Home Blog Page 684

5 Reruntuhan Kuno Misterius Ini Buktikan Peradaban Maju Ada di Zaman Prasejarah?

0

Tara MacIsaac

Artefak dan reruntuhan kuno di seluruh dunia telah membuat banyak ilmuwan mempertanyakan apakah pemahaman kita tentang prasejarah yang diterima saat ini benar.

Berikut adalah  beberapa  situs  yang  telah mengubah paradigma lama, tetap tidak dapat dijelaskan hingga hari ini. Mereka tampaknya menunjukkan bukti peradaban prasejarah yang jauh lebih maju daripada yang diperkirakan para ilmuwan. Struktur tertentu telah terendam saat permukaan laut naik dan daratan turun selama ribuan tahun.

1. Piramida Bosnia

Ketika Piramida Bosnia yang sangat besar, 40 km timur laut Sarajevo, pertama kali ditemukan pada 2005, para peneliti hanya dapat mengukur usia tanah lapisan atas yang menutupinya, yaitu sekitar 12.000 tahun.

Dalam dekade terakhir, dua  arkeolog  Italia, Dr. Ricarrdo Brett dan Dr. Niccolo Bisconti, mengekstraksi sampel organik dari struktur batu buatan manusia ini dan mampu menentukan usia piramida dengan karbon menjadi 25.000 tahun—sekitar 20.000 tahun lebih tua dari Peradaban Sumeria dan Babilonia, 2 peradaban manusia yang diyakini termasuk yang tertua di dunia.

(Aleksandar Todorovic/Shutterstock)

Semir Osmanagich, seorang peneliti yang bekerja di Piramida Bosnia mengatakan kepada NTD News: “Bahan organik yang ditemukan di Piramida Matahari dan analisis biologis memberitahu kita bahwa piramida itu lebih tua dari 12.500 tahun — yang tertua di planet ini.”

Karena piramida telah ditutupi dengan tanah dan tumbuh-tumbuhan, orang-orang sebelumnya menyebutnya Bukit Visoko, sampai batu yang diendapkan secara artifisial ditemukan di dalamnya.

Sementara banyak ilmuwan lokal mendukung teori Osmanagich, banyak pula yang skeptis. Ahli geologi Universitas Boston, Robert Schoch, yang menghabiskan 10 hari di lokasi, mengatakan ke- pada majalah Smithsonian pada 2009 bahwa pi- ramida itu adalah formasi alami. Paul Heinrich, seorang ahli geologi arkeologi di Louisiana State University, setuju. Heinrich mengatakan kepada publikasi: “Bentuk (Osmanagich) yang disebut piramida sebenarnya cukup umum. Mereka disebut ‘flatirons’ di Amerika Serikat dan Anda melihat banyak dari mereka di Amerika Barat.”

Enver Buza, seorang surveyor dari Institut Geodesi Sarajevo menyatakan dalam sebuah makalah bahwa piramida itu “berorientasi ke utara dengan presisi sempurna”. Ada pula pihak yang mengatakan klaim piramida itu telah digunakan untuk tujuan politik.

2. Gobekli Tepe, Turki

Gobekli Tepe terdiri dari megalit, batu besar yang berusia sekitar 6.000 tahun sebelum Stonehenge. Dipercayai oleh arkeolog Klaus Schmidt bahwa ini adalah tempat pemujaan manusia tertua — setidaknya berusia 11.000 tahun — dibangun pada saat para ilmuwan mengatakan bahwa manusia belum mengembangkan teknik pertanian.

Arkeolog Universitas Stanford, Ian Hodder mengatakan kepada Smithsonian bahwa struktur prasejarah di Gobekli Tepe, Turki, dapat mengubah cara sains memandang manusia prasejarah.

(Teomancimit/CC BY-SA 3.0)

“Tanggalnya jelas, tidak diragukan lagi,” kata Schmidt dalam wawancara radio Red Ice Creations. Dengan kombinasi penanggalan karbon dan usia bangunan di sekitarnya, Schmidt yakin Gobekli Tepe setidaknya berusia 11.000 tahun.

“Fakta yang mencengangkan adalah bahwa kami tidak menyangka masyarakat pemburu-pengumpul dapat mengelola operasi semacam itu, untuk mengangkut megalit,” katanya.

Dengan radar penembus tanah, Schmidt dan timnya menentukan bahwa setidaknya masih terdapat 16 cincin megalit yang tetap berada di bawah tanah seluas 22 hektar, menurut artikel Smithsonian pada 2008. Bahkan 50 tahun dari sekarang, masih banyak penggalian yang tersisa.

Pada megalit itu terukir gambar burung nasar, unggas air, laba-laba, dan berbagai makhluk lainnya.

3. Monumen Yonaguni, Atlantisnya Jepang

Dipercaya oleh beberapa orang dibangun lebih dari 8.000 tahun yang lalu, sebelum zaman es terakhir, sebuah struktur batu kolosal di lepas pantai Pulau Yonaguni, Jepang, telah dikutip sebagai bukti bahwa budaya maju telah berkem- bang ribuan tahun sebelum apa yang dikatakan oleh buku teks saat ini.

Setelah ditemukan oleh seorang penyelam pada 1987, jurnalis  Inggris  Graham  Hancock dan Profesor  Masaaki  Kimura dari Ryukyus di Okinawa memeriksa strukturnya. Mereka berdua sepakat bahwa manusia membangunnya dari awal atau memodifikasi formasi alami untuk membuat struktur tersebut.

(Melkov/CC0)

“Tampaknya seperti sebuah monumen,” kata Hancock kepada BBC. “Memiliki fitur yang sangat aneh. Ia memiliki serangkaian anak tangga dan teras yang dipotong di sisinya. Ini berorientasi ke arah mata angin, dan menghadap ke selatan. Ia memiliki fitur timur- barat yang dalam yang membentang di depannya. Struktur itu memiliki semua keunggulan dari monumen  yang  dirancang  untuk seremonial, ritual, atau keagamaan.”

Namun Robert Schoch,  skeptis yang sama yang mengomentari Piramida Bosnia, tidak setuju. Dia mengatakan kepada BBC bahwa “sebagian darinya terlihat seperti buatan manusia”, tetapi cara batu terbelah secara alami dapat menyebabkan pembentukan.

“Saya pikir itu harus  dianggap sebagai struktur alami sampai lebih banyak bukti ditemukan sebaliknya. Namun, saya sama sekali tidak merasa bahwa ini adalah kasus yang benar-benar tertutup,” tulisnya dalam sebuah makalah pada 1999.

Dia berkata, “Struktur yang penuh teka-teki ini membutuhkan pemeriksaan yang lebih rinci.”

4. Laut Galilea, Israel

Di dasar Danau Kinneret Israel, juga dikenal sebagai Laut Galilea, terdapat struktur besar dan misterius yang mungkin berusia lebih dari 9.500 tahun.

Dani Nadel, seorang arkeolog di Universitas Haifa, mempelajari penemuan tersebut. “Ini sangat membingungkan, sangat menarik, tetapi intinya adalah kami tidak tahu dari mana asalnya, kami tidak tahu terhubung dengan apa, dan kami tidak tahu fungsinya,” katanya kepada FOX News. “Kami hanya tahu itu ada di sana, sangat besar, dan tidak biasa.”

(Alisa_Ch/Shutterstock)

Dibutuhkan biaya ratusan ribu dolar untuk menggali situs tersebut, menurut laporan outlet media itu.

5. Jalan Bimini

Ada  dua  kubu  ilmuwan  yang bertentangan apakah struktur bawah air ini, yang dikenal sebagai Jalan Bimini, yang pertama kali ditemukan di lepas pantai Bahama pada 1968, alami atau buatan manusia.

Satu kubu mengabaikan kebijaksanaan konvensional bahwa peradaban maju muncul sekitar 5.000 tahun yang lalu dan mengklaim bahwa “jalan” bawah laut berusia 12.000-19.000 tahun itu adalah buatan manusia.

Kubu lain menyebutnya formasi alami.

Bimini Road. (FtLaud/Shutterstock)

Psikolog yang berubah menjadi penjelajah, Dr. Greg Little, bersama dengan arkeolog William Donato, telah melakukan beberapa penyelaman yang terdokumentasi di lokasi tersebut.

Donato menjelaskan melalui email kepada The Epoch Times bahwa deretan batu itu membentuk pemecah gelombang, dibangun untuk melindungi pemukiman prasejarah dari hantaman gelombang. Selama penyelaman mereka, Donato dan Little menemukan bahwa strukturnya bertingkat dan termasuk batu penyangga yang menurut mereka pasti ditempatkan di sana oleh manusia.

Mereka juga menemukan batu jangkar dengan lubang tali yang diukir di dalamnya dan setidaknya satu batu, yang kemudian dianalisis di University of Colorado, ditemukan memiliki bekas alat, bentuk yang disengaja, keausan fungsional, dan fitur erosi yang mirip dengan tangga.

Little menulis dalam makalah pada 2005 bahwa analisis aktivasi neutron membandingkan batu pantai terdekat dengan batu Tembok Bimini, mengungkapkan bahwa batu dinding memiliki elemen jejak yang lebih sedikit, menunjuk- kan bahwa batu tersebut terbentuk di tempat lain dan diangkut ke lokasi tersebut.

Dr. Eugene Shinn, seorang pensiunan ahli geologi, yang bekerja untuk Survei Geologi AS selama 30 tahun, mengatakan bahwa Jalan Bimini terdiri dari “beachrock”—di mana iklim lokal menyebabkan pasir dan material lain di pantai menjadi semen dan membatu dengan relatif cepat— yang ditutupi oleh air saat permukaan laut naik. (zzr)

Ulasan Film ‘The Shadow State’: Paparan yang Memprovokasi Pemikiran tentang Tujuan ESG

0

IAN KANE

Apakah itu hiruk-pikuk olahraga, histeria belanja, menonton film dan acara TV, kejahatan politik terbaru, atau sejumlah gangguan lainnya, kita mungkin melewatkan melihat gerakan konspirasi yang terdiri dari perusahaan, pemerintah, dan lembaga swasta yang diam-diam menyeduh di belakang layar.

Aliansi kekuatan yang relatif baru ini dikenal sebagai ESG (Environmental, Social, and Governance, atau Lingkungan, Sosial dan Pemerintahan), yang dimaksudkan untuk memperjuangkan isu-isu seperti perubahan iklim, kontrol senjata, ketidaksetaraan, dan rasisme. Jika ini semua terdengar mirip dengan beragam masalah yang memecah belah dan merusak (yaitu, agenda teori ras kritis anti-kulit putih, perawatan anak, desisan terus-menerus tentang bahan bakar fosil, dan sebagainya) itu karena ESG menyelubungi dirinya sendiri di belakang sayap kiri yang serupa. retorik. Dalam produksi Epoch Original yang menarik berjudul “The Shadow State” (Negara Bayangan), kita melihat ke dalam tentang bagaimana kekuatan jahat ini bersatu, apa sebenarnya tujuan mereka, dan yang paling penting, wawasan tentang bagaimana kita akhirnya bisa mengalahkan mereka. Film dokumenter yang dibawakan oleh Kevin Stocklin ini menampilkan wawanca- ra informatif dengan pakar top di bidangnya masing-masing. Pun menyajikan banyak informasi kompleks tentang materi pelajaran, dengan cara yang mudah dipahami.

Michael Rectenwald, penulis dan mantan profesor NYU (New York University), menggambarkan pertumbuhan pesat ESG sebagai “kampanye besar-besaran yang telah menyebar ke hampir semua dunia korporat.” Pelaku kekuatan agenda ESG termasuk komplotan rahasia bank terbesar, dana pensiun, perusahaan teknologi, perusahaan asuransi, firma manajemen investasi, dan lembaga globalis seperti World Economic Forum (WEF).

WEF dipimpin oleh pendiri dan ketuanya, Klaus Schwab, sosok bayangan yang sangat tidak menyenangkan sehingga dia dapat membuat Kaisar Palpatine dari film “Star Wars” lari terbirit-birit untuk mendapatkan uangnya.

Para pendukung ESG bersikap agak langsung tentang tujuan proyeksi kekuatan mereka. Seperti yang dikatakan Klaus: “Setiap negara, dari Amerika Serikat hingga Tiongkok, harus berpartisipasi, dan setiap industri, dari minyak dan gas hingga teknologi, harus diubah.” 

Larry Fink, CEO raksasa investasi global BlackRock, bahkan lebih halus: “Perilaku kita harus berubah. Dan ini adalah satu hal yang kami tanyakan kepada perusahaan. … Anda harus memak- sakan perilaku, … dan di BlackRock, kami memaksakan perilaku.”

Pada kenyataannya, tampaknya WEF dan BlackRock tidak perlu melakukan banyak “pemaksaan” sama sekali, setidaknya jika menyangkut perusahaan teratas di dunia; yang berbaris berbondong-bondong untuk mendapatkan potongan kue ESG besar mereka. Apa daya pikatnya? Seperti yang diungkapkan oleh pembawa acara Kevin, kampanye ESG telah memperoleh asset sebesar $55 triliun, angka yang diproyeksikan akan meningkat menjadi $100 triliun pada tahun 2025. Itu terlalu banyak tambang emas untuk dilewatkan oleh semua pihak terkait.

Jadi, mengapa masyarakat luas tidak tahu banyak tentang semua ini? Karena gerakan ESG juga dengan mudah mengontrol semua perusahaan media warisan dinosaurus. Ini mirip dengan bagaimana semua outlet media yang dibeli dan dibayar ini disponsori oleh perusahaan farmasi raksasa selama era COVID-19. Tidak pernah ada kritik arus utama terhadap vaksin yang telah diluncurkan.

Perjalanan Tenaga

Secara internasional, orang telah menyerahkan uang dan kedaulatan mereka kepada lembaga keuangan selama berabad-abad, dan penimbunan kekuasaan dan pengaruh yang luar biasa selama bertahun-tahun oleh segelintir orang telah menimbulkan kerugian yang sangat besar. Karena raksasa keuangan ini sekarang mengendalikan pasar keuangan global, mereka juga mengendalikan akses semua orang ke modal dan dapat mendikte ketentuan mereka baik untuk industri maupun individu secara atas-bawah.

Contoh sempurna dari proyeksi kekuatan ini terjadi ketika protes konvoi Kanada yang dibentuk pada awal tahun 2022 untuk bangkit melawan mandat vaksin kejam di negara mereka. Kanada menanggapi “ancaman” ini dengan meminta bantuan bank untuk menyita dan membekukan rekening bank para pengemudi truk — sebuah langkah yang menandai lonceng kematian gerakan Konvoi Kebebasan.

