Keluarga dan Teman Warga Kanada yang Ditahan di Tiongkok Meminta Trudeau Meminta Pembebasan Mereka

Sehubungan dengan Perdana Menteri Justin Trudeau akan berangkat ke Tiongkok pada tanggal 3 Desember, keluarga dan teman-teman orang-orang Kanada yang saat ini ditahan di Tiongkok memintanya untuk meminta pembebasan mereka selama kunjungannya.

Pada 27 November, Falun Dafa Association of Canada (FDAC), Himpunan Falun Dafa Kanada, mengeluarkan sebuah surat kepada perdana menteri yang meminta dia untuk mendesak pimpinan Tiongkok segera membebaskan warga negara Kanada Sun Qian, bersama dengan 12 anggota keluarga orang Kanada yang dipenjara di Tiongkok karena mereka berlatih Falun Dafa, juga disebut Falun Gong, sebuah disiplin meditasi kuno Tiongkok yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Sun berbasis Vancouver adalah pendiri perusahaan multi-miliar dolar Beijing Leadman. Dia mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2014 dan telah membantunya pulih dari kondisi kesehatan kronis. Pada 19 Februari, puluhan polisi masuk ke kediamannya di Beijing dan membawanya pergi, dan dia telah ditahan sejak saat itu.

Menurut FDAC, Sun ditahan di Pusat Penahanan Pertama Beijing dan telah mengalami penyiksaan selama penangkapannya. “Pada bulan Mei, dia dibelenggu, diborgol, secara kontinyu merica disemprotkan di wajahnya,” kata FDAC.

“Selama setiap genosida dalam sejarah, adalah pria-pria dan wanita-wanita hebat yang telah membantu menciptakan suara internasional untuk menghentikan kekejaman,” kata surat FDAC kepada Trudeau.

“Kami harap Anda bisa menjadi salah satu dari orang-orang hebat ini dan bergabung dengan dukungan suara untuk menunjukkan kepedulian mendalam Kanada terhadap hak asasi manusia melalui menyuarakan Falun Gong, kelompok terbesar dan secara paling kejam yang telah dianiaya dalam sejarah Tiongkok baru-baru ini.”

Miss World Canada 2015 Anastasia Lin sejauh ini telah mengumpulkan 15.000 tanda tangan yang mendesak Trudeau untuk meminta pembebasan Sun.

Pada 29 November, Pemimpin Partai Hijau Elizabeth May mengajukan petisi di Parlemen untuk mendukung membebaskan Sun Qian, mencatat waktu yang tepat untuk presentasinya mengingat kunjungan Trudeau ke Tiongkok.

“Para pemohon meminta DPR ini untuk mempertimbangkan situasi buruk praktisi Falun Dafa … di Tiongkok, dan terutama warga negara Kanada [Sun Qian], yang diculik secara ilegal, dan berharap perdana menteri benar-benar akan mengangkat isu hak asasi manusia di Tiongkok pada kunjungannya yang akan datang.”

‘Sebelum terlambat’

Amy Chang, putri pemilik kilang anggur Kanada John Chang dan Allison Lu yang ditahan di Tiongkok tahun lalu karena masalah pabean, juga menulis sebuah surat kepada Trudeau pada 27 November yang meminta dia untuk membantu membebaskan orang tuanya “yang masih ditahan secara ilegal di sana, di Tiongkok.”

John Chang masih dipenjara, sementara Lu paspornya telah disita dan dengan demikian tidak dapat meninggalkan Tiongkok.

“Saya baru berumur 24 tahun. Selama 20 bulan terakhir, saya telah bekerja sepanjang waktu untuk membantu orang tua saya, sementara pada saat yang sama mencoba untuk menjalankan perkebunan anggur keluarga kami yang mempekerjakan lebih dari 60 orang di British Columbia dan Ontario. Saya perlu agar orang tua saya pulang sekarang,” tulis Chang.

Chang mengatakan bahwa pemeriksaan ayahnya telah dilakukan pada bulan Mei, 14 bulan setelah penangkapannya, namun tetap tidak ada keputusan yang diturunkan.

“Sesuatu harus dilakukan sebelum terlambat,” tulisnya.

Di Parlemen pada 29 November, anggota Konservatif Dean Dean Allison meminta Trudeau untuk mengajukan kasus tersebut kepada pihak berwenang Tiongkok.

“Kita perlu membawa John dan Allison pulang,” katanya. (ran)

ErabaruNews