Aksi Gila-gilaan Mata-mata Komunis Tiongkok di Berbagai Penjuru Dunia

Zhang Lin

Reporter VoA pada akun Twitter mencuit: Tanggal 1 Desember mungkin merupakan hari istimewa bagi kalangan ilmu pengetahuan. Di hari itu, seorang fisikawan AS etnik Tionghoa bernama Zhang Shousheng melakukan bunuh diri, ia adalah salah seorang yang direkrut dalam “Thousand Talents Program” PKT, dan selama ini telah cukup lama terlibat pencurian teknologi penting dari AS untuk Beijing.

Putri dari pendiri Huawei yang akan menjadi suksesornya sekaligus merangkap sebagai wakil CEO Huawei yakni Wanzhou Meng (Cathy Meng), telah ditangkap oleh polisi Kanada atas permintaan pemerintah AS, dan akan segera dideportasi.

Sementara itu di Belanda, pabrik produsen chips terbesar dunia, tiba-tiba dilalap api dan terbakar ludes.

Tiga peristiwa tersebut diatas terjadi hampir bersamaan, dan sangat mengejutkan berbagai kalangan. Karena walaupun tragedi terjadi di tiga tempat yang saling berjauhan, bagi yang sensitif akan bisa merasakan semacam nuansa yang misterius.

Memang bisa dibilang, di balik ketiga kasus besar ini, mungkin karena ada bayang-bayang biro intelijen RRT di baliknya.

Pertama, penyebab kematian Zhang Shoucheng, adalah metode yang paling sering digunakan oleh PKT yakni “depresi”.

Terdapat sangat banyak para pejabat tinggi partai komunis atau mata-mata di luar negeri yang mati karena kondisi ini.

Menurut perkiraan warganet, Zhang kemungkinan besar telah menyerahkan seluruh teknologi pembuatan chips dengan teknik spin quantum hall kepada Huawei RRT. Hal ini adalah pelanggaran kekayaan intelektual yang paling parah, inilah nasib yang menimpa Zhang karena ia telah mengikuti instruksi PKT untuk mencuri rahasia negara dan kekayaan intelektual penting milik AS.

PKT tahu bahwa FBI tengah menginvestigasi kasus ini dan jelas merasa khawatir jika Zhang tertangkap rahasia mereka akan terbongkar dan Zhang akan menjadi saksi bagi FBI, apakah untuk membebaskan diri, maka Zhang harus dibungkam? Hal ini masih menunggu investigasi lebih lanjut.

Kedua, perusahaan ponsel terbesar RRT yakni Huawei, realitanya adalah sebuah industri militer, pendirinya bernama Ren Zhengfei yang selama ini bekerja di departemen militer, bahkan ia sendiri adalah seorang kader iptek di dalam Tentara Pembebasan Rakyat RRT. Hingga saat ini, pemegang saham terbesar Huawei adalah militer.

Dan, CEO kedua di perusahaan Huawei, langsung diutus pejabat dari Departemen Kemanan Negara RRT, ini semakin menunjukkan bahwa Huawei bukan hanya sekedar sebuah industri militer saja, bahkan merupakan industri mata-mata yang mencuri data teknologi dari seluruh dunia.

Wanzhou Meng memiliki tiga lapis kewarganegaraan sekaligus yakni Amerika Serikat, Kanada dan juga RRT, selama jangka waktu panjang kerap bepergian di ketiga negara ini, dan sejak dulu telah diawasi oleh FBI, penangkapannya kali ini, karena bukti kejahatannya yang didapat sudah cukup.

Ketiga, pabrik pembuat chips di Belanda yang terbakar habis itu diam-diam telah dikuasai oleh RRT sejak lama, mungkin merupakan basis eksperimen dan produksi produk-produk teknologi tiruan yang didapat dari teknologi yang berhasil dicuri oleh mata-mata mereka, dan sekarang tengah menghadapi investigasi badan intelijensi AS untuk mencari bukti.

Jadi mau tidak mau harus dibakar habis untuk melenyapkan bukti, ini juga cara yang kerap dilakukan oleh PKT.

Namun aksi gila intelijen Beijing di luar negeri selalu meninggalkan sekelumit jejak, cepat atau lambat AS dan Eropa akan bisa membuktikan kejahatannya.

Begitu Amerika memastikan Huawei sebagai perusahaan yang dikendalikan bersama oleh pihak militer dan juga badan intelijen RRT, maka Huawei pun terancam, pasti akan mendapat sanksi keras dari AS, ini adalah industri elektronik RRT yang paling besar, yang sewaktu-waktu dapat mengalami kehancuran!

Baru-baru ini dalam kurun waktu tertentu, badan intelijen RRT jarang menampakkan aksinya, itu menandakan bahwa sejak dulu PKT diam-diam telah menebar jaringan di seluruh dunia, dan kini setelah ada yang terungkap, PKT pun mulai beroperasi di mana-mana! (SUD/WHS/asr)