Seperti yang ditanyakan Kevin Stocklin dalam film tersebut, “Apakah perusahaan telah menjadi perpanjangan tangan pemerintah, … melakukan apa yang secara hukum tidak dapat dilakukan oleh pemerintah?”

Sama seperti agenda kiri lainnya, ESG menyelubungi dirinya di balik selubung moralitas, menyamar sebagai pejuang perubahan sosial dan agen perubahan bagi yang tertindas. Saat ini, saya pikir kita telah melihat bagaimana semua jenis kebijakan ini menghasilkan perpecahan, kematian, kehancuran, dan keputusasaan.

Film dokumenter “The Shadow State” diproduksi dengan baik dan harus ditonton oleh siapa pun yang tertarik untuk mempelajari apa yang sedang dilakukan oleh kekuatan globalis. Ini menyajikan poin-poinnya dengan jelas, tanpa terhambat oleh terlalu banyak statistik dan grafik. Ini bukan jenis produksi yang menampilkan malapetaka yang tanpa harapan, melainkan menghadirkan solusi potensial untuk menangani ESG. (jen)

Lihat “The Shadow State”di bit.ly/The-ShadowState

“The Shadow State”

Dokumenter

Sutradara: Eric Nugent Peringkat MPAA: Tidak Dinilai Durasi: 1 jam, 22 menit

Tanggal Rilis: 29 November 2022

Nilai: 4,5 bintang dari 5 

Saksikan “The Shadow State” di bit.ly/TheShadowState

Musik Pop atau Musik Klasik? Jawaban Anda Akan Memengaruhi Hidup Anda

0

WEBER LEE & TERESA ZHANG

Apakah anda tahu? Musik yang anda sukai bisa memengaruhi kesehatan dan panjang umur anda. Penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari seluruh pemain harpa melewati usia 90 tahun, tetapi harapan hidup musisi rock hanya 43 tahun. Macam-macam jenis musik mempunyai efek yang berbeda untuk setiap kesehatan fisik dan mental.

Dokter PTT percaya bahwa kunci atau modus dalam melodi juga berpengaruh pada berbagai macam organ dalam tubuh. Inilah mengapa memilih musik yang baik bisa meningkatkan kesehatan seseorang.

Musisi klasik terkenal dengan umur panjang, dan banyak seniman generasi 80an masih aktif bermain di pertunjukan. Arthur Rubinstein, seorang pianis Amerika terkenal di abad terakhir, meninggal di usia 95 tahun. Arthur masih tampil di atas panggung saat usianya hampir 90 tahun.

Pianis Jepang Muroi Mayako mengadakan konser pada tahun 2021 untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-100, memainkan karya terkenal Beethoven “To Alice” dan “Moonlight Sonata”. Muroi berkata  bahwa dia merasa seni tidak akan pernah berakhir. “Bahkan jika saya hidup selama 200 tahun, keinginan saya akan tetap tak ada habisnya,” katanya. Pada tahun 2022, Muroi, pada usia 101 tahun, menerbitkan sebuah buku untuk mem- bagikan rahasia umur panjangnya.

Perempuan Pemain Harpa Klasik Hidup Lebih Panjang

Cendekia Rusia telah meneliti harapan hidup lebih dari 40.000 profesional kreatif, menemukan bahwa musisi yang memainkan alat musik klasik hidup jauh lebih lama daripada orang dalam populasi umum. Sekitar 44% pemain harpa wanita hidup sampai usia 90 tahun, sementara 6% hidup sampai usia 100 tahun. Konduktor orkestra juga terkenal dengan umur panjang. Di antara mereka, 33% konduktor wanita dan 12% konduktor pria hidup hingga berusia di atas 90 tahun.

Namun, dibandingkan dengan ilmuwan dan profesional industri lainnya, usia rata-rata keseluruhan di industri musik bukanlah yang tertinggi. Menariknya, bintang rock di antara grup tersebut memiliki harapan hidup yang lebih pendek, rata-rata 43,6 tahun.

Musisi Pop Memiliki Rentang Hidup Paling Pendek

Dianna Theadora Kenny, Ph.D., dari University of Sydney, Australia, melakukan penelitian untuk menganalisis data 13.195 musisi pop yang meninggal antara tahun 1950 dan 2014. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa musisi pop memiliki rentang hidup lebih pendek dibanding “populasi umum”.

Selama tujuh dekade mempelajari, musisi populer memiliki rentang hidup 25 tahun lebih pendek dibandingkan populasi AS. Tingkat kematian akibat kecelakaan antara lima dan 10 kali lebih besar. Tingkat bunuh diri antara dua dan tujuh kali lebih besar; dan tingkat pembunuhan hingga delapan kali lebih besar dari populasi AS.

Dalam esai yang diterbitkan di The Conversation, Theadora menulis bahwa angka kematian musisi juga terkait dengan genre musik. Harapan hidup musisi dari genre musik populer jaman dulu seperti jazz dan blues mirip dengan penduduk Amerika.

Musisi dari gelombang baru musik pop, seperti metal, rap, hip-hop, dan genre lainnya, memiliki masa hidup terpendek, dengan rata- rata di bawah 40 tahun.

Theadora juga menemukan bahwa penyebab kematian para musisi banyak berkaitan dengan genre yang mereka mainkan. Dalam analisisnya, lebih dari separuh musisi rap dan hip-hop meninggal karena pembunuhan, yang diyakini terkait dengan kejahatan seperti keterlibatan geng dan narkoba. Di antara musisi metal, 36 persen meninggal karena kecelakaan, sedangkan 19 persen meninggal karena bunuh diri. Tiga puluh persen musisi jazz meninggal karena kanker, sedangkan 28 persen musisi blues meninggal karena penyakit jantung.

Musik Klasik Berdampak Positif pada Medan Energi

Musisi pop meninggal lebih muda dari orang biasa. Selain kebiasaan hidup yang tidak sehat dan tekanan karir di industri, hal itu mungkin juga berhubungan dengan energi musik.

Fisikawan Rusia Konstantin Korotkov mengembangkan gas-discharge visualization (GDV), sejenis pencitraan, untuk mengamati energi foton yang dipancarkan oleh tubuh manusia. 

Fisikawan tersebut pernah berkata dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times bahwa frekuensi musik memengaruhi otak manusia dan dengan demikian mengubah medan energi tubuh manusia. Musik klasik berdampak positif pada medan energi manusia dan hewan; itu menenangkan, menyejukkan, dan menstabilkan emosi. Genre yang intensif dan sangat merangsang seperti musik rock dapat secara singkat meningkatkan energi tubuh orang dan merangsang produksi adrenalin. Namun, energinya dengan cepat turun ke tingkat yang jauh lebih rendah daripada sebelum mendengarkan musik.

Musik Klasik Menenangkan Pikiran Orang

Eksperimen klinis telah mengonfirmasi bahwa musik klasik menenangkan pikiran orang dan mengurangi kecemasan. Banyak penelitian berfokus pada memainkan musik di rumah sakit atau klinik gigi untuk menghilangkan rasa sakit dan kecemasan pasien.

Kegugupan dan kecemasan umum terjadi saat mengunjungi dokter gigi. Tangan dan kaki pasien sering terasa dingin. Dalam kasus yang parah, pasien tidak dapat melanjutkan perawatan gigi. Tetapi mendengarkan musik dapat membantu mereka merasa lebih nyaman. Sebuah penelitian di  Turki  membagi  secara acak 80 pasien yang mengunjungi klinik gigi menjadi empat kelompok. 

Tiga kelompok mendengarkan musik: musik klasik oleh Vivaldi, musik tradisional Turki, atau musik soft rock. Kelompok keempat bertugas sebagai kontrol dan tidak mendengarkan musik apa- pun. Eksperimen menemukan bahwa tingkat kecemasan dari tiga kelompok pasien yang mendengarkan musik lebih rendah daripada mereka yang tidak mendengarkan musik. Efek musik Turki atau klasik dalam mengurangi kecemasan lebih nyata daripada mendengarkan soft rock.

Musik Klasik dan Ingatan

Selain memperpanjang umur, musisi instrumen klasik menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan memori setelah memasuki usia tua.

Pada tahun 2011, Neuropsychology menerbitkan sebuah penelitian di Amerika terhadap 70 orang lanjut usia dan partisipan sehat berusia antara 60 dan 83 tahun. Peserta eksperimen dibagi menjadi tiga kelompok: mereka yang tidak memainkan alat musik, mereka yang telah memainkan alat musik selama satu hingga sembilan tahun, dan mereka yang telah memainkan alat musik selama sepuluh tahun atau lebih. Dalam studi tersebut, instrumen yang paling umum adalah piano, genre yang paling umum adalah klasik.

Tidak ada perbedaan mencolok pada ketiga kelompok orang tersebut terkait usia, jenis kelamin, status kesehatan, atau tingkat pendidikan. Para peneliti meminta kelompok untuk melakukan serangkaian tes neuropsikologis. Memori nonverbal dan kata pemain instrumen senior secara terukur lebih baik daripada non-musisi.

Para peneliti menyimpulkan bahwa hasil menunjukkan “efek yang kuat dari aktivitas musik yang tinggi sepanjang masa hidup pada fungsi kognitif yang terjaga di usia lanjut.”

Apakah Terlambat Untuk Belajar?

Bisakah belajar memainkan alat musik memiliki efek positif? Sebuah penelitian di Inggris yang diterbitkan dalam Scientific Reports pada tahun 2022 meneliti hal ini.

Sebuah tim peneliti University of Bath di Inggris merekrut 31 orang dewasa yang tidak memiliki pengalaman musik sebelumnya dan secara acak membagi mereka menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama mengikuti pelajaran piano satu jam setiap minggu untuk belajar memainkan musik klasik. Kelompok kedua mendengarkan musik yang dipelajari dan dimainkan kelompok pertama selama satu jam. Kelompok ketiga membaca selama satu jam tanpa musik.

Setelah 11 kelas piano, kemampuan persepsi sensorik audiovisual pada kelompok pertama meningkat secara signifikan, dan tingkat depresi, stres, dan kecemasan juga berkurang.

Musik dan Organ

Yang Jingduan, pendiri Yang’s Integrated Medical Center di Amerika Serikat, ahli akupunktur, dan psikiater, mengatakan bahwa musik yang disukai seseorang tidak hanya mencerminkan karakteristik budaya orang tersebut, dan literasi musik, tetapi juga karakteristik fisiologis, keadaan psikologis, dan kondisi kesehatan.

Yang Jingduan menjelaskan bahwa musik yang hidup dan bersemangat berhubungan dengan jantung dan usus kecil, yang membantu menyehatkan pikiran. Ini meningkatkan pembelajaran dan efisiensi kerja. Pasien yang mudah lelah dan depresi juga merespons musik yang menyenangkan. Musik yang stabil dan ambien dalam C mayor sesuai dengan limpa dan lambung, meningkatkan stabilitas gerakan qi. Selain menguatkan sistem pencernaan, musik C-mayor bisa menenangkan berpikir berlebihan. Pada catatan lain, setiap bagian dalam D mayor berhubungan dengan paru-paru manusia dan usus besar. Ini memiliki efek terapeutik pada siapa saja yang sering menderita pilek, batuk, dan alergi musiman, dan juga dapat membantu orang yang cenderung sedih meredakan emosi dan meningkatkan suasana hati mereka.

Pengobatan tradisional Tiongkok mengenal meridian sebagai saluran energi manusia, yang menghubungkan organ dalam dengan titik akupunktur di permukaan tubuh. Karena musik terdiri dari gelombang suara dengan frekuensi berbeda, gelombang suara juga menjadi energi. Gelombang suara yang berbeda beresonansi dengan berbagai sistem meridian tubuh manusia.

Dalam wawancara sebelumnya dengan The Epoch Times, Yang Jingduan merekomendasikan musik Shen Yun Performing Arts. Dokter berkata bahwa pertunjukan Shen Yun memadukan musik klasik Tiongkok dan Barat dan memiliki khasiat pemulihan yang sangat baik, terutama selama pandemi. Ini dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Yang Jingduan mengamati, “Energi musik ditunjukkan kepada penonton serta meningkat- kan gerakan dan keseimbangan energi tubuh.”

Dokter mengatakan bahkan pekerjaan klinisnya tidak akan pernah bisa menandingi musik dengan efek magis seperti yang ditawarkan Shen Yun kepada pasiennya.

Dokter dengan bercanda berkata, “Menikmati pertunjukan musik jauh lebih menyenangkan daripada memiliki akupunktur dan jarum perak di tubuh seseorang.” (nit)

Beijing Berpura-pura Mendamaikan Malah Kelihatan Belangnya 

0

Yang Wei

Setahun sudah perang Rusia-Ukraina berlangsung, Beijing yang sepertinya berniat memainkan peran netral untuk menengahi, apa daya dengan cepat sudah terungkap. Melihat banyak pihak tidak bisa menerima, maka ia menampakkan sosok aslinya. 

Setelah sejenak bersandiwara, PKT (Partai Komunis Tiongkok) tidak hanya tidak berhasil mendapatkan sedikit pun reputasi, sebaliknya justru semakin memperbesar wujud karakter jeleknya, dan langkahnya menuju podium kubu yang berkonfrontasi, kembali disoroti oleh masyarakat internasional.

PKT Perlihatkan Sosok Aslinya Berperan Sebagai Penengah

Pada 24 Februari lalu tepat satu tahun meletusnya Perang Rusia-Ukraina, PKT telah mengeluarkan dokumen berjudul “Sikap RRT Menyelesaikan Krisis Ukraina Secara Politis” yang memuat 12 poin. Akan tetapi, pada hari yang sama dalam konferensi pers Kemenlu RRT, juru bicara Wang Wenbin justru menyatakan telah melepaskan kesempatan menjadi penengah, yang sama dengan membubuhkan tanda titik atas drama palsu beberapa hari terakhir ini.

Pertanyaan dari banyak wartawan membuat Wang Wenbin kewalahan. Seorang wartawan media Rusia bertanya: pihak RRT telah mempublikasikan “Sikap RRT Menyelesaikan Krisis Ukraina Secara Politis”. 

