Home Blog Page 2061

Perusahaan Baru Bill Gates Akan Rekam Video Real Time Semua Hal di Bumi

0

EpochTimesId – Sebuah perusahaan yang didanai oleh Bill Gates dan investor terkemuka lainnya berencana untuk menyebarkan ‘konstelasi besar’ satelit berteknologi tinggi. Tujuan program itu adalah untuk menyediakan video real-time dari hampir semua bagian Bumi, setiap saat.

EarthNow, spin-out dari Intellectual Ventures, menyatakan dalam siaran pers bahwa tujuan mereka adalah untuk menghubungkan semua orang secara visual dengan Bumi secara real-time.

Aplikasi juga bisa digunakan untuk menangkap penjahat ketika masih, dan mengamati pola cuaca yang sedang berkembang. Juga untuk melihat kebakaran hutan ketika masih kecil, dan membantu media massa dalam menceritakan peristiwa dari seluruh dunia.

Teknologi ini diklaim sebagai ‘lompatan maju yang dramatis’ dalam hal kemampuan, jika dibandingkan dengan sistem satelit pengamatan Bumi lainnya.

Pendiri dan CEO EarthNow, Russel Hannigan mengatakan, dengan sistem yang ada, pengguna hanya dapat melihat apa yang telah terjadi di masa lalu.

“Dengan konstelasi satelit EarthNow, Anda akan melihat peristiwa terungkap saat terjadi secara realtime,” klaim Hannigan.

Pilihan Redaksi :

Sinovel Wind Tiongkok Dituntut Amerika karena Mencuri Rahasia Dagang
Media Asing Ungkap Cara Pialang Tiongkok Hindari Tarif Impor Baru Barat
Amerika Bisa Gunakan UU Darurat Ekonomi Cegah Investasi Tiongkok pada Industri Sensitif
Universitas A&M Texas Akhiri Kemitraan dengan Institut Konfusius
Amerika dan Prancis Sepakat Masalah Iran Butuh Pendekatan Lebih Luas
Direktur CIA dan Kim Jong-un Bahas Persiapan KTT Denuklirisasi dalam Pertemuan Rahasia

Tetapi skala pengawasan yang mengesankan, serta teknologi canggih, kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran terhadap pelanggaran privasi.

Sebuah artikel Gizmodo menyatakan, “Perusahaan Punggung Bill Gates Berencana untuk Mengamati Seluruh Planet Dari Luar Angkasa akan sangat mengganggu. Prospek teknologi canggih yang tersedia bagi klien pemerintah dan perusahaan, terkesan menakutkan.”

Dan dengan masalah privasi-kritis resolusi kamera yang saat ini dirahasiakan, kekhawatiran yang muncul pun dibenarkan.

Balasan untuk pertanyaan tentang fitur resolusi kamera di situs web EarthNow FAQ, adalah ;

“Resolusi video asli, dikombinasikan dengan teknik peningkatan gambar, dirancang untuk memungkinkan pemantauan dan pelacakan aplikasi acara konsisten dengan persyaratan pelanggan yang ada dan (akan hadir) di masa mendatang.”

Komentator Gizmodo, Stephen Zielinski mengatakan, “Sangat hati-hati tidak diungkapkan; bafflegab murni.”

Alexis Ohanian, pendiri dan ketua eksekutif situs web Reddit, mengatakan pada tahun 2014 teknologi baru yang mengancam privasi sebagai status pengawasan yang telah mengamuk.

“Teknologi yang memungkinkan kita mengirim selfie 24/7—itu bukan sesuatu yang berharga—Itu justru memungkinkan bagi kita untuk dimata-matai 24/7.” (Tom Ozimek/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Airbus Konfirmasi Rencana Penambahan Produksi A320

0

EpochTimesId – Airbus berencana untuk meningkatkan produksi pesawat A320-lorong tunggal menjadi 63 pesawat dalam sebulan. Peningkatan produksi itu, pertama kali dilaporkan oleh La Tribune, Prancis.

La Tribune mengabarkan penambahan kapasitas akan diberlakukan pada 2019. Rencana baru ini mempercepat rencana sebelumnya, yaitu meningkatkan output hingga 60 pesawat per bulan dengan tenggat waktu yang sama.

Rencana itu disampaikan secara resmi kepada pemasok dalam surat awal bulan ini. Airbus saat ini memproduksi 55 pesawat jenis A320 dalam sebulan.

Namun, salah satu pemasok mesin terkemuka Airbus menolak untuk menyetujui rencana produksi baru secara umum. Mereka mengatakan itu terlalu dini untuk membuat komitmen seperti itu. Apalagi di tengah peralihan antara model mesin yang terjadi sebagai lini perakitan berjalan pada rekor kecepatan baru.

“Sampai hari ini, kami tidak dalam posisi untuk berkomitmen pada volume yang lebih tinggi,” kata CEO Safran, Philippe Petitcolin.

“Kami memahami kebutuhan klien kami dan jika kami dapat menanggapi dengan baik kami akan melakukannya. Tetapi kami tidak ingin memulai diskusi tentang komitmen di luar apa yang disepakati 18 bulan lalu, (sebelumnya) … awal 2019,” imbuh Petitcolin, kepada wartawan.

Video Pilihan :

Belum jelas apakah target Airbus yang lebih tinggi dari 63 jet per bulan, yang telah beredar untuk beberapa waktu, sudah diantisipasi dalam pembahasan sebelumnya.

Melalui joint venture CFM mereka, Safran dan GE mengubah model ke mesin LEAP. Perubahan yang telah mengalami dan menyebabkan beberapa penundaan pengiriman. Mesin menggunakan versi terbaru Boeing 737 dan sekitar setengah dari garis A320neo yang dijual oleh Airbus.

Petitcolin mengatakan Safran memprediksi 1.100 pengiriman mesin LEAP pada tahun 2018-angka yang sedikit tidak sesuai dengan perkiraan GE-sebagai hal yang perlu diperhatikan, tetapi tidak mengecualikan output menyentuh 1.200.

Safran sebelumnya telah mengadopsi pandangan konservatif tentang peningkatan produksi saat pembuat mesin beradaptasi dengan model baru dan menempatkan tuntutan yang meningkat pada rantai pasokan yang sudah ditekankan.

Melihat setelah 2019, Airbus sedang mempelajari rencana jangka panjang untuk meningkatkan output jet terlaris hingga sebanyak 75 unit per bulan, menurut sumber industri, yang akrab dengan perencanaan perusahaan.

Chief Executive Airbus, Tom Enders telah berbicara tentang proposal untuk meningkatkan produksi hingga 70 per bulan selama periode yang tidak ditentukan. Situasi yang mencerminkan meningkatnya perjalanan udara dan permintaan jet komersial yang pesat.

Di Amerika Serikat, rekannya di Boeing mengatakan pada Rabu (25/4/2018) bahwa pihaknya terus melihat meningkatnya tekanan pada tingkat produksi 737, tetapi tidak mengumumkan kenaikan produksi.

Boeing berhasil mengatasi masalah pasokan baru-baru ini dengan 737 mesin dan pesawat. Semua itu akan membuat keputusan output ‘menjadi disiplin’, kata CEO Dennis Muilenburg kepada analis.

Boeing berencana untuk mencapai produksi 57 jet berbadan sempit per bulan, pada 2019. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Pertama Kali Sejak 21 Tahun Kepala Negara Tiongkok Inspeksi Bendungan Tiga Ngarai

0

oleh Zhang Dun

Xi Jinping baru-baru ini melakukan inspeksi ke Bendungan Tiga Ngarai. Ini merupakan pertama kalinya sejak 21 tahun lalu seorang pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok berkunjungan ke bendugan tersebut untuk melakukan inspeksi.

Li Xiaopeng, putra mantan Perdana Menteri Tiongkok Li Peng ikut mendapingi Xi Jinping.

Pada 27 hingga 28 April, Xi Jinping akan mengadakan pertemuan informal dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Wuhan, Provinsi Hubei. Menjelang acara itu, Xi Jinping dan rombongannya pada 24 April tiba terlebih dahulu di kota Yichang, Hubei untuk melakukan inspeksi ke Bendungan Tiga Ngarai.

Pada 25 April siang, Xi Jinping bersama rombongan naik kapal feri dari dermaga pelabuhan Jingzhou untuk memeriksa kondisi ekologi di sepanjang Sungai Yangtze, termasuk pengelolaan jalur lalu lintas sungainya.

Selama inspeksi, Xi Jinping memberikan arahan agar jalur sabuk ekonomi Sungai Yangtze menjadi prioritas pembangunan, terutama konsentrasi pada pemulihan kondisi ekologi Sungai Yangtze, dan kemudian tidak boleh lagi ada pembangunan dengan membuat kerusakan.

Dalam forum yang bertopik mendorong pembanguan sabuk ekonomi Sungai Yangtze yang diadakan di kota Chongqing pada bulan Januari 2016, Presiden Xi Jinping telah menegaskan bahwa Tugas utama yang harus dilakukan saat ini dan saat mendatang adalah memulihkan kondisi ekologi Sungai Yangtze, tidak boleh lagi melakukan ekspansi lahan besar-besaran.

Xi Jinping dan rombongan mengunjungi Bendungan Tiga Ngarai merupakan pertama kalinya sejak 21 tahun lalu Sekjen. PKT Jiang Zemin, Perdana Menteri Li Peng yang datang untuk melakukan upacara pengalihan aliran sungai untuk memulai pembangunan Proyek Tiga Ngarai pada tahun 1997.

Dari foto yang ditampilkan media pemerintah diketahui bahwa, Menteri Transportasi Tiongkok Li Xiaopeng, Wakil Perdana Menteri Liu He dan lainnya juga bagian dari rombongan tersebut.

Ayah Li Xiaopeng, pada tahun 1987 – 1998 adalah perdana menteri, ia bersama Jiang Zemin merupakan pemimpin Tiongkok pengambil keputusan kunci dalam Proyek pembangunan Bendungan Tiga Ngarai.

Tetapi orang luar percaya bahwa Li Xiaopeng mendampingi Xi Jinping dalam inspeksi kali ini bukan karena dia adalah putra Li Peng, tetapi karena menyangkut skop kerjanya – transportasi.

Hu Jintao tidak menghadiri upacara Bendungan Tiga Ngarai

Bendungan Tiga Ngarai merupakan satu-satunya bendungan di Tiongkok yang paling kontroversial. Pembangunan proyek bendungan tersebut sebelumnya telah mendapatkan suara penolakan dari sepertiga anggota yang hadir di Kongres Nasional tahun 1992, tetapi tetap dipaksakan pembangunanya.

Sejauh ini bendungan yang pembangunannya dimulai pada 14 Desember 1994 selesai total tahun 2009 ini adalah proyek rekayasa terbesar di Tiongkok.

Namun, pada saat upacara penting menyangkut pembangunan bendungan tersebut di bulan Juni 2003, para pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao tidak hadir. Orang luar percaya bahwa ini karena kedua pemimpin tersebut tidak mau mengambil alih proyek asal jadi ini.

Sebelum bendungan tersebut siap untuk menampung air, tim inspeksi bendungan yang bertanggungjawab kepada Dewan Negara Tiongkok menemukan lebih dari 80 keretakan besar kecil pada dinding dam. Setelah penemuan ini diungkapkan media, masyarakat mulai mencurigai kualitas bendungan tersebut.

Selama berlangsungnya pembangunan Bendungan Tiga Ngarai, peringatan dan kekhawatiran para ahli yang memberikan suara penolakan kian terbukti kebenarannya : Jika bendungan mengubah aliran Sungai Yangtze dan Ekologis dapat menyebabkan gempa bumi, sementara lumpur juga akan mengancam stabilitas reservoir bendungan, dan lain-lain.

Li Peng dalam bukunya ‘Three Gorges Diary’ yang dipublikasikan pada tahun 2003 menyebutkan : Setelah tahun 1989, semua keputusan penting mengenai pembangunan Bendungan Tiga Ngarai dibuat oleh Jiang Zemin, ia memainkan peran kunci dalam mensukseskan pembangunan proyek tersebut”

Sejumlah pakar air : Cepat atau lambat Bendungan Tiga Ngarai akan diledakkan

Pakar bendungan dan ekologi lingkungan Dr. Ing. Weiluo Wang yang kini tinggal di Jerman pada bulan Desember 2016 dalam wawancara Radio Sound of Hope pernah mengatakan bahwa, pembongkaran Bendungan Tiga Ngarai itu hanya masalah waktu, cepat atau lambat akan dihadapi oleh masyarakat Tiongkok.

Wang mengatakan, tahun 1996 ahli beton Liuchong Xi telah menulis surat yang ditujukan kepada Wakil Ketua CPPCC Qian Weichang yang isinya : Setelah mempelajari dan membandingkan usia beton antara yang digunakan dalam negeri dengan yang dipakai di luar negeri, maka gambaran bahwa Bendungan Tiga Ngarai mampu bertahan antara 500 sampai 1,000 tahun itu adalah tidak benar.

Ia telah mempelajari usia beton bendungan di Jepang, yang umumnya dirancang untuk waktu sekitar 100 tahun. Usia beton di Tiongkok adalah 50 tahun. Namun, pihak berwenang mengabaikan sarannya.

Wang percaya bahwa Bendungan Tiga Ngarai tidak akan berfungsi sebagaimana yang digembar-gemborkan pemerintah komunis itu. 50 atau sampai 100 tahun kemudian bendungan ini pasti akan dibongkar.

Wang mengatakan, pembangkit listrik tenaga air Feng Man yang dibangun tahun 1937 sudah sudah berulang kali mengalami renovasi, usianya pun tidak sampai 70 tahun. Namun, pihak berwenang komunis masih menggunakan Feng Man sebagai acuan untuk membuktikan bahwa pendapat ahli beton Liuchong Xi itu keliru.

Hidrologis terkemuka Tiongkok Huang Wanli sampai 3 kali mengirim surat kepada Jiang Zemin dengan saran agar pembangunan bendungan tersebut dibatalkan. Kalau pun sudah dibangun bendungan tersebut nantinya juga harus dibongkar karena, dari aspek geologis, lingkungan, ekologi, dan militer semua tidak akan menguntungkan.

Huang Wanli memprediksikan 12 jenis konsekuensi bencana akan terjadi setelah bendungan tersebut selesai : Tebing bagian hilir Sungai Yangtze akan ambrol. Menghambat transportasi. Masalah pemindahan penduduk. Masalah endapan lumpur. Kualitas air memburuk. Tenaga untuk pembangkit listrik menurun. Perubahan cuaca yang drastis. Frekuensi gempa bumi meningkat. Schistosoma, infeksi akibat cacing penghisap darah. Memburuknya ekologi. Air bagian hulu suangai meluap. Dan yang terakhir adalah bendungan tersebut akan diledakkan.

Para warganet Tiongkok pada tahun 2014 pernah memberitakan bahwa tinggal 1 dari prediksi Huang Wanli itu yang belum menjadi kenyataan, yaitu meledakkan Bendungan Tiga Ngarai. (Sinatra/asr)

Pendiri Perusahaan Ekuitas Dukungan Tiongkok Dinyatakan Bersalah Atas Kasus Insider Trading

0

NEW YORK – Seorang mitra dari sebuah perusahaan ekuitas swasta dengan sokongan dari rezim Tiongkok dinyatakan bersalah di pengadilan AS atas kasus insider trading  terkait dengan percobaan akuisisi pembuat chip Amerika, Lattice Semiconductor Corp, jaksa penuntut di New York mengatakan pada 24 April.

Benjamin Chow, yang mendirikan Canyon Bridge Capital Partners, dihukum karena kasus penipuan sekuritas dan persekongkolan oleh juri di pengadilan federal Manhattan, menurut kantor Jaksa Agung AS Geoffrey Berman dalam sebuah pernyataan. Chow dijadwalkan akan dijatuhi hukuman pada 20 Agustus oleh Hakim Distrik AS Gregory Woods.

Pembiayaan Canyon Bridge dapat ditelusuri kembali ke Dewan Negara Tiongkok, otoritas administratif teratas dari pemerintah pusat Tiongkok, Reuters sebelumnya telah melaporkan.

Mendapatkan teknologi semikonduktor asing melalui investasi di perusahaan asing adalah bagian dari strategi rezim Tiongkok untuk mengembangkan industri semikonduktornya. Tiongkok tertinggal dalam inovasi, dan sangat bergantung pada impor asing untuk chip-chip tersebut, yang digunakan untuk menggerakkan banyak perangkat elektronik. Rencana ekonomi inti rezim tersebut, ‘Made in China 2025,’ termasuk tujuan mendominasi rantai pasokan global di sektor teknologi tinggi seperti manufaktur semikonduktor.

Pengacara Chow, 45 tahun, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

“Meskipun kami telah diberitahu tentang putusan tersebut, kami belum memiliki kesempatan untuk meninjau putusan pengadilan tersebut,” kata Canyon Bridge dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email. “Kami akan mengevaluasi situasinya.”

pelaku insider trading tiongkok diadili
Sirkuit komponen chip smartphone ditangani oleh pekerja di Kota Dongguan, Provinsi Guangdong di Tiongkok, pada 8 Mei 2017. (Nicolas Asfouri / AFP / Getty Images)

Para jaksa penuntut telah menuduh Chow, seorang warga negara AS yang lahir di Tiongkok, dengan memberi sejumlah uang persen seorang teman pada tahun 2016 perihal rencana akuisisi Canyon Bridge terhadap Lattice yang berbasis di Oregon sebelum diumumkan, sehingga memungkinkan teman tersebut menghasilkan laba sekitar $5 juta.

Teman tersebut telah ditetapkan dalam gugatan terpisah oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS tahun lalu sebagai Michael Yin, mantan eksekutif ekuitas swasta berbasis di Hong Kong yang telah menjadi manajer hedge fund.

Presiden AS Donald Trump telah memblokir kesepakatan Lattice tersebut pada bulan September.

Sejak itu, Canyon Bridge telah menetapkan pandangannya pada target-target akuisisi di luar Amerika Serikat. Telah menyelesaikan pembeliannya dengan pembuat chip Inggris, Imagination Technologies Group, sebesar 550 juta pound ($718 juta) akhir tahun lalu. Penjualan tersebut tidak termasuk unit perusahaan, perancang chip AS, MIPS, yang telah divestasikan ke perusahaan investasi.

Menurut situs web Canyon Bridge, Chow sebelumnya telah menjalankan investasi-investasi semikonduktor untuk perusahaan ekuitas swasta, Warburg Pincus, di Asia, dan merupakan direktur pelaksana China Reform Fund Management, sebuah perusahaan investasi ekuitas swasta yang dibiayai paling tidak sebagian oleh pemerintah Tiongkok dan perusahaan-perusahaan milik negara tersebut.

Dua mantan mitra bisnis Chow yang menolak disebutkan namanya mengatakan Chow adalah penduduk asli Tianjin, kota pelabuhan 30 menit dari Beijing dengan kereta api berkecepatan tinggi, dan memiliki kerabat yang bekerja di pemerintah Tianjin. (ran)

ErabaruNews

Mengapa Korea Utara Tidak Memiliki Pilihan Selain Menghentikan Uji Coba Nuklir?

0

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengumumkan pada 20 April bahwa negara tersebut akan menghentikan uji coba nuklir dan peluncuran rudal. Mengapa diktator tersebut tiba-tiba memutuskan tunduk pada tuntutan internasional untuk denuklirisasi setelah uji coba nuklir meningkat sepanjang tahun lalu?

Seorang blogger Tiongkok yang sudah lama dan sering mengomentari berita ekonomi domestik, dengan nama samaran Manzu Yongshi, menulis artikel pada 23 April, menjelaskan bahwa berbaliknya arah rezim tersebut mungkin berkaitan dengan perdagangannya yang menurun drastis dengan Tiongkok sebagai akibat dari tekanan internasional, sedang mengancam kelangsungan hidupnya.

Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Korea Utara. Menurut data dari Bank Korea, perdagangan Korea Utara dengan Tiongkok mencapai 63 persen dari total perdagangannya pada 2007. Pada 2013, persentase itu meningkat menjadi 89,1 persen. Meskipun ada sanksi dari masyarakat internasional, Tiongkok meningkatkan perdagangannya dengan rezim, kata blogger tersebut. Banyak kebutuhan seperti minyak dan obat-obatan diimpor dari Tiongkok, sementara rezim Korea Utara terutama mengekspor batubara ke Tiongkok.

Setelah 2013, karena uji coba nuklir Korea Utara yang berlanjut, Amerika Serikat dan negara-negara lain memperkuat sanksi mereka terhadap Korea Utara. Dengan demikian, perdagangan antara Tiongkok dan Korea Utara sedikit menurun, tetapi masih tetap pada skala $5,06 miliar hingga akhir tahun 2017, menurut data pabean resmi Tiongkok.

alasan korea utara lakukan denuklirisasi
Situs uji coba nukler Pungye-Ri, Korea Utara, 20 April 2018. Kereta api pertambangan dan struktur baru hadir di tumpukan limbah galian pertambangan Portal Barat. (DigitalGlobe / 38 Utara via Getty Images)

Karena dukungan keuangan Tiongkok yang terus berlanjut, Korea Utara tidak terhalang oleh sanksi internasional dan bahkan dengan berani melanggarnya, Manzu Yongshi mencatat.

Sebuah laporan rahasia AS baru-baru ini menemukan bahwa pada tahun 2017, Korea Utara telah melanggar sanksi untuk mendapatkan hampir $200 juta dalam ekspor komoditas terlarang.

Pada November 2017, Presiden AS Donald Trump mulai menekan rezim Tiongkok untuk menindaklanjuti sanksi-sanksi PBB untuk menghukum Korea Utara. Departemen Keuangan AS telah memberlakukan sanksi-sanksi terhadap sejumlah perusahaan Tiongkok yang melakukan bisnis dengan Korea Utara di dalam pelanggaran sanksi-sanksi sebelumnya. Bank of Dandong milik Tiongkok diputus dari sistem keuangan AS karena keterlibatannya dalam pencucian uang untuk Korea Utara.

Tiongkok juga mulai menutup bisnis Korea Utara di dalam batasan-batasannnya dan telah menginstruksikan bank-bank untuk berhenti melakukan bisnis dengan pelanggan-pelanggan Korea Utara.

Perbatasan yang sibuk antara Tiongkok dan Korea Utara tersebut telah menjadi sepi.

Bersamaan hubungan AS-Tiongkok yang sedang memburuk di bawah ketegangan perdagangan baru-baru ini, Tiongkok tidak lagi ingin menyinggung Amerika Serikat pada masalah Korea Utara, tulis blogger itu.

Maka, perdagangan antara Tiongkok dan Korea Utara menurun drastis.

Pada kuartal pertama tahun ini, menurut data pabean resmi Tiongkok, total perdagangan antara Tiongkok dan Korea Utara turun menjadi $483 juta, dibandingkan dengan $1,2 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu. Itu mewakili penurunan 60,2 persen. Ekspor Tiongkok ke Korea Utara juga turun 86 persen.

Mengikuti tren tersebut, perdagangan antara Tiongkok dan Korea Utara akan jatuh ke sekitar $1,5 miliar untuk seluruh tahun 2018. Korea Utara kemungkinan akan kehilangan banyak barang yang diandalkan dari Tiongkok untuk disediakan. Ini kemungkinan apa yang telah memaksa Kim Jong Un untuk menyerah, Manzu Yongshi menyimpulkan.

Beberapa anggota parlemen AS skeptis bahwa Kim akan menepati janjinya, meskipun demikian, pada saat yang sama Kim telah menggambarkan senjata nuklirnya sebagai “pedang berharga” dalam pengumuman tentang rencana denuklirisasi, menurut laporan Fox News. (ran)

ErabaruNews

Ilmuwan Tiongkok Konfirmasi Situs Uji Coba Nuklir Korea Utara Runtuh

0

Para ilmuwan di Tiongkok telah mengkonfirmasi bahwa situs uji coba nuklir Korea Utara telah runtuh, mendukung apa yang para ahli telah curigai sebelumnya pada September 2017 ketika Korea Utara melakukan uji coba nuklir bawah tanah terbesarnya.

Berita tersebut menimbulkan kemungkinan kebocoran dan paparan radioaktif di wilayah timur laut Tiongkok yang berdekatan, di mana jutaan warga tinggal di dekat perbatasan Korea Utara.

Itu juga datang ketika rezim Korea Utara baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan uji coba dan menutup situs uji coba tersebut di Punggye-ri, menimbulkan pertanyaan tentang apakah rezim telah memutuskan untuk melakukan begitu setelah situs uji coba tersebut menjadi tidak dapat digunakan.

Pada 23 April, tim peneliti yang dipimpin oleh ahli geofisika Wen Lianxing, di Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok, telah mempublikasikan penemuannya di situs web universitas. Mereka menganalisa data seismik yang telah lalu dan menetapkan bahwa situs pengujian Korea Utara tersebut telah digunakan sejak 2009, Gunung Mantap dalam Punggye-ri, telah runtuh setelah uji coba-uji coba bom berlanjut yang membuatnya tidak stabil.

Pada 3 September, Korea Utara menguji bom keenam dan paling kuat, memicu gempa 6,3 skala Richter yang terjadi setelah bom tersebut meledak.

lokasiuji coba nuklir korea utara runtuh
Petugas badan meteorologi Jepang Toshiyuki Matsumori menampilkan bagan yang menunjukkan aktivitas seismik setelah uji coba nuklir Korea Utara, selama konferensi pers di kantornya di Tokyo, Jepang, pada 3 September 2017. (Kazuhiro Nogi / AFP / Getty Images)

Kemudian, pada 23 September dan 12 Oktober, terjadi beberapa peristiwa seismik. Pada saat itu, para ahli, termasuk di Institut AS-Korea di Universitas Johns Hopkins, memperingatkan bahwa uji coba pada 3 September mungkin telah menyebabkan kerusakan besar pada situs tersebut, tetapi tidak dapat mengkonfirmasi sifat dari aktivitas-aktivitas seismik tersebut.

Wen dan para penelitinya menetapkan bahwa bom 3 September memicu rongga pusat yang terletak 440 meter di sebelah barat laut dari ledakan tersebut menjadi runtuh, memicu gempa bumi berturut-turut.

“Kami harus terus memantau kemungkinan kebocoran bahan radioaktif sebagai akibat dari keruntuhan tersebut,” menurut pengumuman para peneliti tersebut.

Para ilmuwan mengatakan kepada South China Morning Post dalam wawancara 25 April bahwa bom 3 September telah menguapkan batuan di sekitarnya dan membuka ruang dengan diameter hingga 200 meter. Debu radioaktif bisa lolos melalui retakan di dalam gunung tersebut.

situr uji coba nuklir korea utara runtuh
Lee Mi-Seon, direktur Pusat Gempa Bumi dan Gunung Nasional, menunjukkan peta lokasi Korea Utara, di Korea Meteorological Administration di Seoul, Korea Selatan, pada 3 September 2017. (Jung Yeon-Je / AFP / Getty Gambar)

Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal akademik, “Geophysical Research Letters,” bulan lalu, juga sampai pada kesimpulan tersebut. “Ledakan itu telah menciptakan rongga dan ‘cerobong’ batuan yang rusak di atasnya,” menurut makalah tersebut. Itu adalah pertama kalinya runtuhnya batuan yang telah didokumentasikan di lokasi uji coba tersebut.

Penemuan-penemuna Wen dan para penelitinya tersebut akan diterbitkan dalam edisi mendatang “Geophysical Research Letters.”

Kemungkinan kebocoran nuklir sudah menjadi perhatian tahun lalu ketika para ahli khawatir bahwa terowongan bawah tanah di dalam situs Punggye-ri mungkin telah runtuh.

Wei Shijie, seorang ahli yang telah bekerja pada program nuklir Tiongkok, mengatakan pada saat itu bahwa kebocoran nuklir “tidak dapat dihindari” terlepas dari apakah ada keruntuhan, menurut laporan Telegraph.

Konfirmasi terbaru tentang runtuhnya sebagian Gunung Mantap tersebut hanya meningkatkan kemungkinan untuk itu. (ran)

ErabaruNews

Wartawan TV di Afghanistan Ditembak Mati, PBB Desak Pelaku Ditangkap

0

Epochtimes.id- Seorang wartawan TV Afghanistan ditembak mati oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di PD9 Kota Kandahar selatan, pada Rabu (25/04/2018).

Melansir dari media lokal, ariananews.af, kejadian ini diungkap oleh seorang pejabat setempat.

Abdul Manan Arghand, 31, yang bekerja bagi jaringan televisi Kabul News dibunuh oleh pengendara sepeda motor yang tidak dikenal saat dia pergi ke pasar bersama teman-temannya.

Para penyerang telah berhasil melarikan diri dari daerah tersebut.

Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Afghanistan (UNAMA) dalam sebuah posting online mengutuk serangan itu.

PBB mendesak pemerintah Afghanistan untuk menyelidikinya dan membawa para pelaku ke pengadilan.

Pada 2017, Komite Keamanan Jurnalis Afghanistan (AJSC) mengatakan sekitar 20 wartawan dan pekerja media tewas di Afghanistan.

Laporan tersebut menyebutkan tahun itu sebagai tahun paling berdarah bagi wartawan di negara yang dilanda perang.

Wartawan ditembak mati (Foto : Via Tolonews.com)

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan wartawan ini. (asr)

Veteran Perang Dunia Mendapatkan Kembali Mustang yang Dibawa Kabur oleh Mekanik Restorasi

0

EpochTimesId – Restorasi mobil antik tentu saja butuh biaya mahal. Terutama setelah mobil sempat dicuri dan dilucuti hampir semua spare-partnya.

Namun dengan bantuan keluarga, donatur, dan toko restorasi, seorang manula mantan tentara berhasil mendapatkan mobil kesayangannya kembali.

Harry Donovan adalah veteran dan penggemar mobil Perang Dunia II. Pada tahun 1969, dia membeli Ford Mustang 1967 untuk istrinya, Marie.

Empat puluh tahun kemudian, pada tahun 2009, seorang pria bernama Daniel Lee datang untuk mengambil mobil Donovan untuk direstorasi. Namun tiga tahun setelahnya, mobil dan uang 8.000 dolar AS (sekitar 110 juta rupiah), dibawa kabur oleh Lee.

“Saya hanya ingin mendapatkan mobil itu kembali, dan menyelesaikannya,” kata Donovan kepada Epoch Times.

Akhirnya, mobil Mustang-nya ditemukan. Namun, mobil itu telah dilucuti hampir semua bagiannya.

Mobil Mustang yang dilucuti spare-part-nya. (Cortesy Foto : Ken Mosier)

Cucu Donovan, Danielle Moran, memulai kampanye GoFundMe guna membantu sang kakek mengumpulkan uang untuk memperbaiki mobil. Dia mampu mengumpulkan lebih dari 23.000 dolar AS (sekitar 322 juta rupiah), ditambah komunitas veteran yang membantu perbaikan.

Jim Webb, anggota asosiasi veteran The American Legion, menemukan kisah Donovan di Indianapolis Star. Setelah membaca artikel, dia memutuskan untuk membawa cerita itu kepada temannya, Ken Mosier.

Mosier juga merupakan anggota The American Legion dan memiliki toko restorasi mobil bernama The Finer Details di Indianapolis.

Webb pergi ke toko dan meletakkan majalah yang berisikan artikel tentang Donovan di meja Mosier.

Donovan ketika masih aktif bertugas di Korps Penerbang Angkatan Darat Amerika Serikat. (Courtesy Cheryle Donovan)

Setelah mengetahui tentang apa yang terjadi pada veteran Perang Dunia II dan anggota ‘The Greatest Generation’, dia dan karyawannya bertekad untuk membantu.

Ketika Mosier mengetahui apa yang terjadi pada Donovan, dia sangat marah.
Mosier dan para karyawannya, keluarga dan teman-teman mereka memiliki koneksi ke militer.

“Kami memiliki hati. Kami ingin membantunya dengan cara apa pun yang kami bisa,” Mosier menjelaskan kepada Epoch Times.

“Fakta itu menempatkan ‘selera buruk di mulut setiap orang’. Untuk pergi dan melakukan sesuatu seperti itu, terutama untuk ‘Tuan Donovan’, Anda harus terlibat.”

Mosier bersama dengan David Engle, Justin Bliss, Sean Muss, Jay Webb, dan Scott Dowdy memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Ketika Mustang datang ke toko, Webb dan Dowdy membongkar apa yang tersisa dari mobil ke bingkai kosong.

Tim membutuhkan plat lantai baru, firewall, rel bingkai, spatbor, kap mesin, dan cukup banyak lembaran logam.

Penampakan mobil Mustang ketika sedang direstorasi. (Courtesy Ken Mosier)

Untungnya, Depot Taman Nasional menyumbangkan semua lembaran logam yang dibutuhkan untuk memperbaiki mobil. Saat itulah Webb, Dowdy, dan Engle mulai melakukan semua pekerjaan logam dan ‘body’ mobil.

Setelah pekerjaan ‘body mobil’ selesai, tim menyiapkan dan menyimpan mobil selama dua bulan sebelum mereka dapat mengecatnya.

Mereka kemudian mengecat mobil, diampelas, dan digosok. Setelah itu, perakitan terakhir untuk mobil dimulai.

Webb, Muss, Bliss, Engle, dan Dowdy membentuk sistem kelistrikan mobil, dan kemudian mereka harus merakit setiap bagian dari mobil.

“Kami melukis semuanya terpisah, jadi Anda harus menggantung pintu kembali, fender, kap, semua potongan mobil.”

Donovan bersama mobil Mustang yang sudah direstorasi. (Courtesy : Ken Mosier)

Kemudian, Webb, Dowdy, dan Engle mulai menambahkan trim, lampu, stiker, dan kaca pada mobil.

Dowdy bertanggungjawab untuk menyusun mesin dan transmisi, dan Bliss mengerjakan suspensi.

Langkah terakhir adalah mengerjakan interior Mustang. Webb dan Bliss memulihkan seluruh interior, lalu Bliss dan Dowdy merapikan pekerjaan restorasi yang tersisa, melakukan sentuhan akhir.

Tim menghabiskan 18 bulan, 1.500 jam, dan sekitar 75.000 dolar AS untuk pekerjaan restorasi mobil klasik Mr. Donovan.

(Courtesy Ken Mosier)

Para pekerja restorasi sering bekerja lembur hingga malam dan pada akhir pekan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Seluruh anggota tim merasa gembira setelah mereka berhasil memulihkan Mustang senior mereka. Mereka sama bahagianya seperti Donovan yang mendapatkan Mustang klasiknya kembali.

“Dia datang ke sini dan melihatnya, kita semua, orang-orang, dia, keluarga, semua orang meneteskan air mata,” kenang Mosier.

Ketika Donovan melihat Mustang klasik yang selesai direstorasi, dia hanya memiliki satu kata untuk menggambarkan bagaimana perasaannya, “Kagum!”

Ketika Donovan masuk ke mobil, Webb memainkan salah satu lagu favorit Donovan dan almarhum istrinya di radio mobil.

“Dia duduk di sana dan mendengarkan lagu itu, menghidupkan mobil, dan tersenyum, dan tersenyum, dan tersenyum,” kenang Mosier. (Oleh Andrew Thomas/Uplift Epoch Times)

Video Rekomendasi :

Pembelot Korea Utara Berharap Masalah HAM Dibahas Selama Pertemuan Tingkat Tinggi Antar-Korea

0

Epochtimes.id- Pembelot Korea Utara, Ji Seong Ho, yang datang ke Korea Selatan pada 2006, berharap isu-isu hak asasi manusia di Korea Utara akan dibahas dalam pertemuan antar Korea pada akhir pekan ini.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan duduk bersama di desa gencatan senjata perbatasan Panmunjom pada Jumat, 27 April 2018.

Kedua Kepala Negara akan membahas berbagai masalah, termasuk program senjata nuklir Korea Utara.

Ji mengatakan dia berharap masalah hak asasi manusia akan menjadi salah satu poin diskusi.

“Orang-orang [di Korea Utara] tidak dapat berbicara [mengenai masalah hak asasi manusia], mereka mungkin akan menghadapi kematian jika mereka menyatakan pandangan mereka. Orang-orang di luar Korea Utara harus memberi tahu dunia tentang hak asasi manusia mereka dan mudah-mudahan mengarah pada perubahan,” katanya.

Ji yang sekarang memimpin, Action and Unity for Human Rights (NAUH) adalah sebuah kelompok yang menyelamatkan dan memukimkan kembali pengungsi Korea Utara.

Dia mengatakan pembelot memiliki harapan bahwa KTT dapat mengarah pada penyatuan semenanjung Korea sehingga mereka dapat mengunjungi kembali rumah dan keluarga mereka di Utara.

“Para pembelot Korea Utara memiliki harapan hari penyatuan akan datang lebih cepat (melalui KTT ini) sehingga mereka dapat pergi ke tanah air [Korea Utara] dan menemui orang-orang yang mereka cintai,” kata Ji.

Ji adalah seorang pengemis anak yang disiksa dan kelaparan di Korea Utara yang berhasil melarikan diri dari negara itu setelah dia ditabrak kereta api ketika mencoba mencuri batu bara.

Ji, yang kehilangan tangan dan kaki kirinya setelah dia jatuh dari kereta pengangkut barang.

Sosok pria ini muncul di pidato Negara Presiden AS Donald Trump pada Februari. Dalam satu momen emosional, ia mengangkat tongkatnya setelah Trump menyebutkannya selama berpidato.

Ji juga mengadakan pertemuan empat mata dengan Trump.

Jumlah total pembelot Korea Utara di Korea Selatan mencapai 31.339 jiwa pada akhir Desember 2017. (asr)

The Epochtimes

Tiongkok Menjadi Penjara Terbesar di Dunia untuk Wartawan, Sementara Beijing Mengekspor Penyensoran Media ke Luar Negeri

0

Tiongkok terus-menerus menjadi salah satu peleceh kebebasan pers yang paling buruk di dunia dan memenjarakan jurnalis terbanyak dalam jumlah besar, menurut Reporters Without Borders (RWB) pada 25 April. Selain itu, pengamat kebebasan pers tersebut memperingatkan bahwa negara-negara otoriter di seluruh Asia berusaha lebih jauh memperkuat peraturan-peraturan mereka dengan meniru model kontrol media dan sensor dari Beijing.

Dalam Index Kebebasan Pers Dunia 2018 yang baru dirilis, RWB telah mengevaluasi 180 negara dalam hal kebebasan jurnalistik dan sejauh mana pemerintah di seluruh dunia tersebut menyensor pers mereka sendiri. Tiongkok  berada di peringkat 176, dengan hanya Suriah, Turkmenistan, Eritrea, dan Korea Utara yang memiliki peringkat lebih buruk.

“Tiongkok adalah penjara terbesar di dunia baik untuk jurnalis profesional dan non-profesional,” kata Margaux Ewen, Direktur Eksekutif Amerika Utara untuk Reporters Without Borders, selama presentasi peluncuran indeks 2018 organisasi tersebut di Washington D.C.

Menurut indeks tersebut, media milik negara dan milik swasta Tiongkok kini berada di bawah kendali ketat Partai Komunis Tiongkok sementara wartawan asing yang mencoba melakukan liputan di Tiongkok menghadapi lebih banyak kesulitan karena sensor dan penindasan rezim tersebut.

Lebih dari 50 jurnalis dan blogger Tiongkok saat ini ditahan dalam kondisi yang menimbulkan ancaman bagi kehidupan mereka, kata indeks tersebut, sebagaimana dibuktikan oleh fakta bahwa dua orang wartawan yang dipenjara telah meninggal tahun lalu karena kanker yang tidak diobati ketika mereka berada dalam tahanan.

Ewen juga mengatakan bahwa keprihatinan besar terhadap kebebasan pers di kawasan Asia-Pasifik adalah ekspor “penguasaan informasi model otoriter” dari rezim komunis Tiongkok. Kamboja dan Vietnam telah mengadopsi model ini dan memberlakukan tindakan keras yang luas terhadap media.

Kamboja, misalnya, telah menutup lebih dari 30 media pada tahun 2017, dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah “sangat lahiriah” menghina media dan kebebasan media, menurut Ewen. Di antara negara-negara Asia Tenggara, Kamboja secara umum dilihat sebagai salah satu yang diseret paling dekat ke lingkup pengaruh Tiongkok.

Indeks tersebut juga mengatakan bahwa di bawah peraturan internet yang lebih ketat oleh Beijing, warga Tiongkok sekarang bisa dipenjara karena komentar yang mereka buat pada item berita yang mereka posting di jejaring sosial atau layanan perpesanan atau bahkan untuk hanya berbagi konten yang tidak disukai.

Indeks Reporters Without Borders tersebut telah menggemakan laporan lain yang juga telah dipublikasikan pada tanggal 25 April oleh Freedom House sebelum Hari Kebebasan Pers Dunia, yang mengatakan bahwa sensor dan pengawasan internet mencapai ketinggian baru di Tiongkok pada tahun 2017. Para blogger dan pengguna media sosial Tiongkok terus disensor dan ditangkap oleh rezim Tiongkok karena komentar-komentar kritis secara online atau upaya untuk berbagi informasi tentang hak asasi manusia.

Taiwan, negara kepulauan demokratis yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, menempati peringkat ke 42 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia terbaru, peningkatan 3 tempat di atas 2017, nilai tertinggi untuk kebebasan pers di Asia. Indeks tersebut mengatakan ancaman utama terhadap kebebasan media yang dihadapi Taiwan berasal dari Tiongkok, yang telah mengerahkan tekanan ekonomi dan politik yang meningkat pada media Taiwan. (ran)

ErabaruNews

Pesawat Bermesin Ganda Mendarat Darurat Dengan Selamat di Kanada

0

EpochTimesId – Sebuah pesawat kecil yang membawa enam penumpang melakukan pendaratan darurat di jalan raya di Calgary, Kanada, Rabu (25/4/2018) waktu setempat.

Polisi mengatakan pesawat bermesin ganda itu datang dari arah selatan, dan menuju bandara Calgary untuk melakukan pendaratan. Namun, pilot mengirim informasi via radio bahwa pesawat itu kekurangan bahan bakar.

Sersan Duane Lepchuk mengatakan, pesawat itu mendarat tidak lama sekitar pukul 6 pagi di jalan dua jalur di 36th Street, sekitar lima kilometer di sebelah selatan bandara dan tidak jauh dari Trans-Canada Highway.

Tidak ada korban meninggal maupun luka-luka dalam insiden itu. Seluruh empat penumpang dan dua awak pesawat dalam kondisi sehat setelah mendarat darurat.

Lepchuk mengatakan ada aktivitas lalu lintas di jalan tersebut pada saat pesawat mendarat darurat. Namun, pesawat dan tidak sampai mengalami insiden atau kecelakaan.

Jason Hollyoak mengatakan kepada CTV Calgary bahwa dia melihat pesawat itu melakukan pendaratan yang luar biasa.

“Saya akan mengatakan dia hanya mencoba menghindari semua tiang lampu dan lampu penerangan jalan dan semua yang ada di jalanan. Dia harus terbang melintasi mungkin dua atau tiga mobil (sebelum mendaratkan pesawat di jalan beraspal),” kata Hollyoak.

Pesawat tetap di jalan sepanjang pagi hari yang sibuk. Sejumlah polisi pun dikerahkan untuk mengatur jalan memutar di sekitar tempat kejadian.

Super T Aviation of Medicine Hat, Alta mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat pesawat itu terpaksa mendarat.

“Karena hilangnya tenaga, akibat penyebab yang tidak diketahui,” tulis pihak perusahaan.

Dua pilot dan empat penumpang dievakuasi ke Piper Navajo. Pemilik Super T, Terri Super, langsung menuju Calgary untuk membantu Dewan Keselamatan Transportasi dalam penyelidikan insiden tersebut.

“Nona Super mengakui tindakan para pilot untuk memastikan pendaratan yang aman dan bersyukur bahwa tidak ada yang cedera diantara mereka yang ada di atas pesawat ataupun pengguna jalan raya,” kata pernyataan itu.

Juru bicara TSB, Alexandre Fournier mengatakan dua penyelidik dari Edmonton sedang dalam perjalanan ke tempat kejadian. (The Canadian Press/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Grab Indonesia Akuisisi Uber Indonesia, Seperti Ini Kesimpulan KPPU

0

Epochtimes.id- Belum lama ini perusahaan layanan transportasi dan pesan antar online, Uber setuju untuk menjual bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab. Akuisisi ini menjadikan korporasi terbesar kedua perusahaan AS di pasar Asia.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) merilis aebagai bagian dari akuisisi tersebut, Uber akan memiliki 27.5 persen saham di Grab dan menempatkan CEO Uber, sebagai salah satu Dewan Direksi (Board of Director) Grab.

Menurut KPPU, efektif pada 10 April 2018, PT. Uber Indonesia Technology, operator Uber di Indonesia (selanjutnya disebut Uber Indonesia) menghentikan layanan aplikasinya untuk Indonesia. Namun, aplikasi tersebut masih dapat digunakan di negara lain dengan layanan Uber yang aktif.

KPPU menyampaikan telah menyampaikan himbauan kepada PT. Solusi Transportasi Indonesia (operator Grab di Indonesia, selanjutnya disebut Grab Indonesia) pada tanggal 28 Maret 2018 untuk menyampaikan notifikasi secara resmi kepada KPPU.

Menurut KPPU, Grab Indonesia menyampaikan surat balasan atas himbauan tersebut pada tanggal 3 April 2018, yang pada dasarnya menyampaikan bahwa transaksi tersebut merupakan pengambilalihan aset, dan oleh karena itu tidak ada perubahan kendali pada Uber Indonesia.

KPPU kemudian mengundang Grab Indonesia untuk hadir ke KPPU pada tanggal 16 April 2018 dan menjelaskan perihal pengalihan aset tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung KPPU Jakarta, hadir Managing Director Grab Indonesia yang menjelaskan bahwa Uber Indonesia tidak memiliki kantor atau badan hukum khusus Asia Tenggara, namun kantor didirikan di tiap negara di mana ada operasional Uber Indonesia.

Adapun aset yang dialihkan meliputi berbagai peralatan, kontrak, dan karyawan yang dimiliki, tetapi tidak teknologi informasi dan hak kekayaan intelektual. Berbagai aset khusus tersebut tetap dimiliki Uber Indonesia, yang secara badan hukum masih aktif.

Uber Indonesia pasca akuisisi aset tersebut menjadi pemegang saham minoritas di Grab Holding. Grab Indonesia pascaakuisisi akan melakukan pengembangan ke GrabFood, yakni jasa pengiriman (delivery) makanan.

“KPPU melihat bahwa transaksi tersebut murni merupakan akuisisi aset dan tanpa perpindahan kendali dari Uber Indonesia ke Grab Indonesia,” tulis siaran pers KPPU, Rabu (25/04/2018).

Menurut KPPU, transaksi tersebut juga bukan merupakan penggabungan usaha, karena badan hukum Uber Indonesia tetap ada dan tidak bergabung dengan Grab Indonesia.

“Memperhatikan kondisi tersebut, maka KPPU menyimpulkan bahwa transaksi tersebut tidak wajib dinotifikasikan, karena berada di luar cakupan definisi penggabungan usaha, peleburan atau pengambilalihan yang diatur oleh UU No. 5/1999 dan PP No. 57/2010,” jelas KPPU.

Lebih lanjut, untuk menjamin agar akuisisi tersebut tidak menimbulkan dampak khusus, KPPU akan melakukan monitoring aktif atas perkembangan persaingan usaha dan harga di sektor aplikasi transportasi berbasis online.

