangkap siput buluh dengan bermodalkan garam dapur. Pria dalam video ini bahkan menjelaskan cara sederhana untuk menangkap siput buluh di sebuah pantai di Inggris selatan.

Triknya sangat sederhana. Yang dibutuhkan adalah sebotol garam, dan kemudian mencari lubang rumah dari siput buluh di tepi pantai.

Pria dalam video kemudian menaburkan garam, sambil meneteskan sedikit air laut ke dalam lubang rumah siput.

Dalam beberapa saat, siput buluh akan muncul di permukaan pasir pantai.

Namun, beberapa kalangan mengkritik penggunaan garam untuk menangkap siput buluh. Sebab, penggunaan garam itu mempengaruhi pertumbuhan rumput laut, membiakkan siklus biologis dan mengganggu ekosistem laut dan organisme pantai lainnya.

Menangkap siput buluh dengan garam. (Photo : Erabaru Video Story)

Dengan menaburkan garam buatan di pantai, dikhawatirkan akan menggandakan tingkat salinitas air laut di pantai hingga delapan kali lipat tingkat salinitas alami.

Jadi, jika anda ingin mencoba tips ini, sebaiknya jangan terlalu sering melakukannya. Sehingga ekosistem laut juga tidak mengalami kerusakan. (yant/EB/waa)

FIFA Berencana Gelar Piala Dunia Mini Dua Tahunan

EpochTimesId – Presiden FIFA, Gianni Infantino baru-baru ini mengusulkan digelarnya piala dunia mini. Turnamen itu akan diikuti delapan tim internasional, setiap dua tahun sekali selain kompetisi Piala Dunia yang digelar setiap empat tahun sekali.

Turnamen yang akan diberi nama ‘Final 8’, akan menjadi puncak dari kompetisi Liga Bangsa-Bangsa global. Turnamen itu merupakan bagian dari rencana ambisius untuk mereformasi sepakbola internasional yang diyakini FIFA dapat bernilai 25 miliar dolar AS (sekitar 350 triliun rupiah) dalam siklus 12 tahun-an.

Dalam sebuah surat yang dilihat oleh Reuters, Infantino menyarankan bahwa turnamen baru akan berlangsung setiap bulan Oktober dan/atau November setiap tahun ganjil. Piala Dunia mini tersebut rencananya akan dimulai dari 2021.

Dia mengatakan bahwa kelompok investor yang solid dan serius bersedia untuk menghabiskan 25 miliar dolar untuk kompetisi dan versi baru dari Piala Dunia antar Klub. Piala dunia itu juga akan dimulai pada 2021, dengan diikuti oleh 24 tim.

Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan pidato di Kongres Rutin CONMEBOL ke-68 di Buenos Aires, Argentina, 12 April 2018. Foto file. (Martin Acosta/Reuters/The Epoch Times)

Piala Konfederasi rencananya akan dihapus. Piala konfederasi saat ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali, yaitu setahun sebelum Piala Dunia.

Surat itu tidak jelas menunjukkan berapa banyak slot akan dialokasikan untuk masing-masing benua.

Rencana tersebut dikirim oleh Infantino kepada anggota Dewan Pembuat Keputusan FIFA. Jadi, rencana dan ide Infantino masih harus mendapat persetujuan dewan.

Badan sepakbola Eropa, UEFA, dan mitranya untuk Amerika Utara dan Tengah dan Karibia, CONCACAF, telah menyiapkan kontes Liga Antar Negara di benua mereka sendiri. Dalam kedua turnamen itu, kompetisi melibatkan semua tim nasional di benua masing-masing yang dibagi menjadi divisi berdasarkan peringkat mereka.

Ada promosi dan degradasi antar divisi, seperti dalam liga klub domestik konvensional. Kompetisi perdana UEFA akan dimulai pada bulan September tahun ini.

Benua lain harus menyiapkan kompetisi serupa, agar turnamen Piala Dunia Mini dapat digelar. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Sang Suami Meninggalkan Istrinya pada Kapal yang Tenggelam

0

EpochTimesId – Seorang guru sedang menceritakan kisah kapal pesiar yang terbalik dan akan tenggelam. Semua penumpang di kapal itu dievakuasi dengan sekoci.

Sepasang suami istri berada pada kapal pesiar yang akan tenggelam. Mereka adalah penumpang terakhir yang berjalan ke arah sekoci, dan sepertinya terlibat dalam sebuah percakapan serius.

Sepasang suami istri menuju ke sekoci terakhir. Mereka mendapati hanya ada ruang untuk satu orang lagi. Ketika itu, sang suami mendorong istrinya ke belakang, ke arah kapal yang sedang tenggelam.

Sementara, pria itu melompat sendirian ke sekoci itu. Sang Istri meneriakkan sesuatu pada suaminya. Kemudian dia pasrah menerima nasibnya tenggelam bersama kapal pesiar itu.

Guru bertanya kepada para siswa, “Menurut kalian, apa yang ia teriakkan?”
“Aku membencimu!”
“Saya buta.”
Semua nurid berteriak dengan bersemangat.

https://youtu.be/OHpUbwYXrJk

Namun, guru itu berpaling kepada seorang anak laki-laki terdiam, dan bertanya kepadanya.

Anak laki-laki itu berkata, “Guru, saya yakin istrinya berteriak, “Jaga anak kita!”

“Pernahkah kamu mendengar cerita ini sebelumnya?” tanya sang guru sambil terkejut.

“Tidak, tapi itulah yang diucapkan ibu pada ayahku beberapa saat sebelum penyakit itu merenggut nyawanya.”

Sang guru tercengang dan berkata, “Jawabanmu benar.”

“Kapal itu tenggelam, dan pria itu pulang ke rumah untuk merawat dan membesarkan putri mereka.”

“Dan ketika pria itu meninggal dunia, putri mereka menemukan buku harian ayahnya.”