Dalam dokumen itu disebutkan, masyarakat harus mengadakan kembali perundingan, menciptakan kondisi dan platform untuk berunding. Mohon tanya, apakah pihak Anda bersedia memberikan platform bagi perundingan damai Rusia dengan Ukraina? Wang Wenbin tidak berani menjawab langsung, hanya menyebutkan “RRT akan terus sejalan dengan masyarakat internasional, dan memainkan peran yang bersifat membangun dalam menyelesaikan krisis Ukraina secara politik.”

Jawaban yang tidak relevan itu menandakan Beijing tidak berniat menjadi penengah. PKT seharusnya malah berharap Perang Rusia-Ukraina terus berlanjut; selama perang itu masih dapat menahan AS dan Barat, Beijing tidak akan rela melihat perang itu berhenti. Begitu perang berhenti, AS dan Barat akan memfokuskan kekuatan mereka melawan PKT, jika Perang Rusia-Ukraina dapat terus mengacaukan situasi, maka tidak ada alasan bagi Beijing untuk mewujudkan perundingan damai.

Ada wartawan lain bertanya: Beijing telah mengeluarkan dokumen “Sikap RRT Menyelesaikan Krisis Ukraina Secara Politik”. Mengapa dalam dokumen itu pihak RRT tidak menghimbau pihak Rusia agar menarik pasukan mereka? 

Bagaimana jawab Wang?

Wang Wenbin menjawab, “Masalah Ukraina adalah sejarah yang rumit, pihak Tiongkok dalam menentukan sikap kami sendiri berdasarkan benar-salah dalam permasalahan ini”. Jawaban Wang Wenbin yang tidak jelas itu sebenarnya telah berpihak pada Rusia, pihak PKT tidak pernah mengutuk serangan militer Rusia terhadap Ukraina, tentu saja tidak akan menghimbau Rusia menarik pasukannya.

Ada pula wartawan bertanya: dalam dokumen “Sikap RRT Menyelesaikan Krisis Ukraina Secara Politik” itu tidak secara jelas disebutkan siapa “agresor” dalam konflik Rusia-Ukraina. Mempertimbangkan pihak RRT yang senantiasa menyatakan dirinya menjaga sikap dan posisi objektif, menurut RRT siapa yang mengobarkan dan mempertahankan perang ini? Lagi-lagi Wang Wenbin mengelak pertanyaan, hanya menyebut dengan tidak jelas, “Berpihak pada perdamaian, berpihak pada dialog, memberikan kontribusi diri untuk mendorong penyelesaian krisis Ukraina secara politik”.

Drama PKT berpura-pura memediasi telah terungkap. Dari hari pertama meletusnya Perang Rusia-Ukraina, RRT juga tidak pernah mengubah sikapnya dalam mendukung Rusia, mereka juga tidak pernah benar-benar mendukung kedaulatan Ukraina dan keutuhan wilayah kedaulatannya. Beijing diam-diam berharap perang itu terus berlanjut agar bisa menahan AS dan negara Barat, serta berpura-pura memediasi perundingan damai, hanyalah untuk mengacaukan perhatian, tetapi tidak bersungguh hati dalam keikutsertaan menjadi penengah.

Apakah Ukraina Menerima Mediasi PKT?

Bila ada negara bersiap menjadi penengah bagi Perang Rusia-Ukraina, seharusnya negara itu berdialog secara pribadi dengan masing-masing pihak terlebih dahulu, setelah mendapatkan pengakuan, baru bisa dimulai menjadi pihak ketiga untuk bertukar informasi, termasuk tawar menawar; ketika timing-nya sudah tepat, lalu diatur lagi perundingan untuk mempertemukan perwakilan kedua pihak, agar tercapai kesepakatan lebih lanjut. 

Akan tetapi, Beijing sangat intens berdialog dengan Rusia, namun tidak pernah berunding dengan Ukraina soal perdamaian. Pada 24 Februari 2023 lalu Presiden Ukraina Zelenskyy menyatakan, prasyarat untuk bekerjasama dengan Beijing adalah adanya keharusan yang menunjukkan bahwa mereka menghormati hukum internasional dan kedaulatan Ukraina.

PKT jelas tidak memenuhi persyaratan minimal ini, faktanya mereka sama sekali tidak kompeten menjadi penengah, sikap dan posisi Beijing saat ini, sulit diterima oleh Ukraina. Kuasa hukum Kedubes Ukraina bagi RRT yakni Zhanna Leshchynska langsung mengatakan, “RRT seharusnya melakukan segala upaya untuk menghentikan peperangan, memulihkan perdamaian Ukraina, dan mendesak Rusia menarik pasukan.”

Jelas ini hal yang tidak mampu dilakukan PKT, Ukraina seharusnya juga mengetahui Tiongkok tidak akan melakukannya, oleh sebab itu pernyataan ini sama saja dengan menolak Beijing menjadi penengah. Bersamaan itu Ukraina juga telah menolak Turki menjadi penengah, karena merasa Turki tidak mampu memaksa Rusia menarik pasukan. Di awal Perang Rusia-Ukraina, Turki pernah mengadakan pertemuan antara Rusia dengan Ukraina, tetapi perbedaan kedua pihak terlalu besar, maka mediasi pun tidak bisa berlanjut.

Kuasa hukum Kedubes Ukraina bagi RRT Zhanna Leshchynska selanjutnya mengatakan, “Dalam kondisi netral, RRT seharusnya berdialog dengan kedua belah pihak: Rusia dan Ukraina; dan sekarang yang kami saksikan ialah RRT tidak berdialog dengan Ukraina.” Dia menyatakan, sebelum mempublikasikan dokumen 12 poinnya, RRT tidak pernah berdiskusi dengan Ukraina. Ini sekali lagi membuktikan, Beijing sama sekali tidak berniat memediasi, bahkan aksi dasar memediasi secara rahasia saja sama sekali tidak ada. 

Pada konferensi pers 24 Februari itu ada wartawan yang bertanya: seorang pejabat diplomatik dari Kedubes Ukraina di RRT mengatakan, “Sangat disayangkan, hingga kini kami belum menerima tanda-tanda apapun yang menunjukkan pihak RRT mempersiapkan dialog langsung antara Presiden Zelenskyy dengan kepala negara Xi Jinping”. Apakah tahun ini RRT bersedia mengatur pertemuan atau berdialog antara kepala negara RRT dan Ukraina? Wang Wenbin hanya menimpali, “Komunikasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Ukraina terjaga cukup lancar”.

Wartawan lain kembali mendesak: Anda baru saja menyatakan, harapan untuk bisa bekerjasama dengan masyarakat internasional, lalu tindakan apa yang akan dilakukan RRT selanjutnya? Selain itu, kami telah mewawancarai sejumlah pejabat diplomatik dan pakar terkait dokumen itu tapi mereka tidak antusias. Bagaimana Anda menanggapinya? Wang Wenbin tidak bisa menjawab, hanya memperlihatkan sikap serigala perangnya dan balik bertanya, “Apa pula yang telah mereka lakukan dalam menyelesaikan krisis Ukraina secara politik? Apakah orang-orang itu benar-benar mencari perdamaian? Siapa pula yang menciptakan situasi tegang?” Dalam tanya jawab selanjutnya, Wang Wenbin kembali mengutuk NATO yang “telah mengacaukan Eropa, juga berusaha mengacaukan Asia dan dunia”.

Beijing sama sekali tidak memediasi, melainkan dengan dalih memediasi, telah mengobarkan konfrontasi dengan NATO, tentu saja NATO juga dengan sendirinya sulit menerima PKT menjadi penengah.

PKT Berupaya Alihkan Perhatian Justru Kontra Produktif

Pada 18 Februari lalu, Direktur Kantor Urusan Luar Negeri RRT yakni Wang Yi menghadiri Konferensi Keamanan Munich, terpaksa harus merespon perihal balon udara mata-mata mereka yang melanggar wilayah AS, dan diperingatkan untuk tidak memberikan dukungan materi atau bantuan sistematik bagi Rusia.

Seharusnya sejak awal Beijing telah memprediksi kedua masalah ini akan sangat runyam, maka Wang Yu menyerang untuk bertahan, dan sengaja berbalik menyerang, sekaligus sebagai konsumsi propaganda di dalam negerinya. 

Di saat yang sama, Beijing mendadak memainkan peran menjadi penengah bagi Perang Rusia-Ukraina, berupaya untuk mengalihkan perhatian pada gencatan senjata Rusia-Ukraina. Tindakan PKT ini juga sebagai upaya untuk membingungkan negara Eropa, mengurangi sorotan berbagai negara terhadap Beijing yang diam-diam telah memberikan bantuan kepada Rusia. Akan tetapi, perjalanan Wang Yi berkunjung ke Rusia setelahnya, telah membuat upaya mereka itu menjadi sia-sia belaka, bahkan membuat keburukan mereka semakin diperbesar. Saat Beijing mengeluarkan dokumen 12 poin terhadap masalah Ukraina pada 24 Februari lalu, langsung menjadi sasaran tembak.

Sandiwara buruk yang dimainkan PKT itu, tadinya hendak mengalihkan perhatian, bahkan memecah belah Eropa dan Amerika, tapi semua negara tidak termakan tipu muslihatnya, “Munich Security Report 2023” juga mengungkap tuntas ulah Beijing. Upaya Wang Yi yang berpura-pura bersikap ramah terhadap Eropa, bahkan berpura-pura menjadi penengah bagi Perang Rusia-Ukraina, tapi di saat yang sama juga memperlihatkan sikap diplomatik ala serigala perang, setelah itu malahan berkunjung ke Rusia, serangkaian pertunjukan yang saling bertolak belakang ini dengan cepat telah terbongkar. 

Pada 23 Februari, Majelis Umum PBB telah meloloskan resolusi yang menuntut Rusia agar “segera, sepenuhnya dan tanpa syarat” menarik pasukannya dari Ukraina. Sebanyak 141 negara anggota memberikan suara setuju, 32 negara abstain, dan 7 negara menentang. RRT abstain. Jadi dokumen terhadap Ukraina yang dikeluarkan mereka per 24 Februari lalu, jelas telah mengungkap sikap Beijing yang sebenarnya, boleh dibilang, sama sekali tidak bisa ditutupi.

Sikap PKT Sesungguhnya Terhadap Perang Rusia-Ukraina Menjadi Sorotan

Poin kedua dalam dokumen pernyataan sikap PKT itu disebutkan: keamanan suatu negara tidak bisa dicapai dengan mengorbankan keamanan negara lain, keamanan regional tidak dapat dipaksakan bahkan dijamin dengan ekspansi kelompok militer. Kepentingan dan perhatian terhadap keamanan yang rasional bagi setiap negara harus diperhatikan dan diselesaikan dengan baik… menentang keamanan suatu negara dibangun di atas pondasi ketidak-amanan negara lain. Pernyataan PKT sepenuhnya berpihak pada Rusia, bukan hanya sama sekali tidak menghormati kedaulatan Ukraina, bahkan berseberangan dengan NATO.

Poin kesepuluh dalam dokumen pernyataan sikap RRT disebutkan: negara terkait harus menghentikan penyalahgunaan sanksi sepihak terhadap negara lain dan “yurisdiksi lengan panjang”. Sanksi dari AS dan negara Barat adalah mata rantai yang krusial untuk memaksa Rusia menghentikan agresinya, Beijing justru menentang sanksi tersebut. Kini, pemberlakuan sanksi telah menimbulkan fungsi relatif besar, dan membuat Rusia sulit menghadapi perang atrisi (perang yang berkepanjangan). Jika Rusia memperoleh sumber daya lebih banyak, tentu saja tidak akan berhenti berperang, PKT menentang sanksi, berarti mendukung Rusia agar terus berperang.

Poin kesebelas dalam dokumen sikap PKT menyebutkan: memastikan kestabilan rantai pasokan industri. Semua pihak seharusnya menjaga sistem ekonomi dunia sekarang, menentang politisasi, instrumentalisasi, dan militerisasi perekonomian dunia. Beijing memaksakan konflik AS-RRT ke dalam dokumen sikap masalah Ukraina ini, jelas sangat tidak relevan, menandakan sanksi dan berpindahnya rantai pasokan AS dan Barat telah menimbulkan dampak yang sangat besar bagi mereka, PKT terpaksa menggunakan segala kesempatan yang ada untuk menyerukan kepentingannya, walaupun mengetahui hal itu adalah upaya yang sia-sia.

Dokumen pernyataan sikap terhadap masalah Ukraina dari Beijing itu bukan menyampaikan sikap mendesak gencatan senjata, melainkan sikap RRT mendukung Rusia, bahkan merupakan sikap yang secara terang-terangan menantang AS dan NATO.

Wang Yi berkunjung ke Moskow, secara berurutan bertemu dengan Sekjend Keamanan Federal Rusia Nikolai Patrushev, Menlu Rusia Sergey Viktorovich Lavrov, lalu Presiden Rusia Vladimir Putin, tapi Beijing menyatakan pertemuan tersebut merupakan pertukaran pendapat yang mendalam terhadap masalah Ukraina, sama sekali tidak menyinggung soal mediasi. Kalangan luar juga tidak percaya PKT sungguh-sungguh memediasi, semua negara lebih menyoroti apakah mereka akan memberikan bantuan militer bagi Rusia.

Pada 18 Februari lalu, di saat High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy Uni Eropa yakni Josep Borrell bertemu dengan Wang Yi, telah dijelaskan secara tegas garis merah hubungan antara RRT dengan Eropa. Pada 20 Februari Borrell kembali memperingatkan, “Saya telah menyampaikan perhatian khusus terhadap pasokan senjata oleh pihak RRT kepada Rusia, ini akan menjadi garis merah dalam hubungan kita”.

Menlu AS Blinken berulang kali menegaskan, PKT terus memberikan bantuan non mematikan bagi Rusia lewat perusahaan RRT, “Sekarang Beijing sedang mempertimbangkan memberikan bantuan mematikan”. Ia menjelaskan, bantuan yang bersifat mematikan adalah bantuan berupa amunisi dan persenjataan militer. 

Sekjend NATO Jens Stoltenberg mengatakan tanpa tedeng aling-aling, “RRT tidak memiliki kredibilitas, karena mereka tidak mampu mengecam invasi ilegal terhadap Ukraina.” Tipu muslihat Beijing tidak berhasil, sikap PKT yang sesungguhnya terhadap Perang Rusia-Ukraina sudah tidak bisa ditutupi lagi, jika RRT memberikan bantuan militer bagi Rusia, maka konfrontasi antar kubu akan semakin menuju realisasi.