Langkah yang dilakukan KPPU yakni dalam mencegah potensi price leadership atau price fixing yang dapat meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi pasar. (asr)

Kebangkitan Putin dan Xi: Era Baru Orang Kuat?

0

Oleh Kris Wen

Saat berita tentang perpanjangan batas waktu jabatan presiden Tiongkok tentu saja mengejutkan sebagian besar orang, sebaliknya terpilihnya kembali Putin sebagai Presiden Rusia sama sekali tidak mengejutkan. Vladimir Putin melaju menuju kemenangan, menunjukkan kekuasaannya di Rusia, sementara penghapusan batas waktu di Tiongkok telah memastikan pemerintahan Presiden Xi Jinping untuk berapa lama yang dia inginkan.

Penguasa dua negara yang sangat penting di dunia ini tidak dapat disangkal meninggalkan dampaknya. Apakah itu untuk yang baik atau buruk, hanya waktu yang akan memberi tahu.

Putin dan Dunia

Putin memulai perjalanannya dengan agak agresif pada pernyataan kampanye presiden saat pidato kenegaraan (diadakan sebelum pemilihan), menyoroti kekuatan nuklir Rusia dan secara khusus menargetkan AS. Tentu saja, istilah tersebut telah dimulai dengan banyak kebencian dalam kaitannya dengan Putin sejak pemimpin-pemimpin negara lainnya .

Rusia dikenal mengikuti prinsip “realisme” ketika menyangkut hubungan internasional, dan memegang pengertian bahwa bagi Rusia, negara lain harus kalah. Selain itu, di bawah kerangka berpikir “realisme” tersebut, agar suatu bangsa dianggap kuat, ia harus memiliki kekuatan militer yang kuat dan besar. Akibatnya, ia juga mengharap negara lain untuk memiliki pandangan internasional yang sama dan akan selalu melihat dunia menjadi tidak stabil dan mengejar keuntungan individu. Dalam konteks internasional, ketidakstabilan ini berbahaya, karena mengarah pada suasana ketegangan yang konstan dan kemungkinan konfrontasi.

pemikiran xi jinping dan prinsip realisme Putin
Rusia dikenal mengikuti prinsip ‘realisme’ ketika menyangkut hubungan internasional, dan negara ini memegang pengertian bahwa bagi Rusia, negara lain harus kalah. (Gambar: kremlin.ru / CC0 1.0)

Di sisi lain, Barat masih menentang Putin ketika datang ke Suriah dan Ukraina, serangan cyber, dan peracunan terhadap mantan mata-mata Rusia dan putrinya, antara lain. Dia juga dituduh memimpin kediktatoran yang korup di Rusia. Antagonisme dari Barat ini dapat mendorong Putin untuk memperkuat hubungan Rusia dengan India dan Tiongkok, serta menjalin hubungan dengan Pakistan dan Afghanistan. Meskipun menyeimbangkan India dan Pakistan mungkin terbukti sulit, membutuhkan perawatan dan keterampilan karena rumit dan canggung. Rusia akan mencoba menggoyahkan dan mengguncang sebanyak mungkin kemitraan strategis AS di Asia.

Selain itu, Putin dengan penuh semangat melangkah ke pasar perdagangan segera setelah Trump menarik diri dari Trans-Pacific Partnership (TPP), menyatakan bahwa Moskow terbuka untuk Perjanjian Perdagangan Bebas di Asia.

Pandangan Dunia Xi Jinping

Sama seperti Putin, Presiden Xi Jinping telah memulai pemerintahannya yang tidak terbatas dengan mengumumkan supremasi Negara Tiongkok dan bahwa Tiongkok akan menjadi negara adikuasa berikutnya pada tahun 2050. Ini adalah indikasi yang jelas untuk semua negara di Asia dan dunia bahwa Tiongkok menganggap dirinya sebagai pertama; mirip dengan pengumuman “America First” dari Presiden Trump.

kesamaan xi jinping dengan vladimir putin
Sama seperti Putin, Presiden Xi Jinping telah memulai pemerintahannya yang tidak terbatas dengan mengumumkan supremasi Negara Tiongkok dan bahwa Tiongkok akan menjadi negara adidaya berikutnya pada tahun 2050. (Gambar: Antilong via wikimedia CC BY-SA 3.0)

Xi sedang memodifikasi perspektif Tiongkok secara perlahan dan mantap dengan mengindoktrinasi “Pemikiran Xi Jinping.” Kita telah melihat dampak dari ini di Tiongkok selama masa Mao Zedong dan Deng Xiaoping. James McGregor, penulis Amerika dan ahli Tiongkok, berpendapat bahwa Tiongkok sedang merencanakan untuk mengisi kekosongan yang diciptakan oleh pemerintahan AS saat ini dan Eropa yang kacau. Mirip dengan Putin, Xi mengambil keuntungan dari penarikan pemerintahan AS yang keluar dari TPP dan berusaha untuk membuat kesepakatan serupa dengan negara-negara Asia tanpa keterlibatan AS.

Xi juga menegaskan kehadiran Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan dengan meningkatkan militerisasi pada pulau-pulau dan terumbu karangnya dan dengan memperluas melalui reklamasi lahan. Tindakan-tindakan ini merupakan penentangan langsung terhadap keputusan internasional tentang masalah ini. Tiongkok telah melumpuhkan setiap perlawanan yang dibuat oleh negara-negara lain di kawasan tersebut dan telah dengan tegas menentang kebebasan operasi navigasi AS di wilayah tersebut.

Putin dan Xi Jinping

Rusia dan Tiongkok telah memperkuat hubungan militer mereka dan bekerja sama untuk mengubah militer mereka, terutama angkatan laut mereka. Misi One Belt One Road Tiongkok bertujuan untuk memperluas pengaruh ekonominya di Eurasia dan Afrika, dengan Rusia memainkan peran kunci dalam proyek tersebut.

Semua gerakan ini besar dan penting, dan cukup sederhana, menunjukkan sebuah kebangkitan dan bangkitnya Putin dan Xi. Seluruh dunia harus ingat bahwa seperti kebanyakan perjanjian perdagangan yang dilakukan dengan kedua negara tersebut, mereka tidak akan berubah menjadi adil, dan dunia bersama dengan dominasi dan agresi mereka yang meningkat tidak akan damai untuk waktu yang lama. (ran)

ErabaruNews

Sinovel Wind Tiongkok Dituntut Amerika karena Mencuri Rahasia Dagang

0

EpochTimesId – Pengadilan federal Amerika Serikat mengukuhkan keputusan tentang pencurian rahasia dagang milik AS oleh Sinovel Wind Co., Ltd., pada Januari 2018. Sinovel adalah sebuah perusahaan pembuat turbin angin yang berkantor pusat di Tiongkok.

Ini adalah pertama kalinya sebuah perusahaan Tiongkok digugat dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Pidana Federal AS karena mencuri teknologi.

Dalam kasus itu, mantan karyawan AMSC (American Superconductor) terlibat pencurian teknologi atas suruhan Sinovel. Selain itu, hal yang juga menarik perhatian masyarakat adalah serangan cyber oleh Tiongkok komunis serta proses yurisprudensi terhadap Sinovel yang banyak mengalami kesulitan.

Namun, lebih dari itu, kasus tersebut mewakili banyak perusahaan AS yang juga mengalami kasus serupa. Mereka menjadi korban pencurian rahasia dagang oleh perusahaan Tiongkok. Dimana pada umumnya, perusahaan Tiongkok yang melakukan pencurian itu terkesan ‘kebal hukum’.

Dalam siaran TV CBS acara ’60 Menit’ pada tahun 2016 ada laporan yang menyebutkan bahwa, ribuan perusahaan AS setiap tahunnya harus kehilangan rahasia dagang yang tercuri oleh pihak Tiongkok.

Tetapi hampir tidak ada CEO yang berani tampil membicarakan masalah tersebut, semata karena masih ada bisnis di Tiongkok. Mereka juga khawatir jika mereka diusir dari pasar Tiongkok yang besar.

Namun, tidak demikian dengan Daniel McGahn, kepala eksekutif Superkonduktor Amerika. Segera setelah terjadi pencurian teknologi oleh Sinovel, ia memutuskan untuk menghentikan kerjasama dengan perusahaan itu.

Akibat pencurian itu, nilai pasar perusahaan menguap hingga 70 persen. Omzet penjualan juga menurun sebanyak sepertiga dari volume awal. selain itu 900 orang karyawannya terpaksa di-PHK.

Video Rekomendasi :

Perusahaan kemudian melakukan konsolidasi agar bisa tetap bertahan. Namun, proses menuntut Sinovel secara hukum atas pencurian rahasia komersial tidak pernah terhenti.

“Beruntung kami masih mampu bertahan,” ujar Daniel McGahn.

Meskipun omzet penjualan belum pulih seperti 7 tahun lalu, Dia gembira karena bisa menyingkirkan ketergantungan terhadap pasar Tiongkok yang dikendalikan oleh pemerintahan komunis itu.

“Saya tidak ingin melihat perusahaan Amerika lainnya mengulangi kesalahan yang kami perbuat,” katanya.

Meskipun karyawan AMSC pada bulan April ini kembali mendengar kabar buruk, yakni Sinovel menolak untuk melunasi tunggakan sebelumnya mengenai biaya pembelian aksesoris elektronik untuk turbin angin.

Tetapi AMSC setidaknya dapat berharap untuk mendengarkan vonis hakim federal yang akan dikeluarkan pada bulan Juni nanti. Rumor yang beredar sekarang adalah Sinovel bakal dijatuhi hukuman berupa denda sejumlah 4,8 miliar Dolar AS.

AMSC mendapat serangan cyber dari pihak Tiongkok untuk mengetahui keadaan gugatan.
Sejak tahun 2011, AMSC juga mengajukan gugatan pelanggaran melalui pengadilan di Tiongkok.

