Serangan Udara Koalisi Pimpinan Arab Saudi di Yaman Menewaskan 26 Orang

Epochtimes.id– Serangan udara yang diperkirakan dari koalisi pimpinan Saudi menyerang pemberontak Syiah Houthi di Yaman.

Seorang pejabat kesehatan Yaman kepada Associated Press pada Rabu (1/11/2017) mengatakan serangan ini menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai sembilan lainnya di utara negara tersebut.

Kepala kantor Kesehatan Provinsi Utara Saada, Abdellah al-Ezi, mengatakan serangan udara tersebut mengenai sebuah hotel kecil di sebuah pasar di provinsi tersebut, yang terletak di perbatasan dengan Arab Saudi.

Saada adalah daerah dikuasi kubu pemberontak Syiah yang didukung Iran yang dikenal dengan Syiah Houthi.

Juru bicara koalisi pimpinan Saudi tidak segera menanggapi pertanyaan Associated Press untuk mengomentari serangan udara tersebut.

Kelompok hak asasi internasional menuding serangan koalisi Saudi mengenai lokasi acara masyarakat sipil, pasar, rumah sakit dan daerah pemukiman di seluruh Yaman sejak awal kampanye udara melawan Houthi pada Maret 2015.

Koalisi tersebut bertujuan untuk mengembalikan pemerintahan Abed Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional.

Pertarungan sengit antara pasukan Hadi dan pasukan pemberontak telah terjadi dalam dua hari terakhir di timur ibukota, Sanaa, dan daerah-daerah lain yang dekat dengan perbatasan Saudi, menyebabkan lebih dari 100 orang tewas di kedua belah pihak.

Pejabat keamanan dari pasukan Hadi mengklaim pasukan mereka mengalami kemajuan di beberapa daerah di Sanaa, yang dikuasai Houthi pada September 2014. Ini memaksa Hadi melarikan diri ke kota pelabuhan selatan Aden lalu ke Arab Saudi.

Aden saat ini menjadi pusat pemerintahan Hadi. Meski demikian, milisi Houthi mengklaim kekuatan mereka masih memegang kendali atas wilayah yang mereka kuasai.

Di kota Taiz di barat daya, lebih dari 80 orang terbunuh dari kedua belah pihak saat pertempuran antara milisi Houthi dengan pasukan yang bersekutu dengan pemerintahan Hadi dalam dua hari terakhir.

Data ini disampaikan oleh pejabat tersebut, dengan syarat tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Perang yang berada dalam suasana kebuntuan telah menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil. Perang saudara ini menjadikan 3 juta warga lainnya menjadi korban dan mendorong negara termiskin di dunia Arab itu ke bencana kelaparan. (asr)

Sumber : Associated Press/newindianexpress.com