Finlandia Menyesal, Beli 2 Juta Lembar Masker dari Tiongkok, Tak Memenuhi Syarat Medis

Epochtimes.com

Dalam konferensi pers di Finlandia pada 8 April, Kirsi Varhila, Sekretaris Tetap Kementerian Sosial dan Kesehatan Finlandia mengatakan bahwa kualitas peralatan medis kiriman pertama dari Tiongkok yang diterima Finlandia sangat mengecewakan. 

Masker-masker yang belum diuji oleh laboratorium VVT tersebut tidak memenuhi syarat, sehingga tidak dapat digunakan di rumah sakit. Masker tersebut hanya dapat digunakan pada perawatan di rumah dan panti-panti pemulihan.

Pada 7 April, Menteri Kesehatan Finlandia Aino-Kaisa Pekonen mengunggah foto di twitter dan menyebutkan bahwa Finlandia memesan 2 juta lembar masker bedah dan 230.000 lembar masker pelindung dari Beijing. Komoditas tersebut telah diangkut oleh perusahaan penerbangan Finnair dan tiba di Bandara Helsinki untuk dilakukan pemeriksaan sebelum digunakan.

Tomi Lounema, kepala departemen penanganan urusan darurat Finlandia mengatakan dalam konferensi pers bahwa pasar masker daratan Tiongkok sangat kacau dan harga terus melambung. Transaksi harus diselesaikan dengan cepat dan dibayar di muka, jadi memiliki  risiko bisnis yang tinggi.

Saat ini, Finlandia mulai memproduksi respirator dan masker bedah, perusahaan Lifa Air telah mencapai kesepakatan dengan pusat keamanan pasokan untuk memenuhi permintaan besar akan peralatan pelindung dan untuk mengisi persediaan akan perlengkapan kesehatan sepanjang epidemi masih berkecamuk.

Dari memborong masker hingga memerankan diplomasi masker

Komunis Tiongkok telah “mengekspor” epidemi pneumonia Wuhan atau virus Komunis Tiongkok yang menyebabkan bencana di lebih dari 200 negara di seluruh dunia. Dunia luar melihat bahwa komunis Tiongkok mengambil kesempatan ini untuk meluncurkan “diplomasi membasmi epidemi” dan mengekspor pasokan medis ke banyak negara di Eropa dan Asia dalam upayanya untuk menempatkan kembali status dirinya sebagai pusat dunia.

Pada akhir bulan Januari 2020, komunis Tiongkok mulai memborong masker dari seluruh dunia. Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok pada 7 Maret mengumumkan bahwa sejak 24 Januari hingga 29 Februari, Bea Cukai Tiongkok telah mengkonfirmasi penerimaan sekitar 2 miliar lembar masker serta 25 juta set pakaian pelindung medis.

Banyak tanda dan bukti menunjukkan bahwa ini adalah kegiatan yang dipimpin pemerintah Tiongkok. Mereka melalui jaringan luas yang dimiliki oleh badan usaha milik negara dan asosiasi Tiongkok di luar negeri, meluncurkan gerakan pembelian besar-besaran pasokan medis dari negara-negara di dunia.

Sebagai contoh, pemegang saham terbesar dari perusahaan raksasa di bidang real estat ‘Greenland Group’ adalah Pemerintah Kota Shanghai. Kantor Berita corong komunis Tiongkok ‘Xinhua’ pada 31 Januari melaporkan bahwa ‘Greenland’ telah mengirimkan untuk kebutuhan Tiongkok sebanyak 3 juta lembar masker, 700.000 set pakaian pelindung medis dan 500.000 pasang sarung tangan medis.

Pada 28 Januari, sebuah penerbangan carter yang membawa bahan-bahan kebutuhan medis dalam rangka mengatasi penyebaran virus komunis Tiongkok, telah diberangkatkan dari Chicago menuju Tiongkok. 

Menurut laporan publik, kegiatan pengiriman bahan-bahan tersebut diprakarsai bersama oleh perusahaan informasi ‘yidianzixun’ dan China Siyuan Project Poverty Alleviation Foundation (CFPA). 80% dari biaya carter pesawat dan pengadaan bahan-bahan kebutuhan medis itu ditanggung oleh perusahaan informasi ‘yidianzixun’.

Sedangkan pemegang saham terbesar perusahaan informasi tersebut, Chen Ming, adalah wakil dewan dari Phoenix New Media.  CFPA adalah afiliasi dari United Front Work Department Partai Komunis Tiongkok. Jadi kegiatan memborong perlengkapan medis ini termasuk tindakan yang direncanakan oleh  komunis Tiongkok.

