Tentara Amerika Naik Gaji, Terbesar Dalam Delapan Tahun

EpochTimesId – Anggota militer Amerika Serikat bulan ini akan menerima kenaikan gaji terbesar mereka dalam delapan tahun terakhir. Presiden AS, Donald Trump menyetujui kenaikan gaji sebesar 2,4 persen untuk tentara, dan 1,9 persen untuk pekerja sipil federal.

Kenaikan gaji tersebut dituangkan dalam sebuah perintah eksekutif. Kenaikan gaji lebih tinggi dari kenaikan 2,1 persen yang diterima anggota dinas militer pada 2017. Ini adalah yang kedua terbesar sejak 2010, dimana mereka menerima kenaikan 3,4 persen.

Kenaikan gaji tersebut termasuk dalam Undang-Undang Otorita Pertahanan Nasional (NDAA). UU itu ditandatangani Trump pada 12 Desember 2018.

Tentara Amerika berbaris saat menunggu untuk mengucapkan selamat tinggal kepada veteran yang terluka dalam ‘Operation Proper Exit’ di Forward Operating Base Shank di Provinsi Logar Afganistan pada tanggal 28 Mei 2014. (Brendan Smialowski/AFP/Getty Images)

Undang-Undang tersebut membuat peningkatan keseluruhan dalam pengeluaran militer dan pengadaan peralatan pertahanan baru. Di antara biaya yang dianggarkan adalah pesawat tempur F-35 Joint Strike, kendaraan tempur darat, dan kapal selam kelas Virginia.

UU tersebut juga akan meningkatkan ukuran Angkatan Bersenjata Amerika untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.

“Sejarah mengajarkan kepada kita bahwa ketika Anda melemahkan pertahanan Anda, Anda mengundang agresi,” kata Trump pada sebuah upacara penandatanganan RUU tersebut.

“Cara terbaik untuk mencegah konflik harus disiapkan, dan benar-benar dipersiapkan. Hanya bila orang baik kuat, maka kedamaian akan terwujud.”

RUU tersebut menandai dimulainya perombakan serangkaian pemotongan anggaran militer dalam beberapa tahun terakhir.

“Pemotongan tersebut telah sangat mempengaruhi kesiapan kita, mengurangi kemampuan kita, dan menempatkan beban berat pada petarung kita,” imbuh Trump.

Menteri Pertahanan, James Mattis mengatakan kepada Kongres pada bulan Juni bahwa Tidak ada musuh di lapangan yang telah berbuat lebih banyak untuk membahayakan Amerika. Justru yang mengancam Negara adalah kesiapan tempur militer yang tidak maksimal karena pemotongan dan ketidakpastian anggaran. (waa)