Burung Eksotis Berevolusi Tidak Bisa Terbang Hingga Dua Kali

EpochTimesId – Seekor burung diduga berevolusi dari tidak bisa terbang belasan ribu tahun yang lalu, kemudian dapat terbang, lalu kembali tidak dapat terbang. Demikian temuan para peneliti.

Natural History Museum di Inggris telah menemukan burung yang tidak dapat terbang, yang masih ada di Aldabra di Seychelles, 390 mil di sebelah timur Tanzania di Samudera Hindia. Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli paleontologi, Julian Hume menemukan bahwa keturunan dari burung putih yang sebelumnya dapat terbang, kini telah kehilangan kemampuannya untuk terbang dalam periode 16.000 tahun.

“Ini adalah salah satu garis waktu tercepat yang tercatat dari seekor burung yang kehilangan kemampuannya untuk terbang,” kata museum itu dalam sebuah posting blog.

Para ilmuwan menemukan bukti fosil yang tidak dapat terbang di Aldabra sejak 136.000 tahun yang lalu dalam penelitian yang diterbitkan dalam Zoological Journal of the Linnean Society.

“Pada tahun-tahun setelah fosil-fosil yang berusia 136.000 tahun ini, burung putih menjadi tidak dapat terbang lagi sekitar 118.000 tahun yang lalu,” kata museum.

Studi tersebut mengatakan bahwa Samudra Hindia pernah menjadi rumah bagi beragam burung yang tidak bisa terbang, dengan spesies yang paling terkenal adalah dodo dari Mauritius.

“Ketika manusia menyebar melintasi lautan dan menjajah pulau-pulau ini, masing-masing spesies burung ini punah, kecuali jenis Aldabra (dryolimnas cuvieri aldabranus),” tulis museum. “Sedimen Aldabra menunjukkan bahwa pulau itu telah sepenuhnya tenggelam oleh samudera beberapa kali, menghapus semua kehidupan di pantainya.”

Hume mengatakan seluruh satwa liar di pulau itu telah sepenuhnya berubah sejak pulau Aldabra tenggelam di bawah lautan.

“Aldabra pergi di bawah laut dan semuanya hilang,” katanya di posting blog. “Ada pergantian fauna yang hampir lengkap. Semuanya termasuk buaya dan bebek endemik, serta kura-kura dan burungnya punah. Namun karena Aldabra masih hidup sampai hari ini, sesuatu pasti telah terjadi yang membuatnya telah berevolusi kembali.”

Hume menemukan tulang kaki fosil dari peristiwa banjir terakhir sekitar 118.000 tahun yang lalu, yang menunjukkan burung itu lebih kuat dan lebih berat daripada burung terbang. Itu menyebabkan satwa itu kehilangan kemampuannya untuk terbang lagi. Dia mengatakan ini belum pernah terjadi sebelumnya.

“Tidak ada kasus lain yang dapat saya temukan tentang hal ini terjadi di mana Anda memiliki catatan spesies burung yang sama menjadi tidak bisa terbang dua kali,” katanya di blog. “Itu bukan seperti dua spesies berbeda yang menjajah dan menjadi tidak bisa terbang. Ini adalah burung dengan leluhur yang sama.”

Namun, burung putih itu sekali lagi merekolonisasi pulau-pulau dan menjadi tidak bisa terbang setelah permukaan laut turun, sehingga menimbulkan burung modern yang telah dilihat para peneliti saat ini.

“Ini berarti tidak butuh banyak bagi evolusi untuk mendukung ketidakberadaan terbang di sebuah pulau di mana tidak ada predator darat dan banyak makanan di tanah, jadi tidak perlu mengembangkan otot-otot sayap itu sama sekali,” kata museum. (RICHARD SZABO/The EPoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M