Plasma Darah Wanita Pekerja Tiongkok Berubah Warna Mirip Minyak Babi

EpochTimesId – Ikan tim, daging asam manis, dan ayam goreng adalah makanan ‘bawa pulang’ yang menjadi favorit seorang wanita asal kota Wenzhou, Xiolin. Gadis 27 tahun itu mengkonsumsi makanan dingin itu tiga kali sehari, selama sekitar satu tahun.
Sampai akhirnya, nasib naas menghampiri Xiaolin. Dia harus masuk ruang ICU rumah sakit karena serangan penyakit pankreatitis akut. Darah yang diambil dari tubuhnya untuk keperluan tes laboratorium pun berwarna ‘lemak babi’.

Plasma darah itu mengandung trigliserida hingga 18 kali dari kadar normal orang dewasa.

Situs Tiongkok ‘Qianjiang Evening News’ pada 18 Januari 2018 memberitakan, wanita asal Yongjia County, Wenzhou itu bekerja sebagai petugas administrasi di sebuah perusahaan swasta. Dia memiliki rutinitas keseharian yang suka mengkonsumsi makanan cepat saji dan tidak suka berolahraga.

Pekan lalu, setelah makan siang dan minum sebotol minuman dingin, dia tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa di bagian atas kanan perut. Tidak lama kemudian, dia mulai mual dan muntah-muntah.

Waktu itu dia mengira hanya menderita penyakit gastroenteritis biasa dan tidak terlalu khawatir. Dia hanya minta ijin untuk beristirahat selama 2 hari di rumah.

Tetapi, dia justru lebih sering mendapat serangan sakit dan makin kuat. Bahkan mulai menyebabkan gangguan pada pernapasan. Saat itu ia baru panik dan berobat ke rumah sakit terdekat.

Namun, dia justru segera dipindahkan ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Pusat Wenzhou.
Dokter jaga langsung mengambil sampel darah Xiaolin untuk tes labolatorium sesuai dengan permintaan dokter utama rumah sakit.

Tetapi dari tabung jarum sudah tampak plasma darah bewarna keputih-putihan yang cukup pekat. Tekanan darah Xiaolin pun di luar batas normal.

Hasil pemeriksaan dokter ahli gastrointestinal menunjukkan penyakit Xiaolin besar kemungkinan disebabkan oleh hiperlipidemia pankreatitis akut. Penyakit seperti ini baru dapat diatasi melalui ganti plasma darah.

Xiaolin kemudian dibawa ke ruang ICU untuk melakukan pergantian plasma darahnya. Sekantung plastik plasma darah yang berwarna keputuh-putihan seperti dalam gambar itulah hasilnya.

“Warnanya hampir mirip dengan warna lemak babi padat. Padahal warna plasma darah normal berwarna kuning muda transparan,” kata dokter Lin.

Sebanyak 2.000 ml plasma baru yang ditransfusikan ke dalam tubuh Xiaolin, kira-kira setara dengan setengah dari jumlah darah orang dewasa dalam tubuh.

Tes darah sebelum dilakukan pergantian plasma menunjukkan kandungan trigliserida Xiaolin mencapai 30.01mmol/L. Sedangkan standar normal adalah tidak lebih tinggi dari 1,7mmol/L.
Artinya, kandungan trigliserida Xiaolin hampir 18 kali melampaui ukuran standar. Dalam waktu 24 jam dokter kembali melakukan pertukaran plasma darah Xiaolin. Setelah itu, kondisinya mulai stabil, dan sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap.

Xiaolin kemudian sadar dan mulai menyesal dengan kebiasaan makannya.

Perusahaan tempatnya bekerja tidak menyediakan kantin. Kedua orangtua juga tidak mendampingi, menyebabkan ia harus makan sekenanya.

Daging masak asam manis, dan ikan tim merupakan makanan favoritnya sehingga ia kerap membelinya.

Selain membeli makanan siap saji, dia juga suka dengan ‘jeroan’, seperti hati babi dan usus. Dia juga kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, serta sangat jarang berolahraga.

Dia duduk di kantor sepanjang hari, dan mendapati dirinya lebih gemuk dalam setahun terakhir.

Menurut Rumah Sakit Pusat Wenzhou, ruang ICU setiap harinya bisa menerima puluhan pasien dengan keluhan penyakit nyaris sama seperti yang dialami Xiaolin. Banyak anak-anak muda berusia 20-30 tahun sudah mengidap penyakit darah tinggi.

Anak-anak muda suka mengkonsumsi minuman keras, makan berlebihan, dan terlalu sering makan makanan berlemak. Itu adalah kebiasaan umum pasien serupa yang masuk ICU.

Dokter menyarankan agar setiap orang melakukan diet ringan dan berolahraga cukup untuk menghindari penyakit ini.(ET/Sinatra/waa)