Kesimpulan

PKT bersandiwara busuk berpura-pura menjadi penengah di ajang diplomatik internasional, tapi dengan cepat telah terungkap, niat mereka memprovokasi konfrontasi antar kubu justru semakin menonjol. Mungkin ini yang hendak dilihat oleh Moskow, Istana Kremlin sedang menantikan kunjungan Presiden Xi Jinping, dan sekali lagi berniat memanfaatkan RRT sebaik-baiknya.

PKT gagal mengalihkan perhatian, apakah akan memasok bantuan militer bagi Rusia justru semakin disoroti. NATO memperbesar bantuan bagi Ukraina, Rusia sulit menghadapi perang atritis berkepanjangan. Jika Rusia kalah, maka yang berikutnya adalah RRT; Beijing sedang mempertimbangkan memberikan bantuan bagi Rusia, tetapi takut akan akibatnya, sekali lagi PKT ibarat menunggang macan, berbahaya tapi tidak bisa dihentikan.

Kasus balon udara mata-mata belum lagi selesai, berbagai kalangan di AS menyoroti hasil analisa terhadap balon udara mata-mata RRT, para sekutu AS juga menantikan AS akan berbagi intelijen ini. Upaya PKT untuk menutupi dua peristiwa pelik, mungkin akan menggabungkan keduanya dalam konfrontasi antar kubu, diplomatik serigala perang RRT dan propaganda anti AS anti Barat justru berakibat sebaliknya. Penampilan Beijing yang buruk semakin memperbesar kejelekannya, serta kemungkinan akan memicu konfrontasi lebih sengit. (Sud/whs)

Xi Tantang Sistem Dualisme Partai dan Administratif, Li Qiang Adalah Kuncinya

0

Pinnacle View

“Tiga kali jabatan berturut-turut” mungkin bukanlah sasaran akhir kepala negara RRT Xi Jinping, pakar masalah Tiongkok dari siaran Pinnacle View berpendapat, Xi sedang menantang sistem dualisme yakni sistem Partai dan Administratif yang telah bertahan beberapa dasawarsa, dan melangkah menuju era Mao Zedong serta menjadi orang terkuat politik, sedangkan orang kepercayaannya yakni: Li Qiang adalah kunci keberhasilannya. 

Hambatan dan krisis besar yang ditimbulkannya baik di dalam maupun luar partai, sedang dialihkan ke ajang perang Rusia dan Ukraina di Eropa oleh sang pejabat diplomatik “serigala perang”.

Sistem Dualisme Mungkin Akan Berakhir, Li Qiang Adalah Kuncinya

Pada 5 Maret PKT akan menggelar Kongres Rakyat Nasional dan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok, pada saat itu semua pejabat sistem pemerintahan dalam lingkup luas akan menyelesaikan peralihan kekuasaan untuk lima tahun sekali, diperkirakan Li Qiang (beda satu nama dengan Li Ke Qiang yang pada 5 Maret akan menyerahkan jabatan perdana menterinya, red.) akan tampil menggantikan Li Keqiang sebagai perdana menteri. 

Pada saat ini kerangka keseluruhan tingkat kepemimpinan inti pemerintahan berikutnya telah mulai terlihat jelas, sebelumnya sejumlah besar kaum elite baru dari kubu Xi menduduki posisi penting dalam sistem partai pada Kongres Nasional ke-20 yang digelar pada Oktober tahun lalu, mereka hampir memenuhi Komisi Pusat PKT dan Politbiro PKT.

Karena hanya para elite di dalam kedua komite ini yang memenuhi syarat dan berpeluang memasuki tingkat inti kekuasaan. Selain itu, para pemimpin departemen pemerintahan yang penting termasuk Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Nasional, telah usai dilakukan pergantian kekuasaan pada Kongres Nasional ke-20 PKT tahun lalu.

Berdasarkan daftar nama baru dari Komite Tetap Politbiro dan Komisi Pusat PKT hampir semua anggota kabinet lama Li Keqiang sebelumnya telah dibersihkan, orang-orang tersebut tak lagi menjabat di partai yang setara dengan jabatan pemerintahannya. Sedangkan pada 5 Maret nanti, elite baru dari kubu Xi ada harapan akan menggeser birokrat lama, dengan demikian sistem Dualisme Partai dan Administratif yang dimulai sejak era Deng Xiaoping itu mungkin akan segera berakhir. Apa itu “sistem Dualisme Partai dan Administratif”?

Yang dimaksud dengan “sistem Dualisme Partai dan Administratif” adalah: pemimpin tertinggi partai dan perdana menteri pemerintahan menjalankan pemerintahan yang terpusat (sentralisasi) di bidangnya masing-masing, contoh yang tipikal adalah “sistem Hu – Wen (Hu Jintao dan Wen Jiabao, 2002-2012)” dan “sistem Xi dan Li (Xi Jinping dan Li Keqiang)” sekarang dan yang segera akan berakhir.

Ketika Xi Jinping menjabat sebagai Sekretaris Komite Partai Provinsi Zhejiang, Li Qiang adalah sekretaris pribadinya. Selama pandemi Li Qiang yang menjabat sebagai Sekretaris Komite Partai Kota Shanghai menerapkan kebijakan “Nol COVID” dengan ketat, dengan memberlakukan lockdown bagi lebih dari dua puluh juta jiwa warga Shanghai selama beberapa minggu berturut-turut, hal ini menyebabkan bencana kemanusiaan dalam ruang lingkup luas, dan keluhan warga pun bergolak. Tetapi semua ini tidak menghalangi Li Qiang dipromosikan menjadi anggota Komite Tetap Politbiro pada Oktober tahun lalu, dan menjadi pemimpin nomor dua di partai.

Pakar masalah Tiongkok Shi Shan menjelaskan di Pinnacle View, dibandingkan dengan para perdana menteri pemerintahan sebelumnya pasca “Revolusi Kebudayaan (1966-1976)”, Li Qiang tidak pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri atau pengalaman menjabat di pemerintahan pusat, ini menandakan pondasi kekuasaannya sangat rapuh. 

Begitu masuk ke Dewan Negara dan menjabat sebagai perdana menteri pemerintahan, Li Qiang mungkin akan menjadi boneka di atas panggung bagi Xi, dan Xi Jinping melangkah menjadi orang politik kuat ala Mao Zedong, serta mendobrak sistem Dualisme Partai dan Administrasi, menguasai semuanya di tangannya sendiri.

“Sekarang, Xi Jinping sedang mengubah ‘sistem dua pemimpin’ menjadi ‘sistem diktator satu pemimpin’, perubahan dalam pola kekuasaan semacam ini akan sangat, sangat besar”, kata Shi Shan.

Satu dua tahun belakangan ini, media massa partai dan pemerintahan RRT semakin banyak menggunakan istilah “pemimpin rakyat” dalam menjuluki Xi Jinping. Pada konferensi pers Kongres Nasional ke-20 PKT, wakil direktur Central Policy Research Office yakni Tian Peiyan berkata, “Sekjend Xi Jinping adalah tokoh elite yang lahir di era yang agung ini, dan pemimpin rakyat yang menjadi tumpuan harapan rakyat”.

Sebelum ini, Mao Zedong dinobatkan oleh PKT sebagai “pemimpin agung”, dan sekarang julukan “pemimpin rakyat” disematkan pada diri Xi Jinping. Mao Zedong pernah berturut-turut menjatuhkan dua tokoh penting suksesornya sendiri yakni Presiden Liu Shaoqi dan Panglima Lin Biao, pada Oktober tahun lalu Xi Jinping telah mencopot Hu Chunhua yang telah ditunjuk oleh mantan pemimpin partai Hu Jintao untuk menjadi pengganti Xi dari jabatan Komisi Tetap Politbiro. Apa nasib yang akan dialami Hu Chunhua masih terus diamati, tapi ketika Hu Jintao dikeluarkan secara paksa di saat penutupan Kongres Nasional ke-20, Hu Chunhua hanya bisa menatap kosong, duduk diam menyilangkan tangan di dada, sementara Li Qiang dan orang di sekitarnya berbincang santai dengan penuh senyum.

Redaktur kehormatan majalah Beijing Spring yakni Hu Ping mengatakan di Pinnacle View, dalam persaingan di internal partai, Xi Jinping adalah pemenang yang rakus, segala unsur kekuatan kubu lawannya telah disingkirkan dari inti kekuasaan. “Menempatkan orang-orang yang mutlak setia kepadanya di posisi yang lebih penting, lalu menyingkirkan orang-orang yang tidak mutlak setia. Menuntut seluruh partai melindungi kekuasaan pusat.”

Konflik Internal Diselesaikan Di Luar? Xi Mungkin Tanamkan Bom Waktu

Shi Shan menilai, walaupun Li Keqiang berikut wakil PM, menteri, wakil menteri dan sejumlah anggota komite Dewan Negara dipaksa mundur dari kekuasaan inti, tapi hal ini sangat mungkin akan memicu reaksi keras dari internal partai, serta menanamkan potensi bahaya teramat besar bagi Xi Jinping.

Pada rapat 7 orang anggota Komite Tetap Politbiro pada 16 Februari baru-baru ini Xi Jinping dengan hati-hati mengumumkan “penanggulangan pandemi telah meraih kemenangan menentukan”, beberapa hari sebelumnya, militer tiba-tiba berseru melindunginya. Komisi Militer Pusat mengeluarkan perintah kepada seluruh jajaran militer untuk memperkuat “sistem tanggung jawab Ketua Komisi Militer”, meminta segala tindakan militer harus tunduk pada komando Ketua Komisi Militer Xi Jinping, “Harus mutlak setia, mutlak murni, dan mutlak bisa diandalkan”, harus “memahami secara mendalam ‘dua pendirian’ yang bersifat menentukan”. Maksud dari “dua pendirian” adalah, pendirian terhadap posisi inti Xi Jinping atas seluruh partai; dan pendirian atas posisi kepemimpinan pikiran Xi Jinping. Xi Jinping dengan mengempit “laras senapan (militer)” telah menakuti semua oposisi yang mencoba melawannya, tetapi di dalam partai dan dalam negeri tetap saja telah terakumulasi rasa antipati yang keras. 

Pejabat diplomatik “serigala perang” RRT yakni Wang Yi pada saat bertatap muka dengan politisi Barat di Munich, Jerman, memperlihatkan sikap keras pemerintahan Xi Jinping. Ini juga dapat dipandang sebagai “konflik internal, diselesaikan di luar”, PKT menggunakan konflik di luar negeri untuk mengalihkan konflik di dalam negeri sudah bukan hal baru, tapi kali ini mungkin sangat berbeda.

Pada 18 Februari lalu, dalam forum Konferensi Keamanan Munich ke-59 Wang Yi menyindir AS dan NATO telah merusak perdamaian internasional, memanfaatkan “politik kekuasaan dan hegemoni” untuk merusak ketenangan dunia. 

Di saat bertemu dengan Menlu AS Blinken ia menuduh tindakan pemerintah AS yang telah menembak jatuh balon udara adalah “100% penyalahgunaan kekuatan militer”, bahkan mengatakan AS telah melanggar konvensi internasional yang menangani wilayah udara. Blinken merespon, AS “tidak akan membiarkan tindakan apapun yang melanggar kedaulatan kami”.

Wang Yi sekarang menjabat sebagai anggota Komisi Tetap Politbiro merangkap Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Pusat, ia merupakan pejabat diplomatik dari sistem partai, dan Menlu RRT yang baru yakni Qin Gang yang relatif lebih “moderat” daripada Wang Yi tidak tampak pada konferensi di Munich.

Rusia dan Ukraina telah berperang selama setahun, PKT masih terus meningkatkan perlawanan terhadap NATO, di Munich Blinken mengecam PKT yang telah memasok perlengkapan perang yang berbahaya bagi agresor Rusia, serta memperingatkan PKT agar tidak melakukannya lagi. Pejabat diplomatik RRT dan AS berpisah dengan tidak akur di Munich, serta Wang Yi buru-buru ke Moskow merangkul Putin. Ketegangan hubungan AS-RRT masih terus memanas.

Shi Shan menilai, pidato Wang Yi yang menghujat AS telah menonjolkan kebijakan pemerintahan Xi Jinping yang akan terus bersikap keras terhadap AS, diplomatik “serigala perang” masih akan terus berlanjut, dan sikap keras Xi Jinping ini ada kaitannya dengan situasi dalam negeri yang berbahaya (tentu hanya bagi rezim PKT saja).

Aksi unjuk rasa “Revolusi Uban” yang baru-baru ini meletus di Wuhan, Dalian dan beberapa tempat lainnya telah mengungkapkan bahwa pemerintah RRT sedang mengalami krisis keuangan, sampai-sampai uang jaminan hari tua para lansia pun diembatnya, sejumlah lansia yang berang pun meneriakkan “jatuhkan pemerintahan reaksioner”. Dua bulan sebelumnya, di banyak tempat di Tiongkok telah meletus pula “Revolusi Kertas Putih”, waktu itu muncul banyak slogan “runtuhkan partai komunis” dan “lengserkan Xi Jinping” di lokasi unjuk rasa.

Beberapa hari lalu pada siaran Pinnacle View, Shi Shan juga menyatakan, kebijakan pencegahan pandemi yang diprakarsai pemerintahan Xi Jinping mengakibatkan kematian banyak “elite” yang berkuasa dan para pendukung PKT, beserta tak terhitung banyaknya rakyat biasa yang meninggal karena pandemi, Xi Jinping mungkin harus menghadapi lawan politik internal partai yang akan menuntut pertanggungjawabannya atas pandemi. Dan dalam Dua Sesi Rapat PKT yang akan digelar pada 5 Maret adalah masa krisis semacam ini yang akan dihadapinya.

Mampukah Xi Jinping melalui masa krisis mengakhiri dualisme sistem partai dan administrasi, dan menjadi orang kuat politik ala Mao Zedong? Ini harus menunggu digelarnya Dua Sesi Rapat PKT untuk bisa didapatkan jawaban lebih lanjut. (sud/whs)

Rumah Sakit di Jakarta Disiagakan bagi Warga Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang 

0

ETIndonesia- Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan berbagai pihak untuk menangani kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Jumat malam (3/3/2023). Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan Pemprov DKI sudah menyiapkan fasilitas kesehatan (faskes) bagi warga yang terdampak kebakaran dan menanggung biaya pengobatan bagi warga terdampak. 


“Kami sudah mempersiapkan semua rumah sakit. Ada 14 (korban) yang berada di RSUD Koja. RS Pelabuhan Jakarta ada 5 (lima), RS Mulyasari sementara masih 15, lalu ada RSUD  Tugu Koja menampung 10 pasien. Di RSUD Koja sudah diatasi, seluruh warga terdampak mudah-mudahan kita doakan bisa segera sembuh dan untuk yang kritis semoga bisa melewati masa kritis itu,” ujar Pj. Gubernur Heru, pada Sabtu (4/3) dalam siaran pers PPID DKI Jakarta.


Pj. Gubernur Heru juga menjelaskan, Pemprov DKI akan melihat kondisi kerugian material yang dialami korban kebakaran. Selain itu, Pemprov DKI juga mempersiapkan lokasi yang strategis untuk tempat penampungan sementara dan posko bersama, bersinergi dengan Kementerian Sosial hingga jajaran Forkopimda DKI Jakarta. Gerak cepat sinergi ini dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisir dampak bagi korban kebakaran.  


“Kapolda dan seluruh jajaran turun membantu, Pangdam juga turun. Saya ucapkan terima kasih atas sinergi yang selalu ada dalam berbagai hal, termasuk dalam musibah kebakaran ini,” tambah Pj. Gubernur Heru.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan kondisi terkini dari warga yang terdampak kebakaran. Ada  warga yang sudah diperbolehkan pulang, sebagian dirawat inap di RSUD Koja, dan sebagian dirujuk ke fasilitas kesehatan milik pemerintah pusat.

“Tentu kita lakukan triase prinsip kedaruratan. Ada yang bisa pulang, maupun yang harus rawat inap, serta dilakukan rujukan  apabila luka bakar di atas 80 persen,” terangnya.

“Selain di RSUD Koja dan RSUD Tugu Koja, kita berkoordinasi dengan RS di sekitar lokasi kejadian, seperti RS Mulyasari, RS Pelabuhan, RS Firdaus serta RSCM dan RSPP yang siap menerima rujukan kasus berat. Sedangkan, korban meninggal sebagian besar dirujuk ke RS POLRI,” imbuh Widyastuti.

Berdasarkan informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, jumlah armada yang diturunkan dalam proses pemadaman kebakaran tersebut sebanyak 52 unit gabungan dan 260 personel. Proses pemadaman berlangsung hampir selama 6 jam yakni, dari pukul 20.22 hingga pukul 02.19 WIB.

“Sejauh ini jumlah korban luka bakar sebanyak 49 orang, terdiri dari 46 orang dewasa dan 3 anak-anak. Sementara itu, jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 13 jiwa, yang terdiri dari 10 orang dewasa dan 3 anak-anak,” pungkas Kadis Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan. (asr)

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara Menewaskan 13 Orang dan 49 Terluka

0

ETIndonesia- Kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang yang terletak di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012/009, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023). Kebakaran ini terjadi di pipa bahan bakar Depo Plumpang. 

Insiden ini langsung menjadi trending di netizen Twitter. Mereka berbagi video-video yang menunjukkan suasana kepanikan terjadi.  Warga berlarian saat kebakaran hebat. Mereka terdiri para dewasa hingga anak-anak. Kobaran api terlihat membumbung tinggi. 

Dikutip dari akun instagram Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta @humasjakfire, informasi kebakaran diterima setelah warga sekitar membuat laporan melalui Jakarta Siaga 112. Unit dan personel damkar DKI Jakarta dikerahkan menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Para petugas pun mulai beroperasi memadamkan api pukul 20.22 WIB. 

Laporan yang ditulis menyebutkan, belum diketahui secara pasti dugaan penyebab awal terjadinya kebakaran. Informasi yang diterima Sabtu (4/3/2023) pukul 02.21 WIB, kebakaran menyebabkan 13 orang tewas (10 orang dewasa dan 3 anak-anak) dan 49 terluka (46 orang dewasa, 3 orang anak-anak).

Pihak Damkar melaporkan, api berhasil dilokalisir pukul 22.37 WIB (3/3) dan melalui tahap pendinginan yang dinyatakan pukul 23.12 (3/3).  

Kemudian, pada pukul 02.19 WIB (4/3), pemadaman dinyatakan selesai beroperasi dengan pengerahan akhir sebanyak 52 unit wilayah gabungan yakni 31 unit Jakarta Utara, 6 unit Jakarta Pusat, 3 unit Jakarta Barat, 3 unit Jakarta Selatan, 4 unit Jakarta Timur, dan 5 unit Dinas Gulkarmat serta melibatkan 260 personel. 

Atas insiden yang terjadi, pihak Pertamina menyatakan fokus penanganan kejadian di Integrated Terminal Plumpang Jakarta, PT Pertamina (Persero) memprioritaskan pemadaman dan evakuasi warga di sekitar lokasi. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa penanganan kejadian tersebut bekerja sama dengan pihak terkait.

Nicke turut mengucapkan keprihatinannya dan permohonan maaf atas kejadian ini, “Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak,” jelas Nicke dalam keterangan tertulisnya. 

Pertamina membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga, fungsi terkait dan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi penyebab terjadinya insiden malam ini. 

“Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang,” ungkap Nicke.

Pertamina memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman dengan back up supply dari terminal terdekat yaitu TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung. Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke TBBM Tanjung Priok. (asr)

Bulan Saat Ini Juga Menerangi Masyarakat Kuno

0

[KLINIK Dr. WEN PINRONG]

Seringkali, seseorang berkata tanpa berpikir panjang, menyeletuk begitu saja; begitu terbersit di pikiran, satu hal pun telah terjadi; ada pula pikiran yang datang ibarat gelombang bergelora, datang tanpa diundang, kegelisahan pikiran yang tidak bisa ditepis. Darimana asalnya jalur pikiran-pikiran itu? Hingga kini ilmu pengetahuan belum bisa menyimpulkannya.

Seorang pemuda (29), bertubuh ceking, bola matanya besar, menderita myopia (rabun jauh) sampai 600 derajat, tinggi badan 165 cm, berat badan 41 kg, karena terlalu kurus, maka tidak perlu mengikuti wajib militer. Sejak masa SMA, sudah kerap mengkonsumsi obat-obatan psikiatrik. Bertemperamen tinggi dan sering cekcok dengan sang ibu, dosis konsumsi obatnya meningkat dari hari ke hari. Karena khawatir, ibu dan anak yang berasal dari Taiwan Selatan itu membawa anak ini ke klinik.

Sang pemuda berkata, informasi yang diterima lewat internet, bukan disebarkan oleh manusia, dianggapnya yang di internet adalah bayangan manusia, semuanya bukan manusia. Juga ia katakan, ia pernah menyaksikan suatu acara, yang mengisahkan kejadian 44 tahun silam bahwa mahluk luar angkasa telah membajak sinyal televisi, dan menyebarkan peringatan bagi umat manusia. Jadi, ia merasa informasi yang diterimanya di internet, bukan berasal dari umat manusia.

Pada suatu hari, pemuda itu menelepon ke suatu nomor yang sama sampai lebih dari 30 kali dalam sehari, dan mengatakan kepada pihak penerima telpon bahwa dia hendak meminjam uang. Orang yang menerima telepon sampai tidak tahan lagi, dan menjawab akan melapor ke polisi, ia justru masih terus menelepon sampai belasan kali lagi. Seminggu kemudian, polisi datang menangkap pemuda itu, memaksanya harus dirawat di rumah sakit, dan diterapi selama satu bulan.

Ketika si pemuda menceritakan hal itu, nada bicaranya pelan dan teratur, perkataannya sangat jelas, sama sekali tidak terlihat seperti berhalusinasi atau berkhayal. Dalam kata-katanya tidak ada kebencian, emosinya stabil. Saya bertanya, “Mengapa kau terus menelepon?” Si pemuda menjawab, “Menurut saya yang menerima telepon itu bukan manusia.”

Setiap kali datang berobat, semua hal yang dikatakan pemuda itu ibarat meledakkan isi kepala. Setiap hari selalu ada siksaan untuk mengorek “fakta”. Ia berkata di dunia ini tidak ada Ukraina, tidak ada Rusia, tidak ada Perang Rusia-Ukraina, apa yang dikatakan dalam berita-berita adalah fiktif.

Ia juga mengatakan, tidak ada penularan virus Covid-19, semua yang dikatakan lembaga pencegahan pandemi adalah palsu. Dia sepertinya secara totalitas menerapkan ajaran dalam agama Buddha: bahwa segala fenomena di tengah umat manusia adalah bayangan semu, semua hal yang terlihat adalah ilusi. Mungkin saja pemuda ini tidak dapat menemukan dirinya sendiri, sehingga berpikiran ekstrem, dan menyangkal segala sesuatu di sekitarnya; bisa jadi semacam pelarian, dan di dalam penyangkalan, ia hendak melepaskan diri dari kesulitan.

Suatu kali, pemuda itu berkata apa yang telah dipikirkannya, ternyata muncul di komputer temannya, bahwa temannya telah mencuri informasinya. Lalu berkata lagi, ayah ibunya yang sekarang, adalah orang tua yang telah membunuh ayah dan ibunya pada kehidupan lampau, baru kemudian melahirkannya. Siapa gerangan yang bisa mengerti perkataannya? Ia mempersiapkan diri untuk ujian pegawai negeri selama beberapa tahun, pada hari H-nya ia justru tidak hadir dalam ujian, ia berkata, “Orang yang mengalami gangguan mental menjadi pegawai negeri, itu sangat aneh.” Semua kacau balau, tidak ada ketenangan, ibunya gelisah tak terkira.

Penanganan Akupunktur

Pemuda itu sama sekali tidak menolak terapi akupunktur, sehingga memiliki entry point yang baik dalam menyelaraskan gelombang otaknya. Pemuda itu banyak bergerak karena keresahan, doyan ngomong, dan mudah membuang Qi (energi vital) dari unsur Yang, untuk menyelaraskan Qi dari Yang, dan menenangkan pikirannya, serta agar semua unsur spiritual tenang pada posisinya, tusuk titik Baihui di puncak ubun-ubun.

Skizofrenia, atau gangguan mental berat, bila kondisinya parah, maka ditangani melalui 13 Titik Hantu Master Sun sang Manusia Sejati, yakni titik: Renzhong, Shaoshang, Yinbai, Daling, Shenmai, Fengfu, Jiache, Chengjiang, Shangxing, Quchi, celah di bawah lidah (Haiquan), Jianshi, dan Houxi, serta titik Huiyin yang tidak memungkinkan untuk ditusuk, maka diabaikan. Terapi penusukan berdasarkan arah jarum jam atau dibagi 2 putaran bergiliran.

Wajah pucat pasi, kurus lemah, tusuk titik Zusanli dan Sanyinjiao. Permukaan lidah putih, dahak keruh cenderung menyumbat, dan mengacaukan batin, maka tusuk titik Zhongwan dan Fenglong. Stasis atau memar, mudah memicu Skizofrenia, maka dari itu ramuan Di Dang Tang dapat mengobati gangguan mental, untuk melancarkan darah tusuk titik Xuehai dan Sanyinjiao. Seminggu tusuk jarum sekali.

Pesan khusus: setiap hari harus jogging, atau jalan cepat selama 30 menit, serta berjemur matahari pagi dan sore.

Setelah 2 bulan tusuk jarum, wajah pemuda mulai merona merah, tetapi konflik antara dia dengan ibunya masih saja terus terjadi. Masih beruntung, akhirnya pemuda itu menerima anjuran ibunya, untuk membatasi membaca buku dan acara televisi yang ditontonnya. Maka ponsel tidak bisa lagi mengendalikan dirinya.

Pada suatu hari, saya bertanya pada ibunya, bagaimana nama anak ini didapat? Apakah berdasarkan urutan pada silsilah keluarga? Setiap kali penulis menyebut nama pemuda itu, terasa sangat berat dan terkekang. Makna kata-katanya keras tapi getas, lima elemen saling mengalahkan. Makna yang terkandung dalam nama, adalah semacam informasi, juga merupakan suatu substansi, adalah zat yang memiliki Qi (baca: chi, red.). Nama juga memiliki sifat spiritualnya. Jika dibalut dengan nada dan makna itu, dapat membentuk suatu medan yang terefleksi, maka tidak pernah bisa melumer.

Ibunya berkata tidak, nama itu diberikan oleh sang ayah. Kalau ternyata bukan urutan silsilah, maka masih bisa diubah. Saya bertanya pada ibunya, pernahkah mempertimbangkan mengganti nama anaknya? Ternyata, sudah lama si ibu meminta seorang profesional mencarikan nama baru, selama bertahun-tahun, putranya saja yang selama ini tidak mau.

Nama dan nama marga, mengandung lima macam bilangan yakni pola langit, pola bumi, pola manusia, pola luar, dan pola keseluruhan. Maknanya meliputi hubungan enam kerabat, konflik dan harmonis lima elemen, rejeki dan kesialan pada nasib, serta kekuatan spiritual angka. Selain itu, harus diperhatikan prinsip saling mendukung dan juga saling mengalahkan pada lima elemen yakni logam, kayu, air, api, dan tanah, kata bermakna, sebutannya berintonasi. Saat disebutkan atau dibaca sangat lancar, harus berirama dan be-ritme, jangan ada homofonik.

Melalui penjelasan saya, pemuda itu langsung bersedia diubah namanya. Minggu berikutnya, sang ibu membawakan 20 pilihan nama, saya membacakannya satu persatu, dan meminta ibunya merasakan bunyi dan irama nada yang terucap. Setelah mengesampingkan nama yang bisa saling berkonflik dan makna yang kurang baik, ibu dan anak itu pada akhirnya memilih sebuah nama baru.

Aneh tapi nyata, sejak namanya diubah, perilaku janggal, emosional, berhalusinasi dan memberontak pada pemuda itu mengalami perubahan drastis, khususnya pada sorotan matanya yang nanar, telah membaik secara signifikan, tutur katanya pun menjadi sangat sopan. Setelah itu, ia tidak lagi perlu didampingi ibunya, sang ibu pun dengan tenang bisa membiarkan putranya berobat ke klinik seorang diri dengan menumpang kendaraan umum.

Pada 2019, di stasiun televisi umum Taiwan ada sebuah acara berjudul “Jarak Kita Dengan Kejahatan”, yang mendapat sambutan luar biasa hangat dari dalam bahkan luar negeri, sangat digemari. Dalam acara tersebut banyak dibahas mengenai pengaruh masalah gangguan jiwa, dan dampaknya terhadap masyarakat, keluarga, maupun individu.

