Cepatnya Mutasi Virus Komunis Tiongkok, Ditemukan 33 Varian pada 11 Pasien di Zhejiang,Tiongkok

Ntdtv.com- Menurut laporan sciencenet.cn, situs web ilmiah Tiongkok, tim peneliti dari Akademi Teknik Tiongkok melakukan penelitian terhadap 11 pasien yang terinfeksi virus Komunis Tiongkok. Pasien  dirawat di rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Zhejiang sejak 22 Januari hingga 4 Februari 2020 lalu. Usia para pasien ini berkisar antara 4 bulan hingga 71 tahun, dan 10 dari mereka pernah mengadakan kontak di Wuhan.

Para peneliti melakukan sekuensing virus yang mendalam pada 11 pasien itu. Mereka membandingkannya dengan 1111 sekuensing genom dari basis data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). 

Hasilnya sebanyak 33 mutasi virus ditemukan, di antaranya 19 merupakan jenis mutasi baru. Selain itu, sebagian besar mutasi terkait dengan kemampuan beradaptasi terutama terkonsentrasi pada antarmuka antara protein S virus dan reseptor ACE2 manusia. 

Para peneliti mengatakan bahwa keragaman dari virus sebagian besar masih kurang disadari. Menurut laporan, untuk menilai dampak mutasi pada patogenisitas virus, para peneliti memutuskan untuk melakukan tes infeksi virus di luar tubuh. 

Mereka memilih garis sel yang disebut Vero-E6, yang memiliki reseptor ACE2 yang sangat mirip dengan sel manusia. Mereka menginfeksi sel Vero-E6 dengan virus dari semua 11 pasien tersebut diatas, kemudian mengumpulkan sel secara berkala dan menguji beban virus – ukuran dari kerasnya infeksi virus. 

Dalam waktu 4 jam dari awal percobaan, beban virus itu tetap stabil. Pada saat demikian, reproduksi virus jarang terjadi. Setelah 8 jam, beban virus dari pasien No. 6, 7, 9, 10, dan 11 meningkat secara signifikan. 24 jam kemudian, semua beban virus kecuali No. 2 dan No. 7 meningkat secara signifikan, dan laju kenaikan beban virus pada pasien No. 10 dan No. 11 meningkat jauh lebih cepat daripada yang lain. 

Dibandingkan dengan No. 10, yang memiliki kemampuan reproduksi terkuat, dan No. 2, yang memiliki kemampuan terlemah. Beban virus hampir 270 kali tidak sama dalam 24 jam.

Dari hasil tes dalam waktu masing-masing 48 jam dan 72 jam itu, para peneliti menemukan bahwa semakin tinggi beban virus, semakin tinggi efek patologis dan mortalitas sel. 

Dari penelitian itu juga ditemukan bahwa mutasi trinukleotida terjadi pada virus dari pasien No. 11, dan mutasi ini menunjukkan tanda-tanda yang “kuat” dalam percobaan berikutnya, meningkatkan secara drastis tingkat reproduksi dan patogenisitas strain virus. Laporan terkait mengatakan bahwa tes virus positif pasien itu berlangsung selama 45 hari.

Selain itu, ada 3 strain virus dalam penelitian ini berasal dari sampel tinja pasien. Para peneliti menguraikan virus aktif dari tinja yang dapat direproduksi. Itu menunjukkan bahwa virus komunis Tiongkok memang memiliki kemampuan untuk bereplikasi di tinja seseorang. 

Keterangan Gambar: Ilustrasi virus CCP (COVID-19)/ virus komunis Tiongkok. (pixabay.com)

Johny / rp 

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=bB2Di80kSLI