Sepuluh Kandidat PM Inggris Didominasi Pro Brexit

ETIndonesia — Para anggota parlemen terkemuka dari partai pemerintah Inggris akan bersaing memperebutkan kursi Perdana Menteri ketika nasib Brexit masih belum jelas. Pemenangnya akan menjadi perdana menteri Konservatif berikutnya.

Hingga Senin (10/6/2019) sudah ada 10 kandidat yang mendeklarasi diri untuk berebut jabatan puncak tersebut. Kandidat pemenang akan menggantikan Perdana Menteri Theresa May, yang akan memengaruhi semua warga Inggris, namun hanya akan dilakukan oleh anggota Partai Konservatif kanan-tengah yang memiliki hak suara.

Setelah pukul 5 sore waktu setempat menjelang pencalonan, pejabat partai mengumumkan nama-nama 10 anggota parlemen yang mencalonkan diri. Mereka termasuk mantan menteri kabinet Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt, dan Menteri Lingkungan Michael Gove. Pada 11 Juni hari ini, Sam Gyimah, mengundurkan diri karena dia tidak dapat memperoleh dukungan dari delapan rekannya seperti yang dipersyaratkan oleh aturan partai.

Pemenang akan menghadapi tantangan memecah kebuntuan Inggris atas Brexit, masalah yang telah membingungkan politisi selama tiga tahun dan akhirnya membuat Theresa May menyerah.

May mundur pada 7 Juni sebagai pemimpin Konservatif, setelah gagal mengamankan dukungan Parlemen untuk kesepakatan penarikan Inggris dari Uni Eropa. Dia akan tetap menjadi perdana menteri sementara, sampai partai memilih pemimpin barunya, sebuah proses yang bisa berlangsung hingga akhir Juli 2019.

Kebanyakan kandidat telah berkampanye secara tidak resmi selama berminggu-minggu, menyusun kebijakan tentang segala hal mulai dari kebijakan politik hingga pajak, dan menghadapi pertanyaan tentang penggunaan narkoba di masa lalu. Tetapi masalah utama dalam kontestasi ini adalah Brexit.

Partai Konservatif kalah telak dalam pemilihan Eropa dan lokal baru-baru ini. Sebagaian pemilih mereka menghukum partai itu, karena gagal membawa Inggris meninggalkan Uni Eropa.

“Kegagalan kami untuk memberikan Brexit telah menempatkan negara dan partai kami dalam bahaya besar,” kata Hunt, ketika Dia secara resmi meluncurkan kampanyenya pada 10 Juni. “Tanpa Brexit tidak akan ada pemerintah Konservatif dan mungkin tidak (akan) ada (lagi) Partai Konservatif.”

Deal or No Deal
Para kandidat terbagi menjadi beberapa, termasuk Hunt dan Gove, yang mengatakan mereka akan memprioritaskan untuk menemukan kesepakatan perceraian dengan Uni Eropa (Brexit) yang dapat diterima baik untuk Uni Eropa dan Parlemen Inggris, dan pendukung Brexit ‘hard-core’ (tanpa kesepakatan). Seperti Johnson yang mengatakan Inggris harus pergi pada tanggal yang dijadwalkan, pada 31 Oktober 2019, dengan atau tanpa kesepakatan.

Gove, salah satu kandidat unggulan, berusaha membatasi krisis penggunaan kokain yang berlangsung sejak lama, yang membawa tuduhan bahwa mantan menteri kehakiman, yang mengawasi sistem yang mengirim pengguna narkoba ke penjara, adalah seorang munafik.

“Saya telah mengakui bahwa saya telah melakukan kesalahan,” kata Gove. “Sebagai menteri kehakiman saya adalah seorang reformis yang berusaha merehabilitasi tahanan dan menyelamatkan nyawa yang hancur dan menyatukan mereka kembali.”

Sebagian besar pesaing lain juga mengaku sesekali menggunakan narkoba. Dalam kebanyakan kasus, hal itu melibatkan ganja, meskipun Menteri Pembangunan Internasional Rory Stewart mengatakan dia merokok opium di sebuah pesta pernikahan di Iran 15 tahun yang lalu.

Pemenang pemilihan ketua partai akan ditentukan dalam proses dua tahap. Pertama, 313 anggota parlemen Konservatif akan memilih dalam serangkaian putaran mulai 6 Juni, dengan kandidat terburuk tersisih, sampai hanya ada dua kandidat yang tersisa. Dua kandidat final akan dimasukkan ke proses pemungutan suara via pos, oleh 160.000 anggota Partai Konservatif yang memiliki hak pilih di negara ini.

Favorit di ‘pasar taruhan’ adalah Johnson, mantan menteri luar negeri dengan rambut pirang yang langsung dikenali dan dikenal memiliki bakat untuk menghibur publik.

Dia mengatakan akan mengeluarkan Inggris dari blok tanpa kesepakatan jika perlu, dan pada 10 Juni berjanji akan memotong pajak untuk jutaan orang Inggris berpenghasilan menengah dan tinggi.

Berbeda dengan kandidat lain, Johnson belum memberikan wawancara televisi atau mengadakan acara publik, karena tim kampanyenya berusaha menghindari gangguan yang dapat merusak statusnya sebagai kandidat terunggul.

Beberapa kandidat tampaknya membidik Johnson dalam komentar 10 Juni 2019.

“Kami tidak akan memberikan Brexit dengan gertak sambal,” kata mantan Menteri Brexit, Dominic Raab, yang bersaing dengan Johnson untuk mendapatkan dukungan dari Brexiteers ‘garis-keras’.

Hunt mengatakan, partai itu membutuhkan ‘pemimpin yang serius’.

“Kami membutuhkan negosiasi yang keras, bukan retorika kosong,” katanya.

Gove membidik dukungan Johnson untuk Brexit yang tidak sepakat, dengan mengatakan itu bisa berarti akhir dari pemerintahan Konservatif.

“Akan ada mosi kepercayaan di House of Commons bahwa pemerintah akan kalah,” kata Gove. “Kita akan memiliki (pemimpin Partai Buruh oposisi) Jeremy Corbyn di Downing Street menjelang Natal.” (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M