Presiden Kosovo Tolak Tukar Guling Wilayah Etnik Dengan Serbia

EpochTimesId – Presiden Kosovo, Hashim Thaci, menolak gagasan untuk menukar wilayah negara di sepanjang garis etnis. Ide itu digelontorkan oleh Serbia untuk menyelesaikan perselisihan mengenai kemerdekaannya dari Serbia.

Namun Presiden Hashim Thaci mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara hari Rabu, bahwa dia terbuka untuk membahas ‘koreksi’ perbatasan yang rumit, dalam negosiasi perdamaian yang ditengahi oleh Uni Eropa, antara Kosovo dan Serbia.

“Klaim Serbia untuk divisi Kosovo tidak akan berhasil. Itu tidak bisa diterima,” katanya.

Pada tahun 1999, NATO campur tangan untuk menghentikan tindakan keras Serbia terhadap separatis Albania di Kosovo. Kosovo kemudian menyatakan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008, dan diakui sebagai bangsa yang terpisah atau merdeka oleh lebih dari 100 negara. Namun, kemerdekaannya tidak diakui oleh Serbia.

Ketegangan tetap tinggi setelah negosiasi selama tujuh tahun. Meskipun Uni Eropa telah menjelaskan kepada pemerintah di Pristina dan Beograd, bahwa mereka harus menormalkan hubungan untuk bisa menjadi anggota dalam blok Uni Eropa.

Beberapa pejabat pemerintah Serbia telah menyarankan solusi yang mungkin bisa diambil. Solusi berupa pertukaran lahan atau wilayah, berdasarkan tempat etnik Serbia dan minoritas Albania terkonsentrasi, yaitu wilayah Mitrovica di utara Kosovo dengan Presevo Valley di Serbia.

Thaci mengatakan tidak akan ada “pembagian, tetapi koreksi perbatasan” yang mungkin bisa membuat Lembah Presevo menjadi bagian dari Kosovo. Dia tidak mengatakan apakah itu akan melibatkan perdagangan Mitrovica utara, tempat mayoritas orang Kosovo Serbia tinggal.

Presiden memutuskan bahwa negosiasi dengan Serbia, di bawah kepemimpinan Uni Eropa dan didukung oleh Amerika Serikat, akan menghasilkan pengakuan bilateral segera.

“Jika koreksi perbatasan Kosovo-Serbia dan kesepakatan akhir tentang pengakuan timbal balik tercapai, jika kesepakatan tersebut bersifat bilateral dan seimbang, yang berarti solusi ‘win-win’ (sama-sama menang) bagi kedua belah pihak, maka tidak ada yang akan menentangnya,” kata Thaci. (The Associated Press/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA