Pada 1 Juli tahun ini tahun 2021 Organisasi Meteorologi PBB mengeluarkan pengumuman, mengatakan organisasi tersebut mengonfirmasi bahwa pada 6 Februari tahun ini, stasiun Observasi Meteorologi Esperanza di Argentina telah merekam rekor suhu tertinggi baru benua Antartika, yaitu 18,3 derajat Celcius. Ini adalah rekor suhu tinggi baru 18,3 derajat Celcius di wilayah Antartika, yang dimasukkan ke dalam arsip World Meteorological Organization atau WMO tentang peristiwa cuaca dan iklim ekstrim.
Konferensi Paris Berfokus pada Ukraina, Barat Mengesampingkan Pengiriman Pasukan untuk Membantu Ukraina
Dalam konferensi Paris yang berfokus pada Ukraina, negara-negara Barat membahas cara efektif membantu Ukraina, akan tetapi mengatakan bahwa mereka tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina
Yi Jing – NTD
Lebih dari 20 pemimpin Eropa dan perwakilan Barat menggelar pertemuan di Paris pada Senin (27 Februari) untuk membahas cara efektif membantu Ukraina melawan invasi Rusia mengingat situasi perang Rusia-Ukraina saat ini.
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengisyaratkan dalam pidatonya bahwa ia tidak akan mengesampingkan kemungkinan mengirim pasukan untuk membantu Ukraina, yang memicu kekhawatiran.
Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Polandia, Republik Ceko dan negara-negara lain langsung menyatakan tidak berencana mengerahkan pasukan ke Ukraina.
“UE belum memutuskan untuk mengirim pasukan militer atau darat apa pun ke Ukraina untuk berperang,” kata juru bicara Komisi Eropa Peter Stano.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyatakan bahwa NATO tidak berencana mengirim pasukan.
Kremlin segera mengeluarkan peringatan atas komentar baru Macron, dengan mengatakan konflik langsung antara Rusia dan NATO tidak akan terhindarkan jika Barat mengirim pasukan ke Ukraina.
“Ini bukan kepentingan negara-negara ini dan mereka harus berhati-hati,” ujar juru bicara Kremlin Peskov.
Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa konflik antara Rusia dan NATO dapat memicu Perang Dunia III.
Pada Selasa 28 Februari, Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan bahwa UE dan NATO telah mencapai konsensus tentang cara membantu Ukraina dan tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina di masa depan.
“Telah dibahas bahwa konsensus yang telah kita capai sebelumnya juga berlaku untuk masa depan, yaitu negara-negara Eropa atau NATO tidak akan mengirimkan pasukan darat atau tentara ke wilayah Ukraina,” katanya.
Pada pertemuan tersebut, Perancis meminta para pemimpin dunia dengan teguh mendukung Ukraina dalam melawan invasi guna menjamin “keamanan kolektif” di benua Eropa.
Parlemen Eropa melakukan pemungutan suara pada 27 Februari untuk menyetujui paket pembiayaan €50 miliar (sekitar US$54 miliar) untuk Ukraina, yang dikenal sebagai Pinjaman Ukraina, sebagai bagian dari anggaran UE yang mencakup €17 miliar (sekitar US$18,5 miliar) dalam bentuk hibah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sekutu atas bantuan mereka. Ia menyampaikan bahwa bersama-sama kita telah menyelamatkan jutaan nyawa, dan bersama-sama kita harus memastikan bahwa (Putin) tidak dapat meremehkan pencapaian kita dan tidak dapat memperluas agresinya ke negara lain.
Pada kesempatan Konferensi Paris, militer Rusia mengklaim telah merebut pemukiman lain di dekat kota Avdiivka yang diduduki Ukraina, sementara garis depan tentara Ukraina masih menghadapi kekurangan amunisi dan personel. (Hui)
Mantan PM Pakistan Imran Khan dan Istrinya Hadir di Pengadilan Dalam Sidang Tuduhan Tambahan
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan istrinya kembali didakwa pada Selasa (27 Februari) atas dugaan korupsi. Ini adalah keempat kalinya ia didakwa oleh pengadilan sejak Agustus tahun lalu
Chen Yue dan Zhang Xiaoyu – NTD
Pada 27 Februari waktu setempat, pengadilan Pakistan mengirim Bushra Bibi, istri mantan Perdana Menteri Imran Khan saat ini, ke penjara tahanan Imran Khan untuk diinterogasi.
Pengadilan menemukan bahwa selama masa jabatan Imran Khan sebagai perdana menteri, Bushra Bibi mendirikan Qadir Trust, yang melakukan pertukaran bantuan politik dengan menerima tanah sebagai suap.
Jaksa menuduh bahwa Imran Khan dan istrinya menggunakan perwalian tersebut untuk menerima suap tanah dari pengembang real estat Riaz Hussain, satu di atas lahan seluas 60 hektar di luar Islamabad dan satu lagi di sebelah area perumahan mewah di ibu kota.
Imran Khan dan istrinya membantah dakwaan tersebut, mengaku tidak bersalah dan mengajukan banding. Pengadilan Tinggi Islamabad diperkirakan akan membuat keputusan akhir pada 6 Maret.
Ini adalah keempat kalinya sejak Agustus tahun lalu Imran Khan dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
Pada 3 Februari tahun ini, Imran Khan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara dan denda setelah dinyatakan bersalah melanggar undang-undang pernikahan.
Bulan lalu, pengadilan memvonis Imran Khan dua kali, menjatuhkan hukuman masing-masing 10 dan 14 tahun penjara atas tuduhan menerima hadiah negara dan membocorkan rahasia negara. Ia dijatuhi hukuman 10 dan 14 tahun penjara dan dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan umum.
Meskipun pengadilan mencabut hak-hak pemilu partai Imran Khan, kandidat independen dari partai Imran Khan memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu nasional pada 8 Februari. Karena tidak ada partai yang memenangkan lebih dari separuh kursi, maka semua partai perlu menegosiasikan kabinet. Masa depan situasi politik Pakistan masih belum pasti. (Hui)
Rakorpusda Pengendalian Inflasi Wilayah Jawa Hasilkan 3 Strategi Menghadapi Tantangan Pengendalian Risiko Inflasi Pangan
MALANG – Dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai salah satu tindak lanjut arahan Kemendagri dalam Rakor inflasi mingguan Januari 2024, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur sebagai koordinator wilayah Jawa terus berkomitmen untuk bersinergi dalam menjaga stabilitas inflasi Jawa.
Upaya tersebut ditunjukkan melalui gelaran Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Pengendalian Inflasi Jawa yang dilaksanakan di Malang, Jawa Timur,l 27 Februari 2024, dengan tema “Menjaga Momentum Inflasi Jawa yang Terkendali Melalui Sinergi Program Pengendalian Inflasi Daerah”.
Sinergi program pengendalian inflasi yang disepakati dalam Rakorpusda tersebut difokuskan pada 3 komoditas utama yakni, beras, aneka cabai, dan bawang merah serta terdapat 11 daerah prioritas, yaitu : DKI Jakarta (Jakarta Pusat), Semarang, Bandung, Bekasi, Madiun, Sumenep, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, dan Surabaya. Rakorpusda dibuka oleh Pj. Gubernur Provinsi Jatim, Adhy Karyono, dilanjutkan dengan sambutan oleh Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jatim, Bandoe Widiarto yang sekaligus memimpin jalannya diskusi Rakorpusda.

Deputi Kepala Perwakilan KPwBI Provinsi Jatim, M. Noor Nugroho dalam paparannya mengatakan, “Outlook inflasi dan potensi risiko kedepan yang perlu diwaspadai di wilayah Jawa.”
Selanjutnya Deputi Kemenko Perekonomian RI, Ferry Irawan dan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Batara Siagian masing-masing memaparkan tentang strategi program pengendalian inflasi secara nasional tahun 2024 dan penguatan program peningkatan produktivitas komoditas ketahanan pangan.
Rakorpusda menghasilkan 3 strategi utama dan komitmen dalam menghadapi tantangan pengendalian risiko inflasi pangan ke depan di wilayah Jawa.
Pertama, penguatan produktivitas pangan strategis baik on farm maupun off farm, khususnya pada 16 klaster komoditas beras, 18 klaster aneka cabai, dan 13 klaster bawang merah. Kedua, perluasan dan penguatan ekosistem BUMD Pangan di wilayah Jawa melalui Kerjasama antar daerah (KAD) yang terintegrasi antara klaster ketahanan pangan dan off taker BUMD. Ketiga, perluasan warung TPID sebagai warung pengendalian inflasi pangan pada 11 daerah prioritas, didukung dengan penguatan komunikasi efektif pada seluruh aspek strategi.

Pada kesempatan yang sama telah dilakukan penandatanganan Kerjasama antara 8 klaster ketahanan pangan dan BUMD/BUMP di wilayah Jawa. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi implementasi penguatan pengendalian inflasi.
Ke depan, Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) akan bersinergi dalam mengimplementasikan tiga strategi utama tersebut dalam kerangka 4K Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. Bank Indonesia juga berkomitmen untuk mengoptimalkan langkah pengendalian harga terutama melalui pengelolaan suplai pangan, termasuk mendorong produksi menuju ketahanan pangan yang terintegrasi dan masif guna mendukung tercapainya stabilitas inflasi wilayah Jawa dalam sasaran nasional 2,5±1% pada 2024. (aml)
Upah Turun, Mencari Kerja Sulit, Pekerja Migran Tiongkok Menghadapi Krisis Kelangsungan Hidup
oleh Zhu Ying
Sejak lama, kaum pekerja migran di Tiongkok hanya memperoleh upah yang rendah, jam kerja yang panjang, dan kurangnya kesempatan kerja, namun seiring dengan menurunnya perekonomian Tiongkok secara keseluruhan dan permintaan domestik yang terus menyusut, kaum pekerja migran yang habis mudik Tahun Baru Imlek dan ingin kembali ke kota untuk mencari pekerjaan, pasti akan menghadapi situasi seperti semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan dan semakin tertekannya upah.
Segera setelah lewatnya Tahun Baru Imlek 2024, para pekerja migran di seluruh negeri berangsur-angsur meninggalkan kampung halaman mereka, untuk kembali mencari peluang bekerja dan mencari nafkah di kota. Stasiun kereta api dan terminal bus di mana-mana ramai dengan pekerja yang menyeret koper dan membawa ransel atau “dos supermie”. Khususnya di provinsi ekonomi besar seperti Guangdong, stasiun-stasiun tersebut dipenuhi oleh pekerja migran dengan macam-macam aksen yang menunjukkan mereka berasal dari berbagai daerah di Tiongkok.
Namun, karena situasi ekonomi secara keseluruhan memburuk, pesanan perusahaan secara umum menurun drastis, perdagangan ekspor menyusut tajam. Bahkan di kota-kota yang penting secara ekonomi seperti Shenzhen dan Dongguan, skala rekrutmen pekerja dan staf oleh perusahaan telah jauh berkurang. Tampaknya keindahan di masa lalu tak mungkin lagi kembali, saat ini pasokan tenaga kerja sudah melebihi permintaan, pekerja migran dihadapkan pada situasi di mana berkurangnya lapangan kerja dan penurunan tajam dalam standar upah.
Dalam wawancaranya dengan reporter media berbahasa Inggris Hongkong “South China Morning Post” pada 27 Februari, Mr. Xu, seorang pemilik pabrik dan eksportir produk penerangan di Zhejiang mengatakan, bahwa karena menurunnya pesanan luar negeri, jadi lowongan kerja sangat terbatas, meskipun banyak pekerja migran yang bersedia direkrut.
Seorang staf bermarga Li yang bekerja di agen perekrutan tenaga kerja di Kota Guangzhou mengungkapkan, karena kelebihan pasokan sumber daya manusia, upah per jam pekerja sementara di Shenzhen dan Dongguan umumnya turun menjadi antara RMB.18,- atau RMB.19,- per jam. Tahun sekitar 30% dibandingkan periode yang sama 3 tahun silam.
