Kualitas Udara di New Delhi Melewati Ambang Batas Bahaya, Asap Pekat Selimuti India

Epochtimes.id- Kualitas udara di ibu kota nasional India, New Delhi tetap berada pada level yang buruk bersamaan ratusan juta masyarakat India merayakan hari raya Diwali, pada Kamis (19/10/2017).

Melansir dari New India Express, indeks Kualitas Udara di kawasan Anand Vihar Delhi berada pada indeks 740 (Berbahaya), Punjabi Bagh di 466 (Berbahaya), sementara R. K. Puram berada di 298 (Sangat tidak sehat).

Kondisi kualitas udara yang terus memburuk di Delhi walaupun Mahkamah Agung India pada 9 Oktober lalu melarang penjualan petasan di New Delhi dan daerah-daerah berdekatan hingga 1 November 2017.

Tujuan larangan MA ini bermaksud untuk mengurangi polusi. Namun demikian, larangan tersebut belum menghentikan warga untuk meninggalkan membakar kembang api.

Melansir dari India Times, para ilmuwan khawatir larangan penjualan petasan dan tindakan pengendalian pencemaran darurat lainnya yang diadopsi tidak cukup untuk mengurangi polusi udara.

Kekhawatiran akan kabut asap seperti tahun lalu tampak sangat besar.

Setiap tahun, saat musim dingin turun di ibu kota nasional, serangan asap pekat dihasilkan dari jutaan petasan yang digunakan dalam perayaan Diwali mengubah langit Delhi menjadi kuning.

Bencana pencemaran tahun lalu yang belum pernah terjadi melanda ibu kota selama berminggu-minggu. Akibatnya memaksa sekolah ditutup karena pihak berwenang berjibaku mengatasi krisis tersebut.

Tahun ini pengawas lingkungan di negara itu menutup pembangkit listrik bertenaga batu bara dan melarang penggunaan generator diesel di Delhi.

Di pinggiran Delhi, para petani turut membakar sisa-sisa tanaman untuk membersihkan lahan mereka sebelum masa tanam. Asap yang pekat menyebar ke selatan hingga menjadikan delhi menjadi kota yang paling tercemar.

Praktek pembakaran lahan tak menunjukkan tanda akhir. Para petani setempat mengatakan tak memiliki pilihan lain. (asr)

Sumber : New India Express/India Times