Venezuela Tangkap Sebelas Pejabat Bank Swasta Setelah Nilai Tukar Terjun Bebas

EpochTimesId – Venezuela menangkap 11 pejabat eksekutif puncak bank swasta terkemuka negara itu, Banesco, pekan ini. Mereka ditangkap atas tuduhan melakukan ‘serangan’ terhadap mata uang negara.

‘Serangan’ diklaim membuat nilai mata uang negara anggota OPEC (pengekspor minyak dunia) itu mengalami depresiasi. Penangkapan ini merupakan tindakan terbaru pemerintah ‘sayap kiri’ terhadap sektor swasta.

Penahanan itu terjadi setelah penangkapan mengejutkan bulan lalu terhadap dua eksekutif Venezuela yang bekerja untuk perusahaan asing. Mereka yang ditangkap bekerja di negara itu untuk kantor perwakilan Chevron, perusahaan minyak utama Amerika Serikat.

Venezuela yang kaya minyak menderita hiperinflasi dan menderita runtuhnya mata uang Bolivar. Krisis itu oleh Presiden Nicolas Maduro dikaitkan dengan ‘perang ekonomi’, tetapi kritikus menyalahkan ketidakmampuan dan kegagalan kebijakan dari pemerintahan sosialis.

Lawan politik Maduro mengatakan, dia menindak sektor bisnis untuk mencoba menopang dukungan dan menghentikan kenaikan harga menjelang pemilihan presiden 20 Mei 2018. Pemilu yang kontroversial, dimana partai-partai oposisi utama telah memboikot dan menganggapnya sebagai demokrasi palsu.

Kepala Jaksa Penuntut Negara, Tarek Saab mengumumkan penangkapan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi. Tetapi, Jaksa Agung Venezuela itu tidak memberikan bukti kesalahan atau bukti pemeriksaan terhadap tersangka.

“Kami telah menentukan (eksekutif) yang diduga bertanggung jawab atas serangkaian ketidakberesan, untuk membantu dan menyembunyikan serangan terhadap mata uang Venezuela dengan tujuan menghancurkan mata uang Venezuela,” kata Saab, yang juga salah satu mantan gubernur dari partai politik penguasa.

Presiden Bank Banesco, Juan Carlos Escotet, yang tinggal di Spanyol, mengecam penangkapan itu sebagai ‘tidak proporsional’. Dia mengatakan akan terbang ke Venezuela untuk mencoba membebaskan 11 eksekutif, yang termasuk Kepala Eksekutif Oscar Doval.

“Dalam beberapa jam ke depan saya naik pesawat ke Venezuela. Kami akan mengetuk setiap pintu sehingga masalah ini dijernihkan dan mereka dibebaskan sebagaimana layaknya,” ujar Escotet, yang lahir di Venezuela dari orang tua Spanyol, via twitter.

Pemegang kewarganegaraan Spanyol dan Venezuela itu sering menjadi sasaran kritik partai berkuasa, Diosdado Cabello. Rezim mengaku baru-baru ini bahwa pemerintah telah membeli Banesco. Namun, Escotet membantah sudah melakukan penjualan perusahaan perbankan tersebut.

Escotet sementara mengundurkan diri dari perannya sebagai ketua bank Galicia ABANCA. Bank itu mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada regulator pasar saham Spanyol, tengah pekan kemarin.

Video Rekomendasi :

Oposisi Venezuela mengatakan penangkapan itu menunjukkan bahwa Maduro memimpin dengan otoriter.

“Pemerintah yang tidak bertanggung jawab … terus menyangkal tanggung jawabnya dalam penghancuran bolivar kami. Sekarang mereka menyerang Banesco. (Ini) … hanya akan melahirkan lebih banyak krisis dan kesengsaraan,” kata anggota parlemen dari partai oposisi, Carlos Valero.

Venezuela mempertahankan kontrol nilai tukar, di mana pemerintah melakukan kontrol mata uang yang ketat. Walau demikian, nilai tukar terus melemah yang kini menjadi 69.000 bolivar per dolar AS.

Hiperinflasi telah mengubah bank-bank yang dulu kuat menjadi gudang-gudang uang tunai yang tidak diinginkan. Dimana nilai dari uang tersebut hanya 40 juta dolar, menurut analisis data Reuters baru-baru ini. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA