Anggota Parlemen AS Memperkenalkan RUU untuk Membantu Pabrik-Pabrik AS Hengkang dari Tiongkok

Theepochtimes.com- Senator AS dari Partai Republik Mark Green diatur untuk memperkenalkan Rancangan Undang-Undang yang membantu perusahaan memindahkan pabrik-pabriknya dari Tiongkok ke Amerika Serikat, itu seiring dengan momentum bagi negara-negara untuk “memisahkan” dari rezim Tiongkok sebagai akibat pandemi.

Mark Green mengatakan kepada The Epoch Times yang dilaporkan pada 5 Mei 2020, bahwa RUU itu akan datang memungkinkan perusahaan untuk mengurangi seluruh biaya pengeluaran modal yang terkait dengan pemindahan dari Tiongkok — dikenal sebagai “pengeluaran langsung” —untuk memikat perusahaan agar pindah ke Amerika Serikat. 

RUU tersebut akan membayar untuk hal ini dengan uang yang dikumpulkan dari tarif yang dikenakan Amerika Serikat untuk barang impor dari Tiongkok, seperti diusulkan Mark Green.

Gagasan untuk mencakup 100 persen biaya hengkang ini, baru-baru ini juga disetujui oleh penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow, yang mengatakan gagasan tersebut akan menjadi “suatu hal yang sangat bagus untuk perusahaan Amerika Serikat.”

Hengkang dari Tiongkok ini dilakukan saat pemerintahan Donald Trump mendorong untuk memotong ketergantungan rantai pasokan Amerika Serikat pada Tiongkok. 

Gangguan pandemi pada rantai pasokan global seiring dengan kesalahan penanganan wabah oleh rezim Tiongkok telah mendorong Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk menemukan pangkalan manufaktur alternatif.

“Segala upaya untuk memisahkan diri adalah…bijak bagi kita, baik dari sudut pandang ekonomi maupun dari sudut pandang keamanan nasional,” kata Mark Green.

Mark Green mengatakan RUU itu dijadwalkan akan diperkenalkan pada akhir minggu.

Mendukung Rakyat Amerika Serikat

Mark Green baru-baru ini juga memperkenalkan RUU lainnya yang bertujuan menghentikan Tiongkok mengakuisisi perusahaan Amerika Serikat yang vital untuk keamanan nasional, karena harga aset jatuh karena pandemi.

“Saat ini, Tiongkok sedang membeli perusahaan dengan implikasi keamanan nasional yang bermakna di seluruh dunia,” kata Mark Green.

Anggota kongres mengutip sebuah contoh penjualan dan sewa terbaru dari 22 pesawat United Airlines ke Bank of China Aviation, unit dari Bank of China milik pemerintah Tiongkok yang terdaftar di Hong Kong.

“Kini Tiongkok memiliki 22 pesawat besar yang dapat merebut pasar jika Tiongkok ingin melukai Amerika Serikat,” kata Mark Green.

Kepala Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) juga memperingatkan perkembangan semacam itu.

“Beberapa orang mungkin berusaha menggunakan penurunan ekonomi sebagai celah untuk berinvestasi pada  industri dan infrastruktur kita yang kritis,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada tanggal 15 April.

RUU SOS ACT atau Secure Our Systems Against China’s Tactics- oleh Mark Green akan memberi insentif kepada orang Amerika Serikat untuk berinvestasi di perusahaan yang penting bagi keamanan nasional dengan cara Treasury memiliki kembali 50 persen investasi. Dengan cara ini, jika investasi gagal, investor dapat memulihkan setengah dari biaya awalnya kembali, kata Mark Green. Untuk membayar inisiatif ini, RUU akan menyisihkan 10 miliar dolar AS dari CARES Act, paket bantuan terkait virus.

Membuat Beijing Membayar

Anggota kongres mengkritik upaya menyalahkan Presiden Donald Trump mengenai penanganan pandemi saat perhatian harus difokuskan pada rezim Tiongkok merahasiakan, yang menyebabkan penyebaran penyakit global.

“Saya pikir ini adalah upaya strategis media untuk membingkai Donald Trump untuk sesuatu yang bukan kesalahannya. Jelas-jelas Tiongkok dapat menghentikan wabah ini,” kata Mark Green. 

Mark Green mengatakan, kegagalan rezim Tiongkok untuk mengungkapkan apa yang diketahui mengenai virus pada tahap awal, termasuk cara penularannya dan keparahannya, berarti bahwa Amerika Serikat membuat keputusan berdasarkan informasi yang tidak lengkap.

Mark Green memuji keputusan Donald Trump sejak dini untuk melarang wisatawan dari Tiongkok, suatu langkah yang dikritik oleh Beijing dan Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- pada waktu itu.

Pemerintahan Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan kisaran langkah-langkah terhadap rezim Tiongkok yang menyebabkan pandemi. Langkah itu mencakup sanksi, pembatasan perdagangan, dan menghapus perlindungan hukum kekebalan berdaulat, yang memungkinkan rakyat Amerika Serikat menuntut Beijing di pengadilan Amerika Serikat.

Mark Green mendukung pembatalan kewajiban utang Amerika Serikat kepada rezim Tiongkok. Itu sebagai cara untuk mengganti biaya kerusakan pandemi untuk Amerika Serikat. Donald Trump baru-baru ini menolak gagasan itu, menyebutnya sebagai “permainan kasar,” sambil menyatakan bahwa sanksi dapat melibatkan tarif pada Tiongkok sebagai gantinya.

“Amerika Serikat pada dasarnya terpaksa menghancurkan ekonominya. Oleh karena itu kami berharap Tiongkok menutupi kerugian itu,” kata Mark Green.

Keterangan Gambar: Rep. AS Mark Green (R-Tenn.) berbincang dengan ajudan selama dengar pendapat Komite Pengawasan dan Reformasi House, di Gedung Kantor Rayburn House di Capitol Hill di Washington, pada 11 Maret 2020. (Drew Angerer / Getty Images)

 (Vivi/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=8fXmF8iTnRU