Ini yang Dibicarakan Presiden Trump Lewat Sambungan Telepon dengan Jinping Soal Kim Jong-Un

oleh Lin Yu

Pada Sabtu (10/03/2018) Presiden Trump mempublikasikan beberapa berita tentang isu Korea Utara melalui Twitter, di antaranya juga mengenai pembicaraannya dengan Presiden Xi Jinping yang ia lakukan lewat sambungan telepon sebelumnya.

“Saya dan Presiden Xi Jinping telah melakukan pembicaraan dalam waktu yang cukup lama mengenai rencana dialog dengan Kim Jong-un, dan Presiden Xi mengatakan kepada saya bahwa beliau memberikan apresiasi kepada pemerintah Amerika Serikat terhadap cara pendekatan diplomatik, tetapi bukan dengan cara-cara yang tidak menyenangkan lainnya dalam menangani isu nuklir Korea Utara. Karena itu pemerintah Tiongkok akan terus memberikan bantuan dan dukungan !” demikian salah satu isi Tweet.

Cuitan lainnya : “Korea Utara sejak 28 Nopember 2017 sudah tidak lagi melakukan uji coba peluncuran rudal, dan berjanji tidak akan melakukan uji coba selama dialog berlangsung. Saya percaya mereka akan menghargai tanggung jawab ini !”

Selama terbentuknya rezim Korea Utara, keluarga diktator Kim telah berulang kali berjanji untuk meninggalkan program nuklirnya, namun berulang kali secara diam-diam atau secara terbuka mengingkari janji dan melanggar kesepakatan tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat, seorang reporter mempertanyakan soal kredibilitas Kim Jong-un atas ucapannya tentang denuklirisasi kepada sekretaris pers Gedung Putih Sarah Saunders.

Sarah menyawab bahwa situasi sekarang sudah berbeda dengan situasi di masa lalu.

Sarah Saunders menjelaskan : “Ada perbedaan dengan pemerintahan sebelumnya, kita sekarang berada di posisi yang lebih kuat berkat strategi tekanan kuat yang diperankan oleh Amerika Serikat, juga tidak mengabaikan dukungan penting dari sekutu-sekutu kita, seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, semua negara tersebut telah berbuat banyak dalam upayanya untuk mendukung presiden”

Beberapa ahli mengingatkan bahwa membuka saluran pembicaraan hanyalah langkah awal  menuju proses denuklirisasi.

Toby Dalton, direktur program kebijakan nuklir Carnegie mengatakan : “Saya pikir pada kesempatan tersebut, kita perlu bekerja keras untuk memastikan keberhasilan perundingan, yang berarti menggunakan perundingan sebagai titik awal untuk konsultasi lebih lanjut”.

Menurut media Swedia, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho akan berkunjung ke Swedia. Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat dan telah memainkan peran penting dalam menyelamatkan seorang mahasiswa Amerika bernama Otto Frederick Warmbier.

Dalam konteks pertemuan antara Trump dengan Kim Jong-un mendatang, kunjungan Ri Yong-ho ke Swedia cukup menarik untuk diikuti. (Sinatra/asr)