Raja Kartel Narkoba Meksiko Divonis Penjara Seumur Hidup oleh Pengadilan Amerika

EpochTimesId – Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, yang pernah menjadi raja narkoba paling kuat di dunia, divonis di pengadilan federal Amerika Serikat di New York City. Semua dakwaan jaksa dikabulkan oleh Hakim dan Juri pada 11 Februari 2019.

Juri di Brooklyn memutuskan bahwa Guzman, mantan kepala kartel Sinaloa yang terkenal kejam, bersalah karena menjalankan perusahaan kriminal yang berkelanjutan, penggunaan senjata api, dan berbagai dakwaan konspirasi untuk mengimpor dan mendistribusikan kokain, heroin, dan ganja, The Associated Press melaporkan.

Pria yang kini berusia 61 tahun itu, sebelumnya pernah kabur dari dua penjara di Meksiko sebelum ditangkap untuk ketiga kalinya dan kemudian diekstradisi ke Amerika Serikat.

Dalam persidangan, yang berlangsung selama beberapa bulan, jaksa menggunakan lebih dari 50 saksi untuk merinci keterlibatan Guzman dalam menghasilkan miliaran dolar AS dalam mendistribusikan obat-obatan di Amerika Serikat. Menurut New York Post, sebanyak 14 mantan rekan Gusman dipanggil untuk bersaksi terhadap kasusnya.

Guzman berbicara di ruang sidang hanya sekali selama persidangan, mengatakan dia tidak akan bersaksi di pembelaannya sendiri, NBC News melaporkan.

“Majelis, saya dan pengacara saya sudah membicarakan hal ini,” kata Guzman. “Dan saya akan tutup mulut.”

Setelah dia divonis, raja obat bius itu melambai kepada istrinya, Emma Coronel Aispuro, yang adalah mantan ratu kecantikan, CNN melaporkan. Guzman tersenyum dan melambai, dan dia menyentuhkan tangan ke dadanya.

Selama putusan, Guzman, yang nama panggilannya ‘El Chapo’ atau berarti ‘pendek’, tampak berwajah datar tanpa emosi.

Pengacara Guzman mengatakan, kliennya hanya dijadikan ‘tumbal’ oleh Ismael ‘El Mayo’ Zambada, seorang raja kartel obat bius yang kini masih kuat dan berkuasa dari Sinaloa, yang masih buron.

Dalam sebuah pernyataan setelah putusan, pengacara Guzman mengatakan mereka ‘jelas kecewa’, tetapi menghormati keputusan juri. “Kami dihadapkan dengan hambatan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam membela Joaquin, termasuk penahanannya di sel isolasi,” kata pernyataan itu, Reuters melaporkan.

Meksiko telah terperosok selama 12 tahun dalam perang mematikan yang dipimpin militer terhadap geng-geng narkoba. Presiden Andrés Manuel López Obrador terpilih tahun lalu setelah menjanjikan perubahan, dan untuk menegosiasikan perdamaian dan amnesti bagi para pengedar narkoba, penyelundup, dan petani narkoba tanpa kekerasan.

Bukti paling rinci terhadap Guzman datang dari puluhan mantan rekan yang mencapai kesepakatan untuk bekerja sama dengan jaksa AS.

Melalui mereka, para juri mendengar bagaimana Kartel Sinaloa memperoleh kekuasaan di tengah-tengah persekutuan yang berubah dari perdagangan obat bius Meksiko pada 1990-an, yang akhirnya datang untuk mengendalikan hampir seluruh pantai Pasifik Meksiko.

Mereka mendengar bagaimana Guzman membuat nama untuk dirinya sendiri pada 1980-an sebagai ‘El Rapido’ (cepat), dengan membangun terowongan lintas batas yang memungkinkannya untuk memindahkan kokain dari Meksiko ke Amerika Serikat lebih cepat daripada orang lain.

Dia dihukum atas 10 dakwaan; terlibat dalam usaha kriminal yang berkelanjutan; pembuatan kokain internasional, heroin, metamfetamin dan ganja, dan konspirasi distribusi; dua tuduhan konspirasi impor kokain; empat hitungan distribusi kokain internasional; penggunaan senjata api; dan konspirasi untuk ‘mencuci’ uang hasil narkotika. (JACK PHILLIPS dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M