Ia mengatakan bahwa salah satu alasan lesunya permintaan tenaga kerja saat ini adalah karena sebagian pabrik lokal telah berpindah ke luar negeri, sedangkan perusahaan-perusahaan eksis yang mengalami penurunan pesanan berupaya mengurangi biaya.
Dengan mengutip analisis dari orang dalam industri, laporan menyebutkan bahwa pemilik bisnis yang masih memiliki cukup dana lebih cenderung untuk berinvestasi atau membuka pabrik di luar negeri. “Inilah satu-satunya bidang yang masih ingin mereka kembangkan”.
Faktanya, pada awal tahun ini, beberapa media dalam negeri memberitakan bahwa pekerja migran mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan dan berada dalam situasi sulit secara keseluruhan, namun berita-berita yang relevan langsung diblokir oleh badan sensor PKT.
Pada awal Januari tahun ini, NetEase News meluncurkan film dokumenter berjudul “Bekerja
Seperti Ini selama 30 Tahun” yang lebih mencerminkan situasi sulit yang dihadapi pekerja migran di daratan Tiongkok saat ini. Film dokumenter ini memperlihatkan kondisi kehidupan para pekerja migran di Hefei : Ratusan orang pekerja migran sudah berkumpul di pasar tenaga kerja di Zhongudui sejak pukul empat pagi untuk menunggu datangnya bos atau agen pencari tenaga kerja. Rata-rata usia para pekerja migran itu adalah sekitar 55 tahun, sebagian besar dari mereka berada dalam tekanan finansial dan harus menghidupi keluarga.
Para pekerja migran yang berdiri di pinggir jalan itu berebut untuk mendapatkan pekerjaan yang ditawarkan bos atau agen dan bernegosiasi soal upah hariannya. Bahkan sampai terjadi konflik antar pekerja karena berebut kesempatan kerja. Ada pula pekerja yang ditipu oleh majikannya hingga akhirnya bekerja sia-sia. Mereka tidak bisa mendapatkan uang hasil jerih payah mereka. Beberapa pekerja migran bahkan tidak mampu membayar biaya asuransi kesehatan tahunan yang hanya sebesar RMB.380,- karena upah yang rendah, sampai mereka rela terus bekerja sambil menahan sakit, tetapi tidak berani berobat.
Namun sejak 9 Januari tahun ini, rekaman video tersebut diblokir pihak berwenang.
Pada 10 Januari tahun ini, China Business Network menerbitkan sebuah artikel berjudul “Pekerja migran menunggu pekerjaan di pinggir jalan pada dini hari” yang isinya melaporkan bahwa pekerja migran mengalami kesulitan mendapat kesempatan bekerja, jam kerja yang panjang, upah yang rendah, dan sering kali upahnya tidak dibayar atau ditunggak, bahkan tetap sia-sia setelah bertahun-tahun memintanya.
Dalam laporan ini, seorang pekerja migran dalam wawancaranya mengatakan bahwa di masa lalu pekerja terampil seperti tukang las, tukang kayu dan sebagainya yang bersedia bekerja di lokasi proyek mereka dibayar dengan upah RMB.350,- per orang per hari, tetapi sekarang upahnya tinggal RMB.180,-. Karena pendapatan mereka terlalu rendah dan kekurangan uang, maka banyak pekerja migran yang memilih bertahan di lokasi proyek sambil berharap ada kelanjutan pekerjaan. Mereka berupaya semampu mungkin untuk mengurangi pengeluaran agar uangnya bisa di bawa pulang ke kampung demi menghidupi keluarga.
Namun, begitu laporan ini beredar, pihak sensor langsung beraksi.
Seseorang dari media mandiri pernah menerbitkan sebuah artikel yang menunjukkan bahwa karena kemerosotan ekonomi, menyusutnya perdagangan luar negeri, banyak pabrik yang tutup karena tidak ada pesanan, menyebabkan tertutupnya lapangan kerja. Banyak pekerja migran yang menghadapi krisis kelangsungan hidup. (sin)
Kebaikan itu Keren “Perkemahan Musim Panas”
Di perkemahan musim panas, seorang anak meninggalkan kelas dengan perasaan tidak bahagia. Ketika dia kembali, dia menemukan banyak barang di atas meja yang bukan miliknya. Apa yang terjadi? Mari kita memasuki dunia anak-anak yang polos bersama-sama.
