Empat Menteri Amerika India Akan Bertemu untuk Hadapi Tantangan Tiongkok

EpochTimesId – Empat menteri dari Amerika Serikat dan India akan mengadakan dialog pertama untuk membahas isu pertahanan, diplomatik dan regional dalam pertemuan ‘2 Plus 2’. Dialog akan diselenggarakan di India pada 6 September mendatang.

Pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan pada hari Rabu (29/8/2018) lalu, bahwa mereka juga akan membahas bagaimana cara menanggapi tantangan Tiongkok komunis. Isu itu akan menjadi salah satu topik penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa Amerika sangat mengharapkan India dan negara-negara lain, bisa memiliki alternatif lain dalam pembangunan infrastruktur, diluar ‘One Belt One Road’ (OBOR) inisiasi Tiongkok.

Randall Schriver, Asisten Sekretaris Departemen Pertahanan AS untuk urusan keamanan Asia dan Pasifik, ketika menghadiri forum 2 Plus 2 AS-India pada Carnegie Endowment for International Peace pada hari Rabu mengatakan bahwa, strategi regional India-Pasifik pemerintahan Trump memiliki sifat inklusif. Mereka berharap Tiongkok juga memiliki visi yang sama. Namun, sayangnya tindakan ekonomi dan militer Tiongkok komunis di wilayah ini justru menuju pada arah yang berlawanan.

“Tiongkok komunis melalui pernyataan publik, perilaku dan sikapnya sudah secara jelas menunjukkan hasratnya yang berbeda di wilayah India-Pasifik. Hal itu tercermin dalam strategi ekonomi, Sabuk Ekonomi Jalur Sutra (OBOR), militerisasi Laut Tiongkok Selatan, dan menggunakan cara-cara paksaan untuk mengintervensi urusan domestik negara lain,” kata Randall.

Randall Schriver melanjutkan, perilaku Tiongkok memicu negara-negara tetangga untuk melakukan perlawan secara bersama-sama. AS sedang membentuk kemitraan dengan India dan negara-negara lain di kawasan Indo-Pasifik untuk mempelajari kemungkinan menyediakan insiatif yang berbeda dari ‘Sabuk Ekonomi Jalur Sutra’ Tiongkok.

“Kamu tidak harus melawan proyek Sabuk Ekonomi Jalur Sutra, tetapi kamu bisa mengekspos dari sisi negatifnya,” kata Randall Schriver. “Kami telah mendiskusikan dengan India untuk mengkoordinasikan bantuan ekonomi, dan meneliti bagaimana bekerja sama dalam menyediakan alternatif.”

“Hal yang sama berlaku di bidang militer dan keamanan. Amerika Serikat dan India harus membuktikan bahwa kedua negara adalah mitra yang lebih baik, lebih dapat dipercaya dan dapat diandalkan,” tambahnya.

Dialog ‘2 Plus 2’ antara AS-India akan diselenggarakan pada 6 September oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan James Mattis, serta Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj dan Menteri Pertahanan Nirmala Sitharaman. Ini adalah kesepakatan yang dicapai antara Presiden Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi pada pertemuan mereka pada tahun 2017.

“Kami akan melakukan dialog di New Delhi dan akan melanjutkan (dialog). Tiongkok komunis akan menjadi topik dalam sebagian besar urusan masa depan kami,” sambung Randall Schriver.

Menghadapi Tiongkok komunis yang acap kali menarik kedekatan hubungan dengan negara tetangga, Randall mengatakan bahwa karena lokasi geografis dan pengaruh Tiongkok, Amerika Serikat tidak mungkin melarang negara-negara lain untuk tidak menjalin hubungan dengan Tiongkok atau melarang mereka untuk memperluas kegiatan dengan Tiongkok.

Adapun ketegangan yang terjadi baru-baru ini antara Tiongkok dan India, Randall mengatakan bahwa AS mendukung Tiongkok dan India untuk memperbaiki hubungan. Amerika Serikat juga berharap dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan Tiongkok.

Dia mengungkapkan, beberapa waktu lalu mendampingi Menteri Pertahanan Mattis mengunjungi Beijing. Kunjungan telah mencapai komunikasi yang baik, meskipun ada perbedaan pendapat tentang masalah Laut Tiongkok Selatan dan Taiwan. Namun, kedua belah pihak masih berharap untuk membangun hubungan yang stabil dan konstruktif.

Dunia luar memperkirakan bahwa selain menanggapi tantangan Tiongkok komunis, hubungan militer antara India dengan Rusia mungkin juga akan memicu diskusi hangat pertukaran militer AS-India.

India sebelumnya mengatakan bahwa mereka berharap dapat menyelesaikan pembelian sistem pertahanan rudal anti-pesawat Rusia S-400 pada akhir tahun ini. Sedangkan dalam rangkaian sanksi yang dikenakan oleh Amerika Serikat terhadap Rusia, terdapat sanksi sekunder terhadap negara-negara yang melakukan kerja sama pertahanan dan intelijen dengan Moskow.

Randall Schriver mengatakan bahwa jika India membeli senjata dari Rusia, dia tidak dapat menjamin bahwa Amerika Serikat akan membebaskan sanksi terhadap India. (ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA