Home Blog Page 2240

Kondisi Kerja Masih Tidak Layak Bagi Pekerja Pabrik Tiongkok

0

Pekerja pabrik Tiongkok yang memproduksi mainan untuk merek besar seperti Mattel, Hasbro, dan Disney terus bekerja dalam kondisi yang sangat melelahkan, menurut sebuah laporan yang baru-baru ini diterbitkan oleh organisasi nirlaba China Labor Watch.

Beberapa pekerja telah melakukan bunuh diri di tengah tekanan kerja, kata laporan tersebut. Sementara China Labor Watch sedang menyelidiki Early Light Toy Factory di Kota Shaoguan, Propinsi Guangdong, yang memproduksi aksesoris mainan, pakaian, dan perjalanan untuk merek besar seperti Big Lots, Hasbro, Mattel, Costco, dan Wal-Mart, dua pekerja melompat dari bangunan. Organisasi tersebut melaporkan kasus Yang Zongfang, 38 tahun, yang dipecat setelah melanggar sebuah peraturan pabrik yang melarang pekerja mengizinkan orang lain untuk menggunakan kartu masuk mereka, dan Lin Jinhua, 34 tahun, yang mencoba mengakhiri hidupnya setelah pelecehan verbal oleh seorang manajer.

China Labor Watch telah menyelidiki kondisi kerja di pabrik mainan sejak tahun 1999 dan selama lebih dari 18 tahun, tragedi semacam ini terus-menerus terjadi,” dalam laporannya.

buruh tiongkok memprihatinkan
Pekerja bersiap berangkat ke sebuah pabrik di Kota Shenzhen, Propinsi Guangdong, Tiongkok, pada tanggal 26 Februari 2009. (China Photos / Getty Images)

Pada bulan Agustus, organisasi nirlaba tersebut menginvestigasi empat pabrik di Propinsi Guangdong: pabrik Shaoguan; Produk Plastik Dongguan Qualidux, berlokasi di Kota Dongguan, yang memproduksi perlengkapan anak-anak seperti kursi tinggi Fisher-Price; Dongguan Chang’An Mattel Second Factory, yang secara eksklusif memproduksi boneka Barbie untuk Mattel; dan Shenzhen Winson Precision Manufacturing di Kota Shenzhen, yang memproduksi mainan anak-anak seperti mobil mainan Hot Wheel Mattel.

Para penyidik ​​mewawancarai sekitar 400 pekerja dan juga menyamar untuk mendapatkan informasi langsung tentang kondisi kerja pabrik. Banyak pekerja tinggal di asrama yang disediakan oleh pabrik-pabrik, yang tidak sehat dan sempit, dengan delapan atau lebih pekerja di tempat yang kecil, menurut laporan tersebut. Asrama di Shenzhen Winson, misalnya, memiliki sembilan orang untuk satu ruangan, dengan toilet yang secara manual mengisi ember dengan air untuk disiram.

Meskipun pabrik mengikuti undang-undang ketenagakerjaan yang mengharuskan pekerja bekerja tidak lebih dari delapan jam sehari, China Labor Watch menemukan bahwa banyak pekerja memilih bekerja lembur untuk mencapai target produksi, karena tanpa upah lembur, sebagian besar hanya akan mendapat upah dasar, dari sekitar $250 sebulan.

Organisasi tersebut menemukan bahwa kebanyakan pekerja bekerja selama 12 jam sehari. Keempat pabrik tersebut memiliki pekerja yang melakukan lebih dari 80 jam lembur dalam sebulan, dengan beberapa jam di sekitar 140 jam lembur, menurut laporan tersebut.

buruh di china
Pekerja Tiongkok menyiapkan mainan boneka di sebuah pabrik di Propinsi Zhejiang, Tiongkok, pada 17 September 2015. (Kevin Frayer / Getty Images)

Laporan tersebut menunjukkan gambar pekerja pabrik yang tidur di dekat area kerja, atau area rekreasi pabrik, untuk dapat istirahat sebelum bekerja.

Keselamatan kebakaran adalah masalah lain. Di Early Light Factory, pintu keluar darurat diblokir dengan tumpukan produk. Saat istirahat makan siang, beberapa pekerja juga tidur di dekat pintu keluar darurat dan tangga.

Sementara itu, Early Light and Qualidux Plastic Products tidak menyediakan peralatan pelindung yang memadai atau tindakan pengamanan lainnya untuk pekerja yang menggunakan bahan kimia beracun, seperti acetone, China Watch melaporkan. (ran)

Zeng Qinghong Mencegah Wang Qishan Tetap Dipertahankan Sebagai Anggota Komite Tetap Politbiro

0

oleh Ming Xuan

Kegagalan Wang Qishan untuk tetap berada dalam jajaran Komite Tetap Politbiro Tiongkok dianggap sebagai hasil percaturan politik antara beberapa pihak.

Media Hongkong baru-baru ini mengungkapkan rincian percaturan sengit itu yang mengacu pada niat Wang Qishan untuk tetap dipertahankan tetapi pejabat korup dalam partai (PKT) dan Zeng Qinghong berusaha sekuat tenaga untuk menghalaunya.

Liu Yunshan bahkan bersikeras untuk bertahan di jajaran Komite Tetap jika Wang juga di sana. Akhirnya Xi Jinping mengalah dan Wang Qishan tidak dimasukkan sebagai anggota Komite Tetap Politbiro yang baru dibentuk.

Majalah Hongkong ‘Frontline’ edisi bulan Desember menyebutkan, Xi Jinping sebenarnya tidak sepenuhnya dapat menguasai penempatan personil Komite Tetap Politbiro.

Para personil baru itu adalah hasil kompromi di antara beberapa pihak. Nama Wang Qishan menjadi fokus perhatian dan diperdebatkan sangat sengit oleh anggota dewan penyusun.

Menurut laporan, pada awalnya Xi Jinping berencana untuk mempertahankan Wang Qishan, setelah Wang menyetujui, maka di hari-hari sebelum bulan September tahun ini, mereka sibuk melakukan persiapan demi tujuan tersebut.

Pada bulan Maret, muncul gagasan untuk menambah anggota Komite Tetap Politbiro dari tujuh menjadi sembilan orang.

Pada pertengahan bulan Juli, pra-seleksi anggota Komite Tetap Politbiro diadakan dalam gedung Balai Agung Rakyat, Beijing. Dan sebanyak 35 nama kandidat terpilih, di antaranya terdapat nama Wang Qishan. Ini adalah langkah yang menentukan bagi Wang untuk terpilih kembali sebagai anggota Komite Tetap.

Namun, Dalam kesempatan pengumpulan saran dan pendapat, terpilihnya Wang untuk menjabat kembali sebagai anggota Komite Tetap memperoleh protes keras dari sejumlah perwakilan partai (PKT).

Penentang utama datang dari kelompok kepentingan dalam partai, baik yang besar maupun kecil. Wang telah dijadikan musuh besar bagi mereka karena langkah-langkah yang diambil dalam pembersihan korupsi. Jika Wang tetap bercokol, mereka bakan susah makan susah tidur.

Penentang kedua datang dari para pensiunan eks pembesar PKT. Terutama Zeng Qinghong yang juga ‘terlempar’ keluar Komite Tetap karena kebijakan PKT yaitu ‘Tujuh Naik Delapan Turun’ (kebijakan lisan yang diberlakukan dalam menentukan masuk atau keluarnya anggota  Komite Tetap Politbiro, bila seorang masih berusia 67 tahun, ia bisa terpilih atau terpilih kembali sebagai anggota, tetapi bila ia sudah mencapai umur 68 tahun, maka ia tidak dapat terpilih atau terpilih kembali).

Dan Wang Qishan juga telah berulang kali mewawancarai Zeng Qinghong dan meminta ia menjelaskan masalah korupsi diri dan keluarganya. Bila Wang tidak mundur, besar kemungkinan Zeng akan menghabiskan sisa hidupnya dalam penjara Qincheng. Oleh karena itu, Zeng ‘mengerahkan seluruh tenaga’ dan menggunakan semua saluran yang dimungkinkan untuk menghalau terpilihannya Wang.

Penentang ketiga datang dari Liu Yunshan, Zhang Dejiang dan Zhang Gaoli yang sama juga dengan Wang Qishan sudah berumur 68 tahun. Mereka tidak setuju bila Wang Qishan tidak mundur, jadi menggunakan segala cara baik terbuka maupun diam-diam untuk menentangnya.

Laporan mengutip sumber menyebutkan bahwa, Liu Yunshan bahkan menyarankan agar jumlah anggota diperluas menjadi 11 anggota, sehingga dia bisa tetap tinggal di Komite.

Para penentang dari partai ini  berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan kepatuhan terhadap kebijakan partai yang ‘Tujuh Naik Delapan Turun’ membuat Xi Jinping dan Wang Qishan sulit untuk melangkah lebih jauh. Di bawah perlawanan kuat, Wang Qishan kemudian berdiri untuk menyampaikan sikap mundur sebagai kandidat karena alasan kesehatan.

Memang ada kabar bahwa kesehatan Wang akhir-akhir ini memang agak menurun, meskipun demikian ia masih perlu bekerja keras melawan korupsi di lingkungan yang tidak bersahabat.

Wang secara pribadi ada mengutarakan bahwa ia ingin hidup beberapa tahun lagi sehingga menarik diri dari Komite Tetap.

Laporan mengatakan, setelah terjadi perdebatan sengit itu, berita mundurnya Wang Qishan dari Komite Tetap mulai beredar sekitar 1 Oktober.

Jadi akhirnya Xi Jinping berhasil membongkar struktur kepemimpinan yang kolektif dan menghapus kebiasaan pemimpin PKT menunjuk seorang kandidat pemimpin masa mendatang, namun gagal untuk memecahkan peraturan yang membatasi usia yakni “Tujuh Naik Delapan Turun’. (Sinatra/asr)

Sumber : ntdtv

Kecam Korut Luncurkan Rudal Antar Benua, Indonesia Ajak Semua Negara Berkontribusi Perdamaian

0

Epochtimes.id- Pemerintah Indonesia secara resmi mengecam kembali dilakukannya uji coba peluncuran rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara pada Rabu 29 November 2017 dini hari.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan tindakan Korut tak sejalan dengan semangat untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.

Sebagaimana juga dilansir dari situs resmi Kemenlu RI, tindakan ujicoba rudal interbalistik yang jatuh di perairan Jepang tersebut, menunjukan tidak tanggung jawabnya Korea Utara dan bertentangan dengan kewajiban Korea Utara terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.

Resolusi DK PBB tersebut  khususnya resolusi 2270 (2016), 2321 (2016) , 2356 (2017) dan 2371 (2017).

Indonesia mendesak Korea Utara agar sepenuhnya memenuhi kewajiban internasionalnya, termasuk melaksanakan sepenuhnya resolusi-resolusi DK PBB.

Indonesia menegaskan kembali bahwa stabilitas di semenanjung Korea sangat penting artinya. Indonesia mengajak semua negara untuk berkontribusi terhadap penciptaan perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea.

Seperti dilansir dari media Korea Selatan World.KBS, Korea Utara mengklaim telah meluncurkan rudal balistik yang mampu menjangkau ibu kota negara Amerika Serikat, Washington DC, pada hari Rabu pagi (29/11/2019) pukul 03.17 waktu setempat.

Menurut media pemerintah Korut, Radio dan Televisi Korea Utara (KRT), Hwasong-15 yang dibuat di bawah keputusan politis dan strategis Partai Buruh Korea Utara dapat membawa hulu ledak nuklir ultra-berat yang mampu menyerang seluruh daratan utama AS. (asr)

Setelah Badai Tropis Cempaka, Masyarakat Diminta Waspada Dampak Badai Tropis Dahlia

0

Epochtimes.id- Setelah badai/siklon tropis Dahlia, BMKG terus menyampaikan peringatan dini adanya siklon tropis Dahlia.

Pada Kamis (30/11/2017), pergeseran siklon tropis Dahlia ini terpantau ke arah Tenggara dengan kecepatan gerak 13 km per jam.

Pada Jumat (1/12/2017)  posisi siklon tropis berada di Samudera Hindia sebelah selatan tenggara Jakarta dengan kecepatan angin maksimum 95 kilometer per jam dan bergerak ke arah Tenggara menjauhi wilayah Indonesia

Diperkirakan akan tetap terjadi hujan deras dengan intensitas 50 milimeter per hari dan atau angin kencang dengan kecepatan lebih dari atau sama dengan 50 kilometer per jam.

Potensi hujan lebat dan angin kencang ini akan terjadi mulai dari pesisir Barat Bengkulu hingga Lampung, Banten bagian Selatan, DKI Jakarta dan Jawa Barat bagian Selatan. Termasuk juga potensi angin kencang dengan kekuatan 20 knot di daerah yang sama.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho meminta masyarakat  meningkatkan kewaspadaannya menghadapi cuaca ekstrem. Hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi berpotensi terjadi. “Ancaman banjir, longsor dan puting beliung meningkat,” paparnya.

Masyarakat yang menikmati liburan panjang agar hati-hati. Perhatikan kondisi lingkungan sekitarnya dan diharapkan melakukan langkah antisipasi serta diminta jangan lupa membawa barang untuk kebutuhan darurat.

Sebelum Badai siklon tropis Cempaka yang melanda wilayah Jawa dan Bali telah menyebabkan bencana di 28 kabupaten/kota selama 27-29 November 2017. Posisi siklon tropis Cempaka yang begitu dekat dengan daratan di 23 km selatan Pacitan menyebabkan hujan ekstrem, angin kencang dan gelombang tinggi.

Curah hujan yang turun termasuk ekstrem. Di Pacitan curah hujan tercatat 383 mm per hari, dan di Yogyakarta 286 mm per jam. Biasanya hujan sebulan hanya dijatuhkan sehari.

Sudah pasti sungai dan anak-anak sungainya beserta drainase yang ada tidak akan mampu menampung aliran. Itulah yang menyebabkan banjir besar khususnya di Wonogiri, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul, Klaten, dan Pacitan.

Dampak yang ditimbulkan siklon tropis Cempaka ada 27 orang meninggal dunia dan hilang yaitu 9 korban hanyut karena banjir dan 18 korban tertimbun longsor.

Rincian, 27 korban meninggal dunia terdapat di Pacitan (13 orang), Kota Yogyakarta (3), Bantul (1), Gunung Kidul (2), Wonogiri (4),  Wonosobo (1) Kulon Progo (2) dan Purworejo (1). (asr)

Serangkaian laporan “Tempaan 18 Tahun Pasca 20 Juli 1999” Menang Banding Perkara Falun Gong 2002 (2)

0

Kasus menang banding perkara Falun Gong 2002 menjadi pembela garis pertahanan kebebasan di Hong Kong

Reporter Epoch Times Hong Kong, Lin Yi, melaporkan

Selama 20 tahun penyerahan kedaulatan Hong Kong ke PKT (Partai Komunis Tiongkok) ini, berkali-kali dikarenakan Beijing mendesak diberlakukannya Pasal 23 dan lain-lain peraturan hukum yang jahat, menyebabkan ratusan ribu warga turun ke jalan sebagai protes, masyarakat Hong Kong masih dapat menikmati hak untuk berekspresi damai, merupakan salah satu indikator dari “Yi Guo Liang Zhi (dua sistem dalam satu Negara)”.

Dalam “Regulasi Penuntutan” terbaru, Departemen Kehakiman telah mengacu pada tuduhan palsu “menyumbat jalanan” para praktisi Falun Gong, yang telah menang banding di Pengadilan Hong Kong Tingkat Kasasi pada tahun 2005 sebagai “Kasus Yang Meiyun”.

Banding ini dalam rangka untuk menekankan agar para jaksa penuntut mempertimbangkan “Hukum Dasar” dan “Undang-undang hak asasi manusia masyarakat Hongkong” yang melindungi kebebasan publik dalam berkumpul dan berdemonstrasi, dianggap sebagai pembela garis pertahanan penting semua lapisan masyarakat Hong Kong terhadap penuntutan yang tidak masuk akal.

Mulai dari tuduhan palsu pemerintah sampai dibebaskannya dari dakwaan, yang kemudian menjadi penjamin hak asasi manusia terkemuka untuk melindungi kebebasan masyarakat Hong Kong dalam berekspresi.

Perjalanan ini merupakan gambaran para praktisi Falun Gong Hong Kong yang dengan gigih mengklarifikasi fakta penganiayaan melalui tempaan selama 18 tahun dalam menghadapi penindasan PKT (Partai Komunis Tiongkok).

Baca : Serangkaian laporan “Tempaan 18 Tahun Pasca 20 Juli 1999” Menang Banding Perkara Falun Gong 2002 (1)

Ditangkap dengan tuduhan palsu

Pada waktu itu karena pihak kepolisian tidak berhasil mengusir para praktisi, sehingga para praktisi yang sedang duduk bermeditasi menjadi sasaran untuk ditekan keningnya, dijepit lehernya, ditekan dengan keras titik akupunktur di belakang telinga mereka, serta dipuntir lengannya dengan kuat dan sebagainya.

16 orang praktisi Falun Gong yang hari itu mengajukan petisi di luar Kantor Penghubung, masing-masing telah diperlakukan secara kasar oleh 4-5 orang polisi, kemudian mengangkat tinggi tangan dan kaki mereka yang mengajukan petisi, mengangkatnya ke dalam mobil polisi, serta dikirim ke kantor polisi. (gambar data dari The Epoch Times)

Hal mana menyebabkan setidaknya seorang praktisi Swiss dan delapan praktisi Hong Kong terluka, mereka merasa pusing, mual, nyeri sekujur tubuh dan sesak napas.

Zhou Sheng yang pada waktu merekam sebagian proses itu di tempat kejadian, juga merupakan salah satu praktisi Falun Gong yang ditangkap.

Dia melihat sendiri seorang praktisi wanita tua ditekan titik akupunktur di belakang telinganya sehingga pingsan, dan dinaikkan ke mobil polisi; seorang praktisi laki-laki juga ditekan titik akupunkturnya sehingga tidak mampu berdiri, dan dinaikkan ke mobil polisi. Dia sendiri diseret dengan paksa ke mobil oleh dua orang polisi.

Kemudian pihak kepolisian memberikan dakwaan fitnahan pada para praktisi sebagai penyumbat jalan, menghalangi pekerjaan petugas dan menyerang seorang petugas polisi.

Dalam awal pemeriksaan pengadilan, banyak polisi muncul di pengadilan dengan berbohong, membuat kesaksian palsu, membuatnya sangat tidak dapat mengerti.

“Jelas-jelas praktisi tidak menggigit polisi, mereka bersikeras mengatakan para praktisi menggigit, sekalipun pengadilan memutar video, di bawah sumpah mereka masih berani berbohong.”

Dia menggambarkan pada waktu itu tekanan internal dan eksternal sangatlah besar, selain khawatir kalah dalam peradilan, yang akan memengaruhi kegiatan pengajuan petisi dan aksi damai di masa depan, kemudian dalam pertukaran komunikasi para praktisi akhirnya dengan satu hati mereka dapat menyelesaikan kesulitan.

Di seluruh penjuru Hong Kong menceritakan fakta sebenarnya

Kasus menyumbat jalanan telah menimbulkan keprihatinan masyarakat internasional, pada 15 Agustus 2002, Pengadilan setempat di West Point memvonis bersalah terhadap 16 orang praktisi Falun Gong Swiss dan Hong Kong dalam kasus menyumbat jalanan, menyerang petugas polisi dan lain-lain tujuh dakwaan, serta dijatuhi hukuman denda mulai dari 1.300 Yuan sampai dengan 3.800 Yuan.

16 orang praktisi Falun Gong yang hari itu mengajukan petisi di luar Kantor Penghubung, masing-masing telah diperlakukan secara kasar oleh 4-5 orang polisi, kemudian mengangkat tinggi tangan dan kaki mereka yang mengajukan petisi, mengangkatnya ke dalam mobil polisi, serta dikirim ke kantor polisi. (gambar data dari The Epoch Times)

Ini adalah untuk kali pertama praktisi Falun Gong Hong Kong menerima hukuman tindak pidana yang membuat masyarakat Hong Kong dan internasional memrihatinkan kebebasan berbicara dan berkumpul di Hong Kong.

Zhou Sheng mengatakan bahwa ketika untuk kali pertama dalam pengadilan setempat divonis bersalah, kemudian diberitahu apakah mereka memutuskan untuk mengajukan banding atau tidak, harus diambil sidik jarinya dan membayar denda.

Pada saat itu ada sekitar 8 atau 9 praktisi pergi ke Kantor Polisi Western Point mengungkapkan fakta kepada para polisi, menekankan bahwa para praktisi Falun Gong tidak melanggar hukum dalam kasus mengajukan petisi di depan Kantor Penghubung.

Mereka juga kala itu menjelaskan aksi Falun Gong merupakan tindakan yang memenuhi hukum, dan menceritakan pada mereka tentang hukum surgawi bahwa baik dan jahat akan ada balasannya.  Selain itu mereka menolak memberikan sidik jari dan tidak membayar denda.

Setelah itu ada seorang polisi menyatakan akan meminta petunjuk pada pimpinan, dan setelah beberapa waktu, polisi itu mengatakan pimpinan mengijinkan praktisi pergi tanpa perlu meninggalkan sidik jari, juga mengatakan nanti akan dibicarakan lagi menunggu hasil dari banding.

“Pimpinan kami meminta saya untuk menyampaikan kepada kalian, agar kalian tidak menelepon lagi, telepon kami akan rusak berdering terus, e-mail juga meledak, dan faks juga meledak, kami sudah tidak tahan lagi!”

Ketika itu para praktisi Falun Gong di luar negeri ramai-ramai mengklarifikasi fakta kepada polisi Hong Kong, dan ke berbagai departemen pemerintahan.

Waktu itu setelah para praktisi yang diperkarakan bertukar pendapat, mereka memutuskan untuk mengklarifikasi fakta kebenaran kepada departemen pemerintah terkait, di antaranya termasuk konsulat berbagai negara di Hong Kong dan Departemen Kehakiman, pengadilan, legislator, Asosiasi Barrister dan kantor polisi, di samping secara pribadi datang untuk mengklarifikasi fakta, juga mengirimkan materi informasi fakta melalui pos. (PUR/whs/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Pakar Menganalisa Berdasarkan Video/Foto Tunjukkan Rudal Korut Terbaru Lebih Besar dan Bertenaga

0

Oleh Reuters

Epochtimes.id- Video dan foto yang dirilis pada Kamis (30/11/2017) dari uji coba rudal terbaru Korea Utara menunjukkan mesin roket baru.

Desain rudal terlihat lebih besar yang memungkinkan mewujudkan lebih dekat  ambisi Kim Jong Un untuk dapat mengirimkan hulu ledak nuklir ke sasaran di manapun di dunia ini, meskipun tanpa dengan akurasi yang belum tepat.

Korea Utara merilis belasan foto dan video setelah peluncuran rudal Hwasong-15 Rabu (29/11/2017) bagi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mendeklarasikan “akhirnya menyadari penyebab historis dalam menyelesaikan kekuatan nuklir negara.”

Melansir dari KBS World, Surat kabar resmi Korea Utara Rodong Sinmun dan Kantor Berita Pemerintah Korea Utara KCNA pada Kamis (30/11/2017) merilis sekitar 42 lembar foto yang menunjukkan semua prosedur, mulai persiapan hingga peluncuran rudal.

Sejak peluncuran Himeong-14 pada Juli, rudal balistik antar benua pertama (ICBM) Korea Utara, para analis Korea Utara telah mencari tanda-tanda bahwa negara yang terisolasi telah mengembangkan sistem panduan tepat, mesin roket andal dan Kendaraan Realibere ICBM Korea Utara yang mampu melindungi hulu ledak nuklir saat kecepatannya mencapai sasaran.

“Korea Utara terus mengejar ICBM dengan cara yang metodis dan pragmatis, membuat kemajuan dalam langkah-langkah tambahan,” kata Joseph Bermudez dari 38 Utara, sebuah proyek pemantauan Korea Utara yang berbasis di Washington.

Penampakan tentang uji coba Hwasong-15. Media pemerintah mengatakan rudal diluncurkan dari kendaraan yang baru dikembangkan dan bahwa hulu ledak bisa menahan tekanan memasuki kembali atmosfer. (Reuters / KCNA)

Pejabat AS mencatat, bagaimanapun, bahwa Korea Utara belum membuktikan bahwa pihaknya memiliki sistem panduan yang akurat untuk sebuah ICBM.

Juru Bicara Kepala Staf Korea Selatan, Roh Jae-cheon memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak analisis untuk menentukan kinerja penuh Hwasong-15. Namun Korea Utara telah membuat perubahan signifikan sejak Hwasong-14.

“Analisis awal kami terhadap foto-foto tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang jelas antara Hwasong-15 dan Hwasong-14 dalam kaitannya dengan tampilan hulu ledak, gabungan tahap pertama dan kedua dari rudal, dan ukuran keseluruhan,” katanya dalam sebuah briefing pada kamis.

Korea Utara mengklaim rudal baru melesat ke ketinggian sekitar 4.475 km, lebih dari 10 kali ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional. Rudal ini juga terbang 950 km selama 53 menit – lebih tinggi dan lebih lama dari rudal Korea Utara lainnya sebelum mendarat di laut dekat Jepang.

Rudal yang Lebih Besar dan Lebih Kuat

Ukuran besar rudal itu dapat terlihat dalam foto-foto tersebut, yang menurut para analis bisa menghasilkan sistem propulsi yang lebih kuat.

“Ini adalah rudal yang sangat besar,” kata Michael Duitsman, rekan peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi, dalam sebuah analisis yang diposting ke Twitter.

“Dan saya tidak bermaksud ‘besar’ untuk Korea Utara. Hanya beberapa negara yang bisa menghasilkan rudal seukuran ini, dan Korea Utara baru saja bergabung dengan klub tersebut,” katanya.

Kim Jong Un terlihat saat Hwasong-15 berhasil diluncurkan pada 29 November. Menurut media pemerintah yang menyediakan foto handout ini. Kim secara pribadi memimpin uji coba misil. (Reuters / KCNA)

Seorang pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa uji coba Hwasong-15 tampaknya menunjukkan sistem propulsi bahan bakar padat Korea Utara yang lebih kuat, terutama pada roket tahap kedua.

Sistem bahan bakar padat untuk ICBM akan menjadi perkembangan yang signifikan dan memungkinkan Korea Utara untuk mengangkut dan meluncurkan rudal lebih cepat, dibandingkan dengan sistem bahan bakar cair yang mana memerlukan persiapan lebih lama.

Foto-foto tersebut tampaknya menunjukkan rudal tersebut setidaknya dengan dua moncong lebih besar pada tahap pertama, bukan satu moncong besar dan beberapa moncong yang lebih kecil pada Hwasong-14.

Truk pengangkut Rudal Korut (KBS World)

“Tahap pertama tampaknya menggunakan kasus yang sama (seperti Hwasong-14) namun memiliki dua mesin,” kata David Wright, dari Union of Concerned Scientists, sebuah kelompok advokasi ilmu nirlaba yang berbasis di AS.

“Tahap kedua terlihat seperti membawa propelan lebih dari dua kali lebih banyak. Kombinasi kedua hal itu berarti benar-benar rudal baru yang lebih mumpuni. ”

“Ukuran dan desain rudal itu juga memungkinkan membawa hulu ledak yang lebih besar dan Kendaraan Realibere ICBM yang lebih tangguh,” kata para analis.

Bagian moncong rudal tampak lebih tumpul dari versi sebelumnya, yang mungkin menunjukkan kemajuan dalam mengembangkan Kendaraan Realibere ICBM,” kata Bermudez.

Peluncur Mobile?

Foto-foto tersebut tampaknya menunjukkan kendaraan erektor mobile yang memposisikan rudal di lokasi peluncuran, yang dirancang untuk memungkinkannya ditembakkan dari sejumlah daerah yang lebih luas agar tidak dicegat.

Sementara foto menunjukkan kendaraan yang digunakan untuk memposisikan sudut rudal tegak lurus, tidak terlihat pada foto peluncuran itu sendiri.

Analis intelijen A.S. telah menyimpulkan dari satelit dan data lainnya bahwa rudal uji coba tesebut ditembakkan dari posisi tetap, bukan melalui mobil peluncur.

Sebuah video dirilis pada Rabu lalu oleh media Korut menunjukkan rudal itu berdiri sendiri sebelum diluncurkan di sebuah platform kecil, yang mengonfirmasikan penilaian intelijen tersebut.

Rudal tersebut kemungkinan lebih panjang dan lebih berat dari pada pendahulunya yang dibuktikan dengan ukuran transporter. Ini dilihat pada transporter yang memiliki sembilan roda, bukan delapan yang sebelumnya terlihat di pengangkut Korea Utara,

Media pemerintah mengutip keterangan Kim Jong Un menyebutkan kendaraan besar itu “100 persen” merupakan produk domestik Korea Utara.

Rudal balistik Korut (KBS World)

Analis Barat mengatakan bahwa truk tersebut adalah sekitar setengah dari belasan kendaraan yang diperoleh tahun lalu dari Tiongkok. Truk tersebut kemudian dimodifikasi Korea Utara sejak saat itu.

“Saya perlu melihat sedikit perbedaan lagi untuk sepenuhnya percaya bahwa mereka membuat ini sendiri,” Dave Schmerler, rekan peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi James Martin, mengatakan tentang kendaraan pengangkut.

“Mereka bisa merekayasa di balik itu, jadi selalu ada pilihan itu, tapi dari apa yang saya lihat, saya tidak cenderung percaya bahwa mereka telah membuat ini.” (asr)

Sumber : The epochtimes/Reuters/KBS

NASA Adu Pilot Drone Profesional dengan Kecerdasan Buatan

0

NASA, Badan Antariksa Amerika Serikat, menghasilkan sentuhan yang sangat modern terhadap kisah manusia versus mesin. Mereka mengadu Kecerdasan Buatan (AI) melawan manusia, dalam sebuah balap drone (pesawat tanpa awak).

Komputer, bahkan sudah sejak lama mampu mengalahkan juara dunia catur. Kemudian dalam beberapa tahun terakhir, mesin AI juga menang pada permainan tersulit yang pernah dibuat dalam sejarah, sebuah permainan asal Tiongkok, yang disebut Go.

Tapi bagaimana mungkin AI sanggup beraksi menghadapi manusia dalam permainan fisik di dunia nyata, dalam sebuah perlombaan yang melibatkan aksi-reaksi dan penyesuaian lingkungan dengan cepat, naluriah, dan konstan?

Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL) mengujicoba masalah ini pada sebuah tes, saat membuat uji simultan khusus untuk mengendalikan remote kontrol dua pesawat tak berawak dalam sebuah perlombaan.

Satu drone dikemudikan oleh pilot manusia dengan kemampuan terbaik. Sebuah drone lainnya diujicobakan untuk dikendalikan oleh komputer dengan instalasi AI.

Balapan drone menggunakan quadcopter yang sanggup terbang cepat telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Baik dengan trek yang lurus, maupun trek naik-turun, pada area yang lebih luas seperti lapangan sepak bola atau sebuah gudang.

Pilot Drone, Ken Loo saat mengerahkan ketrampilannya dalam menghadapi teknologi AI terbaru. (NASA/JPL-Caltech/The Epoch Times)

Uji simultan NASA menggunakan lintasan lebih kecil dari kejuaraan profesional. NASA telah sendiri merekrut pilot balap Drone terbaik dunia, Ken Loo, untuk menghadapi komputer uji-coba AI, dalam uji coba mereka.

“Kami mengadu algoritma kami melawan manusia, yang terbang dengan mengandalkan lebih banyak perasaan (feeling),” kata Rob Reid dari JPL, manajer tugas proyek tersebut, dalam sebuah pernyataan. “Anda benar-benar dapat melihat bahwa komputer AI menerbangkan pesawat tak berawak itu dengan lancar di sekitar lapangan, sementara pilot manusia cenderung melaju dengan agresif, jadi jalan mereka tersentak.”

Waktu putaran AI sangat mirip dari awal sampai akhir. Namun setelah beberapa lusin Laps, Loo telah memperbaiki waktunya lebih dari 2,5 detik.

Pilot manusia menggunakan kreativitasnya untuk belajar dan menyesuaikan. Sedangkan AI telah mengoptimalkan pendekatannya dari pengalaman, namun tidak dapat memperbaikinya.

“Ini jelas jalur terpadat yang pernah saya terbangi,” kata Loo. “Salah satu kesalahan saya sebagai pilot adalah saya mudah lelah. Ketika saya mengalami kelelahan mental, saya mulai tersesat (membuat kesalahan), apalagi jika saya telah menerbangkan ujicoba ini sebanyak 10 kali.”

Untuk lap resmi, Loo rata-rata menghasilkan catatan kecepatan 11,1 detik. Sementara drone otonom yang menggunakan komputer AI, catatan waktu rata-rata 13,9 detik.

“Pesawat tak berawak kita bisa terbang lebih cepat,” kata Manajer Proyek, Reid. “Suatu hari Anda mungkin melihat mereka berpacu secara profesional!”

Meski balapan mungkin terlihat asyik, teknologi kebelakang memiliki potensi yang sangat signifikan di semua jenis area. “Misalnya, teknologi yang memungkinkan drone menggabungkan informasi dunia nyata dengan peta 3-D yang dimuat pada kecerdasan buatan yang memiliki berbagai aplikasi,” sambung Reid.

Pesawat tak berawak milik NASA terbang dengan menggunakan mesin kecerdasan buatan atau AI. (NASA/JPL-Caltech/The Epoch Times)

Misalnya, ini bisa berarti pesawat tak berawak dapat memeriksa persediaan di gudang. Bisa juga membantu operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana. (waa)

Gelombang Laut Mencapai 5 Meter, Layanan Penyeberangan Merak-Bakauheni Ditutup Sementara

0

Epochtimes.id- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memutuskan untuk melakukan penutupan sementara layanan penyeberangan di lintasan Merak – Bakauheni menyusul kondisi cuaca yang sangat ekstrem terhitung Kamis (30/11/2017) sore terhitung pukul 17.45 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penutupan sementara layanan tersebut merupakan keputusan Rapat koordinasi antara PT ASDP, Gapasdap, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Banten, dan KSOP Merak yang berlangsung pada Kamis (30/11) sore.

“Kami memohon pengertian kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan Merak-Bakauheni, karena  cuaca di Merak sangat ekstrem di mana tinggi sudah gelombang mencapai 5 meter dan kecepatan angin di atas 45 knot sehingga layanan ditutup sementara,” tutur PLT Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Intan Sugiharti.

GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Fahmi Alweni mengatakan, PT ASDP sangat memprioritaskan keselamatan dan keamanan para pengguna jasa yang akan menyeberang.

Menurut Fahmi, cuaca sangat ekstrem hingga menyebakan layanan terpaksa ditutup sementara. Sedangkan kepada seluruh penumpang yang sudah berada di lingkungan pelabuhan maupun yang masih dalam perjalanan diimbau bersabar.

“Kami akan menunggu sampai kondisi cuaca benar-benar aman bagi pelayaran,” tuturnya.

PT ASDP juga terus berkoordinasi dengan stakeholder termasuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem ini.

“Kami memohon pengertian dari pengguna jasa. Hal ini menyangkut keselamatan pelayaran. Lebih baik tidak berangkat, daripada tidak pernah sampai sama sekali,” tuturnya. (asr)

Korban Meninggal Dunia Akibat Serangan Teroris di Masjid Sufi Mesir Menjadi 311 Jiwa

0

Epochtimes.id- Direktorat Kesehatan Sinai Utara, Mesir mengumumkan pada Rabu (29/11/2017) ditulis situs berita Al-Ahram mengatakan kematian seorang pria yang cedera dalam serangan teroris Sinai Utara meningkatkan jumlah korban yang tewas berjumlah 311 jiwa.

Abdel-Rahman Moussa, yang merupakan salah satu dari 128 orang yang terluka dalam serangan tersebut, meninggal dunia Rabu di Rumah Sakit Umum El-Arish karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan tersebut.

Sebagian besar yang terluka masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, terutama di Ismailia dan Kairo.

Pada Jumat lalu sekitar 25 -30 orang bersenjata yang dilaporkan membawa bendera kelompok teroris Daesh menembak mati ratusan jamaah saat sholat Jum’at di Masjid Al-Rawda.

Serangan ini menjadikan sebagai serangan teroris paling mematikan dalam sejarah Mesir akhir-akhir ini.

Jaksa Agung Mesir Nabil Sadek mengutip keterangan saksi mata mengatakan orang-orang bersenjata tersebut masuk ke masjid dengan menggunakan lima mobil SUV.

Gerombolan teror ini kemudian melepaskan tembakan tepat saat Imam tersebut memulai khotbah Jumat.

Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sebagian besar serangan teroris yang terjadi di Sinai Utara dalam empat tahun terakhir terutama menargetkan pasukan keamanan.

Serangan-serangan tersebut diklaim oleh kelompok berafiliasi dengan Sinai yang bermarkas di Sinai, Ansar Beit Al-Maqdis. (asr)

Sumber : Al-Ahram

FDA Peringatkan Bahaya Makan Tulang Bagi Anjing Peliharaan

0

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) meminta pemilik hewan peliharaan untuk mempertimbangkan kembali pemberian tulang pada seekor anjing peliharaan. Peringatan FDA disampaikan menjelang musim libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Badan federal Amerika tersebut mengeluarkan peringatan kepada konsumen tentang bahaya perlakuan tulang komersial setelah 90 anjing jatuh sakit. Setidaknya 15 anjing peliharaan itu akhirnya mati setelah sakit usai makan tulang.

Menurut FDA, bone treats itu berbeda dari jenis daging mentah yang tidak dimasak karena diproses dan dikemas untuk dijual sebagai makanan anjing. Produk ini bisa dikeringkan dengan menggunakan proses pengasapan atau pemanggangan dan mungkin mengandung bahan lain seperti pengawet, bumbu, dan perasa asap.

Contoh dari pengolahan makanan ini termasuk Ham Bones, Pork Femur Bones, Rib Bones, dan Smokey Knuckle Bones.

“Memberikan makanan tulang pada anjing Anda bisa menyebabkan perjalanan tak terduga ke dokter hewan Anda, kemungkinan operasi darurat, atau bahkan kematian untuk hewan peliharaan Anda,” ujar Carmela Stamper, seorang dokter hewan di Center for Veterinary Medicine (CVM) FDA, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Ilustrasi. (Pixabay/Cherylholt/The Epoch Times)

FDA melanjutkan, anjing mungkin mengalami sejumlah masalah kesehatan setelah mengkonsumsi produk ini, termasuk :

– Obstruksi gastrointestinal (penyumbatan saluran pencernaan)
– Tersedak
– Potongan dan luka di mulut atau pada amandel
– Muntah
– Diare
– Perdarahan dari rektum, dan/atau
– Kematian.

Ilustrasi. (Pezibear/Pixabay/The Epoch Times)

FDA juga menerima laporan masalah produk, seperti tulang berjamur, atau tulang yang pecah saat dikunyah oleh hewan peliharaan.

Beberapa tips yang diberikan FDA untuk menjaga agar anjing peliharaan tetap aman. Mereka menyarankan agar tulang ayam dan tulang lainnya dijauhkan dari meja dapur, dan berhati-hati dengan apa yang ditempatkan di tempat sampah terutama tulang.

Pemilik hewan peliharaan juga diharapkan meminta saran dari dokter hewan sebelum membeli dan memberikan mainan dan makanan yang paling cocok dan aman untuk anjing.

“Kami merekomendasikan untuk mengawasi anjing Anda dengan mainan atau makanan yang perlu dikunyah, terutama untuk yang tidak pernah dimakan atau diberikan sebelumnya,” saran Stamper. (adi)

Korea Utara Bisa Membuat “Dampak Besar” ke Olimpiade Musim Dingin 2018

0

Epochtimes.id- Menteri Korea Selatan mengatakan Korea Utara dapat memberikan “dampak besar” saat Olimpiade Musim Dingin 2018 jika meluncurkan rudal atau melakukan provokasi lain sebelum acara tersebut.

Menteri Unifikasi Cho Myoung-Gyon membuat pernyataan tersebut karena laporan mengatakan latihan militer Korea Selatan-AS tahunan mungkin ditunda untuk menghindari bertepatan dengan pertandingan musim dingin dan paralimpiade di Pyeongchang, Korea Selatan.

“Jika Korea Utara memprovokasi lagi pada saat Olimpiade akan segera terjadi, hal itu mungkin akan membawa dampak bagi Olimpiade,” katanya di sebuah forum di Seoul.

“Oleh karena itu penting untuk menggelar Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang dalam suasana yang stabil,” tambahnya.

Festival olahraga musim dingin terbesar di dunia berlangsung dari 9-25 Februari 2018. Paralimpiade dijadwalkan dimulai pada 9 Maret 2018.

Keduanya akan diadakan di kota resor pegunungan Pyeongchang, 80 kilometer (50 mil)  perbatasan dengan Korea Utara.

Latihan militer tahunan, dengan kode nama Key Resolve / Foal Eagle, biasanya dimulai akhir Februari atau awal Maret dan berlangsung sampai akhir April.

Ketegangan cenderung meningkat selama latihan, yang dikutuk oleh Korut sebagai latihan untuk invasi.

Korea Utara selalu bereaksi dengan amarah murka terhadap latihan tersebut. Namun Korut menggelar latihan militernya sendiri termasuk peluncuran rudal.

Kantor berita Yonhap, mengutip sumber-sumber pertahanan, mengatakan bahwa Seoul dapat meminta penundaan latihan bersama AS-Korea Selatan untuk menghindari tumpang tindih dengan Olimpiade.

Tapi Gedung Biru Kepresidenan mengatakan belum membicarakan hal ini atau membuat keputusan mengenai masalah ini.

Korea Utara beberapa hari ini meluncurkan rudal balistik antar benua baru yang diklaim akan menjangkau seluruh wilayah Amerika Serikat.

Amerika Serikat pada Rabu memperingatkan bahwa pimpinan Korut akan “benar-benar hancur” jika perang pecah. AS meminta negara-negara dunia untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Korea Utara termasuk pasokan minyak dari Tiongkok. (asr)

Sumber : AFP/KBSWorld/NewIndianExpress

Keluarga dan Teman Warga Kanada yang Ditahan di Tiongkok Meminta Trudeau Meminta Pembebasan Mereka

0

Sehubungan dengan Perdana Menteri Justin Trudeau akan berangkat ke Tiongkok pada tanggal 3 Desember, keluarga dan teman-teman orang-orang Kanada yang saat ini ditahan di Tiongkok memintanya untuk meminta pembebasan mereka selama kunjungannya.

Pada 27 November, Falun Dafa Association of Canada (FDAC), Himpunan Falun Dafa Kanada, mengeluarkan sebuah surat kepada perdana menteri yang meminta dia untuk mendesak pimpinan Tiongkok segera membebaskan warga negara Kanada Sun Qian, bersama dengan 12 anggota keluarga orang Kanada yang dipenjara di Tiongkok karena mereka berlatih Falun Dafa, juga disebut Falun Gong, sebuah disiplin meditasi kuno Tiongkok yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Sun berbasis Vancouver adalah pendiri perusahaan multi-miliar dolar Beijing Leadman. Dia mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2014 dan telah membantunya pulih dari kondisi kesehatan kronis. Pada 19 Februari, puluhan polisi masuk ke kediamannya di Beijing dan membawanya pergi, dan dia telah ditahan sejak saat itu.

Menurut FDAC, Sun ditahan di Pusat Penahanan Pertama Beijing dan telah mengalami penyiksaan selama penangkapannya. “Pada bulan Mei, dia dibelenggu, diborgol, secara kontinyu merica disemprotkan di wajahnya,” kata FDAC.

“Selama setiap genosida dalam sejarah, adalah pria-pria dan wanita-wanita hebat yang telah membantu menciptakan suara internasional untuk menghentikan kekejaman,” kata surat FDAC kepada Trudeau.

“Kami harap Anda bisa menjadi salah satu dari orang-orang hebat ini dan bergabung dengan dukungan suara untuk menunjukkan kepedulian mendalam Kanada terhadap hak asasi manusia melalui menyuarakan Falun Gong, kelompok terbesar dan secara paling kejam yang telah dianiaya dalam sejarah Tiongkok baru-baru ini.”

Miss World Canada 2015 Anastasia Lin sejauh ini telah mengumpulkan 15.000 tanda tangan yang mendesak Trudeau untuk meminta pembebasan Sun.

Pada 29 November, Pemimpin Partai Hijau Elizabeth May mengajukan petisi di Parlemen untuk mendukung membebaskan Sun Qian, mencatat waktu yang tepat untuk presentasinya mengingat kunjungan Trudeau ke Tiongkok.

“Para pemohon meminta DPR ini untuk mempertimbangkan situasi buruk praktisi Falun Dafa … di Tiongkok, dan terutama warga negara Kanada [Sun Qian], yang diculik secara ilegal, dan berharap perdana menteri benar-benar akan mengangkat isu hak asasi manusia di Tiongkok pada kunjungannya yang akan datang.”

‘Sebelum terlambat’

Amy Chang, putri pemilik kilang anggur Kanada John Chang dan Allison Lu yang ditahan di Tiongkok tahun lalu karena masalah pabean, juga menulis sebuah surat kepada Trudeau pada 27 November yang meminta dia untuk membantu membebaskan orang tuanya “yang masih ditahan secara ilegal di sana, di Tiongkok.”

John Chang masih dipenjara, sementara Lu paspornya telah disita dan dengan demikian tidak dapat meninggalkan Tiongkok.

“Saya baru berumur 24 tahun. Selama 20 bulan terakhir, saya telah bekerja sepanjang waktu untuk membantu orang tua saya, sementara pada saat yang sama mencoba untuk menjalankan perkebunan anggur keluarga kami yang mempekerjakan lebih dari 60 orang di British Columbia dan Ontario. Saya perlu agar orang tua saya pulang sekarang,” tulis Chang.

Chang mengatakan bahwa pemeriksaan ayahnya telah dilakukan pada bulan Mei, 14 bulan setelah penangkapannya, namun tetap tidak ada keputusan yang diturunkan.

“Sesuatu harus dilakukan sebelum terlambat,” tulisnya.

Di Parlemen pada 29 November, anggota Konservatif Dean Dean Allison meminta Trudeau untuk mengajukan kasus tersebut kepada pihak berwenang Tiongkok.

“Kita perlu membawa John dan Allison pulang,” katanya. (ran)

ErabaruNews

Antisipasi Musibah Transportasi di Laut, Semua Pihak Diminta Waspadai Cuaca Esktrem Seminggu ke Depan

0

Epochtimes.id- Mengantisipasi terjadinya kecelakaan atau musibah di laut akibat cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan akan cuaca ekstrem pada tujuh hari ke depan.

Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) mengeluarkan Maklumat Pelayaran Nomor 110/XI/DN-17 tanggal 27 November 2017 tentang waspada bahaya cuaca ekstrem dalam tujuh hari ke depan.

Maklumat Pelayaran dimaksud berisikan instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terutama para Kepala Syahbandar Utama, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP), Kepala Kantor Pelabuhan Batam, para Kepala Pangkalan PLP dan Kepada Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.

Isi instruksi agar tetap mewaspadai adanya cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang terjadi di sebagian wilayah perairan Indonesia, khususnya dalam waktu tujuh hari ke depan.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diperkirakan pada tanggal 27 November – 3 Desember 2017 akan terjadi cuaca ekstrem dengan tinggi gelombang 6 -7 meter serta hujan lebat di Perairan Samudera Hindia Selatan Banten hingga selatan Jawa Tengah dan Selatan Jawa Timur.

Terkait dengan hal tersebut,  Direktur Jenderal Perhubungan Laut menginstruksikan agar seluruh Syahbandar untuk terus melakukan pemantauan ulang kondisi cuaca setiap hari melalui website www.bmkg.go.id.

Seluruh Syahbandar juga diminta menyebarluaskan hasil pemantauan dengan cara membagikan informasi mengenai cuaca kepada para pengguna jasa serta memasangnya di terminal-terminal atau tempat embarkasi dan debarkasi penumpang kapal.

“Apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan kapal, maka Syahbandar harus menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar-benar aman,” ujar Direktur  Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo di Jakarta Kamis (30/11/2017).

Lebih lanjut, Dirjen Hubla juga meminta kepada seluruh operator kapal khususnya para Nakhoda agar melakukan pemantauan kondisi cuaca sekurang-kurangnya 6 jam sebelum kapal berlayar dan melaporkan hasilnya kepada Syahbandar saat mengajukan permohonan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Dan selama pelayaran di laut tersebut, Nakhoda wajib melaporkan hasil pengamatan cuaca kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) terdekat serta dicatatkan ke dalam log-book.

Jika kapal di dalam pelayaran menghadapi cuaca ekstrem, kapal tersebut harus segera berlindung di tempat yang aman dan segera melaporkannya kepada Syahbandar dan SROP terdekat dengan menginformasikan posisi kapal, kondisi cuaca, kondisi kapal serta hal penting lainnya.

Selanjutnya, Dirjen Hubla juga menginstruksikan kepada seluruh Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) dan Kepala Distrik Navigasi untuk tetap mensiap-siagakan kapal-kapal Negara (Kapal Patroli/Kapal Perambuan) dan segera memberikan pertolongan jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan kapal.

Kepala SROP dan Nakhoda Kapal Negara dihimbau untuk selalu melakukan pemantauan dan penyeberluasan kondisi cuaca dan berita marabahaya. Dan apabila terjadi kecelakaan di laut maka Kepala SROP dan Nakhoda kapal harus segera berkoordinasi dengan Pangkalan PLP untuk selanjutnya dapat melaporkan kejadian tersebut kepada Pos Komando Pengendalian dan Operasional (Poskodalops) serta Kantor Pusat Ditjen Hubla.

Atas dikeluarkannya Maklumat Pelayaran ini diharapkan seluruh jajaran Ditjen Hubla khususnya para petugas di lapangan dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan pelayaran serta mampu mengantisipasi kecelakaan akibat cuaca esktrem yang terjadi beberapa hari ke depan. (asr)

Pengejaran Perdagangan Bebas Kanada dengan Ekonomi yang Dikelola Negara: Telah Diperingatkan Tentang Perangkap Kesepakatan Bersamanya

0

ANALISIS BERITA

Perdana Menteri Justin Trudeau berangkat ke Tiongkok lagi pada 3 Desember, melakukan kunjungan resmi keduanya ke raksasa Asia tersebut sejak menjadi pimpinan PM. Yang menjadi agenda adalah perdagangan dan pariwisata, dan komitmen untuk mengangkat isu-isu seperti hak asasi manusia dan peraturan hukum.

Sementara pernyataan resmi oleh Kantor Perdana Menteri tidak secara eksplisit menyebutkan perundingan perdagangan bebas, seorang anggota parlemen Liberal mengatakan pada The Epoch Times pekan lalu bahwa perundingan tersebut masuk dalam agenda.

Segera setelah Partai Liberal memenangkan pemilihan federal 2015, telah ada pembicaraan mengenai kemungkinan kesepakatan perdagangan bebas antara kedua negara. Dan awal tahun ini duta besar Tiongkok untuk Kanada, Lu Shaye, memperjelas bahwa Beijing menginginkan badan usaha milik negara Tiongkok (BUMN) memiliki akses yang tidak terbatas ke ekonomi Kanada, termasuk kemampuan untuk membeli perusahaan Kanada tanpa ada alasan keamanan nasional Ottawa. Lu juga mengatakan Beijing ingin menjaga hak asasi manusia di luar negosiasi apapun.

Sementara itu, Tiongkok telah diizinkan mengambilalih dua profil Kanada kelas atas – yaitu, perusahaan komunikasi satelit Norsat International dan firma teknologi tinggi ITF Technologies – terlepas dari peringatan dari kalangan keamanan dan intelijen dan bahkan tetangga kami di selatan.

Menjelang perjalanan ini, bagaimanapun, Trudeau akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang di mana orang Kanada berdiri dalam perdagangan bebas dengan Tiongkok berkat rilis baru-baru ini dari hasil konsultasi publik pemerintah mengenai masalah ini.

Di antara kekhawatiran yang dikutip oleh para pemangku kepentingan adalah peraturan hukum yang tidak konsisten di Tiongkok, skeptis bahwa Beijing akan memenuhi berbagai perjanjian perdagangan, persaingan dari BUMN Tiongkok, dan dampaknya pada pekerjaan dan sumber daya Kanada; dan bisnis-bisnis tersebut tidak begitu yakin bahwa sebuah perjanjian perdagangan bebas akan menyelesaikan masalah mendasar ini.

Sementara beberapa di dalam sektor tertentu seperti pertanian dan kehutanan seperti gagasan untuk memiliki akses yang lebih baik ke pasar Tiongkok, banyak di berbagai sektor bisnis, kelompok masyarakat sipil, akademisi, dan warga negara swasta menyebut tantangan-tantangan tersebut sebagai hal yang tak dapat dipisahkan di dalam kesepakatan semacam itu.

“Banyak pemangku kepentingan menyoroti sifat kompleks pasar Tiongkok, dengan ekonomi yang dikelola negara dan keunggulan BUMN-nya,” demikian sebuah laporan yang diringkas mengenai konsultasi tersebut. Beberapa juga menyatakan bahwa “peningkatan keterlibatan dengan Tiongkok dapat menyebabkan Kanada berkompromi terhadap nilai-nilainya.”

Jajak pendapat telah menunjukkan bahwa mayoritas orang Kanada tidak yakin kesepakatan perdagangan bebas akan menjadi kepentingan terbaik Kanada. Jajak pendapat tahunan oleh Angus Reid sebenarnya menunjukkan bahwa minat orang-orang Kanada untuk mengembangkan hubungan perdagangan yang lebih erat dengan Tiongkok telah menurun sejak perusahaan riset tersebut pertama kali memulai pemungutan suara secara periodik mengenai masalah ini pada tahun 2014. Survei September jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa bahkan di kalangan basis pendukung Liberal sendiri, yaitu mereka yang memilih Liberal dalam pemilihan federal 2015, yang mendukung kesepakatan perdagangan bebas kurang dari dua dari lima.

Sebuah jajak pendapat yang lebih baru oleh UBC Institute for Asian Research (IAR) menyatakan untuk menunjukkan dukungan yang lebih tinggi untuk perdagangan bebas dengan Tiongkok, yang menunjukkan perbedaan dengan jajak pendapat sebelumnya. Namun, The Financial Post, Kevin Libin, menunjukkan bagaimana jajak pendapat IAR menggunakan “metode yang tidak konvensional” dan bagaimana akademisi di balik jajak pendapat ini sesuai dengan hubungan yang lebih erat antara Kanada dan Tiongkok.

Mengutip keraguan tersebut dalam pengumuman PMO tentang apakah perundingan perdagangan bebas akan menjadi bagian dari agenda Trudeau sementara di Tiongkok, NDP mengemukakan kekhawatiran tentang pertanyaan “belum terjawab” mengenai kesepakatan semacam itu.

“Tiongkok tidak memiliki kebebasan pers, penyiksaan tersebar luas, pekerja tidak memiliki hak untuk melakukan perundingan bersama, dan ratusan pembela hak asasi manusia dan pembangkang telah ditahan,” Tracey Ramsey, kritikus NDP untuk perdagangan internasional, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Catatan Tiongkok tentang manipulasi mata uang dan praktik perdagangan yang tidak adil; tidak memiliki ekonomi pasar, yang berarti lapangan bermain tanpa tingkatan untuk pemain lain; dan kurangnya perlindungan untuk kekayaan intelektual hanyalah beberapa dari kekhawatiran yang diajukan oleh Ramsey.

“Sebelum membuat keputusan tentang apakah akan memulai perundingan formal, pemerintah perlu secara jelas mengatasi semua masalah ini, dan berkonsultasi dengan orang-orang Kanada sebelum melakukan kesepakatan yang bertentangan dengan kepentingan mereka,” katanya.

Pemimpin konservatif Andrew Scheer juga telah jelas bahwa dia tidak mendukung sebuah perjanjian perdagangan bebas dengan Tiongkok.

“Tidak setiap negara berbagi komitmen Kanada terhadap ekonomi pasar bebas, perlindungan bagi pekerja dan lingkungan, perlindungan kekayaan intelektual, dan tata kelola yang transparan,” tulisnya dalam sebuah op-ed awal tahun ini. “Inilah sebabnya mengapa Konservatif menentang teriakan Justin Trudeau untuk menandatangani sebuah perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan Republik Rakyat Tiongkok.”

‘Tidak ada sistem pengadilan yang sah’

Clive Ansley, seorang pengacara British Columbia yang mempraktikkan hukum di Tiongkok selama lebih dari belasan tahun, tahu betul bagaimana sistem hukumnya bekerja di negara komunis itu.

“Keseluruhan sistem sangat korup dan sangat dikendalikan secara politis sehingga tidak ada sistem pengadilan yang sah,” katanya dalam sebuah wawancara telepon.

