Lebih dari 1.000 Mahasiswa Ditangkap Aparat Saat Berlangsungnya Demonstrasi di Iran

Epochtimes.id- Lebih dari 1.000 mahasiswa, yang sebagian besar hadir di Universitas Teheran, termasuk di antara mereka yang telah ditahan sejak demonstrasi meletus di beberapa kota di Iran.

Laporan dari Kantor Berita Mahasiswa Iran mengutip Mahmoud Sadeghi, anggota parlemen reformis, yang mengatakan bahwa “banyak dari mereka tidak terlibat dalam demonstrasi.”

Sedikitnya 21 orang tewas dalam demonstrasi yang sedang berlangsung, yang meletus di seluruh negeri 10 hari yang lalu melawan rezim tersebut.

Protes di Iran telah dilanjutkan untuk hari ke-10 berturut-turut, dengan demonstrasi di beberapa kota berlangsung sepanjang Sabtu malam.

Sebuah video yang diedarkan oleh para aktivis di media sosial menunjukkan para demonstran berteriak kepada warga sebangsanya untuk bergabung dengan mereka.

Di Teheran, aktivis Iran mengatakan bahwa polisi anti huru hara dengan keras membubarkan demonstrasi yang duduk di persimpangan Jalan Muniriya dan Jalan Javed oleh pihak keluarga tahanan yang menuntut pembebasan saat saudara mereka ditangkap selama demonstrasi baru-baru ini.

Orang-orang Turki Iran, yang juga dikenal sebagai orang-orang Azerbaijan, juga bentrok dengan sebuah unit militer di kota Tabriz utara pada hari pertama bergabung dalam demonstrasi yang telah berlangsung selama 10 hari terakhir ini.

Melansir dari Reuters, Demonstrasi, yang dimulai pekan lalu, adalah paling serius sejak kerusuhan di tahun 2009 bersamaan pemilihan ulang Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang jadi pertikaian.

Aksi protes politik jarang terjadi di Iran, di mana aparat keamanan berada di mana-mana. Namun puluhan ribu orang menggelar demonstrasi di seluruh negeri sejak Kamis lalu.

Sebagai pertanda aksi demonstrasi semakin serius di Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mencap demonstrans sebagai musuh Republik Islam pada Selasa lalu karena memicu kerusuhan.

Warga Iran di seluruh negeri menginginkan upah yang lebih tinggi dan mengakhiri dugaan korupsi di tengah melonjak harga barang dalam negeri.  Tapi karena kerusuhan telah menyebar, pemrotes telah mengarahkan kemarahan mereka kepada otoritas agama.

Banyak juga yang mempertanyakan kebijakan luar negeri Iran di Timur Tengah, di mana Iran telah melakukan intervensi di Suriah dan Irak dalam sebuah pertempuran untuk berebut pengaruh dengan seterunya, Arab Saudi.

Dukungan keuangan negara tersebut untuk orang-orang Palestina dan kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah juga membuat marah orang-orang Iran, yang menginginkan pemerintah mereka untuk fokus pada masalah ekonomi domestik. (asr)

Sumber : Saudigazette/Reuters