Trump akan Menandatangani Perjanjian Bersama dengan Kim Jong-un

oleh Xia Yu

Gedung Putih pada Rabu (27/2/2019) mengumumkan bahwa Presiden Trump akan menandatangani Perjanjian Bersama dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam acara  joint agreement signing ceremony di Hanoi, Vietnam.

Upacara penandatanganan akan diadakan pada hari Kamis waktu setempat, hari kedua pertemuan kedua pemimpin. Gedung Putih tidak memberikan perincian tentang isi perjanjian bersama tersebut.

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, penandatanganan perjanjian bersama dimulai pukul 14:05 waktu setempat, di Sofitel Legend Metropole Hanoi. Pada pukul 14:40, Trump akan meninggalkan Hotel Metropolitan untuk kembali ke Hotel Marriott untuk konferensi pers.

Pada pukul 17:15, Trump akan meninggalkan hotel dan pergi ke Bandara Internasional Hanoi untuk terbang pada pukul 18:05 dengan pesawat Airforce One kembali ke Amerika Serikat. Diperkirakan pada hari Jumat sekitar pukul 01:10 pagi Trump akan tiba di AS.

Para analis internasional memperkirakan bahwa pertemuan kedua pemimpin kali ini akan mefokuskan pembahasan 3 masalah : 1 – Mempromosikan denuklirisasi Semenanjung Korea 2-Mungkin mencapai kesepakatan tentang deklarasi akhir Perang Korea, dan 3 – Meningkatkan hubungan antara Amerika Serikat dan Korut.

Hari Rabu sebelum pertemuan 4 mata dengan Kim Jong-un, Presiden Trump kepada wartawan mengatakan bahwa, AS tidak akan membuat konsesi sedikit pun terhadap denuklirisasi lengkap Korea Utara.

Kim Jong-un bersama saya akan berupaya keras untuk menemukan solusi dalam mewujudkan denuklirisasi dan membuat Korea Utara menjadi negara yang berkekuatan ekonomi. Saya percaya Tiongkok, Rusia, Jepang, dan Korea Selatan akan sangat membantu ! Demikian pesan Trump yang disampaikan lewat tweet pada Rabu.

Trump kemudian menambahkan bahwa meskipun beberapa orang mengeluh soal lambatnya perkembangan denuklirisasi, namun sejauh ini ia masih merasa puas dengan situasi yang terjadi. Sebelum berangkat ke Vietnam, Trump juga mengatakan bahwa ia tidak ingin terburu-buru.

Pada hari Rabu pagi, Trump menerbitkan tweet lain untuk menyampaikan informasi kepada Kim Jong-un. Trump percaya bahwa jika Korea Utara mencapai denuklirisasi, maka Korea Utara juga akan berkembang seperti Vietnam. Ia mengatakan : “Potensinya besar. Ini adalah sebuah kesempatan bagus. Bagi kawan saya kim Jong-un, hampir tidak ada peluang seperti ini lagi dalam sejarah.”

Menlu AS Mike Pompeo pada hari Minggu memberitahu CNN bahwa sanksi ekonomi utama mengenai mencegah negara-negara untuk berdagang dengan Korea Utara, menciptakan kekayaan bagi Korea Utara akan terus diberlakukan sampai Korea Utara benar-benar mewujudkan denuklirisasi.

Trump pada Minggu malam juga mengatakan : “Sanksi sedang berlangsung. Semuanya ada di sana.”

Ketua Komite Luar Negeri DPR-AS Eliot Engel mengatakan dalam sebuah think tank di Washington pada 25 Pebruari bahwa kecuali Korea Utara membuat kemajuan besar dalam proses denuklirisasi, Kongres AS tidak akan menyetujui pelonggaran sanksi.

Pada KTT tahun lalu, Trump dan Kim Jong-un menandatangani kesepakatan bersama yang berjanji untuk membangun hubungan AS-Korut baru untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran bagi kedua bangsa. Perjanjian tersebut mencakup komitmen Korea Utara untuk merealisasikan denuklirisasi lengkap, meskipun tidak mencantumkan langkah spesifik yang diambil. (sin/asr)

Video Rekomendasi :