Tingkatkan Kualitas Digital Talent Scholarship, Pemerintah Gandeng Australia

Epochtimes.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya meningkatkan kualitas Program Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) Tahun 2019 dengan melibatkan perguruan tinggi terbaik dari Australia, terutama untuk masa pasca pelatihan.

 

“Kami bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta untuk pembahasan program pasca pelatihan Digital Talent Scholarship,” jelas Kepala Badan Penelitan dan Pengembangan SDM, Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/02/2019).

 

Kominfo telah menggelar Round Table Meeting yang dihadiri oleh perwakilan dari Universitas Adelaide, Australia National University, Sustainable Skills, Griffith University, Monash University, Curtin University, Box Hill institute, dan TAFE Victoria. 

 

“Melalui pertemuan ini dapat menjembatani tiga sektor yang krusial dalam pengembangan sumber daya manusia, yakni kementerian dan lembaga pemerintah, institusi pendidikan, dan pihak swasta,” tutur Basuki Yusuf Iskandar.

 

Kepala Balitbang SDM Basuki Yusuf Iskandar menyampaikan saat ini Indonesia masih mengalami permasalahan terutama dalam hal skills gap talenta digital dimana kebutuhan tenaga kerja ahli teknologi masih belum tercukupi.

 

“Untuk itu, sejak tahun 2018, pemerintah melalui Kementerian Kominfo menginisiasi program Digital Talent Scholarship yang telah berhasil dianugerahkan kepada 1000 penerima di bidang Artificial Intelligence, Big Data, Cyber-Security, Cloud Computing, dan Digital Business,” jelasnya. 

 

Menurut Basuki Yusuf Iskandar, Kementerian Kominfo melakukan scale-up Program DTS dengan meningkatkan target penerima sebanyak 25.000 orang dalam empat jenis akademi yakni fresh graduate, vocational school graduate, coding teacher, dan online academy.

 

“Untuk menyukseskan kegiatan ini, Kemenkominfo bermitra dengan 5 perusahaan teknologi global dan 5 start up lokal. Kegiatan ini akan diselenggarakan di 28 universitas dan 22 mitra politeknik di seluruh Indonesia,” jelas Basuki Yusuf Iskandar. 

 

Dalam pertemuan ini, institusi pendidikan terbaik di Australia memaparkan kurikulum dan program pelatihan digital yang mereka miliki.

 

“Rencananya, peserta terbaik dari program Digital Talent Scholarship 2019 akan dikirim ke Australia untuk mendapatkan pendidikan langsung dari institusi pendidikan Australia sekaligus sebagai upaya meningkatkan kompetensi mereka,” tambah Basuki. 

 

Sebagai tetangga dekat Indonesia yang telah banyak berkolaborasi dalam sektor ekonomi, keamanan, kebudayaan, dan pendidikan, Kementerian Komunikasi dan Informatika menganggap Australia adalah mitra kerja potensial terutama dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menghadapi revolusi industri 4.0. 

 

Kegiatan itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi sebagai mitra Digital Talent Scholarship Bandung serta Universitas Pertahanan selaku undangan.  Selain itu, perwakilan pemerintah pun hadir yakni diantaranya dari Direktorat Jenderal Guru dan Ketenagakerjaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Lembaga Administrasi Negara. (asr)