“Putri itu baru mengetahui bahwa ibunya telah didiagnosis menderita penyakit mematikan sebelum menaiki kapal pesiar.”

“Pada saat kritis, wanita pemberani ini mengorbankan dirinya dengan memilik tenggelam ke laut yang dingin.”

“Namun sebelum tenggelam, Ia meneriakkan satu permintaan terakhir pada suaminya, ‘Hiduplah, hiduplah demi putri kita!'”

Dalam buku hariannya, sang suami menulis, “Betapa aku berharap menggenggam tanganmu dan tenggelam ke dasar lautan bersamamu …”

Cerita selesai dan seisi kelas menjadi hening.

“Jangan hanya fokus, pada apa yang tampak pada permukaan, kemudian menilai orang lain tanpa memahami apa yang kita lihat dan apa yang tidak kita ketahui.”

Orang yang suka mentraktir teman, belum tentu karena Ia banyak uang. Bisa jadi karena Ia menghargai persahabatan melebihi uang.

Orang yang mengambil inisiatif di tempat kerja, belum tentu karena Ia bodoh. Bisa jadi karena ia memahami konsep tanggung jawab.

Orang yang sering mengirim pesan tertulis pada anda, belum tentu karena Ia tidak ada kerjaan. Bisa jadi karena anda ada di hatinya! (EB/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Paris Hilton Mengatakan Kehidupan Lebih Menyenangkan Sebelum Kehadiran Media Sosial

0

EpochTimesId – Aktris Paris Hilton menilai bahwa orang-orang memiliki lebih banyak ‘kegembiraan’ sebelum kehadiran media sosial. Dia mengatakan bahwa sekarang orang-orang terlalu sibuk terpaku pada ponsel mereka.

Pada karpet merah di pemutaran Festival Film Tribeca dari The American Meme pada hari Jumat, 27 April, ahli waris usaha keluarga Hilton itu mengatakan pada ‘E!News’, “Saya benar-benar senang saya tumbuh besar sebelum Instagram dan semua (media sosial) ini, karena kembali ke New York, kami dulu bersenang-senang karena tidak ada yang mengeluarkan kamera kecuali hanya yang sekali pakai.”

“Jadi semua orang benar-benar berbicara dan bersenang-senang, serta menari,” sambung perempuan 37 tahun itu.

https://www.instagram.com/p/Bh071P5nW9x/

“Dan saat ini saya merasa seperti semua orang selalu ada di ponsel mereka, mereka mengirim chat, mereka membuka Snap, mengambil foto. Tidak ada yang benar-benar memiliki waktu yang baik seperti dulu. Jadi saya senang bahwa saya sudah pernah menjalani (masa-masa tanpa sosmed) sebelumnya.”

“Saya telah melalui begitu banyak hal dalam hidup dan saya tidak benar-benar mempercayai orang lain.”

Dia mengaku tidak ada satu hari pun yang berlalu tampa mengirim chat atau FaceTiming atau mengirim email kepada anaknya. Saya benar-benar bisa menjadi diri saya sendiri di sekitar mereka.

Video Rekomendasi :

“Saya tahu mereka tidak menghakimi saya, mereka tidak mencoba memanfaatkan saya. Mereka benar-benar mencintai saya.”

Namun, Hilton juga berterima kasih untuk media sosial karena telah membawa dia lebih dekat dengan penggemarnya.

“Saya terus bepergian; 250 hari setahun saya naik pesawat, di negara lain. Jadi terkadang sangat kesepian. Saya mencintai penggemar saya sama seperti mereka mencintai saya,”

Dia mengaku bisa dengan mudah membagikan klip dari film dokumenter baru ‘The American Meme’ berkat sosmed. (Mimi Nguyen Ly/Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

ZTE Disegel, Dapatkah Andalkan Beking Bangkit Lagi?

Zhou Xiaohui

Beberapa hari ini perusahaan terkemuka RRT yakni ZTE Corporation telah dihukum berat oleh pemerintah Amerika dan berita ini telah menjadi topik pembahasan hangat, tidak sedikit analisa dari RRT mengatakan itu adalah akibat ulah ZTE sendiri.

Pertama, sebagai perusahaan yang utamanya bergantung pada chips dari AS, tapi berani melanggar undang-undang dan kesepakatan dengan AS, yakni janji untuk tidak menjual produk AS pada Iran; kedua, pada saat telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS dan menerima denda serta berjanji untuk memperbaiki, ternyata masih berbohong pada pemerintah AS dan memberikan hukuman fiktif dan bonus nyata bagi sejumlah karyawannya. Memang tidak salah jika dikatakan ZTE sampai saat ini menuai akibat perbuatannya sendiri.

Tidak diragukan, larangan penjualan teknologi selama 7 tahun yang diberlakukan AS terhadap ZTE, bagi ZTE sendiri adalah pukulan yang menghancurkan. Berita mengatakan, tiga petinggi ZTE telah pergi ke AS untuk mencari jalan keluar.

Tanggal 20 April ZTE merilis pernyataan yang mengatakan sanksi keras dari AS sangat tidak adil, “Kami tidak bisa menerimanya”. Nada bicaranya sangat mirip dengan sikap keras pemerintahan PKT ketika pemerintah Trump memberlakukan tambahan bea masuk terhadap produk impor dari RRT, seolah-olah berada di pihak yang dizalimi.

Akan tetapi, bagi yang memahami situasinya akan tahu, dihukumnya baik ZTE maupun PKT, kesamaannya terletak pada tidak taat pada peraturan dan tidak bisa dipercaya, serta kebiasaan berbohong.

Sejak tahun 2001 saat PKT bergabung dalam WTO semua janjinya tidak banyak yang dipenuhinya, Beijing selain tidak menyesalinya, sebaliknya justru menyangkal dan menantang AS akan “meladeni sampai akhir”.

