Amerika Dakwa Anggota Kongres Honduras dalam Konspirasi Kartel Impor Narkoba

EpochTimesId – Para jaksa penuntut Amerika Serikat mendakwa anggota Kongres Honduras, Midence Oqueli Martinez Turcios di New York, pada 17 Juli 2018, waktu setempat. Terdakwa dituduh berkonspirasi untuk mengimpor kokain ke Amerika Serikat, dalam perannya sebagai anggota organisasi perdagangan narkoba Cachiros.

Martinez Turcios adalah anggota kongres Honduras kedua yang didakwa atas tuduhan perdagangan narkoba di pengadilan federal New York.

Dia mengatakan kepada Reuters bahwa dia menyangkal tuduhan tersebut dan tidak pernah terlibat dalam perdagangan narkoba.

“Ini memukul saya seperti seember air dingin, karena saya tidak perlu merasa malu,” katanya dalam sebuah wawancara telepon dari Honduras.

“Ketika seseorang pergi dalam urusan pedagang narkotika, dia memiliki banyak uang, dan apa yang saya miliki adalah utang.”

https://www.facebook.com/unetvhn/photos/a.897401963721852.1073741829.752294238232626/1693235980805109/?type=3

Jaksa juga mengumumkan dakwaan terkait, terhadap tiga orang lainnya. Diantara terdakwa ada nama Arnaldo Urbina Soto, mantan walikota di kota Yoro.

Para terdakwa lainnya, yang tidak berada dalam tahanan, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. Pihak berwenang mengatakan mereka akan mencari upaya ekstradisi para terdakwa ke Amerika Serikat.

Jaksa mengatakan bahwa dari 2004 hingga 2014, Martinez Turcios dan Urbina Soto memberikan dukungan kepada beberapa organisasi perdagangan narkoba di Honduras. Ketika itu, mereka memindahkan 221 Pon (sekitar 100 kilogram) kokain ke seluruh AS dari Venezuela, Kolombia dan tempat lain di luar negeri.

Para jaksa mengatakan Martinez Turcios adalah milik Cachiros, dan menerima lebih dari 1 juta dolar (sekitar 14 miliar rupiah) uang suap dari para pemimpin organisasi. Mereka mengatakan dia secara pribadi mengawal pengiriman kokain untuk kelompok itu. Mereka juga ambil bagian dalam pelatihan senjata untuk pembunuh bayaran yang direkrut Cachiros dari geng MS-13.

Jaksa juga mengatakan bahwa Urbina Soto dan dua lainnya membantu mengawasi pengangkutan obat-obatan terlarang.

Martinez Turcios, 57, dan Urbina Soto, 37, terancam hukuman penjara seumur hidup jika mereka dinyatakan bersalah atas dakwaan yang paling serius.

Dakwaan baru itu muncul sekitar enam bulan setelah jaksa AS menuduh anggota kongres Honduras lainnya, Fredy Renan Najera Montoya, berkonspirasi untuk mengimpor kokain. Dia tidak berada di tahanan AS.

Beberapa warga Honduras terkemuka lainnya juga telah didakwa di Amerika Serikat dengan keterlibatan dalam perdagangan narkoba.

Fabio Lobo ditangkap dalam Penindakan Gudang Narkoba pada tahun 2015, mengaku bersalah karena bersekongkol untuk mengimpor kokain ke Amerika Serikat. Dia kemudian dijatuhi hukuman 24 tahun penjara.

Yankel Rosenthal, yang menjabat sebagai menteri investasi di bawah Presiden Juan Orlando Hernandez saat ini, dijatuhi hukuman dua tahun dan lima bulan penjara pada bulan Januari. Dia mengaku bersalah karena mencoba untuk mencuci uang hasil obat atas nama seorang pengacara Honduras.

Sepupu Rosenthal, Yani Rosenthal, sebelumnya dijatuhi hukuman tiga tahun. Dan ayahnya, mantan Wakil Presiden Honduras Jaime Rosenthal, juga didakwa namun masih buron. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA