ZTE Tiongkok Melanggar Masa Percobaan, Hakim AS Memperpanjang Jangka Waktu Pengawasan

Seorang hakim AS pada 3 Oktober mengeluarkan sebuah keputusan perintah mengenai ZTE Corp milik Tiongkok telah melanggar masa percobaan yang dijatuhkan pada Maret 2017 ketika perusahaan tersebut mengaku bersalah karena telah bersekongkol untuk menghindari sanksi AS dengan secara ilegal mengirim barang-barang dan teknologi AS ke Iran.

Dalam perintahnya, Hakim Distrik AS Ed Kinkeade di Dallas memperpanjang hingga tahun 2022 masa pengawasan yang ditetapkan untuk menilai kepatuhan ZTE dengan undang-undang kontrol ekspor AS. Pengawasan tersebut awalnya dijadwalkan akan berakhir pada tahun 2020.

ZTE adalah pembuat peralatan telekomunikasi terbesar kedua di Tiongkok dan bergantung pada komponen-komponen AS untuk ponsel pintar (smartphone) dan peralatan jaringannya.

Pelanggaran masa percobaan yang disebutkan oleh hakim tersebut melibatkan cara yang sama yang dijatuhkan Departemen Perdagangan AS pada bulan April dengan memberlakukan larangan terhadap perusahaan-perusahaan AS yang menjual barang-barang ke ZTE.

Departemen Perdagangan mengatakan ZTE telah membuat pernyataan palsu tentang mendisiplinkan 35 karyawan yang terlibat dalam pengiriman ilegal barang-barang asal AS ke Iran.

Larangan tersebut dicabut pada bulan Juli setelah ZTE mencapai kesepakatan dengan Departemen Perdagangan.

Sebagai bagian dari penyelesaiannya, ZTE setuju tentang pengawas tambahan yang akan melaporkan langsung ke Departemen Perdagangan selama 10 tahun.

ZTE mengumumkan perubahan masa percobaan tersebut di Asia pada 27 September di Bursa Hong Kong. Selain memperpanjang masa pengawasan, ia mencatat bahwa perusahaan harus menyediakan pengawas yang ditunjuk pengadilan dengan akses yang sama seperti pengawas Departemen Perdagangan.

ZTE telah menghentikan operasi-operasi besarnya setelah larangan tersebut dijatuhkan pada bulan April. Perusahaan ini kembali berbisnis pada bulan Juli setelah membayar denda $1 miliar, memasukkan $400 juta dalam bentuk escrow, memasang dewan dan manajemen senior yang baru, dan menyetujui pengawas baru untuk masa 10 tahun.

Denda $1 miliar datang selain $892 juta dalam adu penalti ZTE membayar Amerika Serikat tahun lalu sehubungan dengan penyelesaian tahun 2017 dan pengakuan bersalah.

Larangan ZTE adalah sumber perselisihan antara Washington dan Beijing, karena dua ekonomi terbesar dunia terlibat dalam sengketa perdagangan. (ran)

https://www.youtube.com/watch?v=U7bPlxSsiVI