Seperti Apakah Keberadaan Tabut Perjanjian yang Legendaris itu ?
Bagi mereka yang memahami kisah Alkitab pasti tidak akan asing lagi dengan “Tabut Perjanjian”.Ada yang meragukan keberadaannya, juga ada yang yakin dengan eksistensinya. Selain itu, ada juga yang tidak hanya percaya ia (Tabut Perjanjian) itu pernah ada, tetapi juga yakin akan keberadaannya selama ini, hanya saja sekarang tersembunyi di suatu tempat di belahan dunia.
PKT Tangkap Lebih dari 1.000 Warga Tibet Setelah Unjuk Rasa Menentang Proyek Pembangunan Bendungan
Frank Fang
Departemen Luar Negeri AS telah menyatakan keprihatinannya atas penangkapan massal warga Tibet di Tiongkok baru-baru ini dalam sebuah penumpasan besar-besaran oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sebagai respon atas protes damai yang dilakukan oleh kelompok etnis ini terhadap pembangunan sebuah bendungan hidroelektrik.
Lebih dari 1.000 warga Tibet, termasuk para biksu, ditangkap 23 Februari, menurut kelompok hak asasi International Tibet Network. Penangkapan tersebut terjadi di Derge, sebuah kota di Kabupaten Dege, Prefektur Otonomi Tibet Kardze di Provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya.
Menurut kelompok hak asasi manusia tersebut, proyek pembangunan bendungan tersebut akan menggusur paksa penduduk dua desa dan menenggelamkan enam biara.
“Status mereka yang ditangkap saat ini belum diketahui,” kata kelompok tersebut, dan menambahkan bahwa mereka yang ditangkap ditahan di berbagai lokasi di seluruh wilayah Dege.
“Sangat prihatin dengan laporan-laporan tentang penangkapan massal oleh RRT [Republik Rakyat Tiongkok] terhadap warga Tibet dalam memprotes pembangunan bendungan yang mengancam penggusuran desa-desa dan penghancuran biara-biara,” tulis Uzra Zeya, wakil menteri luar negeri AS untuk keamanan sipil, demokrasi, dan hak asasi manusia, dalam sebuah unggahan di X pada 25 Februari.
“[Tiongkok] harus menghormati hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi dan melibatkan warga Tibet dalam pengembangan serta implementasi kebijakan pengelolaan air dan lahan.”
“Biara-biara yang telah berusia berabad-abad ini merupakan rumah bagi ratusan biksu Buddha Tibet dan memiliki peninggalan budaya yang tak tergantikan.”
“[Amerika Serikat] berpihak pada warga Tibet dalam melestarikan identitas budaya, agama, dan bahasa mereka yang otentik.”
Protes dimulai pada 14 Februari, kata Jaringan Tibet Internasional, ketika setidaknya 300 warga Tibet berunjuk rasa di Balai Kota Dege. Penangkapan terhadap lebih dari 100 biksu Tibet yang memprotes dan penduduk setempat menyusul, dimulai pada 22 Februari, menurut kelompok hak asasi tersebut.
Polisi Tiongkok dilaporkan menggunakan meriam air, semprotan merica, dan tasers untuk menaklukkan para pengunjuk rasa pada 22 Februari, menurut Radio Free Asia. Beberapa dari mereka yang ditangkap dirawat di rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis, kata media tersebut.
“Memalukan apa yang terjadi di Tibet saat ini … penjajah mencuri semua yang kami miliki, namun rakyat Tibet terus melakukan perlawanan dalam jumlah ribuan orang,” tulis Tenzin Yangzom, seorang aktivis advokasi dari Tibet Association of Boston, yang juga bekerja di International Tibet Network, di situs X pada 24 Februari.
Benedict Rogers, aktivis hak asasi manusia dan wakil ketua Komisi Hak Asasi Manusia Partai Konservatif Inggris, menulis di X untuk menyebut penindasan PKT terhadap warga Tibet “mengerikan dan keterlaluan.”
“Jangan sampai kita melupakan Tibet. Mari kita #FreeTibet,” tulis Rogers.
Tibet
PKT menginvasi Tibet pada 1949 dan memaksakan 17 poin perjanjian kepada rakyat Tibet untuk melegitimasi kekuasaan rezim tersebut. Meskipun di atas kertas PKT menjanjikan otonomi Tibet, PKT telah mengubah wilayah tersebut menjadi negara pengawas dan mendirikan sejumlah kamp kerja paksa.
Dalai Lama, pemimpin spiritual wilayah tersebut, mengasingkan diri ke India pada tahun 1959 setelah rezim Tiongkok menumpas pemberontakan secara brutal, menewaskan puluhan ribu warga Tibet. Di tahun yang sama, pemimpin spiritual ini mendirikan sebuah pemerintahan di pengasingan Tibet, yang secara resmi dikenal sebagai Pemerintahan Tibet Pusat.
Sikyong Penpa Tsering, presiden Administrasi Tibet Tengah, menyatakan pada 24 Februari bahwa penindasan terhadap protes non-kekerasan di Derge ” sungguh tidak dapat diterima.”
“Pengabaian pihak berwenang Tiongkok terhadap hak-hak warga Tibet tidak dapat diterima dengan cara apa pun. Tindakan hukuman tersebut menunjukkan prioritas Tiongkok terhadap ideologi dan kepentingannya di atas hak asasi manusia,” kata Tsering.
“Kami menyerukan kepada pemerintah Tiongkok untuk membebaskan semua orang yang ditahan dan menghormati hak-hak dan aspirasi rakyat Tibet. Dunia perlu mendengar suara rakyat Tibet dan menghadapi kebenaran tentang kesewenang-wenangan Tiongkok di Tibet.”
Pembangunan bendungan, pembangkit listrik berkapasitas 2.240 megawatt yang terletak di daerah hulu Sungai Yangtze, akan mengakibatkan pemukiman kembali sekitar 2.000 penduduk setempat, menurut kelompok hak asasi manusia Tibet, International Campaign for Tibet (ICT). Salah satu dari enam biara yang terkena dampak, Biara Wonto, memiliki mural-mural yang berasal dari abad ke-13, kata ICT.
Awal bulan ini, para anggota parlemen AS menyetujui Undang-Undang Mempromosikan Resolusi untuk Konflik Tibet-Tiongkok (H.R.533) dengan hasil suara 392-28. Legislasi bipartisan dan bikameral (S.138) belum dilakukan pemungutan suara di Senat.
Legislasi ini bertujuan untuk “memulai negosiasi” antara pejabat PKT dan Dalai Lama atau perwakilannya, menurut sebuah pernyataan dari Komite Urusan Luar Negeri DPR, karena kedua pihak belum pernah melakukan dialog formal sejak 2010.
Presiden ICT Tencho Gyatso mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyambut baik pengesahan versi DPR AS pada awal bulan ini.
“Pemungutan suara hari ini menunjukkan bahwa dukungan AS untuk Tibet semakin kuat bahkan setelah 65 tahun kontrol dan pendudukan Tiongkok,” kata Gyatso. ” Tiongkok telah memainkan permainan menunggu, berharap bahwa komunitas internasional pada akhirnya akan meninggalkan Tibet. Jelas, itu tidak terjadi.
“Pemerintah Tiongkok harus mengambil isyarat ini dan memulai kembali proses dialog dengan para pemimpin Tibet. Kami berterima kasih kepada anggota Kongres McGovern dan Ketua McCaul serta semua perwakilan yang membantu meloloskan Resolve Tibet Act ini’.”
Korea Utara Telah Mengirim 6.700 Kontainer Senjata dan Amunisi ke Rusia, Pabrik Senjata Beroperasi Penuh
Aboluowang
Korea Utara dipastikan telah memberikan 6.700 kontainer berisi senjata dan amunisi ke Rusia dalam enam bulan terakhir. Pada saat yang sama Korea Utara menerima sekitar 10.000 kontainer berisi makanan dari Rusia.