CEO AMSC mengatakan bahwa perusahaannya tidak mundur dari menuntut hak-hak dan kepentingan perusahaan dengan terus melakukan tuntutan secara hukum. Meskipun dia tahu pasti, bahwa pemerintah Tiongkok komunis berada di belakang perusahaan Sinovel.

Sinovel Wind Power adalah perusahaan milik negara di Dalian. Perusahaan itu didirikan pada tahun 2006 dengan saham yang dimiliki pemerintah sekitar 18 persen.

Bulan Oktober 2011, AMSC dari Amerika Serikat mengajukan gugatan terhadap Sinovel melalui Pengadilan Tinggi Beijing atas perbuatan plagiat teknologi lewat perangkat lunak.

Laporan CBS menyebutkan bahwa tidak mengherankan pemerintah Tiongkok menolak pengusutan kasus ini. Otoritas kemudian balik menuntut dan meminta AMSC membayar ganti rugi yang jumlahnya mencapai 1,2 miliar dolar AS.

Pada saat yang sama, tuntutan hukum dilakukan di Amerika Serikat, Beijing, dan Hainan.
Pengacara Sinovel dalam perdebatan justru menuduh AMSC yang tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian sehingga kedua pihak memutuskan hubungan bisnis mereka.

Ia juga mengatakan bahwa tidak ada bukti mantan karyawan AMSC, Dejan Karabasevic mengakses kode asli secara ilegal. Masalah itu sepenuhnya disebabkan karena perusahaan AMSC gagal untuk mengambil langkah-langkah yang memadai dalam melindungi kode-kode sumber rahasia.

Tetapi, sebelum AMSC mengajukan tuntutan di pengadilan Tiongkok, Dejan Karabasevic telah mengaku mencuri rahasia teknologi. Dejan divonis satu tahun penjara, namun ditangguhkan selama dua tahun oleh Pengadilan Klagenfurt Austria. Dia dihukum atas kejahatan spionase industrial.

Di sisi lain, AMSC diserang oleh peretas Tiongkok setelah mengajukan gugatan. Ahli keamanan komputer yang disewa perusahaan memastikan bahwa serangan berasal dari Tentara Pembebasan Rakyat Unit 61398.

Militer Tiongkok tersebut jugalah yang dituduh mencuri rahasia perusahaan di Amerika Utara.

peretas tiongkok serang data amerika
Foto simbolis dengan topik kejahatan online, pencurian data dan pembajakan: Seorang pria berpose dengan laptop yang menunjukkan kode biner di depan rak Server di pusat server pada 12 Januari 2018, di Berlin, Jerman. (Thomas Trutschel / Photothek via Getty Images)

Crowd Strike, perusahaan keamanan komputer yang disewa AMSC menemukan bahwa ke-13 orang anggota dewan perusahaan superkonduktor itu semua menerima sebuah e-mail mencurigakan yang berlampiran.

Seseorang membuka lampiran itu dan secara tidak sengaja telah membukakan pintu belakang buat masuknya peretas Tiongkok komunis.

Dmitri Alperovitch, pendiri Crowd Strike yang juga seorang ahli komputer mengatakan, peretas bermaksud mengetahui tentang langkah hukum yang akan ditempuh AMSC dalam masalah kompensasi 1,2 miliar Dolar AS tuntutan Sinovel.

“Pokoknya begitu ada tuntutan hukum yang besar, peretas akan masuk, masuk ke departemen hukum perusahaan untuk mencuri lihat apa langkah yang diambil AMSC, tujuannya tak lain adalah agar Sinovel dapat menentukan langkah yang lebih baik dalam proses pengadilan,” ujar seorang ahli komputer lainnya, George Kurtz.

Unit 61398 yang terjun dalam kegiatan peretasan adalah markas perang jaringan milik Tiongkok komunis.

Laporan perusahaan keamanan IT Amerika Serikat Mandiant Corporation bulan Februari 2013 menyebutkan, track record yang dilacak selama tujuh tahun terakhir menegaskan bahwa unit 61398 Tiongkok itu terbukti memiliki hubungan langsung dengan sejumlah serangan peretas dan penetrasi.

Pada 19 Mei 2014, Departemen Kehakiman AS menggugat lima orang petugas dari unit 61398 yang melakukan kegiatan spionase.

Tuntutan hukum ditingkatkan dari kasus perdata ke kasus pidana.

Selanjutnya, Departemen Kehakiman AS pada 2013 melalui pengadilan federal di Wisconsin menuntut perusahaan Tiongkok Sinovel dan dua orang eksekutif perusahaan dan mantan karyawan AMSC dengan gugatan melakukan pencurian rahasia dagang. Dengan demikian gugatan antar AMSC dengan Sinovel meningkat dari perdata menjadi pidana.

Ini adalah pertama kalinya pemerintah AS mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan yang telah mencuri hak kekayaan intelektual. Pada 2013, Richard A. McFeely, eksekutif asisten direktur FBI saat itu mengatakan, “Kekayaan intelektual perusahaan AS sedang terancam pencurian, contohnya adalah produsen turbin angin Tiongkok Sinovel dan karena itu FBI tidak akan berpangku tangan.”

Dia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2008, jumlah spionase komersial yang tertangkap oleh FBI melonjak lebih dari dua kali lipat dalam lima tahun. Jumlah gugatan hukum meningkat hingga lima kali lipat, sementara itu, pembenaran secara hukum juga telah meningkat delapan kali lipat.

Josh Mayers, pejabat investigasi FBI yang bertanggung jawab dalam penyelidikan kasus pencurian rahasia dagang AMSC oleh Sinovel pada diskusi keamanan cyber di media ‘The Cipher Brief’ memberikan komentarnya.

“Ini hanyalah versi baru dari cerita yang telah diulang dan diulang dalam 20 tahun terakhir, dan ini terus menyakiti para tenaga kerja, perusahaan dan lembaga ekonomi besar Amerika,” jelasnya.

Mayers memperingatkan bahwa, bahkan jika Sinovel akhirnya bersedia mengaku bersalah, pemerintah AS masih memiliki cara lain untuk menuntut sanksi, seperti pembekuan aset Sinovel dan pejabatnya. Selain itu juga bisa melarang lembaga Amerika untuk melakukan bisnis dengan mereka.

Tetapi yang lebih penting adalah Amerika harus waspada terhadap pencurian hak kekayaan intelektual oleh Tiongkok komunis. Kewaspadaan Amerika harus tetap dipertahankan.

Terkadang kecerobohan juga memberikan kesempatan kepada Tiongkok komunis untuk melakukan pencurian kekayaan intelektual.

Sebagai contoh, menurut hasil penyelidikan FBI, setelah AMSC mengajukan tuntutan pengadilan Sinovel pada 2011, Sinovel masih 2 kali mengekspor 4 unit turbin angin berkapasitas 1,5-megawatt dengan perangkat lunaknya yang melanggar hak ke Negara Bagian Massachusetts. Turbin itu untuk digunakan oleh Komite Pengelolaan Sumber Daya Air Bersih Negara Bagian yang pengoperasiannya didanai pemerintah federal.

Josh Mayers mengatakan, perusahaan Tiongkok selama puluhan tahun terus mencuri teknologi Amerika. Namun Mahkamah Pidana Federal menuntut Sinovel melakukan pencuri hak kekayaan intelektuan AS yang divonis pada bulan Januari ini merupakan yang pertama kali dalam sejarah.

“Para pelakunya-setidaknya perusahaan di belakangnya sudah tertangkap.”

Menurut Josh Mayers bahwa arti yang lebih besar dari divonisnya kasus Sinovel adalah memberikan peringatan kepada pemerintah AS, tidak hanya untuk mengambil langkah-langkah agar perusahaan-perusahaan ini bertanggung jawab atas tindak kejahatan mereka. Yang lebih penting adalah mencegah perusahaan Tiongkok dan Tiongkok komunis terus mencuri teknologi, kreativitas dan inovasi milik bangsa Amerika.

National Bureau of Asian Research, sebuah biro nirlaba AS dalam laporannya pada tahun lalu memperkirakan bahwa kerugian karena pencurian hak kekayaan intelektual milik AS setiap tahunnya bisa mencapai 600 miliar Dolar AS. Dan Tiongkok adalah salah satu pelaku utamanya.

Pada bulan Maret, kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) di bawah arahan Presiden Trump melakukan penyelidikan yang menghabiskan waktu lebih dari tujuh bulan. Penyelidikan yang kemudian menemukan bahwa, pihak berwenang Tiongkok menggunakan cara paksaan, tekanan dan cara lain untuk mendapatkan teknologi dan kekayaan intelektual milik AS.

Tindakan tersebut membuat distorsi pasar, dan berdasarkan inilah Trump menaikkan tarif impor barang Tiongkok yang mencapai 50 miliar dolar, sebagai hukuman. Pekan ini Trump mungkin akan mengeluarkan lagi daftar barang lain yang terkena tarif baru yang jumlahnya mencapai 100 miliar dolar AS.

CEO perusahaan AMSC, Daniel McGahn memuji Trump untuk pertama kalinya menuntut Tiongkok komunis untuk menanggung konsekuensi dari pencurian kekayaan intelektual AS.

“Ini adalah pertama kalinya Tiongkok komunis harus mempertanggungjawabkan perbuatannya (pencurian),” tegasnya.

Setelah memenangkan tuntutan di AS, AMSC dapat meningkatkan peluang memenangkan beberapa gugatan perdata yang diajukan di pengadilan Tiongkok.

