Aktivis Anti-Islam Tommy Robinson Diusir dari Facebook dan Instagram

EpochTimesId — Aktivis anti-Islam asal Inggris, Tommy Robinson secara permanen ‘dilarang’ dari Facebook dan Instagram. Dia ‘di-ban’ karena posting konten yang menurut platform itu melanggar kebijakan mereka tentang ‘ujaran kebencian’.

Facebook mengatakan bahwa Robinson telah berulang kali melanggar aturan standar mereka.

“Halaman Facebook Tommy Robinson telah berulang kali melanggar standar-standar ini, memposting materi yang menggunakan bahasa yang tidak manusiawi dan seruan untuk melakukan kekerasan yang ditujukan pada umat Muslim,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Dia juga berperilaku dengan cara yang melanggar kebijakan kita seputar kebencian yang terorganisir,” tambah mereka.

Larangan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian tindakan yang dilakukan oleh platform media sosial untuk mencoba membendung ‘aliran’ yang mereka sebut ‘ujaran kebencian’.

Istilah ini didefinisikan oleh Facebook sebagai, “Segala sesuatu yang secara langsung menyerang orang lain berdasarkan apa yang dikenal sebagai ‘karakteristik yang dilindungi’ milik mereka, seperti ras, etnis, asal kebangsaan, afiliasi agama, orientasi seksual, jenis kelamin, gender, identitas gender, dan/atau kecacatan atau penyakit serius.”

Dalam sebuah pernyataan kepada pers, Facebook mengatakan Robinson diduga menyebut Muslim sebagai ‘kantong sampah kotor’ dan diduga meminta orang lain untuk ‘berperang’ melawan mereka.

Mereka menuduh Robinson telah mengambil bagian dalam acara-acara dengan individu yang mereka anggap sebagai ‘tokoh kebencian’, seperti Proud Boys dan Gavin McInnes.

Namun, mereka tidak memberikan secara spesifik posting-postingan yang melanggar persyaratan mereka. Dan email ke tim pers mereka untuk mengklarifikasi masalah tersebut tidak terjawab.

Facebook Tidak Konsisten
Media publikasi teknologi, Wired mempertanyakan mengapa Facebook baru mengambil tindakan sekarang. Mengingat Robinson sudah berada di platform itu selama bertahun-tahun dan telah mengumpulkan lebih dari satu juta pengikut.

Aktivis sayap kanan lainnya, seperti Milo Yiannopoulos, belum pernah dilarang. Meskipun Yiannopoulos dikeluarkan dari Patreon setelah Dia diduga terkait dengan Proud Boys.

Pakar ekstremisme online, Dr. Bharath Ganesh mengatakan kepada Wired bahwa pengelolaan halaman Robinson di Facebook tidak konsisten.

“Tampaknya perusahaan prihatin dengan klaim dari Kanan (aktivis sayap kanan) bahwa suara-suara konservatif, baik di AS dan Inggris, [meyakini] kebebasan berbicara mereka sedang diserang. Mungkin saja keinginan Facebook untuk tidak memihak berdampak pada pengambilan keputusan dalam menghapus akun,” kata Ganesh.

Facebook mengatakan mereka menulis surat kepada Robinson pada 24 Januari 2019 untuk memberinya peringatan terakhir. Namun, Facebook kemudian menemukan lebih banyak ‘ujaran kebencian’ di platformnya.

Robinson mengatakan kepada CNN Business bahwa raksasa teknologi kini sedang bekerjasama dengan perusahaan untuk membungkam kritik dan kebebasan berpendapat.

“Semakin Anda mencoba menyensor saya, semakin banyak orang ingin mendengar kami,” kata Robinson.

Tahun lalu, Robinson dipenjara selama 13 bulan atas tuduhan penghinaan terhadap pengadilan, karena melakukan siaran (streaming) langsung di luar sidang pengadilan yang sedang berlangsung. Pengadilan sedang menyidangkan kasus gerombolan pemerkosaan anak-anak Muslim. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan setelah hakim banding memutuskan bahwa putusan pengadilan tingkat pertama ‘cacat hukum’. (JOHN SMITHIES/The EPoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M