Indahnya Bunga Tak Seindah Badai Tropis Bernama Bunga, Mengapa Bernama Dahlia dan Cempaka?

Epochtimes.id- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat Cempaka dan Dahlia saat ini menjadi trending topic. Dampak yang ditimbulkan siklon tropis Cempaka memang luar biasa.

Data dimiliki BNPB, puluhan korban meninggal dunia, jutaan masyarakat terdampak dan kerugian ekonomi mencapai triliunan rupiah. Saat ini siklon tropis Dahlia juga sedang mempengaruhi cuaca wilayah Jawa.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas, BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa siklon tropisnya bernama bunga? Media dan publik banyak menanyakan hal itu ke BNPB.

“Kami selalu sarankan menanyakan ke BMKG sebagai institusi yang lebih kompeten,” jelas Sutopo dalam keterangannya.

Namun, Sutopo menambahkan masih banyaknya yang bertanya, maka untuk lebih menyebarluaskan pengetahuan agar masyarakat dapat memahami dan mengantisipasi dampak siklon tropis, tidak ada salahnya BNPB ikut membantu tugas BMKG menjelaskan ke publik.

Badai Tropis dahlia (BMKG)

Wilayah Indonesia memang rawan dari pengaruh siklon tropis. Siklon tropis adalah badai dengan kekuatan yang besar yang radiusnya rata-rata sekitar 150-200 kilometer. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat.

Padanan siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah, yaitu badai tropis atau “typhoon” atau “topan” jika terbentuk di Samudera Pasifik Barat, sedangkan siklon atau “cyclone” jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan “hurricane” jika terbentuk di Samudera Atlantik.

Hanya beda istilah, namun fenomenanya sama. Rata-rata umurnya sekitar 7 hari mulai dari tumbuh hingga punah.

Mengapa digunakan nama bunga untuk menamai siklon tropis? Penamaan siklon siklon tropis di Indonesia dan negara lain sengaja menggunakan istilah yang populer di negara masing-masing.

Penamaan siklon diserahkan ke masing-masing regional. Penamaan menggunakan nama yang mudah dikenal sehingga mudah lekat dengan masyarakat di wilayah tersebut. Namanya tidak terkesan menakutkan.

Setelah terbentuk Pusat Peringatan Siklon Tropis (TCWC, Tropical Cyclon Warning Center) di Jakarta yaitu di BMKG pada tahun 2008, Indonesia menamakan siklon tropis yang masuk ke wilayah dengan menggunakan nama bunga. Penamaan sesuai abjad sesuai ketentuan WMO (Badan Meteorologi Dunia).

Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis BMKG (Tropical Center Warning Center/TCWC) pada Senin (27/11/2017) malam pukul 19.00 WIB berhasil mendeteksi siklon tropis yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa dengan nama Cempaka. (BMKG)

“Jadi jelas, tujuan utama penamaan siklon tropis pada dasarnya agar orang-orang dengan mudah memahami dan mengingat siklon tropis di suatu wilayah, sehingga dapat membantu meningkatkan peringatan dini, kesiapsiagaan, manajemen bencana dan pengurangan risiko bencana dari pengaruh siklon tropis,” jelas Sutopo.