Li Fang, seorang pembangkang asal daratan Tiongkok yang menetap di Finlandia menyampaikan beberapa pengalaman pribadinya kepada reporter Epoch Times bahasa mandarin. 

Li Fang mengatakan : “Sejauh yang saya tahu, Finlandia memang benar-benar ada memberikan bantuan kepada Tiongkok. Ketika pneumonia Wuhan mulai menjangkit, Finland Association for Promoting Peaceful Reunification of China – FAPPRC yang pro-komunis Tiongkok telah mengadakan pembelian sejumlah masker Finlandia pada akhir bulan Februari dan mengirimnya ke daratan Tiongkok,” kata Lin Fang. 

FAPPRC  adalah Asosiasi Promosi Penyatuan Reunifikasi Damai Tiongkok. 

Lin Fang juga mengungkapkan bahwa dirinya mendapat informasi dari bagian pembelian Rumah Sakit Universitas Helsinki (HUS) di Finlandia bahwa di balik kasus 2 juta lembar masker tidak memenuhi syarat itu, melibatkan ikut campur tangannya Kedutaan Besar Tiongkok dan Kementerian Perdagangan Tiongkok yang menyesatkan Kementerian Sosial dan Kesehatan Finlandia.

Untuk menyumbangkan Masker, Li Fang telah berusaha menghubungi lembaga medis Finlandia yang menangani perawatan pneumonia Wuhan, Rumah Sakit Universitas Helsinki, Finlandia (HUS). HUS adalah institusi medis terbesar di Finlandia dengan sejumlah rumah sakit yang berafiliasi dengannya.

Setelah 2 juta lembar masker tidak memenuhi syarat terekspos, banyak warga Finlandia marah. 

Li Fang segera mengirim pesan teks kepada seorang teman Finlandia mengatakan bahwa ia sangat menyesal. Li Fang juga mengirim pesan teks kepada pejabat bagian pengadaan di HUS. 

“Dia kemudian mengatakan kepada saya bahwa masalah ini sangat disesalkan, tetapi ini bukan masalah Anda. Ada beberapa tokoh yang sangat terkenal berada di balik kejadian itu,” kata Lin Fang.

Menurut Lin Fang, pejabat dari Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Tiongkok dan Kementerian Perdagangan Tiongkok. 

“Karena pejabat Finlandia percaya, jadi mereka tidak mengirim petugas ke Guangzhou untuk memeriksa barang ketika membeli. Setelah barang tiba di Finlandia dan diperiksa baru menemukan masalahnya. Jadi ini adalah kesalahan mereka,” kata Lin Fang.

Pejabat pengadaan juga mengatakan bahwa sebenarnya mereka sudah mengetahui tentang kualitas produk buatan Tiongkok dan tidak ingin terburu-buru membeli, mereka harus memeriksa terlebih dahulu, tetapi mereka mengabaikan hal ini. Institusi medis HUS tidak akan melakukan pembeli dengan cara demikian.

Masker berkualitas rendah Tiongkok diproduksi dan digunakan sendiri dalam negeri

Pada akhir bulan Maret, epidemi pneumonia Wuhan merebak cepat di Finlandia, sehingga masker sulit didapat di Finlandia. Banyak orang Tiongkok mengirim masker dari Tiongkok dan menjualnya di Finlandia. Li Fang bersama beberapa teman asal Tiongkok berusaha mengumpulkan dana untuk membeli masker guna disumbangkan.

Lin Fang mengatakan : “Waktu itu masker sebanyak 10.000 lembar dikirim dengan pesawat. Ketika saya pergi ke rumah pemilik kargo bersama teman-teman saya, saya menemukan bahwa topeng dan kemasannya terpisah. Untuk menghemat ruang, barang baru dikemas ulang setelah tiba di tujuan. Satu bungkus berisi 50 buah, diikat menjadi 1 bungkusan besar yang berisi 100 buah dengan selotip transparan. Lapisan terdalam dari kantong kemasan plastik semuanya terbuka”.

Lin Fang menambahkan, “Ketika saya periksa saya melihat bahwa masker tidak memenuhi syarat, mulut botol pembersih tangan terlihat seperti pernah dibuka.” 