Sementara ZTE yang telah disegel juga sama ngototnya, karena terlalu lama berkutat di dalam kubangan yang sama dengan PKT, sehingga perilaku dan sifatnya menjadi mirip.

Sebaliknya jika mereka telah belajar bertindak-tanduk sesuai aturan di tengah masyarakat internasional/Barat, mana mungkin melanggar hukum AS dan dihukum?

Banyak analisa telah menunjukkan, karena chips dari Amerika tidak tergantikan, masa depan ZTE sangat suram.

Direktur ZTE Yin Yimin dalam pidato internalnya menyebutkan, sanksi ini akan membuat perusahaan berada dalam kondisi koma. Dan dilihat dari kondisi sebelumnya, ZTE yang kalah aturan jika terus ngotot, tak mungkin bisa menggulingkan larangan AS, jika masih ingin eksis, harus ada yang bisa menyelamatkannya. Apakah beking di balik ZTE mampu menyelamatkannya?

Siapakah dalang yang ada di balik ZTE? Dalam laporan yang baru saja dirilis Komisi Pengawas Keamanan Ekonomi AS-RRT (USCC) menyebutkan, produk teknologi informatika buatan perusahaan RRT mungkin telah dimanipulasi untuk bisa menyadap dan mengintervensi operasional pemerintahan AS.

Laporan tersebut menyebutkan, pemerintah Beijing mungkin telah mendukung kegiatan mata-mata di sejumlah perusahaan, untuk meningkatkan daya saing perusahaan RRT dan mendapatkan keuntungan bagi pemerintahnya.

Laporan juga memaparkan perusahaan lain seperti Huawei, ZTE, Lenovo, Beijing Teamsun Technology, Inspur Group dan banyak perusahaan ICT dari RRT lainnya. Produk dari perusahaan-perusahaan tersebut memberi kesempatan bagi PKT untuk menyusupkan perangkat mata-mata dan pintu belakang di kantor pemerintahan AS, sehingga bisa dimanfaatkan untuk melakukan serangan internet.

Walaupun Deplu PKT menyangkal hal ini, dan juru bicara Deplu bahkan mengutip pernyataan “produk Apple bisa ditemukan dimana pun di RRT, warga AS membeli produk Huawei dianggap sebagai ancaman keamanan negara” untuk menyangkal laporan tersebut, namun berbagai tindakan tidak terpuji sebelumnya menunjukkan bahwa hal ini bukan tidak beralasan.

Satu alasan utamanya adalah karena berada di bawah pemerintahan otoriter seperti PKT, perusahaan besar tersebut di atas harus mengandalkan pemerintah untuk berkembang, bahkan harus mentaati arahan dari pemerintah.

Di tahun 2016 ketika Apple berani menolak vonis pengadilan agar Apple membantu FBI membuka ponsel pelanggannya, perusahaan RRT tersebut di atas apakah berani berkata ‘tidak’ pada pemerintah yang hendak menggunakan informasi pengguna? Perusahaan mana yang berani tidak memberikan data tersebut? Siapa yang berani tidak kooperatif dengan pemerintah (PKT)? Inilah perbedaannya.

Benar, PKT adalah beking yang ada di belakang ZTE. Saat PKT membutuhkan, segala milik perusahaan itu termasuk produknya, siapa yang berani menjamin tidak dimanfaatkan oleh PKT? Dulu PKT memaksa Yahoo membocorkan nama reporter yang menulis pernyataan anti komunisnya itu, waktu itu PKT memaksa Google untuk disensor menyebabkan Google hengkang dari RRT, kejadiannya belum begitu lama berlalu, ancaman yang begitu terang-terangan terhadap perusahaan asing, apalagi terhadap perusahaan Tiongkok sendiri.

Mungkin bisa dikatakan, ZTE bisa begitu nekad menjual produknya ke Iran, karena di baliknya ada dukungan PKT. Sebagai rezim yang suka bersekutu dengan rezim sesat di dunia seperti Iran, Korut, Sudan dan Suriah, PKT telah memberikan tidak sedikit bantuan bagi negara-negara tersebut baik secara diam-diam maupun terbuka, siapa tahu ekspor ZTE juga dijadikan jembatan oleh rezim PKT?

Menurut dokumen rahasia milik ZTE yang terungkap di internet, produk dari ZTE tidak hanya dijual ke Iran saja, termasuk juga Sudan, Korut, Suriah dan Kuba. Bisa dilihat ZTE berupaya menghindari pemeriksaan oleh Amerika, dan di dalam dokumen itu disebutkan soal “risiko perusahaan”. ZTE yang jelas-jelas tahu telah melanggar aturan begitu bernyali! Dan nyali seperti itu hanya bisa didapat bila ada beking di belakangnya.

Masalahnya adalah, PKT yang berada di baliknya apakah berani mengaku sebagai beking bagi ZTE? Ada satu kondisi seperti skenario di dalam film: “Misi Anda ke negara musuh kali ini, jika berhasil, tidak akan ada penghargaan, tidak ada promosi; tapi jika gagal, jangan harap kami akan menyelamatkan kalian, kami akan menyangkal hubungan kalian dengan kami.” Sejumlah pernyataan dari Departemen Perdagangan dan media massa ofisial mengungkap makna seperti ini.

Akan tetapi, menurut penulis, walaupun Beijing tidak mengakui secara terbuka, namun belum tentu akan dibiarkan begitu saja, apalagi ZTE adalah salah satu perusahaan terbesar di dalam dunia industri RRT, itu sebabnya mungkin akan dilakukan diam-diam untuk menyelamatkannya dari kebangkrutan, mungkin dibeli oleh perusahaan lain, seperti Huawei, pemerintah akan menyuntikkan dana besar, dengan cara merujuk pada penanggulangan perusahaan produsen susu bubuk yang pernah terlibat kasus susu bubuk beracun dulu.

Namun bagaimana pun juga, setelah disegel oleh Departemen Perdagangan AS, ZTE telah menapak jalan kehancurannya, bagaimana pun ZTE dan PKT berupaya tidak akan banyak membantu masalah ini. Dan berakhirnya permainan ZTE adalah sebuah pukulan telak bagi PKT, ini adalah fakta yang kita saksikan bersama. (SUD/WHS/asr)

 

Kim Jong Un Setuju Bertemu Trump di Zona Demiliterisasi

Jack Phillips

Epochtimes.id- Diktator Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan telah setuju untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump di zona demiliterisasi Korea, yang terletak antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Zona demiliterisasi, yang dikenal sebagai DMZ, adalah perbatasan yang paling bersenjata di dunia.

“Kami sedang melihat berbagai negara, termasuk Singapura, dan kami juga berbicara tentang kemungkinan DMZ, Peace House, Freedom House, dan ada sesuatu yang saya pikir menarik,” kata Trump kepada wartawan pekan ini, menurut Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap.

“Ada sesuatu yang saya sukai tentang itu karena Anda ada di sana,” kata Trump.

“Anda benar-benar ada di sana, di mana, jika semuanya berjalan lancar, ada perayaan besar yang bisa dilakukan di negara pihak ketiga.”

Pemerintahan Trump menuntut denuklirisasi penuh Korea Utara.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Kim pekan lalu sepakat dalam pertemuan puncak untuk menuntaskan denuklirisasi penuh Semenanjung Korea saat secara resmi mengakhiri Perang Korea. (asr)

Gunung Marapi di Sumatera Barat Erupsi, Ketinggian Kolom Abu 4.000 Meter

Epochtimes.id- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM melaporkan Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi, Rabu (02/09/2018) pukul 07:03 WIB.

Erupsi Marapi kali ini dengan ketinggian kolom 4.000 m dari puncak, warna asap kelabu tebal, tekanan kuat, dan arah angin saat terjadi letusan ke arah Tenggara.

PVMBG merilis sebelumnya aktivitas letusan terakhir terjadi pada 27 April 2018 berupa letusan abu setinggi 300 meter dari puncak, sebaran abu tipis jatuh hingga daerah Cubadak Kabupaten Tanah Datar yang berjarak 12 km dari pusat letusan (Kawah Verbeek).

Gunungapi Marapi yang memiliki ketinggian 2891 meter di atas permukaan laut, secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Batusangkar, Sumatera Barat.

PVMBG  dalam keterangan di situs resminya menulis rekaman kegempaan pada  2 Mei 2018 hingga pukul 08:00 WIB, terekam :

1 kali gempa Letusan,

1 kali gempa Tektonik Lokal,

1 Kali gempa Tornillo, dan

2 kali gempa Tektonik Jauh.

Sedangkan rekaman kegempaan dalam seminggu terakhir, yaitu :

1 kali gempa Letusan,

4 kali gempa Hembusan,

7 kali gempa Vulkanik Dalam,

5 kali gempa Tektonik Lokal, dan

7 kali gempa Tektonik Jauh.

PVMBG menyatakan koordinasi dalam rangka kesiapsiaggan menghadapi letusan G. Marapai dilakukan ke BPBD Kabupaten Tanah Datar dan BPBD Kabupaten Agam, BMKG, dan Bandara di Sumatera Barat.

Informasi letusan berserta ketinggian abu sudah dilaporkan melalui aplikasi VONA sebagai peringatan dini untuk keselamatan penerbangan.
Sedangkan status Gunungapi Marapi sampai saat ini masih berada pada tingkat aktivitas Waspada (level II). Namun demikian masyarakat tak diperboleh mendaki atau mendekat dalam radius 3 KM.

“Rekomendasi Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3Km dari kawah/puncak,” imbau PVMBG. (asr)

Ketika Dominika Memilih Hubungan dengan Tiongkok Dibanding dengan Taiwan

0

Ketika Republik Dominika memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengalihkan pengakuannya ke Beijing, Taiwan bersumpah untuk menentang perampasan terbaru ini dan mengatakan bahwa rencana Beijing untuk mencabut Taiwan dari ruang internasional hanya akan membuat orang-orang Taiwan timbul kebencian dan mendorong tekad mereka untuk melawan.

Negara Karibia telah mengumumkan pada 30 April bahwa mereka telah menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok dan memutuskan hubungan dengan Taiwan. Sebelum itu, Republik Dominika adalah salah satu dari hanya 20 negara di dunia yang masih mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.

“Kami telah mengambil keputusan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Tiongkok, dengan keyakinan bahwa keputusan ini akan sangat positif bagi masa depan negara kami,” kata pernyataan resmi Republik Dominika.

Meskipun tidak diakui secara resmi oleh mayoritas negara di dunia dan dikeluarkan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Taiwan mempertahankan hubungan diplomatik resmi dengan sejumlah negara yang mengakui Taiwan dan bukan Tiongkok. Dengan kepergian Republik Dominika, kini hanya 19 negara yang masih ada dalam daftar.

Menurut laporan media Taiwan, intelijen yang telah berkumpul lewat jaringan diplomatik Taiwan telah memperingatkan pada akhir Februari bahwa Beijing marah atas peningkatan hubungan AS-Taiwan, khususnya bagian dari undang-undang Taiwan Travel Act, yang ditentang keras. Rezim Tiongkok berencana untuk “menghukum” Taiwan dengan merebut sekutu-sekutu diplomatik yang tersisa dari negara pulau demokratis tersebut.

Menanggapi keputusan Republik Dominika, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mengatakan pada tanggal 1 Mei bahwa tindakan tersebut “sangat disayangkan” dan juga mengatakan bahwa Taiwan sangat mengutuk rencana Beijing karena telah mengambil sekutu diplomatiknya.