Ini berpotensi meninggalkan operasi Kanada di Tiongkok tanpa sistem hukum yang adil untuk digunakan jika menghadapi praktik yang tidak adil. Dalam skenario terburuk, orang Kanada bahkan rentan terhadap penahanan dan penahanan sewenang-wenang.

Itulah situasi bagi Sun Qian, seorang warga negara Kanada dan pengusaha sukses yang saat ini ditahan, melawan hukum Tiongkok sendiri, atas kepercayaannya pada Falun Dafa, juga menyebut Falun Gong, sebuah praktik meditasi spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis.

“Pengadilan di Tiongkok hanyalah organ administratif tingkat rendah dari Partai Komunis Tiongkok, dan mereka menerima perintah mereka langsung dari negara partai Tiongkok,” kata Ansley.

Suami istri Canada pemilik kilang anggur, John Chang dan Allison Lu dari Pulau Lulu Winery di B.C. menghadapi masalah mereka sendiri dengan sistem hukum Tiongkok ketika mereka ditangkap tahun lalu karena masalah pabean. Meskipun tidak mengetahui rincian spesifik kasus tersebut, Ansley mengatakan bahwa dia memiliki “skeptisisme” mengenai tuduhan yang dibawa oleh sistem hukum Tiongkok terhadap siapa pun “karena semuanya dikendalikan secara politis.”

Untuk membuat bagian hak asasi manusia dalam perundingan perdagangan bebas, Ansley mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi dalam kesepakatan apapun dengan Tiongkok.

“Setiap saat ada benturan antara hak asasi manusia dan perdagangan, perdagangan mengalahkan setiap saat,” katanya.

“Pada saat kita melihat terus terjadinya kejahatan terbesar melawan kemanusiaan sejak Third Reich, sejak zaman Nazi di Jerman, dengan perampokan organ (dari tahanan nurani Falun Gong) di Tiongkok, dan ini terjadi benar-benar diabaikan oleh pemerintah Barat hanya karena mereka terlalu malu untuk berbicara tentang hal-hal kecil seperti pembunuhan massal untuk organ tubuh, genosida, atau kejahatan terhadap kemanusiaan.”

“Itu semua adalah masalah yang relatif kecil bagi pemerintah Kanada kami, dan pemerintah Barat, pada umumnya, bersikap adil, dan semua itu membutuhkan tempat duduk belakang. Sebenarnya, hampir luput dari perhatian. Tidak ada pertanyaan sehingga pemerintah-pemerintah tersebut tahu tentang hal itu.”

Mematuhi perjanjian

Permintaan jujur ​​Tiongkok tentang memiliki akses tak terbatas untuk membeli perusahaan-perusahaan kunci Kanada mengemukakan pertanyaan apakah Beijing akan membiarkan hal yang sebaliknya terjadi.

“Sama sekali tidak mungkin itu terjadi,” kata Ansley. “Pemerintah Tiongkok hampir tidak pernah mematuhi kesepakatan mereka. Mereka mendapatkan hak istimewa di Kanada. … Akan ada undang-undang diskriminatif khusus yang diperkenalkan untuk memastikan bahwa perusahaan asing [di Tiongkok] tidak diizinkan memasuki sektor tertentu. “

Ada puluhan ribu orang Taiwan yang melakukan bisnis di Tiongkok yang telah dimanfaatkan oleh pejabat Partai atau pebisnis lokal dengan koneksi tingkat tinggi – meskipun Tiongkok dan Taiwan memiliki perjanjian perlindungan investasi di tempat. Pengalaman-pengalaman menyakitkan mereka dicatat dalam buku 2013 “Taiwanese Businessmen Escape,” yang diperjuangkan oleh Gao Weibang, direktur dari Taiwanese Victims of Investment in China Association. Buku ini menceritakan kisah-kisah hanya sebagian kecil dari 28.000 kasus semacam itu yang tercatat sampai saat itu.

Gao, orang Taiwan yang melakukan studi pascasarjana di universitas Kanada dan Amerika dan mengajar selama dua tahun di Montreal’s Vanier College, kemudian menjadi seorang pengusaha sukses. Namun, setelah melakukan investasi besar di Tiongkok pada tahun 1997, dia kehilangan banyak uang saat perusahaannya diambil alih oleh pejabat dan pengusaha yang didukung oleh pengadilan.

“Cara mereka mengambil aset Anda sangat mengejutkan. Mereka bisa melakukan apapun, bahkan hal-hal yang melampaui imajinasi Anda,” kata Tong Wenxun, seorang pengacara hak asasi manusia Taiwan, dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times, saudara media NTD Television.

Menurut kantor Perdana Menteri, Trudeau akan melakukan perjalanan ke Tiongkok dari 3 Desember sampai 7 Desember, melakukan pemberhentian di Beijing untuk bertemu dengan Menteri Tiongkok Li Keqiang dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping, dan kemudian mengunjungi Guangzhou untuk bertemu dengan Li Xi, sekretaris Partai Komite Provinsi Guangdong Partai Komunis Tiongkok. (ran)

Pelaporan tambahan oleh Becky Zhou

ErabaruNews

Perusahaan Roti Multinasional Kehilangan 800 Pegawai Setelah Digrebek Imigrasi

0

Sebuah perusahaan produsen roti di Chicago, Amerika Serikat, harus rela kehilangan 800 pekerjanya setelah sebuah razia imigrasi. Razia tersebut mengungkap bahwa para pekerja tersebut adalah para imigran gelap, seperti dikutip ErabaruNews dari NTD.tv, Kamis (30/11/2017).

Anehnya, perusahaan yang diantaranya menyediakan roti untuk McDonalds, justru tidak menyadari bahwa mereka mempekerjakan imigran gelap.

Cloverhill Bakery, perusahaan yang berkantor pusat di Swiss itu kehilangan sekitar 35 persen dari angkatan kerjanya. Para karyawan gagal menunjukkan identitas yang memadai, bahwa mereka tinggal di AS secara legal, menurut Bloomberg.

Toko roti yang terletak di kawasan Galewood Chicago dan dimiliki oleh Aryzta AG yang berbasis di Zurich, membuat produk makanan untuk rantai makanan cepat saji dan supermarket.

Perusahaan yang membuat roti hamburger untuk McDonald’s mengatakan bahwa karyawannya dipasok oleh agen tenaga kerja. Agen itu menjalani audit federal pada tahun ini.

Nama Agen tenaga kerja itu, tidak dipublikasikan.

Direktur Utama perusahaan itu, Kevin Toland, mengatakan pada sebuah panggilan dengan para analis bahwa mereka sedang berjuang untuk kembali beroperasi seperti sedia kala.

“Ini berjalan sangat, sangat lambat karena seperti memiliki pabrik baru dan angkatan kerja baru,” kata Toland. “Itu menyuguhkan banyak tantangan, seperti yang bisa Anda bayangkan.”

Lencana Petugas Imigrasi dan Bea Cukai Amerika di Santa Ana, California, 11 Mei 2017. (Lucy Nicholson/Reuters/The Epoch Times)

Menurut Bloomberg, penggerebekan di Cloverhill adalah salah satu insiden ketenagakerjaan AS terbesar yang dilaporkan oleh perusahaan Eropa di Amerika sejauh ini.

Toko roti tersebut telah kehilangan potensi pemasukan hingga $US 21 juta tahun ini karena insiden imigrasi, menurut WGN-TV.

Aryzta AG mengatakan bahwa pihaknya berusaha mengganti stafnya. Mereka juga menghadapi tekanan yang meningkat untuk menaikkan upah bagi para pegawainya.

Toland mengatakan bahwa situasi tersebut menyebabkan penurunan hingga tujuh persen dalam penjualan Aryzta dari Amerika Utara, hanya dalam tiga bulan terakhir sampai Oktober, Bloomberg melaporkan. Dirut juga mengatakan kenaikan biaya pekerjaan mempengaruhi pengecer dan restoran di seluruh Amerika Serikat. Hal itu akan segera mempengaruhi harga yang harus dibayar oleh konsumen juga.

Aryzta tidak memiliki kemampuan untuk memeriksa para pekerjanya apakah mereka memiliki dokumen yang diperlukan. Sebab, kewenangan itu ada pada agen kepegawaian.

Direktur Keuangan Aryzta, David Wilkinson mengatakan bahwa dewan perusahaan tidak tahu sejauh mana masalah imigrasi ada dalam bisnis ini.(waa)