Li Fang tidak jadi membeli, karena masker yang disumbangkan ke rumah sakit perlu memenuhi standar. Kebetulan di sebelah rumah sakit ada sebuah toko penjual bunga, kemudian mereka memutuskan untuk menggunakan uang sumbangan untuk memesan setiap hari seikat bunga yang dikirimkan ke rumah sakit sebagai dukungan mental kepada para staf medisnya.

Menurut Li Fang  ketika wabah mulai merebak di Italia, kelompok masker mulai muncul di WeChat. 

“Baru-baru ini saya ditarik ke dalam kelompok masker, dan mungkin ada kelompok masker seperti ini di kalangan etnis Tionghoa di seluruh dunia. Orang ini melakukan bisnis dan menjual masker. Baru-baru ini ada 350.000 lembar masker yang datang, ia juga aktif menghubungi rumah sakit dan militer di Finlandia, Tetapi pembicaraan kelihatan belum mencapai kesepakatan, mungkin karena tidak yakin dengan kualitas masker. Pada akhirnya, 350.000 lembar masker itu dijual kepada seorang Tionghoa,” kata Lin Fang.

Masker tidak memenuhi syarat itu akhirnya dikonsumsi sendiri oleh orang Tiongkok sendiri, semua dijual ke orang Tiongkok.

Li Fang mengatakan : “Setelah barang dikirim, baru tahu  bahwa sejumlah masker itu diproduksi oleh pabrik kecil dan bengkel kecil. Latar belakang resmi yang sebenarnya adalah seperti pembelian skala besar ini di Finlandia”.

Epidemi menyadarkan rakyat Finlandia

Li Fang berpendapat bahwa penetrasi komunis Tiongkok di Finlandia relatif tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, Finlandia dan Partai Komunis Tiongkok berhubungan relatif dekat. Mereka memiliki kerja sama ekonomi dengan para pejabat tinggi yang saling berkunjung. 

Teluk Finlandia yang terletak di selatan ibu kota Finlandia, Helsinki, berada di seberang laut dari Estonia. Perusahaan Tiongkok ingin membuka terowongan bawah laut kira-kira 50 km untuk menghubungkan kedua tempat. Proyek ini telah mulai dibangun.

Namun rakyat Finlandia masih relatif sadar. Belum lama ini, perusahaan penyiaran nasional Finlandia (Yle) mengungkapkan 2 hal, pertama adalah Chen Yanni (Wakil Presiden Dewan FAPPRC) diusir dari partai oleh Dewan Kota Vantaa. Identitas sebagai anggota dewan lokalnya hilang. Itu memberikan pukulan bagi FAPPRC.

Kedua adalah bahwa Yle telah mengekspos Institut Konfusius di Finlandia itu merupakan infiltrasi kekuatan lunak dari komunis Tiongkok.

“Orang Finlandia semakin sadar dalam menghadapi komunis Tiongkok. Melalui kejadian epidemi ini, mereka semakin antipati terhadap komunis Tiongkok dan itu mereka tunjukkan melalui stasiun radio nasional,” katanya.

Li Fang mengatakan, ketika wabah menyebar secara global komunis Tiongkok ingin memainkan peran diplomasi masker demi memperluas kekuatannya. Bahkan, itu sangat buruk, terus mengalami kegagalan. 

Tingkat kelulusan uji dari pasokan medis komunis Tiongkok ke Ceko, Spanyol dan Turki kurang dari 35%, dan 1,3 juta lembar masker yang dikirim ke Belanda terpaksa ditarik kembali.

Lin Fang mengungkapkan beberapa perusahaan biologis di daratan Tiongkok tidak memiliki lisensi penjualan di dalam negeri, tetapi ia mampu mengekspor produknya ke Eropa karena berhasil “memperoleh” standar Eropa. 

Di Tiongkok, ada banyak perusahaan agen yang berbisnis mengurusi lisensi standar Eropa dan Amerika Serikat untuk perusahaan ekspor dengan memanfaat celah-celah prosedur. Sesungguhnya itu adalah tindak penipuan, dan produknya tidak memenuhi standar. Tetapi banyak perusahaan daratan Tiongkok yang menggunakan jasa tersebut.

KETERANGAN FOTO: Pada akhir bulan Maret, epidemi komunis Tiongkok (pneumonia Wuhan) menyebar di Finlandia. Gambar menunjukkan seorang pria dengan mengenakan masker yang sedang berbelanja di sebuah supermarket di kota Vaasa, Finlandia pada 28 Maret. (Olivier Morin/AFP/ Getty Images)

sin/rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=SUInAUoaOhQ