Hal demikian disampaikan oleh Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai kerja sama militer antara Korea Utara dengan Rusia dalam konferensi pers pada 26 Februari.
“Sejak Agustus tahun lalu, sudah ada lebih dari 6.700 kontainer yang telah dikirim ke Rusia. Meskipun tidak mungkin untuk menghitung secara akurat jumlah senjata dan amunisi yang ada di dalamnya, tetapi dari perkiraan kasarnya dapat diduga, jika kontainer berisi peluru artileri berukuran 152 mm, maka pengiriman itu bisa mencapai 3 juta butir peluru, dan jika itu adalah peluru artileri radioaktif, jumlahnya akan lebih dari 500 ribu,” demikian dalam pernyataan lengkap Shin Won-sik.
“Meski tingkat operasi pabrik amunisi Korea Utara tidak tinggi, hanya sekitar 30%. Tetapi pabrik-pabrik yang menyediakan senjata dan peluru artileri untuk dikirim ke Rusia tetap beroperasi penuh,” jelasnya.

Dilaporkan bahwa sebagai barteran dari pemasokan senjata dan amunisi, Korea Utara menerima bantuan berupa bahan pangan dan meterial lainnya dari Rusia. Shin Won-sik mengatakan : “Di antara kontainer yang dikirim kembali dari Rusia, biji-bijian menyumbang porsi paling besar”, sehingga “isu tentang pasokan bahan pangan di Korea Utara tampaknya sudah mulai stabil”.
Dia menuturkan : “Dibandingkan kontainer yang dikirim dari Korea Utara ke Rusia, jumlah kontainer yang dikirim dari Rusia ke Korea Utara bisa mencapai 30% lebih banyak”. Militer Korea Selatan percaya bahwa selain bahan pangan, kontainer tersebut juga berisi kebutuhan hidup warga sehari-hari, suku cadang dan bahan mentah untuk membuat senjata yang dibutuhkan pabrik senjata Korea Utara.
Pada Oktober 2023, Amerika Serikat merilis foto kontainer yang dikirim dari Korea Utara ke Rusia dan menyatakan : “Korea Utara telah memasok Rusia peralatan militer dan amunisi sebanyak lebih dari 1.000 kontainer sebelum pertemuan puncak Rusia – Korea Utara”. Dengan kata lain, sejak saat itu transaksi perdagangan antara Korea Utara dengan Rusia mulai aktif.
Mengenai teknologi militer yang diberikan Rusia kepada Korea Utara, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik menyebutkan : “Rencana Rusia mentransfer teknologi terkait satelit yang dijanjikan Putin, tampaknya tidak ada perubahan”. “Selain itu, Korea Utara juga meminta Rusia untuk menyediakan teknologi terkait pesawat, teknologi peralatan manuver darat, dan lain sebagainya”.
“Sejauh ini kita belum mengetahui secara pasti berapa banyak yang akan diberikan Rusia, namun semakin banyak peluru artileri yang diinginkan Rusia dari Korea Utara, maka akan semakin dalam pula tingkat transfer teknologinya,” ujar Shin Won-sik.
“Kita sedang memantau sejauh mana kondisi kerja sama militer mereka untuk angkatan darat, laut dan udara,” imbuhnya. (sin)
Seberapa Jauh Sebenarnya Pancaran Sinar Matahari? Mungkinkah Sinar Matahari Tembus Ujung Jagat Raya?
Bagaimana sinar matahari itu dihasilkan, dan seberapa jauh pancaran sinarnya? Mungkinkah sinar matahari itu mampu mencapai ujung alam semesta?Sebelum memahami hal ini, kita perlu mencari tahu bagaimana sinar matahari itu terbentuk, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum mencapai bumi, tempat kita bernaung.Kita tahu, sinar matahari berasal dari inti matahari yang membentang sejauh 170.000 kilometer dari pusat matahari. Wilayah seluas ini sudah bisa mencapai seperempat jari-jari atau radius lingkaran matahari. pertanyaannya , mengapa hanya inti matahari yang dapat menghasilkan cahaya? Dan bagaimana cahaya itu dihasilkan di inti matahari?