Wu juga mengatakan bahwa tindakan agresif Beijing hanya akan semakin mendorong jauh rakyat Taiwan, yang mayoritas telah mendukung pemisahan politik dari Tiongkok selama diperlukan, sementara sejumlah besar dari mereka bahkan ingin menegaskan status Taiwan sebagai negara berkedaulatan independen.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri Taiwan juga memperingatkan bahwa Beijing memiliki rekam jejak untuk memikat sekutu-sekutu Taiwan dengan tawaran bantuan asing yang menguntungkan, hanya untuk mengingkari janji-janji itu setelah mereka memutuskan hubungan dengan Taiwan dan mengalihkan pengakuan ke Beijing. Kosta Rika dan negara kepulauan Afrika Sao Tome dan Principe terdaftar sebagai dua contoh negara yang telah ditipu oleh rezim Tiongkok.

Rezim Partai Komunis Tiongkok menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dan bersikeras pada “kebijakan satu Tiongkok” yang menghalangi ruang internasional apapun untuk Taiwan. Ia terus-menerus memberi tekanan pada sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa. Baru tahun lalu, Panama memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengalihkan pengakuan ke Tiongkok.

Selama dua dekade terakhir, setiap kepergian sekutu-sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa telah secara konsisten dipenuhi dengan kemarahan dan pembangkangan dari publik Taiwan, dengan politisi dan komentator biasanya mengekspresikan kemarahan dan kebencian terhadap Beijing. (ran)

ErabaruNews

Pejabat Partai Penguasa Tiongkok Konsumsi Makanan Khusus dari Pangkalan Rahasia

0

EpochTimesId – Media Hong Kong baru-baru ini mengungkapkan bahwa di pusat pemerintahan Tiongkok komunis, Zhongnanhai, makanan untuk pejabat seniornya disediakan secara khusus. Bahkan, udara yang mereka hirup juga disediakan secara khusus.

Ketika masyarakat Tiongkok hidup dalam kabut polusi, pejabat di Zhongnanhai menghirup udara yang dibersihkan melalui perangkat pembersih udara. Begitu berita itu menyebar, langsung menimbulkan ketidakpuasan publik.

Media Hongkong, ‘Apple Daily’ pada 1 Mei 2018 memberitakan bahwa di bawah Dewan Negara terdapat sebuah unit logistik. Unit itu bernama Pusat Pasokan Pangan Khusus Pemerintah Pusat.

Mereka menyediakan makanan organik berkualitas tinggi bagi para pemimpin senior komunis.

Berita Hongkong itu menyebutkan bahwa bahan makanan unit logistik itu terutama berasal dari hasil panen lahan khusus. Lahan yang dikuasai Pangkalan Logistik Dewan Negara, Central Garda, polisi bersenjata dan logistik perbatasan yang berada di 13 provinsi, kota, daerah otonom dan basis produksi lainnya.

Lebih mengejutkan lagi adalah bahwa udara bersih di Zhongnanhai juga disuplai dari mesin pembersih udara. Pada bulan November 2011, China Grand Corporation pernah mengeluarkan dokumen yang mengatakan bahwa perusahaannya melakukan pembersihan udara dalam gedung-gedung di Zhongnanhai untuk kepentingan para pemimpin negara.

Ketika kehidupan warga masyarakat terganggu oleh kabut polusi, berita tersebut akhirnya memicu banyak ketidakpuasan.

Beberapa netizen mengatakan bahwa pelayanan istimewa seperti itu sekali lagi membuktikan bahwa pemerintah telah membohongi rakyat. “Inikah bukti bahwa pemimpin Tiongkok itu ‘pelayan rakyat’?!” geram seorang warga mempertanyakan.

Dalam beberapa tahun terakhir, polusi udara di Tiongkok sangat serius. Makanan beracun juga merajalela. Masyarakat kebanyakan terpaksa menghirup udara berpolusi, mengkonsumsi makanan yang mengandung racun dan minum air yang terkontaminasi.

Namun, para ‘pelayan rakyat’ justru menikmati berbagai pasokan istimewa. Termasuk beras khusus, sayuran khusus, bahkan tembakau dan alkohol. Mereka juga menikmati teh khusus, obat-obatan khusus, minum air super murni, dan menghirup udara yang dipasok secara khusus.

Video Rekomendasi :

Sebelumnya, penanggungjawab sebuah perkebunan di Beijing kepada media internet ‘inewsweek’ juga mengatakan bahwa sudah banyak perusahaan besar dan kecil di Beijing yang terjun dalam industri pertanian organik. Beberapa dari mereka dijadikan pangkalan yang memasok bahan makanan untuk Zhongnanhai.

Seperti Beijing Ershang Grup Dahongmen Meat Food Co, Ltd, dan Beijing Yueshengzhai yang masing-masing memasok daging baik babi dan kambing bagi pemerintah sebagai pelanggannya.

Berita juga menyatakan bahwa peternakan ayam ‘Erabaru’ di Beijing terpilih menjadi pemasok telur ayam saat Dwi Konfrensi Partai komunis Tiongkok berlangsung. Menurut petugas pertanian, mereka sangat-sangat serius dalam menjaga kualitas air dan pakan ternak, serta kesehatan ayam-ayam ternak. Pejabat pemerintah secara teratur akan datang melakukan inspeksi.

Menurut ‘Radio Free Asia’, pada tahun 2008, ada seorang pejabat wanita bernama Zhu Yonglan mengumumkan, “Dewan Negara pada bulan April 2005 telah mendirikan sebuah unit logistik bernama Pusat Pasokan Pangan Khusus Pemerintah Pusat yang menyediakan makanan organik berkualitas tinggi bagi 94 orang pemimpin senior di Zhongnanhai.”

Zhu Yonglan adalah direktur unit logistik tersebut. Ia mengatakan bahwa bahan makanan yang dipasok harus melalui suatu proses pemeriksaan keamanan untuk dikonsumsi dan kandungan gizi yang sangat ketat. Mereka menjamin sayuran, dan buah-buahan benar-benar organik, bebas dari pupuk kimia, maupun pestisida.

Hewan ternak dipelihara dalam lingkungan yang natural, bebas suntikan hormon, dan polusi udara. Daging juga dikirim tanpa pengawet, serta bebas dari teknologi rekayasa genetika.

Satu saja dari ketentuan ini tidak lolos uji, maka pemasok tidak akan dijadikan rekanan pemasok untuk unit logistik Dewan Negara pada masa-masa berikutnya.

Los Angeles Times pernah memberitakan, lahan untuk menanam sayuran milik Kantor Bea Cukai Beijing ‘Shun-yi’ memiliki pagar luar setinggi 6 kaki. Sayuran yang ditanam di lahan dalam pagar itu tumbuh sangat baik. Beberapa orang petugas keamanan berjaga-jaga di depan pintu gerbang, hanya kendaraan tertentu saja yang dapat keluar masuk.

Di bagian manapun di dunia, memiliki lahan sayur yang baik adalah sesuatu yang membanggakan dan layak untuk dipromosikan. Tetapi di Tiongkok justru dirahasiakan karena hasil panen terbaiknya disediakan khusus untuk para elit partai di Zhongnanhai.

Sejarah memasok bahan makanan khusus bagi para elite Zhongnanhai sudah berlangsung cukup lama. Pada tahun 1960-an ada ‘Pekarangan 34’ yang terletak di Distrik Dongcheng, Beijing.

Itu adalah suatu tempat yang menjual secara terbatas barang-barang khusus yang disediakan bagi pejabat tingkat menteri dengan membawa kartu bukti yang dibagikan pihak berwenang.

Bulan Mei 1960, di lantai 4 Gedung ‘Beijing Department Store’ ada kios yang menjual bahan-bahan khusus untuk kebutuhan para elite. Ada kain nilon, bulu satin, anggur dan rokok ternama. Ada makanan berkualitas tinggi dari berbagai penjuru dalam dan luar negeri. Namun masyarakat biasa hanya bisa naik hingga lantai ketiga gedung tersebut.

Dari tahun 1959 hingga 1961, Tiongkok dikatakan mengalami bencana Kelaparan Besar. Statistik sipil mencatat bahwa lebih dari 30 juta rakyat meninggal karena kelaparan. Tetapi dalam masa ini juga, pertanian dari PKT menyediakan pasokan khusus bagi para elit partai.

Pada masa Mao Zedong berkuasa, juga ada pemasok rokok, bahkan dibentuk ‘Tim 132’ yang spesial untuk membuat cerutu favorit Mao Zedong. Tim tersebut juga berada di bawah bendera Dewan Negara.

Setelah Mao meninggal, rokok putih yang biasa dihisap Mao itu lalu didaftarkan di Departemen Perdagangan sebagai rokok merk Zhongnanhai.

Kini, pasokan khusus sudah tidak lagi menjadi paten Zhongnanhai. Dengan penurunan keseluruhan moralitas sosial Tiongkok dan krisis kualitas pangan yang semakin serius, para pejabat di semua tingkatan telah membentuk rantai pasokan khusus untuk kelompok mereka sendiri. (Luo Tingting/NTDTV/Sinatra/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Video Efek Domino Gunakan Sepuluh Ribu iPhone5

0

Erabaru Video Story – Bermain domino memang menyenangkan. Namun, bermain efek domino juga tidak kalah menyenangkan. Sebab, bermain efek domino tidak harus menggunakan kartu domino.

Seperti terlihat dalam video ini. Mereka bermain efek domino dengan menggunakan batang-batang telepon genggam.

Tidak tanggung-tanggung, mereka menggunakan 10.000 unit iPhone 5 sebagai efek domino.

Video ini dibuat dan dipublikasikan oleh Kanal AatmaStudio di YouTube.

Dalam video, mata penonton akan langsung terpaku dan terpukau ketika iPhone 5 pertama jatuh.

Sebab, serangkaian kejutan yang menakjubkan membuat mata pemirsa terbelalak dan enggan berkedip mengikuti alurnya. Bahkan,
tidak disangka-sangka, kejutan lain ditampilkan setelah semua iPhone 5 jatuh tengkurap.

Sebuah Videotron!

Bagaimana? Kreatif dan keren bukan?! (jhn/yant/EB/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Sistem Kredit Sosial Tiongkok Menghukum Orangtua dengan Membatasi Anak Sekolah

0

Sistem kredit sosial Tiongkok, yang mengingatkan pada mimpi buruk distopia, telah menyerbu kehidupan warga Tiongkok ke tingkat yang lain: menentukan di mana anak-anak mereka dapat bersekolah.

Pada tahun 2014, rezim Tiongkok pertama kali meluncurkan rencana untuk menciptakan sistem kredit sosial, yang menempatkan setiap warga berdasarkan tingkat kepercayaan dan kepatuhan mereka terhadap peraturan-peraturan rezim tersebut.

Pelanggaran seperti melanggar peraturan lalu lintas, merokok di depan umum, atau memposting konten di media sosial yang rezim tidak setujui, akan berdampak buruk pada skor kredit. Pada gilirannya, skor yang telah turun berarti pembatasan-pembatasan perjalanan, serta pembatasan pembelian belanja, hotel apa yang dapat Anda pesan, pekerjaan apa yang dapat Anda ajukan lamaran, dan tindakan-tindakan hukuman lainnya.

sistem kredit tiongkok mealarang warga mendapat sekolah dan pekerjaan yang baik, mimpi buruk distopia
Seorang wanita melihat layar yang memproyeksikan gambar orang yang melintasi jalan atau melanggar peraturan lalu lintas di Shanghai, Tiongkok pada 9 Agustus 2017. (Chandan Khanna / AFP / Getty Images)

Sebuah laporan baru-baru ini di koran yang dikelola pemerintah, The Paper, mengungkapkan bahwa sekolah SMA di Kabupaten Changle, Provinsi Shandong telah mengumumkan bahwa sekolah tidak akan menerima siswa yang orang tuanya memiliki skor kredit sosial yang buruk.