Suatu hari, pemuda itu bertanya, “Apakah saya mengidap penyakit mental? Apakah obat gangguan mental bisa saya kurangi?” Saya mencoba menjelaskan, “Kehidupan ini tidak hanya ada panjang, juga ada dimensi.”

Pemahaman Singkat Dimensi

※Dimensi, disebut juga perspektif. Dalam ilmu pengetahuan dan matematika, adalah arah pergerakan. Merupakan parameter (matematika) yang dibutuhkan dalam mendeskripsikan kondisi suatu benda, atau derajat kebebasan suatu sistem (fisika).

※0 dimensi: adalah sebuah titik.

※1 dimensi: adalah terdiri dari titik-titik tak terhingga banyaknya, saling bertumpuk membentuk sebuah garis, yang disebut panjang.

※2 dimensi: 2D, adalah garis tak terhingga banyaknya, saling bertumpuk membentuk panjang dan lebar sebuah bidang (atau kurva).

※3 dimensi: 3D, adalah bidang tak terhingga banyaknya, saling bertumpuk membentuk panjang, lebar, dan tinggi (ruang atau volume tiga dimensi).

※4 dimensi: 4D, merupakan superdimensi, dimana ada tiga sumbu ruang, ditambah satu sumbu waktu, butuh proyeksi. Einstein menyebutnya ruang dimensi empat (four-dimensional space).

※Ruang 3D: adalah atas bawah (ketinggian), utara selatan (garis lintang), dan timur barat (garis bujur), tiga pasang arah utama.

※Newton dan Einstein mengemukakan, di alam semesta mungkin terdapat ruang multi-dimensi.

※Dunia yang terlihat oleh manusia adalah tiga dimensi: atas bawah (上下= @ 3 goresan), kiri kanan (左右= @ 5 goresan), depan belakang (前後= @ 9 goresan). Setiap gerakan, dapat terbagi menjadi atas bawah, kiri kanan, dan depan belakang.

※Teori Dawai: semua materi, terbentuk oleh partikel titik dari dimensi nol. Di dalam alam semesta tempat kita berada ini, terdapat lebih banyak lagi alam semesta paralel dengan dimensi yang lebih tinggi.

※Menurut penghitungan dalam aliran Buddha, satuan terbesar adalah kalpa, satu kalpa adalah 2 milyar tahun. Satu kalpa besar adalah waktu dunia ini mengalami proses “pembentukan, eksistensi, kerusakan, dan kehampaan”, keseluruhan proses ini berlangsung sekitar 1,3 milyar tahun. Selain itu, satu kalpa besar itu adalah 26.876.800.000 tahun. Memperkirakan ruang dengan waktu sebagai tolok ukur, jumlah ruang pada berbagai lapisan alam semesta, jauh melampaui yang dapat dihitung dengan kalpa.

※Alam, adalah ruang tanpa batas, atas bawah dan empat penjuru. Semesta, adalah waktu tanpa batas, sepanjang zaman. Alam semesta, adalah ruang dan waktu tanpa batas bagi segala materi, adalah konsep ruang dan waktu. Dalam ilmu filsafat disebut dunia. Masyarakat kuno menciptakan aksara Mandarin, sudah memahami secara tuntas rahasia langit.

※Ilmuwan menemukan, jaringan saraf dalam otak manusia, mempunyai kemiripan yang sangat mengejutkan dengan jaringan galaksi alam semesta.

Dalam kitab “Tao Te Ching” disebutkan, “Tao menumbuhkan satu, satu menumbuhkan dua, dua menumbuhkan tiga, dan tiga menumbuhkan segenap materi.” Pada saat Tao dari dua menumbuhkan tiga, bukankah telah tumbuh alam semesta paralel? Dengan kata lain, selain alam semesta tempat kita berada ini, masih ada lagi alam semesta lain.

Aliran Tao juga mengatakan, tubuh manusia adalah suatu alam semesta kecil. Dua buah partikel dapat eksis pada ruang waktu paralel yang berbeda. Tubuh manusia terbentuk dari berlapis partikel yang tak terhingga jumlahnya, jadi, pada alam semesta paralel, apakah masih ada banyak diri sendiri, yang eksis bersamaan? Partikel tubuh manusia, dengan partikel diri sendiri di ruang waktu alam semesta paralel, eksis bersamaan, saling terhubung dan saling terefleksi, dapat mengakibatkan keterkaitan quantum (quantum entanglement).

Apakah di ruang alam semesta juga bisa terjadi kecelakaan? Ketika gelombang mikro kosmik menjadi tidak normal, mungkinkah tertangkap sinyal yang dipancarkan resonansi partikel dari dimensi lain, sehingga timbullah perkataan yang tidak dipikirkan dan terceletuk begitu saja, atau pikiran yang terbersit seketika sehingga melakukan sesuatu hal? Terlalu banyak informasi semacam itu maka akan timbul gejolak pikiran, arus bawah pun bergolak, suatu gelombang pemikiran yang tidak bisa begitu saja ditepiskan.

Ruang dan waktu pada dimensi yang berbeda, apakah akan mengalami salah tafsir terhadap suatu hal? Saat otak menafsirkan kode sandi, terjadi kesalahan, apakah dapat timbul gangguan delusional, skizofrenia atau gangguan mental berat?

Kembali ke pertanyaan yang dihadapkan pemuda itu, saya berkata, “Pola berpikirmu mungkin berasal dari alam semesta paralel, yang jika dibandingkan dengan dimensi di bumi ini mungkin akan dianggap gangguan mental. Itu sebabnya, di kemudian hari, apapun yang kau pikirkan dan hendak kau lakukan, harus bisa memilih logika berpikir dan pola perilaku yang sesuai dengan dimensi kita sekarang ini. Hapuslah pikiran dan perilaku yang akan bertentangan dengan lingkungan sekelilingmu, dan perlahan kembali ke aturan normal manusia biasa. Untuk mengurangi dosis obat, itu tergantung pada penampilanmu selanjutnya.”

Sejak perbincangan yang mendalam saat itu, pikiran pemuda itu sudah memiliki acuan sebagai pembanding, sorot matanya tak lagi mengambang, wajahnya lebih banyak tersenyum, tutur kata menjadi normal, lebih terlihat kebugaran seorang pemuda. Di saat mengalami tekanan atau hal yang tidak menyenangkan, pemuda itu masih mengalami penyimpangan mental. Setelah itu, ia rutin menjalani terapi tusuk jarum, obat-obatan psikiatri sudah dikurangi dosisnya, bahkan sudah menempuh ujian pegawai negeri, ibunya sangat bergembira.

Di alam semesta paralel, dalam ruang waktu multi-dimensi, mungkin terdapat sebuah ruang tanpa dimensi waktu, segala informasi dari dulu hingga kini mungkin eksis bersamaan di dalam sana. Rembulan pada malam ini pernah menerangi masyarakat kuno, rembulan pada saat ini juga bersamaan menerangi masyarakat kuno. (Sud)

Jimin dan J-Hope “BTS” Masing-Masing Sumbang 100 Juta Won Bantu Anak-Anak Korban Bencana Turki dan Suriah

LE HUIXUAN

Pada 15 Februari, Komite Korea untuk UNICEF menyatakan bahwa Jimin dan J-Hope (Jung Ho-seok), anggota boy grup Korea Selatan, BTS, bersama-sama berpartisipasi dalam “Kegiatan Bantuan Darurat untuk Anak-Anak Korban Gempa di Turki dan Suriah”, dan masing-masing menyumbangkan 100 juta won (sekitar 78.700 dolar AS / 1,2 miliar rupiah) untuk membantu anak-anak yang terkena dampak.

Anggota BTS, Jimin, J-Hope, dan lainnya, memang kerap menyumbang setiap kali terjadi bencana baik di dalam maupun luar negeri. Kedua anggota yang terlibat dalam penyelamatan darurat itu mengatakan bahwa mereka berharap dapat membantu anak-anak yang mengalami kesulitan akibat gempa yang tiba-tiba terjadi itu.

Komite Korea untuk UNICEF mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Jimin: “Jimin dan anggota BTS telah melakukan kegiatan ‘LOVE MYSELF’ selama 6 tahun berturut-turut, dan mendukung kampanye AKHIRI  KEKERASAN’ UNICEF untuk menghilangkan kekerasan terhadap anak-anak dan remaja. 

Sejak debut mereka, Jimin tetap melanjutkan untuk memberikan dukungan di berbagai bidang, menyebarkan  pengaruh kebaikan ke seluruh dunia, dan terima kasih telah menyumbangkan sejumlah uang  berharga untuk anak-anak korban gempa di Turki dan Suriah.”

Mereka melanjutkan, “Di sela- sela kesibukan, aksi hangat J-Hope dalam mendonasikan uang kepada kelompok rentan di masyarakat seperti virus corona baru, bencana hujan lebat, dan dukungan untuk anak-anak pengungsi telah menjadi panutan banyak orang. Saya aktif sebagai pembawa pesan harapan dan keberanian J-Hope mengingatkan saya sekali lagi pada kata- kata seorang diplomat bahwa BTS berjalan seiring dengan pembangunan ekonomi dan demokrasi, dan merupakan salah satu dari dua pencapaian terbesar Korea Selatan dalam 60 tahun terakhir.”

Sejak 2017, BIGHIT MUSIC dan BTS telah menyumbangkan total 5,97 miliar won (sekitar 4,6 juta dolar AS / 70 miliar rupiah) kepada Komite Korea untuk UNICEF melalui kampanye “LOVE MYSELF”, serta menyampaikan pesan harapan dan keberanian kepada anak- anak dan remaja di seluruh dunia melalui pidato dan konser, wawancara, talk show, dan kegiatan lainnya di Sidang Umum PBB pada 2018 dan 2020. (eko)

Puasa Intermiten :  Perangi Kanker, Kurangi Toksisitas Kemoterapi

0

Beberapa penelitian telah menemukan berpuasa menyebabkan kanker kelaparan, bahkan membantu sel mengatasi efek kemoterapi

Flora Zhao

Pada 10 September 2020, Fred Evrard, 48 tahun, didiagnosis menderita kanker usus besar stadium 3. Panjang tumor di tubuhnya mencapai sekitar 10 cm.

Sebagai instruktur seni bela diri yang kuat dan atletis, dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat — berita itu mengejutkan.

Kewalahan dan rasa sakit yang luar bia- sa, dia berbaring di tempat tidur selama tiga hari tanpa makan atau minum.

Tiga hari kemudian, Fred kembali siap bertarung.

Dia mulai membaca semua tentang kanker dan pengobatan alami. Ia menemukan kasus demi kasus, sukses sembuh dan kanker menyusut melalui puasa. Temuan ini mendorongnya untuk mencobanya sendiri.

Fred memulai puasa 21 hari. Keinginannya untuk hidup mendorongnya maju.

Setelah 21 hari berpuasa, gambar MRI-nya menunjukkan keajaiban: Panjang tumor di usus besarnya menyusut dari 10 cm menjadi kurang dari 6 cm, dan diameternya juga menyusut secara signifikan.

Dengan puasanya, dia menggunakan diet ketogenik, atau lebih tepatnya asupan karnivora. Ini dikarenakan dia tidak bisa makan apa pun yang mengandung serat karena radang usus yang parah. Selama periode itu, dia juga melakukan puasa intermiten dan hanya makan satu kali sehari. Selama perjuangannya melawan  kanker, Fred menjalani tiga sesi kemoterapi. Puasa sangat membantu mengurangi efek negatif dari kemoterapi sehingga ia hampir tidak mengalami efek samping seperti rambut rontok, mual, atau kelelahan yang ekstrim. Indikator kekebalan dalam darahnya juga normal. 

Selama sesi kemoterapi kedua, ia mencoba berhenti berpuasa dan mengalami efek samping yang parah. Dia berpuasa lagi selama sesi kemoterapi ketiga dan mencapai hasil yang luar biasa. Pada 2 Januari 2021, ia memulai puasa lima hari dan diet ketogenik dua hari pada akhir pekan untuk menyelesaikan putaran kedua puasa 21 hari.

Pada 10 Januari 2021, empat bulan setelah didiagnosis menderita kanker, dia menjalani pemindaian MRI dan tes darah lagi. Dokter memberi tahu dia dengan senyum di wajahnya, “Bapak Fred, Anda telah bebas kanker.”

Bagaimana Puasa Intermiten Melawan Kanker?

Sejak awal 1900-an, para ilmuwan telah memperhatikan efek positif dari pengendalian pola makan terhadap kesehatan oleh organisme. Penelitian pada saat itu telah menunjukkan bahwa pengendalian pola makan dapat memperlambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tumor pada tikus laboratorium, serta menunda kekambuhan kanker.  

Para  ilmuwan telah melakukan ratusan penelitian pada berbagai jenis organisme, termasuk ragi, nematoda, lalat buah, tikus,  monyet  rhesus, dan sebagainya. Setelah percobaan hewan, percobaan manusia dalam skala kecil dilakukan. Penelitian awal menunjukkan bahwa puasa berkepanjangan aman untuk pasien kanker tertentu dan dapat mengurangi toksisitas terkait kemoterapi dan menghambat pertumbuhan tumor kanker.

  1. Tindakan Puasa Antikarsinogenik

Puasa dan diet ketogenik dapat membuat seseorang mengalami metabolisme tubuh keton (ketosis). Sel kanker hanya dapat bertahan hidup dengan memetabolisme glukosa dan glutamin, dan mereka tidak dapat memetabolisme keton. Oleh karena itu, beberapa penanganan seperti itu setara dengan memotong jatah makanan sel kanker.

Puasa dan pembatasan kalori dapat mengurangi produksi faktor pertumbuhan, sitokin inflamasi, dan hormon anabolik. Itu mendorong perubahan yang sesuai dalam metabolisme tubuh dan kadar hormon, seperti penurunan sekresi insulin, peningkatan sensitivitas insulin, dan penurunan sekresi testosteron dan estrogen.

Puasa dan membatasi kalori juga dapat mengurangi stres oksidatif bahkan saat mereka meningkatkan efek antioksidan, mengurangi kerusakan DNA akibat radikal bebas, dan mengaktifkan berbagai proses perbaikan DNA. Eksperimen pada sel juga menunjukkan bahwa puasa dan membatasi kalori dapat meningkatkan autofagi, sebuah proses di mana tubuh mendaur ulang “sampah” seluler dan menghilangkan bagian sel yang rusak. Puasa juga dapat menghambat proliferasi sel dan memperlambat penuaan sel.

