Pesawat Personel Militer Amerika Mendarat Darurat di Sungai

EpochTimesId – Sebuah jet carteran militer yang membawa 143 orang mendarat dengan keras, lalu melambung dan berbelok ketika pilot berjuang untuk mengendalikannya di tengah guntur dan kilat. Pesawat penumpang itu akhirnya tergelincir di landasan pacu dan berhenti di sebuah sungai di Landasan Udara Naval Air Station Jacksonville.

Kekacauan dan teror bagi penumpang pada pesawat Boeing 737 itu terjadi ketika pesawat itu tersentak naik turun. Masker oksigen pun bergelantungan, dan kemudian tempat sampah terbuka, mengirim sampah yang berhamburan di kabin pesawat.

Akan tetapi, pihak berwenang mengatakan semua orang di dalam pesawat selamat tanpa cedera serius pada insiden Jumat malam lalu. Mereka berbaris di sayap pesawat ketika menunggu untuk dievakuasi. Hanya bayi berusia 3 bulan yang dirawat di rumah sakit, dan itu dilakukan hanya untuk berjaga-jaga.

“Saya pikir ini adalah mukjizat,” kata Kapten Michael Connor, komandan pangkalan udara milik angkatan laut AS itu, beberapa jam setelah pesawat mendarat darurat. “Kita bisa berbicara tentang cerita yang berbeda malam ini.”

Komandan Pangkalan Udara NAS Jacksonville, Kapten Mike Connor, dan Wakil Ketua NTSB, Bruce Landsberg (kanan), berbicara tentang kecelakaan pesawat di sebuah konferensi pers di gerbang depan Pangkalan Udara Angkatan Laut di Jacksonville, Florida, pada 4 Mei 2019. (Foto : Gary McCullough/AP Photo/The Epoch Times)

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengirim tim penyelidik pada hari Sabtu ke lokasi kecelakaan di Sungai St. Johns di Florida utara, tempat pesawat itu sebagian masih terendam dalam air dangkal dan moncong hidung pesawat tampak tergores.

Tim penyelamat melihat ke area kargo setelah pesawat berakhir di sungai tetapi tidak melihat peti dan tidak mendengar suara binatang. Ketika mereka kembali, mereka tidak melihat ada kandang hewan peliharaan di atas air, kata Connor.

Anggota tim NTSB yang beranggotakan 16 orang berhasil menemukan perekam data penerbangan pada hari Sabtu (4/5/2019).

Penyelidik akan memeriksa pesawat, lingkungan, dan faktor manusia dalam mencoba mencari tahu mengapa pesawat meluncur ke sungai. Trotoar di landasan tidak beralur, dan Landsberg mengatakan alur dapat membantu aliran air dari trotoar lebih cepat. Dia mengatakan para penyelidik akan memeriksa peran apa yang mungkin terjadi, sebab ada laporan hujan lebat selama pendaratan.

Penerbangan lepas landas dari Landasan Angkatan Laut Teluk Guantanamo, Kuba, dengan 136 penumpang dan tujuh anggota awak. Itu adalah penerbangan reguler yang dijalankan oleh Miami Air International, yang memiliki banyak kontrak militer, termasuk penerbangan mingguan antara Teluk Guantanamo dan pangkalan udara Jacksonville serta Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland. Perusahaan belum menjawab permintaan konfirmasi dari The Associated Press.

Pesawat tidak memiliki sejarah kecelakaan sebelumnya, menurut wakil ketua NTSB Bruce Landsberg.

Pihak berwenang mengatakan semua orang di dalam pesawat itu selamat dan sehat. Akan tetapi, sekitar 20 orang sempat mendapat perawatan medis.

Para penumpang adalah campuran personel militer dan keluarga mereka, serta beberapa warga sipil. Sebagian penumpang memang tinggal di daerah itu, dan sebagian lainnya berencana untuk terbang ke bagian lain negara bagian, menurut Connor.

Belum ada penyebab pasti insiden. Boeing mengatakan dalam tweet Jumat malam bahwa pihaknya juga sedang menyelidiki penyebab insiden, “Kami mengetahui sebuah insiden di Jacksonville, Florida, dan sedang mengumpulkan informasi.”

Connor mengatakan dia tidak tahu apakah ada dampak cuaca pada penerbangan. “Saya berada di rumah ketika ini terjadi dan ada badai dan kilat,” katanya.

Belum jelas juga berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuai pesawat dari sungai.

“Kami memiliki tantangan karena bagian bawah badan pesawat terendam air,” kata Landsberg.

Connor mengatakan roda pendaratan tampaknya menyentuh dasar sungai, sehingga tidak memungkinkan pesawat melayang jauh. Dia mengatakan para kru mulai bekerja untuk mengatasi kebocoran bahan bakar jet segera setelah mengamankan keselamatan penumpang.

Aroma bahan bakar dan minyak sangat tajam saat wartawan AP naik perahu untuk melihat lebih dekat. Bagian bawah pesawat berada di bawah air, sehingga sulit untuk mengakses ruang kargo.

“Kami jelas sangat peduli dengan lingkungan dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk mengatasinya,” kata Connor tentang bahan bakar itu. “Setelah kami yakin bahwa personel aman, upaya prioritas kami berikutnya adalah, mengevakuasi semua jenis bahan bakar.” (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M