Sekolah tersebut telah memposting kebijakannya di situs webnya pada 21 April, menjelaskan bahwa pada tahun 2002, sekolah telah beralih dari sekolah umum ke sekolah swasta, dan karenanya harus mematuhi peraturan pemerintah setempat tentang pendaftaran sekolah swasta.

“Mengenai masyarakat yang memiliki perilaku merusak kepercayaan yang serius, sekolah yang dioperasikan secara pribadi harus memberi batasan kemampuan anak-anak mereka untuk mendaftar sekolah swasta dengan biaya sekolah tinggi, untuk secara praktis melaksanakan tanggung jawab mendisiplinkan masyarakat dengan skor kredit buruk,” tulis peraturan tersebut.

Para netizen yang melihat berita tersebut menyatakan ketidaksenangan mereka karena pelanggaran orang tua hukuman ditimpakan pada anak-anaknya.

Pada bulan Maret, rezim mengumumkan telah bahwa mulai 1 Mei, negara akan menerapkan larangan perjalanan bagi orang-orang dengan perilaku-perilaku buruk yang telah tercatat.

Di Provinsi Guangdong baru-baru ini, pihak berwenang mengumumkan akan melacak pengendara yang melanggar lampu merah atau tidak sopan di perlintasan pejalan kaki. Rekaman tersebut akan dimasukkan ke WeChat, platform media sosial populer, yang kemudian akan mengirimkan informasi tersebut ke lembaga skor kredit, untuk membatasi pembelian dan pinjaman online.

Sistem kredit sosial, yang dijadwalkan sepenuhnya berjalan pada tahun 2020, akan semakin berada dimana-mana. Pengumuman kebijakan 2016 dari otoritas-otoritas pusat telah menguraikan pembatasan-pembatasan yang dipaksakan pada hampir setiap aspek kehidupan warga negara dengan nilai kredit rendah, dari pembelian asuransi hingga jenis rumah yang dapat dimiliki seseorang.

Surat kabar Beijing News melaporkan tahun lalu bahwa 17 orang dilarang mendaftar ke perguruan tinggi karena mereka menolak masuk dinas militer. (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

Meksiko Tangkap Tersangka Pembunuh Jurnalis Perang Narkoba

0

EpochTimesId – Menteri Dalam Negeri Meksiko, Alfonso Navarrete mengatakan terduga pelaku pembunuh wartawan yang meliput perang kartel narkoba telah ditangkap. Mendagri melalui Twitter mengatakan bahwa polisi federal dan jaksa penuntut telah menangkap orang yang diduga membunuh Javier Valdez.

Dalam kicauannya di Twitter, Navarrete juga memberi ucapan selamat kepada para petugas yang terlibat dalam operasi gabungan tersebut. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait penangkapan.

Pembunuhan terhadap seorang jurnalis terkenal di Meksiko utara menjadi perhatian rakyat Meksiko dan dunia Internasional. Kematian Valdes kini menjadi simbol meningkatnya kekerasan di seluruh Meksiko.

Javier Valdez dibunuh tahun lalu di negara bagian Sinaloa. Itu adalah daerah yang telah menjadi tempat pertempuran sengit antara kelompok-kelompok kartel narkoba.

Perang kartel merebak setelah penangkapan dan ekstradisi raja obat bius Amerika Serikat, Joaquin ‘El Chapo’ Guzman pada awal tahun lalu.

Pejabat Sinaloa dan otoritas federal masih belum menanggapi permintaan untuk informasi lebih lanjut.

Almarhum Sang Reporter, yang dikenal dengan topi jerami khasnya, adalah pendiri surat kabar online RioDoce Sinaloa.

Video Rekomendasi :

Sesaat sebelum tewas terbunuh, almarhum menerbitkan sebuah buku berjudul “Narcoreporting”. Dalam buku itu, Valdez menulis tentang bahaya yang dihadapi oleh wartawan yang bersikeras meliput perang narkoba di negara itu.

Risiko bagi wartawan, bisa datang dari geng kartel maupun otoritas pemerintah yang marah dengan pemberitaan terkait perang kartel.

Komunitas kebebasan berbicara ‘Article 19’ mengatakan dalam sebuah laporan tahun ini bahwa Meksiko tetap merupakan negara paling berbahaya untuk aktivitas jurnalistik di Amerika Latin. Tingkat pembunuhan di Meksiko sejajar dengan zona perang seperti Suriah, dan negara konflik di arab lainnya.

Sejauh ini, tiga wartawan telah tewas di Meksiko. Sementara jumlah wartawan yang tewas terbunuh tahun lalu adalah 12 orang. Aktivis hak asasi manusia dan wartawan lainnya telah mengkritik pemerintah karena gagal menyelidiki kasus pembunuhan wartawan. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Hari Pendidikan Nasional 2018 : 4 Catatan Komnas HAM Tentang Darurat Pendidikan

0

Epochtimes.id- Sebagai rangka memperingati hari pendidikan nasional 2018, Komnas HAM mengingatkan Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla memiliki sembilan agenda prioritas yang disebut dengan istilah nawa cita. Pada nawa cita nomor delapan tertulis “Melakukan revolusi karakter bangsa.” Perubahan karakter bangsa salah satunya ditempuh melalui jalur pendidikan.

Apakah strategi melalui jalur pendidikan tersebut telah berhasil dilaksanakan? Tampaknya masih jauh dari kata berhasil. Karena dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang dalam kondisi darurat.