Mekanisme yang dipelajari dengan baik ini dapat membantu tubuh melawan kanker — seperti yang disarankan oleh banyak penelitian.

Sebuah penelitian pada hewan di University of Wisconsin menunjukkan bahwa monyet yang makan 30 persen lebih sedikit kalori mengalami penurunan 50 persen dalam kejadian kanker sporadis (yang paling umum adalah adenokarsinoma gastrointestinal) dibandingkan dengan monyet yang pola makannya tidak dibatasi.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins dengan rata-rata tindak lanjut 11 tahun menemukan bahwa perubahan gaya hidup intensif dapat mengurangi risiko kanker terkait obesitas (termasuk kanker esofagus, kanker usus besar, kanker rektal, kanker ginjal, kanker pankreas, kanker perut, kanker hati, kanker kantung empedu, kanker tiroid, kanker rahim, kanker ovarium, kanker payudara pasca menopause, dan myeloma ganda) sebesar 16%. Para peneliti percaya bahwa ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang menyebabkan penurunan berat badan subjek.

Sebuah penelitian bersama yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat dan Prancis menemukan bahwa puasa yang dikombinasikan dengan vitamin C dapat mengobati jenis kanker tertentu dengan lebih efektif.

  1. Puasa Dapat Meningkatkan Hasil Kemoterapi, Mengurangi Efek Samping

Penelitian klinis tentang puasa pada pasien kanker masih dalam tahap awal. Namun, bukti yang berkembang menunjukkan bahwa puasa jangka pendek dapat mengurangi toksisitas kemoterapi sekaligus meningkatkan efektifitas kemoterapi, sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Ini karena puasa meningkatkan ketahanan sel sehat terhadap stres, sedangkan sel tumor menjadi lebih sensitif terhadap kemoterapi karena kekurangan nutrisi.

Eksperimen pada hewan telah menunjukkan bahwa efek puasa pada penghambatan tumor sebanding dengan kemoterapi; kombinasi puasa dan kemoterapi mencapai efek anti-kanker terbaik dan pengurangan volume tumor yang paling signifikan. Selain itu, pendekatan semacam itu menghasilkan tingkat tertinggi limfosit yang menginfiltrasi tumor. Eksperimen menunjukkan bahwa puasa juga merangsang produksi sel progenitor limfoid yang umum.

Uji klinis skala kecil menunjukkan bahwa puasa jangka pendek mengurangi toksisitas hematologis pada pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sel darah merah dan jumlah trombosit meningkat secara signifikan setelah kemoterapi, sedangkan penanda yang mencerminkan kerusakan DNA meningkat relatif sedikit, menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi kerusakan DNA yang disebabkan oleh kemoterapi dan mempercepat pemulihannya.

Sebuah penelitian yang melibatkan 20 pasien dengan berbagai jenis tumor (terutama kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker rahim) menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pasien yang berpuasa selama 24 jam sebelum kemoterapi, pasien yang berpuasa dalam waktu yang lebih lama (48 jam dan 72 jam) mengalami penurunan tingkat neutropenia dan neuropati, selain sedikit peningkatan penanda kerusakan DNA.

Percobaan lain yang melibatkan lebih dari 30 pasien kanker ginekologi menunjukkan pasien kemoterapi yang berpuasa mengalami lebih sedikit sakit kepala, lemas, dan stomatitis. Mereka juga memiliki skor toksisitas kemoterapi yang jauh lebih rendah dan penundaan kemoterapi yang lebih sedikit. Selain itu, pasien yang berpuasa mengalami peningkatan kualitas hidup dan mengurangi kelelahan setelah kemoterapi dibandingkan dengan mereka yang menjalani diet kalori normal. (nit)

Flora Zhao, seorang penulis kesehatan untuk The Epoch Times yang berfokus pada kanker dan penyakit kronis lainnya. Sebelumnya, dia adalah seorang editor untuk jurnal ilmu sosial. Emailnya: flora. zhao@epochtimes.nyc.

Jepang Menghitung Ulang Pulau-Pulaunya, Menemukan 7.000 Lebih Pulau Baru

0

Jane Nguyen

Jumlah pulau di Jepang diperkirakan bertambah 7.273 setelah penghitungan ulang pemerintah yang baru.

Ahli geografi mengatakan, statistik resmi saat ini, 6.852 pulau, telah melenceng.

“Dengan studi geografis baru- baru ini, angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 14.125 pulau, atau lebih dari dua kali lipat angka saat ini,” kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Kyodo News.

Perkiraan sebelumnya berasal dari studi 1987 yang dilakukan oleh Penjaga Pantai Jepang dan hanya mencakup pulau-pulau dengan keliling setidaknya 100 meter.

Hitungan pada 1987 mengandalkan manusia yang menuangkan peta kertas dan kelompok pulau kecil sering salah diidentifikasi sebagai satu pulau.

Gumuk pasir (sandbanks) juga tidak dihitung ketika itu, yang kini telah diakui oleh Konvensi PBB tentang Hukum Laut sebagai pulau, menurut laporan The Telegraph.

Selain itu, aktivitas vulkanik telah menyebabkan terbentuknya lebih banyak pulau dalam 35 tahun terakhir.

Penghitungan baru itu menggunakan kriteria yang sama.

Tetapi dengan teknologi pemetaan digital untuk menghitung pulau secara otomatis dan merujuk silang informasi dengan foto udara sebelumnya, serta data lainnya. Pulau-pulau di danau atau sungai dikeluarkan dari jumlah total.

Jumlah pulau itu masih belum resmi karena Otoritas Informasi Geospasial Jepang (GSI) sedang melakukan penyesuaian akhir. GSI diperkirakan akan merilis laporan tentang peta negara yang diperbarui pada Maret mendatang, menurut laporan Kyodo News.

Jumlah pulau yang bertambah tidak berarti Jepang memperluas wilayahnya, karena pulau-pulau itu semuanya termasuk dalam perairan kedaulatan negara seluas 370.000 kilometer persegi itu.

Studi baru dilakukan setelah sesi parlemen Desember 2021 ketika seorang anggota Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang mengkritik bahwa datanya sudah tua dan angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

“Pemahaman yang akurat tentang jumlah pulau merupakan masalah administrasi penting yang terkait dengan kepentingan nasional,” kata legislator tersebut, menurut Kyodo News.

Jepang terletak di sepanjang tepi barat Cincin Api, dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Laut Okhotsk, Laut Jepang, dan Laut Tiongkok Timur.

Negara kepulauan itu bersengketa dengan Tiongkok atas kedaulatan sekelompok pulau tak berpenghuni di Laut Tiongkok Timur yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Tiongkok.

Pulau-pulau itu dikelola oleh Jepang tetapi Beijing dalam beberapa tahun terakhir mengklaim pulau-pulau itu sebagai bagian dari wilayah Tiongkok. (osc)

Apa Itu Frekuensi Elektromagnetik dan Bagaimana Melindungi Diri dari Hal Itu?

0

Ashley Turner

Jumlah frekuensi elektromagnetik (EMF) yang kita hadapi telah meroket dalam beberapa dekade terakhir. Dengan teknologi 5G yang sekarang memicu perangkat internet, penggunaan ponsel cerdas kita yang hampir konstan, dan hotspot WiFi di mana-mana, kita harus mempertimbangkan konsekuensi yang ditimbulkan oleh paparan jangka panjang ini.

Sayangnya, para ahli telah memberi tahu kita selama bertahun-tahun bahwa EMF tidak berbahaya bagi kesehatan kita, tetapi semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa EMF memengaruhi tubuh manusia dengan beberapa cara yang merugikan.

Apa Sebenarnya Medan Elektromagnetik (EMF) itu?

Ada banyak jenis EMF. Setiap jenis memiliki frekuensinya sendiri, atau jumlah gelombang yang melewati titik tetap per detik. Frekuensi diukur dalam Hertz (Hz).

EMF berasal dari sumber alami dan buatan manusia. Medan magnet Bumi dan sinar matahari adalah contoh EMF yang alami. WiFi, kabel listrik, dan ponsel adalah beberapa sumber EMF buatan manusia. Semua frekuensi EMF jatuh pada spektrum dari frekuensi yang sangat rendah hingga frekuensi yang sangat tinggi.

Spektrum EMF berkisar dari frekuensi yang sangat rendah, seperti gelombang radio, hingga frekuensi tinggi, seperti sinar gamma yang menghantam Bumi dari ruang angkasa.

Berikut adalah beberapa contoh dari frekuensi yang lebih rendah ke yang lebih tinggi:

• Daya AC (50 hingga 60Hz)

• TV dan gelombang radio

• Sinyal ponsel

• Wifi

• Microwave

• Beberapa jaringan ponsel dan WiFi

• Sinar infra merah

• Cahaya tampak

• Sinar ultraviolet (UV).

• Sinar X

• Sinar gamma

• Sinar kosmik

Jenis EMF

Pada spektrum yang tercantum di atas, sumber EMF tersebut diklasifikasikan menjadi dua kelompok menurut National Institute of Environmental Health Sciences:

1. Radiasi EMF non-pengion tingkat rendah: EMF ini memiliki frekuensi yang lebih rendah daripada cahaya tampak. Ini sering dianggap tidak berbahaya karena tidak melibatkan pelepasan elektron dari atom. Contohnya termasuk WiFi, saluran listrik, atau Bluetooth.

2. Radiasi EMF pengion tingkat tinggi: Jenis EMF ini memiliki energi yang cukup untuk mengganggu struktur atom dengan mengionisasi atom atau melepaskan elektron dari atom. 

EMF ini memiliki frekuensi lebih tinggi dari cahaya tampak. Beberapa contoh radiasi ini termasuk hal-hal seperti sinar-X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet.

Tidak ada kontroversi nyata atas temuan bahwa paparan radiasi EMF pengion tingkat tinggi berbahaya bagi kesehatan manusia. Akibatnya, ada tindakan pencegahan keamanan ekstensif yang diambil untuk menghindari kerusakan pada kesehatan. Dalam beberapa kasus, tindakan pencegahan ini bahkan mungkin berlebihan, seperti meminta orang untuk selalu memakai tabir surya setiap kali keluar rumah untuk menghindari efek sinar ultraviolet matahari.

Potensi bahaya radiasi non-pengion tingkat rendah lebih kontroversial meskipun semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa hal itu merugikan kesehatan.

Dalam masyarakat modern, kita bergantung pada banyak teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua teknologi menghasilkan medan elektromagnetik, bahkan lampu, tetapi lonjakan terbaru dalam perangkat nirkabel, termasuk menara seluler, ponsel, perangkat WiFi, dan sebagainya, benar-benar membuat tubuh kita jenuh dengan tingkat radiasi EMF yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bagaimana EMF Menyebabkan Kerusakan pada Tubuh?

Penelitian menunjukkan bahwa radiasi frekuensi rendah mengganggu voltage-gated calcium channel (VGCCs) yang merupakan protein transmembran yang ditemukan di banyak sel di dalam tubuh. Dalam sel sehat, ada jumlah kalsium yang sangat spesifik di dalam sel untuk mempertahankan homeostasis, terlalu banyak dapat menyebabkan masalah. 

VGCC ditemukan di berbagai sel termasuk sel otot, sel glial, dan neuron dan merupakan pengatur penting otak, jantung, dan otot. VGCC bertindak sebagai penjaga gerbang sel dan memungkinkan ion kalsium masuk ke dalam sel untuk melakukan berbagai proses seperti ekspresi genetik, keseimbangan endokrin, dan fungsi neurotransmitter.

Ada banyak penelitian yang menunjukkan bagaimana VGCC diganggu oleh EMF. Studi-studi ini menunjukkan bahwa radiasi tingkat rendah menyebabkan  masuknya ion kalsium dalam jumlah besar ke dalam sel. Masuknya kalsium ini dapat menyebabkan stres oksidatif, kerusakan DNA seluler, apoptosis (kematian sel), gangguan aktivitas enzim, dan eksitotoksisitas—efek yang juga terkait langsung dengan EMF. Efek merusak ini pada tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Selain itu, kita tidak bisa melupakan fakta bahwa manusia adalah makhluk listrik. Faktanya, semua sel kita memiliki voltase terukur. Semua organ, termasuk otak dan jantung, berfungsi berdasarkan sinyal elektrokimia yang rumit. Sinyal-sinyal ini terlibat erat dengan hampir setiap proses dalam tubuh, mulai dari pencernaan, pergerakan otot, hingga fungsi otak, dan tidur. Seperti yang Anda duga, EMF dapat berdampak langsung pada “listrik” di dalam tubuh kita dan mengganggu fisiologi normal.

Risiko Kesehatan untuk Paparan EMF

Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa semakin banyak bukti yang menunjukkan hubungan antara  paparan  EMF yang berkepanjangan dan berbagai masalah kesehatan dan kondisi penyakit. Kami yakin ada kemungkinan implikasi kesehatan yang lebih besar terhadap paparan EMF daripada yang tercantum di sini, tetapi penelitian mulai menunjukkan keadaan penyakit dan konsekuensi kesehatan berikut:

• Kanker

• Penyakit Alzheimer

• Penyakit jantung

• Autoimunitas

• Gangguan Spektrum Autisme dan gangguan neurologis lainnya

• Masalah tiroid

• Infertilitas dan masalah reproduksi

• Sakit kronis

• Kondisi kulit

• Peningkatan keparahan kondisi lain seperti penyakit Lyme dan penyakit jamur

• Gangguan tidur

• Peningkatan risiko keguguran

• Penurunan motilitas sperma

• Irama diurnal tekanan darah dan detak jantung yang tidak normal

Gejala Paparan EMF dan Sindrom Hipersensitivitas Elektromagnetik

Paparan EMF dapat memanifestasikan dirinya dalam banyak gejala. Faktanya, diperkirakan setidaknya 6 persen populasi lebih sensitif terhadap EMF daripada yang lain dan termasuk dalam istilah sindrom hipersensitivitas elektromagnetik (EHS). Gejala yang terkait dengan EMF meliputi:

• Kelelahan

• Sulit berkonsentrasi

• Sakit kepala

• Mual

• Pusing

• Palpitasi jantung

• Masalah pencernaan

• Kulit merah

• Kesemutan

• Sensasi terbakar

• Gangguan tidur atau Insomnia

• Sakit dan nyeri otot

• Depresi

• Infertilitas

• Tinnitus

• Aritmia jantung

Bagaimana EMF Memengaruhi Anak-Anak?

Anak-anak lebih rentan terhadap EMF karena tingkat perkembangan struktur tulang dan sistem saraf mereka. Selain itu, jaringan otak anak-anak lebih konduktif, membuatnya sangat rentan. Penghalang pelindung otak, penghalang darah-otak, juga lebih mudah ditembus pada anak-anak; beberapa pihak mengatakan bahwa pelindung itu tidak sepenuhnya tertutup sampai usia 7 tahun.

Karena penghalang ini belum sepenuhnya utuh pada banyak anak kecil, otak mereka bahkan lebih rentan terhadap racun dan radikal bebas yang ada di aliran darah. “Tingkat penyerapan spesifik” yang dihasilkan ponsel berbeda antara anak-anak dan orang dewasa. EMF menembus relatif lebih besar terhadap ukuran kepala seseorang.

Sebuah studi pada 2011 yang diterbitkan dalam Electromagnetic Biology and Medicine membantu menggambarkan penyerapan EMF yang hebat ke dalam otak. Penulis makalah mengatakan: “Ketika sifat listrik dipertimbangkan, penyerapan kepala anak bisa dua kali lebih besar, dan penyerapan sumsum tulang tengkorak mereka bisa sepuluh kali lebih besar daripada orang dewasa.”

Dengan pemahaman ini, orang dewasa harus waspada dalam melindungi remaja dari paparan EMF. Waktu layar harus sangat dibatasi pada populasi anak-anak kita. Kita harus melindungi generasi masa depan!

Cara Melindungi Diri Sendiri dan Orang-Orang Tercinta

Untungnya, terlepas dari serangan EMF di lingkungan kita, ada berbagai cara untuk melindungi diri Anda dan orang yang Anda cintai dari paparan EMF. Tiga aspek utama untuk melindungi diri Anda meliputi: Me-ngurangi penggunaan perangkat yang memancarkan EMF, meningkatkan jarak antara Anda dan EMF, dan memilih opsi kabel dibanding nirkabel.

• Pertimbangkan untuk mematikan WiFi hampir sepanjang hari, terutama saat Anda tidur. Pasang saklar untuk mematikannya dengan mudah.

• Lepas Apple Watch, Fitbit, atau perangkat yang dapat dikenakan lainnya.Pertimbangkan untuk tidak memakainya sama sekali!

• Buang oven microwave Anda.

• Biarkan ponsel Anda dalam mode pesawat saat Anda tidak menggunakannya.

• Jangan gunakan  Bluetooth  di  mobil Anda. Matikan untuk menghindari EMF.

• Hindari peralatan pintar, perangkat rumah tangga, termostat, dan ponsel berkemampuan 5G.

• Gunakan fungsi pengeras suara di ponsel Anda dan jauhkan dari tubuh Anda

• Jangan membawa ponsel di tubuh Anda.

• Gunakan tas untuk membawa telepon Anda.

• Jangan gunakan ponsel Anda saat sinyal lemah karena ponsel akan meningkatkan outputnya untuk mencapai sinyal.

• Gunakan perangkat perlindungan EMF di ponsel, iPad, laptop, dan komputer desktop Anda.

• Saat menggunakan laptop, gunakan pelindung untuk melindungi diri Anda dari radiasi berbahaya. Ini sangat penting dalam menjaga organ reproduksi tetap aman.

• Pertimbangkan untuk  menempatkan cat pelindung EMF di area tidur.

• Lepas semua bola lampu neon dan perlengkapannya dari rumah Anda.

• Gunakan mouse, keyboard, pesawat telepon, dan modem ethernet yang menggunakan kabel.

Sementara paparan EMF adalah realitas dunia kita yang terus meningkat saat ini, berdayakan diri dengan alat untuk melindungi diri Anda dan orang yang Anda cintai dari efek merugikan EMF. Dengan langkah maju yang disengaja, Anda dapat secara drastis mengurangi paparan EMF dan meningkatkan kesehatan yang optimal. (osc)

Inspirasi Shen Yun : Melindungi Jiwa Melebihi Harga Diri

0

Iswahyudi

Seorang ksatria mumpuni dan bersenjata pusaka, dihadang beberapa berandal. Mereka memberikan tantangan dilema kepada ksatria tersebut.  Sang ksatria diberi dua pilihan sulit oleh para brandal. Memenggal  leher mereka atau merangkak di bawah selangkangan.

Jika Anda di posisi ksatria tersebut sikap mana yang Anda pilih? Mungkin kebanyakan orang akan memilih memenggal leher para berandal itu. Alasannya mungkin bisa jadi sangat masuk akal, seperti Pertama, Sang Ksatria mempunyai kemampuan untuk melakukan itu. Pendekar dengan kungfu tinggi ditambah lagi membawa pedang pusaka warisan leluhur. Apa susahnya melakukan itu? Kedua, Para berandal adalah sampah masyarakat, manusia tak berguna yang sering membuat keonaran. 

Itulah kisah legenda kuno tentang Han Xin Yang Agung, yang dihidupkan kembali dalam sebuah mini opera berjudul Early Shen Yun Pieces: The Great Han Xin (2010 Production) berdurasi 6:47 menit di Shen Yun Creations.  Kisah ini sangat menarik diungkap untuk mengaktualisasikan kebijaksanaan tradisional kuno terutama tentang karakter yang harus dimiliki oleh para pemimpin, elite politik, para jenderal ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit dan dilematik. Salah satu kualitas seorang pemimpin bisa dilihat dalam momen-momen ketika ia membuat keputusan yang pelik. Kisah ini membuat sudut pandang baru yang tak terduga. Bagaimana detail kisahnya? 

Ketika layar terbuka, lima orang sedang berlatih kungfu. Salah satunya pemuda yang berbaju sutra putih dan biru. Itu gambaran sosok Han Xin. Seorang ksatria dengan kemampuan bela diri (Kung Fu) di atas rata-rata yang mampu bertarung dan mengalahkan beberapa orang sekaligus. Selain itu ia mewarisi pedang pusaka leluhur yang harus ia jaga, dan dipergunakan pada saat yang tepat. 

Sepulang dari latihan ia dihadang beberapa berandal desa. Mereka merundung Han Xin dan mengejeknya. Untuk apa mahir Kung Fu dan menyandang pedang pusaka kalau tak berani membunuh orang? Para berandal memberinya pilihan: potong leher kami atau merangkak di bawah selangkangan! Han Xin mengalami dilema etik. Jika ia memenggal leher mereka, ia harus membayar dengan lehernya sendiri sebagai hukumannya. Tapi kalau ia merangkak di bawah selangkangan berandal, ia harus mengorbankan harga dirinya sebagai seorang pendekar pilih tanding. 

Apa yang dilakukan Han Xin ternyata di luar mainstream pemikiran orang kebanyakan. Han Xin memilih merangkak di bawah selangkangan dan tentunya pilihan ini mengembirakan para berandal yang ingin merendahkan martabatnya. Sementara Han Xin, berhasil mengalahkan dirinya sendiri terutama egonya, dan karakternya semakin meninggi seiring ia merunduk di bawah selangkangan. Peristiwa ini ternyata dilihat oleh seorang pejabat kekaisaran. Ia memberikan apresiasi atas pilihan Han Xin yang penuh pengayoman terhadap setiap jiwa walaupun harus mengorbankan harga dirinya. Karakter mulia ini ternyata membawanya pada keberuntungan. Kisah Han Xin merangkak di bawah selangkangan membuat banyak orang terharu. Han Xin akhirnya diangkat menjadi seorang jenderal. 

Suatu ketika, ia melatih pasukannya, para berandal yang menghinakannya lewat di depannya dengan petentang-petenteng. Jenderal Han Xin memanggil  mereka. Dan menceritakan siapa sebenarnya jati dirinya. Adalah orang yang mereka pernah suruh merangkak di bawah selangkangan.  Para berandal ketakutan dan meminta ampun. Han Xin dengan ringan melupakannya. Walaupun dengan kekuasaan di tangannya,  ia bisa saja menghukum mereka sebagai balas dendam. Pada detik itu, para berandal mencapai pencerahan, dan akhirnya malah bergabung menjadi prajurit Han Xin untuk membela negara. Keagungan karakter Han Xin terpancar saat ia melupakan dan memaafkan. Han Xin memimpin tanpa merendahkan dan meneror. 

Aktualisasi Karakter Han Xin di Era Kekinian

Kurang lebih setahun ini, Indonesia digegerkan tentang seorang Jenderal Sambo yang berkonspirasi membunuh ajudannya sendiri; Brigadir Joshua Hutabarat dengan narasi tembak-menembak antar ajudan yang dinarasikan akibat pelecehan seksual terhadap istri Sambo. Namun upaya menutupi fakta pembunuhan dengan segala kuasa dan ‘dana gelap’ yang tak terhingga, ternyata harus bertekuk lutut di bawah mantra baru di era digital, no viral no justice. Solidaritas pengacara Batak mampu mengalahkan kekuatan kuasa dan ‘dana gelap’. 

Kasus ini banyak memakan korban hampir seratus perwira polisi yang diposisikan tak bisa berkutik di bawah tekanan Sang Jenderal yang merupakan polisinya polisi. Keegoisan sang jenderal demi melindungi suatu ‘rahasia yang lebih gelap’ tentang mafioso di institusi yang seharusnya mengayomi masyarakat ini bukan hanya mengorbankan nyawa Sang Ajudan yang masih sangat belia dengan jenjang karir yang masih panjang, juga mengorbankan ratusan perwira dan yang paling mengerikan institusi kepolisian itu sendiri. Berkat kasus ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi merosot drastis. Publik mempersepsikan bahwa polisi yang seharusnya musuh dari kejahatan dan mafia malah melindungi mafia perjudian, narkoba dan mafia tambang.

Kini Peradilan tingkat I telah memvonis Sambo hukuman mati, istrinya Putri Candrawati divonis seumur hidup dan Justice collaborator yang menguak terang benderang kasus ini mendapat keringan hukuman 1,6 tahun. Pertanyaan selanjutnya apakah ini telah memuaskan rasa keadilan keluarga korban dan rasa keadilan publik secara umum? Sebenarnya masih sangat jauh, karena kejahatan Sambo bukan hanya membunuh Joshoa tapi membawa banyak perwira dalam ke dalam drama obstraction of justice yang menghadapkan mereka pada sidang etik, merusak citra institusi dan membunuh kepercayaan masyarakat pada aparat penegak hukum. Bukan hanya itu kasus Sambo seharusnya bisa menguak kasus yang lebih besar yang masih menjadi misteri bobroknya relasi kuasa di negeri ini. Semisal misteri uang Rp 100 Triliun yang raib dari rekening Joshoa. Jangan-jangan ini bukan perkara pembunuhan biasa, tapi sesuatu yang lebih mengerikan yang tak terbayangkan sebelumnya. Kekuasan yang rakus, candu, dan tegaan yang rela membayar berapapun untuk tetap berkuasa. Sebuah ‘ideologi’ merusak yang menjangkiti para pemimpin yang memandang kekuasaan sebagai tujuan hidup, bukan sebagai tanggung jawab. Kalau ini memang yang terjadi inilah monster dan kanker di negeri ini, yang akan menghancurkan negara menjadi negara gagal alias meminjam diksi novelis terkenal Tere Liye sebagai  ‘Negeri Para Bedebah’.

Potret dua Jenderal Yang Kontradiksi

Jenderal Han Xin dan Jenderal Sambo adalah dua karakter yang kontradiktif. Dua pemimpin yang mempunyai cara pandang yang berbeda tentang kekuasaan. Jenderal Han Xin memandang kuasa dan kemampuan bukan  untuk memuaskan egonya, tapi digunakan untuk membela negara atau kepentingan yang lebih besar yaitu nilai kemanusiaan. Demi menghargai jiwa manusia ia rela mengorbankan harga dirinya. Laku agung itu akhirnya justru bisa mengubah para berandal menjadi prajurit yang melindungi negara. 

Sementara Sambo malah sebaliknya. Menjadikan kekuasaan sebagai tujuan dan rela mengorbankan apapun dan siapapun untuk meraihnya. Tidak terbayang kalau seandainya jalan panjangnya untuk menjadi kapolri terwujud akan lebih banyak lagi yang dikorbankan. Masih beruntung Tuhan masih berbelas kasih dengan negeri ini, menguak segala makar dan agenda tersembunyinya. 

Sambo sudah divonis hukuman mati, tapi jangan gembira dulu. Sambo yang lain masih mungkin saja bergentayangan. Kita pasti membutuhkan seorang Hoegeng yang masih bisa makan nasi dan garam demi menjaga kejujurannya. Dan kita membutuhkan seorang  jenderal berkarakterkan seperti Han Xin yang rela merangkak di bawah selangkangan demi melindungi nyawa para berandal yang menghinakannya.  Sambo itu mimpi buruk, sementara Han Xin dan Hoegeng adalah menjadi pantai harapan.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Perintahkan Pemilu 2024 Ditunda Sampai 2025

0

ETIndonesia- Gugatan yang dilayangkan oleh Partai Prima kepada KPU RI dikabulkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Putusannya memerintahkan penundaan seluruh tahapan Pemilu 2024 sampai 2025.

Perintah pengadilan tersebut dalam putusan PN Jakarta Pusat pada Kamis 2 Maret 2023o nomor register 757/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst.

Berikut  Salinan putusan PN Jakarta Pusat :

Dalam Eksepsi.

Menolak Eksepsi Tergugat tentang Gugatan Penggugat Kabur/Tidak Jelas (Obscuur Libel);

Dalam Pokok Perkara.

1. Menerima Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat adalah partai politik yang dirugikan dalam verifikasi administrasi oleh Tergugat;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
4. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi materiil sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) kepada Penggugat;

5. Menghukum Tergugat untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilihan Umum 2024 sejak putusan ini diucapkan dan melaksanakan tahapan Pemilihan Umum dari awal selama lebih kurang 2 (dua ) tahun 4 (empat) bulan 7 (tujuh) hari;
6 .Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta merta (uitvoerbaar bij voorraad);
7. Menetapkan biaya perkara dibebankan kepada Tergugat sebesar Rp.410.000,00 (empat ratus sepuluh ribu rupiah). 

Partai Prima melayangkan gugatan pada 8 Desember 2022 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Partai ini pernah bersengketa dengan KPU RI setelah dinyatakan tak lolos dalam verifikasi faktual partai politik Pemilu 2024. KPU sebelumnya menyatakan Partai Prima dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS). (asr)