Setelah rahasia dagang AMSC dicuri Sinovel, perusahaan telah berulang kali meminta bantuan kepada pemerintahan Obama dan Kongres. Daniel McGahn sendiri juga berulang kali mengkritik Bush dan Obama yang telah mengeluarkan retorika sengit tentang pencurian hak kekayaan intelektual oleh Tiongkok komunis, tetapi mereka tidak secara serius mempermasalahkan hal ini dengan pemerintah Tiongkok.

Masyarakat luar percaya bahwa keputusan Pengadilan Federal AS memberi peringatan kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang berusaha mencuri kekayaan intelektual AS. Keputusan pengadilan Amerika juga memperingatkan, bahwa perusahaan Tiongkok harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.

PHK perusahaan ZTE tiongkok
Pengunjung lewat di depan tribun ZTE pada hari pertama Mobile World Congress di Barcelona pada 27 Februari 2017. (Lluis Gene / AFP / Getty Images)

Departemen Perdagangan AS pada bulan April telah memberlakukan sejumlah larangan terhadap perusahaan telekomunikasi Tiongkok, ZTE karena melanggar perjanjian. Kejadian ini lebih pada memberikan peringatan kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnis dengan Amerika Serikat, mereka wajib mematuhi aturan yang disepakati.

Pada saat yang sama, tuntutan pidana tersebut juga memberikan sinyal kepada pemerintah Tiongkok mengapa Trump memberlakukan sanksi terhadapnya.

Di sisi lain, ini juga dapat dijadikan ‘bukti’ buat Xi Jinping, kalau dia mau menuntut tanggung jawab perusahaan dan pejabatnya yang terlibat perbuatan jahat yang merugikan negara dan bangsanya.

Daniel McGahn mengatakan, “saya sadar jika sekarang banyak orang mengira bahwa AS dan Tiongkok sedang perang dagang. Ini sebenarnya bukan awal dari perang dagang, tetapi memasuki suatu strategi baru setelah perang dagang selama dekade terakhir yang mengalami kegagalan.” (Lin Yan/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Banyak Cara Tiongkok Menghindari Tarif Impor Mahal

0

Tarif baru-baru ini yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap impor-impor Tiongkok telah menyebabkan pengawasan baru terhadap praktik-praktik perdagangan Tiongkok. Satu masalah berkelanjutan adalah metode-metode Tiongkok dalam menghindari bea-bea impor.

Pada 20 April, otoritas Uni Eropa dan Italia mengungkapkan bahwa mereka sedang menyelidiki kemungkinan penipuan pajak skala luas oleh geng-geng penjahat Tiongkok yang mengimpor barang melalui pelabuhan Piraeus terbesar Yunani, sebuah gerbang perdagangan antara Tiongkok dan Eropa, kata para pejabat.

Seorang pejabat di unit investigasi khusus Kantor Pusat Anti Penipuan Italia, Fabio Botto, mengatakan dugaan penipuan di Piraeus telah merugikan Italia puluhan juta euro dalam pajak pertambahan nilai yang belum dibayar (PPN), meskipun jumlahnya bisa jauh lebih tinggi karena investigasi tersebut belum berakhir.

Italia mulai menyelidiki kasus Piraeus tersebut pada akhir 2017 setelah menyita faktur-faktur palsu di kantor pabean, kata Botto.

Kantor Anti Penipuan Eropa, European Anti-Fraud Office (OLAF), membenarkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Italia dalam penyelidikan tersebut tetapi menolak memberikan rincian, dengan alasan kerahasiaan.

Botto mengatakan agensinya memiliki bukti bahwa perusahaan milik Tiongkok yang dijalankan oleh kelompok kriminal tersebut secara curang telah menghindari bea impor dan PPN atas pengiriman barang besar melalui Piraeus.

perdagangan ilegal
Pemandangan Terminal Peti Kemas Piraeus, dekat Athena, Yunani, pada 20 September 2017. (Alkis Konstantinidis / File photo / Reuters)

Kelompok geng-geng tersebut mengimpor barang, sering memalsukan pakaian dan alas kaki, dan secara besar-besaran mengecilkan nilai barang mereka pada bea cukai Uni Eropa untuk menghindari bea masuk, katanya. Mereka juga telah berbohong tentang perusahaan-perusahaan yang menerima barang-barang tersebut, memungkinkan mereka untuk menghindari PPN.

Unit Kejahatan Keuangan Yunani sedang melakukan penyelidikan terpisah terhadap dugaan kasus penipuan pajak yang melibatkan barang-barang Tiongkok yang diimpor melalui Pireaus. Unit Yunani tersebut hanya memiliki sedikit kontak dengan otoritas Italia dan UE dan belum diberitahu tentang penyelidikan yang lebih luas tersebut, kata seorang pejabat di sana.

Perusahaan pelayaran milik negara Tiongkok, COSCO Shipping, telah memegang saham mayoritas di Piraeus sejak 2016.

Pelabuhan tersebut adalah bagian dari inisiatif “One Belt, One Road” rezim Tiongkok (juga dikenal sebagai “Belt and Road”); negara tersebut telah menginvestasikan jutaan dolar di pelabuhan tersebut sebagai sarana untuk meningkatkan perdagangan dan mengerahkan pengaruh geopolitik di kawasan tersebut.

Keuntungan Mengabaikan Tarif

Di Tiongkok, pengelakan tarif telah menjadi bisnis sepenuhnya. Pertama kali telah disoroti oleh New York Times, sejumlah perusahaan pialang Tiongkok secara terbuka mengiklankan jasa mereka dengan menyamarkan asal-usul asli produk buatan Tiongkok dengan mengirimnya ke negara lain.

Pengiriman barang-barang ke negara lain sebelum mereka melabuhkannya di negara tujuan, praktik yang dikenal sebagai transshipment, adalah bagian yang khas dari perdagangan, namun jika seseorang menyamarkan maksud sebenarnya dari pengangkutan barang-barang tersebut, dianggap ilegal.

Perusahaan Tiongkok Settle Logistics, misalnya, mencatat di situs webnya bahwa hal itu dapat membantu perusahaan-perusahaan menghindari bea impor dengan mentransfer barang ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, dan India.

Settle Logistics menjelaskan bahwa mereka telah mendaftarkan anak perusahaan, perwakilan, dan pabrik di Malaysia, yang akan memungkinkan barang-barang kliennya menerima sertifikasi resmi dan dengan demikian dapat lolos dari apapun pemeriksaan yang ada.

Selain itu, perusahaan tersebut menulis bahwa pengiriman ke India lebih kecil kemungkinannya untuk mendapat pengawasan dari otoritas Uni Eropa, menjadikannya tempat transit yang ideal untuk barang-barang klien.

Sementara itu, CT-Chan Supply Chain Management Co. yang berbasis di Guangdong mengiklankan di situs webnya, “Transshipment adalah satu-satunya metode untuk menghindari tarif tinggi dan pembatasan-pembatasan impor.”

Pelanggaran-pelanggaran Sebelumnya

Baru-baru ini, Tiongkok juga dituduh melakukan transshipment baja ke Vietnam untuk menghindari anti dumping dan countervailing duties (aksi penerapan pajak tambahan terhadap produk impor dari suatu negara) terhadap baja impor Tiongkok, yang diberlakukan oleh Departemen Perdagangan AS pada tahun 2015 dan 2016. Departemen Perdagangan telah mengambil tindakan setelah menemukan bahwa rezim Tiongkok telah melakukan dumping baja dengan subsidi pemerintah.

Firma riset IHG Markit menjelaskan metode rezim Tiongkok dalam menghindari tarif-tarif tersebut, “Kadang-kadang barang-barang yang sudah dipindah minimal sudah diubah dan dipaksakan dengan label asal negara yang baru, dan terkadang barang-barang tersebut harus menginap di penyimpanan pelabuhan dan kemudian dipindahkan ke tujuan akhir mereka.”

perdagangan ilegal menghindari pajak masuk import
Sebuah sampan berlayar dekat pelabuhan kontainer yang baru dibangun di Ho Chi Minh City, Vietnam, pada 21 Desember 2006. (Hoang Dinh Nam / AFP / Getty Images)

Tiongkok telah mengirim baja ke Vietnam, di mana ia dilapisi dengan seng dan produk-produk lainnya, kemudian diangkut ke Amerika Serikat, menurut IHG Markit.

Perusahaan tersebut juga menemukan bahwa ekspor baja Tiongkok ke Vietnam tumbuh pada saat yang sama ekspor baja Vietnam ke Amerika Serikat meningkat: Ekspor baja Tiongkok tumbuh dari sekitar 3,5 juta ton pada tahun 2013 menjadi sekitar 7,4 juta ton pada tahun 2017, sementara ekspor Vietnam tumbuh dari sekitar 14.660 ton menjadi sekitar 569.000 ton selama periode yang sama.

Pada bulan Desember 2017, Departemen Perdagangan mengumumkan Amerika Serikat akan mengenakan bea impor pada baja Vietnam, mengutip temuan bahwa baja tersebut berasal dari Tiongkok dan telah menghindari pajak-pajak AS.

Sebelum penemuan baja transshipment tersebut, seorang pakar madu di Texas A & M University menemukan bahwa sebuah transaksi besar tentang madu yang dijual di Amerika Serikat sebenarnya berasal dari Tiongkok meskipun label-labelnya mengklaim bahwa mereka diproduksi di negara-negara lain.

Amerika Serikat telah memberlakukan tarif tinggi pada madu Tiongkok karena praktik dumping di negara tersebut, menurut pakar Vaughn Bryant. “Setelah itu, madu Tiongkok terlalu mahal untuk diimpor, jadi salah satu solusinya adalah menjualnya ke negara-negara lain. Beberapa dari negara-negara lain itu kemudian menjual kembali madu Tiongkok tersebut ke AS,” katanya. (ran)

Rekomendasi video :

ErabaruNews