“Komnas HAM mencatat ada 4 kondisi darurat pendidikan Indonesia yaitu: darurat karena banyak kasus pelanggaran HAM; darurat karena ranking pendidikan Indonesia yang buruk; darurat karena banyak kasus korupsi terhadap anggaran pendidikan; dan darurat karena sistem pendidikan yang belum berjalan dengan baik,” kata Beka Ulung Hapsara, Koordinator Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM dalam siaran pers Komnas HAM.

Berikut catatan Komnas HAM :

  1. Pelanggaran HAM.

Beragam tindakan pelanggaran HAM di sekolah dan perguruan tinggi dari tahun ke tahun terus meningkat jumlahnya. Pun dengan bentuk pelanggarannya, pelaku, korban dan modus operandinya. Badan PBB untuk Anak (Unicef) menyebutkan, 1 dari 3 anak perempuan dan 1 dari 4 anak laki-laki di Indonesia mengalami kekerasan.

Data ini menunjukkan kekerasan di Indonesia lebih sering dialami anak perempuan. Hasil riset Plan International dan International Center for Research on Women (ICRW) pada Maret 2015 menyatakan 84% anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah. Angka tersebut lebih tinggi dari tren di kawasan Asia yakni 70%.

Menurut data Komnas HAM, kasus dugaan pelanggaran HAM terkait isu pendidikan cenderung meningkat.

Pada 2017 ada 19 kasus, sedangkan 2018 sampai April 2018 sudah ada 11 kasus. Hak-hak yang dilanggar, antara lain hak atas pendidikan, hak memperoleh keadilan, hak mengembangkan diri, hak atas kesejahteraan, dan hak atas hidup.

Tempat kejadiannya ada di Sumatra, Jawa, Sulawesi,  Kalimantan, Maluku, Papua, Bali dan Nusa Tenggara.

2. Ranking Pendidikan Indonesia

Peringkat pendidikan Indonesia menurut Programme for Internasional Student Assessment (PISA) pada 2015 berada pada posisi 64 dari 72 negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Di ASEAN, ranking pendidikan Indonesia nomor 5 di bawah Singapura, Brunei Darusssalam, Malaysia dan Thailand.

“Harusnya ranking pendidikan Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara maju karena anggaran pendidikannya besar mencapai 20% dari APBN atau lebih dari Rp 400 triliun,” ucap Beka Ulung Hapsara Komisioner Komnas HAM.

Angka partisipasi pendidikan (APS) di Indonesia juga masih terjadi ketimpangan besar antara pendidikan dasar-menengah dengan pendidikan tinggi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017 APS di pendidikan formal, sebagai berikut: APS Sekolah Dasar (7-12 tahun) mencapai 99,08%; APS Sekolah Menengah Pertama (13-15 tahun) sebanyak 94,98%; APS Sekolah Menengah Atas (16-18 tahun) ada 71,20%; APS Perguruan Tinggi (19-24 tahun) hanya 24,67%.

“Pendidikan yang berkualitas, inklusif, adil, setara dan merata merupakan amanat yang tercantum di Sustainable Development Goals (SDGs). Pemerintah harus bisa memenuhi amanat tersebut,” ucap Beka Ulung Hapsara Komisioner Komnas HAM.

  1. Korupsi

Bidang pendidikan masih dan terus terjangkiti tikus-tikus koruptor. Anggaran untuk pendidikan pada 2016 mencapai Rp 424,7 triliun.

Menurut catatan Indonesia Corruption Watch (ICW) pada rentang waktu 2005 – 2016 terdapat 425 kasus korupsi terkait anggaran pendidikan dengan negara Rp 1,3 triliun dan nilai suap Rp 55 miliar.

Pelakunya melibatkan kepala dinas, guru, kepala sekolah, anggota DPR/DPRD, pejabat kementerian, dosen, dan rektor. Kasus terbanyak terjadi di dinas pendidikan.

Adapun objek yang dikorupsi terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), sarana dan prasarana sekolah, dana BOS, dana buku dan infrastruktur sekolah. “Korupsi sektor pendidikan harus diberantas tuntas. Pelakunya harus di hukum berat,” ujar Beka Ulung Hapsara Komisioner Komnas HAM.

  1. Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan Indonesia belum berjalan optimal karena kualitas guru yang rendah, suasana pembelajaran di sekolah yang tidak kondusif, dan kurikulum pendidikan yang membebani murid dan belum mengakomodir keragaman budaya yang ada di masyarakat. Metode pendidikan yang membosankan, belum mampu menumbuhkembangkan potensi/bakat yang dimiliki murid.

Sekolah dan perguruan tinggi belum inklusif: diskriminatif terhadap penyandang disabilitas dan belum mampu menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan penyandang disabilitas. Masih terus terjadi kasus plagiatisme untuk meraih gelar sarjana (S1), master (S2), dan doktor (S3).

Komnas HAM merekomendasikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Koordinator dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta stakeholder pendidikan yang lainnya, beberapa solusi sebagai berikut:

  1. Membentuk satuan tugas penanganan pelanggaran HAM di sekolah dan perguruan tinggi.
  2. Mengimplementasikan Program Sekolah Ramah HAM (SRHAM) yang digagas Komnas HAM.
  3. Meningkatkan kualitas guru dan memenuhi tenaga guru di daerah terpencil dan terluar Indonesia
  4. Memperbaiki kurikulum yang belum sesuai harapan masyarakat.
  5. Menerapkan metode pembelajaran partisipatif yang menyenangkan.
  6. Menerapkan sekolah dan perguruan tinggi inklusi di seluruh Indonesia.
  7. Pro aktif mendukung dan melakukan pemberantasan korupsi di dunia pendidikan.
  8. Menghapus praktik plagiatisme di dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi.

Komnas HAM meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan anak usia sekolah menengah dan tinggi memiliki akses pada pendidikan menengah dan tinggi. (asr)