Mantan Agen CIA Dipenjara 20 Tahun Karena Jadi Agen Mata-mata Komunis Tiongkok

Oleh Matthew Barakat

Seorang mantan perwira CIA dijatuhi hukuman penjara 20 tahun pada 17 Mei lalu. Dia dituduh bekerja untuk Komunis Tiongkok. Dia juga dituduh berusaha mengekspos aset pihak-pihak yang pernah menjadi tanggung jawabnya.

Hukuman yang dikeluarkan oleh Hakim Distrik AS, Ellis di pengadilan federal di Alexandria, AS untuk Kevin Mallory, yang berusia 62 tahun dari Leesburg, Virginia,  divonis kurang dari hukuman seumur hidup yang dituntutu oleh jaksa, tetapi lebih dari 10 tahun yang dituntut oleh pembela.

Seorang juri menghukum Mallory pada tahun 2018 di bawah Undang-Undang Spionase karena memberikan informasi rahasia kepada para pihak Komunis Tiongkok dengan imbalan 25.000 dolar AS.

Skema Mallory mulai terurai ketika dia dipilih untuk skrining sekunder di Bandara Internasional O’Hare Chicago pada April 2017 dalam penerbangan kembali dari Shanghai dengan putranya. Agen bea cukai menemukan uang sebesar 16.500 dolar AS dalam bentuk tunai yang tidak dilaporkan.

Kemudian, selama wawancara dengan pihak berwenang, Mallory terperangah ketika sebuah telepon Samsung yang diberikan kepadanya oleh orang dari Tiongkok menampilkan percakapan teks antara Mallory dan perekrut dari Tiongkok — Mallory sebelumnya berharap fitur pesan aman ponsel akan membuat percakapan itu tetap tersembunyi.

Dalam satu pesan teks, Mallory menulis, “Objek Anda adalah untuk mendapatkan informasi, dan objek saya harus dibayar.”

Jaksa penuntut John Gibbs selama sidang 17 Mei lalu mengatakan pada intinya, kasus ini adalah kejahatan yang sangat mendasar.

Jaksa penuntut mengatakan Mallory sangat membutuhkan uang. Akan tetapi, hal paling berharga yang dia miliki adalah rahasia negara Amerika Serikat.

Gibbs mengatakan bahwa uang 25.000 dolar AS yang diterima Mallory hanyalah awal dari apa yang akan terjadi jika dia tidak tertangkap. Pembelaan Mallory ditunda beberapa kali karena hakim mencari kejelasan tentang poin utama tentang nilai informasi yang diberikan oleh Mallory.

Secara khusus, jaksa dan pengacara pembela berbeda tajam tentang apakah Mallory pernah bermaksud untuk menempatkan aset manusia dalam risiko.  Banyak bukti dalam kasus ini tetap rahasia dan bahkan sebagian dari sidang hukuman ditutup untuk umum. Tetapi di bagian bawahnya, jaksa percaya Mallory mengirim atau bermaksud mengirim bukti yang akan mengarah pada pemaparan aset manusia yang digambarkan di pengadilan sebagai “keluarga John.”

Pengacara  Mallory mengatakan kliennya tidak pernah bermaksud mengirim aset manusia dan menunjuk ke bukti forensik komputer yang mendukung klaim mereka.

Hakim Ellis akhirnya memutuskan bahwa dia tidak dapat menentukan secara meyakinkan bahwa Mallory bermaksud untuk mengirim informasi tersebut meskipun dia mencurigai “niat jangka panjang” Mallory adalah jahat.

Hakim mengatakan jika pengadilan menyimpulkan bahwa sumber-sumber telah dikompromikan, maka hakmi akan menjatuhkan hukuman yang jauh lebih berat.

Pengacara pembela menunjuk pada jumlah uang yang relatif kecil yang diterima Mallory. Selain itu berdalih fakta bahwa kliennya secara sukarela mengungkapkan kontaknya dengan Komunis Tiongkok kepada mantan pimpinannya di CIA.

Tetapi Hakim Ellis mengatakan jumlah uang dalam jumlah kecil dikarenakan Mallory tertangkap lebih awal dalam hubungannya dengan pihak Komunis Tiongkok.

Hakim mengatakan kontak Mallory dengan CIA menyarankan upaya untuk menutupi spionase dengan Komunis Tiongkok dengan lapisan legitimasi dengan menggambarkan dirinya sebagai semacam agen ganda.

Haklim mengingatkan jika Mallory memilih untuk bermain footsie dengan negara lain, maka telah melakukan kejahatan. Hakim juga mengingatkan Mallory agar jangan berpikir  bisa menjadi agen ganda.

Atas putusan bersalah ini, Pengacara Mallory mengatakan berencana untuk mengajukan banding. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=CV9Y5tq6M2o