Polisi Meksiko Gagalkan Penyelundupan Fentanyl ke Amerika yang Cukup untuk Membunuh 22 Juta Orang

ErabaruNews – Polisi Meksiko berhasil menggagalkan penyelundupan setengah ton narkoba ke Amerika Serikat, Seperti dikutip dari The Epoch Times, Sabtu (27/1/2018). Polisi berhasil menyita narkoba cukup banyak untuk membunuh lebih dari 22 juta orang itu dari sebuah mobil SUV milik penyelundup.

Polisi federal dan militer Meksiko menemukan kiriman tersebut secara tidak sengaja, baru-baru ini. Awalnya mereka hanya menghentikan sebuah mobil di jalan raya Ensenada, Baja California, karena mobil tidak menggunakan plat nomor di bagian depan mobil.

Kendaraan itu memuat total 620 paket narkoba, termasuk lebih dari 914 pon kristal meth, sekitar 100 pon fentanil, hampir 88 pon kokain, dan lebih dari 15 pon heroin. Pengemudi mobil itu berhasil ditangkap.

Ensenada berjarak sekitar satu jam setengah perjalanan darat dari perbatasan Amerika. Obat-obatan itu kemungkinan besar akan diselundupkan melalui jalur tikus.

Fentanyl adalah opioid atau opium sintetis yang lebih kuat sekitar 50-100 kali dari morfin. Hanya 2 miligram saja, atau setara dengan dua jumput garam, cukup untuk membunuh satu orang, menurut Badan Pemberantasan Obat-obatan ilegal AS (DEA). Itu berarti, pengiriman 100 pon akan cukup untuk membunuh lebih dari 22 juta orang yang ada di seluruh negara bagian Florida, AS.

Ilustrasi foto 2 miligram fentanil, dosis yang mematikan bagi kebanyakan orang. (Photo : DEA)

Fentanyl dan jenis sintetisnya telah menjadi penyebab lebih dari 20.000 kematian akibat overdosis pada tahun 2016 di seluruh Amerika Serikat. Hampir sepertiga dari 64.000 lebih kasus kematian akibat overdosis narkoba dan obat-obatan terlarang tahun itu.

Selebritis dunia bahkan turut tewas karena overdosis fentanyl pada bulan April 2016. Musisi Tom Petty, yang meninggal kala itu kedapatan positif mengandung fentanil dan oxycodone dalam tubuhnya.

Fentanyl umumnya digunakan sebagai obat bius. Tapi, jenis sintetis yang lebih keras sering dikirim secara ilegal dari Tiongkok dan Meksiko ke Inggris.

Pengedar narkoba menggunakannya untuk meniru heroin. Kematian terkait Fentanyl telah meningkat hampir tujuh kali lipat sejak 2013, menjadikannya obat pembunuh terbesar dan merupakan kontributor utama epidemi opioid di negara Paman Sam. (waa)