Universitas A&M Texas Akhiri Kemitraan dengan Institut Konfusius

EpochTimesId – Universitas A&M Texas baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya telah mengakhiri hubungan kerjasama dengan Institut Konfusius. Keputusan diambil setelah dua orang anggota kongres Texas menyatakan bahwa Institut Konfusius dapat menjadi ancaman bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

Dallas News melaporkan bahwa Michael McCaul, seorang anggota Kongres dari Republikan asal Austin, Texas, dan Henry Cuellar, anggota Kongres dari Demokrat asal Laredo, Texas dalam pernyataan bersama mereka mendesak beberapa universitas di Texas untuk mengakhiri kemitraan mereka dengan Institut Konfusius.

Mereka menyatakan keprihatinan atas usaha pemerintah Tiongkok komunis yang menggunakan Institut Konfusius untuk mempengaruhi lembaga pendidikan di Amerika Serikat. Institut itu juga mengumpulkan informasi intelijen melalui universitas tempat mereka bermitra.

“Institusi tersebut yang diperlakukan sebagai platform untuk mempromosikan tujuan politik Tiongkok dan untuk mengumpulkan informasi intelijen yang jelas dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional,” ujar Michael McCaul dan Henry Cuellar dalam konperensi pers bersama.

“Kita bertanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai kebebasan berbicara yang selama ini dianut Amerika Serikat, dan mengambil segala tindakan yang dibutuhkan untuk menangani tindakan apa pun yang menjadi ancaman bagi kebebasan bangsa kita.”

Dengan mempertimbangkan pendapat anggota parlemen, sejumlah perguruan tinggi mengkaji ulang kemitraan yang dinilai mengkhawatirkan.

John Sharp, Dekan Universitas A&M Texas dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa Universitas yang ia pimpin bersama Universitas Prairie View A&M Texas telah bermitra dengan Institut Konfusius, Tiongkok. Dia mengaku sangat menghormati dan mempertimbangkan pendapat kedua anggota Kongres, Michael McCaul dan Henry Cuellar.

“Saya tidak akan mempertanyakan penilaian mereka, atau ragu terhadap patriotisme mereka. Selain itu, mereka memiliki saluran untuk berkontak langsung dengan informasi rahasia yang tidak kami miliki, jadi kami mengambil keputusan untuk mengakhiri kemitraan dengan institusi itu sesuai dengan rekomendasi mereka,” demikian John Sharp menegaskan.

Video Rekomendasi :

Juru bicara Universitas A&M Texas, Laylan Copelin mengatakan bahwa sistem manajemen universitas langsung mengadakan peninjauan kembali kontrak kerjasama dengan institusi Tiongkok itu. Tentunya setelah menerima surat dari kedua orang anggota Kongres, dan menyadari adanya ancaman.

Universitas A&M Texas tidak memberikan pelajaran bahasa Mandarin melalui Institut Konfusius. Namun, mereka mengundang para sarjana tamu asal Tiongkok melalui insitusi itu untuk memberikan pelajaran kebudayaan Tionghoa.

Laylan menegaskan bahwa para sarjana tamu asal Tiongkok yang berkunjung ini tidak dapat memperoleh informasi penelitian rahasia dari sistem universitas.

Reporter tidak berhasil menghubungi Kedutaan Besar Tiongkok di kota Houston dan Institut Konfusius untuk mendapatkan komentar dan tanggapan.

Universitas Texas di Dallas, Universitas Texas di San Antonio, dan Texas Southern University juga bermitra dengan Institut Konfusius.

Penanggungjawab Universitas Texas mengatakan, mereka juga telah menerima surat dari Michael McCaul dan Henry Cuellar. Mereka kini sedang dalam pengkajian ulang isu-isu yang terkait dengan insitusi tersebut.

Universitas Texas di San Antonio dalam sebuah pernyataannya mengatakan, “Kami menghargai pendapat anggota parlemen dan akan melakukan yang terbaik untuk menilai kekhawatiran mereka.”

PKT memiliki kendali atas kursus yang ditawarkan oleh Institut Konfusius. Banyak sekolah di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, ditawari oleh PKT pelajaran bahasa Mandarin dan kebudayaan Tiongkok melalui Institut Konfusius.

Namun, pada kenyataannya, Institusi Konfusius ini merupakan bagian dari institusi negara yang berada di bawah pimpinan Kementerian Pendidikan Tiongkok.

Menurut Rachelle Peterson, Direktur Kebijakan di Asosiasi Sarjana Nasional AS, dalam tulisannya dalam laporan tentang Institut Konfusius yang dipublikasikan pada tahun 2017, bahwa pemerintah Tiongkok memiliki kontrol atas mata pelajaran yang ditawarkan oleh Institut Konfusius.

Pencakupan kontrolnya juga sangat luas, bahkan melebihi kontrol pemerintah federal atas konten kurikulum sekolah-sekolah Amerika.

Laporan mengungkapkan, lembaga Konfusius wajib memberikan pelajaran bahasa Mandarin sesuai ajaran yang diresmikan Kantor Dewan Bahasa Tiongkok Internasional. Para profesor dan dosen perlu menghindari untuk membahas isu-isu tabu seperti pembantaian di Lapangan Tiananmen, dan wajib memahami Tibet dan Taiwan sesuai dengan pandangan PKT.

Insitut Konfusius ini juga akan membantu dalam pembiayaan perjalanan wisata ke luar negeri bagi mahasiswa Amerika. Mereka juga menyediakan buku pelajaran gratis bagi pengajar.

Asosiasi Sarjana Nasional AS menyebutkan bahwa pihaknya tidak bermaksud untuk mengutuk kesempatan belajar gratis ini. Tetapi, mereka memang khawatir bahwa sangat sulit bagi universitas AS untuk mengakhiri kerja sama mereka dengan institut tersebut dengan tanpa merusak hubungan keuangan.

Michael McCaul dan Henry Cuellar pada 23 Maret 2018, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada beberapa perguruan tinggi yang bermitra dengan Institut Konfusius menyatakan bahwa, universitas-universitas kelas satu akhirnya mengakui adanya potensi ancaman pencurian penelitian akademis dan penghancuran integritas akademis. Potensi itu muncul jika kemitraan dengan Institut Konfusius tidak dihentikan.

“Tindakan jahat ini seirama dengan sejarah mereka yang berusaha untuk merusak inovasi AS dan mencuri kekayaan intelektual kita,” tulis Michael dan Henry.

Direktur FBI, Christopher Wray pada tahun lalu pernah mengungkapkan bahwa Institut Konfusius juga bagian dari objek pengawasan pihaknya.

Universitas Texas di Austin (UT-Austin) menolak pendanaan PKT Ketika Universitas Texas di Austin mencari sumber pendanaan untuk kegiatan ‘Pusat Kebijakan Publik Tiongkok’. Mereka memilih untuk menolak kerjasama dengan yayasan yang didukung oleh pemerintah Tiongkok.

Greg Fenves, penanggungjawab universitas tersebut dalam surat yang ditujukan kepada Senator Ted Cruz pada bulan Januari lalu menyebutkan, universitas tidak akan menerima dana sumbangan dari CUSEF (China United State Exchange Foundation).

CUSEF adalah organisasi nirlaba yang berbasis di Hong Kong ini didirikan oleh pejabat senior pemerintah Tiongkok. Organisasi tersebut juga merupakan entitas independen dari Institut Konfusius.

Tetapi Greg Fenves juga menegaskan bahwa ia masih mengkhawatirkan adanya ancaman integritas akademik.

“Kita harus memastikan bahwa sewaktu memperoleh pendanaan hasil sumbangan eksternal, tidak ada potensi konflik kepentingan, tidak membatasi kebebasan akademik dan pertukaran ide, tetapi jika kita menerima dana CUSEF, saya sangat khawatir tentang hal ini,” tulis Greg Fenves. (Gao Shan/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA