Trump Dinominasikan Sebagai Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Tahun 2021

oleh Lin Nan

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali dinominasikan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021 minggu ini karena kontribusi terjadinya perjanjian perdamaian yang bersejarah antara Serbia dengan Kosovo.

Dalam sebuah pesan tweet pada hari Jumat pagi 11 September 2020, anggota parlemen Swedia Magnus Jacobsen mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan pemerintahan Donald Trump dan kedua negara Eropa tersebut yang berhasil mewujudkan perjanjian kerjasama di Gedung Putih demi perdamaian dan pembangunan ekonomi.

Magnus Jacobsen menulis dalam suratnya kepada Komite Nobel Norwegia : “Perdagangan dan komunikasi adalah fondasi penting demi terciptanya perdamaian.”

Pada hari Rabu, 9 September 2929, Presiden Trump dinominasikan oleh Anggota Kongres Norwegia Christian Tybring-Gjedde untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian sebagai pengakuan atas bantuannya dalam mencapai kesepakatan damai antara Israel dan Uni Emirat Arab.

Kepada Fox News, Christian Tybring-Gjedde mengatakan : “Dalam hal jasanya, saya pikir dia telah melakukan lebih dari kebanyakan nominasi penghargaan perdamaian lainnya dalam hal upayanya untuk membangun perdamaian antar negara.”

Menurut situs resmi Nobel Prize, terdapat 318 orang calon yang memperebutkan Peraih Nobel Perdamaian 2020. Pemenang Perdamaian 2020 belum diumumkan. Hasil Hadiah Perdamaian 2021 tidak akan diumumkan hingga bulan Oktober tahun depan.

Presiden Trump pada hari Jumat 11 September 2020 telah berhasil memimpin penandatanganan perjanjian normalisasi ekonomi penting antara para pemimpin Serbia dan Kosovo.

Kosovo berpisah dari Serbia pada tahun 2008 silam. Orang kuat Serbia pada saat itu Slobodan Milošević membunuh 10.000 orang Albania dalam perang genosida.

Presiden Trump di kantor Gedung Putih mengatakan : “Butuh beberapa dekade karena tidak ada di antara kalian yang ingin melakukannya dengan baik”. 

Pada saat itu, Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti dan Presiden Serbia Aleksandar Vučić duduk di sampingnya.

“Terjadi banyak pertempuran di masa lalu, tetapi banyak kasih sayang sekarang”, kata Trump.

Serbia masih belum mengakui kemerdekaan Kosovo, tetapi mengizinkan kerja sama ekonomi, pembangunan jalur kereta api dan transit, serta pergerakan bebas orang dan barang antara kedua negara.

Presiden Serbia memuji Trump dengan mengatakan bahwa ia telah melakukan pekerjaan besar. Sementara pemimpin Kosovo memuji Trump atas komitmennya untuk menciptakan perdamaian.

Kesepakatan ini dicapai setelah Israel dan Uni Emirat Arab mencapai kesepakatan damai yang merupakan normalisasi pertama hubungan antara Israel dan negara-negara Arab yang sempat terputus selama beberapa dekade.

Perjanjian tersebut dinamakan ‘Abraham Accords’ dan akan secara resmi ditandatangani dengan delegasi Israel dan UEA di Gedung Putih Selasa depan.

Pada hari Jumat, 11 September sore, Gedung Putih mengumumkan bahwa Bahrain dan UEA juga akan bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk mempromosikan perdamaian di Timur Tengah dan menormalkan hubungan dengan Israel.

Kepada wartawan di kantor Gedung Putih Trump mengatakan, “Ketika saya menjabat, Timur Tengah berada dalam situasi kacau balau”.

“Dengan semakin banyaknya negara bersedia menormalisasi hubungan dengan Israel, perdamaian segera terjadi, dan kawasan ini akan menjadi lebih stabil, aman, dan makmur,” kata Trump dengan penuh keyakinan. (sin/rp) 

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=g9ZpIlpzQXA