oleh Zhang Ting
Pada Senin (1 Januari 2024) malam waktu setempat, seorang pria yang tidak diketahui tujuannya menyelinap naik ke mesin pesawat yang bersiap mengangkut penumpang di Bandara Internasional Salt Lake City, Utah, AS. Pria tersebut meninggal setelah gagal diselamatkan jiwanya. Polisi setempat kini sedang menyelidiki kasus ini.
Menurut informasi investigasi yang diberikan oleh Departemen Kepolisian Salt Lake City (Salt Lake City Police Department. SLCPD) pada hari Selasa, almarhum diidentifikasi bernama Kyler Efinger yang berusia 30 tahun, seorang penduduk Park City, Utah.
Pejabat dari SLCPD yang bertugas di bandara mengatakan bahwa Kyler Efinger memiliki boarding pass untuk terbang ke Kota Denver, Colorado.
Menurut investigasi awal dari pihak polisi, pada Senin pukul 21:56, petugas operator bandara memberitahu SLCPD, bahwa ada seorang pria yang telah melewati pintu keluar darurat di terminal. Kemudian petugas SLCPD segera menuju ke lokasi terakhir pria tersebut yang dilaporkan petugas bandara, untuk memeriksa area tersebut. Di sana petugas operator memberikan deskripsi pakaian pria tersebut kepada petugas SLCPD.
Pada pukul 22:08 malam itu, petugas operator memberitahu petugas SLCPD bahwa pria tersebut berada di bawah pesawat dan telah melakukan kontak langsung dengan mesin pesawat. Pejabat SLCPD meminta pengawas lalu lintas udara Federal Aviation Administration (FAA) untuk memberitahu pilot agar segera mematikan mesin pesawat.
Ketika petugas SLCPD tiba, mereka menemukan pria tersebut sudah berada dalam kondisi tidak sadarkan diri di dalam mesin pesawat komersial yang sedang bersiap untuk terbang, dan mesinnya berputar.
Pada pukul 22:09, petugas SLCPD dan personel operasi bandara berusaha menyelamatkan pria tersebut, dan meminta bantuan dari layanan medis darurat. Namun nyawa pria tersebut tidak juga terselamatkan, ia meninggal di TKP.
CNN melaporkan bahwa pria tersebut naik ke dalam mesin pesawat Delta Air Lines.
Delta Air Lines mengatakan, bahwa sebuah Airbus A220 (Penerbangan 2348) menuju San Francisco kemudian kembali ke gerbang untuk menurunkan seluruh 95 orang penumpang. Dan menyebutkan bahwa pada akhirnya penerbangan itu dibatalkan.
Polisi mengatakan bahwa meskipun insiden tersebut tidak mempengaruhi operasional lainnya di bandara, tetapi otopsi tetap wajib dilakukan untuk mengetahui penyebab dan cara kematian pria tersebut, termasuk apakah perbuatan yang bersangkutan akibat terpengaruh oleh narkoba.
Insiden ini sedang diselidiki secara terpisah oleh beberapa lembaga, termasuk Departemen Kepolisian Kota Salt Lake (SLCPD), Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan Administrasi Keamanan Transportasi (TSA). (sin)