Amerika Bentuk Satgas Selidiki Serangan Sonic Terhadap Diplomat

EpochTimesId – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat baru-baru ini membentuk satuan tugas multi-lembaga. Satgas itu akan menyelidiki dugaan serangan suara infrasonik (sonik) yang terhadap diplomat AS di Kuba dan seorang pegawai pemerintah AS di Tiongkok.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan bahwa dia sudah meminta Wakil Menlu John Sullivan pada akhir Mei untuk mengarahkan satgas multi-instansi itu. John Sullivan diminta mengkoordinir penyelidikan terhadap insiden kesehatan yang tidak dapat dijelaskan.

“Menyelidiki peristiwa yang dialami sejumlah personil pemerintah AS dan anggota keluarga mereka yang ditempatkan di luar negeri,” ujar Mike Pompeo dalam keterangan tertulis, tengah pekan ini.

Senjata sonik dan elektromagnetik termasuk dalam kategori Directed Energy Weapons (DEW). Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat dan Tiongkok, turut mengembangkannya.

Robert J. Bunker, profesor peneliti tambahan di Institut Kajian Strategis di US Army War College, mengatakan dalam wawancara sebelumnya, “Seperti senjata, rudal, dan teknologi bom, DEW juga dapat digunakan untuk menyerang manusia, material, dan infrastruktur.”

Personil pemerintah AS dan keluarga mereka diminta untuk memberi tahu unit medis jika mereka mengalami sensasi pendengaran yang tidak teridentifikasi. Sensasi itu umumnya diikuti oleh gejala kesehatan seperti pusing, masalah penglihatan, gangguan pendengaran, dan gejala ringan lainnya.

Satgas Tanggap Insiden Kesehatan akan mengidentifikasi dan mengobati mereka yang terkena dampak, termasuk anggota keluarga mereka. Satgas juga akan menyelidiki kasus, mencari cara untuk mengurangi risiko, berkoordinasi dan berkomunikasi, dan melakukan komunikasi diplomatik. Lembaga-lembaga di gugus tugas itu berisikan perwakilan Departemen Pertahanan, Departemen Kehakiman, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, serta lembaga negara lainnya.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Havana, Kuba. Departemen Luar Negeri mengumumkan bahwa mereka menarik semua pekerja non-darurat dari Kuba menyusul serangan misterius terhadap para diplomatnya. (ADALBERTO ROQUE/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Pada 16 Mei 2018, seorang pegawai pemerintah AS di Konsulat Jenderal AS di Guangzhou, Tiongkok, menderita cedera otak traumatis ringan setelah mendengar suara yang tidak jelas dan abnormal. Insiden itu mirip dengan dugaan serangan sonik lainnya pada tahun 2016 pada 24 pegawai pemerintah AS dan anggota keluarga mereka di Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba. Gejala kesehatan yang mereka alami termasuk gejala gegar otak atau cedera otak traumatis minor.

Pompeo menarik koneksi antara insiden, dan mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR bahwa, “Indikasi medis sangat mirip, dan sepenuhnya konsisten dengan, indikasi medis yang terjadi pada orang Amerika yang bekerja di Kuba.” (Joshua Philipp/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA